Anda di halaman 1dari 34

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN 2014


TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya


disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
 Jabatan Administrator bertanggungjawab memimpin
pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta adm
pemerintahan dan pembangunan
 Jabatan Pengawas bertanggungjawab mengendalikan pelak
kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
 Jabatan Pelaksana bertanggungjawab melaksanakan kegiatan
Jabatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
Administrasi pembangunan

Jabatan Fungsional Keahlian Jabatan Fungsional Keterampilan


• Ahli Utama • Penyelia
Jabatan • Ahli Madya • Mahir
• Ahli Muda • Terampil
Fungsional • Ahli Pertama • Pemula

Jabatan Pimpinan Tinggi Utama Tingkat Nasional dpt berasal dari


Jabatan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya non PNS ditetapkan oleh Pansel
Pimpinan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Dilakukan PNS antar kab/kota
dalam satu provinsi
Tinggi Syarat Jabatan Pimpinan Tinggi :
- Kompetensi
- Kualifikasi
- Kepangkatan
- Pendidikan dan Pelatiham
- Rekam jejak jabatan
- Integritas
- Syarat lain yang dibutuhkan
HAK DAN KEWAJIBAN

 Gaji, tunjangan dan fasilitas


 Cuti
 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
 Perlindungan
PNS  Pengembangan kompetensi

 Gaji dan tunjangan


 Cuti
 Perlindungan
PPPK
 Pengembangan kompetensi

 Setia & taat pada Pancasila, UUD ‘45, NKRI &


pemerintahan yg sah
 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan
PNS DAN PPPK pejabat pemerintah yang berwenang
 Mentaati ketentuan peraturan per-UU-an
 Menunjukkan integritas dan keteladanan
 Menyimpan rahasia
 Bersedia ditempatkan diseluruh NKRI
- Menyelenggarakan
urusan pemerintahan
Kewenangan monitoring - Kewenangan
dibidang - Kewenangan
dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan
pendayagunaan penelitian, pengkajian
kebijakan dan manajemen manajemen ASN
aparatur negara kebijakan manajemen
ASN untuk menjamin - Pengawasan
- kewenangan ASN
sistem merit serta dan pengendalian
perumusan - Pembinaan
pengawasan terhadap pelaksanaan norma,
dan penetapan dan
penerapan asas serta standar, prosedur, dan
kebijakan penyelenggaraan
kode etik dan kode kriteria manajemen
- Koordinasi dan pendidikan dan
perilaku ASN ASN
sinkronisasi kebijakan pelatihan ASN
- Pengawasan dan
pelaksanaan kebijakan
ASN
KEANGGOTAAN KASN
- Jumlah 7 orang anggota
- usia min 50 tahun
- pendidikan S2
- diangkat oleh Presiden
- masa jabatan 5 tahun
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN
KEBUTUHAN

- Instansi wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS


berdasarakan analisis jabatan dan analisis beban kerja
- Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan dilakukan dalam jangka waktu 5 tahun
yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan

PENGADAAN

- Didasarkan pada penetapan kebutuhan


- Dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran,
seleksi, pengumuman hasil seleksi, masa percobaan dan pengangkatan menjadi
PNS
- Seleksi administrasi, kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang
- CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 tahun
PANGKAT DAN JABATAN

- PNS diangkat dalam pangkat dan


jabatan berdasarkan perbandingan
obyektif antara kompetensi, kualifikasi
dan persyaratan lain yang diperlukan
oleh jabatan dengan kompetensi,
kualifikasi dan persyaratan yang
dimiliki oleh pegawai PENGEMBANGAN
KARIER

- Karier didasarkan pada kualifikasi,


kompetensi, penilaian kinerja dan
kebutuhan instansi pemerintah
- Mempertimbangkan integritas dan
moralitas
- Pengembangan kompetensi (teknis,
manajerial, sosial kultural)
POLA KARIER

- Pola karier terintegrasi secara


nasional
- Instansi menyusun pola karier
secara khusus sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan pola
karier nasional

PROMOSI

Pejabat administrasi dan fungsional


PNS dilakukan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian setelah
mendapat pertimbangan dari Tim
Penilai Kinerja PNS yang dibentuk
oleh pejabat yang berwenang
PERMASALAHAN PNS

Intervensi Politik tinggi, sehingga netralitas terganggu

PNS belum dianggap sebagai sebuah profesi


Penetapan formasi PNS belum melalui analisis jabatan, analisis beban kerja dan perencanaan
SDM yang benar
Penempatan dan pengangkatan dalam jabatan belum berbasis kompetensi terjadi mismacht

Terbatasnya mobilitas PNS secara Nasional

Terbatasnya kesempatan mengembangkan diri karena keterbatasan kuota jumlah peserta

Kualifikasi dan kompetensi PNS tidak sesuai kebutuhan


Masalah overstaff (kelebihan secara kuantitas/jumlah) dan understaff (kekurangan secara
kualitas/kompetensi)
Budaya kinerja PNS masih rendah

Gaji PNS belum berdasarkan individual, internal, & eksternal equity

Tsunami Pensiun
2025 BIROKRASI BERSIH,
KOMPETEN SEJAHTERA
MELAYANI

2019

PENGEMBANGAN
POTENSI/HUMAN
CAPITAL
2000
MANAJEMEN
SDM

ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
Reformasi Bidang Kepegawaian BKN

1. Recruitment • Restrukturisasi organisasi


2. Placement and promotion (right sizing; flat org.)
3. Performance-based Mgt./SKP • Service Delivery
4. Kinerja • OutcomesOriented
5. Core competency training • Mind-set dan Culture set
6. Welfare dan Renumerasi • Strong commitment
SDM Penataan
Organisasi/Bis
Aparatur nis Proses

• Sistem Informasi
Modernisasi
Regulasi Pelayanan
Kepegawaian
• Deregulasi • Pemanfaatan TIK (e-
• Law Enforcement office, e-gov dan i-gov)
• Reward and Punishment • Transparansi dan
• De-kooptasi dengan politik akuntabilitas
• Minimalisasi spoiling system • Efektivitas dan efisiensi
• Wasdal/supervisi • Simplifikasi proses
VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA
DI ERA UU ASN

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang


VISI memiliki integritas, profesional, melayani dan
sejahtera

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari


MISI Comfort Zone ke Competitive Zone
PENGUATAN IMPLEMENTASI MERIT SYSTEM
Manajemen SDM secara efektif dan
efisien dan terintegrasi

Standar integritas dan perilaku untuk


kepentingan publik

menerapkan prinsip fairness

Seleksi dan promosi secara adil dan


kompetitif

Penggajian, reward, & punishment


berbasis kinerja
Melindungi pegawai dari intervensi politik &
memproteksi pegawai dari kegiatan politik &
dari tindakan semena-mena
LARANGAN DALAM
SISTEM MERIT

 Diskriminatif (SARA dan gender)

 Kolusi, nepotisme, dan favoritisme

 Menghalangi hak konstitusional

 Mempergunakan aktivitas politik yang koersif

 Menghalangi hak untuk berkompetisi


IMPLIKASI BERLAKUNYA UU ASN

• Analisis & Pemetaan Jabatan


• Kebijakan Minus Growth /zero/moratorium
Penataan Jumlah dan • Kebijakan Pembatasan dan/atau Pengurangan Belanja
Distribusi ASN Pegawai
• Monev Redistribusi/ Realokasi PNS
• Kebijakan Pensiun Dini

• Kebijakan Seleksi CPNS Seleksi dengan Computer Assissted


Test (CAT)
Seleksi dan Promosi • Kebijakan Promosi PNS dengan assessment center, diklat
penjenjangan dan/atau fungsional
Terbuka PNS • Kebijakan Pengisian Lowongan Jabatan Secara terbuka antar
instansi

• Penetapan Standar Kompetensi


• Peningkatan Kemampuan PNS Berbasis Kompetensi
• Sistem Nasional Diklat PNS Berbasis Kompetensi
• Penegakan Etika dan Disiplin Pegawai Negeri
• Sertifikasi Kompetensi Profesi
Profesionalisme ASN • Pengukuran Kinerja Individu
• Penguatan Jabatan Fungsional (Penambahan jumlah, pola karir,
• peningkatan kemampuan, penambahan tunjangan)
• Pengembangan karir PNS
KEWENANGAN & HUB OTORITAS LEMBAGA

Menteri/Kementerian PANRB BKN


1. Perumusan dan penetapan 1. Penetapan norma, standar, prosedur teknis
kebijakan, RPP pelaksanaan manajemen kepegawaian,
2. Koordinasi dan sinkronisasi 2. Penyelenggaraan manajemen ASN,
kebijakan, 3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
norma, standart, prosedur
3. Pengawasan atas pelaksanaan
4. Mengelola dan mengembangkan SIM ASN
kebijakan ASN; berbasis kompetensi

LAN PPK PUSAT/PPK DAERAH KASN


• Penelitian, pengkajian Monitoring, evaluasi kebijakan, dan
kebijakan manajemen ASN, rekomendasi yang mengikat untuk
• Pembinaan dan menjamin perwujudan sistem merit
penyelenggaraan Diklat ASN & pengawasan penerapan asas,
kode etik, dan kode perilaku
ASN
HAK DAN KEWAJIBAN PNS
JENIS HAK KEWAJIBAN
1. gaji, tunjangan, dan
fasilitas; • setia dan taat pada Pancasila,
2. cuti; UUD NRI 1945, NKRI, dan
PNS 3. jaminan pensiun dan pemerintah yang sah;
Pasal 1 butir 3 jaminan hari tua; • menjaga persatuan dan
& Pasal 7 4. perlindungan; dan kesatuan bangsa;
5. pengembangan • melaksanakan kebijakan
kompetensi. pemerintah;
• menaati ketentuan peraturan
perundang-undangan;
1. gaji, tunjangan, dan
• melaksanakan tugas
fasilitas;
PPPK kedinasan;
2. cuti;
Pasal 1 butir 4 • menunjukkan integritas dan
3. perlindungan; dan
& Pasal 7 keteladanan;
4. pengembangan
• menyimpan rahasia jabatan
kompetensi.
• bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI
PENILAIAN KINERJA

- Pembinaan PNS didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier


- Penilaian kinerja berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu,
unit dan organisasi dengan target, capaian, hasil dan manfaat yang dicapai
serta perilaku PNS
- Penilaian kinerja secara obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan
transparan
- Penilaian kinerja dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat
dan bawahannya
- Hasil penilaian kinerja disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja
- Hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk :
 Pengembangan PNS
 Pengangkatan jabatan
 Kenaikan pangkat
 Pemberian tunjangan
 Sanksi
 Mutasi dan promosi
 Pendidikan dan Pelatihan
TATA CARA PENYUSUNAN
SKP
I. BAHAN-BAHAN PENYUSUNAN SKP

√. Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja


Tahunan Organisasi bersangkutan
√ Dokumen Organisasi dan Tata Kerja Organisasi
bersangkutan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang
√ Dokumen DIPA/RKAKL/POK
√ Dokumen Uraian Tugas/jabatan pemegang jabatan
√ Peta jabatan yang telah divalidasi
√ Presedur Operasional Standar (SOP) pelaksanaan
tugas/pekerjaan
√ Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun
sebelumnya
√ Permenpan dan RB tentang Jabfung dan angka
kreditnya bagi jabatan fungsional tertentu
TARGET ADALAH JUMLAH BEBAN KERJA YANG AKAN
DICAPAI DARI SETIAP PELAKSANAAN TUGAS
JABATAN
Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional
umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya
berasal dari unit organisasi bersangkutan, maka
penetapan target didasarkan pada RKT yang telah
ditetapkan

Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional


TARGET umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya
SKP berasal dari output/hasil kerja unit organisasi lain,
maka penetapan target didasarkan pada asumsi rata-
rata tahun sebelumnya

Bagi pemegang jabatan fungsional tertentu penetapan


target berdasarkan pada angka kredit yang
dipersyaratkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
2. Prinsip Penyusunan

JELAS, kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan


secara jelas

DAPAT DIUKUR, kegiatan yang dilakukan harus dapat


diukur secara kuantitas maupun kualitas

SKP RELEVAN, kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan


lingkup tugas masing-masing

DAPAT DICAPAI, kegiatan yang dilakukan harus


disesuaikan dengan kemampuan PNS

MEMILIKI TARGET WAKTU, kegiatan yang dilakukan


harus dapat ditentukan waktunya
SEBAGAI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN
DAN SASARAN ORGANISASI YANG
TELAH DITETAPKAN DAN HARUS
BERORIENTASI PADA HASIL SECARA
NYATA DAN TERUKUR

MEMUAT
MENGACU
KEGIATAN
SKP TUGAS
KEPADA
RKT/PKT
JABATAN

DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN


TUGAS JABATAN PADA PRINSIPNYA
PEKERJAAN DIBAGI HABIS DARI
TINGKAT YANG TERTINGGI SAMPAI
DENGAN TINGKAT TERENDAH SECARA
HIERARKI
PRINSIP PEKERJAAN DIBAGI HABIS RANAH KATA-KATA DALAM OTK
Koordinasi, pembinaan,
TERGAMBAR DI DALAM ORGANISASI DAN penyelenggaraan, perumusan
TATA KERJA (OTK) SETIAP UNIT KERJA kebijakan, menetapkan, penyusunan,
pemberian bimbingan, pelaksanaan,
ESELON pemantauan, evaluasi dan pelaporan,
I Tugas Fungsi dll
Penyusunan, pelaksanaan urusan,
pengelolaan, pembinaan, pengkajian,
ESELON koordinasi pelaksanaan, fasilitasi dan
II Tugas Fungsi bimbingan, evaluasi dan pemantauan,
dll
Pulahta, koordinasi dan sinkronisasi,
pelaksanaan, pengelolaan, pengkajian,
ESELON Fungsi penyusunan, pengembangan, fasilitasi
Tugas
dan bimbingnan,evaluasi, perumusan
III
kebijakan, pemantauan dan evaluasi,
dll
Penyusunan bahan, melakukan urusan,
ESELON penelaahan, pengkajian, pulahta,
IV Tugas Ranah kata-kata Uraian pemantauan dan evaluasi, pengelolaan
tugas jabatan dan perawatan sarpras, penyimpanan,
dll
Menyiapkan konsep, menyiapkan bahan, menganalisis,
STAF
meng-entry data, memeriksa berkas, mengumpulkan,
(JFU/JFT)
menerima, menyortir, mengirim. dll.
SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada renstra dan RKT
ESELON I yang dijabarkan sesuai dengan tugas dan fungsi, wewenang,
tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam
SKP pejabat struktural eselon I
SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu kepada SKP eselon I
ESELON II dijabarkan sesuai dengan tugas dan fungsi, wewenang,
tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam
SKP pejabat struktural eselon II

SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu kepada SKP eselon II


ESELON III dijabarkan sesuai dengan tugas dan fungsi, wewenang,
tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam
SKP pejabat struktural eselon III

SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu kepada SKP eselon III
ESELON dijabarkan sesuai dengan tugas, wewenang, tanggung jawab
VI dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat
struktural eselon IV

FUNGSIO Kegiatan tugas jabatan harus mengacu kepada SKP eselon IV


NAL dijabarkan sesuai dengan tugas, wewenang, tanggung jawab
UMUM dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat
fungsional umumn
Pengertian Jabatan
Jabatan, adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seseorang PNS dalam rangka susunan suatu satuan organisasi

Jabatan fungsional:
Jabatan struktural:
Adalah jabatan yang ditinjau dari
Adalah jabatan yang secara tegas
sudut fungsinya dalam suatu
ada dalam struktur organisasi
organisasi

Dosen yg
Kepres No 9 Tahun
menduduki
1985
jabfung dosen
Jabatan Pimpinan
mendapat
PTN merupakan Kepres No 199 tunjangan
jabatan Struktural Tahun 1998 fungsional
Jabatan Pimpinan
PTN merupakan
jabatan Tugas
Tambahan
CONTOH PEMBUATAN SKP (1)
RKT ORGANISASI TAHUN 2015
Pembuatan Pedoman
rekrutmen pegawai

SKP Eselon I SKP Eselon II


Menetapkan rumusan
1. Menyelenggarakan rakor pengayaan soal
pedoman di bidang
dengan target kuantitas 1 laporan, kualitas 100,
rekrutmen pegawai
waktu 12 bulan, dan biaya Rp
dengan target
2. Menetapkan pelaksanaan validasi soal TKD
kuantitas 1 naskah,
dengan target kuantitas 1 laporan, kualitas 100,
kualitas 100, waktu 12
waktu 12 bulan, dan biaya Rp
bulan , biaya Rp
3. Menyelenggarakan workshop pengembangan
soal dengan target kuantitas 1 laporan, kualitas
100, waktu 12 bulan, dan biaya Rp
4. Memfasilitasi rekrutmen dengan CATS pusat
dan daerah dengan target kuantitas 1 laporan,
kualitas 100, waktu 12 bulan, dan biaya Ro.
SKP Eselon III

1. Menyiapkan validasi soal TKD


ESELON IV dengan target kuantitas 1
FUNGSIONAL UMUM
1. Menyiapkan bahan dokumen, mutu 100, waktu 6
(ANALIS rumusan validasi bulan, biaya Rp
KEPEGAWAIAN) pengembangan bank 2. Menyiapkan pelaksanaan
soal TKD dengan fasilitasi rekrutmen instansi
target kuantitas 1 pusat dan daerah dengan CATS
1. Menginventarisir konsep, kualitas 100 dgn target kuantitas 1 laporan,
buku referensi waktu 4 bulan kualitas 100, waktu 8 nulan,
sebagai bahan 2. Menganalisis dan biaya Rp
penyusunan bank mengevaluasi 3. Menyiapkan konsep standar
soal, mengklasifikasi pembuatan soal TKD dan rekrutmen pegawai
materi soal menurut dengan target dengan target kuantitas 1
disiplin ilmu dan kuantitas 1 konsep, konsep, kualitas 100, waktu 9
bobot tingkat kuantitas 100 waktu 2 bulan, biaya Rp.
kesulitan dengan bulan
target 9 buku, kualitas 3. Menyiapkan bahan
100 waktu 1 bulan fasilitasi rekrutmen
2. Membuat skema soal dengan CATS dengan
soal sesuai dengan target kuantitas 1
tingkat kesulitan laporan, kuantitas
dengan target 1 100, waktu 6 bulan
laporan, kuantitas
100, waktu 1 bulan
CONTOH PEMBUATAN SKP (2)

RKT ORGANISASI TAHUN 2015


Pembinaan dan
pemberian dukungan
administrasi kepegawaian

SKP Eselon I
menyusun usul
SKP Eselon II
kenaikan pangkat
dengan target
kuantitas 10.000 1. Melaksanakan penyiapan usul KP untuk golongan
dokumen, kualitas ruang IV/c ke atas dengan target kuantitas 2000
100, waktu 12 bulan, dokumen, kualitas 100, waktu 12 bulan, biaya Rp 200
biaya Rp 1 milyar juta.
2. Menyusun usul dan menetapkan KP untuk golongan
ruang IV/b ke bawah dengan target kuantitas 8000
dokumen, kualitas 100, waktu 12 bulan, biaya Rp 800
juta
SKP Eselon III
FUNGSIONAL UMUM ESELON IV 1. Menyiapkan bahan penyusunan usul
(Pemroses KP ke golru IV/c ke atas periode 1
April 2015 dengan, target kuantitas
Kepegawaian, jumlah 2 1000 dokumen, kualitas 100, waktu
orang) 1. Memeriksa bahan penyusunan 2 bulan, biaya Rp 100 juta
usul KP IV/b ke atas periode 1 2. Menyiapkan bahan penyusunan usul
April dengan target kuantitas KP ke golru IV/c ke atas periode 1
1. Memeriksa kelengkapan 1000 dokumen, kuantitas 100, Oktober 2015 dengan, target
berkas usulan KP ke waktu 2 bulan kuantitas 1000 dokumen, kualitas
golru IV/c ke atas periode 2. Memeriksa bahan penyusunan 100, waktu 2 bulan, biaya Rp 100
1 April dgn target usul KP IV/b ke atas periode 1 juta
kuantitas 500 berkas, Oktober dengan target kuantitas 3. Menyiapkan bahan penyusunan usul
kuantitas 100, waktu 2 1000 dokumen, kuantitas 100, dan penetapan KP ke golru IV/b ke
bulan waktu 2 bulan bawah periode 1 April 2015 dengan,
2. Menyiapkan bahan 3. Memeriksa bahan penyusunan target kuantitas 4000 dokumen,
penyusunan usul KP IV/b usul KP IV/b ke bawah periode 1 kualitas 100, waktu 2 bulan, biaya
ke atas periode 1 April Oktober dengan target kuantitas Rp 400 juta
dgn target kuantitas 500 4000 dokumen, kuantitas 100, 4. Menyiapkan bahan penyusunan usul
dokumen, kualitas 100, waktu 2 bulan dan penetapan KP ke golru IV/b ke
waktu 2 bulan. 4. Memeriksa bahan penyusunan bawah periode 1 oktober 2015
3. Mengirimkan dokumen usul KP IV/b ke bawah periode 1 dengan, target kuantitas 4000
usul KP IV/b ke atas Oktober dengan target kuantitas dokumen, kualitas 100, waktu 2
periode 1 April dengan 4000 dokumen, kuantitas 100, bulan, biaya Rp 400 juta
target kuantitas 500 waktu 2 bulan 5. Dst......
dokumen, kualitas 100, 5. Dst...
waktu 2 bulan
4. Dst...
SKP PEJABAT FUNGSIONAL TERTENTU

Penyusunan SKP bagi pejabat fungsional tertentu, kegiatan tugas


jabatannya disesuaikan dengan butir-butir kegiatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang jabatan
fungsional tertentu

Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-
butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional
dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan, ditetapkan
dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai

SKP bagi pejabat fungsional tertentu adalah target angka kredit yang akan
dicapai dalam 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai