Anda di halaman 1dari 31

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL

DILINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI LAMPUNG

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


PROVINSI LAMPUNG
2022
2
Dasar Hukum 3

UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;


PP Nomor 11 Tahun 2017 sebagimana diubah dengan PP 17 tahun
2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
Permenpan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan fungsional
Pustakawan dan Angka Kreditnya;
Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia Dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun
2014 Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Jabatan
Fungsional Pustakawan Dan Angka Kreditnya
Permenpan nomor 13 tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan
dan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS (sedang direvisi).
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 11 Tahun 2015
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan AK
4

Pegawai ASN
PNS Diangkat sebagai Pegawai Tetap oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan memiliki NIP

Pelaksana Kebijakan Publik


Fungsi Pelayanan Publik
Perekat dan Pemersatu Bangsa
UU NO. 5 TH 2014 Melaksanakan Kebijakan Publik
Pegawai
Aparatur Sipil Tugas Memberikan Pelayanan Publik
Negara
ASN
Mempererat persatuan dan kesatuan
Perencana, pelaksana dan
pengawas penyelenggaraan tugas
Peran
umum pemerintahan dan
pembangunan

Pegawai ASN
PPPK Diangkat sebagai Pegawai dengan perjanjian
kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai kebutuhan
5
KETENTUAN PERALIHAN TERKAIT JABATAN

UU 8 TAHUN 1974 UU 43 TAHUN 1999 UU 5 TAHUN 2014

Pasal 17 Pasal 1 Pasal 13

bahwa Jabatan ditinjau dari Jabatan Karier adalah Jabatan ASN :


2 sudut yaitu jabatan Jabatan struktural dan 1.Jabatan Administrasi
strukturil dan fungsionil fungsional 2.Jabatan Fungsional
3.Jabatan Pimpinan Tinggi
PERUBAHAN PENGATURAN MANAJEMEN PNS 6

UU 8 TH 1974 jo UU 43 TH 1999 UU 5 TH 2014


 Pokok – pokok Kepegawaian   Aparatur Sipil Negara  PNS dan
PNS PPPK
 Manajemen ASN sebagai
 Manajemen PNS sebagai pengelolaan ASN untuk
keseluruhan upaya-upaya untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
meningkatkan efisiensi, efektivitas profesional, memiliki nilai dasar,
dan derajat profesionalisme etika profesi, bebas dari intervensi
penyelenggaraan tugas, fungsi, dan politik, bersih dari praktik korupsi,
kewajiban kepegawaian, yang kolusi, dan nepotisme
meliputi perencanaan, pengadaan, Manajemen ASN
pengembangan kualitas,  Manajemen PNS
penempatan, promosi, penggajian,  Manajemen PPPK
kesejahteraan, dan pemberhentian  Merit
 Perpaduan Karir dan Prestasi kerja
7

SISTEM MERIT
Kebijakan dan Manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan
(UU No. 5 Tahun 2014 ttg ASN: Pasal 1, butir 22).
8

 Jabatan Administrator bertanggungjawab memimpin pelaksanaan


seluruh kegiatan pelayanan publik serta adm pemerintahan dan
pembangunan
 Jabatan Pengawas bertanggungjawab mengendalikan pelak kegiatan
yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
Jabatan  Jabatan Pelaksana bertanggungjawab melaksanakan kegiatan pelayanan
Administrasi publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

Jabatan Fungsional Keahlian Jabatan Fungsional Keterampilan


• Ahli Utama • Penyelia
Jabatan • Ahli Madya • Mahir
Fungsional • Ahli Muda • Terampil
• Ahli Pertama • Pemula

Jabatan Pimpinan Tinggi Utama Tingkat Nasional dpt berasal dari non
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya PNS ditetapkan oleh Pansel
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Jabatan Pimpinan Dilakukan PNS antar kab/kota dalam
satu provinsi
Tinggi
Syarat Jabatan Pimpinan Tinggi :
- Kompetensi
- Kualifikasi
- Kepangkatan
- Pendidikan dan Pelatiham
- Rekam jejak jabatan
- Integritas
- Syarat lain yang dibutuhkan
Kebijakan Pemprov Lampung dalam pembinaan Jabatan Fungsional

1. Analisis kebutuhan JF;


a. Penyusunan Anjab (uraian, syarat dan peta jab)
b. Penyusunan ABK (Jumlah, beban kerja dll)
2. Penetapan formasi JF;
3. Pemenuhan SDM JF
a. Pengadaan CPNSD formasi JFT & pengangkatan JFT konsistensi dengan formasi;
b. Redistribusi (pemenuhan SDM yg ada);
c. Mutasi PNS dari instansi pusat/daerah;
d. Pengangkatan dari Jab Lain (struk/jft)
4. Pembinaan JF;
a. Fasilitasi penetapan SK Gubernur JF (KP, KJ, Inpassing, PPK dll) dan Surat Pengantar
Gubernur ke Presiden Hal Usulan Kenaikan Jabatan Fungsional Jenjang Utama dari
Prov/Kab/Kota;
b. Menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional di Provinsi Jawa Tengah;
c. Sosialisasi dan pembinaan JF di daerah/ SKPD sebagai upaya peningkatan pemahaman JF/
peraturan, tertib administrasi dan minat PNS menjadi tenaga JF serta bahan optimalisasi
penguatan JF di SKPD/Kab/Kota;
d. Monitoring dan Evaluasi JF untuk mengetahui kondisi (up dating data dan permasalahan) serta
sebagai bahan instrumen penyusunan kebijakan pengembangan JF.
5. Pengembangan SDM JF
a. Pendidikan formal (tubel dan izin belajar);
b. Diklat Teknis dan Penjenjangan;
c. Ujian peningkatan pendidikan dan penyesuaian pangkat: dll
10

Masalah utama perubahan dan tumpang tindih regulasi

• Anjab dan ABK

Formasi • Usulan dan penetapan kebutuhan

• Pemenuhan SDM tdk berbanding lurus dg Pensiun


• Kompetensi SDM dengan tuntutan tugas
SDM

• Pemahaman regulasi dan tertib administrasi


•Diklat, uji kom & pengembangan kompetensi
Kompetensi lainnya
& karier •Kinerja
• Pengembangan Karier
PROSES PENGANGKATAN DALAM JABATAN
FUNGSIONAL
Pengangkatan pertama merupakan
pengangkatan untuk mengisi lowongan
Pengangkatan Pertama kebutuhan JF dari calon PNS

Pengangkatan dalam JF melalui perpindahan dari


jabatan lain dan harus mempertimbangkan
Perpindahan Jabatan lowongan kebutuhan untuk JF yang akan diduduki

Penyesuaian / Pengangkatan dalam JF melalui penyesuaian/ inpassing berlaku bagi


Inpassing Jabatan PNS yang pada saat JF ditetapkan telah memiliki pengalaman
dan/atau masih melaksanakan tugas di bidang JF yang akan diduduki
berdasarkan keputusan Pejabat yang Berwenang dan lain dengan
mempertimbangkan lowongan kebutuhan untuk JF yang akan
diduduki

PROMOSI Pengangkatan melalui Promosi JF dilaksanakan dalam hal:


a. pengangkatan pada JF; atau
b. kenaikan jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL 12
KETEGORI KEAHLIAN
PERTAMA DARI CPNS PERPINDAHAN DR JAB LAIN PENYESUAIAN/INPASSING
1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan 2. memiliki integritas dan moralitas yang baik; 2. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
moralitas yang baik; 3. sehat jasmani dan rohani; 3. sehat jasmani dan rohani;
3. sehat jasmani dan rohani; 4. berijazah paling rendah S-1 atau diploma IV 4. berijazah paling rendah S-1 atau diploma IV;
4. berijazah paling rendah S-1 sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang 5. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan
dibutuhkan; tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
atau diploma IV sesuai dgn
5. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, kurang 2 (dua) tahun;
kualifikasi pendidikan yang Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial 6. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dibutuhkan; Kultural sesuai dengan standar kompetensi yang dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan
5. mengikuti dan lulus uji telah disusun oleh instansi pembina; 7. syarat lain sesuai dgn kebutuhan JF yang
Kompetensi Teknis, 6. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas ditetapkan oleh Menteri.
Kompetensi Manajerial, dan di bidang JF yang akan diduduki paling kurang 2
• Pengangkatan dalam JF keahlian dapat
Kompetensi Sosial Kultural (dua) tahun;
dilakukan apabila PNS yang bersangkutan
sesuai standar kompetensi 7. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
pada saat penetapan JF memiliki pengalaman
yang telah disusun oleh dalam 2 (dua) tahun terakhir;
dan masih menjalankan tugas di bidang JF
instansi pembina; 8. berusia paling tinggi: 53 (lima puluh tiga) tahun
yang akan diduduki berdasarkan keputusan
6. Bersertifikat pendidik (khusus untuk JF ahli pertama dan JF ahli muda; 55 (lima
PyB.
puluh lima) tahun untuk JF ahli madya; dan 60
untuk guru); • Penyesuaian dilaksanakan 1 (satu) kali untuk
(enam puluh) tahun untuk JF ahli utama bagi
7. nilai prestasi kerja paling paling lama 2 (dua) tahun sejak penetapan JF
PNS yang telah menduduki JPT; dan
sedikit bernilai baik dalam 1 dengan mempertimbangkan kebutuhan
9. syarat lain sesuai dgn kebutuhan JF yang
(satu) tahun terakhir; dan Jabatan.
ditetapkan oleh Menteri.
8. syarat lain sesuai dgn
kebutuhan JF yang ditetapkan
oleh Menteri.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL 13

KETEGORI KETERAMPILAN
PERTAMA DARI CPNS PERPINDAHAN DR JAB LAIN PENYESUAIAN/INPASSING
1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan moralitas 2. memiliki integritas dan moralitas yang baik; 2. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
yang baik; 3. sehat jasmani dan rohani; 3. sehat jasmani dan rohani;
3. sehat jasmani dan rohani; 4. berijazah paling rendah SLTA/SMA/SMK 4. berijazah paling rendah SLTA/SMA/SMK atau
4. berijazah paling rendah SLTA/ atau setara sesuai dengan kualifikasi setara;
SMA/SMK atau setara sesuai pendidikan yang dibutuhkan; 5. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan
dengan kualifikasi pendidikan yang 5. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
dibutuhkan; Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi singkat 2 (dua) tahun;
5. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi 6. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
Teknis, Kompetensi Manajerial, dan yang telah disusun oleh instansi pembina; dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai 6. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan 7. syarat lain sesuai dgn kebutuhan JF yang
standar kompetensi yang telah tugas di bidang JF yang akan diduduki ditetapkan oleh Menteri.
disusun oleh instansi pembina; paling kurang 2 (dua) tahun; • Pengangkatan dalam JF keahlian dapat dilakukan
6. nilai prestasi kerja paling sedikit 7. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai apabila PNS yang bersangkutan pada saat
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; penetapan JF memiliki pengalaman dan masih
terakhir; 8. usia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun; menjalankan tugas di bidang JF yang akan
diduduki berdasarkan keputusan PyB.
7. syarat lain sesuai dgn kebutuhan JF dan
• Penyesuaian dilaksanakan 1 (satu) kali untuk
yang ditetapkan oleh Menteri. 9. syarat lain sesuai dgn kebutuhan JF yang
paling lama 2 (dua) tahun sejak penetapan JF
ditetapkan oleh Menteri. dengan mempertimbangkan kebutuhan Jabatan.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
MELALUI PROMOSI/KENAIKAN JABATAN

Memenuhi angka kredit yang ditetapkan


oleh Pejabat yang memiliki kewenangan
menetapkan

1. Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi;


2. Nilai kinerja/prestasi paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
3. Minimal 1 tahun dari jabatan terakhir;
4. Tersedia formasi
5. Syarat lain yang diatur Menteri/Kepala Perpustakaan RI

1. Karpeg;
2. SPMT
3. Sertifikat Uji Kompetensi
Berkas yg 4. Ijazah
dilampirkan di copy 5. SK pangkat
dan dilegalisasi oleh 6. PAK
Pejabat yang 7. SKP 2 tahun terakhir
berwenang :
8. SK jabatan
15
1. Pustakawan Keterampilan, pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai
dengan Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d, yang memperoleh ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV (DIV) dan akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Pustakawan Keahlian,
harus ditetapkan terlebih dahulu kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan
ruang III/a.
2. Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilampiri dengan: a. Penetapan
Angka Kredit (PAK) yang di dalamnya sudah memperhitungkan nilai ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV (DIV) sesuai kualifikasi yang ditentukan; b. Fotokopi sah Ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV (DIV); c. Fotokopi sah keputusan dalam pangkat terakhir; dan d. Fotokopi
sah nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
3. Pustakawan Keterampilan yang memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) dapat
diangkat dalam Jabatan Fungsional Pustakawan Keahlian dengan ketentuan sebagai berikut:
a. berijazah Sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan; atau b. berijazah Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV)
Bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia serta telah mengikuti dan lulus Diklat Alih tingkat Terampil ke tingkat
Ahli; c. memenuhi jumlah Angka Kredit kumulatif yang ditentukan untuk jabatan/pangkat
yang didudukinya; dan d. tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Pustakawan tingkat
Keahlian.
• Penilaian dan Penetapan angka kredit terhadap setiap Pejabat Fungsional 1
(satu) kali dalam setahun;

• Untuk kenaikan pagkat dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam


setahun yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat

• Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap funsional


diwajibkan mencatat dan menginventarisasi semua kegiatan yang dilakukan.

• Hasil catatan dan inventarisasi kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dituangkan dalam bentuk Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) wajib
diusulkan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.
18

NORMA ANGKA KREDIT KUMULATIF


Penyetaraan Pangkat
UNSUR - SUB UNSUR % AHLI PERTAMA AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan formal dan 100 100 100 100 100 100 100 100 100
memperoleh ijazah/gelar
2. Diklat
3. Diklat Prajabatan ≥ 80% - 40 80 160 240 360 480 600 760
B. Tugas Pokok Jabatan
C. Pengembangan profesi
UNSUR PENUNJANG
Kegiatan yang menunjang ≤ 20% - 10 20 40 60 90 120 150 190
pelaksanaan tugas pokok jabatan

JUMLAH AK KUMULATIF 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 KONVENSIONAL

AKK UNTUK KENAIKAN PANGKAT 50 50 100 100 150 150 150 200
KONVERSI
AKK KENAIKAN JENJANG 100 200 450 INTEGRASI
19

Sesuai permenpan 9 tahun 2014 :


III/b
ke III/c, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang 2 (dua) berasal dari sub
unsur pengembangan profesi.
III/c
ke III/d, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang 4 (empat) berasal dari sub
unsur pengembangan profesi.
III/d
ke IV/a, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang 6 (enam) berasal dari sub
unsur pengembangan profesi;
IV/ake IV/b, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang 8 (delapan) berasal dari sub
unsur pengembangan profesi;
IV/bke IV/c, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang 10 (sepuluh) berasal dari sub
unsur pengembangan profesi;
IV/cke IV/d, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang 12 (dua belas) berasal dari
sub unsur pengembangan profesi; dan
IV/d ke IV/e, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang 14 (empat belas) berasal
dari sub unsur pengembangan profesi

Sesuai permenpan 13 tahun 2019 :


4 angka kredit pengembangan profesi dari mahir ke penyelia;
6 --------------------------------------------- dari muda ke madya
12--------------------------------------------- dari madya ke utama
PAK (Penilaian Angka Kredit)

Jabatan
a. Sekurang-kurangnya 1 Tahun
Kenaikan dalam jabatan terakhir
b. Memenuhi Angka Kredit yang
Jabatan dan telah ditentukan
c. Tersedia formasi jabatan
Pangkat d. Lulus ujikom (permenpan 13)
e. SKP baik.

Pangkat
a. Sekurang-kurangnya 2 Tahun
dalam pangkat terakhir
b. Memenuhi Angka Kredit yang
telah ditentukan
c. Sk kenaikan jejang (bagi naek pangkat dng
jenjang lbh tinggi)
d. SKP baik.
21

PNS yang menduduki jabatan fungsional dapat dinaikkan


jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi apabila telah mencapai angka kredit
kumulatif yang ditentukan dan syarat lain yang ditentukan

o Kenaikan pangkat dlm jenjang jab yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan
apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
Contoh :
* Jenjang Pertama menjadi Jenjang Muda
* Jenjang Muda menjadi Jenjang Madya

o Kenaikan Pangkat bagi Pejabat Fungsional yang memperoleh ijazah lebih


tinggi agar terlebih dahulu diusulkan pencantuman gelar sebelum dilakukan
penilaian / penetapan angka kredit
(surat Ka. BKN Nomor : 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 dan Surat Edaran
Sekda nomor 800/1457.a/VI.04/2021
PENGANGKATAN MELALUI 22
PENYETARAAN JA Ke JF

 Permenpan Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi


Ke Dalam Jabatan Fungsional;

 Permenpan Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhaan Struktur Organisasi


pada Instansi Pemerintah Untuk Penyederhaan Birokrasi.

 Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 061/5868/Otda Tanggal


10 September 2021 Hal Persetujuan Penyederhanaan Struktur Organisasi
Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung;

 Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 800/8777/Otda Tanggal


30 Desember 2021 Hal Persetujuan Penyetaraan Jabatan Di Lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Lampung
23

PENYETARAAN JA KE JF

Administator Ahli Madya

Pengawas Ahli Muda

Pelaksana
(Eselon V)
Ahli Pertama
24

FUNGSI
KOORDINASI
Pelaksanaan tugas struktural
dilaksanakaan oleh JF Penyetaraan
TUSI STRUKTURAL sebagai Koordinator atau sub
Koordinator

Koordinator dan sub


koordinator berwenang dalam
KEWENANGAN pelaksanaan fungsi koordinasi
(pelaksanaan fungsi manajerial),

JF yang melaksanakan tugas fungsi


koordinasi diberikan angka kredit
ANGKA KREDIT 25% dari Angka kredit kumulatif
kenaikan pangkat pada jenjangnya,
dimulai setelah duduk sebagai JF
25

5
26
BATAS USIA PENSIUN

•58
•60
•65
•70
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
FUNGSIONAL

PEMBEBASAN SEMENTARA (PERMENPAN 9 TAHUN 2014)

1. Pustakawan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat I, SESUAI PERMENPAN 13 Tahun 2019
golongan ruang II/b sampai dengan Pustakawan Penyelia,
pangkat Penata, golongan ruang III/c dan Pustakawan
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
sampai dengan Pustakawan Utama, pangkat Pembina
Utama Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara 1
dari jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat
mengumpulkan Angka Kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
2
2. Pustakawan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila
setiap tahun sejak menduduki pangkatnya tidak dapat
mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) Angka Kredit dari
3 Dapat diangkat
tugas pokok.
kembali apabila
3. Pustakawan Utama, pangkat Pembina Utama, golongan tersedia
ruang IV/e, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila
setiap tahun sejak menduduki pangkat dan jabatannya tidak kebutuhan
dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) 4
Angka Kredit dari tugas pokok dan/atau pengembangan
profesi.

4. Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Pustakawan dibebaskan 5
sementara dari jabatannya, apabila:
a. diberhentikan sementara dari jabatan negeri;
b. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Permenpan RB 13 Th 2019 ttg Pengusulan, penetapan &
Pustakawan; pembinaan jabfung :
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk 6 1.Bebas sementara krn AK dicabut dan apabila sedang menjalani
persalinan anak ke empat dan seterusnya; atau belum diberhentikan untuk diangkat kembali
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. 2.Dibebaskan sementara karena hukuman disiplin tingkat
sedang/berat turun pangkat dapat diangkat kembali apabila sudah
selesai menjalani
TARGET ANGKA KREDIT YANG HARUS DICAPAI UNTUK 28
MASING-MASING JENJANG JF SETIAP TAHUN

Jenjang Angka Kredit Minimal Angka Kredit Maksimal

Ahli Utama 50 75

Ahli Madya 37,5 56,25

Ahli Muda 25 37,5

Ahli Pertama 12,5 18,75

Penyelia 25 37,5

Mahir 12,5 18,75

Terampil 5 7,5

Pemula 3,75 5,625

28
29
Alur pembinaan Jabatan Fungsional ORGANISASI
PROFESI
MEMILIKI
PERAN
PENTING

MENPAN JABATAN Organisasi


RB, BKN FUNGSIONAL Profesi

INSTANSI
PEMBINA
PUSAT

PP
K

 Mendukung
BKD OPD Pengembangan Karier;
TERKAIT  Mendukung
Peningkatan
Kompetensi;
 Menerapkan Kode Etik;
 Mendukung peran
pejabat fungsional di
institusi.
PEJABAT
FUNGSIONAL
POLA KARIR 30

Pejabat Fungsional dapat dimungkinkan perpindahan (mutasi) diagonal. Perpindahan diagonal adalah perpindahan
pegawai dari jabatan struktural ke jabatan fungsional atau sebaliknya.
yang akan naik pangkat menjadi Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d, Angka Kredit
yang disyaratkan paling kurang 4 (empat)
berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
3. Pustakawan Ahli Muda, pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d yang akan naik
jabatan dan pangkat menjadi Pustakawan Ahli
Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a, Angka Kredit yang disyaratkan paling
kurang 6 (enam) berasal dari sub unsur
pengembangan profesi; 4. Pustakawan Ahli
Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
yang akan naik pangkat menjadi Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b, Angka Kredit
yang disyaratkan paling kurang 8 (delapan)
berasal dari sub unsur pengembangan profesi;
5. Pustakawan Ahli Madya, pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan naik
pangkat menjadi Pembina Utama Muda,
golongan ruang IV/c, Angka Kredit yang
disyaratkan paling kurang 10 (sepuluh) berasal
dari sub unsur pengembangan profesi; 6.
Pustakawan Ahli Madya, pangkat Pembina
Utama Muda, golongan ruang IV/c yang akan
naik jabatan dan pangkat menjadi Pustakawan

Anda mungkin juga menyukai