NEGARA
PEGAWAI ASN
PNS PPPK
UTAMA
MADYA
PRATAMA
PRA SELEKSI
(koord Mendagri, MenpanRB,
PembentukanPRA Pansel dan
Sekpansel serta Launching)
Admin
Surat edaran
berstatus PNS;
memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sarjana
atau diploma IV;
memiliki integritas dan moralitas yang baik;
memiliki pengalaman pada Jabatan Pengawas paling singkat 3 (tiga)
dan 4 tahun untuk Jabatan Fungsional atau JF yang setingkat
dengan Jabatan Pengawas sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang
akan diduduki;
SKP bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang dibuktikan
berdasarkan hasil;
sehat jasmani dan rohani.
lanjutan
16
1. Ahli Utama
2. Ahli Madya
3. Ahli Muda
4. Ahli Pertama
lanjutan
17
Pengangkatan
Pertama
Pengangkatan
Pengangkatan PNS Kembali
Kedalam
Jabatan Fungsional Perpindahan
Jabatan
Penyesuaian/
inpassing
Jabatan
A. Tingkat Terampil
Jabatan Pangkat / Angka Kredit
Fungsional
Pelaksana II/a
Pemula
25
Pelaksana II/b II/c II/d
40 60 80
Pelaksana III/a III/b
Lanjutan 100 150
Penyelia III/c III/d
200 300
B. Tingkat Ahli
Jabatan Pangkat / Angka Kredit
Fungsional
Pertama III/a III/b
100 150
Muda III/c III/d
200 300
Madya IV/a IV/b IV/c
400 550 700
Utama IV/d IV/e
800 1050
lanjutan
Syarat pengangkatan 20
jabatan fungsional
Berstatus PNS
Sehat jasmani dan rohani
Memiliki integritas dan moralitas yang baik
Berijazah sesuai kualifikasi untuk Terampil (SMA)
dan Ahli (D-IV/S-1)
Mengikuti dan lulus uji kompetensi
Nilai prestasi kerja 1 tahun terakhir bernilai baik
Syarat lain yang ditetapkan oleh instansi pembina
masing-masing jabatan fungsional
Pengembangan Karier 21
DILAKUKAN BERDASARKAN:
1. Kualifikasi : dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan
moralitas.
2. Kompetensi
a. Teknis : diukur dari Tingkat dan Spesialisasi Pendidikan, Pelatihan Teknis
Fungsional, dan Pengalaman Bekerja Secara Teknis;
b. Manajerial : diukur dari tIngkat Pendidikan, Pelatihan Struktural Atau
Manajemen, dan Pengalaman Kepemimpinan; dan
c. Sosial Kultural : diukur dari Pengalaman Kerja Berkaitan dengan Masyarakat
Majemuk Dalam Hal Agama, Suku, dan Budaya. Sehingga
Memiliki Wawasan Kebangsaan.
3. Penilaian Kinerja, dan
4. Kebutuhan Instansi Pemerintah.
KONSEP SISTEM PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL
STANDAR
KOMPETENSI LOWONGAN
JABATAN POSISI
MUTASI
PENGANG-
KATAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
POLA KARIER
PERTAMA KOMPETENSI PNS KARIER
SEBAGAI PNS
PROMOSI
PROFIL PNS
• Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat,
antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi
Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri.
• Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
• Perpindahan PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh
Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah
memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Pejabat
yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
Pemberhentian PNS
PNS diberhentikan dengan hormat karena:
• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• mencapai batas usia pensiun;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pensiun dini; atau
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan
tugas dan kewajiban.
PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan
karena:
dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan
hukuman pidana penjara singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana.
PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
karena:
melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
lanjutan
27
PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS. Untuk diangkat
menjadi calon PNS, PPPK harus mengikuti semua proses seleksi yang dilaksanakan
bagi calon PNS dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
33
Tujuan
menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan
perjanjian kerja.
Metode
dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit
atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang
dicapai, dan perilaku pegawai.
dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
berada di bawah kewenangan PyB Instansi Pemerintah masing-masing,
didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PPPK.
dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
Hasil penilaian kinerja PPPK disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PPPK.
Hasilnya untuk:
dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja,
pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi.
Apabila PPPK tidak tercapai target kinerja yang telah disepakati dalam
perjanjian kerja dapat diberhentikan dari PPPK.
34