Anda di halaman 1dari 5

PENGAKATAN ASN DALAM JABATAN

DASAR HUKUM
 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN;
 PP No. 11 Tahun 2017 jo. PP No. 17 Tahun 2020 Tentang Manajemen;
 PERMENPAN RB NO 13/2019 ttg pengusulan, penetapan dan pembinaan jafung pns;
 PERATURAN BKN NO 5/2019 tetang tata cara pelaksanaan Mutasi

PEGAWAI ASN
Pegawai ASN terdiri dari dua kategori yaitu PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
diserahi tugas dlm suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya & digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

PANGKAT DAN JABATAN


1. PNS diangkat dalam pangkat & jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah.
2. Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu ditentukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi,
kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
yang dimiliki oleh pegawai.
3. Setiap jabatan tertentu dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan
karakteristik, mekanisme, dan pola kerja.
4. PNS dapat berpindah antar & antara Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan
Fungsional di Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja.
5. PNS dapat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan instansi TNI dan POLRI.
6. PNS yang diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan instansi TNI & POLRI, pangkat atau jabatan
disesuaikan dg pangkat dan jabatan di lingkungan instansi TNI dan POLRI.
JABATAN ASN
Jabatan Administrasi Jabatan Fungsional Jabatan Pimpinan Tinggi
 Jabatan Administrator  Jf. Keahlian ( Ahli Utama, Ahli  Jabatan Pimpinan Tinggi
 Jabatan Pengawas Madya, Ahli Muda, Ahli Utama
 Jabatan Pelaksana Pertama)  Jabatan Pimpinan Tinggi
 Jf. Ketrampilan (Penyelia, Madya
Mahir, Terampil, Pemula)  Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama
JABATAN ADMINISTRATOR
Bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan & pembangunan
JABATAN PENGAWAS
bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
JABATAN PELAKSANA
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan
FUNGSI JABATAN PIMPINAN TINGGI
 Memimpin & Memotivasi Setiap Pegawai Asn Melalui :
 Kepeloporan (Dlm Bid. Keahlian Profesional; Analisis & Rekomendasi Kebijakan; & Kepemimpinan
Manajemen)
 Pengembangan Kerjasama Dg Instansi Lain
 Keteladanan Mengamalkan Nilai Dasar Asn Dan Melaksanakan Kode Etik & Kode Perilaku Asn
MENGANGKAT DAN MENGISI JABATAN
JABATAN PELAKSANA
 bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan
 Syarat Jabatan
 Pengisian Jabatan (Seleksi) =>Pengadaan Baru & Mutasi / ROTASI
JABATAN ADMINISTRATOR & PENGAWAS
 Promosi/Mutasi/Rotasi => Seleksi Baperjakat/TPK
JABATAN PIMPINAN TINGGI (JPT)
 Dilakukan Secara Terbuka Dan Kompetitif Dikalangan Pns
 Jpt Utama & Madya Tertentu Dapat Dari Non Pns Dg Persetujuan Presiden (Ps. 109)
 Jpt Tertentu Dapat Diisi Dari Tni / Polri
 Jpt Instansi Pemerintah Tertentu Dapat Diisi Dari Tni / Polri
 pt Utama & Madya  Tingkat Nasional
 Jpt Pratama  Tingkat Nasional Atau Antar Kab / Kota Dalam 1 Provinsi
SETIAP JPT DITETAPKAN SYARAT :
 Kompetensi  Kualifikasi  Kepangkatan  Pendidikan & Pelatihan  Rekam Jejak Jabatan  Integritas 
Persyaratan Lain Yg Dibutuhkan
PENGISIAN JPT
o PPK Berkoordinasi Dengang KASN Membentuk Pansel Instansi Pemerintah
o Pansel : Unsur Internal & Eksternal Berdasarkan Pengetahuan, Pengalaman, Kompetensi, Rekam Jejak,
Integritas Moral, & Netralitas
o Melakukan Seleksi Dg Memperhatikan Syarat Kompetensi, Kualifikasi, Kepangkatan, iklat, Rekam Jejak
Jabatan, Integritas & Penilaian Uji Kompetensi Melalui Pusat Penilaian Assessment Center) Atau Metode
Penilaian Lainnya
PENGECUALIAN
o Instansi Pemerintah Yg Telah Menerapkan Sistem Merit Dalam Pembinaan Pegawai Asn ( Dengan
Persetujuan Kasn)

PENGISIAN JPT PUSAT


JPT Utama & Madya
o Pansel Memilih 3 Nama Untuk Setiap 1 Lowongan Jabatan
o Disampaikan Kepada PPPK
o PPK Menyampaikan 3 Nama Tersebut kepada Presiden
o Presiden Menetapkan 1 Nama
JPT Pratama
o Pansel Memilih 3 Nama Untuk Setiap 1 Lowongan Jabatan
o Disampaikan Kepada PPK Melalui Pejabat yang Berwenang
o PPK Memilih 1 Nama dengan Memperhatikan Pertimbangan Pejabat yang Berwenang
JPT Madya
o Pansel Memilih 3 Nama Untuk Setiap 1 Lowongan Jabatan
o Disampaikan Kepada PPK
o PPK Menyampaikan 3 Nama Tersebut Kepada Presiden Melalui Menteri Dalam Negeri
o Presiden Menetapkan 1 Nama
JPT Pratama
o Pansel Memilih 3 Nama Untuk Setiap 1 Lowongan Jabatan
o Disampaikan Kepada PPK Melalui Pejabat yang Berwenang
o PPK Memilih 1 Nama Untuk Ditetapkan & Dilantik
o Khusus untuk Sekda Kab/Kota Sebelum Ditetapkan Oleh Bupati/Walikota, Dikoordinasikan dengan
Gubernur
LAIN-LAIN
o PPK Dilarang Mengganti JPT Selama 2 Th, Kecuali JPT Melanggar Perundang-undangan & Tidak Lagi
Memenuhi Syarat Jabatan
o Penggantian JPT Utama & Madya Sebelum 2 Tahun Harus Terlebih Dahulu Mendapat Pesetujuan
Presiden
o JPT Menduduki Paling Lama 5 Tahun
o Dapat Diperpanjang Berdasarkan Pencapaian Kinerja , Kesesuaian Kompetensi, & Berdasarkan
Kebutuhan Instansi Setelah Mendapat Persetujuan PPK & Berkoordinasi dengan KASN
o PPT harus memenuhi target kinerja tertentu sesuai perjanjian kinerja yg sdh disepakati dg pejabat
atasannya.
o PPT yang tidak memenuhi kinerja yg diperjanjikan dalam waktu 1 tahun pada suatu jabatan, diberikan
kesempatan selama 6 bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
o Bila PPT tidak menunjukkan perbaikan kinerja maka pejabat ybs harus mengikuti seleksi ulang uji
kompetensi kembali.
o Berdasarkan hasil uji kompetensi PPT dimaksud dapat dipindahkan pada jabatan lain sesuai dg
kompetensi yg dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah.
PPT MENCALONKAN SBG GUBERNUR, WAGUB, BUPATI /WALIKOTA, WABUP/ WAWALI
Pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama yang akan mencalonkan diri menjadi gubernur, wakil gubernur,
bupati/walikota, dan wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis dari PNS
sejak mendaftar sebagai calon. (Pasal 119)
PERPINDAHAN TUGAS/WILAYAH KERJA
o Untuk Kepentingan Dinas, Memperluas Pengalaman, Kemampuan, & Memper - Kokoh Persatuan &
Kesatuan Bangsa
o Paling Singkat 2 Paling Lama 5 Tahun
o Biaya Pindah & Perumahan Akibat Pindah Wilayah Kerja Dibebankan Kpd Negara
Pegawai Asn Yang Menjadi Pejabat Negara
1. Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara
2. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Ketua, Wakil Ketua,& Anggota MK; BPK; KY; Ketua dan
Wakil Ketua KPK; Menteri & Jabatan setingkat Menteri; Kepala perwakilan RI di Luar Negeri yg
berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh diberhentikan sementara dari
jabatannya (tidak kehilangan status sebagai PNS).
3. Pegawai ASN dari PNS yang tidak menjabat lagi sebagai Pejabat Negara diaktifkan kembali sbg PNS.
(Pasal 121,123)
4. Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri /dicalonkan menjadi Presiden & Wakil Presiden; ketua,
wakil ketua, dan anggota DPR; ketua, wakil ketua, dan anggota DPD; Gubernur dan Wakil Gubernur;
Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis
sebagai PNS sejak mendaftar sbg calon.
5. PNS yg tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara dapat menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi,
Jabatan Administrasi atau Jabatan Fungsional, sepanjang tersedia lowongan jabatan.
6. Bila tidak tersedia lowongan jabatan dalam waktu paling lama 2 th PNS ybs diberhentikan dengan
hormat. (Pasal 123,124)
JABATAN KARIR
Jabatan Struktural & Jabatan Fungsional Yg Hanya Dapat Diduduki Pegawai Negeri Sipil
JABATAN STRUKTURAL:
Suatu Kedudukan Yg Menunjukkan Tugas,Tanggung Jawab, Wewenang & Hak Seorang Pns Dlm Rangka
Memimpin Suatu Satuan Organisasi Negara
Ketentuan Peralihan
Penyetaraan jabatan PNS :
1. Es Ia Kepala LPNK setara dg Jbt Pimpinan Tinggi utama;
2. Esl. Ia & Ib setara dg Jabatan Pimpinan Tinggi madya;
3. Esl. II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi pratama;
4. Esl. III setara dengan jabatan administrator;
5. Esl. IV setara dengan jabatan pengawas;
6. Esl. V & fungsional umum setara dg Jabatan pelaksana,(Pasal 131)
SYARAT DIANGKAT DALAM JABATAN
1.Berstatus PNS
2.Serendah-Rendahnya Pangkat 1 Tingkat dibawah Jenjang Pangkat yang ditentukan
3.Memiliki Kualifikasi & Tingkat Pendidikan yang ditentukan
4.Tiap Unsur Penilaian Prestasi Kerja Sekurangnya Bernilai Baik dalam 2 tahun
5.Memiliki Kompetensi Jabatan Yg Diperlukan
6.Sehat Jasmani Dan Rohani
7.Ppk Harus Memperhatikan Faktor Senioritas Dalam Kepangkatan, Usia, Pendidikan & Pelatihan
Jabatan, Pengalaman
PELAKSANAAN PENGANGKATAN
o Pengangkatan, Pemindahan & Pemberhentian dalam & Dari Jabatan Ditetapkan dengan Keputusan
Pejabat yang berwenang
o Dapat Diangkat dalam Jabatan Setingkat Lebih Tinggi Apabila Minimal Telah 2 Tahun dalam Jabatan
yang Pernah atau Sedang diduduki. (Kecuali Yg Menjadi Wewenang Presiden)
BAPERJAKAT (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan)
o Dibentuk Oleh PPK
o Tugas Pokok : Memberikan Pertimbangan Kepada PPK Dalam Pengangkatan, Pemindahan &
Pemberhentian
o Seorang Ketua Merangkap Anggota
o Max. 6 Orang Anggota
o Seorang Sekretaris
o Berjumlah Ganjil
o Ketua & Sekretaris Baperjakat Pusat : Pejabat Es I & II Yg Secara Fungsional Bertanggung Jawab
Bidang Kepegawaian, Anggota Es I
o Bagi Yg Hanya Ada 1 Orang Es I, Ketua & Sekr Adalah Es. II & III Anggota Es III
o Ketua Baperjakat Provinsi : Sekda, Sekretaris Pejabat Es III Kepeg, Anggota : Para Es. II
o Ketua Baperjakat Kab / Kota : Sekda, Sekretaris : Pjbt Es. III Kepeg, Anggota : Para Eselon II
o Masa Jabatan Max. 3 Tahun & Dapat Diangkat Kembali
o Bagi yang Promosi, Perubahan Nama Jabatan & Perubahan Fungsi Dan Tugas Jabatan Wajib Dilantik
& Mengangkat Sumpah Dihadapan Pejabat yang berwenang
o Pelantikan Paling Lambat 30 Hari Sejak Penetapan Pengangkatan
o Dibuat Berita Acara Sumpah Jabatan & Pernyataan Pelantikan
o Tembusan Berita Acara Sumpah Jabatan
PEMBERHENTIAN JABATAN
o Mengundurkan Diri Dari Jabatan
o Mencapai BUP
o Diberhentikan Sebagai PNS
o Diangkat Dalam Jabatan Lain
o Cltn
o Tugas Belajar Lebih Dari 6 Bulan
o Perampingan Organisasi
o Tidak Sehat
o Meninggal Dunia
o Lain-Lain

PEJABAT PELAKSANA HARIAN (PLH)


o PLH ditunjuk Oleh Atasan dari Pejabat yang Sementara Tidak Dapat Melaksanakan Tugasnya
o Eselon I => Pimp Instansi Menunjuk Eselon I Lainnya atau Eselon II Dilingkungan Pejabat yang
Berhalangan
o Eselon II => Pjbt Esl. I Yg Membawahi Pjbt Yg Berhalangan Menunjuk Esi. II Lain Di Lingkungannya
Atau Esl III Di Lingk Pejabat yang Berhalangan
o Esl. III Pjbt Esl II Yg Membawahi Menunjuk Esl III Lainnya Atau Esl IV di Lingk Pjbt Yg Berhalangan
o Esl. IV  Pjbt Esl III Yg Membawahi Menunjuk Esl. IV Lainnya atau Staf di Lingkungan Pjbt Yg
Berhalangan.
o Pimp Instansi Berhalangan  Pimp Instansi Itu Menunjuk Pjbt Yg Setingkat Lebih Rendah Di
Lingkungannya
Ketentuan Plh :
o Penunjukan Plh Dg Sprin
o Dlm Sprin Disebutkan Tugas-Tugas yg Dpt Dilakukan Selama Pjbt Definitif Berhalangan Sementara
o Plh Tidak Berwenang Mengambil / Menetapkan Keputusanyg Mengikat
o Plh Tetap Melaksanakan Tugas Definitifnya
o Plh Tidak Membawa Dampak Kepegawaian
o Plh Tidak Diberikan Tunjangan Jabatan
PEJABAT PELAKSANA TUGAS (PLT)
o Pejabat Definitif Berhalangan Tetap / Jabatan Sedang Kosong
o Penunjukan Dengan Surat Perintah Dari Ppk / Pejabat Lain Yg Ditunjuk
o Tidak Dilantik / Disumpah
o Tidak Mendapat Tunjangan Plt
o Pejabat Yg Menduduki Plt Tetap Melaksanakan Tugas Definitifnya.
o Pejabat Struktural Hanya Dapat Diangkat Sbg Plt Dalam Jenjang Yg Sama Atau Setingkat Lebih Tinggi
Di Lingkungan Kerjanya
o Pns Yg Tidak Menduduki Jabatan Struktural Hanya Dapat Diangkat Sebagai Plt Eselon Iv
o Plt Tidak Berwenang Mengambil/ Menetapkan Keputusan Yg Mengikat
JABATAN FUNGSIONAL
 Adalah Jabatan Tehnis Yg Tidak Tercantum Dlm Struktur Organisasi , Namun Sangat Diperlukan
Dalam Tugas-Tugas Pokok Organisasi Pemerintahan Yg Terdiri Dari Jafung Keahlian & Jafung
Ketrampilan
 Kedudukan Yg Menunjukkan Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang, Dan Hak Seorang Pns dlm Suatu
Satuan Organisasi Yg Dalam Pelaksanaan Tugasnya Didasarkan Kepada Keahlian / Dan Atau
Ketrampilan Tertentu Serta Bersifat Mandiri (Pp. 16 Th 1994)
PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL
 Pengangkatan Dlm Jabatan Fungsional Dapat Melalui : Impassing, Pengangkatan Dan Perpindahan
Jabatan
 Pengangkatan Pns Ke Dalam Jabatan Fungsional Pada Instansi Pemerintah Ditetapkan Oleh Pejabat
Yg Berwenang Sesuai Formasi Yg Telah Ditetapkan
 Jenjang Jabatan : Ketrampilan & Keahlian
 Ada Syarat Pendidikan, Usia, Pangkat Terendah, Penilaian Prestasi Kerja, Syarat Jabatan

Anda mungkin juga menyukai