Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Jabatan Fungsional

Dalam Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017


tentang Manajemen PNS yang menjelaskan bahwa jabatan PNS
terdiri dari Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT), Jabatan Administrasi
(JA), dan Jabatan Fungsional (JF). Lalu, apa yang dimaksud
dengan jabatan fungsional? Dan apa saja jabatan fungsional?
 
Sesuai dengan Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/60/M.PAN/6/2005
tentang Perubahan atas Ketentuan Lampiran I dan/atau Lampiran
II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang
Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya pengertian jabatan
adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam suatu
satuan organisasi negara.
 
Menurut PP No 16 Tahun 1994 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional PNS yang dimaksud
dengan jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam
suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri.

Sehingga dapat disimpulkan pengertian jabatan fungsional adalah


jabatan yang secara tidak tegas ada dalam struktur organisasi
dengan fungsi utama sebagai pelaksana fungsi organisasi tersebut
dan didasarkan pada keahlian atau keterampilan tertentu.
 
Meskipun jabatan fungsional tidak secara tegas tercantum dalam
struktur organisasi birokrasi pemerintah, namun ditinjau dari
sudut fungsinya, jabatan tersebut harus tetap ada untuk
memungkinkan organisasi menjalankan tugas pokoknya.
 
Pengangkatan jabatan fungsional bertujuan sebagai sarana
pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier PNS. Selain
itu untuk mencapai tujuan pembangunan, dibutuhkan adanya
pengangkatan pejabat fungsional yang perlu dibina dengan sebaik-
baiknya dengan menggunakan sistem karier dan sistem prestasi
kerja demi menciptakan organisasi pemerintah yang “miskin
struktur, namun kaya fungsi”.
 
Rumpun Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional tertentu/khusus adalah jabataan yang
pengangkatan dan kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan
sistem angka kredit. Menurut Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional PNS, Jabatan Fungsional dibagi menjadi Jabatan
Fungsional Keahlian dan Jabatan Fungsional Keterampilan yang
mana kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit
(DUPAK).
1.   Jabatan Fungsional Keahlian adalah jabatan fungsional
kualifikasi profesional dengan tugas yang dilandasi oleh
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
keahlianya yang didasarkan atas disiplin ilmu yang
bersangkutan dan/atau berdasarkan sertifikasi yang setara
dengan keahlian dan ditetapkan berdasarkan akreditasi tertentu.
2.   Jabatan Fungsional Keterampilan adalah jabatan fungsional
teknisi atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan
fungsinya dengan menggunakan prosedur dan teknik kerja
tertentu serta dilandasi penguasaaan pengetahuan teknis di satu
bidang ilmu pengetahuan atau lebih berdasarkan sertifikasi yang
ditentukan.

Pada Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 jo.


Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional PNS dijelaskan bahwa jabatan fungsional keahlian dan
jabatan fungsional keterampilan ditetapkan dengan kriteria: 
1.       Memiliki metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur
kerja yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau
pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi;
2.       Mempunyai etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi
profesi;
3.       Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan:
o   Tingkat keahlian, bagi jabatan fungsional keahlian;
o   Tingkat keterampilan, bagi jabatan fungsional keterampilan;
o   Pelaksanaan tugas bersifat mandiri;
o   Jabatan fungsional tersebut diperlukan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi.
 
 
Keuntungan Menjadi Pejabat Fungsional bagi ASN Millennial
 
Berikut keuntungan menjadi pejabat fungsional bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS):
1. Kesempatan memperoleh kenaikan pangkat/golongan lebih
tinggi
Dengan menjadi pejabat fungsional, kamu juga akan
mendapat pangkat/golongan yang lebih tinggi. Hal ini jelas sangat
menguntungkan bagi PNS yang menjadi pejabat fungsional
dibandingkan menjadi pejabat pelaksana.
Pangkat/golongan jabatan fungsional rata-rata lebih tinggi
dibanding dengan jabatan pelaksana.

Dengan menjadi pejabat fungsional, kamu memiliki peluang untuk


memperoleh kepangkatan lebih tinggi dan bisa naik pangkat lebih
cepat. Berbeda dengan kenaikan pangkat reguler PNS per 4 tahun
sekali, pejabat fungsional dimungkinkan untuk naik pangkat
dalam 2 tahun sejak pengangkatan menjadi pejabat fungsional
apabila angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat
telah mencukupi.

2. Tunjangan jabatan lebih besar dibanding jabatan pelaksana


Ada honorarium tambahan bagi Pejabat Fungsional untuk
meningkatkan kinerja PNS. Pejabat fungsional akan mendapat
tunjangan fungsional yang besarnya bervariasi sesuai dengan jenis
jabatan fungsional. Semakin tinggi jabatan fungsional tentu saja
tunjangannya semakin besar.
Semakin tinggi kelas jabatan maka akan semakin tinggi pula
tunjangannya, baik tunjangan jabatan ataupun tunjangan
kinerjanya. Pejabat fungsional yang diangkat dari jabatan
pelaksana akan memperoleh tunjangan yang lebih tinggi. Siapa sih
yang tidak mau mendapatkan tunjangan kesejahteraan yang lebih
tinggi?

3. Peluang untuk mengembangkan gagasan/ide kreatif lebih luas


Pemilik jabatan fungsional akan mempunyai motivasi lebih untuk
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan sesuai dengan
Jabatan Fungsional yang diikuti. Tentunya, banyak ilmu dan
pengalaman baru yang akan kamu dapatkan dengan menjadi
pejabat fungsional. Pola pikir akan berubah lebih baik dan kamu
akan memahami lebih jauh proses birokrasi negeri ini.

Berbeda dengan jabatan PNS yang lain, menjadi bagian dari


jabatan fungsional bisa menjadi kebanggan tersendiri. Ada rasa
kepuasan yang tak ternilai dengan uang bila berkonstribusi sesuai
dengan keterampilan dan keahliannya.
Selain menarik dari segi profesionalisme dan orientasi kinerja,
jabatan fungsional juga menarik dari segi pencapaian jenjang
jabatan dan pangkat tertinggi sebagai PNS. Adanya tunjangan
jabatan juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi PNS untuk
menduduki jabatan fungsional tersebut.

Bagi kamu yang memiliki jiwa yang dinamis, maka jabatan


fungsional sangatlah cocok buat pengembangan karier kamu.
Jabatan fungsional tidak bersifat statis sehingga dapat berkembang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bukan hal yang mustahil jika tiap tahun akan terjadi pemerkayaan
jabatan di dalam rumpun jabatan tersebut.

Tertarik untuk menjadi pejabat fungsional?

Anda mungkin juga menyukai