Anda di halaman 1dari 49

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

2014

1.

UU NO. 8 THN 1974 JO. UU NO. 43 THN 1999

2.

PP NO. 16 THN 1994 JO PP NO. 40 THN 2010

3.

PP NO. 97 THN 2000 JO. PP NO. 54 THN 2003

4.

PP NO. 98 THN 2000 JO. PP NO. 11 THN 2002

5.

PP NO. 99 THN 2000 JO. PP NO. 12 THN 2002

6.

PP NOMOR 101 THN 2000

7.

PP NO. 9 THN 2003

8.

KEPRES NOMOR

9.

KEPUTUSAN MENPAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL

87 THN 1999

1. Berdasarkan Pasal 17 UU No. 43 Tahun 1999 tentang


Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian, dinyatakan bahwa PNS diangkat
dalam jabatan dan pangkat tertentu.
2. Pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang
ditetapkan untuk jabatan itu.
3. Untuk mewujudkan profesionalisme PNS perlu dilakukan
upaya pembinaan karier yang sistematis, kontinyu dan
optimal. Optimalisasi pembinaan karier PNS dilaksanakan
dengan mengembangkan jalur jabatan karier baik melalui
jabatan struktural maupun jabatan fungsional.
4. Pembinaan karier PNS didasarkan pada sistem prestasi
kerja dan sistem karier dengan titik berat pada prestasi
3
kerja

ARAH
ARAH
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
PNS
PNS
Sebagai unsur
SebagaiNegara
unsur
Aparatur
Aparatur Negara

1.
1. PROFESIONAL
PROFESIONAL
2.
2. NETRAL
NETRAL
3.
3. SEJAHTERA
SEJAHTERA
4.
4. AKUNTABEL
AKUNTABEL
5.
5. PEREKAT
PEREKATNKRI
NKRI

struktural

Manajerial
Fasilitatif

PP. No. 100 Th 2000


PP. No. 13 Th. 2002

Penyederhanaan
Struktural

Pengangkatan
Dalam
Jabatan
Jafung Umum

staf

PNS
Profesional

fungsional
Jafung
tertentu

Mandiri
teknis
Subtantif

PP. No. 16 Th 1994


Keppres No. 87 Th. 1999

Pemerkayaan/
Pengembangan
fungsional
122 JFT

Pengangkatan
dalam
Jabatan

Klasifikasi
Jabatan
Susunan
Jabatan
Yang ideal
~ Jab.Struk
~ Jab.Fung

Analisis
Jabatan

Peta
Jabatan/ For
jab

- Rumpun Jab
- Peringkat Jab

Kenaikan
Pangkat

Persyaratan Jab

Stand. Kom Jab


PNS
Yang
Ideal :
1.Kualitas
2.Kuantitas
3.Mobilitas/
Rotasi

Analisis
Kebutuhan
Pegawai

Formasi
Pegawai

Pengangkatan
PNS

Penilaian
Kinerja

Diklat
PNS

Mutasi
Lainnya

PNS Yang
Profesional

1. Pembinaan karier pejabat fungsional menuju puncak jabatan


dan pangkat tertinggi.
2. Pembinaan profesi dengan meningkatkan kompetensi demi
mewujudkan
sosok pejabat fungsional yang profesional dan mandiri.
3. Pembinaan budaya kerja agar kinerja pejabat fungsional
menjadi lebih
efektif dan efesien.
4. Pembinaan kode etik dalam rangka membentuk perilaku yang
profesional dan bermartabat.
5. Pembinaan disiplin pejabat fungsional untuk meningkatkan
produktifitas
kerja dan efisien waktu.
6. Pembinaan sistem administrasi, guna menciptakan tertib
administrasi

a. Peningkatan Produktivitas K

b. Peningkatan Produktivitas U
c. Peningkatan Karier PNS
d. Peningkatan Profesionalism

Pengangkatan dlm
Jab fung bagi PNS
yang melaksanakan
tugas pokok jabfung
pada saat Peraturan
ditetapkan

Pengangkatan untuk
mengisi formasi
melalui
CPNS

Pengangkatan yg
dilakukan melalui
perpindahan dari
js atau jf lain
ke dalam jab. fung
tertentu

Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994


pengangkatan PNS ke dalam jabatan fungsional pada Instansi Pemerintah
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai formasi yang telah ditetapkan

Untuk menentukan kekuatan PNS berdasarkan kualifikasi jabatan untuk


menjalankan tugas tertentu, guna menjaga keseimbangan
kekuatan PNS dengan beban kerja.
Dengan kata kunci
Setiap Pegawai memiliki Pekerjaan

Apabila komposisi beban tugas


dengan jumlah pejabat fungsional seimbang, akan memperlancar
Pejabat Fungsional dalam mengumpulkan angka kredit

PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL


BARU
PENURUNAN PERSYARATAN
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
DIPERINTAHKAN OLEH SUATU
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN

11

Persyarat
an:

Ada Formasi Jabatan


Memenuhi persyaratan
pendidikan
DP3 bernilai baik dalam 1 tahun
terakhir
KEBIJAKAN :

PNS dapat diangkat dalam Jabatan fungsional


sebelum
mengikuti Diklat
Angka kredit dari unsur pendidikan ditetapkan
sama
dengan jumlah angka kredit yang
dipersyaratkan untuk
pengangkatan pertama kali dalam jabatan
fungsional.
12

PNS

P N S
yg menduduki jabatan rangkap diberhentikan
dari salah satu jabatan yang di rangkapnya
apabila PNS ybs memasuki BUP
dalam salah satu jabatan yang dirangkapnya
sesuai dgn peraturan perundang-undangan
yang berlaku

13

Disamping persyaratan umum di tambah


persyaratan :
memiliki pengalaman dibidangnya
minimal 2
tahun
usia paling tinggi 5 tahun sebelum
mencapai
usia pensiun .

pejabat fungsional kategori keterampilan yang


memperoleh ijazah S1 dapat diangkat ke dalam jabatan
fungsional kategori keahlian
diberikan angka kredit 65 % dari angka kredit kumulatif
(Diklat, Tugas pokok dan Pengembangan Profesi)
ditambah angka kredit Sarjana (S1)/Diploma IV angka
kredit dari unsur penunjang tidak diperhitungkan
Memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Ijazah yang dimiliki sesuai dengan
kualifikasi
Lulus pendidikan dan pelatihan
fungsional
Memenuhi jumlah angka kredit
kumulatif

15

Pejabat yang berwenang


mengangkat,
memindahkan dan/atau
memberhentikan PNS
dalam dan dari jabatan
fungsional sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
yang berlaku

Presiden
pns pusat/daerah untuk jenjang utama
Menteri
pns pusat dilingkungan Dep
untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia
dan jenjang pertama s/d madya
Pimpinan Kesekretarian Lt/Ln, Non Dep
pns pusat dilingkungan Lt/Ln, Non Dep
untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia
dan jenjang pertama s/d madya
Gubernur/Bupati/Walikota
pns daerah provinsi/kabupaten/kota
untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia
dan jenjang pertama s/d madya

16

Penilaian Prestasi kerja pejabat fungsional


ditetapkan dengan angka kredit oleh
Pejabat yang berwenang
setelah mendengar/mendapat pertimbangan
dari tim penilai
Penetapan angka kredit dilakukan setiap tahun
untuk setiap jabatan fungsional

Kegiatan yang ada sesuai dengan


tingkat dan jenjang jabatan dalam
- unsur
- sub unsur
- butir kegiatan
- sub butir kegiatan
( lampiran I Per. Men PAN )
tidak boleh menambah kegiatan
dalam unsur sub unsur butir
kegiatan sub butir kegiatan
termasuk penyetaraan kegiatan
18

Satuan nilai dari tiap butir kegiatan


dan/atau akumulasi nilai butir
kegiatan yang harus
dicapai oleh pejabat fungsional yang
digunakan sebagai
salah satu
pengangkatan
kenaikan pangkat
syarat untuk
kenaikan jabatan

AK untuk Kenaikan Pangkat


Pelaksana Pemula

Golru II/a

= 15

Pelaksana

Golru II/b II/d

= 20

Pelaksana Lanjutan/Pertama

Golru III/a III/b = 50

Penyelia/Muda

Golru III/c III/d = 100

Madya

Golru IV/a IV/c = 150

Utama

Golru IV/d IV/e = 200


20

2. Konstanta (C)
Pelaksana Pemula
Pelaksana

15
= 0,003
4 x 1250
20

= 0,004

4 x 1250
P. Lanjutan/Pertama

50

= 0,01

4 x 1250
Penyelia/Muda

100

= 0,02

4 x 1250
Madya

150

= 0,03

4 x 1250
Utama
Keterangan:
4
= Kenaikan pangkat reguler
1250 = Waktu efektif per tahun

200

= 0,04

4 x 1250
21

3. AK Per Satuan Hasil

Rumus : C x
W
Keterangan:
C = Konstanta
W = Waktu rata rata yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu kegiatan
22

Angka kredit ditetapkan oleh pejabat yang berwenang


penetap AK stlh mendengar/mendapat rekomendasi
dari Tim Penilai

digunakan untuk salah satu syarat


~ Pengangkatan
~ Kenaikan pangkat
~ Kenaikan Jabatan
tidak dapat diajukan keberatan o/ pejabat fungsional ybs
oleh karena itu anggota tim penilai harus benar-benar
kompeten bekerja secara profesional cermat teliti
obyektif total dan memiliki komitmen yang tinggi

Tim penilai angka kredit


dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan bertugas
menilai
prestasi kerja jabatan fungsional

Pejabat fungsional yang senior


Dapat aktif melaksanakan tugas apabila jumlah
tidak terpenuhi dari jabatan yang sama dapat
diangkat dari pejabat lain yang kompeten

Pembentukan Tim Penilai jabatan fungsional


satu Tim Penilai untuk satu jabatan fungsional

Pembentukan Tim Penilai jabatan fungsional


satu Tim Penilai untuk satu jabatan
fungsional

26

TIM PENILAI PUSAT

TIM PENILAI UNIT KERJA

TIM PENILAI INSTANSI


TIM PENILAI DAERAH PROP/
KAB/KOTA
Tim Penilai Teknis
Tim Penilai Pengganti

27

Seorang Ketua merangkap Anggota


Seorang Wakil Ketua merangkap Anggota
Seorang Sekretaris merangkap Anggota
Sekurang-kurangnya 4 orang Anggota
dengan ketentuan
jumlah anggota tim penilai harus ganjil
sekretaris secara fungsional dijabat oleh pejabat yang
membidangi kepegawaian

Unsur Utama > 80 %


- pendidikan
- Tugas pokok
- Pengembangan profesi
Unsur Penujang < 20 %
- penujang
Komposisi Penilaian :
1. Angka Kredit Kumulatif
2. Angka Kredit Penjenjangan
~ tugas pokok tidak boleh kurang dari 80 %
~ penunjang tidak boleh lebih dari 20 %
29

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN


DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT JABFUNG ..DENGAN
PENDIDIKAN SLTA/DI

JENJANG JABATAN/GOL. RUANG DAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL
NO

I.

UNSUR

PROSEN
TASE

P.
Pemula

Pelaksana
Lanjutan

Pelaksana

Penyelia

II/a

II/b

II/c

II/d

III/a

III/b

III/c

III/d

25

25

25

25

25

25

25

25

>80 %

12

28

44

60

100

140

220

< 20 %

11

15

25

35

55

100%

25

40

60

80

100

150

200

300

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan Sekolah
2. Diklat
B. Tugas Pokok
C. Pengembangan Profesi

II.

UNSUR PENUNJANG
Kegiatan yang mendukung
Pelaksanaan

JUMLAH

30

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL


PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL .DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA II

JENJANG JABATAN/GOL. RUANG DAN ANGKA


KREDIT JABATAN FUNGSIONAL

NO
UNSUR

PERSENTASE

PELAKSANA

P. LANJUTAN

PENYELIA

II/b

II/c

II/d

III/a

III/b

III/c

III/d

40

40

40

40

40

40

40

16

32

48

88

128

208

UTAMA
A

Pendidikan
1. Pendidikan
Sekolah
2. Diklat

II

Tugas Pokok

Pengembangan
Profesi

PENUNJANG
Kegiatan yang
mendukung..
JUMLAH

> 80 %

< 20 %

12

22

32

52

100 %

40

60

80

100

150

200

300
31

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL


PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL ..
DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA
KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
NO

UNSUR

PROSENTAS
E

UNSUR UTAMA

PELAKSANA

PELAKSANA
LANJUTAN

II/c

II/d

III/a

III/b

III/c

III/d

PENYELIA

Pendidikan :

1. Pendidikan
Sekolah

60

60

60

60

60

60

2. Diklat
80 %

16

32

72

112

192

Kegiatan yang
mendukung
pelaksanaan tugas

20 %

18

28

48

JUMLAH

100%

60

80

100

150

200

300

A.

B.

Tugas Pokok

C. Pengembangan
Profesi
2

UNSUR PENUNJANG

32

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN


DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT JABFUNG .. DENGAN
PENDIDIKAN SARJANA (S1)/DIV
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG
DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
NO

1.

UNSUR

PROSEN
TASE

PERTAMA

MUDA

MADYA

UTAMA

III/a

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

IV/d

IV/e

100

100

100

100

100

100

100

100

100

80%

40

80

120

240

360

480

600

760

20%

10

20

80

60

90

120

150

190

100

150

200

300

400

550

700

850

1050

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan :
1. Pendidikan
Sekolah
2. Diklat
B. Tugas Pokok
C. Pengembangan Profesi

2.

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung


pelaksanaan tugas
JUMLAH

33

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL


PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2)
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG
DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL ..
NO

1.

UNSUR

PROSEN
TASE

PERTAMA

MUDA

MADYA

UTAMA

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

IV/d

IV/e

150

150

150

150

150

150

150

150

80%

40

120

200

320

440

560

720

20%

10

30

50

80

110

140

180

150

200

300

400

550

700

850

1050

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan :
1. Pendidikan
Sekolah
2. Diklat
B. Tugas Pokok
C. Pengembanga
n
Profesi

2.

UNSUR
PENUNJANG
Kegiatan yang
mendukung
pelaksanaan
tugas
JUMLAH

34

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL


PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL .
DG PENDIDIKAN DOKTOR (S3)
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG
DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
NO

1.

UNSUR

PRO
SEN
TASE

MUDA

MADYA

UTAMA

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

IV/d

IV/e

200

200

200

200

200

200

200

80%

80

160

280

400

520

680

20%

20

40

70

100

130

170

200

300

400

550

700

850

1050

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan :
1. Pendidikan
Sekolah
2. Diklat
B. Tugas Pokok
C. Pengembangan
Profesi

2.

UNSUR PENUNJANG
Kegiatan yang
mendukung
pelaksanaan tugas
JUMLAH

35

apabila instansi tidak dapat membentuk


tim penilai karena tidak ada pns
yang memenuhi syarat maka
penilaian dapat dimintakan
kepada tim penilai pusat
atau tim penilai instansi
yang terdekat

PNS yang menduduki jabatan


fungsional dapat dinaikkan
jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi apabila telah
Mencapai angka kredit
kumulatif yang ditentukan dan
syarat lain yang ditentukan
dikecualikan dari ujian dinas

pangkat boleh lebih tinggi dari Pimpinan


37

1. Jabatan sama dengan Pangkat


2. Jabatan dibawah Pangkat
3. Jabatan diatas Pangkat
Kenaikan Pangkat jab Fung dalam jenjang jabatan yang
Lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan
Jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yg berwenang

38

Jabatan fungsional dapat dinaikan pangkat setingkat lebih tinggi


apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan :
a. Sekurang-kurang nya 2 tahun dlm pangkat
b. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
c. DP-3 bernilai baik
d. Usul dari Pimpinan unit kerja

Pejabat fungsional dapat dinaikan jabatan setingkat lebih tinggi


apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan :
a. Sekurang-kurang nya 1 tahun dlm jabatan
b. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
c. DP-3 bernilai baik
d. Tersedianya formasi
e. Usia
f. Usul dari Pimpinan unit kerja
39

1. Tidak Dapat Mengumpulkan Angka Kredit


2. Dijatuhi hukuman Disiplin.
3. Diberhentikan sementara sebagai PNS
4. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan
5. Cuti diluar tanggungan negara
6. Tugas belajar lebih dari enam bulan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Telah mengumpulkan angka kredit


Telah selesai menjalani hukuman disiplin
Berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap dinyatakan tidak bersalah atau dihukum percobaan
Setelah yg bersangkutan dinyatakan selesai melaksanakan tugasnya
Diinyatakan aktif bekerja kembali setelah CLT N
Dinyatakan aktif kembali setelah menyelesaikan tugas belajarnya

a.

Jenjang Jabatan yang terakhir.

b.

jumlah AK yang terakhir

1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat


berat
2. Tidak dapat mengumpulkan angka
kredit
yang ditentukan.

Diklat merupakan bagian integral dari


sistem pembinaan PNS
Diklat mempunyai keterkaitan dengan
pengembangan karier PNS
Sistem Diklat meliputi proses indentifikasi
kebutuhan, perencanaan, penyelenggaraan
dan evaluasi diklat.

43

1. Jenis-jenis Diklat :
a. Diklat pengangkatan ( terampil / ahli )
b. Diklat penjejangan
c. Diklat teknis fungsional
2. Apabila di lingkungan Instansi Pusat/ Provinsi /
Kab/ Kota peserta diklat terbatas sehingga tidak
memenuhi jumlah kelas yang ditentukan maka
penyelenggaraan diklat dapat dikoordinasikan
kepada Instansi Pembina

PNS yang diangkat dalam jabatan diberikan


tunjangan jabatan
besaran tunjangan jabatan ditetapkan dgn
Peppres berdasarkan penilaian :

resiko pekerjaan
kompetensi jabatan
kelangkaan
sikap pelaksanaan pekerjaan
bobot jabatan
- Instansi Pembina
- MENPAN
- BKN
- Ditjen Anggaran Dep. Keuangan
- Sekretaris Kabinet RI
45

( PP No 32 Th 1979 )

secara selektif dapat dilakukan evaluasi


untuk perpanjangan batas usia pensiun
sampai dengan 58 - 60 - 65 th dengan
dasar pertimbangan :
kaderisasi
kompetensi
kesehatan

1. menyusun kurikulum diklat


2. menyelenggarakan diklat
3. menyusun standar kompetensi
4. menyusun pedoman formasi
5. membangun pusat informasi
6. menfasilitasi pelaksanaan jabatan
7. menfasilitasi pembentukan organisasi
8. menfasilitasi penyusunan kode etik
9. monitoring dan evaluasi
10. mengusulkan tunjangan jabatan
47

Menyusun formasi jabatan fungsional


Melaksanakan pengangkatan, pemindahan,
pembebasan sementara, pemberhentian dari dan
dalam jabatan fungsional untuk jenjang Madya
(IV/c) ke bawah
Penyelenggaraan pembinaan karier Pejabat
Fungsional
Memfasilitasi pelaksanaan tugas Pejabat
Fungsional
Berkoordinasi dengan instansi Pembina Jabatan
fungsional

Sekian
dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai