Anda di halaman 1dari 31

1.

UU Nomor 5 Tahun 2013


2.PP Nomor 16 Tahun 1994 jo PP Nomor 2010
3.PP Nomor 99 Tahun 2000 jo PP Nomor 12
Tahun 2002
4.PP Nomor 101 Tahun 2000
5.Keppres Nomor 87 Tahun 1999 jo PP Nomor
97 Tahun 2012
6.Per.Menpan Nomor 94/KEP/M.PAN/11/2001
7.Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan
Ka.BKN
Nomor 733/Menkes/SKB/VI/2002 dan Nomor
2
10 Tahun 2002

JABATAN KARIER
Jabatan Struktural dan Fungsional
hanya dapat diduduki PNS
setelah memenuhi syarat yang ditentukan

JABATAN STRUKTURAL
Kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak seorang PNS dalam rangka
memimpin suatu satuan organisasi negara
(PP nomor 100 Tahun 2000 jo PP Nomor 13 Tahun 2002)

JABATAN FUNGSIONAL
Kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri
(PP Nomor 16 Tahun 1994 jo Keppres Nomor 87 Tahun 1999)

PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat

Umum
Jabatan
Struktural

Jabatan
Fungsional
Khusus/Tertentu
(Dgn Angka Kredit)

Pengangkatan dlm jabatan dilaksanakan berdasarkan


Prinsip Profesionalisme, sesuai :

Kompetens
Prestasi Kerja
Jenjang Pangkat
Syarat Obyektif lainnya
4

Kendala Pengembangan Jabatan fungsi

Belenggu budaya org / perilaku kerja


Masih dipandang sbg jabatan alternatif
Dinamika sekedar utk memperpanjang BUP
Komitmen pimpinan masih kurang
6

Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,


tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan
pelayanan keperawatan kepada
masyarakat pada sarana kesehatan

Satuan nilai dari tiap butir


kegiatan dan/atau akumulasi nilai
butir kegiatan yang harus
dicapai oleh pejabat fungsional
yang
digunakan
sebagai salah satu
pengangkatan
untuk
syarat
kenaikan
pangkat
kenaikan jabatan
8

Tim penilai angka kredit


dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan bertugas
menilai
prestasi kerja jabatan fungsional
Perawat

Tingkat Terampil
P. Pemula
( II/a )
Pelaksana
( II/b-II/c-II/d )
Pel Lanjutan ( III/a - III/b )
Penyelia
( III/c - III/d )

Tingkat Ahli
Pertama ( III/a - III/b )
Muda
( III/c - III/d )
Madya ( IV/a - IV/b - IV/c )

10

kegiatan yang ada sesuai


dengan tingkat dan jenjang
jabatan dalam
-

unsur
sub unsur
butir kegiatan
sub butir kegiatan
tidak boleh menambah
kegiatan dalam unsur sub
unsur butir
kegiatan sub butir kegiatan
termasuk penyetaraan
kegiatan

11

untuk mengisi
formasi melalui
CPNS

Bagi PNS yang telah


menduduki
js atau jf lain
ke dalam jf Perawat
12

Jabatan Fungsional bukan jabatan


alternatif untuk sekedar menampung PNS
yang tidak mendapat formasi jabatan
struktural
Oleh sebab itu

Pengangkatan dalam Jabatan fungsional


harus mendasarkan kepada
persyaratan jabatan yang ditetapkan
untuk setiap jabatan fungsional
13

Persyaratan Pengangkatan Pertama


PERAWAT TERAMPIL

Berijazah
paling
rendah
pendidikan keperawatan
Pangkat
paling
rendah
Pengatur Muda golongan
ruang II/a
DP-3 bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir

PERAWAT AHLI

Berijazah
paling
rendah
Sarjana/Diploma
IV
keperawatan
Pangkat
paling
rendah
Penata
Muda
golongan
ruang III/a
DP-3 bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir

14

Disamping persyaratan umum di tambah persyara


memiliki pengalaman (pernah bertugas) dalam
kegiatan pelayanan keperawatan paling kurang 1
(satu) tahun pada sarana kesehatan
usia paling tinggi 5 tahun sebelum mencapai usia
pensiun
Telah mengikuti masa adaptasi/orientasi tugas
Perawat pada sarana kesehatan paling kurang
selama 6 (enam) bulan
15

Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994


pengangkatan PNS ke dalam jabatan fungsional pada Instansi Pemerinta
etapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai formasi yang telah ditetap

Untuk menentukan kekuatan PNS berdasarkan kualifikasi jabatan untuk


menjalankan tugas tertentu, guna menjaga keseimbangan
kekuatan PNS dengan beban kerja.
Dengan kata kunci
Setiap Pegawai memiliki Pekerjaan

Apabila tersusun dengan baik, akan mempermudah dan memperlancar


Pejabat fungsional dalam menjalankan tugasnya
dalam mengumpulkan angka kredit
16

Pejabat Yang Berwenang


mengangkat memindahkan memberhentikan

Presiden
PNS Pusat/Daerah untuk jenjang Utama
Menteri
PNS Pusat di lingkungan Dep untuk
jenjang Pertama s/d Madya
Pimpinan Kesekretarian Lt/Ln, Non Dep
PNS Pusat di lingkungan Lt/Ln, Non Dep
untuk jenjang Pertama s/d Madya
Gubernur/ Bupati/Walikota
PNS Daerah Provinsi/Kab/Kota untuk
jenjang Pertama s/d Madya
17

Direktur Jenderal Pelayanan Medik bagi


Perawat Madya di lingkungan Depkes dan
instansi lainnya

Kepala Unit Sarana Kesehatan bagi Perawat


Pelaksana Pemula s/d Penyelia dan Pertama
s/d Muda dilingkungan masing-masing

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi bagi


Perawat Pelaksana Pemula s/d Penyelia dan
Pertama s/d Muda di lingkungan sarana
kesehatan provinsi

Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi


Perawat Pelaksana Pemua s/d Penyelia dan
Pertama s/d Muda dilingkungan sarana
kesehatan kab/kota

Pimpinan Instansi atau paling rendah pejabat


18

1.
2.
3.
4.
5.

Tim Penilai Pusat


Tim Penilai Unit Sarana Kesehatan
Tim Penilai Provinsi
Tim Penilai Kab/Kota
Tim Penilai Instansi
Tim Penilai Teknis
Tim Penilai Pengganti
19

20

Januari untuk kenaikan pangkat April


Juli untuk kenaikan pangkat Oktober
Dengan ketentuan penilaian untuk
kenaikan jabatan dapat dilakukan
setiap saat
Penilaian dan penetapan angka kredit setiap
Perawat
dilakukan Paling kurang 1 (satu) kali dalam
setahun

21

PNS yang menduduki jabatan


fungsional penerjemah dapat
dinaikkan pangkat / jabatan
setingkat
lebih tinggi apabila telah
mencapai
angka kredit kumulatif yang
ditentukan
dikecualikan
dari ujian
dinas
dan syarat
lain yang
ditentukan
pangkat boleh lebih tinggi dari Pimpinan

22

Satu orang Ketua merangkap anggota

Satu orang Wakil Ketua merangkap anggota


Satu orang Sekretaris merangkap anggota
Empat orang anggota
Tim Penilai tersebut dari unsur teknis,
kepegawaian,
dan pejabat fungsional
23

Unsur Utama > 80 %


- Pendidikan
- Tugas pokok
- Pengembangan profesi

Unsur Penujang < 20 %


- penujang tugas

24

apabila di lingkungan
Instansi Pusat/Propinsi/Kab/Kota
Peserta diklat terbatas sehingga tidak
memenuhi jumlah kelas yang telah ditentukan
maka
penyelenggaraan diklat dapat dikoordinasikan
oleh
Instansi pembina
25

26

27

PNS yang diangkat dalam jabatan diberikan


tunjangan jabatan
besaran tunjangan jabatan ditetapkan dgn
Perpres berdasarkan penilaian :
resiko pekerjaan
kompetensi jabatan
kelangkaan
sifat pelaksanaan pekerjaan

28

( UU No 5 Tahun 2014)

secara selektif dapat dilakukan evaluasi


untuk perpanjangan batas usia pensiun
dengan dasar pertimbangan :
kaderisasi
kompetensi
kesehatan
upaya pelaksanaan pekerjaan
29

Dalam keadaan darurat dimana Dokter atau Bidan tidak


ada dan pasien memerlukan pertolongan persalinan,
maka Perawat dapat melakukan tindakan persalinan dan
memperoleh angka kredit

Besarnya AK diperoleh Perawat dari setiap butir kegiatan


tindakan persalinan adalah 25% (dua puluh lima persen)
dari AK setiap butir kegiatan jabatan Bidan

AK kumulatif tindakan persalinan yang dilakukan


Perawat dapat diperhitungkan 25% (dua puluh lima
persen) dari AK yang harus dipenuhi untuk kenaikan
jabatan/pangkat Perawat dengan ketentuan apabila
terdapat kelebihan AK yang berasal dari tindakan
persalinan tidak dapat diperhitungkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat berikutnya
30

31

Anda mungkin juga menyukai