Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era serba modern ini administrasi yang baik adalah kunci utama untuk mencapai
tujuan suatu lembaga, jika suatu lembaga tersebut memiliki pengadministrasian yang baik
maka sudah tentu lembaga tersebut dapat dikatakan sukses dalam mengatur rumah tangganya.
Demikian pula seluruh birokrasi pemerintahan dan terutama segi kepegawaian. Karena
merekalah yang pada akhirnya menjadi pelaksana dari kegiatan-kegiatan pemerintah, baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Namun memang harus diakui bahwa pada sebagian besar negara-negara berkembang,
terdapat kelemahan-kelemahan dan hambatan-hambatan dibidang administrasi kepegawaian
ini. Salah satu diantaranya adalah orientasi dan kondisi kepegawaian yang diwarisi dari
jaman penjajahan yang lebih ditujukan untuk kepentingan negara jajahannya dan kepentingan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban belaka. Itulah ciri-ciri tradisionil masyarakat negara
negara yang belum maju seringkali menunjukkan, bahwa birokrasi pemerintahan memberikan
gambaran sebagai pengganti kekuasaan feodal atau masih bersifat feodal, selain itu sifat
kepegawaian lebih legalitas dari pada inovatif ataupun dipengaruhi oleh kepentingan-
kepentingan politik dari sang penguasa.
Dewasa ini, Pegawai negeri sipil sebagai alat / aparatur pemerintah dengan
keberadaannya jelas membawa kebijaksanaan atau peraturan pemerintah guna mewujudkan
tujuan nasional. Hal ini terakumulasi dari pendistribusian tugas,fungsi,dan kewajiban
Pegawai Negeri sipil juga spesifikasi per departemen.
Didalam tugas penyelenggaraan negara memerlukan pegawai negeri sipil yang
profesional, bertanggung jawab, jujur, adil, melalui pembinaan, yang dilaksanakan
berdasarkan pada sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem
prestasi kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari jabatan itu?
2. Apa saja jenis-jenis dari jabatan?
3. Apa saja pengertian lain yang terkait dengan jabatan?
4. Apa saja yang termasuk dalam jabatan pegawai ASN itu?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini, agar pembaca memahami tentang:
1. Definisi jabatan
2. Jenis-jenis jabatan
3. Pengertian lain yang terkait dengan jabatan
4. Jabatan pegawai ASN
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI JABATAN
Jabatan adalah sekelompok posisi yang sama dalam suatu organisasi. Dalam Pegawai
Negeri Sipil (PNS) jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam kerangka suatu satuan organisasi.
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak seorang pegawai dalam rangka suatu satuan organisasi.
Jabatan merupakan dokumen yang berisi informasi tentang aktivitas kerja (tugas-tugas)
yang harus diselesaikan oleh suatu jabatan, perilaku spesifik yang diharapkan dari suatu
jabatan, mesin, peralatan, alat bantu yang digunakan, bahan/ material yang diproses, standar
kinerja (baik secara kualitas & kuantitas), konteks pekerjaan (kondisi fisik, jadwal kerja,
posisi dalam organisasi serta konteks sosial) serta persyaratan SDM (kompetensi) yang
dibutuhkan untuk menduduki suatu jabatan (Dessler, 2014).
B. JENIS-JENIS JABATAN

1. Jabatan Kepemerintahan berstatus Pegawai Negeri Sipil


a. Jabatan Struktural
Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi
yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Jabatan struktural dibagi ke dalam tingkatan-tingkatan yang disebut eselon.
Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi negara. Jabatan struktural juga merupakan jabatan yang secara tegas ada dalam
struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang
terendah (eselon V) hingga yang tertinggi (eselon I/a).
Pejabat Struktural adalah pegawai yang menduduki jabatan struktural yang mempunyai
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi.
Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural antara lain dimaksudkan untuk membina
Karier PNS dalam Jabatan Struktural dan kepangkatan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Persyaratan untuk diangkat dalam Jabatan Struktural antara lain:
1. Berstatus PNS

2. Serendah-rendahnya memiliki pangkat satu tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan

3. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan

4. Semua unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam dua tahun terakhir

5. Memiliki Kompetensi Jabatan yang diperlukan

6. Sehat jasmani dan Rohani.

PNS diberhentikan dari jabatan struktural karena beberapa hal antara lain :

1. Mengundurkan diri dari jabatannya

2. Mencapai Batas Usia Pensiun

3. Diberhentikan sebagai PNS

4. Diangkat dalam jabatan struktural lainnya atau jabatan fungsional

5. Cuti diluar tanggungan Negara kecuali cuti di luar tanggungan negara karena persalinan

6. Tugas belajar lebih dari enam bulan

7. Ada perampingan organisasi pemerintah

8. Tidak memenuhi persyaratan kesehatan jasmani dan rohani

Hal lain yang ditetapkan perundangan yang berlaku. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
dari Jabatan Struktural ditetapkan dengan Keputusan Pejabat yang berwenang setelah melalui
pertimbangan Komisi Kepegawaian Negara / Baperjakat disertai alasan yang jelas atas
pemberhentiannya.Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dianggap telah diberhentikan
dari jabatan strukturalnya.

Contoh jabatan struktural di PNS Pusat adalah: Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal,
Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah:
sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi,
camat, sekretaris camat, lurah, dan sekretaris lurah.
b. Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian atau keterampilan tertentu untuk
mencapai tujuan organisasi.
Jabatan Fungsional adalah Jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi,
tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok
organisasi.
Pejabat Fungsional adalah pejabat yang mempunyai kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai dalam suatu satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta
bersifat mandiri dalam rangka melaksanakan tugas satuan organisasi.
Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional
Pengangkatan PNS kedalam jabatan fungsional pada instansi Pemerintah ditetapkan oleh
Pejabat yang berwenang sesuai formasi yang ditetapkan. Pejabat yang berwenang adalah
Pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan
Pegawai Negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam
struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi
pemerintah.
Jabatan Fungsional ditetapkan dengan kriteria :
1. Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja yang didasarkan atas
didiplin ilmu pengetahuan dan/atau pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi.

2. Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi.

3. Disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan tingkat keahlian dan tingkat keterampilan.

4. Pelaksanaan tugas bersifat mandiri.

5. Jabatan fungsi tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi.

Contoh jabatan Fungsional: auditor (Jabatan Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen,
dokter, perawat, bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi, pranata
laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor.
Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Fungsional Umum
Jabatan Fungsional Tertentu adalah jabatan fungsional yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk
kenaikan jabatan dan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
Jabatan Fungsional Umum adalah jabatan fungsional yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan
dengan angka kredit.
2. Jabatan Kepemerintahan tidak berstatus Pegawai Negeri Sipil
Jabatan dalam organisasi pemerintah di Indonesia berikut ini adalah pejabat yang bukan
sebagai Pegawai Negeri Sipil ataupun berstatus pegawai negeri. Pejabat berikut ini dipilih
berdasarkan pemilihan yang melibatkan suara rakyat. Kekuasaan mereka melebihi pejabat
yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, karena mereka merupakan aspirasi dan suara rakyat,
karena jabatan ini memiliki wewenang atas pejabat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil.
Berikut adalah jabatan berdasarkan suara rakyat:
Presiden dan Wakil Presiden

Menteri (diangkat oleh presiden)

Gubernur dan Wakil Gubernur

Bupati dan Wakil Bupati

Walikota dan Wakil Walikota

DPD

DPR

DPRD

Kepala desa

C. BEBERAPA PENGERTIAN LAIN TERKAIT JABATAN


1. Jabatan Karier adalah jabatan struktural dan fungsional yang hanya dapat diduduki Pegawai
Negeri Sipil setelah memenuhi syarat yang ditentukan.
2. Jabatan Negeri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan, termasuk di dalamnya jabatan dalam kesekretariatan lembaga
tertinggi/tinggi negara, dan kepaniteraan pengadilan.
3. Jabatan Organik adalah jabatan negeri yang menjadi tugas pokok pada suatu satuan
organisasi pemerintah.
D. JABATAN DALAM APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian
kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Ada 3 jenis jabatan dalam Aparatur Sipil Negara, sebagai berikut:
1. Jabatan Administrasi
Jabatan administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas yang
berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
Jabatan administrasi terdiri atas:
a. Jabatan Administrator
Pejabat dalam jabatan administrator bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
Contoh jabatan yang setara dengan jabatan administrator, yaitu: Eselon III seperti Kepala
Bagian, Kepala Bidang, Sekretaris Badan, Sekretaris Dinas, dan lain-lain.

b. Jabatan pengawas
Pejabat dalam jabatan pengawas bertanggungjawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh pejabat pelaksana.
Contoh jabatan yang setara dengan jabatan pengawas, yaitu: Eselon IV seperti Kepala Sub
Bagian dan Kepala Seksi
c. Jabatan pelaksana
Pejabat dalam jabatan pelaksana bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan
publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
Contoh jabatan yang setara dengan jabatan pelaksana, yaitu Eselon V dan Fungsional Umum.
2. Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan ketrampilan tertentu.
Jabatan Fungsional terdiri atas:
a. Jabatan Fungsional Keahlian
Jabatan Fungsional Keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang keahliannya. Tugas utama Jabatan Fungsional Keahlian meliputi pengembangan
pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah, dan
pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis.
Jabatan Fungsional Keahlian, terdiri dari:
- Ahli Utama
- Ahli Madya
- Ahli Muda, dan
- Ahli Pertama

Contoh jabatan yang setara dengan jabatan Fungsional Keahlian, yaitu:


Nama Jabatan Setara dengan
Ahli Utama Ahli Utama
Ahli Madya Ahli Madya
Ahli Muda Ahli Muda
Ahli Pertama Ahli Pertama

b. Jabatan Fungsional Ketrampilan


Jabatan Fungsional Ketrampilan adalah jabatan fungsional kualifikasi teknis atau
penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan
pengetahuan teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih. Tugas utama Jabatan
Fungsional Ketrampilan meliputi pelaksanaan kegiatan teknis yang berkaitan dengan
penerapan konsep dan metoda operasional di bidang ilmu pengetahuan tersebut serta
pemberian pengajaran di tingkat pendidikan tertentu.
Jabatan Fungsional Ketrampilan, terdiri dari:
- Penyelia
- Mahir
- Terampil
- Pemula
Contoh jabatan yang setara dengan jabatan Fungsional Ketrampilan, yaitu:
Nama jabatan Setara dengan
Penyelia Penyelia
Mahir Pelaksana lanjutan
Terampil Pelaksana
Pemula Pelaksana pemula

3. Jabatan Pimpinan Tinggi


Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah.
Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai ASN pada Instansi Pemerintah melalui:
a. Kepeloporan dalam bidang:
1. keahlian profesional;
2. analisis dan rekomendasi kebijakan; dan
3. kepemimpinan manajemen.
b. Pengembangan kerja sama dengan instansi lain; dan
c. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik dan kode
perilaku ASN.
Untuk setiap Jabatan Pimpinan Tinggi ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan
lain yang dibutuhkan.
Jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas:
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
Contoh jabatan yang setara dengan jabatan Pimpinan Tinggi Utama, yaitu: Kepala atau
Pimpinan Lembaga Pemerintah NonKementerian.
Lembaga Pemerintah Non Kementerian, contohnya seperti:
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
Badan Ekonomi Kreatif (BEK)
Badan Informasi Geospasial (BIG)
Badan Intelijen Negara (BIN)
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla)[3]
Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Badan Narkotika Nasional (BNN)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan SAR Nasional (Basarnas)
Badan Standardisasi Nasional (BSN)
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)
Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg)
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas
b. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
Contoh jabatan yang setara dengan jabatan Pimpinan Tinggi Madya, yaitu: Pejabat Eselon Ia
dan Ib Seperti:
- Eselon Ia : Pembina Utama Madya IV/d dan Pembina Utama IV/e
- Eselon Ib : Pembina Utama Madya IV/ c dan Pembina Utama IV/e
Yang Termasuk Pejabat Eselon I yaitu Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur
Jenderal, Kepala Badan, Sekretaris Daerah. Dan lain-lain.
c. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Contoh jabatan yang setara dengan jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, yaitu: Pejabat Eselon
II, seperti Kepala Biro, Kepala Pusat, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan,
Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Dinas, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jabatan adalah sekelompok posisi yang sama dalam suatu organisasi. Dalam Pegawai
Negeri Sipil (PNS) jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam kerangka suatu satuan organisasi.
Jabatan dibagi menjadi dua yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional.
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Dalam ASN terdapat pembagian jabatan, dimana jabatan di kategorikan menjadi 3, yaitu:
Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, dan Jabatan Pimpinan Tinggi. Jabatan administrasi
adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas yang berkaitan dengan pelayanan
publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Jabatan Fungsional adalah
sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan ketrampilan tertentu. Dan Jabatan Pimpinan Tinggi adalah
sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah.

B. SARAN
Dengan makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang Pengertian
dari pada Jabatan Pegawai ASN dan jabatan apa saja dalam pemerintahan yang setara dengan
jabatan ASN tersebut. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis juga
mengharapkan kritik yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi.
MAKALAH ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
DISUSUN

O
L
E
H

NAMA KELOMPOK :
ROINA VENECIA BR.BB
DESSY NOVITA SARI
PUTRI ERIANI UTAMI
SUTRA NOPITA SARI
SYIRATI
DESPIKA SARI
ITA PURNAMA SARI

Anda mungkin juga menyukai