Anda di halaman 1dari 9

MODUL BELAJAR

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN


KOMPETENSI KEAHLIAN OTOMATISASI TATA
KELOLA PERKANTORAN

KELAS/ SEMESTER : XII/ GANJIL


TAHUN PELAJARAN :2020/ 2021

MATA PELAJARAN :
OTOMATISASI TATA KELOLA KEPEGAWAIAN

KOMPETENSI DASAR :
3.14. Menerapkan pemberhentian pegawai
4.14. Melakukan pemberhentian pegawai

DISUSUN OLEH :
Dra. PARINI

SMK NEGERI 1 WONOSARI


Jl. Veteran Wonosari Gunungkidul 55812 Telp. (0274) 391054
2020
KD. 3.14 – 4.14
MENERAPKAN/MELAKUKAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui proses pembelajaran diharapkan siswa mampu :

1. Menjelaskan pengertian pemberhentian pegawai


2. Mengemukakan penerapan uang tunggu dalam pemberhentian pegawai ( C3 )
3. Mengemukakan landasan hukum pemberhentian pegawai
4. Mengidentifikasi sebab-sebab pemberhentian pegawai
5. Melakukan identifikasi pemberhentian pegawai
6. Melakukan penanganan pemberhentian pegawai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
7. Membuat dokumen yang berkaitan dengan pemberhentian pegawai

URAIAN MATERI

A. PENGERTIAN PEMBERHENTIAN
Pemberhentian merupakan fungsi operatif terakhir manajemen SDM. Istilah pemberhentian
sama dengan separation, pemisahan, atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dari suatu
organisasi perusahaan. Dengan pemberhentian, berarti berakhirnya keterikatan kerja antara
karyawan dan perusahaan. Pada dasarnya tidak ada yang abadi di dunia ini, jika ada pengadaan,
akan ada pula pemberhentian. Pemberhentian terjadi karena undang-undang, perusahaan, dan
karyawan yang bersangkutan.
Pemberhentian pegawai adalah pemutusan hubungan kerja, baik untuk sementara maupun untuk
selamanya yang dilakukan oleh perusahaan atas permintaan pegawai atau karena kehendak pihak
perusahaan.(Dr.A.A.Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., Msi.Psi. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan, 2011). Sedangkan menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003
mengartikan bahwa pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran
hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban
antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian
adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Perusahaan yang melakukan pemberhentian akan mengalami kerugian karena karyawan yang
diberhentikan membawa biaya penarikan, seleksi, pelatihan dan proses produksi berhenti.
Pemberhentian yang dilakuakn oleh perusahaan juga harus dengan baik – baik, mengingat saat
karyawan tersebut masuk juga diterima baik – baik. Pemberhentian juga dapat diartikan sebagai
pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan organisasi perusahaan. Dengan
pemberhentian dilakukan berarti karyawan tersebut sudah tidak ada ikatan lagi dengan
perusahaan (Drs. Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,2001).
B. LANDASAN HUKUM
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil diatur dalam :
1. UU NO.1 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/ duda PNS
2. UU no.8 Tahun 1974 Jo.UU NO.43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
3. PP No.12 Tahun 1981tentang perawatan Tunjangan cacat dan uang duka.
4. PP No. 1 Tahun 1983 tentang Perlakuan terhadap Caalon PNS yang tewas atau cacat akibat
kecelakaan karena Dinas.
5. PP No. 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Pensiun Pokok Pensiun PNS dan Janda/Duda.
6. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
7. PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara

C. SEBAB-SEBAB PEMBERHENTIAN.
Hal-hal yang menyebabkan pemberhentian/pemutusan hubungan kerja adalah sebagai berikut :
1. Pemutusan Hubungan Kerja di Perusahaan
Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi karena keinginan pengusaha, keinginan pegawai
maupun karena alasan lain.
Pemutusan hubungan kerja keinginan pengusaha , antara lain disebabkan :
a. Pekerja tidak cakap dalam masa percobaan
b. Adanya alasa-alasan mendesak
c. Pekerja sering mangkir
d. Pekerja ditahan oleh alat Negara
e. Pekerja dihukum oleh Hakim
f. Pekerja sering sakit
g. Pekerja berusia lanjut
Pemutusan hubungan kerja karena keinginan pekerja, disebabkan :
a. Pegawai tidak cocok dengan situasi dan kondisi perusahaan
b. Pegawai pindah karena mengikuti keluarga
Pemutusan hubungan kerja karena alasan lain :
a. Pekerja meninggal dunia
b. Perjanjian kerja berakhir
c. Pekerjaan telah selesai
2. Pemberhentian Pegawai dalam Pemerintahan
Dalam pemerintahan dalam segala sesuatu hal mengenai pemberhentian pegawai telah diatur
dalam UU Aparatur Sipil Negara (ASN ) Nomor 5 Tahun 2014 maupun PP Nomor 11 Tahun
2017. Hal-hal yang menyebabkan pemberhentian PNS adalah :
a. PNS diberhentikan dengan hormat karena;
1) Permintaan sendiri;
Permohonan berhenti dari seorang Pegawai Negeri Sipil, dapat:
a. Ditunda, untuk paling lama 1 (satu) tahun apabila ada kepentingan dinas mendesak.
Dalam arti kata bila Pegawai Negeri Sipil yang bersangkut berhenti, akan dapat
menghambat pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas yang penting tersebut dapat
diselesaikan dan sekaligus mempersiapkan penggantinya.
a. Ditolak, apabila Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan masih terikat adlam
keharusan bekerja pada Pemerintah, berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Antara lain Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan ikatan Dinas ,
wajib militer dan lain-lain
2) Telah mencapai usia pensiun
Batas usia pensiun secara umum ditentukan 58 tahun, dengan pertimbangan bahwa
seorang Pegawai Negeri Sipil dalam 58 tahun tersebut secara umum dianggap masih
mampu menjalankan tugasnya secara berdayaguna dan berhasila guna. Sedangkan
batasan usia pensiun bagi pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan tertentu
dapat di perpanjang sampai dengan;
a. 65 (enam puluh lima) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan:
 Ahli penelitian dan peneliti yang ditugaskan secara penuh di bidang
penelitian;
 Guru besar, Lektor Kepala, Rektor yang ditugaskna di perguruan tinggi;
 Jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.
b. 60 (enam puluh ) tahun bagi Pegawai Negeri Sipli yang memengku jabatan;
 Ketua/ wakil ketua, ketua muda dan hakim angggota mahkamah agung,
 Jaksa agung,
 Pimpinan kesekretariatan Lembaga Tertinggi /tinggi Negeri,
 Pimpinan lembaga pemerintah non departemen,
 Sekretaris Jendral, Inspektorat Jendaral dan Kepala Badan di departemen,
 Eselon I dalam jabatan struktural yang tidak termasuk dalam angka 2,3 dan 4
di atas, Eselon II dalam jabatan struktural
 Dokter yang ditugaskan secara penuh pada lembaga Kedokteran Negeri
sesuai dengan profesinya.
 Pegawas Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Pegawas Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama.
 Guru yang ditugaskan secara penuh pada sekolah lanjutan.
 Penilik taman kanak kanak, Penilik Sekolah Dasar dan Penilik Pendidikan
Agama.
 Guru yang ditugaskan secara penuh pada Sekolah Dasar,
.
3) Adanya penyederhanan organisasi pemerintah
Perubahan dan penyederhanaan suatu organisasi kadang-kadang di perlukan dalam
rangka penyesuaian dengan kebutuhan, sehingga dengan demikian dapat dicapai
dayaguna yang sebesar-besarnya. Perubahan dan Penyederhanaan ini ada kalanya
menimbulkan kelebihan Pegawai Negeri Sipil. Untuk mengatasinya diusahkan agar
Pegawai Negeri Sipil yang berlebih tersebut di salurksn pada satuan organisasi
negera lainnya. Kalau penyaluran ini tidak mungkin dilaksanakan, pasal 7 Peraturan
Pemerintah No. 32/1979 mengharuskan, maka Pegawai Negeri Sipil yang berlebih
itu diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau dari jabatan
jabatan negeri dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Diantara hak tersebut adalah uang tunggu.

4) Tidak cakap rohani dan jasmani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Menurut pasal 11 Peraturan Pemerintah No. 32/ 1979 Pegawai Negri Sipil
diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak-hakl kepegawaian berdasarkan
peraturan perundang-undang yang berlaku, apabila;
a. Berdasarkan Surat Keterangan Tim Penguji kesehatan dinyatakan tidak dapat
bekerja lagi dalam semua jabatan Negari karena kesehatanya.
b. Berdasarkan Surat Keterangan Tim Penguji kesehatan dinyatakan menderita
penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan atau lingkungan
kerjanya. Umpanya orang yang menderita penyakit jiwa, gila, dan lain-lainnya.
c. Berdasarkan Surat Keterangan Tim Penguji kesehatan dinyatakan, Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan setelah menjalani cui sakit dinyatakan belum
mampu bekerja kembali.
5) Meninggal dunia, tewas atau hilang

b. PNS diberhentikan tidak dengan hormat


Seseorang Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan tidak hormat, apabila
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkuta secara terus-terusan meninggalkan tugasnya
secara tidak sah selama 6 bulan. Meninggalkan tugasnya secara tidak sah, apabila
Pegawai Negeri sipil yang bersangkutan meninggalkan tugas tanpa izin dari pejabat
yang berwenagn memberikan cuti (Pasal 12 PP 32/1979).
Bila pegawai negeri sipil yang bersangkutan selama 2 bulan berturut-turut meninggalkan
tugas-tugasnya secara tidak sah, di berhentikan pembayaran gajinya mulai bulan ketiga.
Adapun alas an pegawai negeri di berhentikan tidak hormat di karenakan;
1). Melanggar sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil, Sumpah/janji jabatan Negara atau
Peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil.
2). Dihukum Penjara, berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai
kekuatan Hukum yang tetap karena dengan sengaja melakukan sesuatu tindak
pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara setinggi-tingginya 4
(empat) tahun atau dengan diancam hukuman yang lebih berat.
3). Dihukum penjara atau kurungan, berdasarkan keputusan Pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan suatu tindakan pidana
kejahatan yang ada hubungan dengan jabatan.
4). Ternyata melakukan penyelewengan terhadap idiologi Negara Pancasila, Undang-
undang Dasar 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menetang Negara atau
Pencasila

c. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri


Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri disebabkan karena
pelanggaran disiplin berat.

d. PNS diberhentikan sementara, apabila :


1). Diangkat menjadi pejabat Negara
2). Diangkat menjadi komisioner atau Lembaga Non Struktural
3). Ditahan kerena tindak pidana
e. Pemberhentian karena hal lain
Hal ini terjadi apabila seorang PNS dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan setelag selesai
mengambil cuti diluar tanggungan Negara tidak segera melaporkan ke instansi induknya.

D. HAK-HAK KEPEGAWAIAN
Kepada PNS yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS diberikan hak-hak
kepegawaian berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Hak-hak tersebut
adalah hak untuk mendapatkan pensiun. Penjelasan lebih lanjut atas hak pensiun sebagai
berikut :
1. Hak atas Pensiun Pegawai
Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS berhak menerima pensiun
pegawai, jika saat diberhentikan :
a. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan mempunyai masa kerja
sekurang-kurangnya 20 tahun.
b. Oleh badan/pejabat yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Tim Penguji
Kesehatan PNS) dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri
karena keadaan jasmani atau rohani yang disebabkan oleh dan karena ia menjalankan
kewajiban jabatannya (dinas). Maksudnya, seorang PNS dapat diberhentikan dengan
hormat dengan hak pensiun tanpa terikat masa kerja apabila yang bersangkutan
dinyatakan menderita sakit (baik jasmani atau rohani) sehingga tidak bisa lagi
bekerja dalam jabatan apapun, yang sakitnya tersebut diakibatkan karena
menjalankan kewajiban jabatannya (karena alasan kedinasan)
c. Bagi PNS yang dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri
karena keadaan jasmani atau rohani namun bukan karena diakibatkan menjalankan
kewajiban jabatan, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan dengan hak pensiun
asalkan telah memiliki masa kerja minimal 4 (empat) tahun.
d. Pegawai Negeri Sipil yang mengalami penyederhanaan organisasi (sekarang sangat
jarang ditemukan), telah selesai menjalankan kewajiban negara namun tidak
dipekerjakan kembali sebagai PNS ataupun karena alasan-alasan dinas lainnya dapat
diberhentikan dengan hak pensiun jika telah memiliki usia minimal 50 tahun dan
memiliki masa kerja pensiun minimal 10 tahun. Untuk pemberhentian jenis ini, PNS
tersebut dapat terlebih dahulu diberikan uang tunggu.
2. Berakhirnya Hak Pensiun Pegawai
Hak pensiun pegawai berakhir pada penghabisan bulan penerima pensiun pegawai yang
bersangkutan meninggal dunia. Apabila pegawai yang bersangkutan meninggal dunia,
maka yang berhak atas pensiunnya adalah :
a. Isteri/suami disebut Pensiun Janda/Duda
Penerima pensiun ini sebelumnya telah terdaftar sebagai isteri/suami sah PNS yang
bersangkutan. Besarnya pensiun janda/duda 36% dari dasar pensiun, dengan
ketentuan apabila terdapat lebih dari seorang yang berhak menerima pensiun janda,
maka dibagi rata untuk masing-masing isteri.
b. Anak disebut Pensiun anak
Apabila PNS atau penerima pensiun meninggal dunia sedangkan ia tidak mempunyai
isteri/suami lagi, yang berhak menerima pensiun janda/duda adalah anak yang
seayah-seibu , dengan ketentuan :
 Berusia kurang dari 25 tahun
 Tidak mempunyai penghasilan sendiri
 Belum menika/belum pernah menikah
c. Orang Tua disebut Pensiun Orang Tua
 Apabila seorang PNS/CPNS tewas, apabila tidak meninggalkan suami/isteri
/anak yang berhak menerima pensiun janda/duda , maka diberikan kepada orang
tua almarhum yang besarnya 20% dari pensiun janda/duda.
 Jika kedua orang tua telah bercerai, maka kepada mereka masing-masing
diberikan setengah dari jumlah dimaksud.

E. HAK UANG TUNGGU


Yang berhak mendapatkan uang tunggu adalah PNS yang diberhentikan dengan hormat dari
jabatan negeri karena :
1. PNS yang diberhentikan karena penghapusan jabatan
2. PNS yang setelah menjalankan tugas Negara tidak ditempatkan lagi, tetapi masa
kerjanya kurang dari 10 tahun dan usianya kurang dari 50 tahun, diberhentikan dengan
hormat dari jabatan negeri .
3. Sebagai tenaga kelebihan yang diakibatkan oleh penyederhaan organisasi dan tidak
dapat disalurkan ke instansi lain serta belum memenuhi syarat pensiun.
4. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi diri sendiri dan atau lingkungan
kerjanya serta belum memenuhi syarat pensiun.
5. Setelah berakhir cuti sakit belum mampu bekerja kembali dan belum memenuhi syarat
pensiun.
6. Tidak dapat dipekerjakan kembali setelah setelah menjalan cuti diluar tanggungan
Negara karena tidak ada lowongan dan belum memenuhi syarat pensiun.
Uang tunggu diberikan paling lama 1 tahun dan dapat diperpanjang tiap-tiap kali paling
lama 1 tahun. Pemberian uang tunggu sebagaimana dimaksud tidak boleh lebih lama dari 5
tahun. Besarnya uang tunggu adalah :
1. 80% dari gaji pokok untuk tahun pertama
2. 75% dari gaji pokok untuk tahun-tahun selanjutnya.
3. Uang tunggu mulai diberikan pada bulan berikutnya setelah PNS yang bersangkutan
diberhentikan dari jabatan negeri.
Penerima uang tunggu masih berstatus sebagai PNS oleh sebab itu kepadanya diberikan :
1. Kenaikan gaji berkala
2. Tunjangan keluarga
3. Tunjangan pangan
4. Tunjangan –tunjangan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pegawai Negeri Sipil yang menerima uang tunggu wajib :
1. Melaporkan diri kepada pejabat yang berwenang setiap kali selambat-lambatnya sebulan
sebelum berakhirnya uang tunggu.
2. Senantiasa bersedia diangkat kembali pada suatu jabatan negeri
3. Menerima izin lebih dahulu dari pimpinan instansinya, apabila mau pindah alamat di
luar wilayah pembayaran.

F. PEMBUATAN DOKUMEN PEMBERHENTIAN PEGAWAI


1. Persyaratan Pensiun Batas Usia Pensiun
Kelengkapan dokumen administrasi bagi PNS yang mencapai BUP, sebagai berikut :
a. Fotocopy Karpeg yang dilegalisasi
b. Fotocopy Karis/Karsu yang dilegalisaasi
c. Surat pernyataan tidak menyimpan barang milik Negara
d. Fotocopy Surat Nikah yang dilegalisasi oleh Kepala Kantor Urusan Agama
kecamatan setempat
e. Daftar susunan keluarga yang disahkan camat setempat
f. Fotocopy Akta/Surat Kenal Lahir anak dilegalisasi BKKBCS setempat
g. Daftar perincian gaji terakhir
h. Surat keterangan masa kerja sebelum menjadi PNS
i. Fotocopy SK CPNS
j. Fotocopy SK PNS
k. Fotocopy SK Pangkat terakhir
l. Fotocopy Surat Keterangan Berkala Terakhir
m. Fotocopy SK Jabatan terakhir
n. Daftar Riwayat Pekerjaan
o. Surat Pernyataan Tidak Pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang/berat
p. DP3 dua tahun terakhir
q. Data Perorangan Calon Penerima Pensiun
r. Surat keterangan kuliah ( bagi anak yang masih kuliah )
s. Fotocopy KTP
t. 7(tujuh) lembar foto terbaru ukuran 4x6 cm ( tanpa tutup kepala dan kacamata )
u. Surat Pengantar dari Dinas

2. Persyaratan Pensiun Janda/Duda


Kelengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus pensiun janda/duda , antara
lain :
a. Fotocopy Karpeg yang dilegalisasi
b. Fotocopy Karis/Karsu yang dilegalisasi
c. Surat Pernyataan tidak menyimpan barang milik Negara
d. Fotocopy Surat Nikah yang dilegalisasi oleh Kepala Kantor Urusan Agama
kecamatan setempat
e. Daftar susunan keluarga yang disahkan camat setempat
f. Fotocopy Akta/Surat Kenal Lahir anak dilegalisasi BKKBCS setempat
g. Daftar perincian gaji terakhir
h. Surat keterangan masa kerja sebelum menjadi PNS
i. Fotocopy SK CPNS
j. Fotocopy SK PNS
k. Fotocopy SK Pangkat terakhir
l. Fotocopy Surat Keterangan Berkala Terakhir
m. Fotocopy SK Jabatan terakhir
n. Daftar Riwayat Pekerjaan
o. Surat Pernyataan Tidak Pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang/berat
p. DP3 dua tahun terakhir
q. Surat keterangan kuliah ( bagi anak yang masih kuliah )
r. Fotocopy KTP
s. 7(tujuh) lembar foto terbaru ukuran 4x6 cm
t. Surat keterangan kematian dari desa/kelurahan
u. Surat keterangan janda/duda dari desa/kelurahan
v. Surat keterangan ahli waris dari desa//kelurahan
w. Surat Pengantar dari Dinas

3. Persyaratan Pensiun karena Anumerta


Dokumen yang dibutuhkan untuk persyaratan pensiun karena Anumerta adalah :
a. Fotocopy sah SK Kenaikan Pangkat dan golongan ruang terakhir
b. Berita acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian yang mengakibatkan yang
bersangkutan meninggal dunia.
c. Visum et repertum dari dokter
d. Fotocopy sah surat perintah penugasan atau surat keterangan yang menyebutkan
bahwa CPNS/PNS meninggal dunia dalam rangka menjalankan tugas kedinasan.
e. Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya Eselon III kepada Pejabat
Pembina Kepegawaian tentang peristiwa yang mengakibatkan PNS yang
bersangkutan tewas.
f. Fotocopy sah Keputusan sementara Kenaikan Pangkat anumerta.

SOAL-SOAL :

1. Carilah peraturan yang berkaitan dengan pemberhentian pegawai


2. Apa yang dimaksud pemberhentian, jelaskan.
3. Sebutkan dan jelaskan sebab-sebab pemberhentian
4. Apa yang dimaksud pemberhentian tidak hormat, berikan contohnya
5. Sebutkan dan jelaskan kemungkinan yang terjadi dengan pemberhentian atas permintaan
sendiri
6. Jelaskan apa yang dimaksud pemberhentian karena penyederhaan organisasi
7. Anda sebagai staf kepegawaian sebuah instansi ( nama kantor ditentukan sendiri ), buatlah
susunan dokumen yang berisi persyaratan pemberhentian pegawai untuk :
a. Pegawai yang memasuki BUP
b. Janda /duda

Anda mungkin juga menyukai