Anda di halaman 1dari 66

MANAJEMEN APARATUR

SIPIL NEGARA (ASN)

JABATAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


PROV. SULTRA

DISAMPAIKAN PADA DIKLAT PENGADAAN BARANG DAN


JASA
DASAR HUKUM
Undang - Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang
Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda.
Undang –Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas PP No. 11 Tahun 2017 Ttg Manajemen
PNS.
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen PPPK
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.
Lanjutan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Perka BKN Nomor 24 Tahun 2017 tentang Cuti Pegawai
Negeri Sipil.
Perka BKN Nomor 14 Tahun 2018 tentang Juknis
Pengadaan PNS Tahun 2018
Perka BKN Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tata Cara MPP.
Perka BKN Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Mutasi
PNS.
Keppres Nomor 17 Tahun 2019 TTg Batas Usia Pelamar.
BEBERAPA PENGERTIAN:

 APARATUR SIPIL NEGARA yang selanjutnya disingkat ASN adalah


profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah.
 PEGAWAI ASN terdiri dari :
- Pegawai Negeri Sipil (PNS).
- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
 Pegawai Negeri Sipil merupakan Pegawai ASN yang di angkat sebagai
pegawai tetap dan memiliki nomor induk Pegawai.
 PPPK adalah Pegawai ASN yang diangkat dengan perjanjian kerja.
 Pegawai ASN berfungsi sebagai :
- Pelaksana Kebijakan Publik.
- Pelayanan Publik.
- Perekat Bangsa.
PNS PPPK
PP 11 2017 PP 49 2018
• Menduduki jabatan pemerintahan • Menduduki jabatan pemerintahan
• Mengisi seluruh jabatan ASN • Jabatan ASN yang dapat diisi: JF & JPT
• Berstatus pegawai tetap Madya dan Utama tertentu
• Memiliki NIP secara Nasional • Diangkat dengan perjanjian kerja
• Melaksanakan tugas pemerintahan sesuai kebutuhan instansi
• Usia paling rendah 18 thn dan paling •Memiliki NIP secara Nasional
tinggi 35 thn •Melaksanakan tugas pemerintahan
• Gaji berdasarkan perundang- • Usia paling rendah 20 thn dan paling
undangan tinggi setahun sebelum batas usia
• Perlindungan: Pensiun, JHT, JamKes, jabatan
JKK, JKM, BanHK • Masa kerja paling singkat 1 tahun
• Mendapat hak pensiun • Gaji berdasarkan perundang-
undangan
• Perlindungan: JHT, JamKes, JKK, JKM,
BanHK
MANAJEMEN PNS

Manajemen
PNS
MANAJEMEN PPPK

Pemberian
Penghargaan

MANAJEMEN Pemutusan
PPPK Hubungan
Perjanjian

Disiplin
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN
Setiap Instansi Pemerintah ANALISIS
JABATAN
menyusun kebutuhan jenis jabatan
dan jumlah PNS berdasarkan Anjab
dan ABK, peta jabatan, dan PETA
JABATAN
ketersediaan pegawai

Dilakukan untuk jangka waktu 5


ANALISIS
tahun dan diperinci setiap tahun BEBAN KERJA
berdasarkan prioritas
kebutuhan dan Renstra
KEBUTUHAN ASN
Penetapan kebutuhan PNS secara
nasional setiap tahun anggaran
ditetapkan oleh Menteri, setelah
KEKURANGAN
memperhatikan pendapat Menteri
Keuangan dan pertimbangan teknis
Kepala BKN
KEBUTUHAN
8 PNS
PENGADAAN
Dilakukan secara nasional untuk menjamin kualitas hasil

1 Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Calon PNS


Ketua Kepala BKN

Diumumkan secara terbuka paling lambat 15 hari


2 kalender sblm tgl penerimaan lamaran

3 Harus memenuhi persyaratan administrasi


Pendaftaran dengan online

• Seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar dan


4 seleksi kompetensi bidang dilakukan dengan CAT
• Pengumuman hasil seleksi secara terbuka
• Pengangkatan Calon PNS oleh PPK setelah

5 mendapat persetujuan teknis dari Kepala BKN


• Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama
1 tahun
PANGKAT & JABATAN
Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan Jabatan
berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak, dan persyaratan
kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian.
Nomenklatur jabatan & pangkat JPT Maya & Utama oleh Presiden, JPT Pratama
dan Jabatan Administrator oleh PPK dengan pertimbangan Menpan
Pengangkatan dalam jabatan Administrator dilaksanakan dengan
pertimbangan Tim Penilai Kinerja
Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama,
pengangkatan perpindahan dari jabatan lain, pengangkatan penyesuaian
(inpassing), dan promosi.
Pengangkatan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari
kalangan non-PNS (JPT utama dan Madya) kecuali Instansi yang sudah
melaksanakan merit sistem.
PPK dilarang mengisi jabatacalon JPT yang lulus dari JPT lain.
 Jabatan yang lowong dari Penataan jabatan karena reorganisasi
melalui uji kompetensi dari pejabat yang ada, apabila tidak ada
kompetensi yang sesuai baru dilaksanakan seleksi terbuka
 Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari
pejabat yang ada dengan syarat 1 klasifikasi jabatan, memenuhi
standart kompetensi & menduduki jabatan min 2 tahun maksimal
5 tahun
 Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan
administrasi atau jabatan pimpinan tinggi
 JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh
Prajurit TNI dan Anggota Polri.
 Presiden memiliki kewenangan mutasi JPT secara nasional
 JPT hanya dapat diduduki maksimal 5 tahun
JABATAN ASN

JABATAN JABATAN JABATAN


JABATAN PELAKSANA
I ADMINISTRATOR PENGAWAS
ADMINISTRASI (Setara Eselon
(Setara Eselon III) (Setara Eselon IV)
V dan JFU)

JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN


II PIMPINAN PIMPINAN PIMPINAN PIMPINAN TINGGI
TINGGI TINGGI UTAMA TINGGI MADYA PRATAMA
(Setara Eselon I) (Setara Eselon I) (Setara Eselon II)
SYARAT JABATAN PELAKSANA

 berstatus PNS;
 Memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah SLTA;
 Telah mengikuti dan lulus pelatihan terkait dengan bidang tugas dan/

atau lulus pendidikan dan pelatihan terintegrasi;


 Memiliki integritas dan moralitas yang baik;
 Memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai dengan standar kompetensi yang
ditetapkan;
 Penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua)

tahun terakhir;
 Sehat jasmani dan rohani
SYARAT JABATAN PENGAWAS

 Berstatus PNS;
 Memiliki pendidikan paling rendah diploma III;
 Memiliki integritas dan moralitas yang baik;
 Memiliki pengalaman pada Jabatan pelaksana paling singkat 4 (empat)

tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pelaksana.


 Penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua)

tahun terakhir;
 Memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi;
 Sehat jasmani dan rohani
SYARAT JABATAN ADMINISTRATOR

 Berstatus PNS;
 Memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah S1 atau D IV;
 Memiliki integritas dan moralitas yang baik;
 Memiliki pengalaman Jabatan pengawas paling singkat 3 (tiga) tahun
atau JF yang setingkat dengan Jabatan pengawas;
 Penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
 Memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS di
instansinya;
 Sehat jasmani dan rohani
Persyaratan pengangkatan JPT
No JPT Utama JPT Madya Pratama
1 memiliki kualifikasi pendidikan memiliki kualifikasi pendidikan memiliki kualifikasi
paling rendah sarjana atau paling rendah sarjana atau pendidikan paling rendah
diploma IV; diploma IV; sarjana atau diploma IV;
2 memiliki Kompetensi Teknis, memiliki Kompetensi Teknis, memiliki Kompetensi
Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Manajerial, dan Teknis, Kompetensi
Kompetensi Sosial Kultural sesuai Kompetensi Sosial Kultural Manajerial, dan
standar kompetensi Jabatan yang sesuai standar kompetensi Kompetensi Sosial Kultural
ditetapkan; Jabatan yang ditetapkan; sesuai standar kompetensi
Jabatan yang ditetapkan;
3 memiliki pengalaman Jabatan memiliki pengalaman Jabatan
dalam bidang tugas yang terkait dalam bidang tugas yang terkait memiliki pengalaman
dengan Jabatan yang akan dengan Jabatan yang akan Jabatan dalam bidang tugas
diduduki secara kumulatif paling diduduki secara kumulatif yang terkait dengan Jabatan
singkat selama 10 (sepuluh) tahun; paling singkat selama 7 (tujuh) yang akan diduduki secara
tahun; kumulatif paling kurang
selama 5 (lima) tahun;
4 sedang atau pernah menduduki sedang atau pernah menduduki sedang atau pernah
JPT madya atau JF jenjang ahli JPT pratama atau JF jenjang ahli menduduki Jabatan
utama paling singkat 2 (dua) tahun; utama paling singkat 2 (dua) administrator atau JF
tahun; jenjang ahli madya paling
singkat 2 (dua) tahun;
5 memiliki rekam jejak Jabatan, memiliki rekam jejak Jabatan, memiliki rekam jejak
integritas, dan moralitas yang baik; integritas, dan moralitas yang Jabatan, integritas, dan
baik; moralitas yang baik;
6 usia paling tinggi 58 (lima puluh usia paling tinggi 58 (lima puluh usia paling tinggi 56 (lima
Pelaksanaan seleksi JPT
Pengumuman lowongan jabatan dilakukan paling kurang 15
hari kerja.
Untuk mengisi JPT pratama pada Instansi kab/kota dilakukan
secara terbuka paling kurang pada tingkat kab/kota ybs atau
antar kab/kota dlm satu prov.
Pengisian JPT pratama pada pemerintah kab/kota dilakukan
secara terbuka di kalangan PNS dgn memperhatikan syarat
kompotensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
latihan, rekam jejak jabatan, integritas serta persyaratan lain
sesuai ketentuan yg berlaku.
III. JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL
KEAHLIAN KETERAMPILAN

-PEMULA
-TERAMPIL
-MAHIR
-PENYELIA
PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL
Pengangkatan PNS ke dalam JF keahlian dan JF
keterampilan dilakukan melalui :
 Pengangkatan Pertama
 Perpindahan dari Jabatan lain;
 Penyesuaian/inpassing
 Promosi
JENJANG JABATAN, JENJANG PANGKAT DAN
ANGKA KREDIT KUMULATIF YANG HARUS DICAPAI
PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

Ahli Madya Pembina Utama Muda (IV/c)  700


Pembina Tk. I (IV/b)  550
Pembina (IV/a)  400

Ahli Muda Penata Tk. I (III/d)  300


Penata (III/c)  200

Ahli Pertama Penata Muda Tk. I (III/b)  150


Penata Muda (III/a)  100

20
PENGANGKATAN PERTAMA

Syarat Umum :
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV
b. Gol. Ruang minimum Penata Muda (III/a)
c. Penilaian prestasi kerja bernilai minimal baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
d. Memiliki sertifikat Keahlian Tingkat Dasar PBJ Pemerintah
e. Penetapan Angka Kredit oleh pejabat yang berwenang

Syarat Khusus
a. Paling lambat 3 (tiga) tahun setelah diangkat PNS harus mengikuti dan lulus
diklat, yaitu :
- Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional Pengelola PBJ
- Diklat Jabatan Fungsional Pengelola PBJ Pertama.
b. Paling lambat 1 (satu) tahun setelah mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan fungsional tersebut, harus diangkat dalam Jabatan Fungsional
Pengadaan Barang/Jasa.
21
PENGANGKATAN PERPINDAHAN

Ketentuan sama seperti dalam Syarat Umum pengangkatan pertama

Syarat Khusus
a. memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun kumulatif yang sesuai
dengan kompetensi jabatan fungsional di bidang PBJ Pemerintah
yang akan diduduki serta dibuktikan dengan surat penugasan
b. telah mengikuti dan lulus diklat yaitu :
- Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional Pengelola PBJ; dan
- Diklat Jabatan Fungsional Pengelola PBJ Pertama.
c. tersedianya formasi untuk jabatan fungsional Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa
d. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun
e. diutamakan telah mengikuti Diklat Kompetensi PBJ

22
PENGANGKATAN PENYESUAIAN/INPASSING
Syarat

a.berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV


b.pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a
c.memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun kumulatif yang sesuai dengan
kompetensi jabatan fungsional di bidang PBJ Pemerintah yang akan diduduki,
serta dibuktikan dengan surat penugasan
d.Penilaian prestasi kerja bernilai minimal baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
e.memiliki Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar PBJ Pemerintah
f.diutamakan telah mengikuti Diklat Kompetensi PBJ
g.mempertimbangkan formasi jabatan fungsional Pengelola PBJ

23
PERSYARATAN PENGANGKATAN
MELALUI INPASSING
Berstatus PNS
Memiliki integritas dan moralitas yang baik.
Sehat jasmani dan rohani;
Berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai
dengan kualifrkasi pendidikan yang dibutuhkan.
Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang
JF yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir; dan
Syarat lainnya yang ditetapkan oleh menteri.
KOMPETENSI PEGAWAI ASN
1. KOMPETENSI MANAJERIAL :
~ Khusus bagi PNS yang menduduki Jabatan Manajerial
~ Diukur dari tingkat Pendidikan, Pelatihan Struktural atau Manajemen dan
Pengalaman Kepemimpinan.

2. KOMPETENSI TEKNIS :
~ Bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil
~ Diukur dari tingkat dan Spesialisasi Pendidikan,Pelatihan Tekhnis
Fungsional
dan Pengalaman Bekerja secara teknis

3. KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL :


~ Bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil
~ Diukur dari Pengalaman Bekerja dengan Masyarakat Majemuk dalam hal
agama, suku dan budaya sehingga memilikiwawasan kebangsaan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI

DILAKUKAN MELALUI :
1. Pendidikan dan Latihan
2. Seminar
3. Kursus
4.Penataran
5. Praktek Kerja di Instansi Pusat dan Daerah selama
1 (satu) tahun.
6.Pertukaran PNS dan Swasta..
PENGEMBANGAN KARIER PNS
Lanjutan

Diukur dari :
~ Kejujuran
~ Kepatuhan terhadap ketentuan
INTEGRITAS peraturan
perundang-undangan
~ Kemampuan bekerja sama, dan
~ Pengabdian kepada masyarakat, bangsa
dan negara.

MORALITAS Diukur dari penerapan dan pengamalan


nlai etika, agama, budaya dan sosial
kemasyarakatan
Mutasi PNS antar Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi
ditetapkan oleh gubernur setelah memperoleh pertimbangan
Kepala BKN.
Mutasi PNS antar Kabupaten/Kota antar Provinsi, dan antar
Provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah
memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
Mutasi PNS Provinsi/Kabupaten/Kota ke Instansi pusat atau
sebaliknya, ditetapkan oleh Kepala BKN.
Mutasi PNS antar-instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN
Disiplin PNS
Untuk menjamin
terpeliharanya tata tertib
dalam kelancaran pelaksanaan
tugas, PNS wajib mematuhi
disiplin PNS
Instansi pemerintah wajib
melaksanakan penegakan
disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya
peningkatan disiplin
PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin dijatuhi
hukuman disiplin
Hukuman disiplin dijatuhkan
oleh pejabat yang berwenang
menghukum
BEBERAPA PENGERTIAN

~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL adalah kesanggupan Pegawai Negeri


Sipil untuk menaatati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

~ PELANGGARAN DISIPLIN adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan


Pegawai Negeri Sipil yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar
larangan ketentuan disiplin Pegawai Negeri Sipil, baik yang dilakukan
didalam maupun di luar jam kerja.
Kewajiban dan Larangan PNS
PNS wajib:
1.Setia pada UUD 1945
2.Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3.Melaksanakan kewajiban yang ditetapkan pemerintah
4.Menaati ketentuan UU
5.Melakukan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
6.Menjunjung tinggi integritas dan keteladanan dalam
bersikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang
baik didalam maupun diluar kedinasan
7.Menyimpan rahasia jabatan
8.Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI
Lanjutan
Selain itu PNS harus memenuhi kewajiban:
1.Menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji PNS
2.Menghadiri dan mengucapkan janji/ sumpah jabatan
3.Melapor kepada atasan apabila mengetahui hal yang dapat
membahayakan keamanan dan keuangan negara
4.Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat berwewenang
5.Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
6.Menggunakan dan memelihara barang negara
7.Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan kompetensi
8.Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan
tugas
Lanjutan
PNS dilarang:
1.Menyalahgunakan wewenang
2.Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga menjadi
konflik kepentingan
3.Menjadi pegawai atau bekerja di negara lain
4.Bekerja pada Lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau
ditugaskan PPK
5.Bekerja pada perusahaan asing, konsultan, LSM asing, kecuali ditugaskan
oleh negara
6.Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, barang baik
bergerak maupun tidak, dokumen, dan/ surat berharga milik negara secara
tidak sah
7.Melakukan pungutan diluar ketentuan
Lanjutan larangan:
9. Melakukan kegiatan yang merugikan negara
10. Bertindak sewenang wenang terhadap bawahan
11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
12. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan/
pekerjaan
13. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan
14. Melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian
bagi yang dilayani
15. Memberi dukungan kepada capres/ wapres, cakada/
cawakada, cdpd, cdpr dengan cara; Ikut kampanye, menjadi
peserta kampanye menggunakan atribut partai, atau atribut
PNS
ucapan
setiap kata-2 yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang
lain  rapat – ceramah – diskusi – TV – telepon – rekaman –
dan atau alat komunikasi lainnya

tulisan
pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam
bentuk tulisan – gambar – coretan – karikatur dan yang
serupa dengan itu

perbuatan
setiap tingkah laku – sikap – atau tindakan yang dilakukan PNS
atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku

dilakukan
di dalam atau diluar jam kerja
dalam kedudukan sebagai aparatur negara
maka
pns harus “netral” dari pengaruh semua gol
dan parpol serta tidak diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada masy
o/ki

“dilarang”
menjadi anggota dan/atau pengurus parpol

(UU Nomor 5 Tahun 2014)


PASAL 4, ANGKA 15 PP NO.53 TAHUN 2010 PNS DILARANG MEMBERIKAN
DUKUNGAN KEPADA CALON KEPALA DAERAH/ WAKIL KEPALA DAERAH,
DENGAN CARA:

a.Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mndukung calon Kepala


Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b.Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan
kampanye;
c.Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye;
dan/atau
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu
sebelum,selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang
kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat.
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN ASN YANG MEMILIKI
INTEGRITAS, PROFESIONAL, NETRAL DAN BEBAS DARI
INTERVENSI POLITIK AGAR PNS:

- Menjaga netralitas dalam pemilihan kepala daerah dan wakil


kepala daerah
- Tidak menggunakan aset pemerintah dalam kegiatan
kampanye seperti ruang rapat/aula, kendaraan dinas, dan
perlengkapan kantor lainnya
- Bagi pegawai ASN yang melanggar ketentuan dan atau
melakukan pelanggaran terhadap larangan dapat dijatuhi
hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
SANKSI / HUKUMAN DISIPLIN PNS
sesuai pp 53 tahun 2010
~ TEGURAN LISAN
1. HUKUMAN ~ TEGURAN TERTULIS
DISIPLIN RINGAN ~ PERNYATAAN TIDAK PUAS
SECARA TERTULIS

~ PENUNDAAN KGB
2. HUKUMAN ~ PENUNDAAN KENAIKAN PANGKAT SELAMA 1 TAHUN
DISIPLIN SEDANG ~ PENURUNAN PANGKAT SETINGKAT LEBIH RENDAH
SELAMA 1 TAHUN

~ PENURUNAN PANGKAT SETINGKAT LEBIH RENDAH


SELAMA 3 TAHUN
3. HUKUMAN ~ PENURUNAN JABATAN SETINGKAT LEBIH RENDAH
DISIPLIN BERAT ~ PEMBEBASAN DARI JABATAN
~ PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT
TIDAK ATAS PERMINTAAN SENDIRI
~ PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT
SANKSI / HUKUMAN DISIPLIN PNS
Sesuai pp 94 tahun 2021
~ TEGURAN LISAN
1. HUKUMAN ~ TEGURAN TERTULIS
DISIPLIN RINGAN ~ PERNYATAAN TIDAK PUAS
SECARA TERTULIS

~ PEMOTONGAN TUKIN 25% SELAMA 6 BULAN


2. HUKUMAN ~ PEMOTONGAN TUKIN 25% SELAMA 9 BULAN
DISIPLIN SEDANG ~ PEMOTONGAN TUKIN 25% SELAMA 12 BULAN

~ PENURUN JABATAN SETINGKAT LEBIH RENDAH


SELAMA 12 BULAN
3. HUKUMAN ~ PEMBEBASAN JABATAN MENJADI PELAKSANA SELAMA 12 BULAN
DISIPLIN BERAT ~ PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT TIDAK ATAS PERMINTAAN
SENDIRI
Tidak Masuk Kerja & Menaati Ketentuan Jam Kerja

Tidak Masuk Hukuman Disiplin


Kerja

Teguran lisan
5 hari
Ringan
6 - 10 hari Teguran tertulis
11 - 15 hari Pernyataan tidak puas secara tertulis
Tunda KGB 1 th
16 - 20 hari
Sedang
21 - 25 hari Tunda KP 1 th
26 - 30 hari Turun pangkat 1 tingkat selama 1 th
Turun pangkat 1 tingkat selama 3 th
31 - 35 hari
Berat
36 - 40 hari Pemindahan - Turun jabatan 1 tingkat
41 - 45 hari Pembebasan dari jabatan
46 hr / lebih Berhenti tidak atas permintan sendiri/ PTDH
43
Masuk kerja dan Mentaati ketentuan Jam Kerja

Wajib datang, melaksanakan tugas


Pulang sesuai ketentuan jam kerja

Keterlambatan dan/atau pulang cepat

7 ½ jam dikonversi = 1 hari kerja

44
Sanksi Pelanggaran Ketentuan Jam
Kerja dan/ Tidak Masuk Kerja Sesuai
PP 94 Tahun 2021
1. Tidak masuk kerja 21 hari s/d 24 hari selama setahun
dikenakan sanksi yaitu penurunan jabatan setingkat lebih
rendah selama 12 bulan
2. Tidak masuk kerja 25 s/d 27 hari selama setahun dikenakan
sanksi pembebasan jabatan menjadi pelaksana selama 12
bulan
3. Tidak masuk kerja 28 hari dan/ lebih secara kumulatif selama
setahun dikenakan sanksi pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
4. Tidak masuk kerja 10 hari secara terus menerus
diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1983
JO. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990
TENTANG PERKAWINAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
~ PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG AKAN MELAKUKAN PERCERAIAN
WAJIB MEMPEROLEH IZIN PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN;

~ BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERKEDUDUKAN SEBAGAI


PENGGUGAT ATAU TERGUGAT UNTUK MEMPEROLEH IZIN,
MENGAJUKAN PERMINTAAN SECARA TERTULIS;

~ DALAM SURAT PERMINTAAN IZIN PERCERAIAN UNTUK


MENDAPATKAN SURAT KETERANGAN HARUS
MENCANTUMKAN ALASAN LENGKAP YANG MENDASARI;
~ PEGAWAI NEGERI SIPIL PRIA YANG AKAN BERISTERI LEBIH
DARI SEORANG DAN ATAU YANG MELAKUKAN PERCERAIAN
TANPA IZIN PEJABAT BERWEWENANG DAPAT DIKENAKAN
SANKSI SESUAI PASAL 6 AYAT (4) PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI
SIPIL BERUPA PENURUNAN PANGKAT, PEMBEBASAN JABATAN,
PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT TIDAK ATAS
PERMINTAAN SENDIRI DAN ATAU PEMBERHENTIAN TIDAK
DENGAN HORMAT SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL;

~ IZIN UNTUK BERISTERI LEBIH DARI SEORANG HANYA DAPAT


DIBERIKAN APABILA MEMENUHI SYARAT ALTERNATIF DAN
TIGA SYARAT KUMULATIF :
A. SYARAT ALTERNATIF DIMAKSUD ADALAH :

► ISTERI TIDAK DAPAT MELAKUKAN KEWAJIBANNYA


SEBAGAI SEORANG ISTERI BAIK SECARA BIOLOGIS
MAUPUN LAINNYA;

► ISTERI MENDAPAT CACAT BADAN ATAU PENYAKIT YANG


TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN YANG DIBUKTIKAN
DENGAN HASIL PEMERIKSAAN DOKTER;

► ISTERI TIDAK DAPAT MEMBERIKAN KETURUNAN


SESUDAH PERNIKAHAN SEKURANG-KURANGNYA
10( SEPULUH) TAHUN;
B. SYARAT KUMULATIF DIMAKSUD ADALAH :

► ADA PERSETUJUAN TERTULIS DARI ISTERI;

► PEGAWAI NEGERI SIPIL PRIA YANG BERSANGKUTAN


MEMPUNYAI PENGHASILAN YANG CUKUP UNTUK MEMBIAYAI
LEBIH DARI SEORANG ISTERI DAN ANAK – ANAKNYA YANG
DIBUKTIKAN DENGAN SURAT KETERANGAN PAJAK
PENGHASILAN;

► ADA JAMINAN TERTULIS DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG


BERSANGKUTAN BAHWA IA AKAN BERLAKU ADIL TERHADAP
ISTERI-ISTERI DAN ANAK-ANAKNYA;
PEMBERHENTIAN PNS
 Pemberhentian atas permintaan sendiri
 Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
 Pemberhentian karena perampingan organisasi atau kebijakan
pemerintah
 Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan/ atau rohani
 Pemberhentian karena meninggal dunia, tewas, atau hilang
 Pemberhentian karena melakukan pemberhentian karena melakukan
 Tindak pidana/ penyelewengantindak pidana/ penyelewengan
 Pemberhentian karena pelanggaran disiplin
 Pemberhentian karena mencalonkan menjadi pejabat negara yang
dipilih
 Pemberhentian karena menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik
 Pemberhentian karena tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara
 Pemberhentian karena hal lain
PEMBERHENTIAN SEMENTARA
CUTI

• Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk
Calon Pegawai Negeri Sipil
• Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam
peraturan tersendiri.
Penghargaan PNS
PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian,
kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja
dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan
penghargaan.
Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa
pemberian:
 tanda kehormatan;
 kenaikan pangkat istimewa;
 kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
 kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.

53
PERLINDUNGAN

dalam perkara yang dihadapi di


pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya
33
34
Minimal 40 %
dan Maksimal
75 %

35
Gaji : 100%
PEMERINTAH PNS 90%

Pembayaran 10% Iuran Pegawai


rtanggung Pensiun
Jawaban
mbayaran
Pensiun 3,25%
4,75% 2%
100% Dana Pensiun THT
Askes
PNS Taspen

Investasi Investasi

Pengurusan Pembayaran
Pensiun

Kantor Bayar : 400 titik Penerima


Taspen Bank Kantor Pos Pensiun
SYARAT UNTUK MENDAPATKAN
HAK PENSIUN (PNS)

 Diberhentikan dg hormat
 (usia min 45 th mk min 20 th)
 Bagi PNS yg minta pensiun (APS) Usia minimal
45 th dan MK minimal 20 th
 Bagi yg telah mencapai BUP MK minimal 10 th
 Bagi PNS yg oleh Tim Penguji Kesehatan
dinyatakan tidak dapat bekerja lagi karena
sakit yg disebabkan karena Dinas berhak
pensiun tanpa terikat pada usia dan MK
SYARAT UNTUK MENDAPATKAN
HAK PENSIUN (Lanjutan)

 Bagi PNS yg sakit bukan disebabkan karena


Dinas berhak pensiun apabila minimal
memiliki MK 4 th
 Dalam hal terjadi penyederhanaan organisasi,
PNS berhak pensiun apabila telah berusia
minimal 50 th dan MK minimal 10 th
 PNS yg MD/Tewas kpd janda/dudanya berhak
pensiun tanpa terikat usia dan MK
BUP PNS
a. 58 th bagi Jab Administrsi, Ahli Muda, Ahli
Pertama dan
 Ketrampilan
b. 60 Tahun bagi PNS yg memangku Jab. Pimpinan
Tinggi dan
 Jab. Fungsional Madya.
c. 65 Tahun Bagi yang mendudukiJabatan
Fungsional Ahli Utama

8
PENSIUN JANDA/DUDA
 Apabila PNS atau penerima pensiun meninggal,
maka suami/isteri (isteri-isteri) yang telah
terdaftar berhak menerima pensiun janda/duda.
 Jika tidak ada isteri/suami yang terdaftar maka
isteri/suami yang ada pada saat meninggal berhak
menerima pensiun.
 Apabila isteri lebih dari 1 maka pensiun janda
diberikan pada isteri yang ada waktu itu paling
lama dan tidak terputus nikahnya.
 Pensiun Janda/Duda Pej Neg diberikan pada
isteri/suami sah yg pertama
13
PENSIUN BAGI ANAK
 Apabila PNS atau penerima pensiun meninggal dan
tidak mempunyai isteri/suami yang berhak menerima
maka diberikan kepada anak-anaknya.

 Apabila PNS pria meninggal sdg ia mempunyai isteri


disamping anak dari isteri lain, maka bagian janda
diberikan kepada isteri dan anak dr isteri yg lain.

 Kepada anak-anak yang ayah dan ibunya kedua2nya


PNS dan keduanya meninggal dunia, maka diberikan 1
pensiun janda/duda atas dasar yang lebih
menguntungkan.
15
PENDAFTARAN
ISTERI/SUAMI/ANAK
 Pendaftaran dilakukan oleh PNS atau penerima pensiun
pegawai ybs.
 Pendaftaran lebih dari seorang isteri harus dilakukan
sepengetahuan tiap-tiap isteri yg didaftar.
 Anak yg dapat didaftar adalah anak dari suami/isteri
yang telah didaftar, anak2 dr pegawai wanita atau
penerima pensiun pegawai wanita, anak yg dilahirkan
300 hari sesudah perkawinan terputus.
 Pendaftaran isteri/anak dilakukan dlm waktu 1 th
sesudah perkawinan/kelahiran.

20
 Apabila PNS tewas dan tidak mempunyai
isteri/suami atau anak maka pensiun
janda/duda 20 % diberikan kepada orang
tuanya.

 Jika ke 2 org tuanya cerai maka dibagi 2.

 Pensiun janda/duda berakhir jika janda/duda


meninggal dunia, tidak ada lagi anak yang
memenuhi syarat utk menerima.

21

Anda mungkin juga menyukai