Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN PULSE OXIMETER

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD.
SITTI LATIFAH SIHIDI, S.ST
PUSKESMAS NIP. 19680907 198903 2 006
WAKOBHALU

1. Pengertian Monitor saturasi oksigen merupakan teknik monitoring non invasif untuk mengukur
saturasi oksigen arteri dan fungsi hemoglobin, nilai normal 97-99%
2. Tujuan 1. Menilai data dasar saturasi oksigen yang merupakan bagian pengkajian
oksigenasi
2. Deteksi dini terhadap perubahan saturasi yang sering berubah terutama pada
keadaan kritis
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas oksigenasi pasien seperti
suction, reposisi,merubah konsentrasi O2
3. Kebijakan Sesuai dengan Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Wakobhalu Nomor :
Tentang Panduan Pengelolaan Peralatan Medis UPTD. Puskesmas Wakobhalu
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinik
5. Prosedur 1. Persiapan
a. Pasien
1) Beri penjelasan Pasien/keluarga tentang tujuan dan tindakan yang
akan dilakukan.
2) Atur posisi pasien sesuai kebutuhan.
b. Alat : Pulse oximeter
2. Langkah langkah
a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas memilih tempat yang sesuai untuk sensor
c. Petugas Membersihkan area sensor yang dipilih dengan kapas alkhol
d. Petugas Memasang oximeter ,dan memastikan sensor terpasang dengan
sempurna pada jari tangan atau jari kaki
e. Menekan tombol power on/off
f. Membaca dan mencatat hasil pemeriksaan
g. Petugas merapikan alat dan mencuci tangan
3. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Sensor klip ditempatkan pada jari telunjuk tangan
b. Sensor lempeng ditempatkan pada jari-jari
6. Bagan alir
Petugas mencuci tangan

Petugas memilih tempat yang sesuai untuk


sensor

Petugas Membersihkan area sensor yang


dipilih dengan kapas alkhol

Petugas Memasang oximeter ,dan memastikan sensor


terpasang dengan sempurna pada jari tangan atau jari kaki

Menekan tombol power on/off

Membaca dan mencatat hasil pemeriksaan

Petugas merapikan alat dan


mencuci tangan

7. Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Ruang Kamar Bersalin

2
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WAKOBHALU
Alamat : Jalan Flamboyan, Desa Wakobalu Agung, Kec. Kabangka, Kode Pos: 93664
Email : pkmwakobhalu2014@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PENGGUNAAN PULSE OXIMETER
UPTD PUSKESMAS WAKOBHALU

I. PENDAHULUAN
Pulse Oximetry sering digunakan untuk memonitor oksigenasi pada neonatus, tapi tidak
dapat mendeteksi variasi hemoglobin. Batas aman untuk pulse oxymeter pada neonatus (95% -
97%) lebih tinggi dan lebih sempit dibandingkan orang dewasa, dan panduan klinis (untuk
neonatus memerlukan modifikasi. Alat non-invasif untuk mengukur saturasi oksigen dalam
arteri dengan merekam modulasi dari berkas cahaya yang ditransmisikan oleh denyut nadi.
Pengukuran ini dinyatakan sebagai persentase (%) untuk kualifikasi dan analisis data.
Bagi bayi baru lahir sehat > 35 minggu, proses transisi menuju saturasi oksigen
postnatal normal membutuhkan waktu >5 menit SaO2 90%, dicapai dalam usia 8 menit.
Pelayanan kesehatan berupa skrining penyakit jantung bawaan dan hipotiroid
kongenital pada bayi baru lahir sangat diperlukan. Program skrining PJB dengan alat oksimeter
sangat membantu dalam memberikan tata laksana yang cepat dan tepat. Skrining hipotiroid
kongenital diperlukan untuk deteksi dini adanya kelainan hipotiroid kongenital, agar bayi baru
lahir segera mendapatkan pengobatan.
Seiring penyediaan alat kesehatan (oksimeter) untuk skrining penyakit jantung bawaan
dan sarana prasarana untuk skrining hipotiroid kongenital, perlu pelatihan skrining bayi baru
lahir meliputi 2 (dua) jenis skrining tersebut bagi tenaga kesehatan. Agar program skrining
bayi baru lahir bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya kebijakan Kementerian
Kesehatan, untuk memberikan panduan kepada para pihak (stakeholders) yang terkait.

II. LATAR BELAKANG

Anak yang sehat dan cerdas merupakan suatu modal dasar dan aset yang sangat
penting bagi pembangunan bangsa. Namun tidak semua anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi anak sehat dan cerdas seperti yang diharapkan, bahkan pada awal
kehidupan dapat terjadi kematian karena berbagai faktor, seperti anak yang lahir dengan
penyakit jantung bawaan (PJB) dan kelainan hipotiroid kongenital (HK).

Penyakit jantung bawaan termasuk jenis kelainan kongenital paling umum


ditemukan pada bayi baru lahir, yang didefinisikan sebagai abnormalitas struktur jantung
atau pembuluh dasar besar intratorakal yang dapat mempengaruhi fungsi kardiovaskular.

Penyakit jantung bawaan kritis adalah PJB yang membutuhkan intervensi bedah
dalam tahun pertama kehidupan. Kelainan bawaan ini tidak selalu terdeteksi saat masa
prenatal atau saat perawatan bayi baru lahir, yang mengakibatkan bayi dengan PJB kritis
yang dipulangkan kemudian mengalami perburukan sampai meninggal.

3
Kelainan hipotiroid kongenital (HK) merupakan kelainan pembentukan hormon
tiroid yang menyebabkan hormon tiroid yaitu tiroksin tidak atau kurang diproduksi.
Hormon ini berfungsi untuk mengatur metabolism, produksi panas tubuh, kerja jantung,
syaraf, pertumbuhan tulang serta pertumbuhan dan perkembangan otak. Dengan
demikian, kelainan ini dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi
terhambat.

III. TUJUAN

Tujuan umum
Menurunkan kematian bayi baru lahir dengan penyebab kematian penyakit jantung bawaan
kritis

Tujuan khusus:
a. Mendeteksi dini kelainan penyakit jantung bawaan kritis yang dilakukan pada bayi
baru lahir sehat usia 24 – 48 jam pertama setelah lahir dengan menggunakan alat infant
pulse oximeter
b. Memberikan tata laksana yang cepat dan tepat berdasarkan hasil skrining sehingga bayi
baru lahir tetap sehat dan berkualitas

IV. KEGIATAN
Oximeter merupakan pengukuran diferensial berdasarkan metode absorpsi
spektofotometri yang menggunakan hukum Beer-Lambert (Welch, 2005). Probe oksimeter
terdiri dari dua diode pemancar cahaya Light Emitting Diode (LED) satu merah dan yang
lainnya inframerah yang mentransmisikan cahaya melalui kuku, jaringan, darah vena, darah
arteri melalui fotodetektor yang diletakkan di depan LED. Fotodetektor tersebut mengukur
jumlah cahaya merah dan infamerah yang diabsorbsi oleh hemoglobin teroksigenasi dan
hemoglobin deoksigenasi dalam darah arteri dan dilaporkan sebagai saturasi oksigen (Kozier &
Erb, 2002).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Persiapan
a. Pasien
1) Beri penjelasan Pasien/keluarga tentang tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.
2) Atur posisi pasien sesuai kebutuhan.
b. Alat : Pulse oximeter
2. Langkah langkah
a) Petugas mencuci tangan
b) Petugas memilih tempat yang sesuai untuk sensor
c) Petugas Membersihkan area sensor yang dipilih dengan kapas alkhol
d) Petugas Memasang oximeter ,dan memastikan sensor terpasang dengan sempurna pada
jari tangan atau jari kaki
e) Menekan tombol power on/off
f) Membaca dan mencatat hasil pemeriksaan
g) Petugas merapikan alat dan mencuci tangan

4
3. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Sensor klip ditempatkan pada jari telunjuk tangan
b. Sensor lempeng ditempatkan pada jari-jari

VI. SASARAN
Bayi Baru Lahir 24 hingga 48 jam usia kelahiran di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Wakobhalu.

VII. JADWAL PELAKSANAAAN KEGIATAN


Pemeriksaan saturasi oksigen menggunakan Oximeter dilakukan pada setiap bayi baru lahir
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wakobhalu dari Bulan Januari s/d Desember 2023.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan Kegiatan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan,dan pelaporan Kegiatan Pemeriksaan saturasi oksigen menggunakan Oximeter
setiap hari kunjungan dan dilaporkan setiap bulannya.

Ditetapkan di : WAKOBHALU
Pada Tanggal : Januari 2023
PEMIMPIN UPTD PUSKESMAS WAKOBHALU

SITTI LATIFAH SIHIDI

Anda mungkin juga menyukai