SITI ZULAIKA
PENYUSUNAN KEBUTUHAN
• Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS
berdasarkan ANJAB dan ABK.
• Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
Jabatan PNS meliputi kebutuhan jumlah dan
jenis:
a. JA;
b. JF;
c. JPT.
RINCIAN KEBUTUHAN PNS SETIAP TAHUN DISUSUN
BERDASARKAN:
a. Hasil ANJAB dan hasil ABK;
b. Peta Jabatan di masing-masing unit organisasi
yang menggambarkan ketersediaan dan
jumlah kebutuhan PNS untuk setiap jenjang
Jabatan;
c. memperhatikan kondisi geografis daerah,
jumlah penduduk, dan rasio alokasi anggaran
belanja pegawai.
PENETAPAN KEBUTUHAN
• Kebutuhan PNS secara nasional ditetapkan
MENPAN setiap tahun, stlh memperhatikan
pendapat MENKEU dan pertimbangan teknis
Ka BKN.
• Pertimbangan teknis Ka BKN disampaikan kpd
MENPAN paling lambat akhir Juli;
• Rencana kebutuhan disampaikan oleh
MENPAN kepada MENKEU paling lambat akhir
April & MENKEU akhir MEI untuk rencana
pemenuhan kebutuhan PNS tahun berikutnya.
LANJUTAN
1. Data kelembagaan;
2. Jumlah dan komposisi PNS yang tersedia
pada setiap jenjang Jabatan;
3. Jumlah PNS yang akan memasuki BUP;
4. Rasio jumlah PNS dengan jumlah
kabupaten/kota yang dikoordinasikan;
5. Rasio antara anggaran belanja pegawai
dengan anggaran belanja secara
keseluruhan.
PERTIMBANGAN BKN UNTUK INSTANSI DAERAH KAB/KOTA
1. Data kelembagaan;
2. Luas wilayah, kondisi geografis, dan potensi
daerah untuk dikembangkan;
3. Jumlah dan komposisi PNS yang tersedia pada
setiap jenjang Jabatan;
4. Jumlah PNS yang akan memasuki BUP;
5. Rasio jumlah PNS dengan jumlah penduduk;
6. Rasio antara anggaran belanja pegawai
dengan anggaran belanja secara keseluruhan.
PENGADAAN
• Untuk menjamin kualitas PNS, pengadaan PNS
dilakukan secara nasional. Pengadaan PNS
untuk mengisi kebutuhan:
a. Jabatan Administrasi, khusus pada Jabatan
Pelaksana;
b. Jabatan Fungsional Keahlian, khusus pada JF
ahli pertama dan JF ahli muda;
c. Jabatan Fungsional Keterampilan, khusus pada
JF pemula dan terampil.
MEKANISME PENGADAAN PEGAWAI
a. berstatus PNS;
b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah diploma III
atau yang setara;
c. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
d. memiliki pengalaman dalam Jabatan pelaksana paling singkat 4
(empat) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pelaksana
sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS di
instansinya; dan
g. sehat jasmani dan rohani.
PERSYARATAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai
kesempatan yang sama untuk mengisi JPT yang
lowong.
• JPT utama dan JPT madya tertentu dapat diisi dari
kalangan non-PNS dengan persetujuan Presiden
yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan
kompetitif serta ditetapkan dalam Keputusan
Presiden. Dikecualikan JPT utama dan JPT madya
di bidang rahasia negara, pertahanan, keamanan,
pengelolaan aparatur negara, kesekretariatan
negara, pengelolaan sumber daya alam, dan
bidang lain yang ditetapkan Presiden.
PERSYARATAN UNTUK DAPAT DIANGKAT DALAM JPT UTAMA DARI
KALANGAN PNS