Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO

SEKRETARIAT DAERAH
Jln. Soekarno Hatta, 86472
MBAY

Mbay, 08 September 2023

Nomor : 800.1.3.3/BK-DIKLAT/2660/09/2023
Lampiran : 1 (satu) Jepitan
Perihal : Pengangkatan dan Pemberhentian dalam Jabatan Fungsional (JF)

Yth. Kepala Perangkat Daerah


di
Masing-masing tempat

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional, maka perlu kami sampaikan beberapa hal terkait
pengusulan pengangkatan dan pemberhentian PNS dalam Jabatan Fungsional sebagai berikut:
1. Maksud dan Tujuan Surat ini sebagai petunjuk teknis bagi Perangkat Daerah dalam
melakukan pengangkatan dan pemberhentian PNS Jabatan Fungsional.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil;
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional;
d. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2023 tentang Angka Kredit,
Kenaikan Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional.
3. Pengangkatan PNS dalam JF harus mempertimbangkan lingkup tugas Unit Organisasi dengan
kelompok keahlian/ keterampilan JF, serta kebutuhan organisasi dan Penetapan kebutuhan
JF dilaksanakan berdasarkan pedoman penghitungan kebutuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Sehubungan dengan penghitungan kebutuhan JF, maka
diminta agar masing-masing Perangkat Daerah menyusun Analis Jabatan dan Analis Beban
Kerja dan berkoordinasi dengan Bagian Organisasi guna menghitung kebutuhan JF baik
jenjang keahlian maupun jenjang keterampilan. Penyusunan Analis Jabatan dan Analis Beban
Kerja dimaksud akan diajukan ke instansi Pembina masing-masing JF untuk memperoleh
penetapan kebutuhan JF yang akan digunakan sebagai pedoman untuk uji kompetensi
sebagai syarat pengangkatan JF maupun untuk pengadaan ASN JF. Jenis JF, kategori JF dan
instansi Pembina untuk masing-masing JF dapat diunduh pada tautan berikut:
https://bit.ly/ProfilJabatanFungsionalPNS .
4. Pengangkatan PNS ke dalam JF dilakukan melalui:
a. pengangkatan pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain;
c. penyesuaian; dan
d. promosi.
5. Pengangkatan pertama merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan kebutuhan JF dari
calon PNS, bagi JF ahli pertama, JF ahli muda, JF pemula, atau JF terampil. Pengangkatan
pertama harus mencantumkan nomenklatur JF dalam keputusan pengangkatan calon PNS
dan diberikan kelas jabatan sesuai kelas JF. Pengangkatan pertama PNS dalam JF harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS (SK PNS);
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik (format surat dapat diunduh pada tautan:
https://bit.ly/SuratIntegritasdanMoralitas );
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah:
1) sarjana atau diploma empat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan
untuk JF keahlian; dan
2) sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan untuk JF keterampilan;
e. nilai Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
f. Penetapan Angka Kredit;
g. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri sesuai dengan JF yang akan diangkat;
6. Pengangkatan dalam JF melalui perpindahan dari Jabatan lain merupakan perpindahan
horizontal ke dalam JF yang dilaksanakan melalui perpindahan antar kelompok JF dan
perpindahan antar jabatan dengan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS (SK PNS dan SK Pangkat Terakhir);
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik (format surat dapat diunduh pada tautan:
https://bit.ly/SuratIntegritasdanMoralitas);
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah:
1) sarjana atau diploma empat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan
untuk JF keahlian; atau
2) sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan untuk JF keterampilan;
e. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh
instansi pembina;
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
singkat 2 (dua) tahun;
g. nilai Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
h. berusia paling tinggi:
1) 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF ahli pertama dan JF ahli muda, dan kategori
keterampilan;
2) 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF ahli madya; dan
3) 60 (enam puluh) tahun untuk JF ahli utama bagi PNS yang telah menduduki JPT; dan
i. Penetapan Angka Kredit;
j. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
k. Pengusulan untuk pengangkatan JF dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun sebelum
batas persyaratan usia sebagaimana dimaksud pada huruf h.
l. Pengangkatan JF sebagaimana harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan
kebutuhan untuk JF yang akan diduduki.
7. Pengangkatan dalam JF melalui penyesuaian dilaksanakan untuk penetapan JF baru dan
perubahan ruang lingkup tugas JF kebutuhan mendesak sesuai prioritas strategis instansi
atau nasional. Pengangkatan dalam JF melalui penyesuaian berlaku bagi PNS yang pada saat
JF ditetapkan telah memiliki pengalaman dan/atau masih melaksanakan tugas di bidang JF
yang akan diduduki berdasarkan keputusan PyB. Pengangkatan dalam JF melalui
penyesuaian, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berstatus PNS (SK PNS dan SK Pangkat Terakhir);
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik (format surat dapat diunduh pada tautan:
https://bit.ly/SuratIntegritasdanMoralitas);
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah:
1) sarjana/diploma empat untuk JF keahlian; dan
2) sekolah lanjutan tingkat atas atau setara untuk JF keterampilan;
e. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
singkat 2 (dua) tahun;
f. memiliki Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan syarat lain
sesuai dengan kebutuhan JF yang ditetapkan oleh Menteri;
g. Penetapan Angka Kredit;
h. Pengangkatan dalam JF dilakukan dengan mempertimbangkan lowongan kebutuhan
jabatan untuk jenjang jabatan yang akan diduduki.
i. Pengangkatan dalam JF melalui penyesuaian diberikan Angka Kredit sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri tentang JF.
8. Pengangkatan melalui Promosi dalam JF dilaksanakan dengan promosi ke dalam atau dari JF
dan kenaikan jenjang JF. Pengangkatan ke dalam JF melalui promosi, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh
instansi pembina;
b. memiliki Predikat Kinerja paling rendah sangat baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
c. memiliki rekam jejak yang baik;
d. tidak sedang menjalani proses hukuman disiplin PNS;
e. tidak pernah dikenakan hukuman karena melakukan pelanggaran kode etik dan profesi
PNS dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir;
f. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS tingkat sedang atau berat dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir;
g. Promosi dilaksanakan berdasarkan pertimbangan rekomendasi Tim Penilai Kinerja PNS.
Promosi untuk kenaikan jenjang jabatan harus memenuhi persyaratan:
a. memenuhi Angka Kredit Kumulatif kenaikan jenjang jabatan;
b. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi kenaikan jenjang jabatan;
c. memiliki Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
d. Selain persyaratan di atas, JF tertentu yang telah ditetapkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan pada JF tersebut.
e. Promosi untuk kenaikan jenjang jabatan dilaksanakan berdasarkan pertimbangan
rekomendasi Tim Penilai Kinerja.
9. Angka Kredit Jabatan Fungsional ditetapkan untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
dan kenaikan pangkat.
a. Angka Kredit untuk pengangkatan pertama berlaku bagi PNS yang diangkat dalam Jabatan
Fungsional melalui pengadaan calon PNS pada jenjang ahli pertama, ahli muda, pemula dan
terampil dimana Perolehan Angka Kredit pengangkatan pertama ditetapkan berdasarkan
konversi Predikat Kinerja yang dihasilkan selama melaksanakan tugas Jabatan Fungsional
dalam masa kerja calon PNS. Konversi Predikat Kinerja calon PNS dan Penetapan Angka
Kredit dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja berdasarkan Predikat Kinerja yang dihitung
secara proporsional selama calon PNS melaksanakan tugas.
b. Angka Kredit untuk perpindahan dari jabatan lain berlaku bagi PNS yang diangkat dalam
Jabatan Fungsional perpindahan dalam kelompok Jabatan Fungsional dan perpindahan
antar kelompok jabatan. Angka Kredit perpindahan dalam kelompok Jabatan Fungsional
ditetapkan sesuai Angka Kredit yang dimiliki pada Jabatan Fungsional sebelumnya. Angka
Kredit perpindahan antar kelompok jabatan dihitung dan ditetapkan berdasarkan konversi
Predikat Kinerja pada golongan ruang terakhir yang dimilikinya dan ditambah dengan
Angka Kredit Dasar pada jenjang Jabatan Fungsional yang akan diduduki.
c. Angka Kredit penyesuaian diberikan berdasarkan pangkat dan golongan ruang sesuai masa
kerja dalam pangkat terakhir serta kualifikasi pendidikan.
d. Angka Kredit pengangkatan promosi ditetapkan dalam hal promosi ke dalam atau dari
Jabatan Fungsional dan kenaikan jenjang Jabatan Fungsional. Angka Kredit promosi ke
dalam Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan konversi Predikat Kinerja dan dapat
ditambah dengan Angka Kredit Dasar, sedangkan Angka Kredit kenaikan jenjang Jabatan
Fungsional ditetapkan berdasarkan kumulatif konversi Predikat Kinerja. Kelebihan Angka
Kredit pada kenaikan jenjang jabatan tidak dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan.
10. Konversi Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit dilakukan berdasarkan hasil penilaian kinerja
yang terdiri dari sasaran kinerja pegawai dan perilaku kerja Pejabat Fungsional melalui
evaluasi periodik dan tahunan sehingga mendapatkan Predikat Kinerja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, penilaian kinerja dilakukan oleh atasan langsung sebagai
Pejabat Penilai Kinerja. Angka Kredit dituangkan dalam Penetapan Angka Kredit dan
ditetapkan oleh Pejabat Penilai Kinerja setelah memenuhi akumulasi Angka Kredit yang
menjadi syarat kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi.
11. Tata cara penghitungan dan format penetapan angka kredit mengacu pada ketentuan dalam
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2023 tentang Angka Kredit, Kenaikan
Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional.
12. Ketentuan mengenai kenaikan pangkat JF adalah sebagai berikut:
a. Kenaikan pangkat 1 (satu) tingkat lebih tinggi dapat diberikan dan dipertimbangkan
apabila:
1) paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
2) memenuhi jumlah Angka Kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi; dan
3) nilai Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
4) Dokumen Sertifikat diklat/surat keterangan lulus uji kompetensi (bagi jabatan
fungsional yang kenaikan pangkatnya mengakibatkan kenaikan jenjang fungsionalnya).
b. Dalam hal pengangkatan dalam Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama PNS
belum diangkat dalam Jabatan Fungsional, maka PNS yang bersangkutan tidak diberikan
kenaikan pangkat reguler setingkat lebih tinggi sampai diangkat dalam Jabatan Fungsional.
c. Dalam hal Pejabat Fungsional telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan
pangkat JF bersamaan dengan kenaikan jenjang JF, dilakukan kenaikan jenjang JF terlebih
dahulu, dan dengan Angka Kredit yang sama diusulkan kenaikan pangkat.
d. Kelebihan Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat JF dapat diperhitungkan kembali
untuk kenaikan pangkat selanjutnya sepanjang dalam jenjang yang sama
e. Dalam hal belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan, Pejabat Fungsional yang telah
memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat dapat diberikan kenaikan
pangkat satu tingkat lebih tinggi;
f. Sebelum mengirimkan usulan peserta uji kompetensi dari perangkat daerah ke instansi
Pembina masing-masing JF agar berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan.
g. Usulan kenaikan pangkat disampaikan oleh PyB kepada PPK berdasarkan pemenuhan
angka kredit kumulatif kenaikan pangkat untuk selanjutnya PPK menetapkan kenaikan
pangkat berdasarkan pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS setelah mendapatkan
pertimbangan teknis Badan Kepegawaian Negara.
h. Mekanisme pengusulan dan penetapan kenaikan pangkat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Nagekeo.
i. Terhadap PNS yang telah menduduki JF melalui penyetaraan jabatan juga berlaku
ketentuan yang sama terkait kenaikan pangkatnya.

Anda mungkin juga menyukai