PNS
MOOC ADMINDAS
KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun oleh:
SUPRAPTO, SH, MM
BKPSDM KARANGANGAR
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Diskripsi singkat
2. Tujuan pembelajaran
3. Manfaat pembelajaran
B. POKOK MATERI
1. Penyusunan dan Penetapan
Kebutuhan PNS
2. Pengadaan PNS
3. Pangkat dan Jabatan
4. Manajemen Karir
5. Penilaian Kinerja dan Disiplin
6. Penggajian, tunjungan dan
penghargaan
7. Pemberhentian
8. Cuti
9. Jaminan dan Perlindungan
A. PENDAHULUAN
DISKRIPSI SINGKAT
Dalam rangka penyelenggaraan Manajemen
ASN yang berdasarkan Sistem Merit, maka
diperlukan pengaturan Manajemen PNS.
Pengaturan Manajemen PNS bertujuan untuk
menghasilkan PNS yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan
nepotisme dalam rangka pelaksanaan tugas
pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan
tugas pembangunan.
Konsep sistem merit yang diterapkan dalam
Manajemen PNS yakni berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil
dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
atau kondisi kecacatan.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan
dalam Manajemen PNS harus didasarkan pada
kemampuan dan kualifikasi pegawai dalam atau
untuk melaksanakan pekerjaan dan tidak
berdasarkan pertimbangan subjektif seperti
afialisasi politik, etnis dan gender.
Modul ini akan membahas tentang
penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua
serta perlindungan
1
TUJUAN PEMBELAJARAN
mengetahui konsep sistem merit
penghargaan, disiplin,
MANFAAT PEMBELAJARAN
pengelolaan PNS;
peserta mampu menjelaskan
POKOK BAHASAN
2
B. POKOK MATERI
MANAJEMEN PNS
3
1. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan PNS
4
Khusus di Kabupaten dan Kota, Kepala BKN saat
memberikan pertimbangan teknis terkait
penetapan kebutuhan memperhatikan data
dukung sebagai berikut:
data kelembagaan;
luas wilayah, kondisi geografis, dan
potensi daerah untuk dikembangkan;
jumlah dan komposisi PNS yang tersedia
pada setiap jenjang Jabatan;
jumlah PNS yang akan memasuki Batas
Usia Pensiun;
rasio antara jumlah PNS dengan
jumlah penduduk;
dan rasio antara anggaran belanja pegawai
dengan anggaran belanjasecara keseluruhan
2. Pengadaan PNS
5
Panselnas dan Panitia Seleksi Instansi mempunyai
tugas secara bersama-sama untuk melaksanakan
seleksi kompetensi dasar. Namun tugas
melaksanakan seleksi kompetensi bidang menjadi
tanggung jawab Panitia Seleksi Instansi.
7
Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu
ditentukan berdasarkan perbandingan objektif
antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
yang dibutuhkan oleh jabatan dengan
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang
dimiliki oleh pegawai.
8
9
Setiap PNS yang diangkat dalam jabatan wajib
dilantik dan diangkat sumpah/janji Jabatan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) rnenurut
agama atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Jabatan Adminstrasi
Pejabat adminstrator bertanggung jawab
memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan
dan pembangunan.
Jabatan Fungsional
Adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Klasifikasi
jabatan fungsional berdasarkan
kesamaan karakteristik, mekanisme
dan pola kerja.
10
Pejabat fungsional berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab secara langsung kepada
pejabat tinggi madya / pratama, pejabat
administrator atau pejabat pengawas yang
memiliki katerkaitan dengan pelaksanaan tugas
jabatan fungsional.
11
Selain itu, setiap jabatan fungsional memiliki
Instansi Pembina yang bertanggung jawab
sebagai pengelola jabatan fungsional serta
menjamin terwujudnya standar kualitas dan
profesionalitas jabatan
12
Tugas Instansi Pembina JF :
14. memfasilitasi pembentukan organisasi
profesi JF;
15. memfasilitasi penyusunan dan penetapan
kode etik profesi dan kode perilaku JF;
16. melakukan akreditasi pelatihan fungsional
dengan mengacu kepada ketentuan yang
telah ditetapkan oleh LAN;
17. melakukan pemantauan dan evaluasi
penerapan JF di seluruh Instansi
Pemerintah yang menggunakan Jabatan
tersebut; dan
18. melakukan koordinasi dengan instansi
pengguna dalam rangka pembinaan karier
pejabat fungsional.
19. menyusun informasi faktor jabatan untuk
evaluasi jabatan.
13
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)
Menurut pengertiannya, JPT merupakan
sekelompok jabatan tinggi pada Instansi
Pemerintah. JPT berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap pegawai ASN pada Instansi
Pemerintah, selain itu JPT juga harus menjamin
akuntabilitas Jabatan terutama terkait kebijakan.
14
Selain dengan mekanisme seleksi terbuka,
pengisian JPT juga dapat dilakukan melalui
mutasi dari satu JPT ke JPT lain dalam satu
instansi maupun antar instansi dengan Uji
Kompetensi dan pelaksanaannya berkoordinasi
dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
15
memberikan perlindungan kepada Pegawai
ASN dari tindakan penyalah gunaan
wewenang; dan
memiliki sistem informasi berbasis kompetensi
yang terintegrasi dan dapat diaksesoleh
seluruh PegawaiASN.
4. Manajemen Karir
16
Pengembangan Karir
Pengembangan karir PNS berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
instansi pemerintah pengembangan karir PNS
dilaksanakan dalam rangka penyesuaian
kebutuhan organisasi, kompetensi dan pola karir
PNS.
17
Pola Karir
Dalam rangka menjamin keselarasan potensi PNS
dengan penyelenggaraan tugas pemerintah dan
pembangunan, maka perlu disusunlah pola karir
PNS.
Pengembangan Kompetensi
Pengembangan kompetensi PNS merupakan
upaya untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi
PNS dengan standar kompetensi Jabatan dan
rencana pengembangan karier.
18
Pengembangan kompetensi dilaksanakan dalam
bentuk:
pendidikan (meningkatkan pendidikan formal
melalui tugas belajar)
pelatihan (minimal 20 JP / tahun melalui
pelatihan klasikal / non klasikal)
19
5. PeniIaian Kinerja dan Disiplin PNS
21
Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan
layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan
PNS. Gaji dibayarkan sesuai dengan beban kerja,
tanggungjawab dan resiko pekerjaan.
Penghargaan
PNS yang telah menunjukkan kesetiaan,
pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan,
dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya
dapat diberikan penghargaan
21
Penghargaan dapat berupa pemberian:
1. tanda kehormatan;
2. kenaikan pangkat istimewa;
3. kesempatan prioritas untuk
pengembangan kompetensi; dan/atau
4. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau
acara kenegaraan.
7. Pemberhentian
22
3. Perampingan Organisasi atau Kebijakan
Pemerintah (apablia tidak dapat disalurkan ke
instansi pemerintah lain sedangkan usia PNS
sudah mencapai 50 tahun dan masa kerja 10
tahun, maka PNS tersebut diberhentikan dengan
hormat)
4. Tidak Cakap Jasmani dan/atau Rohani (kondisi ini
berdasarkan hasil pemeriksaan tim penguji
kesehatan, sehingga PNS dapat diberhentikan
dengan hormat apabila PNS tersebut tidak dapat
bekerja karena menderita penyakit)
5. Meninggal Dunia, Tewas, atau Hilang (PNS
diberhentikan dengan hormat, kategori meninggal
apabila tidak sedang melaksanakan tugas dan
kategori tewas apabla PNS dalam menjalankan
tugas/ kewajibannya)
6. Melakukan Tindak Pidana/Penyelewengan
PNS diberhentikan dengan tidak hormat jika:
melakukan penyelewengan terhadap
Pancasila dan UUD 1945
dipidana dengan pidana penjara atau
kurungan berdasarkan putusanpengadilan
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana kejahatan
Jabatan atau tindak pidana kejahatan yang
adahubunganya dengan Jabatan dan/atau
pidana umum
menjadi anggota dan/atau pengurus parpol;
dipidana dengan pidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana dengan hukuman pidana
penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
pidana yang dilakukan dengan berencana
23
7. Pelanggaran Disiplin (diberhentikan dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri apabila
melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat)
8. Mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi
presiden dan wakil presiden, ketua, wakil ketua,
dan anggota dpr,ketua, wakil ketua, dan anggota
dpd, gubernur dan wakil gubernur, atau
bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota:
Dengan ketentuan:
PNS yang mencalonkan wajib mengundurkan
diri
Pernyataan pengunduran diri tidak dapat
ditarik kembali
PNS yang mengundurkan diri diberhentikan
dengan hormat sebagai PNS
PNS yang melanggar kewajiban diberhentikan
tidak dengan hormat sebagai PNS.
Pemberhentian berlaku terhitung mulai akhir
bulan sejak PNS yang bersangkutan
ditetapkan sebagai calon
9. Pemberhentian karena menjadi Anggota
dan/atau pengurus partai politik (wajib
mengundurkan diri, jika tidak mengundurkan diri
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS
terhitung akhir bulan PNS ybs menjadi anggota
dan atau pengurus parpol)
10.tidak menjabat Lagi Sebagai Pejabat Negara
(diberhentikan dengan hormat sbg PNS apbila
dalam 2 tahun tidak ada lowongan jabatan,
sambil menunggu mendapat penghasilan 50%)
11. selesai menjalankan cuti di luar tanggungan
negara (diberhentikan dengan hormat apabila
dalam 1 bulan setelah CLTN tidak melapor
secara tertulis kepada instansi)
23
12. menggunakan ijazah palsu (PNS diberhentikan
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri jika
terbukti menggunakan ijazah palsu)
13. selesai menjalankan tugas belajar (diberhentikan
dengan hormat apbila dalam 15 hari kerja sejak
berakhirnya masa tugas belajar tidak melapor
secara tertulis kepada PPK)
23
8. Cuti
pengembangan kompetensi, gaji, jaminan
Selain
pensiun dan jaminan hari tua, seorang PNS juga
mendapat hak cuti.
Cuti adalah hak meninggalkan pekerjaan
beberapa waktu secara resmi.
24
Cuti Besar
PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5
tahun secara terus menerus berhak atas cuti
besar paling lama 3 bulan
Cuti Sakit
PNS yang sakit lebih dari 1 hari s.d 14 hari
berhak atas cuti sakit dengan melampirkan
surat keterangan dokter.
Sedangkan sakit lebih dari 14 hari
melampirkan surat keterangan dokter
pemerintah
Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling
lama 1 tahun & dapat ditambah untuk paling
lama 6 bulan
PNS yang mengalami gugur kandungan
berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2
(satu setengah) bulan
Cuti Melahirkan
Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan
kelahiran anak ketiga berhak atas cuti melahirkan
selama 3 bulan. Berlaku juga untuk CPNS
Cuti Bersama
Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan
25
Cuti Di Luar Tanggungan Negara (CLTN)
PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima)
tahun secara terus-menerus karena alasan
pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti di
luar tanggungan negara paling lama 3 (tiga)
bulan
Perlindungan
Pemerintah wajib memberikan perlindungan
berupa:
1. jaminan kesehatan;
2. jaminan kecelakaan kerja;
3. jaminan kematian; dan
4. bantuan hukum.
-sekian-
DAFTAR PUSTAKA:
1 . Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
2 . Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020
Tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
27