Anda di halaman 1dari 8

RESUME

KEGIATAN ORIENTASI
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
( PPPK ) GURU
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

NAMA : EVA MARDIANA, S.Pi.

NI PPPK : 197703022022212005

INSTANSI : UPTD SATUAN PENDIDIKAN

SMPN 1 WANASALAM

KECAMATAN WANASALAM
Resume
Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Tahun 2022

Materi : Disiplin Pegawai ASN


Narasumber : H. Abdurachim, S.Sos. M.Si.
Jabatan : Sekretaris BKPSDM Kab. Lebak

VISI MISI BKPSDM KABUPATEN LEBAK

VISI:
“Menuju Pembangunan Sumber Daya Paratur Yang Profesional Melalui Penataan dan
Pengelolaan Kepegawaian yang Handal.”
Misi:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian yang profesional;
2. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan;
3. Meningkatkan kesejahteraan pegawai;
4. Mengembangkan tata kelola data kepegawaian berbasis Teknologi Informasi;

Dasar hukum mengenai disiplin pegawai aparatur sipil negara ( ASN ) berdasarkan pada:

1. UU No 5 Tahun 2014 tentang Manajemen ASN

2. PP No 11 tahun 2017 jo PP No 17 tahun 2020 tentang manajemen PNS

3. PP No 94 tahun 2021 tentang disiplin PNS

Berdasarkan Pasal 1 angka 4 PP 94 Tahun 2021, Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS
untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.

Berdasarkan Pasal 1 angka 6 PP 94 Tahun 2021, Pelanggaran Disiplin adalah setiap


ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar
larangan ketentuan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam
kerja.

Ucapan yang dimaksud yaitu setiap kata-kata yg diucapkan dihadapan atau dapat
didengar oleh orang lain seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, radio,
televisi, rekaman, atau alat komunikasi lainnya. Tulisan yaitu pernyataan pikiran
dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun gambar, karikatur,
coretan, dll yang serupa dengan itu. Dan Perbuatan yaitu setiap tingkah laku, sikap, atau
tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 3 dan 4 berisi tentang kewajiban PNS/ASN diantaranya yaitu

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah

2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

3. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang

4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan


tanggung jawab

6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuarı peraturan perundang-undangan.

8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Berdasarkan pasal 5. ASN dilarang melakukan hal-hal seperti :

Menyalahgunakan wewenang, menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi


dan/atau orang lain, bekerja untuk negara lain, bekerja pada organisasi internasional,
perusahaan asing, konsultan asing, lembaga swadaya asing tanpa ijin, melakukan
pungutan di luar ketentuan dll.
Materi : Peraturan Pemerintah No. 49 tentang Manajemen Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Narasumber : Iqbaludin, S.Sos.
Jabatan : Kasubdit Mutasi Pegawai

Pasal 2 PP No 49 tentang Jabatan ASN yang dapat diisi oleh PPPK.


PPPK dapat mengisi jabatan pimpinan tinggi (JPT) utama dan JPT Madya dan jabatan
fungsional sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan.

Pasal 3 PP No. 49 Berisi manajemen PPPK meliputi


a. penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. penilaian kinerja;
d. penggajian dan tunjangan;
e. pengembangan kompetensi;
f. pemberian penghargaan;
g. disiplin;
h. pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
i. perlindungan.

Pasal 6 sampai dengan pasal 12 berisi tentang pengadaan PPPK

Pasal 6
Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar
menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan.

Pasal 7
Tahapan Pengadaan PPPK :
a. Perencanaan;
b. pengumumanlowongan;
c. pelamaran;
d. seleksi;
e. pengumuman hasil seleksi; dan
f. pengangkatan menjadi PPPK

Pasal 8
Pengadaan calon PPPK oleh Instansi Pemerintah dilakukan oleh :
a. Panitia seleksi nasional pengadaan PPPK;
b. Panitia seleksi instansi pengadaan PPPK; dan/atau
c. Instansi pembina JF.

Pasal 15 berisi Pengumuman lowongan untuk PPPK.


Inti dari pasal 15 yaitu bahwa pengumuman lowongan pengadaan PPPK dilakukan secara
terbuka kepada masyarakat dilaksanakan paling singkat 15 hari kalender.

Pasal 16 berisi Persyaratan PPPK untuk jabatan fungsional.


Persyaratan yang dimaksud seperti batas usia, tidak pernah di pidana, tidak pernah di
berhentikan secara tidak hormat sebagai PNS, TNI/POLRI atau pun pegawai swasta,
tidak menjadi pengurus partai dan lain sebagainya.

Pasal 19 s.d Pasal 27 tentang Tahapan seleksi pengadaan PPPK


Tahapan seleksi PPPK terdiri atas seleksi administrasi dan seleksi kompetensi.

Pasal 28 tentang pengumuman hasil seleksi


Pengumuman hasil seleksi dilakukan secara terbuka berdasarkan penetapan hasil seleksi
kompetensi.

Pasal 29 dan 30 tentang pengangkatan PPPK.

Pasal 33 tentang perjanjian kerja PPPK


Menjelaskan isi dari perjanjian kerja PPPK.

Pasal 35 tentang penilaian kinerja PPPK


Penilaian kinerja PPPK bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah
disepakati berdasarkan perjanjian kerja antara PPK dengan pegawai yang bersangkutan

Pasal 37 tentang perpanjangan masa perjanjian kerja.


Masa hubungan kerja dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan pada
penilaian kinerja PPPK

Pasal 38 tentang penggajian dan pemberian tunjangan bagi PPPK.


PPPK berhak mendapatkan gaji dan tunjangan sesuai dengan gaji dan tunjangan untuk
PNS

Pasal 39 tentang pengembangan kompetensi bagi PPPK.


PPPK mendapatkan kesempatan yang sama untuk pengembangan kompetensi.

Pasal 45 sampai dengan pasal 49 berisi tentang pemberian penghargaan untuk


PPPK
PPPK berhak mendapatkan penghargaan setelah mendapat pertimbangan tim penilai
kinerja PPPK.

Pasal 53 sampai dengan pasal 64 berisi tentang pemutusan hubungan kerja PPPK
Pemutusan hubungan perjanjian kerja bagi PPPK dapat dilakukan dengan hormat maupun
tidak hormat sesuai dengan penyebabnya.

Pasal 65 sampai dengan pasal 74 berisi tentang tata cara pemutusan hubungan
perjanjian kerja bagi PPPK sesuai dengan penyebabnya.

Pasal 75 tentang perlindungan PPPK, meliputi jaminan hari tua, jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan bantuan hukum.

Pasal 77 tentang jenis cuti yang dapat dipergunakan oleh PPPK meliputi cuti tahunan,
cuti sakit, cuti melahirkan dan cuti bersama.
Pasal 78 sampai dengan pasal 81 berisi tentang syarat cuti tahunan PPPK, yaitu
telah bekerja selama 1 tahun dan dapat mengajukan cuti selamanya 12 hari kerja.

Pasal 82 sampai dengan pasal 87 berisi syarat cuti sakit PPPK

Pasal 88 sampai dengan pasal 90 berisi tentang syarat cuti melahirkan PPPK.

Pasal 91 sampai dengan pasal 93 berisi syarat cuti bersama PPPK

Pasal 94 dan pasal 95 tentang pengawasan dan evaluasi.

Pasal 96 tentang larangan bagi PPPK untuk mengangkat non PNS atau non PPPK
menjadi ASN.
Materi : Kebijakan Orientasi PPPK
Narasumber : Etin Aprianingsih, SE.
Jabatan : Kasubag Program dan Keuangan.

Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN, sistem Merit adalah kebijakan dan
Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil
dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Berdasarkan Pasal 203 PP 11 2017 tentang Manajemen PNS, yaitu bahwa


• Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam
pengembangan kompetensi memperhatikan hasil penilaian kinerja dan penilaian
kompetensi PNS yang bersangkutan
• Pengembangan kompetensi bagi setiap pNS dilakukan paling sedikit 20 (dua
puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun

Berdasarkan Perlan Nomor 15 tahun 2020 pasal 1 ayat 3, PPPK adalah Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Dan berdasarkan Perlan nomor
15 tahun 2020 Pasal 32 ayat 2, PPPK melaksanakan tugas pemerintahan sehingga perlu
dibekali dgn pengenalan tugas dan fungsi sebagai ASN dan juga nilai dan etika yang
berlaku pada instansi pemerintah.

Kurikulum orientasi PPPK terdiri atas:


1. Pengenalan tugas dan fungsi ASN
Pengenalan tugas dan fungsi PPPK dilaksanakan oleh LAN, dengan sistem Belajar
Mandiri, berdasarkan pada Kurikulum dan menggunakan sistem informasi yang
ditetapkan oleh LAN.

Berikut mata pelatihan kurikulum pengenalan fungsi dan tugas ASN

No Agenda Mata Pelatihan

1. Wawasan Kebangsaaan dan Nilai-


Nilai Bela Negara
1 Sikap Perilaku Bela Negara
2. Analisis Isu Kontemporer
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Berorientasi Pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
2 Nilai-Nilai Dasar ASN 4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
1. Manajemen ASN
Kedudukan dan Peran PPPK 2. Smart ASN
untuk mendukung terwujudnya
3 Smart Governance sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan

2. Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah

Sedangkan pengenalan nilai dan etika menjadi tanggung jawab instansi sesuai dengan
karakter dan kebutuhan masing-masing. Kurikulum atau materi dikembangkan masing-
masing instansi pemerintah.

Berikut mata pelatihan kurikulum pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah

No Mata Pelatihan Deskripsi JP


(minimal)
Klasikal/
Non
Klasikal

Mata Pelatihan ini membekali Peserta dengan


Pengenalan Susunan
pengetahuan tentang visi dan misi, dan tugas
1 Organisasi dan Tata 4 JP
fungsi organisasi serta tugas dan fungsi unit
Kerja
organisasi.

Pengenalan Jabatan Mata Pelatihan ini membekali Peserta dengan 4 JP


pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
2
terkait dengan tugas dan uraian jabatan, dan
tanggung jawab jabatannya

Pengenalan Mata Pelatihan ini membekali Peserta dengan 4 JP


Manajemen Kinerja kemampuan untuk menyusun perencanaan
3 Organisasi kinerja, merumuskan sasaran kerja pegawai,
menjelaskan pelaksanaan kinerja dan penilaian
kinerja dalam organisasi.

Penerapan Fungsi Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali 4 JP


dan Tugas ASN di Peserta dengan kegiatan pembelajaran untuk
Tempat Kerja memaknai dan menginternalisasi nilai-nilai
4 BerAKHLAK dalam menjalankan fungsi dan
tugas ASN di tempat kerja

Anda mungkin juga menyukai