Anda di halaman 1dari 4

N

Wi Pengampu : Dr. Juwita, SH.,MH

Hari / Tanggal : Senin / 7 Maret 2022

Waktu : 7.15 Wib s.d 08.00 Wib

Nama Siswa : Joko Ratminto


Nomor Urut Siswa 18 Gel II

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen ASN, jelaskan berikut


dengan pembagian jenis ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN terdiri dari dua kategori yaitu PNS dan PPPK. Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Di Indonesia, terdapat dua jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN), yakni PNS dan
PPPK. Meski sama berstatus ASN, keduanya memiliki perbedaan. Mulai dari
proses rekrutmen, status kepegawaian, jenjang karir, hingga kenaikan golongan.

Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Manajemen Kerja PNS dan
PPPK menjelaskan sejumlah aturan terkait status, pelaksanaan kerja, wewenang,
dan pemberian upah.

PNS adalah pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk secara nasional. Gaji PNS
diatur dalam PP 15/2019. Berikut rinciannya

2. Jelaskan Perbedaan Manajemen PNS dengan Manajemen PPPK, min 5


perbedaan ?

- Aparatur Sipil Negara sebenarnya dibedakan menjadi dua, yakni PNS dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Maka dapat disimpulkan,
ASN belum berarti PNS, akan tetapi PNS sudah pasti merupakan ASN.
Keduanya sama sama berstatus yang merujuk pada penjelasan dari Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, disebut bahwa ASN
terdiri dari PNS dan PPPK. Dalam pasal 1 disebutkan, PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Manajemen PNS merupakan keseluruhan upaya pemerintah dalam
meningkatkan efisiensi, efektifitas, derajat profesioanalisme, penyelenggaraan
tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan,
pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, pengajian,
kesejahteraan, dan pemberhentian PNS. Di samping itu PP
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS juga merupakan pondasi utama
undang-undang Aparatur Sipil Negara berisi ketentuan-ketentuan mengenai
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pengembangan karier, pengembangan kompetensi, pola karir, promosi, mutasi,
pemberhentian, cuti pegawai negeri sipil, batas usia pensiun dan jaminan hari tua,
sistem merit dan perlindungan.
- Sedangkan manajemen PPPK Beda PPPK dan PNS dari segi jenjang karier
Karier PNS lebih menjanjikan daripada PPPK, karena PNS memiliki jenjang karier
yang lebih jelas. PNS dapat mengincar posisi yang lebih tinggi sampai menjadi
pimpinan utama. Sementara, PPPK bila ingin menduduki posisi sebagai pemimpin
utama harus melalui pengangkatan jabatan bagi pegawai di luar instansi atau
disebut dengan istilah open bidding. Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun
2014 pasal 99, seorang pegawai berstatus PPPK tidak dapat diangkat secara
otomatis menjadi calon PNS.

3. Sebutkan dan Jelaskan Hak-Hak PNS?

Hak Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 21
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah
sebagai berikut:

1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas.


2. Cuti.
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua.
4. Perlindungan.
5. Pengembangan kompetensi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk selanjutnya disebut
dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai kewajiban sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara sebagai berikut:
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang.
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab.
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk selanjutnya mengenai hak Pegawai Negeri Sipil (PNS), hak Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan kewajiban Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagaimana sebagaimana tersebut di atas diatur dengan Peraturan Pemerintah.

4. Menurut anda apakah Penerapan Manajemen PNS di


Kementerian/Lembaga/Pemda sudah sesuai dengan Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 tentang ASN?, jelaskan.
Saat ini sudah mulai terlihat penerapan UU Nomor 5 Tahun 2014. Namun dalam
implementasinya masih banyak perbaikan untuk melaksanakan UU ASN ini.
Misalnya :

a. Peraturan-peraturan turunan dari undang-undang ini dalam waktu 2 (dua)


tahun setelah ditetapkannya UU ASN harus sudah diselesaikan agar tidak
terjadi tumpeng tindih.
b. Faktor yang lain adalah ketersediaan infrastruktur bagi pelaksanaan UU
ASN ini
seperti ketersediaan lembaga diklat bagi setiap instansi baik pusat
maupun daerah mengingat dalam UU ASN peningkatan kompetensi dalam
hal ini pendidikan dan pelatihan aparatur adalah hak pegawai ASN
sehingga kewajiban pemerintah lah untuk menyiapkan infrastruktur dan
anggaran yang memadai untuk peningkatan kompetensi aparatur.
c. Sistem pembinaan dan evaluasi kinerja pegawai serta peningkatan
kesejahteraan aparatur sesuai dengan tuntutan kinerjanya.
d. Pemahaman yang memadai dari pimpinan lembaga, kementrian,
pemerintah daerah serta pejabat lainnya tentang undang-undang ini
sehingga akan mempermudah terlaksananya transformasi di institusi yang
di pimpinnya.

5. Dalam Hal kedisiplinan PNS terdapat aturan yang terbaru, sebutkan aturan
tersebut dan jelaskan perbedaan antara yang lama dengan aturan yang baru serta
berikan pendapat anda terkait hal tersebut?

Salah satu pasal yang paling menyita perhatian adalah hukuman bagi PNS yang
diketahui bolos kerja atau tidak masuk selama beberapa hari, baik dihitung
berturut-turut maupun secara kumulatif. Dalam aturan anyar tersebut, PNS yang
kedapatan tidak masuk kerja selama 10 hari secara terus menerus (berturut-turut)
maka mendapatkan sanksi dipecat dengan hormat. "Pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak masuk
kerja tanpa alasan yang sah secara terus menerus selama 10 (sepuluh) hari kerja,"
bunyi Pasal 11 PP Nomor 94 Tahun 2021. Sanksi pemecatan dengan hormat juga
berlaku untuk PNS yang bolos kerja atau tidak masuk kerja tanpa alasan jelas
selama 28 hari kerja atau lebih (secara kumulatif) dalam setahun.

----SELAMAT MENGERJAKAN---

Anda mungkin juga menyukai