Anda di halaman 1dari 7

Visi :

“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”.(nilai religius, nilai
bahagia, nilai adil, nilai kolaboratif dan nilai inovatif).Yang dijabarkan ke dalam lima misi
pembangunan dan sembilan program unggulan, yaitu:

Misi :
1.Membentuk manusia Pancasila yang bertaqwa melalui peningkatan peran Masjid dan Tempat
Ibadah sebagai peradaban.
2.Melahirkan manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif melalui peningkatan
pelayanan publik yang Inovatif.
3.Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang
yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah.
4.Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui
pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku
pembangunan.
5.Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kepemimpinan yang kolaboratif
antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Dinas pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanaka urusan pemerintahan bidang


Pendidikan, terkait Pendidikan menengah dan Pendidikan khusus, meliputi pembinaan sekolah
menengah atas, sekolah menengah kejuruan, Pendidikan khusus serta guru dan tenaga
kependidikan, yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi, menyelenggarakan tugas
dekonsentrasi dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


Tugas Pokok:
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina,
mengendalikan, menyelaraskan, memfasilitasi dan menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang Pendidikan Menengah dan Khusus, yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi,
melaksanakan tugas dekonsentrasi dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang
tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Fungsi Kepala Dinas:
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang Pendidikan
Menengah dan Khusus, yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi;
b. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan bidang Pendidikan Menengah dan Khusus, yang menjadi
kewenangan Daerah Provinsi;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas;
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Fungsi dinas pendidikan:


a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan menengah dan khusus
yang menjadi kewenangan daerah provinsi
b. Penyelenggaraan pengelolaan pendidikan menengah dan khsus yang menjadi
kewenangan daerah provinsi
c. Penyelenggaran administrasi dinas
d. Penyelenggaraan evaluasi dan pelapora dinas, dari
e. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Dinas pendidikan terbagi 4 bidang
1. Bidang penbinaan sekolah menengah atas
2. Bidang penbinaan sekolah menengah kejuruan
3. Bidang pendidikan khusus dan layanan khusus
4. Bidang guru dan tenaga kependidikan

Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA)


Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang Pendidikan aspek sekolah menengah atas meliputi peserta didik dan
pembangunan karakter, kurikulum, silabus dan penilaian, kelembagaan dan standarisasi sarana
dan prasarana.
Fungsi Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang Pembinaan Sekolah
Menengah Atas;
b. penyelengaraan Pembinaan Sekolah Menengah Atas;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas;
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK)


Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang Pendidikan aspek sekolah menengah kejuruan meliputi peserta
didik dan pembangunan karakter, kurikulum, silabus dan penilaian, kelembagaan dan
standarisasi sarana dan prasarana.
Fungsi Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK):
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan;
b. penyelengaraan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan;
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus


Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang Pendidikan aspek Pendidikan khusus dan layanan khusus meliputi
peserta didik dan pembangunan karakter, kurikulum, silabus dan penilaian, kelembagaan dan
standarisasi sarana dan prasarana.
Fungsi Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus;
b. penyelengaraan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus;
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya

Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan


Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pendidikan aspek guru dan tenaga kependidikan, meliputi pengelolaan,
kesejahteraan, dan pengembangan karir.
Fungsi Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang Guru dan Tenaga
Kependidikan;
b. penyelengaraan Pengelolaan Guru dan Tenaga Kependidikan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan; dan d.
penyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

JABATAN FUNGSIOAL PPPK

ASN

PNS PPPK
 Menduduki jabatan pemerintahan  Menduduki jabatan pemerintahan
 Mengisi seluruh jabatan ASN  Jabatan ASN yang dapat diisi: JF &
 Berstatus pegawai tetap JPT Madya dan Utama tertentu
 Memiliki NIP secara Nasional  Diangkat dengan perjanjian kerja
 Melaksanakan tugas pemerintahan sesuai kebutuhan instansi
 Usia paling rendah 18 thn dan paling  Memiliki NIP secara Nasional
tinggi 35 thn  Melaksanakan tugas pemerintahan
 Gaji berdasarkan perundang-undangan  Usia paling rendah 20 thn dan paling
 Perlindungan: Pensiun, JHT, JamKes, tinggi setahun sebelum batas usia
JKK, JKM, BanHK jabatan
 Masa kerja paling singkat 1 tahun
 Gaji berdasarkan perundang-undangan
 Perlindungan: JHT, JamKes, JKK,
JKM, BanHK

Manajemen PPPK meliputi:


a. penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. penilaian kinerja;
d. penggajian dan tunjangan;
e. pengembangan kompetensi;
f. pemberian penghargaan;
g. disiplin;
h. pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
i. perlindungan.
Inspektorat mengawasi setiap tahapan/ fungsi tersebut

Beberapa Ketentuan PPPK PP 49 Tahun 2018


1) Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
2) Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar
menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan
3) Seleksi pengadaan PPPK terdiri atas 2 (dua) tahap: a. seleksi administrasi; dan b. seleksi
kompetensi.
4) Pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan keputusan PPK (Pejabat Pembina
kepegawaian) Keputusan PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada
Kepala BKN untuk mendapatkan nomor induk PPPK.
5) Penyusunan Perjanjian Kinerja untuk PPPK
6) Penilaian kinerja PPPK dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang
dicapai, dan perilaku pegawai.
7) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PPPK
wajib mematuhi disiplin PPPK.
8) Setiap PPPK berhak mendapatkan cuti
9) KASN berfungsi mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN,
serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi
Pemerintah.
10) Menteri melaksanakan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen PPPK
11) dst

Pada jabatan, PPPK hanya dapat mengisi jabatan fungsional dan jabatan pimpinan tinggi yang
ada, berbeda dengan CPNS yang nantinya bisa mengisi seluruh posisi ASN. Namun, PPPK
tidak harus memulai karir dari bawah seperti CPNS, tapi bisa jadi pimpinan tinggi dengan cara
penunjukan langsung atau juga pengangkatan jabatan. Sedangkan jabatan fungsional
keterampilan adalah jabatan fungsional teknisi atau penunjang profesional yang pelaksanaan
tugas dan fungsinya dengan menggunakan prosedur dan teknik kerja tertentu serta dilandasi
penguasaaan pengetahuan teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih berdasarkan
sertifikasi yang ditentukan.
Jenjang jabatan fungsional PPPK beserta golongannya diatur dalam Permen PANRB Nomor 72
Tahun 2022 tentang Perubahan Permen PANRB No 2 Tahun 2019 tentang Pengadaan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Guru, Dosen, Tenaga Kesehatan, dan Penyuluh
Pertanian.
Jenjang jabatan fungsional PPPK dari yang terendah sampai tertinggi yakni:
1. Pemula
2. Terampil
3. Ahli Pertama
4. Ahli Muda

Jenjang jabatan fungsional PPPK beserta golongannya sesuai Permen PANRB No 2 Tahun 2019
( diperbaharui Permen PANRB Nomor 72 Tahun 2022 ):
Guru :
Ahli Pertama : Diploma IV/S1 (Golongan IX)
Ahli Pertama : Magister (Golongan X)
Ahli Muda : Doktor (Golongan XI)

Dalam Peraturan Presiden PerPres nomor 38 tahun 2020 tentang Jenis Jabatan Yang Dapat Diisi
PPPK ini yang dimaksud dengan:
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak seorang Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam suatu satuan organisasi.
1. Jabatan Pimpinan Tinggi, yang selanjutnya disingkat JPT adalah sekelompok Jabatan
tinggi pada Instansi Pemerintah.
2. Jabatan Fungsional, yang selanjutnya disingkat JF adalah sekelompok Jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu.
3. Jabatan Administrasi, yang selanjutnya disingkat JA adalah sekelompok Jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
Jabatan Administrasi bisa juga disebut jabatan pelaksana sesuai Permenpan RB nomor 41 tahun
2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana.
Apakah bisa Pindah Jabatan/Instansi di PPPK?
Salah satu syarat pengajuan mutasi pada PNS menurut Peraturan Pemerintah adalah telah
melaksanakan masa PNS minimal 10 tahun. Sementara itu, masa kontrak Pegawai PPK bisa jadi
kurang dari jangka waktu tersebut.
Masa kontrak pegawai dengan status tersebut dibatasi oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang
menangani. Dengan demikian, PPPK belum tentu bisa mencapai angka 10 tahun bekerja terus-
menerus di lembaga pemerintahan.
Alasannya, bisa dikarenakan pemutusan jabatan karena telah habis masa kerja dan tidak
dibutuhkan lagi keberadaannya. Selain itu, bisa jadi karena kinerja pegawai dianggap kurang
memuaskan sehingga membutuhkan pegawai baru dengan kompetensi lebih.

Hari Ke-2
PENGENALAN MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI
Kinerja pegawai harus mendukung kinerja organisasi contohnya dengan mendukung dan
melaksanakan kinerja sesuai dengan visi dan misi suatu instansi
Pengelolaan Kinerja Pegawai (Permenpan RB RI No. 6 Tahun 2022)
1. Perencanaan Kinerja Pegawai
Ada dua unsur penting dalam perencanaan kinerja pegawai:
a. Sasaran Kinerja Pegawai
 Kuantitas
 Kualitas
 Waktu/kecepatan penyelesaian
 Biaya
b. Perilaku
 Orientasi pelayanan
 Komitmen
 Inisiatif kerja
 Kerjasama
 Kepemimpinan
2. Pelaksanaan, Pemantauan, dan Pembimbingan Kinerja Pegawai
3. Penilaian Kinerja Pegawai
4. Tindak lanjut hasil Evaluasi Kinerja Pegawai

Anda mungkin juga menyukai