Anda di halaman 1dari 5

Ichwan Fariz Ashiddieqy, S.Pd.

Gelombang IX
Angkatan 161
NDH. 39

Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja


Pembicara: Dr. Drs. H. Dudung A.P, M.M.Pd.

Dasar hukumnya, antara lain:


1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2O17 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018 Tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja
4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja
Pegawai Negeri Sipil,
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Pengelolaan
Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap ASN (PNS/PPPK) pada
organisasi/unit kerja sesuai dengan SKP dan Perilaku Kerja Pegawai ASN.
Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah ekspektasi
kinerja yang akan dicapai oleh Pegawai setiap tahun. Ekspektasi adalah harapan
atas hasil kerja dan perilaku kerja Pegawai. Pengelolaan kinerja pegawai
dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi melalui:
1. Peningkatan kualitas dan kapasitas Pegawai;
2. Penguatan peran Pimpinan; dan
3. Penguatan kolaborasi antara Pimpinan dengan Pegawai, antar Pegawai,
dan antara Pegawai dengan pemangku kepentingan,
Hal tersebut berorientasi dengan, antara lain:
1. Pengembangan kinerja Pegawai;
2. Pemenuhan Ekspektasi Pimpinan;
3. Dialog kinerja yang intens antara Pimpinan dan Pegawai;
4. Pencapaian kinerja organisasi;
5. Hasil kerja dan perilaku kerja Pegawai.
Pada penyusunan SKP harus memperhatikan hal berikut ini:
1. Perencanaan kinerja
2. Pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja Pegawai yang meliputi
pendokumentasian kinerja, pemberian Umpan Balik Berkelanjutan, dan
pengembangan kinerja Pegawai;
3. Penilaian kinerja Pegawai yang meliputi evaluasi kinerja Pegawai; dan
4. Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Pegawai yang meliputi pemberian
penghargaan dan sanksi.
Ukuran keberhasilan yaitu Ukuran keberhasilan/indikator kinerja individu dan
target atas rencana hasil kerja Pegawai meliputi aspek, kuantitas, kualitas, waktu
atau kecepatan penyelesaian hasil kerja; dan/atau biaya. Perilaku kerja pegawai
meliputi aspek orientasi pelayanan, komitmen, inisiatif kerja, kerja sama, dan
kepemimpinan. Standar perilaku kerja pegawai “Berakhlak” berdasarkan
Permenpan-RB Nomor 6 Tahun 2022 berlaku untuk PNS dan PPPK. Berakhlak
yaitu meliputi:
1. Berorientasi pelayanan yang meliputi:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti;
2. Akuntabel yang meliputi:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab cermat, disiplin,
dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien; dan
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan;
3. Kompeten yang meliputi:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar; dan
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik;
4. Harmonis yang meliputi:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain; dan
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif;
5. Loyal yang meliputi:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama aparatur sipil negara, Pimpinan, instansi,
dan negara; dan
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara;
6. Adaptif yang meliputi:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan
c. Bertindak proaktif;
7. Kolaboratif yang meliputi:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
Pelaksanaan, Pemantauan dan Pembinaan Kinerja Pegawai yaitu Pegawai
melaksanakan rencana kinerja setelah penetapan klarifikasi Ekspektasi kinerja,
Pelaksanaan rencana kinerja didokumentasikan secara periodik, Periode
pendokumentasian kinerja Pegawai meliputi harian, mingguan, bulanan,
triwulanan, semesteran, dan tahunan. Umpan balik diberikan oleh pimpinan, rekan
kerja setingkat, pegawai di bawahnya atau pihak lain yang berhubungan dengan
kinerja pegawai. Penilaian kinerja PPPK, antara lain:
1. Penilaian dilakukan berdasarkan perjanjian kerja tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil,
manfaat yang dicapai dan perilaku pegawai.
2. Penilaian dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan
transparan.
3. Penilaian berada dibawah kewenangan pejabat yang berwenang pada
instansi pemerintah masing-masing.
4. Penilaian didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung.
5. Penilaian mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya.
6. Hasil penilaian kinerja dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas
perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan dan pengembangan
kompetensi.
7. Penilaian oleh atasan dan tim penilai tidak mencapai target kinerja yang
telah disepakati dalam perjanjian kerja.
Rencana tindak lanjut terdiri atas pelaporan kinerja Pegawai, keberatan,
pemeringkatan kinerja Pegawai, penghargaan, dan sanksi. Pelaporan kinerja
disampaikan dalam bentuk dokumen evaluasi kinerja Pegawai yang dilampiri
dengan SKP dan hasil evaluasi kinerja pegawai. UKG yaitu Uji terhadap
kemampuan bidang Ilmu dan pedagogig yang dimiliki oleh guru, dilaksanakan
melalui test secara online kecuali wilayah yang tidak memungkinkan,
dilaksanakan 1 kali dalam jenjang jabatan/kepangkatan. PKG yaitu Penilaian
terhadap tugas utama guru, dilaksanakan melalui pengamatan dalam kelas dan
pemantauan, dilaksanakan 1 kali dalam setiap tahun anggaran untuk pengamatan
dan pemantauan sepanjang tahun. PKB yaitu pembaruan secara sadar akan
pengetahuan dan peningkatan kompetensi guru sepanjang kehidupan kerjanya,
dilaksanakan melalui kegiatan pengembangan diri dan karya ilmiah dan/atau
karya inovatif, dan dilaksanakan sepanjang tahun. Jabatan fungsional Guru adalah
jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.
[Perber Mendiknas & Ka BKN 2010, 1: 1].
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. [Perber Mendiknas & Ka BKN 2010, 1: 2].
Kinerja guru dibingkai dalam lingkup beban tugas dan tanggung jawabnya, yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, membimbing, melatih
peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja Guru. UU Guru dan Dosen No. 14/2005 Pasal 1.
PK Guru merupakan sistem penilaian yang dirancang untuk
mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugas utamanya melalui
pengukuran terhadap penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk
kerjanya. Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 mendefinisikan
Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari setiap butir kegiatan tugas utama
guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Siapa yang
melakukan antara lain:
1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/ pangkat
guru/kepsek/madrasah yg dinilai.
2. Memiliki Sertifikat Pendidik.
3. Memiliki latar belakang pendidikan yg sesuai dan/atau menguasai bidang
kajian guru/kepsek/madrasah yg akan dinilai.
4. Memiliki komitmen tinggi utk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan
mutu pembelajaran.
5. Memiliki integritas diri, jujur, adil, dan terbuka.
6. Memahami PKG dan dinyatakan memiliki keahlian serta kemampuan
untuk menilai kinerja Guru (diutamakan yg telah mengikuti pelatihan
PKG).
Penilai dan guru yang dinilai akan dikenakan sanksi apabila yang
bersangkutan terbukti melanggar prinsip-prinsip pelaksanaan PK GURU. Sanksi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diberhentikan sebagai Guru atau Kepala Sekolah dan/atau Pengawas.
2. Bagi penilai, wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan
fungsional, dan semua penghargaan yang pernah diterima sejak yang
bersangkutan melakukan proses PK GURU.
3. Bagi guru wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan
fungsional, dan semua penghargaan yang pernah diterima sejak yang
bersangkutan memperoleh dan mempergunakan PAK yang dihasilkan dari
PK GURU.
Fungsi PKG yaitu Dasar pembuatan perencanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) dan Pemenuhan angka kredit guru dalam kenaikan pangkat
dan jabatan. Tujuan PKG yaitu Menilai kemampuan guru dalam menerapkan
semua kompetensi, Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara profesional, Menentukan persentase perolehan hasil penilaian
kinerja untuk perhitungan angka kredit dan menjadi dasar untuk menyusun
program pengembangan keprofesiannya sebagai guru pembelajar. Instrumen
Induk PKG antara lain Instrumen PK Guru Kelas/Mapel, Instrumen PK Guru BK,
Instrumen PK Guru TIK, Instrumen PK Guru PAUD, Instrumen PK Guru Pend.
Khusus. Waktu pelaksanaan proses pelaksanaan dilakukan selama 1 (satu) tahun,
PK Guru formatif dilaksanakan pada awal tahun anggaran/ kalender dan hanya
untuk tahun pertama, guru baru, dan guru mutase, PK Guru sumatif dilaksanakan
8 (delapan) minggu sebelum akhir tahun anggaran. dianjurkan laporan PK Guru
sudah diselesaikan pada pertengahan bulan Desember karena akan dijadikan
sebagai bahan penilaian Capaian Sasaran Kinerja Pegawai (CSKP), PK
Guru dengan masa penilaian 1 (satu) semester diberikan kepada Guru yang
kekurangan sedikit angka kredit untuk kenaikan pangkat/ jabatan, dan Guru
yang mendapat tugas tambahan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala
perpustakaan, kepala laboratorium/bengkel, kepala program keahlian) hanya satu
semester.

Anda mungkin juga menyukai