Anda di halaman 1dari 4

Ichwan Fariz Ashiddieqy, S.Pd.

Gelombang IX
Angkatan 161
NDH. 39

Pengenalan Jabatan
Pembicara: Maman Iskandar, S.Pd., M.T.

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan (Peraturan Pemerintah
Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan
Perjanjian Kerja). Pegawai ASN di lingkungan instansi pemerintah terdiri dari:
1. PNS:
a. Menduduki jabatan pemerintahan
b. Mengisi seluruh jabatan ASN
c. Berstatus pegawai tetap
d. Memiliki NIP secara Nasional
e. Melaksanakan tugas pemerintahan
f. Usia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 35 tahun
g. Gaji berdasarkan perundang-undangan
h. Perlindungan Pensiun, JHT, JamKes, JKK, JKM, dan BanHK

2. PPPK:
a. Menduduki jabatan pemerintahan
b. Jabatan ASN yang dapat diisi: JF dan JPT Madya dan Utama tertentu
c. Diangkat dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi
d. Memiliki NIP secara Nasional
e. Melaksanakan tugas pemerintahan
f. Usia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 1 tahun sebelum batas
usia jabatan
g. Masa kerja paling singkat 1 tahun
h. Gaji berdasarkan perundang-undangan
i. Perlindungan: JHT, Jam Kes, JKK, JKM dan BanHK

Manajemen PPPK meliputi:


1. Penetapan kebutuhan;
2. Pengadaan;
3. Penilaian Kinerja;
4. Penggajian dan Tunjangan;
5. Pengembangan Kompetensi;
6. Pemberian Penghargaan;
7. Disiplin;
8. Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
9. Perlindungan

Beberapa ketentuan PPPK berdasarkan PP 49 Tahun 2018:


1. Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK ditetapkan dengan Keputusan
Menteri
2. Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk
melamar menjadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan
3. Seleksi pengadaan PPPK terdiri atas 2 (dua) tahap:
a. Seleksi administrasi
b. Seleksi kompetensi
4. Pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan keputusan PPK (Pejabat
Pembina Kepegawaian) Keputusan PPK sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) disampaikan kepada Kepala BKN untuk mendapatkan nomor induk
PPPK
5. Penyusunan Perjanjian Kinerja untuk PPPK
6. Penilaian kinerja PPPK dilakukan berdasarkan perjanjian kerja ditingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai.
7. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan
tugas, PPPK wajib mematuhi disiplin PPPK
8. Setiap PPPK berhak mendapatkan cuti
9. KASN berfungsi mengawasi pelaksanaan nomor dasar, kode etik dank ode
perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan
Manajemen ASN pada instansi Pemerintah
10. Menteri melaksanakan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen PPPK

Pemutusan hubungan kerja PPPK:


1. Pemutusan hubungan perjanjian kerja dengan hormat:
a. Jangka waktu perjanjian kerja berakhir (Termasuk mencapai batas usia
tertentu sesuai jabatan)
b. Meninggal dunia
c. Atas permintaan sendiri
d. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan PPPK
e. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan
tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati

2. Pemutusan hubungan perjanjian kerja dengan hormat tidak atas


permintaan sendiri:
a. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum
tetap, dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan dilakukan
dengan tidak berencana
b. Melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat
c. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati

3. Pemutusan hubungan perjanjian kerja tidak dengan hormat:


a. Penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan
berkekuatan hukum tetap karena kejahatan jabatan atau yang ada
hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hokum
tetap, dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun atau lebih dan
dilakukan dengan berencana
Berdasarkan PP 49 Tahun 2018 perjanjian kerja paling kurang memuat:
1. Tugas
2. Target kinerja
3. Masa perjanjian kerja
4. Hak dan kewajiban
5. Larangan
6. Sanksi
Berdasarkan PP 49 Tahun 2018 Pasal 2 Jabatan ASN PPPK antara lain:
1. Jabatan ASN yang dapat diisi oleh PPPK meliputi JF dan JPT
2. Selain jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri dapat
menetapkan jabatan lain yang dapat diisi oleh PPPK
3. Jabatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bukan merupakan
jabatan structural tetapi menjalankan fungsi manajemen pada instansi
pemerintah.
Pada jabatan PPPK hanya dapat mengisi jabatan fungsional dan jabatan
pimpinan tinggi yang ada, berbeda dengan CPNS yang nantinya bisa mengisi
seluruh posisi ASN. Namun PPPK tidak harus memulai karir dari bawah seperti
CPNS tapi bisa jadi pimpinan tinggi dengan cara penunjukan langsung atau juga
pengangkatan jabatan. Terdapat jenjang jabatan PPPK antara lain sebagai berikut:
1. Jabatan Fungsional
Secara umum jabatan fungsional terbagi dua kategori yaitu jabatan
fungsional keterampilan dan jabatan fungsional keahlian. Jabatan
fungsional keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional
dengan tugas yang dilandasi oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang keahliannya yang didasarkan atas disiplin ilmu yang
bersangkutan dan/atau berdasarkan sertifikasi yang setara dengan keahlian
dan ditetapkan berdasarkan akreditasi tertentu. Sedangkan jabatan
fungsional keterampilan adalah jabatan fungsional teknisi atau penunjang
profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dengan menggunakan
prosedur dan teknik kerja tertentu serta dilandasi penguasaan pengetahuan
teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih berdasarkan sertifikasi
yang ditentukan. Jenjang jabatan fungsional PPPK beserta golongannya
diatur dalam PermenPANRB Nomor 72 Tahun 2022 tentang perubahan
PermenPANRB Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pengadaan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Guru, Dosen, Tenaga
Kesehatan, dan Penyuluh Pertanian. Jenjang jabatan fungsional PPPK dari
yang terendah sampai tertinggi yaitu pemula, terampil, ahli pertama, dan
ahli muda.
2. Jenjang Jabatan Fungsional PPPK beserta golongannya sesuai
PermenPANRB Nomor 2 Tahun 2019 diperbaharui Permen PANRB
Nomor 72 Tahun 2022, Guru: Ahli Pertama: Diploma IV/S1 (Golongan
IX), Ahli Pertama: Magister (Golongan X), dan Ahli Muda: Doktor
(Golongan XI). Pemerintah telah menerbitkan peraturan mengenai jenis
jabatan apa saja yang dapat diisi oleh PPPK lewat Peraturan Presiden
Nomo 38 tahun 2020. Kemudian terbit juga PermenPANRB Nomor 1197
Tahun 2021 yang kemudian disempurnakan dengan PermenPANRB
Nomor 76 Tahun 2022 tentang jabatan fungsional yang dapat diisi oleh
PPPK. Kriteria JF yang dapat diisi oleh PPPK, yaitu:
a. Jabatan yang kompetensinya tidak tersedia atau terbatas dikalangan
PNS
b. Jabatan yang diperlukan untuk percepatan peningkatan kapasitas
organisasi
c. Jabatan yang diperlukan untuk percepatan pencapaian tujuan strategis
nasional
d. Jabatan yang mensyaratkan sertifikasi teknis dari organisasi profesi

Anda mungkin juga menyukai