TUGAS 1.
PENERAPAN NILAI BERAKHLAK DALAM MATRIK DESIGN THINKING
an dengan pelayanan
EMPATHIZE : sebutkan kode etik atau panduan perilaku BerAKHLAK yang akan dianalisa dari isu instansi yang diambil.
Tuliskan core values BerAKHLAK berikut kesemua kode etiknya kedalam matrik Design Thinking
DEFINE : Identifikasi isu pelanggaran core values BerAKHLAK pada unit kerja bapak ibu
Alat Tapisan Isu : salah satunya APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak), Skor dari skala 1-5
IDEATE : identifikasi gagasan yang dapat menjadi solusi pemecahan isu
PROTOTYPE : , temukan unit pelayanan publik lain yang sudah menerapkan solusi yang dapat mengatasi isu tersebut
dan bisa menjadi benchmark dalam perbaikan kualitas pelayanan publik.
TEST/RESULT : Bagaimana kira-kira/output hasil gagasan kreatif yang diimplementasikan saat aktualisasi; Penggalian
pengalaman dalam menginternalisasi nilai-nilai BerAKHLAK
FORMULIR B
TUGAS 2.
IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN KREATIF (CIKAL BAKAL LAPORAN ORIENTASI PPPK)
Tabel II-2.
Pedoman penilaian kualitas isu dengan teknik APKL
Kriteria
Nilai
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
5 Sangat Aktual Sangat Mendesak Sangat Kompleks Sangat Layak
4 Aktual Mendesak Kompleks Layak
3 Cukup Aktual Cukup Mendesak Cukup Kompleks Cukup Layak
2 Kurang Aktual Kurang Mendesak Kurang Kompleks Kurang Layak
1 Tidak Aktual Tidak Mendesak Tidak Kompleks Tidak Layak
Berdasarkan analisis isu dengan teknik APKL, maka didapatkan tiga isu
antara lain yaitu :
1. Kurangnya inovasi dalam penggunaan media pembelajaran khususnya
matematika sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
2. Kurangnya kesadaran warga sekolah dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
3. Sarana dan prasarana yang masih kurang dalam pemenuhan protokol
kesehatan.
Pedoman penilaian prioritas isu dengan teknik USG pada isu-isu yang
telah di analisis pada lingkungan kerja menggunakan skala penilaian; 5 : sangat
besar; 4 : besar; 3 : sedang; 2 : kecil; 1 : sangat kecil.
Identifikasi prioritas isu dengan teknik USG dapat dilihat pada Tabel II-4.
Hasil identifikasi prioritas isu dengan teknik USG.
Tabel II-4.
Hasil identifikasi prioritas isu dengan teknik USG
Kurangnya minat
guru menggunakan Kurang tersedianya
variasi metode ajar media pembelajaran
Inovasi dalam
Kemampuan guru penggunaan media
dalam memotifasi Kurang tersedianya
instrument penilaian pembelajaran
siswa masih kurang. khususnya
pembelajaran
matematika siswa
kelas IV SDN
Kurangnya variasi
metode 21 AMPENAN
Literatur di
pembelajaran perpustakaan
terbatas
Pembelajaran
masih berpusat
pada guru Kondisi ruang
kelas belum
tertata dengan
rapi.
MILIEU
METHOD
Gambar II-1.
Dampak yang akan terjadi apabila isu rendahnya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika oleh guru tidak dipecahkan dapat dilihat pada
Tabel II-5 berikut ini:
Tabel II-5.
Dampak bila isu tidak diselesaikan
Isu Dampak
Kurangnya inovasi dalam 1 Prestasi akademik siswa akan menurun
penggunaan media 2 Kegiatan belajar mengajar menjadi
pembelajaran khususnya terganggu
matematika sehingga siswa 3 Akan menghilangkan motivasi siswa untuk
kurang antusias dalam belajar.
mengikuti pembelajaran. 4 Reputasi sekolah akan menurun.
Identifikasi Isu : 1.Kurangnya inovasi dalam penggunaan media pembelajaran khususnya matematika
sehingga siswakelas IV kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran di SDN 21
AMPENAN.
2. Kurangnya kesadaran warga sekolah dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah SDN 21
AMPENAN.
3. Sarana dan prasarana yang masih kurang dalam pemenuhan protokol kesehatan di SDN 21
AMPENAN.
Isu yang diangkat : Kurangnya inovasi dalam penggunaan media pembelajaran matematika kelas IV
SDN 21 AMPENAN.
Penyebab Isu : 1. Man :Kemampuan guru dalam memotifasi siswa masih kurang.
2. Method : Pembelajaran masih berpusat pada guru.
3. Material : Kurang tersedianya media pembelajaran.
4. Milieu : Kondisi ruang kelas belum tertata dengan rapi.