ANGKATAN VI
Oleh:
ORIENTASI PPPK
TAHUN 2023
AGENDA I
Tujuan Pembelajaran
Wawasan kebangsaan dan nilai bela negara merupakan hasil dari perjuangan
bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaannya. Bela negara
tidak selalu dilakukan dengan mengangkat senjata, namun dengan kemampuan
masing-masing individu. Sebagai ASN, memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan
nilai bela negara dalam pengabdian sehari-hari. Usaha bela negara dilaksanakan
melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian sebagai
prajurit TNI, dan pengabdian sesuai dengan profesi. Tujuan dari usaha bela negara
adalah untuk memelihara jiwa nasionalisme warga negara dan memenuhi hak dan
kewajiban terhadap bela negara demi kepentingan nasional.
Penutup
Sikap dan perilaku bela negara merupakan hal yang penting untuk ditanamkan
dalam diri setiap individu sebagai bentuk partisipasi aktif dalam mempertahankan
kedaulatan dan keselamatan negara. Hal ini meliputi kesadaran akan pentingnya
menjaga keamanan dan pertahanan negara, serta kesiapan untuk menghadapi
berbagai ancaman yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan memiliki sikap dan
perilaku bela negara yang baik, diharapkan masyarakat dapat bersatu dan berperan
aktif dalam memperkuat pertahanan dan keamanan negara.
AGENDA II
Tujuan Pembelajaran
Berorientasi pelayanan
Akuntable
Kompeten
Modul kompeten mengacu pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi integritas,
profesionalisme, penguasaan teknologi informasi, inovasi, adaptasi, serta kesetaraan
dan keadilan.
Integritas: ASN harus memiliki integritas yang tinggi, jujur, dan memiliki nilai
moral yang baik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Profesionalisme: ASN harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional.
Inovasi: ASN harus kreatif dan inovatif dalam mencari solusi untuk masalah-
masalah yang dihadapi dalam pelayanan publik.
Kesetaraan dan keadilan: ASN harus memberikan pelayanan yang sama dan
adil kepada seluruh masyarakat tanpa diskriminasi.
Harmonis
Modul harmonis mengacu pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi kerjasama,
toleransi, kebersamaan, kepedulian, kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta
kesetaraan dan keadilan.
Toleransi: ASN harus menerima perbedaan dan memiliki sikap toleransi dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Kepedulian: ASN harus memiliki sikap empati dan peduli terhadap kebutuhan
dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Loyal
Modul loyal mengacu pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi nasionalisme,
kesetiaan, disiplin, tanggung jawab, kejujuran dan kepercayaan, serta profesionalitas.
Nasionalisme: ASN harus memiliki rasa cinta dan bangga terhadap negara dan
bangsanya.
Kesetiaan: ASN harus setia dan loyal terhadap pemerintah dan lembaga negara
yang dijabat, serta menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh dedikasi.
Disiplin: ASN harus disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,
serta mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Tanggung Jawab: ASN harus bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, serta mampu mengambil keputusan yang tepat.
Kejujuran dan Kepercayaan: ASN harus memiliki integritas dan kejujuran yang
tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, serta membangun
kepercayaan dengan masyarakat.
Adaptif
Modul adaptif mengacu pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi keberanian,
kreativitas, inovasi, fleksibilitas, pemecahan masalah, serta orientasi pada hasil.
Keberanian: ASN harus memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan dan
mengambil risiko dalam mengambil keputusan yang tepat.
Inovasi: ASN harus mampu mengembangkan inovasi dan terus berinovasi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Orientasi pada Hasil: ASN harus memiliki orientasi pada hasil dan mampu
mengukur kinerjanya secara objektif.
Kolaboratif
Modul kolaboratif mengacu pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi kerjasama,
komunikasi, keterbukaan, kepercayaan, kesederhanaan, dan kesetiakawanan.
Komunikasi: ASN harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif
dalam berinteraksi dengan sesama ASN maupun stakeholder lainnya.
BAGENDA III
Tujuan Pembelajaran
Memahami kedudukan peran, hak dan kewajiban, kode etik ASN, konsep system
merit dalam pengelolaan ASN, dan mampu menerapkan kemampuan kecakapan digital
dasar pada perspektif literasi digital smart ASN.
Pelatihan Dasar Calon PNS (CPNS) adalah program pelatihan yang diberikan
kepada para calon pegawai negeri sipil (PNS) sebelum mereka diangkat menjadi PNS.
Program pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempersiapkan calon PNS
terhadap tugas dan tanggung jawab yang akan diemban sebagai seorang PNS.
Smart ASN
Modul SMART ASN adalah panduan yang dirancang untuk membantu ASN
(Aparatur Sipil Negara) dalam meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Modul ini didasarkan pada prinsip
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk membantu
ASN dalam menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan
berbatas waktu.
Modul SMART ASN meliputi empat area yaitu area kebijakan, area manajemen
sumber daya manusia (SDM), area manajemen kinerja, dan area manajemen
perubahan. Setiap area memiliki modul tersendiri yang terdiri dari panduan dan instruksi
yang dapat diaplikasikan oleh ASN sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam penutup resume ini, dapat disimpulkan bahwa ASN memainkan peran
penting dalam memberikan pelayanan publik yang baik dan berkualitas. ASN harus
memahami nilai-nilai dasar seperti orientasi pelayanan, akuntabilitas, kompetensi,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Program pelatihan dan pengembangan seperti
Pelatihan Dasar Calon PNS dan Modul SMART ASN diperlukan untuk meningkatkan
kualitas dan profesionalisme ASN. ASN harus memiliki sikap proaktif dalam
menghadapi perubahan dan tantangan. Dengan memberikan kontribusi yang positif
melalui pelayanan publik yang berkualitas, ASN dapat memajukan pembangunan
nasional dan kesejahteraan masyarakat. ASN perlu terus meningkatkan kompetensinya
dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik yang responsif.