Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karuniaNya, sehingga Laporan Kegiatan Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika
pada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ) Tahun 2022 di Kabupaten
Magelang dapat tersusun. Laporan ini sebagai syarat dan tugas dalam rangka mengikuti
masa orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja ( PPPK ) di Pemerintahan
Kabupaten Magelang.
Penyusunan laporan kegiatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Zaenal Arifin, S.I.P, selaku Bupati Magelang.
2. Bapak Eko Tavip Haryanto, S.E, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Magelang.
3. Bapak Azis Amin Mujahidin, M.Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Magelang.
4. Seluruh Kepala Bidang Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Kabupaten Magelang.
5. Seluruh Kasi dan staf Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang.
6. Ibu Naning Ekawati, S. Pd. SD., selaku Kepala Sekolah SDN Tirtosari 1, Kabupaten
Magelang.
7. Bapak dan Ibu Guru, serta karyawan SDN Tirtosari 1, Kabupaten Magelang.
8. Semua pihak yang telah membantu selama kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan orientasi ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
dalam melengkapi laporan kegiatan ini. Semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan rekan-rekan PPPK Kabupaten Magelang pada
khususnya.
Adi Sugiyarto, S. Pd
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Dasar Hukum .................................................................................................. 2
C. Maksud dan Tujuan ......................................................................................... 2
D. Waktu dan Tempat .......................................................................................... 2
BAB II NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG ................ 7
A. Visi dan Misi ................................................................................................... 7
1. Visi............................................................................................................ 7
2. Misi ........................................................................................................... 8
3. STOK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) .................................................. 10
BAB III NILAI DAN ETIKA OPD (ORGANISASI PERANGKAT DAERAH) ......... 14
A. Rentra OPD (Organisasi Perangkat Daerah) .................................................. 14
B. STOK OPD ................................................................................................... 17
C. Manajemen Tupoksi PPPK di OPD ............................................................... 23
BAB IV RENCANA KERJA PPPK ............................................................................ 29
A. Latar Belakang ................................................................................................ 29
B. Tujuan ............................................................................................................. 29
C. Manfaat ........................................................................................................... 30
D. Ringkasan Target Capaian ............................................................................... 30
E. Rencana Kerja ................................................................................................. 31
F. Penutup ........................................................................................................... 41
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 42
A. Kesimpulan ................................................................................................... 42
B. Saran ............................................................................................................ 42
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. PPPK ini
sebagai jawaban dari kebutuhan pemerintah yang mendesak akan Sumber Daya Manusia
yang kompeten dan profesional. Kedudukan hukum PPPK sebagai ASN diatur dalam UU
Nomor 5 Tahun 2014 yang menjelaskan ASN terdiri dari 2 yaitu PNS dan PPPK
sedangkan PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Teknis
Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN menyatakan bahwa
ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Orientasi PPPK adalah suatu kegiatan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan serta pengarahan yang berhubungan dengan situasi dan kondisi pendidikan
di wilayah Kabupaten Magelang serta bimbingan untuk mempersiapkan tenaga pendidik
yang handal dan professional. Untuk mengenal peserta didik, mengetahui potensi peserta
didik, minat, dan bakat sesuai dengan tujuan harapan orang tua, masyarakat dan negara
sesuai dengan peran dan fungsinya secara professional dan proposional.
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai baru PPPK di
Lingkungan Pendidikan Kabupaten Magelang diperlukan mekanisme untuk melakukan
pembinaan dan pembekalan kepada pegawai baru yang akan bekerja di lingkungan
Sekolah Dasar Negeri Tirtosari 1 Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Program
tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk memberikan
kesempatan pada pegawai PPPK yang baru untuk melakukan pengenalan terhadap tugas
sesuai dengan tujuan rekrutmen pemerintah. Disamping itu masa orientasi akan
1
2
memberikan pemahaman dan pengenalan bagi pegawai PPPK yang baru pada tugas,
fungsi dan visi misi yang akan dicapai di pemerintah kabupaten Magelang.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Menegaskan bahwa
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Permen PANRB) No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 tahun 2010 tentang Program Induksi
Guru Pemula.
4. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang Guru.
Seminar Hasil
Orientasi
Pengenalan Nilai
dan Etika Instansi
Pemerintah
3. Kamis, 08 08.00 - 09.00 Nilai Etika Dan Eko Tavip Haryanto, S.E Kepala
September Integritas ASN BKPPD Kab. Magelang
2022
09.00 - 10.00 Tupoksi KOMISI Budi Purnomo, S.E, M.M KETUA
1 DPRD KAB. KOMISI 1 DPRD KAB.
MAGELANG MAGELANG
1. VISI
Visi Kabupaten Magelang “Terwujudnya Kabupaten Magelang yang Sejahtera
Berdaya Saing Maju dan Amanah” (SEDAYA AMANAH). Penjelasan Visi
Kabupaten Magelang :
a. SEJAHTERA : adalah kondisi masyarakat Kabupaten Magelang yang dapat
terpenuhi kebutuhan dasar meliputi kebutuhan ekonomi (materiil) maupun
sosial (spirituil); dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi
secara lahir bathin secara adil dan merata, dalam terminologi Jawa adalah wareg,
wutuh, waras dan wasis. Wareg adalah terpenuhinya kebutuhan pangan, wutuh
adalah terpenuhinya kebutuhan sandang dan papan, waras adalah terjaminnya
kesehatan masyarakat lahir-batin, jasmani-rohani dan wasis adalah terwujudnya
masyarakat yang cerdas dan berakhlak.
b. BERDAYA SAING : adalah kemampuan masyarakat untuk mencapai
kemajuan yang lebih tinggi serta berkelanjutan ditengah persaingan dengan
daerah lain baik domestik maupun internasional. Hal ini dilakukan dengan cara
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sehingga menjadi keunggulan
kompetitif. Pada akhirnya daerah akan memiliki daya saing yang strategis
dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif, budaya inovasi serta
pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
c. AMANAH : adalah keinginan kuat untuk mewujudkan pemerintahan yang
demokratis, baik dan bersih yang ditandai dengan transparansi, partisipasi,
inovasi dan akuntabel, sehingga mampu menciptakan dan menjaga solidaritas
7
8
2. MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Kabupaten
Magelang tahun 2019-2024, maka misi pembangunan Kabupaten Magelang
dijabarkan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera dan
berakhlak mulia.
Salah satu indikator tercapainya kesejahteraan masyarakat adalah tercapainya
Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM). Komponen yang sangat
menentukantercapainya peningkatan IPM adalah luasnya jangkauan akses
pelayanan dasar, mencakup pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat.
Berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan IPM. Komponen
pendidikan dalam mewujudkan IPM dilakukan melalui peningkatan kinerja
pembangunan pendidikan, komponen kesehatan dilakukan melalui peningkatan
kinerja pembangunan kesehatan, sedangkan komponen daya beli masyarakat
dilakukan melalui penurunan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), peningkatan ketahanan pangan daerah dan penurunan tingkat
pengangguran terbuka.
Adapun upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang
berakhlak mulia dilakukan dengan peningkatan kualitas kehidupan beragama
yang mencakup sarana dan prasarana publik terkait peribadatan dan perhatian
pemerintah daerah terhadap para pelaku pembinaan masyarakat baik organisasi
masyarakat maupun pribadi masyarakat.
2. Meningkatkan daya saing daerah yang berbasis pada potensi lokal dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Misi kedua ini akan mewujudkan kondisi masyarakat Kabupaten
Magelang yang lebih maju dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi tersebut
diwujudkan melalui pembangunan ekonomi dan pembangunan infrastruktur
wilayah yang berkelanjutan.
9
14
15
dan tersinergi antar daerah, ruang, waktu dan fungsi pemerintahan daerah. Pemerintah
Kabupaten magelang dalam rangka melakukan perencanaan pembangunan telah
berusaha untuk mengikuti regulasi yang berlaku sehingga tercipta perencanaan
pembangunan yang baik.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang mendapatkan amanat
untuk menyusun Rencana Strategis dan untuk mensinergikan pembangunan pendidikan
di Kabupaten Magelang penyusunan Renstra harus mengacu pada RPJMD. Penyusunan
Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu bentuk
upaya implementasi visi Bupati Magelang “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten
Magelang yang Sejahtera, Berdaya Saing dan Amanah (SEDAYA AMANAH)”.
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang untuk kurun
waktu tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mengakses pendidikan
a. Strategi
o Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengakses pendidikan
o Meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan pendidikan pada pendidikan
dasar
b. Arah Kebijakan
o Mewujudkan wajib belajar 9 tahun
o Regulasi terkait usia sekolah anak per jenjang
o Beasiswa siswa miskin, Bosda, dan sekolah inklusi
o Sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya
Pendidikan
2. Meningkatnya mutu pendidikan
a. Strategi
o Meningkatnya mutu pendidikan
b. Arah Kebijakan
o Mengintegrasikan Pendidikan karakter dalam kurikulum muatan lokal dan
meningkatkan peran masyarakat dalam Pendidikan karakter.
o Memenuhi kebutuhan sarana prasarana secara bertahap dengan mengacu
SNP.
o Meningkatkan kualitas tenaga Pendidikan dan tenaga kependidikan.
16
B. STOK OPD
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang mempunyai tugas
membantu Bupati menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Pendidikan dan
bidang Kebudayaan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada daerah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Berdasarkan Peraturan Bupati Magelang Nomor 57 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan. Susunan organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan antara lain sebagai
berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi
a. Subbagian Program
b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,
membawahi :
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
b. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Keluarga
4. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, membawahi :
a. Seksi Kurikulum dan Penjaminan Mutu Sekolah Dasar
b. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar
18
5. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala dari bawahannya wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut.
6. Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga sebagai penyedia layanan publik
yang pada hakekatnya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
merupakan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan
publik di bidang pendidikan diklasifikasikan menjadi 4 (empat) bagian:
1. Pelayanan administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik.
2. Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis
barang yang digunakan oleh publik.
3. Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai jasa yang
dibutuhkan oleh publik. Contohnya adalah guru sebagai penyedia layanan
jasa mengajar atau mendidik siswa yang muaranya untuk mencetak generasi
penerus bangsa berwawasan dan berbudi pekerti baik.
4. Pelayanan Regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat. Contohnya adalah kebijakan pelaksanaan
PPDB Online, perda pembelajaran secara daring atau ptm terbatas.
Kualitas yang diharapkan dari pelayanan publik di bidang pendidikan terkait
prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan
prasarana, serta kompetensi petugas. Langkah strategis yang dapat dilakukan dalam
peningkatan pelayanan publik adalah dengan membangun kesadaran melayani bagi
aparatur, membangun kesadaran masyarakat sebagai konsumen dengan membuka
kesempatan yang seluas luasnya kepada masyarakat baik langsung maupun melalui media
massa untuk menyampaikan saran atau pengaduan mengenai pelayanan masyarakat,
memberikan “reward and punishment” yang seimbang, seta mengadakan kompetisi
pelayanan untuk instansi yang memberikan pelayanan sejenis.
23
nepostisme.
Jabatan ASN yang dapat diisi oleh PPPK meliputi Jabatan Fungsional dan
jabatan Pimpinan Tinggi. Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional
keahlian dan jabatan fungsionalketerampilan. Jabatan fungsional keahlian terdiri atas
ahli utama, ahli madya, ahli muda dan ahli pertama. Sementara jabatan fungsional
keterampilan terdiri atas penyelia, mahir, terampil, dan pemula. Jabatan Pimpinan
Tinggi terdiri atas jabatan pimpinan tinggi utama, jabatan pimpinan tinggi madya dan
jabatan pimpinan tinggi pratama.
Manajemen Tupoksi PPPK di OPD berisi uraian mengenai tugas pokok dan
fungsi guru atau pendidik di satuan pendidikan mengacu pada Undang- Undang No.14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP No.57 Tahun 2001 tentang Standar Nasional
Pendidikan, PP No 19 Tahun 2017 tentang Guru, Permendikbud No.15 Tahun 2018
tentang beban kerja guru dan regulasi lainnya yang mengatur tentang hak, kewajiban,
tugas, fungsi dan pembinaan kompetensi guru.
Dalam Undang-undang No 74 Tahun 2008 tentang guru yang dimaksud dengan
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Dikatakan professional karena kegiatan yang dilakukannya menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, kecakapan,
yang memenuhi standar mutu atau norma tententu serta memerlukan pendidikan profesi.
Guru dan dosen diharapkan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional serta memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi
tempat bertugas. Prinsip profesionalitas guru tampak pada bakat, minat, panggilan jiwa,
idealisme, memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan dan akhlak mulia, memiliki kualifikasi akademik, memiliki kompetensi
sesuai dengan bidang yang diperlukan dalam bidang tugas, memiliki tanggung jawab
tugas, memperoleh penghasilan sesuai dengan prestasi kerja, memiliki kesempatan
untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan, memiliki jaminan
perlindungan hukum, memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal yang berkaitan dengan keprofesionalan guru.
28
29
30
b. Agar guru memiliki pedoman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai tenaga profesional
c. Agar guru tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai tenaga profesional
d. Menjadi pedoman untuk mengevaluasi kinerja guru
C. Manfaat
Manfaat rencana kerja ini sebagai pedoman dalam meningkatkan atau
memperbaiki kegiatan pembelajaran dan pedoman dalam mengembangkan profesi.
E. RENCANA KERJA
a. Kompetensi Pedagogik
Dalam kompetensi pedagogik guru dituntut untuk memiliki kemampuan
mengelola kegiatan pembelajaran. Kemampuan guru ini meliputi penguasaan guru
tentang karakterisitik peserta didiknya, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik. Kompetensi pedagogik juga menuntut guru agar
mampu mengembangkan kurikulum, melakukan kegiatan pembelajaran yang
mendidik, mengembangkan potensi peserta didik, berkomunikasi yang baik dengan
32
b. Kompetensi Kepribadian
Dalam kompetensi kepribadian guru dituntut untuk memiliki kepribadian
yang mantap, berahlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta
didiknya. Guru dalam bentindak harus sesuai dengan norma agama yang dianutnya,
harus sesuai dengan hukum, sosial dan kebudayaan nasional. Prilaku guru
menunjukkan pribadi yang dewasa dan menjadi teladan terutama bagi peserta
didiknya. Etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi serta memiliki rasa bangga
menjadi guru.
c. Kompetensi Profesional
Dalam kompetensi profesional kemampuan guru dalam penguasaan materi
pelajaran harus luas dan mendalam. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola
pikirkeilmuan yang mendukung guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Kemampuan keprofesionalan guru dapat dikembangkan melalui tindakan reflektif
seperti kegiatan Penelitian Tindakan Kelas atau yang sejenisnya.
Rencana kerja penulis untuk meningkatkan kompetensi profesional yaitu
melalui penyusunan Modul Ajar Berdeferensiasi, mengikuti
pelatihan/bimtek/workshop untuk meningkatkan ketrampilan diri.
d. Kompetensi Sosial
Dalam kompetensi sosial guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesamaguru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru harus bisa
bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. Guru harus memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan sesama guru, dengan tenaga
kependidikan, dengan orang tua, peserta didik, dan masyarakat.
33
a. Kalender Pendidikan
b. Hari Efektif
c. Analisis Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran,
dan Alur Tujuan Pembelajaran
d. KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
e. Program Tahunan
34
f. Program Semester
g. Modul Ajar Berdeferensiasi
h. Menyusun Program Assesmen
i. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa
3. Membangun Komunitas Praktisi di Sekolah
4. Mengikuti pertemuan KKG
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi kepada siswa
Profesional 1. Membuat Buku Pedoman Guru
2. Membangun Komunitas Praktisi di Sekolah
3. Mengikuti pertemuan KKG
a. Kalender Pendidikan
b. Hari Efektif
c. Analisis Capaian Pembelajaran, Tujuan
Pembelajaran, dan Alur Tujuan Pembelajaran
d. KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
e. Program Tahunan
f. Program Semester
g. Modul Ajar Berdeferensiasi
h. Menyusun Program Assesmen
i. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa
3. Membangun Komunitas Praktisi di Sekolah
38
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi kepada siswa
Profesional 1. Membuat Buku Pedoman Guru
2. Membangun Komunitas Praktisi di Sekolah
3. Mengikuti pertemuan KKG
4. Melakasanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa
3. Koordinasi dengan wali murid untuk pembagian rapot
4. Membangun Komunitas Praktisi di Sekolah
5. Mengikuti pertemuan KKG
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi kepada siswa
Profesional 1. Membuat Buku Pedoman Guru
2. Membangun Komunitas Praktisi di Sekolah
3. Mengikuti pertemuan KKG
F. PENUTUP
Pada akhirnya saya sangat bersyukur bahwa rencana kerja ini selesai
dibuat sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan
pengembangan keprofesian selama tahun pembelajaran 2022/2023.
Demikian rencana kerja dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman
guru dalam melaksanakan tugas dan oleh pihak lain, kepala sekolah maupun
pengawas sebagai pedoman dalam rangka menjalankan fungsi kepengawasannya
melalui pemantauan, supervisi, dan evaluasiterhadap guru.
Saya menyadari bahwa rencana kerja ini masih sangat sederhana, oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar
pedoman guru ini semakin baik dan bermanfaat bagi kita.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja,
peserta dapat:
1. Mengenal tugas dan fungsinya sebagai ASN, serta mempunyai nilai dan etika yang
berlaku pada instansinya.
2. Menjadi pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Mengenal berbagai macam OPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Magelang dan mengerti berbagai macam aturan kedisplinan pegawai demi
terwujudnya pegawai pemerintah yang handal, cerdas, mandiri, disiplin, sejahtera,
berdaya saing dan amanah sebagai bentuk pelayanan publik dalam bidang pendidikan.
4. Membuat rencana kerja dan melaksanakan pengembangan diri di unit kerjanya.
B. Saran
1. Bagi sesama pendidik, ke depannya dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai
dengan tupoksinya masing-masing.
2. Bagi kepala sekolah, ke depannya dapat melakukan bimbingan dan arahan kepada
PPPK agar bekerja dengan maksimal.
3. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mendukung PPPK agar bisa melaksanakan
pengembangan kompetensi guru demi tercapainya tujuan pendidikan.
4. Bagi Pemerintah Kabupaten Magelang, mendukung kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kinerja
PPPK.
42
LAMPIRAN
43
DOKUMENTASI ORIENTASI PPPK
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
NOTULA SEMINAR LAPORAN ORIENTASI PPPK
ANGKATAN VII
Seminar laporan orientasi PPPK dilaksanakan secara virtual pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 16 September 2022
Pukul : 07.30-11.10 WIB
Tempat : SD Negeri Tirtosari 1
Mentor : Naning Ekawati, S. Pd. SD.
Penguji : Eko Iman Sugiyono, M. Pd.
Susunan Acara:
1. Pembukaan oleh moderator.
2. Acara inti pemaparan laporan orientasi PPPK oleh peserta orientasi.
Ada enam orang yang ditunjuk untuk mempresentasikan power point hasil laporan
Kegiatan Orientasi yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 06-08 September
2022. Sebelum menyampaikan presentasi akan ada penguatan dari mentor (guru senior
atau kepala sekolah) dan setelah presentasi dilanjutkan tanya jawab peserta dan penguji.
Setiap peserta diberi waktu 30 menit dimana rinciannya adalah
5 menit pertama : Penguatan dari mentor
15 menit : presentasi atau pemaparan power point laporan
10 menit : tanya jawab penguji dengan peserta terkait paparan
power point
Peserta yang ditunjuk untuk melakukan prestasi antara lain:
1. Pamungkas Yudhi Firmansyah, S.Pd dari SDN Mangunsari 1 dengan Mentor Ibu
Saparni, S.Pd
a. Saran dari Penguji :
1) Jika membuat alat peraga power point tuliskan kata kata kunci .
2) Lebih baik PPTnya di buat dengan menarik tiap sub di berikan kotak
ataupun lingkaran.
3) Latar belakang dan isi harus kontras. Pada rencana kerja lebih mendetail,
ada target nya dan detail kegiatan nya.
56
b. Pertanyaaan dari penguji:
1) Membuat Alat peraga apa?
2) Apakah mendapat undangan Webinar di Pemda?
c. Bagian power point:
1) Dibuat lebih menarik
2) Jangan hanya menyalin paragraf
3) Warna background dan tulisan dibuat lebih kontras
2. Lusia Linakorniati, S.Pd. SD. dari SDN Sumber Kecamatan Dukun dengan Mentor
Ibu Kartini, S.Pd
a. Saran dari Penguji :
1) Pengayaan yaitu pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui
persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua
peserta didik dapat melakukannya.
2) Nilai dari pengayaan tidak digunakan untuk menghitung Nilai Rapot
b. Pertanyaan penguji:
1) Kapan dilaksanakan Remidi dan Pengayaan?
2) Bagaimana cara ibu melaksanakan Remidi?
3) Tujuan pemberian Pengayaan?
4) Pengayaan digunakan untuk perhitungan Nilai Rapot?
5) Literasi merupakan rencana kerja bu lusi atau progam sekolah?
6) Bagaimana Rencana dari program Pojok Baca?
7) Buku Apa yang pernah ibu baca?
3. Raditya Soni Darsono, S.Pd dari SDN Dukun 4 dengan Mentor Ibu Sriyani, S.Pd
a. Saran dari Penguji :
1) Rencana kerja PPPK sebaiknya dibuat suatu Matrik.
2) Untuk tampilan tulisan minimal ukuran 24 supaya penguji terlihat.
3) Jika gambar tidak cukup maka jangan dipaksakan 1 halaman
4) Pilihlah kata kunci agar mudah di pahami.
b. Pertanyaaan dari penguji:
1) Kapan Bapak Membuat Prota dan Prosem?
2) Apa Target Laporan Prota dan Prosem?
3) Kapan anda Membuat RPP
57
c. Bagian power point:
1) Dibuat lebih menarik
2) Jangan hanya menyalin paragraf
3) Warna background dan tulisan dibuat lebih kontras
4. Kendratno, S.Pd dari SDN Congkrang 2 dengan Mentor Ibu Sumiyati, S.Pd
Kecamatan Muntilan
a. Saran dari Penguji :
1) Alat peraga dituliskan namanya apa dan mapel apa.
2) Pengembangan diri merupakan peningkatan kompetensi padi diri sendiri.
Contoh ikut PMM demi mengupgrade diri sendiri bukan untuk siswa.
b. Pertanyaan Moderator:
1) Apa harapan dari pak Kendratno untuk guru-guru PPPK di kabupaten
magelang?
2) Adakah Masukan untuk Disdikbud Magelang?
c. Pertanyaan dari penguji
1) Membuat alat peraga merupakan profesional/ pedagogik?
2) Apa yang dimaksud kemampuan profesional dan pedagogik?
3) Alat peraga apa yang bapak buat pada bulan november mei?
4) Apa contoh pemanfaatan teknologi dan komunikasi yang bapak lakukan?
d. Bagian power point:
1) Tulisan lebih baik yang putih. Karena kalau kuning membuat mata lebih
lelah.
5. Nofa Anisah, S.Pd dari SDN Sokorini 1 dengan Mentor Ibu Asrimiyati, S.Pd
Kecamatan Muntilan
a. Saran dari Penguji :
1) Setiap projek harus memiliki dimensi yang diukur.
2) Kalau menganalisis nanti bukan untuk individu, secara umum digunakan
untuk perbaikan pembelajaran.
3) Manfaatkan assesment murid dengan baik pada aplikasi kurikulum merdeka
lebih baik digunakan secara online karena akan dikoreksi secara sistem dari
pada di printkan secara luring. Sekalian belajar untuk persiapan ANBK
58
b. Pertanyaan Moderator:
1) Berapa lama ibu mengabdi di SDN Sokorini 1?
2) Adakah Masukan untuk Disdikbud Magelang?
3) Adakah Pesan untuk Guru di kabupaten Magelang?
c. Pertanyaan dari penguji
1) Mengajar kelas berapa?
2) Kurikulumnya apa?
3) Dalam kurikulum merdeka ada 3 yaitu intra, ektrakulikuler, dan kokurikuler
, pada SDN Sokorini ada berapa Projek?
4) Dimensi apa yang di ukur dalam projek pengelolaan sampah?
5) Berapa dimensi yang telah di terapkan pada SDN Sokorini 1?
6) Apa tujuan dari menganalisis PTS ?
7) Untuk evaluasi pada kurikulum merdeka ada evaluasi sumatif dan formatif
.pernahkah ibu melakukan evaluasi formatif?
8) Apa Tujuan dari melakukan evaluasi formatif ?
9) Kapan dilakukan evaluasi formatif?
10) Apa isi dari Aplikasi Merdeka Mengajar?
d. Bagian power point:
1) Tampilan PPT di buat lebih besar supaya bisa terbaca
6. Dila Eka Mariana, S.Pd dari SMP N 1 Muntilan dengan Mentor Drs. H. Supriyanta
Kecamatan Muntilan
a. Saran dari Penguji :
1) Salah satu kompetensi pedagogik guru, adalah menguasi karakter peserta
didik.salah satu nya mengetahui nama siswa siswi nya.
2) Tujuan dari formatif yaitu untuk mengetahui keberhasilan siswa.
b. Pertanyaan dari penguji
1) Mengajar kelas berapa?
2) Kurikulumnya apa?
3) Mengajar kelas 7 apa?
4) Siapa nama anak terpintar?
5) Siapa nama anak ter usil?
6) Sebutkan 5 siswa kelas 7 b?
59
60
PPT SEMINAR ORIENTASI PPPK
61
62
63