Anda di halaman 1dari 14

RESUME

MATERI DIKLAT LATSAR PPPK GURU TAHUN

2024

NAMA : LA ODE ALISA, S.Pi

NIP : 198403192023211006

UNIT KERJA : SMKN 1 MUNA BARAT

BALAI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2024
RESUME MATERI I (PERTAMA)

PENGENALAN JABATAN
Oleh: BKD Prov. Sultra Bapak La Ode Hasiru M., S.Pd, M.Si

1. Pola Karir JF Pengembangan karier JF berbasis pada talent mobility dalam


pola karier horizontal, vertical.
2. Tugas dan Ruang Lingkup Kegiatan Simplifikasi ruang lingkup tugas
jabatan fungsional berbasis pada ekspektasi kinerja
3. Pengelolaan Kinerja JF Pengelolaan kinerja JF berbasis pada
pemenuhan ekspektasi kinerja dan pengembangan kompetensi
4. Konsolidasi JF Penyederhanaan jumlah JF yang telah ditetapkan
melalui konsolidasi JF yang berbasis pada klasifikasi JF
5. Kompetensi dan kelas Jabatan Pengembangan kompetensi yang mendukung
pada pemenuhan kompetensi minimal JF yang berbasis pada pembelajaran
terintegrasi Standardisasi Kelas JF bertujuan untuk mendorong pada kualitas JF
yang sama

Tugas dan Ruang lingkup jabatan fungsional adalah sebagai berikut:


1. Pelayanan teknis fungsional berbasis keahlian dan keterampilan tertentu pada unit
Organisasi2. Penyusunan ruang lingkup setiap jenjang jabatan fungsional
3. Pemenuhan Ekspektasi Kinerja

Kedudukan jabatan fungsional adalah sebagai berikut:

1. JF berkedudukan di bawah JPT, Administrator, Pengawas, dan Pejabat Fungsional


lain
2. Pejabat fungsional bekerja dalam sistem kerja kolaboratif baik dalam atau lintas
Unit Organisasi
3. Mendukung pada organisasi yang agile dan dinamis
Ruang lingkup tata kelola jabatan fungsional adalah sebagai berikut:

1. Pengangkatan pertama yaitu Nomenklatur JF ditetapkan sejak dalam Keputusan


CPNS, Diberikan kelas JF, Pelantikan JF bersamaan dengan pelantikan PNS dan
Besaran penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengangkatan pertama yaitu pengangkatan ke dalam JF melalui mekanisme
pengadaan CPNS.

Persyaratan pengangkatan pertama yaitu: (1) Berstatus PNS , (2) Memiliki


integritas dan moralitas yang baik, (3) Sehat jasmani dan rohani; , (4) Berijazah
paling rendah sarjana atau diploma empat sesuai dengan kualifikasi pendidikan
yang dibutuhkan untuk JF keahlian (bidang pendidikan ditetapkan dalam
PermenPANRB JF masing- masing), (5) Berijazah paling rendah sekolah lanjutan
tingkat atas atau sederajat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan
untuk JF keterampilan (bidang pendidikan ditetapkan dalam PermenPANRB JF
masing-masing) ,(6) Nilai Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir dan (7) Syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri (ditetapkan
dalam PermenPANRB JF masing-masing)
Pengangkatan pertama dilakukan untuk: (1) Kategori Keahlian, pada jenjang
yaitu Ahli Pertama dan Ahli Muda (2) Kategori Keterampilan, pada jenjang:
Pemula dan Terampil
2. Perpindahaan yaitu Perpindahan yang setara dalam Pola Karier Horisontal (antar
JF-JPT-JA) , Lintas Rumpun/Klasifikasi Jabatan , Dibatasi oleh batas usia
perpindahan dan Melakukan uji kompetensi Perpindahan dari jabatan lain
merupakan mekanisme pengangkatan dalam JF melalui pola karier horizontal,
yaitu perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang setara baik
di dalam satu kelompok maupun antar kelompok JA, JF, atau JP
Perpindahan JF dilaksanakan melalui: (1) Perpindahan antar kelompok JF; dan (2)
Perpindahan antar Jabatan
Persyaratan dalam Perpindahan JF harus memperhatikan: (1) Berstatus PNS; (2)
Memiliki integritas dan moralitas yang baik; (3) Sehat jasmani dan rohani; (4)
Berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat sesuai dengan kualifikasi
pendidikan yang dibutuhkan untuk JF keahlian (5) Berijazah paling rendah sekolah
lanjutan tingkat atas atau sederajat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan untuk JF keterampilan (6) Mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai
dengan standar kompetensi jabatan yang telah disusun oleh instansi pembina (7)
Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki
paling singkat 2 (dua) tahun, namun dalam hal penataan birokrasi atau kebutuhan
strategis organisasi, persyaratan pengalaman dapat dipertimbangkan paling singkat
1 (satu) tahun secara kumulatif (8) Nilai Predikat Kinerja paling rendah baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir (9) Berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun
untuk JF ahli pertama dan JF ahli muda, dan kategori keterampilan
3. Penyesuaian yaitu Jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan pangkat dan
jenjang pendidikan , Dalam hal penataan birokrasi, penyesuian dilaksanakan
untuk jenjang setara dengan jenjang struktural sebelumnya
4. Promosi yaitu Kenaikan jenjang jabatan apabila mencapai angka kredit
kumulatif dan Promosi antar JF-JPT-JA promosi harus berpredikat kinerja “Sangat
Baik”

J. Komptensi dan Kelas Jabatan Fungsional


Komptensi dan Kelas Jabatan Fungsional berdasarkan Pembina berperan sebagai
human capital business partner adalah sebagai berikut :
1. Instansi pembina menyusun konten pembelajaran, strategi, dan program
pengembangan kompetensi
2. Pemenuhan Kompetensi Manajerial, Sosial Kultural, dan Teknis
3. Pejabat Fungsional wajib mengembangkan kompetensi sesuai dengan minat dan
kebutuhan dalam sistem pembelajaran terintegrasi
4. Kelas JF ditetapkan secara terstandar untuk mendorong pada pencapaian kualitas
JF yang sama
RESUME MATERI II (KEDUA)

PENGENALAN SUSUSAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


Oleh: Dikbud Prov. Sultra Dr. La Ode Yusuf, S.Pd., M.Hum
Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara

A. Kedudukan
• Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan.
• Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah.
• membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan bidang
• kebudayaan.

B. Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan operasional di bidang Pendidikan dan kebudayaan
sesuai dengan kewenangannya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan
dan kebudayaan;
c. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan teknis operasional program
pendidikan dan kebudayaan antar kabupaten/kota dalam daerah; dan
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas.

C. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan,
merencanakan dan melaksanakan kebijakan dan program strategis, mengendalikan dan
mengembangkan semua kegiatan bidang pendidikan dan kebudayaan serta
bertanggung jawab atas terlaksananya tugas dan fungsi Dinas.

D. Sekretaris Dinas
Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, menvusun, melaksanakan, membina
tugas-tugas kebijakan taktis di bidang pelayanan administratif, perlengkapan,
keuangan, kepegawaian, inventarisasi aset, ketatausahaan, protokol, humas, rumah
tangga, organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan, dokumentasi peraturan perundang-
undangan dan mengoordinasikan penyelenggaraan tugas- tugas bidang secara terpadu.

E. Kepala Bidang
 Bidang Perencanaan dan Penganggaran
 Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Khusus-Layanan
Khusus terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
 Bidang Pembinaan Guru dan Ketenagaan
 Bidang Kebudayaan

F. UPTD

• Pada Dinas dibentuk UPTD untuk melaksanakan kegiatan


• teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
• UPTD sebagaimana dimaksud berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
• Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan pada Dinas dibentuk
Cabang Dinas di Kabupaten / Kota.
• Cabang Dinas sebagaimana dimaksud berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
• Pembentukan Cabang Dinas sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Peraturan
Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
RESUME MATERI III (KETIGA)

PENGENALAN MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI


Oleh: KAMAL NURSISWANTO SIDIK, S.ST., M.Pd

Siapa yang membutuhkan manajemen ?


 OPD
 Perusahaan
 Semua tipe organisasi/individu
Mengapa manajemen dibutuhkan ?
1. Untuk mencapai tujuan organisasi
2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas

A. Pengertian Manajemen
 Manajemen merupakan proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), pengarahan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
 Ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien

Tingkatan Manajer :
1. Manajer Puncak
Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi
Contoh : Direktur, Presiden, Kepala dsb
2. Manajer Menengah
Membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya juga karyawan
operasional
Contoh : Kepala Seksi, Kepala Bagian dsb
3. Manajer Bawah
Memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional
Contoh : Mandor, pengawas lapangan
Efektivitas menunjukkan ketepatan capaian target layanan dilihat dari
jadwal kerja, durasi, biaya, dan harapan.

Efisiensi menunjukkan proses layanan yang tidak berdampak pada


pemborosan, diukur dari penggunaan waktu kerja, biaya yang harus
dibayarkan, tenaga (energi) yang dikeluarkan untuk mencapai target dan
mewujudkan harapan.

B. Manajemen Kinerja
1. Manajemen adalah sebuah proses yang didalamnnya terdapat kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan/pengelolaan sumber daya untuk
mencapai tujuan
2. Kerja adalah semua bentuk usaha yg dilakukan manusia baik dalam hal materi,
intelektual dan fisik maupun hal2 yg berkaitan dengan keduniawian maupun
keakhiratan.
3. Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai
dalam melaksanakan tupoksi sesuai tanggungjawab yang diberikan.
4. Manajemen Kinerja adalah suatu kegiatan/aktivitas manajerial untuk memastikan
agar tujuan organisasi dicapai secara konsisten melalui proses perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan penilaian kinerja perangkat organisasi.
 Manfaat Manajemen kinerja adalah manfaat untuk organisasi, manfaat untuk
manajer/ atasan dan manfaat untuk individu
 Prinsip Dasar Manajemen Kinerja adalah Menghargai kejujuran, Melakukan
pelayanan, Memilki Tanggung Jawab;, Terdapat perasaan Empati, Terdapat
perumusan tujuan, Terdapat konsesnsus dan Kerjasama, Sifatnya berkelanjutan,
Kominikasi dua arah dan umpan balik
 Tahapan Manajamen Kinerja adalah Tahap planning/ perencanaan,
performing/
 pelaksanaan, review/ penilaian dan rewarding
 Factor yang Menpengaruh kinerja adalah sikap dan mental (Motivasi kerja, disiplin
kerja dan etika kerja) pendidikan, keterampilan, manajemen kepemimpinan, tingkat
penghasilan, jaminan kesehatan & sosial, iklim kerja serta sarana dan prasaranan
 Penilian Kinerja adalah Kehadiran/presensi, Kualitas pekerjaan , Jumlah pekerjaan
yang diselesaikan, Disiplin ketepatan waktu, Kerja sama, Kemampuan adaptasi,
Kepemimpinan, dan Tanggung jawab,
 Peribadi yang tidak diinginkan/negatif adalah Meminta yang bukan haknya ,
Mementingkan diri sendiri, Aji mumpung, Membanggakan diri , Berbohong dan
tidakjujur, Memperdaya orang lain, Semangat kendor atau demotivasi , Melakukan
KKN, dan Tidak patuh terhadap aturan dll...
RESUME MATERI IV (KE EMPAT)

PENERAPAN FUNGSI DAN TUGAS ASN DI TEMPAT KERJA


Oleh: Ibu : Dr. Dra. MISNAWATI LILY, M.Si

A. Shering Pembelajaran Berahlak


PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, yang
merupakan Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu dan diperkerjakan
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam suaturencana untuk
melaksanakan tugas pemerintah. Status hukum PPPK sebagai ASN diatur dalam Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan turunannya PP 11 Tahun 2017 Pentingnya satu core value
ASN adalah

1. Mansarikan dan menyederhanakan nilai nilai dasar ASN sesuai Undang – Undang No. 5
Tahun 2024 dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan
oleh seluruh ASN Top Down.

2. Menggabungkan seluruh nilai nilai yang telah disusun oleh Instansi Pemerintah
dalam saturumusan baku yang dapat berlaku secara umum. (banyak kesamaan nilai
instansi pemerintah yang dapat disimpulkan menjadi core value) botton up,

3. Core value akan memberikan penguatan buadaya kerja yang mendorong pembentukan
karakter ASN yang profesional.,

4. Memudahkan proses adaftasi bagi ASN ketika yang bersangkutan berpindah ke instansi
pemerintah lain (talen mobility).

5. Menjadi unsur untuk memperkuat peran ASN sebagai perekat pemersatu bangsa
dan
6. Budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja organisasi dalam jangka panjang.
Berahlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif).

B. Sharing Hasil Pembelajaran Nilai Berahlak ( Apa saja


yang di pelajari di MOC?
1. Berorientasi Pelayanan adalah Komitmen memberikan pelayanan prima
demikepuasan masyarakat
2. Kalimat Afirmasi adalah Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat
3. Kata Kunci adalah Responsivitas, Kualitas dan Kepuasan
4. Kode Etik (panduan Perilaku) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
Ramah, cekatan, solutif, dpt diandalkan dan Melakukan perkaikan tiada henti.
1. Berorientasi Pelayanan adalah

1. fungsi ASN pasal 10 UU.5/2014 (Pelaksanan Kebijakan Publik, Pelayan Publik,


dan Perekat dan pemersatu bangsa).3 pedoman perilaku BerOrientasi Pelayanan
(Memahami dan memenuhi kebutuhan Masyarakat , Ramah, cekatan, solutif, dpt
diandalkan, dan Melakukan perkaikan tiada henti (3). Tantangan Ber Orientasi pada
pelayanan (Eksternal Geografi sulit, infrastruktur belum memadai Internal
Anggaran terbatas, kurangnya SDM yang Kompeten).dan (4) Upaya dlm
menghadapi tantangan (Memanfaatkan teknologi informasi Melakukan inovasi
pelayanan)

2. Akuntabel
Aspek-aspek Akuntabilitas
Hubungan 2 pihak antara individu/kelompok/instansi dgn
Negara/MasyarakatAspek-aspek Akuntabilitas

3. Akuntabilitas berorinetasi pada hasil


Ada hasil yg diharapkan contoh (tanggung jawab,inovatif,adil dll)

4. Akuntabilitas membutuhkan laporan


Ada Laporan kinerja ( SKP,LAKIP)

5. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi


Konsekuensi atas tanggungjawab yg diberikan

6. Akuntabilitas memperbaiki kinerja


ASN harus memiliki akuntabilitas agar berkinerja

7. Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas Individu
Hubungan individu dgn lingkungan. kerja

8. Akuntabilitas kelompok
Pembagian kewenangan & semangat kerja sama

9. Akuntabilitas Organisasi
Hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai

10. Akuntabilitas Stakeholder


Tanggung jawab organisasi pemerintah
11. Menjadi ASN Akuntabel (ASN bertindak sesuai dengan kode etik, Tidak
diskriminatif, Melayani masyarakat dengan adil, dan Mengabdi untuk bangsa dan
negara
12. Kolaboratif
1. Kolaboratif adalah Membangun Kerja Sama yang Sinergis
2. Kalimat Afirmasi adalah Kami membangun Kerjasama yang sinergis
3. Kata Kunci adalah Kesediaan bekerja sama dan Sinergi untuk hasil yang lebih baik
4. Kode Etik adalah Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
Terbuka dlm bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dan Menggerakkan
pemanfaatan berbagai semberdaya untuk tujuan bersama
5. Perilaku ASN yang Kolaboratif adalah Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi , ASN harus merangkul berbagai pihak demi kemajuan
bersama, Terbuka dlm bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah , ASN harus
harus menghilangkan ego sentris, Menggerakkan pemanfaatan berbagai
semberdaya untuk tujuan bersama, ASN harus memaksimalkan penggunaan
sumberdaya yang dimiliki
6. Faktor yang mempengaruhi Kolaboratif adalah Strarting condition : Membangun
kepercayaan face to face dialogue, commitment to process : pemahaman bersama
serta pengembangan outcome dan Desain kelembagaan yang salah satunya proses
transparansi serta faktor kepemimpinan
C. Harapan Masyrakat dalam pelayanan publik
Kepuasaan dan Kebahagian Publik adalah Lebih Bai, lebih cepat, lebih baru, lebih
murah, dan lebih sederhana
D. Fungsi PPPK
a. Pelaksanaan kebijakan Publik
b. Pelayanan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa

E. Tugas PPPK
a. Melaksanakan Kebijakan Publik yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Undang Undang
b. Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Terselenggaranya Pelayanan Publik yang profesional dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai