4.467.982 orang
SLTA
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
( Pasal 17 Ayat 2 UU No. 43 Tahun 1999 )
4
PNS
diangkat dalam jabatan dan pangkat
Jabatan struktural
Jabatan fungsional
5
KEBIJAKAN PENGANGKATAN DALAM
JABATAN
•Manajerial PP. No. 100 Th 1999 Perampingan
struktural •Fasilitatif PP. No. 13 Th. 2002 Struktural
PP. No.41 Th. 2007
Pengangkatan
Dalam
jabatan
PNS
JF Umum staf Profesional
fungsional
•Mandiri PP. No. 16 Th 1994 jo. Pemerkayaan/
JF •Teknis PP. No. 40 Th 2010 Pengembangan
Tertentu •Subtantif Keppres No. 87 Th. 1999 fungsi
120 Jab Fung
6
KOMPETENSI INTI
JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
JABATAN STRUKTURAL :
kepemimpinan dan manajerial
serta mempunyai kode etik
JABATAN FUNGSIONAL :
keahlian dan/atau keterampilan
spesialistik dan mandiri serta
mempunyai kode etik
9
PERMASALAHAN JABATAN FUNGSIONAL
1. PNS kurang tertarik menduduki jabatan fungsional;
2. Tunjangan jabatan fungsional dirasakan kurang memadai
dibanding dengan jabatan struktural;
3. Kewenangan yang ada pada jabatan struktural di-anggap cukup
besar dan memiliki prestise dibanding jabatan fungsional;
4. Diklat penjenjangan jabatan fungsional belum jelas;
5. Masih dipandang sbg jabatan alternatif;
6. Dinamika sekedar utk memperpanjang BUP;
7. Belum kuatnya komitmen pimpinan dalam mengembangkan
jabatan fungsional.
10
TUJUAN PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL
11
PRINSIP DASAR PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL
1. Mempunyai Metodologi
2. Memiliki Etika Profesi
3. Dapat disusun dlm jenjang jabatan
4. Bersifat Mandiri
5. JF tsb diperlukan dalam tupoksi Organisasi
12
KONSEKUENSI PENGEMBANGAN
JABATAN FUNGSIONAL
13
POLA KARIER DALAM
JABATAN FUNGSIONAL
Utama
Madya
( 4 th )
( JS )
* * ( 4 th )
( JS )
Penyelia Muda
Pelaksana L Pertama
Pelaksana
Pelaksana P
14
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN FUNGSIONAL
impassing / penyesuaian
mengisi formasi yang lowong ( cpns )
perpindahan diagonal dr jabstruk/jabfung lain
15
TAHAPAN DALAM PENYUSUNAN
JABATAN FUNGSIONAL
1. Menyusun Naskah Akademik
2. Menyusun Matrik Butir-Butir Kegiatan
3. Melakukan Uji Petik dengan penyebaran kuesioner dan
wawancara
4. Tabulasi hasil uji petik
5. Validasi penentuan tarif/bobot Angka Kredit
6. Penuangan kedalam Rancangan Peraturan Menpan
7. Pertimbangan teknis Kepala BKN
8. Penetapan Jabatan Fungsional dgn Peraturan Menpan
9. Penetapan Peraturan Bersama Instansi Pembina Jabat-an
Fungsional dan Kepala BKN (Petunjuk Pelaksanaan)
10. Penetapan Petunjuk Teknis oleh Instansi Pembina Jabatan
Fungsional
16
UPAYA PEMBINAAN PROFESIONALISME
JABATAN FUNGSIONAL
1. Menetapkan formasi
2. Menetapkan standar kompetensi
3. Pengusulan tunjangan
4. Melakukan sosialisasi
5. Penyusunan kurikulum Diklat
6. Penyelenggaraan Diklat
7. Pengembangan sistem informasi
8. Fasilitasi pelaksanaan
9. Fasilitasi pembentukan organisasi profesi
10. Fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi
11. Melakukan monitoring dan evaluasi
17
PENYUSUNAN FORMASI
JABATAN FUNGSIONAL
18
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL
19
SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL
20
KURIKULUM / MODUL DIKLAT
JABATAN FUNGSIONAL
21
DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL
22
SISTEM INFORMASI
JABATAN FUNGSIONAL
23
PEMBENTUKAN ORGANISASI PROFESI
JABATAN FUNGSIONAL
Sebagai wadah untuk berkumpul/menyatukan pen-
dapat/menyampaikan ide-ide untuk pengembangan
jabatan fungsional tersebut
Perlu disusun kode etik profesi
Saat ini baru ada beberapa jabatan fungsional yang
telah dibentuk organisasi profesi, antara lain :
1. IDI Dokter
2. PGRI Guru
3. Forum Komunikasi Auditor Auditor
24
TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL
25
MONITORING DAN EVALUASI
26
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL
1. Pembinaan karier pejabat fungsional menuju puncak jabatan dan
pangkat tertinggi.
2. Pembinaan profesi dengan meningkatkan kompetensi demi
terwujudnya sosok pejabat fungsional yang profesional dan
mandiri.
3. Pembinaan budaya kerja agar kinerja pejabat fungsional menjadi
lebih efektif dan efisien.
4. Pembinaan kode etik jabatan fungsional dalam rangka membentuk
perilaku yang profesional dan bermartabat.
5. Pembinaan disiplin pejabat fungsional untuk meningkatkan
produktifitas kerja dan efisiensi waktu.
6. Pembinaan sistem administrasi, guna menciptakan tertib admi-
nistrasi dalam pembinaan dan pengembangan karier jabatan
fungsional.
27
1. PROFESIONAL & DISIPLIN, untuk menang-
gapi tuntutan masyarakat akan pelayanan
dan kinerja PNS yang baik sebagaimana
tujuan dari reformasi birokrasi