Anda di halaman 1dari 17

RESUME MATERI

ORIENTASI PPPK GURU

NAMA : WIWIN NURNINI, S.Pd.


NI PPPK : 198606222023212020
NO. DAFTAR HADIR (NDH) : 22
ANGKATAN/KELAS : XXXIX / A
JABATAN : AHLI PERTAMA-GURU BIMBINGAN
DAN KONSELING
INSTANSI : PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
TENGGARA
UNIT KERJA : SMA NEGERI 2 WABULA
TAHUN : 2024
MATERI I

PEMATERI : LA ODE HASIRU M. SALIHA, S.Pd., M.Si


JUDUL : PENGENALAN JABATAN FUNGSIONAL

PERMEN PANRB nomor 1 Tahun 2023 Tentang Jabatan Fungsional.


1. Ruang Lingkup Tata kelola JF
❖ Pola karir JF: Pengembangan karir JF berbasis pada talent mobility dalam pola karier
horizontal, vertical dan diagonal.

❖ Tugas dan ruang lingkup kegiatan: Simplifikasi ruang lingkup tugas jabatan fungsional
berbasis pada ekpektasi kinerja.

❖ Pengelolaan Kinerja JF: Pengelolaan kinerja JF berbasis pada pemenuhan ekspektasi


kinerja dan pengembangan kompetensi.

❖ Konsolidasi JF: Penyederhanaan jumlah JF yang telah ditetapkan melalui konsolidasi


JF yang berbasis pada klasifikasi JF.

❖ Kompetensi dan kelas Jabatan: Pengembangan kompetensi yang mendukung pada


pemenuhan kompetensi minimal JF yang berbasis pada pembelajaran terintegrasi
standardisasi kelas JF bertujuan untuk mendorong pada kualitas JF yang sama.
2. Perubahan Pokok Tata Kelola JF
1) PERMENPANRB 13/2019
❖ Berbasis penyelarasan butir kegiatan dan SKP

❖ Perpindahan dilakukan dalam satu rumpun

❖ Penetapan target AK diawal tahun kinerja berbasis pada penyelarasan butir kegiatan
dalam SKP

❖ Berbasis pada penilaian angka kredit (AK) perbutir kegiatan dan pengajuan
DUPAK.

❖ Kenaikan pangkat luar biasa hanya untuk JPT dan JA.

❖ Instansi Pembina memiliki 19 tugas yang utamanya: pendidikan dan pelatihan,


formasi, standar kompetensi, uji kompetensi dan koordinasi.
2) PERMENPANRB 1/2023
❖ Berbasis pada ruang lingkup tugas pada setiap jenjang jabatan dan disesuaikan
dengan ekspektasi kinerja.
❖ Perpindahan dapat dilaksanakan lintas rumpun untuk memudahkan talent mobility.
❖ Target AK tahunan ditetapkan sebagai koefisien pengali untuk konversi predikat
evaluasi kinerja setiap tahun.
❖ Tidak ada lagi DUPAK, evaluasi berdasarkan hasil penilaian pemenuhan ekspektasi
kinerja.
❖ Ditambahkan ketentuan kenaikan pangkat istimewa diberikan bagi pejabat
fungsional yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa dalam
menjalankan tugas JF.
❖ Intansi Pembina menyusun konten pembelajaran strategi dan program
pengembangan kompetensi.
3. Tugas dan Ruang Lingkup JF
❖ Pelayanan teknis fungsional berbasis keahlian dan keterampilan tertentu pada unit
organisasi
❖ Penyusunan ruang lingkup setiap jenjang jabatan fungsional
❖ Pemenuhan ekspektasi kinerja.
4. Kedudukan JF
❖ JF berkedudukan di bawah JPT, administrator, pengawas, dan pejabat Fungsionallain
❖ Pejabat fungsional bekerja dalam system kerja kolaboratif baik dalam atau lintasUnit
Organisasi.
❖ Mendukung pada organisasi yang agile dan dinamis.

5. Ruang Lingkup Tata Kelola JF


❖ PERTAMA
Pengadaan CPNS
• Pemula
• Terampil
• Ahli Petama
• Ahli Muda
❖ PERPINDAHAN
• Perpindahan antar kelompok JF
• Perpindahan antar JF – JPT – JA
❖ PENYESUAIAN
• Penetapan JF baru
• Perubahan ruang lingkup

• Tugas penataan birokrasi


❖ PROMOSI
• Kenaikan jenjang
• Promosi antar JF – JPT –JA
6. Pengangkatan pertama
❖ Nomenklatur JF ditetapkan sejak dalam keputusan
❖ CPNS diberikan kelas JF
❖ Pelantikan JF bersamaan dengan pelantikan PNS
❖ Besaran penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Perpindahan
❖ Perpindahan yang setara dalam pola karier horizontal (antar JF- JPT – JA)
❖ Lintas rumpun/ klasifikasi jabatan
❖ Dibatasi oleh batas usia perpindahan
❖ Melakukan uji kompetensi
8. Penyesuaian
❖ Jenjang jabatan di tetapkan berdasarkan pangkat dan jenjang pendidikan.
❖ Dalam hal penataan birokrasi, penyesuaian dilaksanakan untuk jenjang setara dengan
jenjang structural sebelumnya.
9. Promosi
❖ Kenaikan jenjang jabatan apabila mencapai angka kredit kumulatif.
❖ Promosi antar JF – JPT – JA promosi harus berpredikat kinerja sangat baik.
MATERI II

PEMATERI : Dr. EBED HAMRI KOODOH, S.Sos., M.Si


JUDUL : PENGENALAN MANAJEMEN ORGANISASI

A. Deskripsi materi :
Mata Pelatihan ini membekali Peserta dengan kemampuan untuk menyusun perencanaan kinerja,
merumuskan sasaran kerja pegawai, menjelaskan pelaksanaan kinerja dan penilaian kinerja
dalam organisasi.
B. Gambaran Umum
Siapa yang membutuhkan manajemen?
• OPD
• Perusahaan
• Semua tipe organisasi/ individu
Mengapa manajemen dibutuhkan?
• Untuk mencapai tujuan organisasi
• Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
• Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
Pengertian Manajemen
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti manajemen adalah penggunaan sumber daya efektif
untuk mencapai sasaran. Istilah lain manajemen adalah pengelolaan, pengaturan, pengendalian,
atau kontrol. Bisa juga diartikan bahwa manajemen adalah orang-orang yang bertanggung jawab
atas organisasi bisnis. Manajemen adalah sebuah cara agar tujuan dapat dicapai secara teratur dan
terarah. Sistem atau manajemen harus dilakukan untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh
individu atau kelompok tersebut dalam sebuah kerja sama dengan mengoptimalkan sumber daya
yang ada.
Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama. Sehingga Manajemen kinerja adalah suatu proses sistematis yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi secara keseluruhan.
Digambarkan seperti pada gambar dibawah ini :
Skema pengertian Manajemen

Perencanaan

Pengorganisasian
Manajemen Tujuan Organisasi
Pengarahan

Pengawasan

1. Perencanaan (Planing)
Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa

2. Pengorganisasian (Organizing)
• Pengorganisasian ➔ proses penyusunan struktur organisasi yg sesuai dengan tujuan
organisasi, sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan lingkungan yg melingkupinya

• Aspek utama proses proses penyusunan struktur organisasi ada 2 (dua) yaitu:
• Departementalisasi →pengelompokkan kerja

• Pembagian kerja → pemerincian tugas pekerjaan

Struktur Organisasi
• Pengertian Struktur organisasi (desain organisasi):
• Mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.
• Menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan- hubungan
di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yg
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggungjawab
Faktor-faktor utama yg menentukan perancangan struktur organisasi :
• Strategi organisasi untuk mencapai tujuan
• Teknologi yang digunakan
• Anggota/ karyawan dan orang-orang yg terlibat dalam organisasi
• Ukuran organisasi
3. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuantujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpanganpenyimpangan serta mengambil koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan
dengan cara yang paling efektif dan efisiendalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan
Tipe-tipe pengawasan:
• Pengawasan/pendahuluan
• Pengawasan concurrent

• Pengawasan umpan balik/feedback control


Identifikasi kata kerja dalam berbagai pernyataan

• kerja adalaha hukuman

• kerja adaah beban


• kerja adalah tanggunjawab
• kerja adalah sumber penghasilan

• kerja adalah kesenangan

Kinerja
• Performance
• Penampilan cara-cara menghasilkan sesuatu dan hasil yang diperoleh Aktifitas kerja
mencapai hasil
• Berkenaan dengan hasil yang dicapaiUnjuk kerja menghasilkan sesuatu.
MATERI III

PEMATERI : Dr. SAPIUDIN, S.Si., M.Pd.


JUDUL : PENGENALAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA
KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI
SULAWESI TENGGARA

Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli

C.H. Northcott

Sebuah pengaturan dimana tugas-tugas diberikan kepada anggota sehingga mereka


berkontribusi mencapai tujuan

Louis Allen

Sebuah proses identifikasi untuk mengelompokkan pekerjaan sesuai tanggung jawab untuk
mencapai tujuan

Wheeler

Struktur tugas dan tanggung jawab yang dikerjakan masing-masing personil per kepala agar
tujuan tertentu tercapai

Kesimpulan Pengertian Organisasi

Adalah wadah sekelompok orang yang bekerjasama secara rasional dan sistematis, dikelola
atau dikendalikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan SDM yang ada dalam
kelompok tersebut

Dikbud Sultra

Adalah salah satu dinas daerah yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh
seorang kepala dinas & bertanggungjawab kepada gubernur melalui sekda (Pergub No. 22 Thn
2022)

Visi Gubernur Sultra Tahun 2018 – 2023

“Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju dan Sejahtrera dan Bermartabat”
Misi Gubernur Prov. Sultra Tahun 2018 – 2023

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar dapat berdaulat & aman di bidang
ekonomi, pangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan politik
2. Memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan
investasi
3. Mewujudkan birokrasi pemerintahan provinsi yang modern,tata kelola pemerintahan
desa yang baik serta peningkatan kapasitas pemerintahan kecamatan dan kelurahan
sebagai pusat pelayanan pemerintahan
4. Meningkatkan konekvitas dan kemitraan antar pemerintah, swasta dan masyarakat
dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui pembangunan dan perbaikan
infrastruktur,sosial ekonomi

Struktur Organisasi Dinas Dikbud Sultra

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dikbud Sultra (Pergub No.22 Tahun 2022)

1. Tugas
Dikbud sultra merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan
2. Fungsi Dikbud Sultra
1. Perumusan kebijakan teknis & operasional di bidang dikbud
2. Penyelenggaran di bidang pemerintahan & pelayanan umum di bidang dikbud
3. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan teknis operasional dikbud antar
kab/kota
4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur sesuai tugas dan fungsi dinas

Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Dikbud

1. Memimpin
2. Membina
3. Mengordinasikan
4. Merencanakan
5. Melaksanakan kebijakan dan program strategis
6. Mengembangkan dan mengendalikan serta bertanggungjawab atas terlaksananya tugas
dan fungsi dinas

Tugas dan Fungsi Sekretaris


1. Merencanakan
2. Menyusun
3. Melaksanakan
4. Membina Tugas-tugas kebijakan Taktis
5. Pelaksanaan Koordinasi Perencanaan
6. Pelaksanaan Urusan Perencanaan
7. Pelaksanaan Urusan Perlengkapa
8. Pelaksanaan Administrasi Keuangan
9. Pelaksanaan Urusan Keprotokoleran, Humas dan RT
10. Fungsi lain sesuai TUSI dalam Pergub 22
Tugas dan Fungsi Bidang Perencanaan dan Penganggaran
1. Merencanakan program, kegiatan, anggaran, Menyusun, mengevaluasi & melaporkan
pelaksanaan program kerja
2. Mengsinkronkan kebijakan operasional serta program pendidikan dan kebudayaan
3. Menyusun perencanaan strategis dinas, menyusun RKT Dinas, menyusun RKA Dinas
4. Penyusunan bahan pelaksanaan urusan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan
kebudayaan, layanan teknis & Pendataan
Tugas Guru (Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005)

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Kompetensi yang harus dimiliki guru :
1. Kompetensi Pedagogik
Adalah Kemampuan atau Keterampilan Guru Mengelola Proses Pembelajaran. Tujuh
Kompetensi yang harus dimiliki
1) Karakteristik Peserta Didik
2) Teori Belajar & Prinsip Pembelajaran yg Mendidik
3) Pengembangan Kurikulum
4) Pembelajaran yg Mendidik
5) Peng. Potensi Peserta Didik
6) Cara Berkomunikasi
7) Evaluasi Hasil Belajar
2. Kompetensi Keperibadian dan Soft Skills
Kompetensi Kepribadian adalah berkaitan dengan Karakter Guru yang wajib dimiliki
agar menjadi teladan bagi peserta didik. Lima kompetensi yang harus dimiliki
1) Kepribadian yang Stabil
2) Kepribadian yang Dewasa
3) Kepribadian yang arif
4) Kepribadian yang berwibawa
5) Berakhlak Mulia
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah Kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki
guru agar tugas-tugas dapat diselesaikan. Lima kompetensi yang harus dimiliki
1) Menguasai Materi yang diampu
2) Menguasai SK, KD & Tujuan
3) Mampu mengembangkan materi dgn kreatif
4) Mampu Bertindak Reflektif
5) Mampu Memanfaatkan TIK
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru berkomunikasi secara efektif dengan
peserta didik, tendik, orang tua dan masyarakat. Empat kompetensi yang harus dimiliki
1) Bertindak Objektif, tidak diskriminatif
2) Berkomunikasi Secara Efektif
3) Mampu Beradaptasi ditempat tugas di Seluruh NKRI
4) Berkomunikasi lisan dan Tulisan

Membangun Kapabilitas GTK

• Memiliki Ilmu Pengetahuan yang mendalam


• Keterampilan Pedagogis yang baik
• Komunikasi yang Efektif
• Mengupdate IPTEK

Peningkatan Kompetensi GTK

• Dimulai Proses Belajar


• Diulang (belajar terus menerus)
• Ditingkatkan (evaluasi diri dan pengembangan berkelanjutan)
MATERI IV

PEMATERI : Dr. Hj. NUR ENDANG, SE., M.Si


JUDUL : PENERAPAN FUNGSI DAN TUGAS ASN DI TEMPAT KERJA

A. Dasar hukum

1. Undang undang no. 20 tahun 2023 tentang ASN

2. PP no 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS sebagaimana telah diubah dengan PP no


17 tahun 2020

3. Keputusan kepala LAN nomor 289/k.1/pdp.07/2022 tentang pedoman orientasi PPPK

B. Deskripsi singkat

Pelatihan ini diberikan untuk membekali peserta dengan kegiatan pembelajaran untuk
memaknai dan menginternalisasi nilai nilai berakhlak dalam menjalankan fungsi dan tugas
ASN di tempat kerja

C. Hasil belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu menerapkan /aktualisasi nilai nilai
berakhlak dalam menjalankan fungsi dan tugas ASN di tempat kerja

D. Tujuan Hasil Belajar


• Mampu menguraikan berakhlak
• Mampu mengorganisir berakhlak
• Mampu menerapkan nilai nilai berakhlak dalam melaksanakan fungsi dan tugas di
tempat kerja
E. Materi Pokok
• Sharing pembelaajaran berakhlak
• Penerapan nilai-nilai berakhlak dalam menjalankan fungsi dan tugas ASN/PPPK di
tempat kerja.
SE Menpan RB no 20 tahun 2021 tentang implementasi core values dan employer branding
ASN
• Menyederhanakan nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan UU No. 20 Thn2023 dalam satu
kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN →Top
Down
• Menggabungkan semua nilai-nilai yang telah disusun oleh instansi pemerintah dalam
satu rumusan baku yang dapat berlaku secara umum (banyak kesamaan nilai instansi
pemerintah yang bisa disimpulkan menjadi satu core velues) →Bottom up
• Core velues akan memberikan penguatan budaya kerja yang mendorong pembentukan
karakter ASN yang professional
• Memudahkan proses adaptasi bagi ASN Ketika yang bersangkutan berpindah keinstansi
pemerintah lain (talent mobility)
• Menjadi unsur untuk memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
• Budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja organisasi dalam jangka Panjang
ASN Berakhlak
• Berorientasi pelayanan
Definisi pelayanan public sebagaimana tercantum dalam undang-undang pelayanan
public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan public. Contoh kalimat yang digunakan dalam bertindak
sebagai palayan public Ialah Kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat
Indonesia
• Akuntabel
Setiap organisasi memiliki akuntabilitas tersendiri. Mekanisme ini diartikan secara
berbeda-beda dari setiap anggota organisasi hingga membentuk perilaku yang berbeda-
beda pula. Contoh mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain system penilaian
kinerja, system akuntansi, system akreditasi, dan system pengawasan (CCTV, finger
prints, ataupun software untuk memonitor pegawai menggunakan computer atau website
yang dikunjungi. Contoh kalimat yang dapat digunakan untuk mewujudkan Akuntabilitas
Ialah Kami memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang akuntabel
adalah :
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggung Jawab
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan, dan
9. Konsistensi.
• Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adlah
suatu keniscayaan, pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutatogi atau
disebut juga sebagai teori net-centric, merupakan pengembangan berbasis pada sumber
pembelajaran utama dari internet.
• Harmonis
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam suatu
organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai
bentuk organisasi. Contoh kalimat yang dapat digunakan untuk menggambarkan budaya
Harmonis ialah Kami saling peduli dan menghargai perbedaan
• Loyal
Nilai loyal dianggap penting dan dimasukkan menjadi core vlues yang harus dimiliki
dikarenakan oleh factor penyebab internal dan eksternal. Beberapa ciri yang dapat
digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain :
1. Taat pada peraturan
2. Bekerja dengan integritas
3. Tanggung jawab pada organisasi
4. Kemauan untuk bekerja sama
5. Rasa memiliki yang tinggi
6. Hubungan antarPribadi
7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
9. Menjadi teladan bagi pegawai lain
• Adaptif
merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu didalamnya
memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup.Kami terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakan ataupun menghadapiperubahan.
• Kolaboratif
Dalam UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi pemerintahan diatur juga engenai
bantuan kedinasan yaitu Kerjasama antara badan dan atau pejabat pemerintahan guna
kelancaran pelayanan administrasi pemerintahan disuatu instansi pemerintahan yang
membutuhkan.
Fungsi Pegawai ASN
Menurut UU No. 20 tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara fungsi pegawai ASN adalah
• Pelaksana kebijakan
• pelayan publik; dan
• perekat dan pemersatu bangsa
Tugas Pegawai ASN
• melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
• mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai