Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RESUME

ORIENTASI PPPK TAHUN 2023

NAMA : MUHAMMAD HAMIM, S.Kom

KELAS :C

ANGKATAN : III (TIGA)

NDH : 34
MATERI 1

PENGENALAN SUSUNAN ORGANISASI


DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

A. PENGERTIAN ORGANISASI
Pengertian organisasi menurut para ahli:

1. C.H. Northcott
Organisasi adalah sebuah pengaturan di mana tugas-tugas diberikan kepada
para anggota sehingga mereka berkontribusi secara efektif untuk
beberapa tujuan yang lebih jelas.
Tujuan dari organisasi adalah untuk mengkoordinasikan aktivitas dari
berbagai individu atau anggota kelompok yang bekerja di dalam organisasi untuk
pencapaian tujuan perusahaan.
2. Louis Allen
Organisasi adalah sebuah proses identifikasi dan mengelompokkan
pekerjaan yang akan dilakukan dan mengerjakan tanggung jawab dan wewenang
serta membangun hubungan untuk sebuah tujuan yang membuat anggota organisasi
saling bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan. Organisasi adalah sebuah
instrumen untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
3. Koontz and O’Donnell
Organisasi adalah pembentukan hubungan otoritas dengan ketentuan untuk
koordinasi di antara mereka, baik secara vertikal maupun horizontal dalam struktur
perusahaan. Organisasi merupakan titik koordinasi di antara para pebisnis.
B. VISI GUBERNUR SULTRA TAHUN 2018 – 2023
“Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju dan Sejahtrera dan Bermartabat”
Misi Gubernur Prov. Sultra Tahun 2018-2023
1. Meningkatkan kualitas hidup masy. Agar dpt berdaulat & aman dibidang ekonomi,
pangan, pendidikan, kesehatan, ling, politik
2. Memajukan Daya Saing Wilayah Melalui Penguatan Ekonomi lokal dan Peningkatan
Investasi
3. Mewujudkan birokrasi pemerintahan provinsi yang moderen,tata kelola pemerintahan
desa yang baik serta peningkatan kapasitas pemerintahankecamatan dan kelurahan
sebagai pusat pelayanan pemerintahan
4. Meningkatkan konekvitas dan kemitraan antar pemerintah, swasta dan masyrakat
dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui pembangunan dan perbaikan
infrastruktur,sosial ekonomi
C. STRUKTUR ORGANISASI DINAS DIKBUD SULTRA
D. FUNGSI DIKBUD SULTRA
1. Perumusan Kebijakan Teknis & Operasional di Bidang Dikbud
2. Penyelenggaran di Bidang Pemerintahan & Pelayanan Umum di Bidang Dikbud
3. Pelaksanaan Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Teknis Operasional Dikbud
antar Kab/Kota
4. Pelaksanaan Fungsi Lain yang diberikan Oleh Gubernur sesuai Tusi Dinas
E. TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DINAS DIKBUD
1. Memimpin
2. Membina
3. Mengordinasikan
4. Merencanakan
5. Melaksanakan Kebijakan & Program Strategis
6. Mengembangkan & Mengendalikan
7. Serta bertanggungjawb atas terlaksananya tugas & Fungsi Dinas

F. TUGAS UTAMA GURU

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Kompetensi yang harus dimiliki guru dalam UU No.14 Tahun 2005

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah Kemampuan atau Keterampilan Guru Mengelola
Proses Pembelajaran. Kompetensi yang harus dimiliki, yaitu:
a. Karakteristik Peserta Didik
b. Teori Belajar & Prinsip Pembelajaran yg Mendidik
c. Pengembangan Kurikulum
d. Pembelajaran yg Mendidik
e. Pengenalan Potensi Peserta Didik
f. Cara Berkomunikasi
g. Evaluasi Hasil Belajar
2. Kompetensi Keperibadian dan Soft Skills
Kompetensi Kepribadian adalah berkaitan dengan Karakter Guru yang wajib
dimiliki agar menjadi teladan bagi peserta didik. Kompetensi yang harus dimiliki,
yaitu:
a. Kepribadian yang Stabil
b. Kepribadian yang Dewasa
c. Kepribadian yang arif
d. Kepribadian yang berwibawa
e. Berakhlak Mulia

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi Profesional adalah Kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki


guru agar tugas-tugas dapat diselesaikan. Kompetensi yang harus dimiliki, yaitu:
a. Menguasai Materi yang diampu
b. Menguasai SK, KD & Tujuan
c. Mampu mengembangkan materi dgn kreatif
d. Mampu Bertindak Reflektif
e. Mampu Memanfaatkan TIK
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Sosial adalah Kemampuan Guru Berkomunikasi Secara Efektif dengan
Peserta Didik, Tendik, Orang Tua dan Masyarakat. Kompetensi yang harus dimiliki,
yaitu:
a. Bertindak Objektif, tidak diskriminatif
b. Berkomunikasi Secara Efektif
c. Mampu Beradaptasi ditempat tugas di Seluruh NKRI
d. Berkomunikasi lisan dan Tulisan
G. MEMBANGUN KAPABILITAS GTK
1. Memiliki Ilmu Pengetahuan yang mendalam
2. Keterampilan Pedagogis yang baik
3. Komunikasi yang Efektif
4. Mengupdate IPTEK

H. Peningkatan Kompetensi GTK


1. Dimulai Proses Belajar
2. Diulang (BelajarTerus Menerus)
3. Ditingkatkan (Evaluasi diri & Pengembangan Berkelanjutan
MATERI 2

PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

A. RUANG LINGKUP TATA KELOLA JABATAN FUNGSIONAL


a. Pola Karir Jabatan Fungsional
Pengembangan karier Jabatan Fungsional berbasis pada talent mobility dalam pola
karier horizontal, vertikal, dan diagonal
b. Tugas dan Ruang Lingkup
KegiatanSimplifikasi ruang lingkup tugas jabatan fungsional berbasis pada
ekspektasi kinerja Pengelolaan
c. Kinerja Jabatan Fungsional
Pengelolaan kinerja Jabatan Fungsional berbasis pada pemenuhan ekspektasi
kinerja dan pengembangan kompetensi
d. Konsolidasi Jabatan Fungsional
Penyederhanaan jumlah Jabatan Fungsional yang telah ditetapkan melalui
konsolidasi Jabatan Fungsional yang berbasis pada klasifikasi Jabatan Fungsional
e. Kompetensi dan kelas Jabatan
Pengembangan kompetensi yang mendukung pada pemenuhan kompetensi
minimal Jabatan Fungsional yang berbasis pada pembelajaran terintegrasi
Standardisasi Kelas JF bertujuan untuk mendorong pada kualitas JF yang sama

B. PERUBAHAN POKOK TATA KELOLA JABATAN FUNGSIONAL

PERMENPANRB 13/2019 PERMENPANRB 1/2023


1. Berbasis penyelarasan butir kegiatan 1. Berbasis pada ruang lingkup tugas
dan SKP pada setiap jenjang jabatan dan
2. Perpindahan dilakukan dalam satu disesuaikan dengan ekspektasi kinerja
rumpun 2. Perpindahan dapat dilaksanakan lintas
3. Penetapan target AK di awal tahun rumpun untuk memudahkan talent
kinerja berbasis pada Penyelarasan mobility
Butir kegiatan dalam SKP 3. Target AK Tahunan ditetapkan sebagai
4. Berbasis pada penilaian angka kredit koefisien pengali untuk konversi
(AK) per butir kegiatan dan pengajuan predikat evaluasi kinerja setiap tahun
DUPAK 4. Tidak ada lagi DUPAK, Evaluasi
5. Kenaikan Pangkat Luar Biasa hanya berdasarkan hasil penilaian
untuk JPT dan JA pemenuhan ekspektasi kinerja
6. Instansi Pembina memiliki 19 tugas 5. Ditambahakan ketentuan kenaiakan
yang utamanya : Pendidikan dan pangkat istimewa diberikan bagi
Pelatihan, formasi, standar pejabat fungsional yang memiliki
kompetensi, uji kompetensi dan penilaian kinerja dan keahlian yang
koordinasi luar biasa dalam menjalankan tugas JF
6. Instansi Pembina Menyusun Konten
pembelajaran strategi dan program
pengembangan kompetensi.

C. TUGAS DAN RUANG LINGKUP JABATAN FUNGSIONAL


1. Pelayanan teknis fungsional berbasis keahlian dan keterampilan tertentu pada unit
Organisasi
2. Penyusunan ruang lingkup setiap jenjang jabatan fungsional
3. Pemenuhan Ekspektasi Kinerja

D. KEDUDUKAN JABATAN FUNGSIONAL


1. Jabatan Fungsional berkedudukan di bawah JPT, Administrator, Pengawas, dan
Pejabat Fungsional lain
2. Pejabat fungsional bekerja dalam sistem kerja kolaboratif baik dalam atau lintas
Unit Organisasi
3. Mendukung pada organisasi yang agile dan dinamis
E. RUANG LINGKUP TATA KELOLA JABATAN FUNGSIONAL
1. Pengangkatan Pertama
 Nomenklatur Jabatan Fungsional ditetapkan sejak dalam Keputusan CPNS
 Diberikan kelas Jabatan Fungsional
 Pelantikan Jabatan Fungsional bersamaan dengan pelantikan PNS
 Besaran penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Perpindahan
 Perpindahan yang setara dalam Pola Karier Horisontal (antar JF-JPT-
JA)
 Lintas Rumpun/Klasifikasi Jabatan
 Dibatasi oleh batas usia perpindahan
 Melakukan uji kompetensi
3. Penyesuaian
 Jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan pangkat dan jenjang Pendidikan
 Dalam hal penataan birokrasi, penyesuian dilaksanakan untuk jenjang
setara dengan jenjang struktural sebelumnya

4. Promosi
 Kenaikan jenjang jabatan apabila mencapai angka kredit kumulatif
 Promosi antar JF-JPT-JA promosi harus berpredikat kinerja “Sangat Baik”
MATERI 3

PENGENALAN MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI

1. pentingnya belajar manajemen


 ada keterlibatan manusia
 Ada pengenalan dari hasil kerja
 Hasil kerja maksimal
 Tujuan tercapai

2. Unsur-unsur manajemen
 Ada Kerjasama
 Keterlibatan dua orang atau lebih
 Ada prosedur
 Tujuan

3. Pengertian manajemen
 Manajemen adalah suatu proses Kerjasama antara dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan yang diinginkan Bersama

4. Fungsi-fungsi manajemen Menurut Henry Fayol


Fungsi manajemen menurut Henry Fayol terdiri atas 1). Perencanaan (planning), 2).
Pengorganisasian (organizing), 3). Pengarahan (commanding), 4). Pengkoordinasian
(coordinating), 5). Pengendalian (controlling). Fungsi ini dikenal sebagai
“fungsionalime”.
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) dari manajemen, ini
dikarenakan fungsi manajemen pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian
dan pengendalian harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Proses perencanaan
sifatnya sangat dinamis, artinya dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu sesuai
dengan situasi dan kondisi pada saat itu. Proses perencanaan ditujukan untuk masa
yang akan datang karena pada masa yang akan datang penuh dengan
ketidakpastian. Untuk lebih memahami lagi mengenai perencanaan, maka Henry
Fayol memberi pernyataan mengenai hal tersebut. Perencanaan berupa penentuan
langkah awal yang memungkinkan suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dan
juga berhubungan dengan usaha yang dijalankan untuk mengantisispasi
kecenderungan di masa-masa yang akan datang dan penentuan sebuah strategi/
taktik yang tepat dalam rangka untuk mewujudkan tujuan pada suatu organisasi.

2) Pengorganisasian (Organizing)
Henry Fayol menyatakan teori tentang pengorganisasian tentang organisasi lini,
yaitu adanya pemusatan wewenang pada level pimpinan organisasi, oleh karenanya
berbagai fungsi akan tersentralisasi pada tangan pimpinan tertentu sebab dengan
tegas memisahkan bidang kegiatan pimpinan (manajerial sebagai pusat wewenang)
dan bidang kegiatan teknis (nonmanajerial). Prinsip-prinsip pengorganisasian
menurut Henry Fayol adalah adanya pembagian tugas pekerjaan, kesatuan
pengarahan, sentralisasi, mata rantai tingkat jenjang organisasi.

3) Pengarahan (Commanding)
Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol pada proses pengarahan adalah ditujukan
untuk memberikan arahan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pegawai
pada suatu organisasi/ perusahaan supaya pegawai yang bersangkutan dapat
menyelesaikan tugasnya secara baik.
4) Pengkoordinasian (Coordinating)
Pernyataan Henry Fayol mengenai koordinasi yaitu bahwa mengoordinasi dapat
berarti mengikat bersama menyatukan dan menyelaraskan seluruh kegiatan yang
ada dalam rangka untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

5) Pengendalian (Controling)
Fungsi manajemen menurut Henry Fayol ini adalah merupakan aktivitas untuk
memantau, membuktika dan memastikan bahwa semua kegiatan yang telah
melewati tahapan pada fungsi manajemen sebelumnya berjalan seseuai dengan
target dan juga sesuai dengan standar dalam rangka untuk mencapai tujuan
organisasi. Pada fungsi controlling ini bermanfaat untuk memastikan bahwa
kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana awal dan untuk
mengevaluasinya serta untuk memberi pemecahahan masalah yang betul (solusi)
terhadap penyimpangan yang sifanya signifikan (berarti).
MATERI 4

PENERAPAN FUNGSI DAN TUGAS ASN DI TEMPAT KERJA

Mengutip Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN
adalah profesi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.

Seorang ASN dapat bekerja di instansi pemerintah yang berada di tingkat pusat maupun
daerah.

A. Fungsi ASN
Seluruh ASN, mau itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) memiliki fungsi yang harus dipenuhi. Hal tersebut dijelaskan
dalam UU Nomor 5 tahun 2014 pasal 10, yang isinya adalah sebagai berikut;
1. menjadi pelaksana kebijakan public
2. menjadi pelayan public
3. menjadi perekat dan pemersatu bangsa

B. Tugas dan Peran ASN


Sedangkan, tugas seorang ASN tertera dalam UU Nomor 5 tahun 2014 pasal 11 antara
lain;
1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Peran Aparatur Sipil Negara diatur dalam UU Nomor 5 tahun 2014 pasal 12. Dalam pasal
tersebut, dijelaskan bahwa peran ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik.

Tak hanya itu, dijelaskan juga bahwa saat menjalankan perannya, seorang aparatur sipil
negara harus bersikap;

 professional
 bebas dari intervensi politik
 bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

C. Hak ASN

Hak dan kewajiban ASN diatur dalam UU Nomor 5 tahun 2014 pasal 21 dan 22. Hak yang
didapatkan oleh ASN, mau itu PNS dan PPPK adalah sebagai berikut;

1. gaji serta tunjangan yang sudah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. hak cuti seperti cuti sakit, cuti tahunan, dan cuti melahirkan
3. kesempatan mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya untuk mendukung
pelaksanaan tugasnya
D. Kewajiban ASN

Mengutip undang-undang UU Nomor 5 tahun 2014 pasal 23, beberapa kewajiban seorang
ASN adalah sebagai berikut;

1. setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab
6. menunjukkan integritas dan keteladanan sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan
kepada setiap orang
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat menyampaikannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI

E. Jabatan ASN
Jenis-jenis jabatan ASN mengutip UU tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jabatan Administrasi
Dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 11 tahun 2017, jabatan administrasi
memiliki fungsi dan tugas yang berkaitan pada pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan juga pembangunan.
Jabatan administrasi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu;
 Pejabat Administrator: Bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
 Pejabat Pengawas: Bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan pejabat pelaksana.
 Pejabat Pelaksana: Bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan
publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
2. Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional mengutip Peraturan Pemerintahan Nomor 11 tahun 2017 adalah
jabatan yang fungsi dan tugasnya berdasarkan keahlian serta keterampilan tertentu.
Jabatan fungsional terbagi 2 jenis, yaitu;
 Jabatan fungsional keahlian: Jabatan yang membutuhkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang keahliannya untuk melaksanakan tugas
serta fungsinya dengan baik.
 Jabatan fungsional keterampilan: Jabatan yang membutuhkan penguasaan
pengetahuan teknis di satu bidang ilmu atau lebih untuk melaksanakan tugas
serta fungsinya dengan baik.
3. Jabatan Pimpinan Tinggi
Fungsi seorang ASN yang menduduki jabatan pimpinan tinggi menurut Peraturan
Pemerintahan Nomor 11 tahun 2017 adalah memimpin dan memotivasi setiap
pegawai ASN di instansi pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai