PENYUSUNAN LAPORAN
PELATIHAN DAN PENGELOLAAN
HASIL PEMBELAJARAN
1
Sambutan
2
untuk membangun kompetensi para penyelenggara agar dapat menyelenggarakan
program-program pelatihan dan memberikan pelayanan lembaga mereka secara
profesional. Program pelatihan TOC ini tentunya telah mengalami transformasi yang
cukup signifikan dari model pelatihan yang klasikal menjadi blended dan full e-
learning. Perancangan program dirancang dengan menerapkan pengelolaan yang
berkelanjutan atau Pro Hijau. Artinya program yang dikembangkan peduli akan
kebutuhan peserta yang menerima manfaat utama dari program yang dirancang,
namun juga memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari upaya pelayanan yang
cepat, mudah diakses, efisien dan transparan. Dan tak kalah pentingnya,
penyelenggaraan program dengan pendekatan teknologi ini juga sebagai bentuk
upaya menyelamatkan bumi dari penggunaan kertas, sumber daya air, energi dan
lainnya.
Desain-disain mata pelatihan dan substansinya dalam program TOC ini telah
mengalami perubahan dan pembaharuan sesuai dengan konteks tantangan dan
kesempatan yang dihadapi oleh para penyelenggara saat ini. Saat ini kita diharapkan
dapat memberikan pelayanan yang maksimal dengan memperhatikan secara baik
kebutuhan para peserta, mempertimbangkan aspek lingkungan dan teknologi. Saya
dengan bangga menghadirkan program ini berserta modul-modul yang sesuai
kepada Anda dengan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
instansi. Semoga program ini dapat melengkapi kemampuan Anda yang sudah ada
dan memberikan inspirasi dalam pengelolaannya.
Kepada perancang program ini dan seluruh tim penulis, tim teknis dan tim
review dari disain pembelajaran yang telah berpartisipasi membuat program ini
terus mengalami perbaikan dan pembaharuan, saya mengucapkan terima kasih.
ASN cerdas adalah ASN yang terus mengasah kemampuan belajarnya. Dan ASN
cerdas juga ditumbuhkan oleh lembaga-lembaga pengembang kompetensi yang
terus melakukan pembelajaran dan berinovasi.
Adi Suryanto
3
Kata Pengantar
Sejalan dengan upaya mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang unggul,
pengembangan kompetensi terutama melalui pelatihan merupakan usaha strategis
untuk meningkatkan kompetensi yang diharapkan. Penyelenggaraan Pelatihan
Penyelenggara Pelatihan atau Training Officer Course (TOC) dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan inovasi dalam pelatihan dan tuntutan perubahan.
Kehadiran modul TOC ini memiliki nilai strategis karena menjadi acuan dalam
proses pembelajaran, sehingga lembaga pelatihan dengan penyelenggara pelatihan
yang profesional dapat diwujudkan. Modul ini diharapkan dapat membantu
widyaiswara atau fasilitator pelatihan dalam mendesain pengajaran yang akan
disampaikan kepada peserta pelatihan; membantu pengelola dan penyelenggara
pelatihan dalam penyelenggaraan pelatihan; dan membantu peserta pelatihan
dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk maksud inilah maka dilakukan
penyempurnaan tehadap keseluruhan modul Pelatihan TOC yang meliputi substansi
dan format.
4
Kepada seluruh peserta diharapkan dapat mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan secara optimal dengan penuh kesungguhan. Selamat mengikuti pelatihan
TOC.
Salam sukses.
Jakarta, 2022
Muhammad Taufiq
5
DAFTAR ISI
Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Tujuan Pembelajaran
D. Pokok Bahasan Dan Sub Pokok Bahasan
BAB II PENYUSUNAN LAPORAN PELATIHAN
A. Pengertian Laporan Pelatihan
B. Karakteristik Laporan Pelatihan
C. Prinsip-prinsip Penyusunan Laporan Pelatihan
D. Instrumen Laporan Pelatihan
E. Proses Penyusunan Laporan Pelatihan
F. Latihan
G. Rangkuman
H. Evaluasi
BAB III PENGELOLAAN HASIL PEMBELAJARAN PELATIHAN
A. Pengertian Pengelolaan Hasil Pembelajaran Pelatihan
B. Jenis Hasil Pembelajaran
C. Urgensi Pengelolaan Hasil Belajar
D. Proses Pengelolaan Hasil Belajar
E. Rangkuman
F. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
A. Rangkuman
B. Tindak Lanjut Pengembangan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
antar SDM penyelenggara maupun dengan stakeholder. Tugas penyelenggara
pelatihan meliputi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh
stakeholder, menjamin penyelenggaraan pelatihan sesuai standar kualitas.
B. Deskripsi Singkat
8
dalam proses pembelajaran, hendaknya paham betul akan hal ini.
Widyaiswara/fasilitator yang menyiapkan bahan ajar agar memahami metode
dan proses pembelajaran. Peserta yang sangat berkepentingan dengan
tercapainya hasil belajar secara efektif, secara mandiri berpartisipasi
menciptakan lingkungan psikologis yang mendukung. Begitu juga dengan
Penyelenggara pelatihan, dari aspek penyusunan laporan pelatihan dan
pengelolaan hasil pembelajaran.
C. Tujuan Pembelajaran
9
D. Pokok Bahasan Dan Sub Pokok Bahasan
10
BAB II
11
Selain laporan penyelenggara pelatihan tersebut diatas, beberapa
instansi Pembina juga memberikan kewajiban menyusun laporan perkembangan
implementasi inovasi yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pasca pelatihan.
Seperti diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun
2019 Tentang Pelatihan Kepemimpinan Pengawas, penyelenggara pelatihan
harus melakukan evaluasi pasca pelatihan dan melaporkan perkembangan
implementasi Aksi Perubahan yang dilaksanakan peserta pelatihan pada
jangka menengah/panjang.
12
berkewajiban menyusun laporan, kepada siapa laporan pelatihan disampaikan.
Selain itu akan dibahas juga mengenai instrumen laporan dan proses untuk
menyusun laporan pelatihan. Dengan memahami pengertian laporan maka
diharapkan seorang penyelenggara pelatihan dapat mengetahui dan menjawab
pertanyaan yang disebut 5 W+1 H yaitu apa yang akan dilaporkan, siapa
melakukan apa, bilamana dilakukan, mengapa dilakukan, dimana dilakukan dan
bagaimana melakukan penyusunan laporan pelatihan.
1. Menurut Keraf (2001: 284), Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana
penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan
karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
2. Menurut Soegito (dalam Wardani 2008) Laporan berisi informasi yang
didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data
disusun sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang kita berikan dapat
dipercaya dan mudah dipahami.
3. Menurut Dr. Prajudi Atmosudirjo, Laporan adalah dokumen pendek, tajam, dan
ringkas yang ditulis untuk tujuan dan khalayak tertentu.
4. Menurut Alawiyah, Laporan merupakan informasi yang dibuat oleh seorang
pejabat atau petugas untuk diberikan kepada pejabat atau petugas lain dalam
suatu sistem administrasi.
5. Menurut Luther M Gullic laporan adalah penyajian perkembangan atas hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan
dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi (Siaginan,
2003).
13
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
laporan adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang dalam
penyusunannya harus didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta
sehingga informasi yang diberikan dapat dipercaya serta mudah dipahami. Selain
itu sebuah laporan erat kaitannya dengan kewenangan seorang pejabat atau
petugas untuk diberikan kepada pejabat atau petugas lain dalam suatu sistem
administrasi.
B. Karakteristik Laporan
14
Penjelasan yang focus pada area kunci, penyampaiannya padat, jelas dan
cermat akan menggiring opini pembaca sesuai dengan tujuan dari
penyelenggaraan pelatihan. Gambaran mengenai focusing on critical things
antara satu jenis pelatihan dengan pelatihan yang lain tentu bisa berbeda di
sesuaikan dengan kompetensi yang dikembangkan, metode pelatihan dan
learning produk dari pelatihan tersebut.
15
3. Menempatkan hasil dalam konteksnya (putting results in contex)
16
5. Menyajikan perbandingan informasi (presnting comperative information)
Laporan pelatihan yang baik tidak hanya hasil pelatihan saat itu namun
bisa memperlihatkan hasil pada tahun sebelumnya dan bisa memprediksi
hasil pelatihan yang akan datang. Laporan hasil pelatihan juga perlu
memperbandingkan dengan lembaga lain. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan gambaran mengenai posisi organisasi dikaitkan dengan
penyelenggaraan pelatihan oleh organisasi lain yang lebih unggul untuk
ditiru diwaktu yang akan datang. Laporan pelatihan seharusnya berdaya
banding.
Laporan harus didasarkan pada data yang handal dan valid karena
kehandalan data akan mendukung kredibilitas informasi yang dikandungnya.
Dalam penyusunan laporan pelatihan, isu utama yang menjadi latar
belakang pelatihan, dasar hukum, metode penyelenggaran yang dipilih, dan
semua data dukung penyelenggaraan pelatihan harus valid. Guna
memperkuat validitas dan kehandalan informasi, beberapa unsur perlu di
lengkapi dengan data dukung yang relevan.
Informasi yang kredibel dalam sebuah laporan akan berarti guna untuk
mendukung keputusan yang diambil oleh pimpinan dalam organisasi.
Informasi handal (reliabel) berarti informasi bebas dari pengertian yang
menyesatkan. Informasi dapat diandalkan karena berisi data yang obyektif,
akurat dan tepat waktu. Akurasi dapat ditingkatkan dengan kehati-hatian
dalam memperoleh dan memproses data. Penerapan sistem informasi akan
membantu dalam keakuratan informasi.
17
7. Bermanfaat bagi masyarakat (benefits to the community )
18
keterbatasan dalam sebuah laporan dapat menjadi tantangan dan arah
perbaikan penyelenggaraan pelatihan pada masa yang akan datang.
1. Prinsip pertanggungjawaban.
2. Prinsip prioritas/pengecualian
Hal yang dilaporkan adalah hal yang penting dan relevan bagi
pengambil keputusan dan sebagai pertanggungjawaban. Untuk mengetahui
hal-hal prioritas dan hal hal yang tidak perlu diinformasikan dalam laporan
maka penyelenggara harus mempelajari pedoman intrumen laporan dari
instansi Pembina. Selain itu referensi mengenai ketentuan keterbukaan
informasi publik juga perlu diketahui agar memberikan gambaran mengenai
19
informasi yang dapat disampaikan maupun informasi yang dapat
dikecualikan/dirahasiakan.
3. Prinsip perbandingan
4. Prinsip akuntabilitas
20
Berdasarkan Undang Undang 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik keterbukaan informasi publik, Pelaporan pelatihan bukan
merupakan dokumen yang dikecualikan dan masuk dalam daftar informasi
publik (DIP) lembaga pelatihan. Sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik
maka laporan pelatihan dapat diakses kepada publik. Apabila terdapat pihak
yang ingin mengakses laporan pelatihan dapat disampaikan kepada publik.
Meskipun demikian perlu di cermati untuk informasi berkaitan dengan hasil-
hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan
rekomendasi kemampuan seseorang merupakan informasi yang
dikecualikan. Informasi tersebut termasuk Informasi Publik yang apabila
dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat
mengungkap rahasia pribadi, sehingga sifatnya terbatas dan tidak bisa
disampaikan ke publik..
5. Prinsip manfaat
21
D. Komponen Laporan Pelatihan
1. Penyelenggara Pelatihan
22
Pelatihan atau Lembaga Pelatihan Non pemerintah yang telah mendapatkan
pengakuan tertulis terakreditasi dari Lembaga Administrasi Negara atau
instansi teknis/instansi pembina. Apabila sebagai lembaga terakreditasi
maka laporan pelatihan dapat disampaikan kepada instansi Pembina sesuai
jenis pelatihan yang diselenggarakan. Misalnya :
23
Misalnya dalam ketentuan Peratuan Lembaga Administrasi Negara
nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS, laporan
penyelenggaraan pelatihan Dasar CPNS menggunakan instrumen yaitu :
24
BAB V : Bagian ini mendeskripsikan proses
EVALUASI penjaminan mutu penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS, dan menyajikan data evaluasi
peserta, widyaiswara, dan evaluasi
penyelenggaraan
a. Latar Belakang
Bagian ini memuat deskripsi terkait dengan hal hal yang melatar-
belakangi penyelenggaraan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga
Pelatihan Terakreditasi. Metode yang umum digunakan dalam menyusun
latar belakang adalah metode deduktif, dimana hal umum diceritakan
25
terlebih dahulu baru mengerucut ke hal khusus. Deduktif adalah cara
berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan
yang bersifat khusus.
Gambaran Global
Alasan umum
Alasan Rinci
Urgensi
Pengembangan
Kompetensi
Pelatihan yang
diselenggarakan
26
Selain instrument latar belakang, untuk memberikan informasi yang
lebih lengkap beberapa penyelenggara pada bagian ini melengkapi dengan
apa yang menjadi tujuan dan sasaran pelatihan tersebut. Tujuan biasanya di
bagi dalam tujuan umum dam tujuan khusus.
27
apapun yang kita laksanakan harus ada dasar hukumnya terutama sebagai
penyelenggaraan negara maka setiap yang dilakukan harus ada landasan
hukumnya.
28
c. Perencanaan Pelatihan
1) Peserta pelatihan
2) Pengajar
29
3) Penyelenggara
30
dokumen laporan Pelatihan antara lain terdiri atas gedung, teknologi,
kesehatan dll.
Tentu saja penggunaan sarana dan prasarana juga akan sangat ditentukan
dengan metode pelatihan secara klasikal, blended learning atau secara e-
Learning. Untuk penyelenggaraan secara e-learning misalnya maka
kebutuhan fasilitas berbasis teknologi akan lebih dominan dibandingkan
sarana prasrana fisik gedung, asrama dll..
31
d. Penyelenggaraan pelatihan
1) Evaluasi Peserta
32
pembelajaran. Evaluasi terhadap Peserta disesuaikan dengan aspek penilai
dalam pelatihan yang dapat berupa aspek evaluasi substansi/akademik,
evaluasi studi lapangan, evaluasi Aksi Perubahan maupun evaluasi sikap
perilaku.
3) Evaluasi Penyelenggaraan
33
f. Penutup
1) Kesimpulan
Untuk itu berikut beberapa hal yang dapat menjelaskan untuk membuat
membuat kesimpulan :
a) Menjawab Permasalahan
b) Tidak Bertele-tele
34
c) Jangan Menjelaskan Data
2) Saran
a) Jumlah Kata
35
c) Memberikan Rekomendasi
36
b. Pelaksanaan penyusunan laporan pelatihan
E. Rangkuman
37
data dukung yang relevan dan sesuai fakta dalam penyelenggaraan pelatihan.
Berbagai informasi dan data dukung yang disajikan dimaksud diarahkan agar
pihak yang membaca dan menerima laporan yakin bahwa penyelenggara
pelatihan telah merencanakan, melaksanakan dan melakukan mekanisme
penjaminan mutu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
38
F. Evaluasi
1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik laporan pelatihan yang baik ?
2. Salah satu karakteristik laporan yang baik adalah mengkaitkan dengan
tujuan dan hasilnya (relating goals and results). Mengapa laporan harus
bisa menunjukkan karakteristik ini?
3. Prinsip apa saja yang harus digunakan dalam menyusun laporan
pelatihan ?
4. Salah satu prinsip dalam penyusunan pelaporan adalah prinsip
pertanggung jawaban. Mengapa prinsip ini harus dipedomani dalam
penyusunan laporan?
5. Sebutkan instrument yang harus ada dalam laporan pelatihan;
39
BAB III
A. Pengertian
Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor
setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang
diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima
materi pelajaran.
Hasil belajar ialah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan
40
keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan
dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu
Dari beberapa pandangan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil
belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta pelatihan setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan peserta pelatihan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan inovasi yang dihasilkan.
41
B. Jenis Hasil Pembelajaran
Menurut Bloom (Retno AN, 2011) hasil belajar yang berkaitan dengan
tingkat kemampuan peserta pelatihan meliputi 3 ranah yaitu :
42
menerbitkan sertifikat kelulusan dan atau sertifikasi kompetensi sesuai jenis
pelatihan yang diikuti dengan kode regestrasi alumni sesuai ketentuan yang
berlaku.
43
penugasan, pengembangan karier atau berkaitan dengan penghargaan
lainnya.
b. Sejumlah 1 orang terbukti memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku
dengan kriteria tertentu yang masih kurang. Tentu database inipun bisa
menjadi referensi dalam penugasan, pengembangan karier atau
berkaitan dengan penghargaan lainnya. Termasuk pendekatan
pembinaan apa yang perlu dilakukan oleh pimpinan agar ada
peningkatan.
44
Menurut Utami (2015), inovasi hasil pembelajaran dapat dimaknai
sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran, dengan
menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang
mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran harus
mampu menghasilkan hasil yang optimal yaitu mampu memberdayakan
seluruh potensi yang dimiliki peserta pelatihan termasuk potensi untuk
merancang inovasi yang bermanfaat untuk organisasi.
45
capaian kinerja/produktivitas kerja tim, unit kerja, atau organisasi pada
rentang waktu tertentu.
C. Urgensi Pengelolaan Hasil Belajar
46
akademisi, masyarakat dan media). Proses diseminasi hasil pembelajaran
menjadi bagian yang penting sebagai public marketing hasil pembelajaran.
Publikasi hasil pembelajaran pelatihan melalui media massa baik media
cetak maupun media elektronik dapat bermanfaat bagi masyarakat yang
membutuhkan. Pameran inovasi hasil pembelajaran juga bisa bermanfaat
bagi masyarakat. Masyarakat bisa melihat langsung karya inovasi peserta
pelatihan dan memperoleh penjelasan secukupnya. Mekanisme publik
marketing ini juga sebagai akuntabilitas publik bahwa anggaran pelatihan
yang dibiayai anggaran negara dapat menghasilkan kompetensi pelayan
masyarakat dan inovasi yang kompetitif.
47
lembaga yang menangani kepegawaian. Database kompetensi alumni
memberikan informasi kompetensi manajerial, teknis dan sosiokultural
sebagai bahan pertimbangan untuk kepentingan mutasi (tour of area dan
tour of duty) maupun promosi dalam jabatan setingkat lebih tinggi.
48
terbatas kompetensi alumni dan ada pelatihan yang menghasilkan inovasi.
Misalnya pelatihan struktural kepemimpinan, pelatihan dasar CPNS hasil
pembelajaran selain database kompetensi manajerial alumni juga terdapat
inovasi yang dihasilkan dari aksi perubahan/proyek perubahan.
Database hasil pembelajaran dimaksud harus didukung dengan
bukti yang valid misalnya untuk database kompetensi alumni buktinya
adalah hasil evaluasi akhir (berita acara) atau keputusan penetapan
kelulusan peserta pelatihan. Adapun untuk database inovasi, data dukung
yang dibutuhkan adalah dokumen proyek perubahan/aksi
perubahan/aktualisasi pelatihan peserta. Data dukung inovasi bisa dalam
bentuk dokumen fisik maupun softfile yang sudah diverifikasi.
2. Analisis hasil pembelajaran pelatihan
Keseluruhan database hasil pembelajaran dimaksud selanjutnya
dapat dianalisis dan dikategorikan dalam kelompok kelompok tertentu
untuk memudahkan pemanfaatannya. Misalnya database kompetensi
peserta pengelompokan dapat didasarkan pada jenis kompetensi yang
dimiliki, maupun kualifikasi kompetensinya.
Untuk database inovasi dapat dikategorikan berdasarkan pelatihan,
jenis/rumpun inovasi yang dihasilkan. Hal ini akan memudahkan pihak lain
untuk mengakses inovasi dan melakukan proses adopsi dan adaptasi di
organisasnya.
3. Filing hasil pembelajaran
Proses pengarsipan hasil pembelajaran dapat dilakukan secara fisik
maupun berbasis e filing. Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan
database kompetensi alumni dan inovasi di era disruption tentu sangat
diharapkan. Apalagi kalau sudah dilakukan integrasi pengelolaan system
informasi misalnya antara system pengelolaan pegawai (e personal system)
dan system informasi kediklatan. Dengan pengarsipan berbasis teknologi
49
diharapkan dapat terpenuhi aspek otorisasi, kemudahan akses, kecepatan,
transparansi, sharing inovasi dll.
4. Diseminasi hasil pembelajaran pelatihan
Untuk memberikan kemanfaatan yang besar maka hasil pembelajaran
utamanya inovasi harus dilakukan diseminasi melalui berbagai media.
Dapat dilakukan dalam even seminar inovasi, media sosial (Youtube,
Facebook, Twitter, website dll) maupun melalui sosialisasi inovasi daerah
dan lain lain. Tentu Penyelenggara pelatihan dapat mengidentifikasikan
media yang di pandang sesuai dengan situasi kondisi daerah masing-
masing.
5. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan hasil pembelajaran.
Proses pengawasan dan pengendalian pengelolaan hasil
pembelajaran penting dilakukan untuk memastikan kualitas, kuantitas, dan
kemanfaatan hasil pembelajaran bagi individu serta organisasi. Hasil dari
proses dimaksud diharapkan dapat memberikan kontribusi pada validitas
database kompetensi pegawai dan inovasi yang kekinian. Selain itu
penyempurnaan media dan integrasi system pengelolaan hasil pembelajaran
juga terus diupdate agar memudahkan akses bagi pihak yang membutuhkan.
Berdasarkan gambaran tersebut diatas, pada bagian akhir
diharapkan penyelenggara pelatihan mengetahui apa yang harus dikelola,
siapa yang mengelola, bagaimana cara pengelolaan, melalui media apa
dikelola dan untuk apa hasil pembelajaran dimaksud perlu dikelola.
50
D. Latihan
E. Rangkuman
51
Selanjutnya untuk menghasilkan kemanfaatan yang besar dari hasil
pembelajaran maka para penyelenggara perlu memahami proses pengelolaan
hasil pembelajaran. Proses pengelolaan hasil pembelajaran oleh penyelenggara
dapat dilakukan setelah pelatihan berakhir. Secara umum proses pengelolaan
hasil pembelajaran oleh penyelenggara dapat dilakukan melalui tahapan
Identifikasi hasil pembelajaran, Analisis hasil pembelajaran pelatihan, Filing hasil
pembelajaran, Diseminasi hasil pembelajaran pelatihan, Pengawasan dan
pengendalian pengelolaan hasil pembelajaran.
52
BAB V
PENUTUP
A. Rangkuman
1. Rangkuman Penyusunan Laporan Pelatihan
53
Untuk mendapatkan laporan pelatihan dengan karakteristik
tersebut di atas, diperlukan prinsip-prinsip penyusunan laporan yang baik
yaitu prinsip pertanggungjawaban, prinsip prioritas/pengecualian, prinsip
akuntabilitas, dan prinsip manfaat. Selanjutnya dalam penyusunan laporan
pelatihan juga harus memperhatikan komponen dan instrument yang harus
ada dalam dokumen pelaporan sesuai ketentuan dari instansi Pembina
pelatihan. Selain itu data dukung perlu diperhatikan untuk memperkuat
informasi laporan pelatihan.
54
Secara umum proses pengelolaan hasil pembelajaran oleh
penyelenggara dapat dilakukan dengan tahapan Identifikasi hasil
pembelajaran, Analisis hasil pembelajaran pelatihan, Filing hasil
pembelajaran dan Diseminasi hasil pembelajaran pelatihan Pengawasan
dan pengendalian pengelolaan hasil pembelajaran.
Kami sadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik
dan saran demi kesempurnaannya modul ini sangat kami harapkan. Namun
demikian, modul ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengefektifkan proses
penyusunan pelaporan dan pengelolaan hasil pembelajaran, khususnya bagi
peserta Pelatihan Bagi Penyelenggara Pelatihan (Training Officer Course / TOC)
dan umumnya bagi pembaca modul yang sederhana ini. Dalam melaksanakan
tugas kita sebagai Penyelenggara pelatihan, mungkin kita akan menemui
berbagai kesulitan dan hambatan, namun jangan pernah berputus asa karena
setiap langkah kecil adalah awal dari setiap langkah besar
55
Referensi:
56