Anda di halaman 1dari 8

NAMA : HERAWATI

NIM : 041113455

Soal 1}. Seorang Kepala Sekolah yang baik harus MAMPU menciptakan tim kerja yang
kompak dantransparan di sekolah yang dipimpinnya.

Jelaskan empat faktor penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi MBS, untuk
menguatkan tim kerja yang kompak dan transparan menurut Depdiknas (2002)

Jawab :

Empat faktor penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi MBS, untuk menguatkan
tim kerja yang kompak dan transparan menurut Depdiknas (2002), yakni kekuasaan,
pengetahuan dan keterampilan, sistem informasi, serta sistem penghargaan.

a. Kekuasaan yang dimiliki sekolah

Kepala Sekolah memiliki kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil keputusan berkaitan
dengan kebijakan dibandingkan dengan sistem manajemen pendidikan yang dikontrol oleh
pusat. Besarnya kekuasaan sekolah bergantung bagaimana MBS dapat diimplementasikan.
Pemberian kekuasaan secara utuh seperti dituntut manajemen tidak mungkin dilaksanakan
sekaligus, tetapi memerlukan proses transisi dari manajemen terpusat ke MBS. Kekuasaan
lebih besar yang dimiliki oleh Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan perlu
dilaksanakan secara demokratis, antara lain dengan melibatkan semua pihak khususnya guru
dan orang tua peserta didik; membentuk pengambil keputusan dalam hal-hal yang relevan
dengan tugasnya; serta menjalin kerjasama dengan masyarakat dan dunia kerja.

Sebagai contoh: Dalam pengembangan kurikulum, semua muatannya merupakan urusan


pusat, kepala sekolah dan guru harus melaksanakannya sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknisnya. Demikian halnya dengan anggaran Pendidikan yang mengalir dari
pusat ke daerah, melewati saluran birokrasi dengan begitu banyak simpul yang masing-
masing menginginkan bagian. Tidak heran jika nilai akhir yang diterima oleh sekolah telah
menyusut lebih dari separuhnya. Berbagai permasalahan di atas dapat dihindarkan dengan
menerapkan MBS, yang memberikan kewenangan kepada sekolah dalam mengelola
kurikulum, pembelajaran, pendanaan, dan pengembangan sumber-sumber daya sekolah.

b. Pengetahuan dan keterampilan


Kepala Sekolah beserta seluruh warganya harus menjadi “learning person”, yang senantiasa
belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus menerus (continuous
improvement).

Seluruh warga sekolah perlu memiliki pengetahuan untuk meningkatkan prestasi, memahami
dan melaksanakan berbagai teknik, seperti quality assurance, quality control, self-assessment,
school review, benchmarking, dan analisis SWOT. Untuk itu, sekolah harus memiliki sistem
pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang diwujudkan melalui pelatihan. Hal ini
dapat dilakukan, terutama dengan mengembangkan manajemen yang transparan dan
akuntabel. Misalnya: melibatkan berbagai pihak, seperti Komite Sekolah dalam mengelola
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

c. Sistem informasi yang jelas

Sekolah yang melaksanakan MBS perlu memiliki informasi yang jelas tentang program yang
netral dan transparan, karena dari informasi tersebut seseorang akan mengetahui kondisi
sekolah. Informasi ini diperlukan untuk monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas sekolah.
Informasi yang amat penting untuk dimiliki sekolah, antara lain berkaitan dengan
kemampuan guru, prestasi peserta didik, kepuasan orang tua dan peserta didik, serta visi dan
misi sekolah.

Hal tersebut dapat dilakukan, misalnya: melalui pengelolaan pangkalan data secara online,
yang dapat dilihat oleh semua pihak sehingga setiap orang dapat mengetahui informasi
sekolah, baik yang berkaitan dengan sumber daya sekolah, maupun prestasi yang dimilikinya.

d. Sistem penghargaan

Sekolah yang melaksanakan MBS perlu menyusun sistem penghargaan bagi warganya yang
berprestasi, untuk mendorong kariernya. Sistem ini diharapkan mampu meningkatkan
motivasi dan produktivitas kerja dari kalangan warga sekolah. Oleh karena itu, sistem
penghargaan yang dikembangkan harus bersifat proporsional, adil, dan transparan. Misalnya:
kepala sekolah memberikan hadiah kepada guru olah raga yang mampu mengantarkan
peserta didik untuk mengikuti pertandingan tingkat regional atau nasional

Soal 2}. Salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang Kepala
Sekolah adalah keterampilan konseptual.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan konseptual seorang kepala sekolah?

Jawab :

Keterampilan konsepsual (conceptual skill) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasi


dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan
manajer untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan memahami bahwa bagian-bagian
organisasi saling tergantung satu sama lain.

Keterampilan konseptual (conceptual skill) yaitu keterampilan yang harus dimiliki oleh
kepala sekolah untuk menentukan strategi, merencanakan, merumuskan kebijakan, serta
memutuskan sesuatu yang terjadi dalam organisasi termasuk sekolah sebagai lembaga
pendidikan.

b. Berikan 4 contoh dari keterampilan konseptual tersebut

Jawab :

4 contoh dari keterampilan konseptual tersebut sebagai berikut:

 Analisis

Keterampilan konseptual yang sangat penting adalah kemampuan untuk menganalisis dan


mengevaluasi apakah suatu perusahaan mencapai tujuannya dan tetap berpegang pada
rencana bisnisnya. Para manajer harus melihat bagaimana semua departemen bekerja
bersama, melihat masalah tertentu, dan kemudian memutuskan langkah apa yang perlu
diambil.

 Komunikasi

Tanpa keterampilan komunikasi yang kuat, seorang karyawan tidak akan dapat berbagi


solusinya dengan orang yang tepat. Seseorang dengan keterampilan konseptual dapat
menjelaskan masalah dan menawarkan solusi dengan jelas. Dia dapat berbicara secara efektif
kepada orang-orang di semua tingkatan dalam organisasi, mulai dari manajemen tingkat atas
hingga karyawan dalam departemen tertentu.

Orang dengan keterampilan konseptual juga pendengar yang baik. Mereka harus


mendengarkan kebutuhan para pengusaha sebelum menyusun rencana aksi.
 Berpikir kreatif

Orang dengan keterampilan konseptual harus sangat kreatif . Mereka harus mampu


memikirkan solusi kreatif untuk masalah abstrak.

Ini melibatkan pemikiran "di luar kotak" - mereka harus mempertimbangkan bagaimana
semua departemen dalam suatu organisasi bekerja bersama, dan bagaimana mereka dapat
bekerja untuk memecahkan masalah tertentu.

 Kepemimpinan

Seseorang dengan keterampilan konseptual juga memiliki keterampilan kepemimpinan


yang kuat. Dia perlu meyakinkan karyawan dan majikan untuk mengikuti visinya untuk
perusahaan. Dia perlu menginspirasi orang lain untuk percaya dan mengikutinya, dan itu
membutuhkan kepemimpinan yang kuat.

Soal 3}. Hasil belajar siswa kelas IX SMK Negeri 1 Kota Jaya Raya masih di bawah rata-rata
hasil belajar nasional. Dari hasil evaluasi capaian target sekolah, didapatkan data bahwa
aspek utama yang perlu diperbaiki adalah kurikulum sekolah. Kepala Sekolah berencana
merevitalisasi kurikulum.

Jelaskan komponen, aspek dan indikator yang perlu direvitalisasi di sekolah tersebut?
Gunakan tabel berikut untuk menjawab soal ini:

Jawab :

Revitalisasi Kurikulum di SMKN 1 Jaya Raya

Komponen Aspek Indikator


1. Kerangka 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum dijalankan
Dasar dan sesuai dengan Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang
Struktur Standar Isi.
Kurikulum Kurikulum 2. Kerangka dasar struktur kurikulum memuat .26 mata
pelajaran.
3. Struktur kurikulum sesuai dengan Permendiknas
No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
2. Beban Belajar 1. Beban Belajar peserta didik berdasarkan
Permendiknas No.22Tahun 2006 (45 menit per jam
maple).
2. Pelaksanaan 40 menit per jam mapel.
3. Pemberian tugas secara terstruktur setiap mata
pelajaran.
3. KTSP 1. Silabus sebagai lampiran KTSP dikembangkan
melalui pengkajian SK dan KD sebagaimana tercantum
pada standar isi (SI) Perumusan indicator pencapaian
kompetensi menggunakan KKO yang dimulai dari
tingkat berfikir mudah ke sukar , sederhana
kekompleks, dekat kejauh, konkrit keabstrak.
2. mengadakan MGMP/workshop dan kegiatan lain
untuk meningkatkan kemampuan guru mengkaji SK-
KD mata pelajaran dan membuat pemetaan SI.
3. mengadakan MGMP/workshop dan kegiatan lain
untuk meningkatkan kemampuan guru merumuskan
indikator pencapaian kompetensi sehingga KKO pada
KD terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang
ada di KKO indicator.
4. Kalender 1. Kalender Pendidikan sebagai acuan dalam
Pendidikan melaksanakan kegiatan pembelajaran disusun oleh
sekolah.
2. Sekolah Menyusun kalender Pendidikan mengacu
kalender umum dan perhitungan hari dan minggu
efektif, jika ada perubahan sesuai kebijakan pemerintah.

Soal

4}. Salah satu indikator efektivitas penerapan MBS dapat dilihat dari hasil/outcome suatu
sekolah.

a. Jelaskan apa yang dimaksud indikator hasil/outcome?

Jawab :
Indikator Outcome adalah  gambaran mengenai hasil aktual atau yang diharapkan dari barang
atau jasa yang dihasilkan (peningkatan kuantitas, perbaikan proses, peningkatan efisiensi,
peningkatan kualitas, perubahan perilaku, peningkatan efektivitas, dan peningkatan
pendapatan).

b. Berikan 3 contoh hasil/outcome suatu sekolah

Jawab :

Outcome yang berkaitan dengan "tujuan jangka pendek" pada aspek pembelajaran, yaitu
terciptanya kualitas lulusan yang memiliki karakteristik: (1) kesadaran, (2) pengetahuan, (3)
atitud, (4) skill, (5) opini, (6) aspirasi dan (7) motivasi.

 Outcome yang berkaitan dengan "tujuan jangka menengah" pada aspek kegiatan yang
meliputi aspek-aspek: (1) perilaku, praktek, penentu keputusan, kebijakan dan aksi-
aksi sosial di bidang pendidikan.

 Outcome yang berkaitan dengan "tujuan jangka panjang" pada menekankan pada perubahan
kondisi sosial, ekonomi, kependudukan dan lingkungan dalam bidang pendidikan.

3 contoh hasil/outcome suatu sekolah, yaitu :

1. penerimaan di pendidikan lebih lanjut


2. prestasi dan pelatihan berikutnya
3. kesempatan kerja dan penghasilan serta prestise lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai