1. Pengertian
2. Prosedur
Prosedur pelaksanakan PKB kepala sekolah terkait dengan proses dan prosedur
sebelumnya yaitu program penyiapan kepala sekolah/madrasah. Untuk lebih jelasnya prosedur
ini dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Selain itu, rancangan kegaitan PKB dilaksanakan secara sistematis dari kiri ke kanan. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut.
1) Proyeksi kebutuhan untuk dua tahun ke depan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
2) Seleksi calon kepala sekolah dilaksanakan melalui seleksi administrasi dan seleksi
akademik. Proses seleksi ini dikembangkan oleh LPPKS. Pelaksanaan seleksi
administrasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Seleksi
akademik dilakukan oleh lembaga penyelenggara yang terakreditasi.
3) Program penyiapan sebagai pengembangan keprofesian ditujukan untuk menyiapkan
guru menjadi kepala sekolah/madrasah. Program ini merupakan penjabaran lebih lanjut
dari Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala
sekolah/madrasah dan harus dilakukan oleh lembaga penyelenggara yang terakreditasi.
Program tersebut meliputi tatap muka 100 jam pelatihan dan 3 bulan praktik di tempat
kerja dan diikuti dengan penilaian kompetensi. Jika calon lulus penilaian kompetensi
tersebut mereka mendapatkan sertifikat sebagai guru yang kompeten untuk diangkat
sebagai kepala sekolah/madrasah sesuai kebutuhan di Kabupaten/Kota. Kepala
sekolah/madrasah yang baru diangkat dapat mengikuti PKB.
b. Program PKB
1) PKB tingkat ke-1. Merupakan program bagi kepala sekolah/madrasah untuk mencapai
kompetensi tingkat ke-1. Kompetensi tingkat ke-1 adalah kompetensi minimal yang harus
dimiliki oleh kepala sekolah/madrasah. PKB tingkat ke-1 bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi dan kinerja kepala sekolah tempat tugas.
2) Setelah menguasai kompetensi-kompetensi tingkat-1, kepala sekolah dapat melanjutkan
ke PKB tigkat ke-2. Materi-materi PKB tingkat ke-2 dapat membantu pengembangan
kompetensi kepala sekolah. PKB tingkat ke-2 bertujuan meningkatkan kepemimpinan
dan kinerja kepala sekolah/madrasah.
3) PKB tingkat ke-3 ditujukan untuk kepala sekolah pakar/ahli yang ingin mengembangkan
kompetensi lebih lanjut. Contohnya, jika ingin mendalami spesialisasi tertentu, menjadi
pakar dalam manajemen sekolah, menjadi pemimpin teladan di antara para kepala
sekolah, menjadi peneliti atau penguji penyusunan karya ilmiah/publikasi ilmiah.
a. Pengembangan Diri
1) Diklat
kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pengawas sekolah untuk berbagi gagasan dan
keahlian melalui kegiatan-kegiatan dalam kelompok gugus, kecamatan, kota/kabupaten/provinsi.
a) Eksplorasi teori, berupa dikalt yang diikuti kepala sekolah dalam memahami komponen
yang harus dikuasai ketika menerapkan kepemimpinan pembelajaran, melakukan
supervisi pembelajaran, menunjukkan kepribadian dan perilaku sosial,
mengembangkan/memanfaatkan sumber daya, menerapkan manajemen kewirausahaan
dan melakukan pengembangan sekolah.
b) Pemodelan dan pendemonstrasian keterampilan, kegiatan diklat yang diikuti kepala
sekolah dalam menemukan model kepemimpinan dan manajemen selanjutnya
mendemonstrasikan model ketrampilan tersebut di sekolah.
c) Simulasi praktik terbaik, kegiatan diklat yang diikuti kepala sekolah/madrasah agar
mampu mensimulasikan praktek terbaik di sekolahnya masing-masing baik ditingkat
gugus/ kecamatan dengan bimbingan pengawas sekolah/madrasah.
d) Pemberian balikan terhadap kinerja, diklat yang diikuti kepala sekolah/madrasah agar
mampu membuat rumusan balikan terhadap hasil penilai kinerja sebagai kepala
sekolah/madrasah.
e) Mentoring di tempat kerja, diklat yang diikuti kepala sekolah untuk memperoleh bekal
bagi kepala sekolah dalam memberikan pendampingan terhadap guru dalam
meningkatkan hasil pembelajaran.
Pelaksanaan diklat PKB-KS dilakukan menggunakan program diklat In service learning , On the
job learning, In service learning (In, On, In ), dengan ketentuan sebagai berikut :
Kegiatan On the job learning adalah mengimplementasikan RTL yang telah disusun pada
akhir In2,
OJL dilaksanakan disekolah masing-masing.
Seteiap peserta mengerjakan tugas dilakukan secara individu
Hasil-hasil tugas OJL dikemas menjadi suatu laporan lengkap dengan lampiran-
lampiranya, yang biasa kita sebut portofolio.
c) Pelaksanaan In service learning 2 (In2)
d) Pemberian Sertifikat
Sertifikat diberikan kepada peserta diklat apabila nilai masing-masing dari In1; Ojl; dan
nilai In2, rata-rata minimal dengan nilai “baik”.
4) Kegiatan kolektif.
Kegiatan kolektif yakni kegiatan PKB yang dilaksanakan melalui aktivitas organisasi
atau kelompok kerja kepala sekolah/madrasah seperti Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)
atau Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) merupakan forum yang dapat digunakan
sebagai wadah PKB Kepala Sekolah. Agar efektif, kelompok-kelompok kerja ini harus memiliki
struktur dan fokus yang jelas dalam kaitannya dengan PKB Kepala Sekolah/Madrasah. Kegiatan
tersebut meliputi :
7) Mentoring
b. Publikasi Ilmiah
Menulis karya ilmiah yang diterbitkan pada seperti journal, majalah ilmiah, atau
penerbitan ilmiah periodik lainnya. Karya ilmiah meliputi :
a) Laporan Hasil Penelitian
b) Tinjauan Ilmiah
Menulis karya populer yang dimuat pada surat kabar atau majalah. Karya populer yang
dimaksud adalah :
a) Tulisan Ilmiah Populer
Karya ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasikan di media massa (koran, majalah,
atau sejenisnya). Karya ilmiah populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi ini
merupakan kelompok tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau
gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan pada satuan pendidikan
penulis bersangkutan.
b) Artikel ilmiah
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan
ilmiah dalam bidang pendidikan satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah. Artikel ini
dipublikasikan di media masa (koran, majalah, atau sejenisnya).
3) Pemakalah/Narasumber
a) Identifikasi Tema
Dalam melakukan identifikasi tema ini kepala sekolah menggunakan permasalahan yang
dihadapi sekolah yang menimbulkan kebutuhan atas solusinya. Misalnya dari hasil penulisan
karya ilmiah.
Tentukan jenis penerbitan yang memungkinkan dapat menerima artikel atau hasil tulisan.
c) Pengembangan ide
e) Penilaian
Hasil penulisan dalam bentuk draf melibatkan mentor untuk diminta saran dalam
penentuan kelayakan sebuah tulisan ilmiah, proses ini dapat bekerja sama dengan teman sejawat,
pengawas sekolah dan akademisi. Hal ini dilakukan sampai menghasilkan tulisan yang layak
dipublikasikan.
c. Karya Inovatif
1) Menulis buku teks, bahan diklat atau pedoman-pedoman yang relevan dan berkaitan dengan
kompetensi, tugas pokok dan fungsi kepala sekolah. Buku dalam Bidang Pendidikan
Buku di bidang pendidikan berisi pengetahuan yang terkait dengan profesinalisme kepala
sekolah/madrasah ini antara lain :
2) Terlibat dalam pengembangan standar-standar yang berkaitan dengan manajemen dan sumber
daya pendidikan.
Kepala sekolah turut telibat dalam pengembangan standar penilaian kinerja, standar
penilaian akreditasi sekolah, pengembangan penialai angka kredit guru, dan lain-lain, baik
ditingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi bahkan nasional
3) Mengembangkan metode kerja atau teknologi yang berguna bagi peningkatan kepemimpinan
dan manajemen sekolah. Diantaranya Kepemimpinan Pembelajaran, diantaranya teknologi
pembelajaran untuk guru, misalnya pembuatan video contoh Pelaksanaan PAIKEM yang
dilakukan kepala sekolah/madrasah dilengkapi buku panduan serta diseminarkan dengan guru
yang ada di sekolah/gugus atau kecamatan.
1) Identifikasi kebutuhan
Dalam melakukan identifikasi kebutuhan ini kepala sekolah menggunakan sumber-sumber yang
berupa: permasalahan yang dihadapi sekolah yang menimbulkan kebutuhan atas solusinya;
permintaan atau dorongan dari dalam diri maupun dari luar diri kepala sekolah; tuntutan
pengembangan diri maupun pengembangan sekolah; maupun inspirasi yang diperoleh kepala
sekolah, serta sumber-sumber lain. Identifikasi kebutuhan ini dapat dilakukan secara individual
maupun bersama dengan fihak lain seperti, guru, pengawas sekolah, komite sekolah dan lain-
lain.
2) Pengembangan ide
Pengembangan ide dilakukan setelah kebutuhan pengembangan teridentifkasi. Pada tahap ini
kepala sekolah dapat mengembangkan gagasan sendiri maupun secara kolektif dengan warga
sekolah, komite sekolah maupun dengan pengawas. Mekanisme pengembangan ide dapat
dilakukan secara fleksibel oleh kepala sekolah, misalnya melalui rapat sekolah, forum diskusi,
kelompok kerja kepala sekolah/madrasah (KKKS/KKKM/MKKS) dan lain-lain.
3) Penentuan prioritas
Berdasarkan prioritas ide-ide yang telah dikembangkan selanjutnya dilakukan proses pembuatan
karya. Karya inovatif yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah antara lain adalah penulisan
buku teks, pengembangan standar manajemen dan sumber daya pendidikan, mengembangan
metode kerja dan lain-lain. Dari proses ini selanjutnya akan diperoleh draft karya inovatif kepala
sekolah.
5) Penilaian karya
Draft karya inovatif yang sudah disusun selanjutnya perlu dinilai oleh fihak-fihak terkait seperi
pengawas sekolah, sesama kepala sekolah dalam KKKS/KKKM/MKKS, atau fihak lain.
Penilaian ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dan komentar dari fihak-fihak yang terkait
dengan karya yang sedang dikembangkan. Dengan proses ini pula diharapkan akan diperoleh
pengakuan terhadap karya tersebut.
1) Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PKG sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi
baik in 1, OJL, maupun in 2
5) Mempresentasikan hasil OJL pada IN 26) Mengikuti assesmen dalam PKB pada in 2
b. Korwas/Pengawas memilki peran yang terkait dengan evaluator dan mediator. Dengan
demikian tugas korwas/pengawas, adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan penilaian kinerja.
2) Menyusun laporan hasil penilaian kinerja.
3) Membuat peta kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil penilaian kinerja.
4) Merekomendasikan penyelenggaran PKB kepada Dinas Pendidikan sesuai dengan peta
kompetensi.
c. LPMP memiliki peran yang terkait dengan fasilitasi, pengajaran, pendampingan, dan evaluasi
hasil kegiatan PKB, tugas LPMP/P4TK/LPPKS. adalah sebagai berikut:
1) Merancang struktur program dan silabis PKB baik in 1, OJL, maupun In 2.
2) Menyiapkan fasilitator sesuai dengan bidang kompetensinya.
3) Menyiapkan sarana prasarana untuk kegiatan PKB.
4) Menyelenggarakan PKB in 1.
5) Melakukan Pendampingan dalam Kegiatan OJL.
6) Membuat instrument penilaian dan pendampingan PKB
7) Melaksanakan kegiatan In 2
8) Melaksanakan penilaian / mengevaluasi hasil PKB berdasarkan hasil In 1, OJL dan in 2
9) Melaporkan hasil diklat kepada Dinas Pendidikan
10) Menindak lanjuti hasil PKB
1. Pengertian
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kepala Sekolah sebagaimana yang dijelaskan
pada bagian A meliputi pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada dimensi
kompetensi kepala sekolah/madrasah merupakan salah satu amanat yang tertuang dalam
Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010. Pelakanaan PKB didasarkan pada hasil penilaian kinerja
guru kepala sekolah dan dapat dilaksanakan melalui pengembangan diri, publikasi ilmiah,
dan/atau karya inovatif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan PKB ini dapat
dilakukan melalui kegiatan yang berbasis kelompok, baik skala besar maupun skala kecil. Yang
termasuk kelompok besar, misalnya diklat fungsional, KKKS/KKKM/MKKS. Yang termasuk
kelompok kecil, misalnya melakukan penelitian dan penulisan buku dalam tim.
2. Prosedur
Pelaksanaan PKB Kepala Sekolah secara kelompok melalui tiga unsur yaitu Pengembangan Diri,
Karya Inovatif, dan Publikasi Ilmiah. Berikut akan dibahas ketiga unsur tersebut.
a. Pengembangan Diri
Bentuk kegiatan Pelaksanaan PKB Kepala Sekolah kelompok dalam pengembangan diri antara
lain sebagai berikut:
1) Diklat
Diklat ini merupakan kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pengawas sekolah untuk berbagi
gagasan dan keahlian melalui kegiatan-kegiatan dalam kelompok gugus, kecamatan,
kota/kabupaten/ provinsi.
Adapun pembelajaran yang dilaksanakan dalam diklat meliputi :
a) Eksplorasi teori, berupa diklat yang diikuti kepala sekolah dalam memahami komponen yang
harus dikuasai ketika menerapkan kepemimpinan pembelajaran, melakukan supervisi
pembelajaran, menunjukkan kepribadian dan perilaku sosial, mengembangkan/ memanfaatkan
sumber daya, menerapkan manajemen kewirausahaan dan melakukan pengembangan sekolah.
b) Pemodelan dan pendemonstrasian keterampilan, kegiatan diklat yang diikuti kepala sekolah
dalam menemukan model kepemimpinan dan manajemen selanjutnya mendemonstrasikan model
keterampilan tersebut di sekolah.
c) Simulasi praktik terbaik, kegiatan diklat yang diikuti kepala sekolah/madrasah agar mampu
mensimulasikan praktek terbaik di sekolahnya masing-masing baik ditingkat gugus/kecamatan
dengan bimbingan pengawas sekolah/madrasah.
d) Pemberian balikan terhadap kinerja, diklat yang diikuti kepala sekolah/madrasah agar mampu
membuat rumusan balikan terhadap hasil penilai kinerja sebagai kepala sekolah/madrasah.
e) Mentoring di tempat kerja, diklat yang diikuti kepala sekolah untuk memperoleh bekal bagi
kepala sekolah dalam memberikan pendampingan terhadap guru dalam meningkatkan hasil
pembelajaran.
4) Kegiatan kolektif.
Kegiatan kolektif adalah kegiatan PKB yang dilaksanakan melalui aktivitas organisasi atau
kelompok kerja kepala sekolah/madrasah seperti Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) atau
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Kelompok-kelompok kerja ini hendaknya
memiliki struktur dan fokus yang jelas dalam kaitannya dengan PKB Kepala Sekolah/Madrasah.
Kegiatan tersebut meliputi :
• Mengikuti kegiatan kelompok/ musyawarah kerja kepala sekolah, misalnya menyusun
pengembangan kurikulum berbasis keunggulan lokal dan nasional dan/atau kegiatan
pengembangan manajemen berbasis TIK, pembuatan standar penilaian sekolah, pembuatan liflet
tingkat gugus, dan/atau kegiatan lainnya untuk kegiatan pengembangan kompetensi dan
keprofesian kepala sekolah.
• Mengikuti kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban sebagai kepala
sekolah /madrasah dengan pengembangan keprofesiannya.
• Kepala sekolah dapat mengikuti kegiatan kolektif atas dasar penugasan baik oleh dinas
pendidikan maupun atas kehendak sendiri kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan.
6) Mentoring
Mentoring merupakan aktivitas PKB Kepala sekolah/Madrasah dimana kepala sekolah yang
berpengalaman atau yang lebih kompeten dipasangkan dengan kepala sekolah yang kurang
berpengalaman. Kedua kepala sekolah/madrasah yang berpasangan tersebut dapat saling
berdiskusi tentang tujuan PKB, berbagai gagasan dan strategi praktis yang efektif, melakukan
refleksi terhadap berbagai kasus dan perkembangan terkini, saling mengamati kinerja masing-
masing, dan berbagai cara untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah.
b) Tinjauan Ilmiah
Makalah tinjauan ilmiah adalah publikasi Kepala Sekolah/Madrasah melalui tinjauan teoritik dan
empirik sehingga menimbulkan ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah
pendidikan yang ada di satuan pendidikannya (di sekolah/ madrasah). Kegiatan ini dapat
dilakukan bersama dengan orang lain.
3) Pemakalah/Narasumber
Menjadi pemakalah/nara sumber pada seminar, simposium, diskusi panel, kolokium,atau forum
atau diskusi ilmiah lainnya. Kepala sekolah/madrasah dipercayakan untuk menyajikan makalah
hasil karyanya sendiri atau sebagai nara sumber/panelis pada bidang keilmuan yang relevan
dengan tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah ditingkat gugus atau pada kegiatan
KKKS/KKKM/MKKS.
c. Karya Inovatif
Bentuk karya inovatif dalam pengembangan diri, antara lain
a. Menulis Buku, Bahan Diklat Bersama
Menulis buku teks, bahan diklat, atau pedoman-pedoman relevan yang berkaitan dengan
kompetensi, tugas pokok dan kompetensi kepala sekolah
2) Korwas / Pengawas
Korwas/pengawas memilki peran yang terkait dengan evaluator dan mediator. Dengan demikian
tugas korwas/pengawas, adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah
b. Menyusun laporan hasil penilaian kinerja sekolah
c. Membuat peta kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil penilaian kinerja
d. Merekomendasikan penyelenggaran PKB kepada Dinas Pendidikan sesuai dengan peta
kompetensi
3) LPMP/P4TK/LPPKS
LPMP memiliki peran yang terkait dengan fasilitasi , pengajaran, pendampingan, dan evaluasi
hasil kegiatan PKB, Tugas LPMP/P4TK/LPPKS. adalah sebagai berikut :
a. Merancang struktur program dan silabis PKB baik in 1, OJL, maupun In 2
b. Menyiapkan fasilitator sesuai dengan bidang kompetensinya
c. Menyiapkan sarana prasarana untuk kegiatan PKB
d. Menyelenggarakan PKB in 1
e. Malakukan Pendampingan dalam Kegian OJL
f. Membuat instrument penilaian dan pendampingan PKB
g. Melaksanakan kegiatan In 2
h. Melaksanakan penilaian / mengevaluasi hasil PKB berdasarkan hasil In 1, OJL dan in 2
i. Melaporkan hasil diklat kepada Dinas Pendidikan
j. Menindak lanjuti hasil PKB
4) Kepala Sekolah
Kepala sekolah berperan sebagai peserta PKB, dan memiliki tugas :
a. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PKG sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi
baik in 1, OJL, maupun in 2
b. Menyusun action plan hasil PKB in 1 untuk diimplementasikan dalam OJL
c. Melaksanakan OJL sebagai implementasi dari in 1
d. Menyusun portofolio dan bahan presentasi untuk PKB in 2
e. Mempresentasikan hasil OJL pada IN 2
f. Mengikuti assesmen dalam PKB pada in 2