PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan
supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Beban kerja Kepala Sekolah
mengamanatkan bahwa guru sebagai calon Kepala Sekolah harus mengikuti Diklat
Calon Kepala Sekolah dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan Calon Kepala Sekolah untuk seluruh jenjang. Diklat Calon Kepala
1
memimpin dan mengelola sekolahnya dengan baik sehingga murid mendapatkan
yaitu tahap On-the Job Training (OJT) 1, tahap In-Service Training (IST) 1, tahap
On- the Job Training (OJT) 2, dan tahap In-Service Training (IST) 2. Kegiatan
On-The Job Training merupakan tahapan yang penting dalam rangka melatih
calon kepala sekolah membiasaakan bekerja bekerja berbasis data melalui kegiatan
monitoring dan evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan (evaluate) dan merefleksi
tindakan yang dilakukan (reflect) yang merupakan hasil modifikasi dari “Teori
terdiridari 3 (tiga) inti gerakan dalam “proses U” (Observe, Retreat– Reflect, serta
Act in an instant).
individu atau pemimpin yang ada dalam organisasi. Perubahan yang berdampak
besar dan inovatif adalah hasil yang diperoleh dari menjawab tantangan masalah
2
adaptif. Teori U sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh para
sepenuhnya (open will) untuk mengubah pola perilaku yang tidak produktif.
Calon Kepala Sekolah diharapkan akan mewujudkan calon kepala sekolah sebagai
perkembangan peradaban.
Oleh karena itu melalui kegiatan OJT 2 Calon Kepala Sekolah (CKS)
sekolah asal dan Rencana Peningkatan Kompetensi (PK) di sekolah magang, yang
karya.
3
Rencana Proyek Kepemimpinan adalah penjabaran rencana pengembangan
sekolah. RPK disusun sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja
sekolah mentor ke-2 tidak mahir di bidang tersebut, Peserta diklat dapat memilih
kompetensi lainnya yang juga rendah. Jika masih menemui kendala juga, peserta
alternatif terakhir.
4
Berdasarkan hasil supervisi yang penulis laksanakan di sekolah magang 1,
magang 2 berdasarkan AKPK yang paling rendah yaitu pada Kompetensi Sosial
dan Kompetensi kewirausahaan, tapi karena kepala sekolah mentor ke-2 tidak
mahir di bidang tersebut, maka Penulis memilih kompetensi lainnya yang juga
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari pada Rencana Proyek
5
2. Mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam
wellbeing.
Hasil yang diharapkan setelah kegiatan on the job training 2 (OJT 2) adalah
sudah disusun
proyek kepemimpinan
6
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan proyek
kepemimpinan sekolah
kepemimpinan
7
BAB II
Ndao. Sekolah ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1975 dengan status Diakui .
3267 m2. dengan status kepemilikan tanah milik sendiri dan status bangunan
milik Pemerintah.
8
Letak geografis Sekolah Dasar Inpres Tunganamo berada di wilayah Desa
(PNS), wiraswasta, pedagang, petani, buruh dan ada pula yang pengangguran
1. Gambaran Umum
a. Identitas Sekolah
5. Desa : Tunganamo
8. Email : sdi09tunganamo@gmail.com
9. Daerah : Pedesaan
9
13. Tahun Berdiri : 20 Mei 1975
Tunganamo,Kabupaten Rote
Ndao
Olahraga
Kelulusan SMP
1. 2016/2017 100% 87,0 100%
2. 2017/2018 100% 88,0 100%
3. 2018/2019 100% 89,0 100%
4. 2019/2020 100% 89,0 100%
5. 2020/2021 100% 81,4 100%
10
c. Data Peserta Didik 5 Tahun Terakhir
o Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh
bel Siswa bel Siswa bel Siswa bel Siswa bel Siswa bel Siswa
1. I 2 43 2 26 2 37 2 38 2 44 2 31
2. II 2 40 2 38 2 26 2 27 2 38 2 45
3. III 2 51 2 43 2 38 2 32 2 37 2 39
4. IV 2 35 2 45 2 43 2 38 1 26 2 38
5. V 2 45 2 39 2 45 2 43 2 38 2 32
6. VI 2 45 2 44 2 39 2 45 2 43 2 38
11
e. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SD Inpres
12
c. Protestan 2 Ѵ 1 Guru PNS
d. Hindu -
2. Pendidikan Jasmani 1 Ѵ Guru PNS
Jumlah 3
f. Sarana dan Prasarana Sekolah
a) Sarana
13
21. Buku referensi 30 Baik
21. Buku Pegangan Guru 16 Baik
b) Prasarana
14
24 Lapangan Upacara 1 area Baik
25 Lapangan Olahraga (Volley dan - Belum
26 Pertamanan (depan gedung dan antar 1 area Baik
ada
27 Tempat pembuangan sampah 2 buah Baik
kelas)
28 Bak penampungan air 1 buah Baik
29 Jaringan air bersih dari UPTD - Belum
30 Tiang bendera merah putih 1 buah Baik
ada
31 Papan nama sekolah 1 buah Baik
g. Pekerjaan Orang Tua/Wali Peserta Didik (%)
15
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
A. Visi
lingkungan”
B. Misi
nasional pendidikan
SCIENTIFIC
fungsi lingkungan
16
7. Unggul dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri
C. Tujuan
pendidikan
program 9 K
17
3. Analisis kondisi Riil sekolah ditinjau dari 8 SNP
a. Standar isi
18
ektrakurikuler yang disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan,
b. Standar Proses
beberapa perbaikan-perbaikan.
19
menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri dengan
memotivasi siswa.
rumah (BDR).
20
Standar Kompetensi Lulusan di SD Inpres Tunganamo diarahkan
siswa.
21
penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan
edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan
rencana yang telah dibuat oleh guru.
Berdasarkan telaah raport mutu dan kondisi nyata diatas, rekomendasi dan
tindak lanjut yang diperlukan SD Inpres Tunganamo adalah perlunya
Peningkatan pemahaman guru tentang penilaian autentik dan keterampilan
penyusunan instrumen penilaian melalui Workshop/IHT, Coaching, dan
supervisi secara terjadwal dan berkesinambungan.
22
PROFIL SEKOLAH MAGANG II
Rote Ndao Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang didirikan pada tahun 1972 di atas
lahan seluas 3.750 m2 ( 100 m2 x 37,5 m2 ). Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
1. Visi
23
2. Misi
ibadah,buka dan tutup setiap hari kerja sebagai wujud syukur kepada Tuhan.
perkembangan zaman.
3. Tujuan
sehari-hari.
c. Meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik minimal
tingkat kabupaten.
d. Menguasai dasar –dasar IPTEK dan Seni untuk bekal melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebihMenguasai dasar –dasar IPTEK dan Seni untuk bekal
24
NSS 101241501010
NPSN 50304685
Alamat Lalao
Desa Lakamola
Kecamatan Rote Timur
Kabupaten Rote Ndao
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun Pendirian 1972
Luas Tanah 3.750 m2
Status Negeri
Status Dalam Gugus SD Inti
Nilai Akreditasi B
b. Data Siswa 3 (Tiga) Tahun Terakhir
25
Lahir P
Lalao,04-03- Kepala
1 Marselina Lotte,S.Pd.SD P 196203041982022004 IV/B PNS
1962 Sekolah
Kupang,13- Guru
2 Elisabet Thene,S.Pd P 197713122005012014 IV/A PNS
12-1977 kelas
Kupang, 02- Guru
3 Victoria Nalle,S.Pd.SD P 198510022009042010 III/D PNS
10-1985 kelas
Kupang,03- Guru
4 Yesriel D.O Poek,S.Pd L 198512032010011014 III/B PNS
12-1985 kelas
Rote, Guru
5 Marselinus Nofus, S.Pd L 199103022014031002 III/B PNS
kelas
Kupang, 01-
Guru
6 Jon J Lusi,S.Pd 07-1968 L 196807012014061004 III/A PNS
kelas
Kupang,27-
Guru
7 Nofrelin CH.Therik, S.Pd 11-1982 P 198211272014062007 III/A PNS
kelas
Junias Naolaour,16- Guru Hono
8 L -
E.Johannis,S.Pd.SD 06-1986 kelas rer
Lalao,15-07- Guru Hono
9 Merlin J.Therik,S.Pd P -
1982 kelas rer
Oenguni,28 - Pustaka Honr
10 Rahelda J.Lusi P -
07-1996 wan er
Pokobatu,14
Feby Yanti A Bolla, Guru Hono
11 -02-1993 P -
S.Pd,Gr kelas rer
d. Data Jumlah Rombongan Belajar
26
Panjang Lebar Status
No Nama Prasarana Kondisi
(m) (m) Kepemilikan
a. Standar Isi
2013 ( K-13 ) untuk kelas I sampai VI. Kurikulum 2013 ) memuat 5 muatan
pelajaran tematik dan 3 muatan pelajaran terpisah yaitu Pendidikan Agama Kristen
27
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi peserta didik pada
Karena pandemi Covid-19. Bagi siswa yang dinyatakan belum mencapai nilai
mempersiapkan diri dalam mengikuti ulangan perbaikan. Hal ini dilakukan untuk
ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan.
b. Standar Proses
perbaikan.
28
pembelajaran baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata
68,1, Matematika 70,8, Ilmu Pengetahuan Alam 78,3 Untuk setiap mata pelajaran
dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat
dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah
berikutnya.
29
d. Standar Penilaian Pendidikan
30
BAB III
PELAKSANAN RENCANA TINDAK LANJUT
31
2. Calon kepala sekolah memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi supervisi, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi
sosial.
3. Kemampuan membaca Peserta didik meningkat melalaui penggunaan media
kartu huruf
4. Tercapainya Students wellbeing.
4. Program Kegiatan
Program kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca yaitu
melakukan workshop bagi guru-guru untuk meningkatkan kemampuan penerapan
media kartu huruf dalam kegiatan mengajar mengajar di kelas. Kegiatan workshop
ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu pada siklus pertama diberikan materi
pembuatan dan penggunaan media Kartu huruf atau alat peraga, sedangkan siklus
kedua merupakan pengembangan dari hasil monitoring dan evaluasi siklus
pertama. Untuk penerapan guru mengajar menggunakan media kartu huruf dan
untuk mengetahui kemapuan membaca peserta didik di kelas,
pada setiap siklus di kemas dalam bentuk Lesson Study dengan tujuan :
a. Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana peserta didik
belajar dan guru mengajar;
b. Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam
melaksanakan pembelajaran;
c. Meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.
Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan berdasarkan Panduan Kegiatan
yang dibuat oleh penulis (Lampiran 08).
5. Langkah-langkah kegiatan
Adapaun langkah-langkah pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut :
32
Siklus 1
a) Persiapan
1. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait pelaksanaan RPK (Kepala Sekolah, guru
dan pegawai)
2. Menyusun materi sosialisasi
3. Pertemuan awal dengan Kepala sekolah, guru, dan staf dalam kegiatan sosialisi
4. Membentuk panitia
5. Menentukan narasumber
6. Menyusun panduan RPK
7. Mempersiapkan administrasi kegiatan berupa instrument monitoring dan
evaluasi, undangan, daftar hadir dan tempat kegiatan
b) Pelaksanaan
1. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan desain Jadwal Kegiatan.
2. Pelaksanaan kegiatan workshop diawali dengan pembukaan oleh protocol,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, Doa, arahan dari Peserta calon kepala sekolah
sekaligus menjelaskan Panduan RPK kepada peserta diklat selanjutnya dibuka
secara resmi oleh Kepala sekolah lalu waktu sepenuhnya diberikan kepada
Narasumber untuk menyampaikan materi.
33
Jadwal workshop Penerapan media kartu huruf Sekolah Magang 1
Siklus 1
Hari/Tanggal : Kamis,04 – 07 November 2021
No. Hari/ Waktu Kegiatan Pelaksana
Tanggal
1 08.00-09.00 Pembukaan Panitia
2 09.00- 10.00 Penyampaian materi Narasumber
3 10.00-10.15 Snac Panitia
4 Kamis, 04 10.15-12.00 Penyampaian materi Nara sumber
5 November 12.00-13.00 Makan siang Panitia
6 2021 13.00-14.00 Diskusi kelompok Narasumber
Pembuatan media dan dan peserta
penerapannya.
7 14.00-15.00 Presentasi hasil kerja Narasumber
dan peserta
8 15.00 Istrahat Panitia
9 08.00-10.00 Penjelasanjelasan Narasumber
Sabtu, 07Nov teknis dar nara sumber
2021 tentang penerapan atau
penggunaan media
Kartu huruf dan teknik
mengajara di kelas
untuk menarik minat
belajar peserta didik
10 10.00-10.15 Snac Panitia
11 10.15-12.00 Warna sari Semua Narasumber
guru diberikan dan peserta
34
kesempatan dan
memberikan masukan
dan saran tentang
temuan saat guru
mengajar di kelas
(Kegitan Lesson
Study) pada siklus 1
kemudian Nara
sumber memberikan
solusi dan penguatan
12 12.00-13.00 Makan siang Panitia
13 13.00-14.00 Pengisian instrument Narasumber
dan peserta
14 14.00 Penutupan Panitia
35
Berikut ini rekapan hasil monev pelaksanaan kegiatan RPK Siklus 1
Rata-rata
No Uraian Kegitan ketercapaian Ket
kuantitaif kualitatif
1 Keterlaksananya kegiatan 100 A
2 Meningkatnya Kompotensi Kepala
90,83 A
Sekolah Berdasarkan hasil AKPK
3 Evaluasi hasil kegitan 75 B
4 Peningkatan Prestasi Peserta Didik 75 B
5 Pencapaian Students Wellbeing 70,83 B
Jumlah 411,66 A = Baik sekali
Rata-rata 82,332
36
bersama dan ada beberapa masukan bagi guru mengenai penerapan media kartu
huruf dalam kegiatan pembelajaran di kelas yaitu:
Kegiatan Pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia di
RPP
Pada kegiatan awal pendekatan scientific belum Nampak
Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru.
Guru belum menggunakan media pembelajaran
Terlampir Instrumen supervisi perencanaan kegiatan pembelajaran dan
Instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran yang sudah didisi
(Lampiran 17)
4. Pengamatan calon kepala sekolah mengenai Peningkatan Prestasi Peserta Didik
pada kategori Baik, namun masih ada peserta didik yang kurang aktif bertanya
tentang materi pembelajaran, tidak berdiskusi dan menggunakan media dalam
kegiataan latiahan membaca.
5. Mengenai Pencapaian students wellbeing pada kategori Baik. Namun masih ada
peserta didik belum memahami cara untuk membaca. Hal Ini menunjukan
bahwa cara mengajar guru perlu di perbaiki pada pertemuan berikutnya
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan RPK pada setiap tahapan di siklus
pertama, dan catatan kekurangan dalam kegiatan Lesson Study, maka perlu
dilakukan siklus kedua untuk pendampingan bagi guru yang kurang memahami
dengan baik Penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran untuk menarik
minat belajar peserta didik dalam hal membaca serta memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ditemukan pada saat kegiatan lesson study.
Siklus II
a) Persiapan
1. Membangun komunikasi yang baik dengan semua guru untuk melaksanakan
kegiatan siklus kedua.
37
2. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah terkait pelaksaan pembelajaran siklus 2
3. Menghubungi guru model untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas
4. Mempersiapkan RPP,bahan ajar dan Media kartu huruf
5. Mempersiapkan administrasi kegiatan berupa instrument monitoring dan
Evaluasi dan daftar hadir
b) Pelaksanaan
1. Pelaksanaan siklus kedua sesuai dengan jadwal kegiatan pembelajaran
2. Pelaksaan pembelajaran dengan menyiapkan Peserta didk kelas 1 dan
Penerapan media kartu huruf
3. Melakukan monitoring pelaksaan kegiatan pembelajaran
4. Melakukan pengamatan pelaksaan kegiatan pembelajaran
38
kelas menggukan
Rabu, 10 Nov media Kartu huruf
2021 dalam bentuk
Lesson Study siklus
1. Refleksi dan tindak
lanjut kegiatan
siklus 2
3 11.45-12.00 PePengisian instrument
d) Refleksi
1. Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrumen observasi dan
monitoring yang telah diisi.dengan demikian hasil observasi pada siklus 2
menunjukan adanya peningkatan, bahwa kegiatan pembelajaran telah berjalan
dengan lancar dan sangat baik. Kreatifitas siswa dalam membaca menunjukkan
perkembangan positif. karena siswa tidak sekedar mengetahui dari meteri guru
saja, tetapi siswa melakuan dan menemukan sendiri.Dengan melibatkan teman
sebaya untuk membantu teman lain berdampak positif. Pembentukan kelompok
dan situasi pengelompokan belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar
membaca terasa sangat menyenangkan siswa. Hal ini ditandai siswa lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga Pembelajaran membaca dengan
39
menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca
Peserta didik.
Pada Siklus II, nampak terlihat jelas bahwa kondisi kegiatan
proses belajar mengajar tersebut mengalami perbaikan, perubahan, dan
mengalami peningkatan yang cukup memuaskan jika dibandingkan
dengan kondisi awal pada Siklus I. Rekapitulasi perbadingan data hasil
pegamatan Peserta didik pada siklus I dan siklus II terlihat seperti pada
tabel berikut ini
Dari tabel di atas, terlihat bahwa siswa yang aktif, antusias, dan
bertanya mengalami kenaikan yang signifikan, dan kenaikan yang paling
dominan adalah berani berpendapat dalam proses pembelajaran tentang
materi membaca cepat pada siswa kelas I mengalami kenaikan yang sangat
signifikan yaitu menjadi 91%, hanya komponen bertanya yang mengalami
peningkatan paling rendah yaitu sebesar 45%. Jadi dapat dikatakan bahwa
siswa dikategorikan sangat aktif pada siklus II. Artinya siswa sudah mulai
berani berbicara dalam membaca cepat di depan kelas.
Kondisi kelas sangat kondusif dengan diterapkannya metode
praktik dengan menggunakan kartu huruf, kondisi kelas pada model
pembelajaran ceramah dengan model pembelajaran yang berorientasi pada
40
guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa
(students centered).
Tabel
Kemampuan Siswa Membacakan Teks
Bacaan Melalui Media Kartu Huruf
41
Skor Maksimal 2200
% Skor Baik
Tercapai 78%
Catatan :
Siswa yang mampu 14 64%
Siswa yang cukup mampu 8 36%
Siswa yang kurang mampu 0 0%
Dari hasil table siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kemampuan membaca Peserta didik yang mampu mencapai 64%, dan Cukup mampu
36% . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu huruf dapat
meningkatkan kemampuan membaca Peserta didik.
42
2. Kinerja calon kepala sekolah dalam Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
berdasarkan AKPK yang lemah masih tetap Baik Sekali. Ini menunjukan bahwa
calon kepala sekolah terus bekerja keras untuk meningkatkan kompetensi-
kompetensi yang masih lemah.
3. Evaluasi hasil kegiatan pada kategori Baik Sekali ini menunjukan bahwa guru
memahami dengan baik dalam penerapan media Kartu huruf dalam kegitan
pembelajaran untuk menarik minat belajar peserta didik dalam meningkatkaan
kemampuan membaca. Pada kegiatan Lesson Sudy, calon kepala sekolah dan
semua guru melakukan refleksi bersama dan sedikit masukan bagi guru
mengenai penerapan media kartu huruf dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Terlampir Instrumen supervisi perencanaan kegiatan pembelajaran dan
Instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran yang sudah didisi. (Lampiran 17)
4. Pengamatan calon kepala sekolah mengenai Peningkatan Prestasi Peserta Didik
pada kategori Baik sekali, Peserta didik sangat aktif dalam mengikuti
pembelajaran, karena cara guru menarik minat Peserta didik dalam meningkatkan
kemapuan membacanya dengan melakukan permainan menyusun media kartu
huruf , Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok dan melakukan kegiatan
dengan menyusun kartu huruf yang telah disediakan guru dan menyusunnya
menjadi sebuah kata sesuai materi pembelajaran, Selanjutnya Peserta didik
diminta untuk mempresentasikan karyanya didepan kelas. dengan menunjukan
sikap disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
5. Mengenai Pencapaian students wellbeing pada kategori Baik Sekali. Ini
menunjukan bahwa cara mengajar guru sudah baik sehingga peserta didik merasa
bahagia, senang dan berminat mengikuti pembelajaran di kelas pada akhirnya
kemampuan membaca dan prestasi belajar mereka meningkat. Berdasarkan hasil
refleksi siklus pertama dan kedua kegiatan RPK diatas, menjukan bahwa calon
kepala sekolah mampu menggerakkan warga sekolah dalam melaksanakan
43
kegiatan tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik demi terwujudnya
pencapaian Students Wellbeing.
B. PELAKSANAAN PENINGKATAN KOMPOTENSI (PK) DI SEKOLAH
MAGANG 2 SD INPRES LALAO
Berdasarkan hasil perolehan nilai AKPK yang dianggap kurang hasil penilaian yang
diselenggarakan oleh pihak LPPKS Indonesia untuk Penulis adalah pada Kompetensi
Supervisi.
Untuk meningkatkan Kompetensi Supervisi, maka penulis dianjurkan untuk mempelajari
kekurangan tersebut di sekolah magang 2. Tempat Penulis melaksanakan peningkatan
kompentensi berdasarkan AKPK adalah SD Inpres Lalao. Dalam Permendiknas No.13
Tahun 2007 diisyaratkan bahwa untuk menjadi seorang Kepala Sekolah salah satunya
harus memiliki Kompetensi Supervisi, dalam hal ini tentang bagaimana seorang kepala
sekolah mampu merencanakan dan melaksanakan program Supervisi terhadap semua
tenaga pendidik dan kependidikan. Adapun langkah-langkah yang penulis laksanakan
antara lain sebagai berikut :
a) Persiapan
1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah.
2. Membuat Matrik kegiatan Peningkatan Kompetensi
3. Membuat jadwal kunjungan
4. Menyiapkan pedoman wawancara peningkatan kompetensi social dan
dokumentasi (Lampiran 21).
b) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penulis berusaha mempelajari kompetensi Supervisi yang
dimiliki oleh kepala sekolah dengan cara mewawancarai kepala sekolah sesuai
daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.
c) Hasil Kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara calon kepala sekolah dengan Kepala Sekolah SD Inpres
44
Lalao (Magang 2) dapat dijabarkan bahwa :
1. Kepala sekolah melaksakan kegiatan supervis akademik setiap tiga bulan
sekali guna mengevaluasi kinerja guru dalam melaksanak proses pembelajaran
2. Kepala sekolah melakukan penilaian terhadap kinerja guru secara lengkap
disetiap akhir semester sebagai bahan penilaian SKP
3. Kepala sekolah dapat memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi
dengan dicalonkan menjadi kepal sekolah jika pangkat dan jabatan telah
memenuhi syarat dan dan nilai SKP-Nya diakan serta memberikan pembinaan
bagi guru yang kinerja rendah.
4. Kepala Sekolah dapat pemantauan terhadap tugas-tugas guru setiap hari, awal
tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran,
5. Kepala sekolah melaksanakan tindak lanjut dari hasil evaluasi sebagai bahan
perbaikan kineja guru selanjutnya,
6. Dalam penyusunan program supervisi kepala mengajak semua guru-guru
untuk melaksanakan musyawara untuk menentukan program-program sekolah
dan program supervisi diawal tahun pelajaran
7. Komponen-komponen supervisi administrasi seperti : Program tahunan,
program semester, Silabus, RPP, agenda harian, daftar nilai, program
bimbingan, program perbaikan dan pengayaan, absensi siswa, buku inventaris
kelas, daftar piket harian, buku tamu, buku supervisi, jadwal pelajaran, buku
penerimaan dan pengembalian rapor, buku daftar kenaikan kelas, buku klaper.
8. Kepala sekolah dapat melakukan bimbingan dan arahan secara umum kepada
guru-guru disetiap rapat bulanan dan melakukan bimbingan secara khusus
bagi guru yang mengalami kesulitan.
Akhirnya setelah mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi di sekolah magang 2,
penulis mendapat ilmu yang sangat bermanfaat yaitu bisa memahami bagaimana cara
melaksanakan kegiatan supervisi, dan yang paling terkesan yaitu penulis memahami
45
cara menyusun dan melaksanakan program supervisi untuk dapat menilai kinerja guru
dan dapat memamajukan pendidikan.
46
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dan pelaksanaan On the Job Treaning 2 (OJT2) yang penulis
laksanakan, maka dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kegiatan rencana proyek kepimimpinan telah memberikan pengalaman
belajar yang terpadu antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan
pengalaman empirik (kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah.
b. Melalui pelaksanaan kegiatan rencana proyek kepimimpinan, calon kepala
telah mampu mengidentifikasi masalah pembelajaran yang ada di sekolah.
c. Melalui kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan calon kepala sekolah
mengembangkan kemampuan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah
sehingga dapat membangun budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem
persekolahan.
d. Melalui kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan, calon kepala sekolah yang
mampu menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah
pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya Student Wellbeing.
e. Melalui pelaksanaan kegiatan pengembangan AKPK kompetensi Supervisi di
sekolah magang 2, telah memberikan manfaat serta menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi Calon Kepala Sekolah khususnya teantang program
kegiatan supervise akademik.
2. Saran
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman selama melakukan Rencana Proyek
Kepemimpinan di sekolah asal dan Peningkatan Kompetensi di seolah magang,
dan juga berkaitan dengan kesimpulan yang telah disampaikan diatas, maka
penulis dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
47
a. Sebagai seorang calon kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi masalah
pembelajaran, menentukan strategi menyelesaikan pembelajaran dengan cara
menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah
pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbeing.
b. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru kedepannya
terus ditingkatkan agar dapat membantu guru-guru memecahakan persoalan-
persoalan yang dihadapi sehari-hari sesuai dengan tupoksinya sebagai guru
profesional.
c. Untuk meningkatkan kompetensi supervisi penulis sebagai calon kepala sekolah,
harus terus-menurus belajar dan menambah wawasannya.
48