Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan

mengelola satuan pendidikan. Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk

melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan

supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Beban kerja Kepala Sekolah

bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah

berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)

Nomor 6Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah

mengamanatkan bahwa guru sebagai calon Kepala Sekolah harus mengikuti Diklat

Calon Kepala Sekolah dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan

Pelatihan (STTPP) sebagai salah satu persyaratan untuk menduduki jabatan

sebagai Kepala Sekolah. Berdasarkan peraturan tersebut, Direktorat Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pendidikan Profesi dan

Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan melaksanakan Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah untuk seluruh jenjang. Diklat Calon Kepala

Sekolah diselenggarakan untuk menyiapkan calon kepala sekolah yang mampu

1
memimpin dan mengelola sekolahnya dengan baik sehingga murid mendapatkan

kebahagiaan selama menjalani proses Pendidikan di sekolah (Students’ Wellbeing)

Diklat Calon Kepala Sekolah dilaksanakan dengan 4 (empat) tahap

yaitu tahap On-the Job Training (OJT) 1, tahap In-Service Training (IST) 1, tahap

On- the Job Training (OJT) 2, dan tahap In-Service Training (IST) 2. Kegiatan

On-The Job Training merupakan tahapan yang penting dalam rangka melatih

calon kepala sekolah membiasaakan bekerja bekerja berbasis data melalui kegiatan

pengamatan (observe) kondisi nyata dan mengidentifikasi masalah

pembelajaran, melakukan refleksi (reflect) atas hasil observasi, mencari alternatif

pemecahan masalah dan menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah dalam

bentuk Rencana Projek Kepemimpinan (RPK) dan Peningkatan Kompetensi

(PK) (plan) dan melaksanakan kegiatan sesuai rencana (Act), melakukan

monitoring dan evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan (evaluate) dan merefleksi

tindakan yang dilakukan (reflect) yang merupakan hasil modifikasi dari “Teori

U” oleh Otto Schamer (2007). PelaksanaanTeori U dengan proses U yang

terdiridari 3 (tiga) inti gerakan dalam “proses U” (Observe, Retreat– Reflect, serta

Act in an instant).

Teori U mengajak peserta diklat melakukan perombakan diri sebagai

individu atau pemimpin yang ada dalam organisasi. Perubahan yang berdampak

besar dan inovatif adalah hasil yang diperoleh dari menjawab tantangan masalah

2
adaptif. Teori U sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh para

pemimpin di era Revolusi Industri 4.0. Melalui penerapan teori U, seorang

pemimpin dapat melakukan metode manajemen perubahan dengan melihat

sepenuhnya (open mind), mengerti sepenuhnya (open heart), dan menerima

sepenuhnya (open will) untuk mengubah pola perilaku yang tidak produktif.

Dengan demikian, implementasi siklus pembelajaran model ORPAER pada Diklat

Calon Kepala Sekolah diharapkan akan mewujudkan calon kepala sekolah sebagai

individu sekaligus calon pemimpin yang mampu memfasilitasi pemecahan

masalah pembelajaran menuju perubahan satuan pendidikan sesuai tuntutan dan

perkembangan peradaban.

Oleh karena itu melalui kegiatan OJT 2 Calon Kepala Sekolah (CKS)

diminta untuk mengimplementasikan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) di

sekolah asal dan Rencana Peningkatan Kompetensi (PK) di sekolah magang, yang

sebelumnya telah disusun dalam kegiatan IST 1. Rencana ini akan

diimplementasikan dengan berkolaborasi atau melibatkan seluruh warga sekolah

sehingga berdampak baik. Dalam kegiatan ini CKS diminta untuk

mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, sehingga pada akhir

kegiatan dapat mempertanggungjawabkan dalam bentuk laporandan video gelar

karya.

3
Rencana Proyek Kepemimpinan adalah penjabaran rencana pengembangan

sekolah secara operasional yang di dalamnya memuat proyek kepemimpinan calon

kepala sekolah dalam menjalankan program/ kegiatan untuk peningkatan kinerja

sekolah. RPK disusun sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja

sekolah/ madrasah, meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah, serta mampu

meningkatkan prestasi siswa dan pencapaian students wellbeing.

Proyek kepemimpinan yang dilakukan calon kepala sekolah hendaknya

mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan pembelajaran, pengembangan

kewirausahaan serta kepemimpinan sekolah. Pelaksanaan RPK dilakukan minimal

2 siklus Dalam Peningkatan Kepemimpinan (PK), calon kepala sekolah dapat

meningkatkan kompetensinya dengan memilih salah satu indikator dari setiap

kompetensi pada AKPK yang paling rendah, kemudian berupaya untuk

meningkatkan kompetensi tersebut dengan belajar dari kepala sekolah mentor 2 di

sekolah magang. Belajar dapat melalui wawancara, studi dokumentasi, observasi

kegiatan yang dilakukan kepala sekolah mentor 2. Apabila menemui kendala

untuk meningkatkan kompetensi yang paling rendah, misalnya karena kepala

sekolah mentor ke-2 tidak mahir di bidang tersebut, Peserta diklat dapat memilih

kompetensi lainnya yang juga rendah. Jika masih menemui kendala juga, peserta

diklat dapat mempelajari keunggulan sekolah tersebut di bidang apapun sebagai

alternatif terakhir.

4
Berdasarkan hasil supervisi yang penulis laksanakan di sekolah magang 1,

masalah pembelajarannya adalah rendahnya Kemampuan membaca peserta

didik dikarenakan cara guru mengajar masih dengan cara konvensioanl.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan Workshop untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam membuat media kartu huruf.

Adapun Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) yang penulis buat di

sekolah magang 1 adalah “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Peserta

didik Melalui Media Kartu Huruf.” Sedangkan Peningkatan Kompetensi di sekolah

magang 2 berdasarkan AKPK yang paling rendah yaitu pada Kompetensi Sosial

dan Kompetensi kewirausahaan, tapi karena kepala sekolah mentor ke-2 tidak

mahir di bidang tersebut, maka Penulis memilih kompetensi lainnya yang juga

rendah yaitu Kompetensi Supervisi.

B. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari pada Rencana Proyek

Kepemimpinan (RPK) dan Peningkatan Kepemimpinan (PK) adalah:

1. Memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara sikap, pengetahuan,

dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan pengalaman empirik

(kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah.

5
2. Mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam

mengidentifikasi masalah pembelajaran untuk meningkatkan capaian

belajar peserta didik.

3. Mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam

menentukan strategi penyelesaian masalah sehingga dapat membangun

budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem persekolahan.

4. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam

menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah

pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student

wellbeing.

5. Meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah berdasarkan hasil

AKPK yang paling rendah di sekolah magang 2

C. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan setelah kegiatan on the job training 2 (OJT 2) adalah

calon kepala sekolah memiliki kemampuan dalam:

1. Menyelesaikan masalah pembelajaran di sekolah melalui kegiatan

rencana kegiatan proyek kepemimpinan sesuai dengan rencana yang

sudah disusun

2. Menyiapkan sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan

proyek kepemimpinan

6
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan proyek

kepemimpinan sekolah

4. Menganalisis hasil monitoring dan evaluasi kegiatan proyek

kepemimpinan

5. Melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi di sekolah magang 2

6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan proyek

kepemimpinan dan peningkatan kompetensi.

7
BAB II

PROFIL SEKOLAH MAGANG I

A. Kondisi Riil Sekolah Magang I

Sekolah Dasar Inpres Tunganamo merupakan salah satu lembaga formal

dibawah naungan Dinas Pendidikan Kepemudaan Dan Olahraga Kabupaten Rote

Ndao. Sekolah ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1975 dengan status Diakui .

Nomor statistik sekolah 102141502009 sedangkan nomor pokok sekolah

nasionalnya 50304673, sekarang dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama

Sarlin Lusi, S.Pd yang memiliki nomor induk pegawai

197012062006042005. SD Inpres Tunganamo memiliki luas lahan seluruhnya

3267 m2. dengan status kepemilikan tanah milik sendiri dan status bangunan

milik Pemerintah.

8
Letak geografis Sekolah Dasar Inpres Tunganamo berada di wilayah Desa

Tunganamo, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Kondisi sosial masyarakat di sekitar lingkungan sekolah

sangatlah heterogen. Mereka terbangun atas komunitas Pegawai Negeri Sipil

(PNS), wiraswasta, pedagang, petani, buruh dan ada pula yang pengangguran

(berpenghasilan tidak tentu).

1. Gambaran Umum

a. Identitas Sekolah

1. Nama sekolah : SD Inpres Tunganamo

2. NPSN/NSS : 102141502009 / 50304673

3. Proponsi : Nusa Tenggara Timur

4. Kecamatan : Pantai Baru

5. Desa : Tunganamo

6. Jalan : Jl. Pantai Baru – Baa

7. Kode Pos : 85973

8. Email : sdi09tunganamo@gmail.com

9. Daerah : Pedesaan

10. Status Sekolah : Negeri

11. Surat Keputusan : 04/PSP/C2/PDK

12. Penerbit SK ditandatangani oleh : Ketua BAS Propinsi NTT

9
13. Tahun Berdiri : 20 Mei 1975

14. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi hari

15. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

16. Lokasi Sekolah : Jl. Pantai Baru – Baa. D e s a

Tunganamo,Kabupaten Rote

Ndao

17. Jarak ke Pusat Kecamatan : 5 km

18. Jarak ke Pusat Otonomi Daerah : 28 km

19. Terletak pada Lintasan : Umum

20. Organisasi Penyelenggara : Dinas Penidikan Kepemudaan Dan

Olahraga

21. Nama Bank : Bank NTT Capem Pantai baru

b. Tamatan dalam 5 (lima) tahun terakhir:

No Tahun Ajaran Prosentase Rata-rata Nilai UN Siswa yang Ke

Kelulusan SMP
1. 2016/2017 100% 87,0 100%
2. 2017/2018 100% 88,0 100%
3. 2018/2019 100% 89,0 100%
4. 2019/2020 100% 89,0 100%
5. 2020/2021 100% 81,4 100%

10
c. Data Peserta Didik 5 Tahun Terakhir

N Kls 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021 2021/2022

o Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh Jlh Rom Jlh

bel Siswa bel Siswa bel Siswa bel Siswa bel Siswa bel Siswa

1. I 2 43 2 26 2 37 2 38 2 44 2 31

2. II 2 40 2 38 2 26 2 27 2 38 2 45

3. III 2 51 2 43 2 38 2 32 2 37 2 39

4. IV 2 35 2 45 2 43 2 38 1 26 2 38

5. V 2 45 2 39 2 45 2 43 2 38 2 32

6. VI 2 45 2 44 2 39 2 45 2 43 2 38

Jumlah 12 259 12 235 12 228 12 233 11 226 12 223

d. Data Jumlah Rombongan Belajar Tahun pelajaran 2021/2022

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Ketera


1 I 22 9 31 ngan
2 II 21 24 45
3 III 26 13 39
4 IV 11 27 38
5 V 13 19 32
6 VI 18 20 38
Jumlah 111 112 223

11
e. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SD Inpres

Tunganamo berjumlah 16 orang dengan rincian sebagai berikut:

a) Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Nama/NIP L/P Jabatan Pendidikan Tahun


Tera khir Jurusan
Lulus
Kepala Sekolah & Guru-guru :
1 Sarlin Lusi, S. Pd P Kepala Sekolah SI Sejarah 2012
2 Martha A.Bareut,S.Pd.K P Guru Agama. S1 PAK 2010
3 Yeny E. Kekado,S.Pd.SD P Guru Kelas S1 PGSD 2012
4 Jusuf Faah,S.Pd L Guru Kelas S1 PGSD 2017
5 Selfester Th. A.Mauk,S.Pd L Guru S1 PGSD 2017
6 Pentianus T.N.Erang, S.Pd L Guru S1 PGSD 2017
7 Johanis Welkis L Guru Kelas SMA IPA 1989
8 Ani Abidal Talle, S.Pd P Guru Kelas S1 PGSD 2015
9 Jody Jausman, S.Pd.Gr L Guru Kelas S1 PGSD 2015
10 Masri M. Sina,S.Pd L Guru kelas S1 Sejarah 2012
11 Yudi Ch.S.Manafe, SE L Guru Kelas S1 Manageme 2006
12 Elita M.Lima, SP P Guru Kelas S1 Agronomi 2009
nt
13 Laode M.saleh,S.Pd L Guru Kelas S1 PGSD 2011
14 Ronald Nofren Lio,S.Pd L Guru Agama S1 IPTH 2014
15 Zakarias Kolimon, S.Pd L Penjaga Sekolah S1 Sejarah 2016
b) Jumlah Mata Pelajaran dan Guru yang Membidanginya

No. Bidang Mata Jumlah Kesesuaian dengan latar Keterangan


Pelajaran Personil belakang pendidikan tenaga, Rangkap
per-MP Sesuai Tidak sesuai mengajar Mata
1. Pendidikan
a. Islam -
b. Katolik -

12
c. Protestan 2 Ѵ 1 Guru PNS
d. Hindu -
2. Pendidikan Jasmani 1 Ѵ Guru PNS
Jumlah 3
f. Sarana dan Prasarana Sekolah

a) Sarana

No Alat / Bahan Jumlah Keterangan

1. Komputer untuk TIK 1 -


2. Komputer untuk pengolahan data sekolah 2 unit Baik
3. Komputer untuk administrasi 2 unit Baik
4 Printer Canon 6 buah 2 Baik 4 rusak
5 Komputer untuk Guru - -
6 TV Warna LG dan Samsung 29 inc 2 buah Rusak
7 Bel Digital - -
8. Amplifier + Toa + Microphone - -
9 Keyboard + Salon aktif Simbada 2 Baik
10 DVD - -
11 Laptop 7 unit 5 baik, 2 rusak
12 Camera Digital - Tidak ada
13 Mike Warless 1 unit Baik
14. LCD Proyektor 2 set Baik
15. Layar LCD Proyektor 2 set Baik
16. Instalasi listrik PLN 450 watt 1 buah Baik
17. Instalasi jaringan internet - -
18. Instalasi Jaringan LAN - -
19. Buku siswa/Pelajaran 418 Baik
20. Buku bacaan siswa 1210 Baik

13
21. Buku referensi 30 Baik
21. Buku Pegangan Guru 16 Baik
b) Prasarana

No Ruang Jumlah Luas Keteranga

1. Teori / kelas 12 920 M2 4 Baik 8 rusak


2 Ruang Kepala Sekolah - - Belum ada
ringan
3 Ruang Piket / Hall Depan 1 20 M2 Baik
4 Perpustakaan 1 63 M2 Perlu perbaikan
5 Ruang Guru - - Belum ada
6 Kantin 3 18 M2 Baik
7 Kamar Mandi / WC Guru 2 8 M2 Baik
8 Kamar Mandi / WC Siswa 4 16 M2 Perlu
9 Rumah Penjaga Sekolah - - -
10 Pintu gerbang masuk / keluar 1 jalur Baik
11 Pagar batas persil dan pagar pengaman 1 set Baik
12 Tempat parkir Guru, Pegawai dan Siswa 1 area Khusus
13 Ruang Kepala Sekolah - - Belum ada
roda 1
14 Ruang Piket / Hall Depan 1 20 M2 Baik
15 Perpustakaan 1 63 M2 Perlu perbaikan
16 Lapangan Upacara 1 area Baik
17 Lapangan Olahraga (Volley dan - Belum
18 Pertamanan (depan gedung dan antar 1 area Baik
ada
19 Tempat pembuangan sampah 2 buah Baik
kelas)
20 Bak penampungan air 1 buah Baik
21 Jaringan air bersih dari UPTD - Belum
22 Tiang bendera merah putih 1 buah Baik
ada
23 Papan nama sekolah 1 buah Baik

14
24 Lapangan Upacara 1 area Baik
25 Lapangan Olahraga (Volley dan - Belum
26 Pertamanan (depan gedung dan antar 1 area Baik
ada
27 Tempat pembuangan sampah 2 buah Baik
kelas)
28 Bak penampungan air 1 buah Baik
29 Jaringan air bersih dari UPTD - Belum
30 Tiang bendera merah putih 1 buah Baik
ada
31 Papan nama sekolah 1 buah Baik
g. Pekerjaan Orang Tua/Wali Peserta Didik (%)

Pekerjaan Jumlah (%)

Pegawai Negeri Sipil 13 orang (12,14%)


Anggota TNI / Polri 12 orang (11,21%)
Pegawai Swasta 21 orang (19%)
Petani / Nelayan 43 orang (40,18)
Wiraswasta 18 orang (16,82)
Penghasilan / Bulan Jumlah (%)
< Rp . 200.000 0%
Rp . 200.000 – Rp 400.000 0%
Rp . 401.000 – Rp 600.000 0%
Rp . 601.000 – Rp 1.000.000 43 orang (40,18%)
Rp. > 1.000.000 64 orang (50,82%)
Tingkat Pendidikan Jumlah (%)
SD / Lebih rendah 35 orang (32,71)
SLTP 24 orang (22,42)
SLTA 31 orang (28,97%)
Perguruan Tinggi 17 orang (15,88)

15
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

A. Visi

“Unggul, berkarakter berdasarkan iman dan taqwa, serta berwawasan

lingkungan”

B. Misi

1. Unggul dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME melalui

ajaran agama yang dianut.

2. Unggul dalam pengembangan Kurikulum yang mengacu 8 standar

nasional pendidikan

3. Unggul dalam pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan dengan pendekatan

SCIENTIFIC

4. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik

5. Unggul dalam kejujuran, disiplin, peduli, santun, percaya diri,

dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam.

6. Unggul dalam karakter warga sekolah yang berbudi pekerti

luhur, bersih dari narkoba dan peduli terhadap kelestarian

fungsi lingkungan

16
7. Unggul dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri

dan nyaman untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan

C. Tujuan

1. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME

melalui ajaran agama yang dianut.

2. Terlaksananya pengembangan Kurikulum yang meliputi 8 standar

pendidikan

3. Terlaksananya pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan dengan pendekatan SCIENTIFIC

4. Tercapainya prestasi dalam kompetisi akademik dan non

akademik tingkat kabupaten / maupun provinsi

5. Terlaksananya pembiasaan 5 S - 1 P (Salam, Salim, Senyum,

Sapa, Santun, dan Peduli Lingkungan)

6. Terwujudnya karakter warga sekolah yang berbudi pekerti

luhur, bersih dari narkoba melalui program pembiasaan, serta

program 9 K

7. Tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman

untuk pembelajaran sebagai upaya pelestarian fungsi lingkungan,

mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.

17
3. Analisis kondisi Riil sekolah ditinjau dari 8 SNP

a. Standar isi

SD Inpres Tunganamo Pada tahun pelajaran 2020/2021

menerapkan Kurikulum 2013 ( K-13 ) untuk kelas I sampai VI.

Kurikulum 2013 ) memuat 5 muatan pelajaran tematik dan 3 muatan

pelajaran terpisah yaitu Pendidikan Agama Kristen dan Matematika

PJOK dengan alokasi waktu 24 jam perminggu.

Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi peserta didik

pada tahun pelajaran 2020/2021 belum berjalan secara sistematis

sebagaimana mestinya. Karena pandemi Covid-19. Bagi siswa yang

dinyatakan belum mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian

kompetensi hanya diberikan kesempatan belajar sendiri indikator-

indikator kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri

dalam mengikuti ulangan perbaikan. Hal ini dilakukan untuk

memastikan tercapainya pelayanan kepada siswa yang memerlukan

penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai ataupun

yang ingin dikembangkan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan mengacu kepada

kebutuhan pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan

18
ektrakurikuler yang disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan,

dan pembinaan O2SN namun karena keadaan Covid-19 sehingga

kegiatan ektrakurikuler dalam tahun pelajaran 2020/2021 tidak berjalan.

b. Standar Proses

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi

(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan

KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan

secara mandiri atau berkelompok dalam pertemuan KKG oleh guru-guru

di sekolah sendiri. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-

guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun

sebahagian masih mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan

beberapa perbaikan-perbaikan.

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik

mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan

lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga

dilakukan oleh guru-guru secara mandiri. RPP yang disusun guru

sebahagian masih mengcopy paste RPP sekolah lain dengan beberapa

perubahan-perubahan. Namun ada juga beberapa guru yang telah

19
menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri dengan

memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-

norma yang ada dalam masyarakat. Metode pembelajaran yang dirancang

guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian sudah menggunakan metode

yang aktif, inspiratif, kreatif, menyenangkan, menantang dan

memotivasi siswa.

Ketersediaan buku untuk siswa dalam memenuhi SPM sudah

terpenuhi tetapi umur penggunaan buku-buku paket yang singkat sangat

terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau

menghilangkan buku-buku yang dipinjamkan.

Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di

kelas, pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru-guru

yang berkompeten, melakukan supervisi dan evaluasi proses

pembelajaran. Hanya saja kegiatan supervisi belum dilakukan secara

berkala dan berkelanjutan.

Pada masa pandemi Covid-19 ini SD Inpres Tunganamo

melaksanakan pembelajaran secara luring yakni Peserta didik Belajar dari

rumah (BDR).

c. Standar Kompetensi Lulusan

20
Standar Kompetensi Lulusan di SD Inpres Tunganamo diarahkan

secara bertahap untuk meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Untuk penumbuhan budi pekerti dan mengembangkan nilai-nilai

karakter bangsa serta budaya masyarakat, SD Inpres Tunganamo

melaksanakan kegiatan Pembinaan Rohani setiap hari Jumat dan

membudayakan saling memberi salam setiap bertemu, baik guru ataupun

siswa.

Presentasi kelulusan 100% untuk 5 tahun terakhir namun nilai UN

masih rendah. Pencapaian prestasi akademk (rata-rata nilai ujian) peserta

didik masih labil dari tahun ke tahun (5 tahun terakhir) Kegiatan

ekstrakurikuler juga masih kurang, dan belum meraih kejuaraan di

bidang akademik dan non akademik di tingkat kota/propinsi.

d. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan


kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan
diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan
menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian.
Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian
sekolah dan ujian nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip

21
penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan
edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan
rencana yang telah dibuat oleh guru.
Berdasarkan telaah raport mutu dan kondisi nyata diatas, rekomendasi dan
tindak lanjut yang diperlukan SD Inpres Tunganamo adalah perlunya
Peningkatan pemahaman guru tentang penilaian autentik dan keterampilan
penyusunan instrumen penilaian melalui Workshop/IHT, Coaching, dan
supervisi secara terjadwal dan berkesinambungan.

22
PROFIL SEKOLAH MAGANG II

A. Kondisi Riil Sekolah Magang II

SD Inpres Lalao berlokasi di Desa Lakamola Kecamatan Rote Timur Kabupaten

Rote Ndao Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang didirikan pada tahun 1972 di atas

lahan seluas 3.750 m2 ( 100 m2 x 37,5 m2 ). Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan

di SD INPRES Lalao sebagai berikut:

1. Visi

Unggul dalam prestasi,berakhlak mulia serta berbudi pekerti luhur

23
2. Misi

a. Membentuk insan yang beriman,bertaqwa dan berakhlak mulia melalui kegiatan

ibadah,buka dan tutup setiap hari kerja sebagai wujud syukur kepada Tuhan.

b. Membentuk sumber daya manusia yang kreatif,inovatif sesuai dengan

perkembangan zaman.

c. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

3. Tujuan

a. Seluruh warga sekolah dapat mengamalkan ajaran agama hasil pembelajaran

dan kegiatan pembiasaan.

b. Memiliki budi pekerti yang luhur dan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

c. Meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik minimal

tingkat kabupaten.

d. Menguasai dasar –dasar IPTEK dan Seni untuk bekal melanjutkan sekolah ke

jenjang yang lebihMenguasai dasar –dasar IPTEK dan Seni untuk bekal

melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi

e. Menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar dan potensi yang perlu

dimanfaatkan dan dilestarikan.

TABEL GAMBARAN UMUM SD INPRES LALAO


a. Identitas
Nama Sekolah SDI LALAO

24
NSS 101241501010
NPSN 50304685
Alamat Lalao
Desa Lakamola
Kecamatan Rote Timur
Kabupaten Rote Ndao
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun Pendirian 1972
Luas Tanah 3.750 m2
Status Negeri
Status Dalam Gugus SD Inti
Nilai Akreditasi B
b. Data Siswa 3 (Tiga) Tahun Terakhir

Tahun Ajaran / Jumlah Siswa

No Kelas 2018 / 2019 2019 / 2020 2020 / 2021


JM
L P JML L P JML L P
L
1 I 7 13 20 9 13 22 19 18 37
2 II 11 13 24 11 14 25 10 13 23
3 III 18 13 31 14 19 33 10 16 26
4 IV 18 15 33 18 13 31 14 19 33
5 V 24 11 35 16 17 33 18 14 32
6 VI 17 8 25 24 10 34 16 18 34
Jumlah 95 73 168 92 86 178 87 98 185

c. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

N Nama Tempat L NIP Gol Jabatan Ket


o Tanggal /

25
Lahir P
Lalao,04-03- Kepala
1 Marselina Lotte,S.Pd.SD P 196203041982022004 IV/B PNS
1962 Sekolah
Kupang,13- Guru
2 Elisabet Thene,S.Pd P 197713122005012014 IV/A PNS
12-1977 kelas
Kupang, 02- Guru
3 Victoria Nalle,S.Pd.SD P 198510022009042010 III/D PNS
10-1985 kelas
Kupang,03- Guru
4 Yesriel D.O Poek,S.Pd L 198512032010011014 III/B PNS
12-1985 kelas
Rote, Guru
5 Marselinus Nofus, S.Pd L 199103022014031002 III/B PNS
kelas
Kupang, 01-
Guru
6 Jon J Lusi,S.Pd 07-1968 L 196807012014061004 III/A PNS
kelas
Kupang,27-
Guru
7 Nofrelin CH.Therik, S.Pd 11-1982 P 198211272014062007 III/A PNS
kelas
Junias Naolaour,16- Guru Hono
8 L -
E.Johannis,S.Pd.SD 06-1986 kelas rer
Lalao,15-07- Guru Hono
9 Merlin J.Therik,S.Pd P -
1982 kelas rer
Oenguni,28 - Pustaka Honr
10 Rahelda J.Lusi P -
07-1996 wan er
Pokobatu,14
Feby Yanti A Bolla, Guru Hono
11 -02-1993 P -
S.Pd,Gr kelas rer
d. Data Jumlah Rombongan Belajar

No Ruang Kelas Jumlah Rombel


1 Ruang Kelas I 1 Rombel
2 Ruang Kelas II 2 Rombel
3 Ruang Kelas III 2 Rombel
4 Ruang Kelas IV 1 Rombel
5 Ruang Kelas V 1 Rombel
6 Ruang Kelas VI 1 Rombel
e. Data Prasarana

26
Panjang Lebar Status
No Nama Prasarana Kondisi
(m) (m) Kepemilikan

1 Ruang kelas I 9 7 Baik Milik

2 Ruang kelas II 9 7 Baik Milik

3 Ruang kelas III 9 7 Baik Milik


Rusak
4 Ruang kelas IV 9 7 Milik
Ringan
Rusak
5 Ruang kelas V 9 7 Milik
Ringan
6 Ruang kelas VI 9 7 Rusak Berat Milik

7 Ruang Kepala sekolah 9 7 Rusak ringan Milik


8 Ruang guru 9 7 Rusak ringan Milik

9 Ruang perpustakaan 8 7 Rusak ringan Milik

10 WC Guru laki-laki 2 2 Baik Milik


11 WC Guru perempuan 2 2 Baik Milik
12 WC Siswa Laki-laki 2 1,5 Rusak ringan Milik
13 WC Siswa Perempuan 2 1,5 Baik Milik

B. Penataan 8 Standar Nasional Pendidikan

a. Standar Isi

SD INPRES Lalao pada tahun pelajaran 2019/2020 menerapkan Kurikulum

2013 ( K-13 ) untuk kelas I sampai VI. Kurikulum 2013 ) memuat 5 muatan

pelajaran tematik dan 3 muatan pelajaran terpisah yaitu Pendidikan Agama Kristen

dan Matematika PJOK dengan alokasi waktu 24 jam perminggu.

27
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi peserta didik pada

tahun pelajaran 2020/2021 belum berjalan secara sistematis sebagaimana mestinya.

Karena pandemi Covid-19. Bagi siswa yang dinyatakan belum mencapai nilai

ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya diberikan kesempatan

belajar sendiri indikator-indikator kompetensi yang belum dikuasai untuk

mempersiapkan diri dalam mengikuti ulangan perbaikan. Hal ini dilakukan untuk

memastikan tercapainya pelayanan kepada siswa yang memerlukan penjelasan

ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan.

b. Standar Proses

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar

Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan

KTSP maupun K-13. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan

silabus dilakukan secara mandiri atau berkelompok oleh guru-guru

di gugus melalui wadah KKG Kelas. Diakui bahwa silabus yang

dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil

pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontohi silabus dari

sekolah-sekolah lain dari gugus lain, dengan beberapa perbaikan-

perbaikan.

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan

28
pembelajaran baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata

pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan

penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri. RPP

yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah

lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun ada juga beberapa

guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri

dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan

norma-norma yang ada dalam masyarakat. Metode pembelajaran yang

dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian sudah

menggunakan metode yang aktif, inspiratif, kreatif, menyenangkan,

menantang dan memotivasi siswa.

c. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan nilai ujian sekolah/madrasah (US/M) tahun pelajaran 2018/2019 untuk

masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Rata-rata nilai ujian

sekolah/madrasah (US/M)untuk masing-masing mata pelajaran Bahasa Indonesia

68,1, Matematika 70,8, Ilmu Pengetahuan Alam 78,3 Untuk setiap mata pelajaran

dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat

dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah

berikutnya.

29
d. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan


kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan
diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan
menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru
melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian
nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif,
terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui
ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.

30
BAB III
PELAKSANAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. PELAKSANAAN RENCANA PROYEK KEPEMIMPINAN (RPK)


1. Judul Rencana Proyek Kepemempinan
Rencana Proyek Kepemimpinan yang diangakat dari masalah pembelajaran di
sekolah. Kegiatan RPK merupakan penjabaran rencana pengembangan sekolah
secara operasional yang di dalamnya memuat tindakan-tindakan kepemimpinan
Calon Kepala Sekolah dalam menjalankan program/ kegiatan untuk peningkatan
kinerja sekolah. Masalah pembelajaran yang harus diselesaikan di SD Inpres
Tunganamo seperti rendahnya kemampuan membaca peserta didik. Berdasarkan
permasalahan di atas, maka kegiatan RPK yang dibuat penulis ini diberi judul
“UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA
DIDIK KELAS 1 MELALUI MEDIA KARTU HURUF PADA SD INPRES
TUNGANAMO”.
2. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat dan menerapkan media kartu
huruf dalam Pembelajaran.
2. Meningkatkan kemampuan calon kepala sekolah dalam kompetensi
kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi supervisi, kompetensi
kewirausahaan, dan kompetensi sosial.
3. Meningkatkan kemampuan membaca peserta didik
4. Mewujudkan pencapaian Students wellbeing
3. Indikator-indikator keberhasilan
1. Guru mampu menerapkan media kartu huruf dalam meningkatkan kemampuan
membaca peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

31
2. Calon kepala sekolah memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi supervisi, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi
sosial.
3. Kemampuan membaca Peserta didik meningkat melalaui penggunaan media
kartu huruf
4. Tercapainya Students wellbeing.
4. Program Kegiatan
Program kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca yaitu
melakukan workshop bagi guru-guru untuk meningkatkan kemampuan penerapan
media kartu huruf dalam kegiatan mengajar mengajar di kelas. Kegiatan workshop
ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu pada siklus pertama diberikan materi
pembuatan dan penggunaan media Kartu huruf atau alat peraga, sedangkan siklus
kedua merupakan pengembangan dari hasil monitoring dan evaluasi siklus
pertama. Untuk penerapan guru mengajar menggunakan media kartu huruf dan
untuk mengetahui kemapuan membaca peserta didik di kelas,
pada setiap siklus di kemas dalam bentuk Lesson Study dengan tujuan :
a. Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana peserta didik
belajar dan guru mengajar;
b. Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam
melaksanakan pembelajaran;
c. Meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.
Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan berdasarkan Panduan Kegiatan
yang dibuat oleh penulis (Lampiran 08).
5. Langkah-langkah kegiatan
Adapaun langkah-langkah pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut :

32
Siklus 1
a) Persiapan
1. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait pelaksanaan RPK (Kepala Sekolah, guru
dan pegawai)
2. Menyusun materi sosialisasi
3. Pertemuan awal dengan Kepala sekolah, guru, dan staf dalam kegiatan sosialisi
4. Membentuk panitia
5. Menentukan narasumber
6. Menyusun panduan RPK
7. Mempersiapkan administrasi kegiatan berupa instrument monitoring dan
evaluasi, undangan, daftar hadir dan tempat kegiatan
b) Pelaksanaan
1. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan desain Jadwal Kegiatan.
2. Pelaksanaan kegiatan workshop diawali dengan pembukaan oleh protocol,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, Doa, arahan dari Peserta calon kepala sekolah
sekaligus menjelaskan Panduan RPK kepada peserta diklat selanjutnya dibuka
secara resmi oleh Kepala sekolah lalu waktu sepenuhnya diberikan kepada
Narasumber untuk menyampaikan materi.

33
Jadwal workshop Penerapan media kartu huruf Sekolah Magang 1
Siklus 1
Hari/Tanggal : Kamis,04 – 07 November 2021
No. Hari/ Waktu Kegiatan Pelaksana
Tanggal
1 08.00-09.00 Pembukaan Panitia
2 09.00- 10.00 Penyampaian materi Narasumber
3 10.00-10.15 Snac Panitia
4 Kamis, 04 10.15-12.00 Penyampaian materi Nara sumber
5 November 12.00-13.00 Makan siang Panitia
6 2021 13.00-14.00 Diskusi kelompok Narasumber
Pembuatan media dan dan peserta
penerapannya.
7 14.00-15.00 Presentasi hasil kerja Narasumber
dan peserta
8 15.00 Istrahat Panitia
9 08.00-10.00 Penjelasanjelasan Narasumber
Sabtu, 07Nov teknis dar nara sumber
2021 tentang penerapan atau
penggunaan media
Kartu huruf dan teknik
mengajara di kelas
untuk menarik minat
belajar peserta didik
10 10.00-10.15 Snac Panitia
11 10.15-12.00 Warna sari Semua Narasumber
guru diberikan dan peserta

34
kesempatan dan
memberikan masukan
dan saran tentang
temuan saat guru
mengajar di kelas
(Kegitan Lesson
Study) pada siklus 1
kemudian Nara
sumber memberikan
solusi dan penguatan
12 12.00-13.00 Makan siang Panitia
13 13.00-14.00 Pengisian instrument Narasumber
dan peserta
14 14.00 Penutupan Panitia

c) Monitoring dan Evaluasi


1. Calon Kepala Sekolah memonitor kegiatan RPK dari awal sampai akhir
mengunakan instrumen monitoring yang telah disiapkan.
2. Dalam kegiatan lesson study, calon kepala sekolah berkaloborasi dengan guru
senior untuk melakukan supervisi terhadap guru yang mengajar di kelas.
3. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada setiap akhir kegiatan.
d) Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrumen observasi dan monitoring
yang telah diisi.

35
Berikut ini rekapan hasil monev pelaksanaan kegiatan RPK Siklus 1
Rata-rata
No Uraian Kegitan ketercapaian Ket
kuantitaif kualitatif
1 Keterlaksananya kegiatan 100 A
2 Meningkatnya Kompotensi Kepala
90,83 A
Sekolah Berdasarkan hasil AKPK
3 Evaluasi hasil kegitan 75 B
4 Peningkatan Prestasi Peserta Didik 75 B
5 Pencapaian Students Wellbeing 70,83 B
Jumlah 411,66 A = Baik sekali
Rata-rata 82,332

Tabel di atas memperlihatkan sebagai berikkut :


1. Pelaksanaan kegiatan Workshop Baik Sekali, ini menunjukan ada kerjasama
yang baik antara calon kepala sekolah, narasumber dan panitia serta semua
peserta workshop sehingga semua berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
2. Kinerja calon kepala sekolah dalam Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
berdasarkan AKPK yang lemah Baik Sekali. Ini menunjukan bahwa calon
kepala sekolah bekerja keras untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi yang
masih lemah.
3. Evaluasi hasil kegiatan pada kategori Baik namun masih ada guru yang kurang
memahami dengan baik penerapan media kartu huruf dalam kegiatan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca dan teknik
pembelajaran yang tepat untuk menarik minat belajar peserta didik. Pada
kegiatan Lesson Sudy, calon kepala sekolah dan semua guru melakukan refleksi

36
bersama dan ada beberapa masukan bagi guru mengenai penerapan media kartu
huruf dalam kegiatan pembelajaran di kelas yaitu:
 Kegiatan Pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia di
RPP
 Pada kegiatan awal pendekatan scientific belum Nampak
 Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru.
 Guru belum menggunakan media pembelajaran
 Terlampir Instrumen supervisi perencanaan kegiatan pembelajaran dan
Instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran yang sudah didisi
(Lampiran 17)
4. Pengamatan calon kepala sekolah mengenai Peningkatan Prestasi Peserta Didik
pada kategori Baik, namun masih ada peserta didik yang kurang aktif bertanya
tentang materi pembelajaran, tidak berdiskusi dan menggunakan media dalam
kegiataan latiahan membaca.
5. Mengenai Pencapaian students wellbeing pada kategori Baik. Namun masih ada
peserta didik belum memahami cara untuk membaca. Hal Ini menunjukan
bahwa cara mengajar guru perlu di perbaiki pada pertemuan berikutnya
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan RPK pada setiap tahapan di siklus
pertama, dan catatan kekurangan dalam kegiatan Lesson Study, maka perlu
dilakukan siklus kedua untuk pendampingan bagi guru yang kurang memahami
dengan baik Penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran untuk menarik
minat belajar peserta didik dalam hal membaca serta memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ditemukan pada saat kegiatan lesson study.
Siklus II
a) Persiapan
1. Membangun komunikasi yang baik dengan semua guru untuk melaksanakan
kegiatan siklus kedua.

37
2. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah terkait pelaksaan pembelajaran siklus 2
3. Menghubungi guru model untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas
4. Mempersiapkan RPP,bahan ajar dan Media kartu huruf
5. Mempersiapkan administrasi kegiatan berupa instrument monitoring dan
Evaluasi dan daftar hadir
b) Pelaksanaan
1. Pelaksanaan siklus kedua sesuai dengan jadwal kegiatan pembelajaran
2. Pelaksaan pembelajaran dengan menyiapkan Peserta didk kelas 1 dan
Penerapan media kartu huruf
3. Melakukan monitoring pelaksaan kegiatan pembelajaran
4. Melakukan pengamatan pelaksaan kegiatan pembelajaran

Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan media kartu huruf


Sekolah Magang 1
Siklus 2
Jadwal Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 09 – 10 November 2021
Berdasarkan Pengembangan Hasil refleksi Siklus 1

No Hari Tanggal Waktu Kegiatan Pelaksana


1 SeSelasa, 09 Nov 08.00 – 12.00K Koordinasi dengan Kepala sekolah,
2021 kepala sekolah dan Cakep dan guru
guru model untuk
persiapan
Pembelajaran

2 0812.00 -11.45 PePelaksanaaan Cakepala sekolah


kegiatan dan guru
pembelajaran di

38
kelas menggukan
Rabu, 10 Nov media Kartu huruf
2021 dalam bentuk
Lesson Study siklus
1. Refleksi dan tindak
lanjut kegiatan
siklus 2
3 11.45-12.00 PePengisian instrument

c) Monitoring dan Evaluasi


1. Calon Kepala Sekolah memonitor kegiatan Pembelajaran penerapan media
Kartu huruf dari awal sampai akhir mengunakan instrumen monitoring yang
telah disiapkan.
2. Melakukan Evaluasi Kegiatan pembelajaran
3. Mengumpulkan Instrumen monitoring dan Evaluasi

d) Refleksi
1. Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrumen observasi dan
monitoring yang telah diisi.dengan demikian hasil observasi pada siklus 2
menunjukan adanya peningkatan, bahwa kegiatan pembelajaran telah berjalan
dengan lancar dan sangat baik. Kreatifitas siswa dalam membaca menunjukkan
perkembangan positif. karena siswa tidak sekedar mengetahui dari meteri guru
saja, tetapi siswa melakuan dan menemukan sendiri.Dengan melibatkan teman
sebaya untuk membantu teman lain berdampak positif. Pembentukan kelompok
dan situasi pengelompokan belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar
membaca terasa sangat menyenangkan siswa. Hal ini ditandai siswa lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga Pembelajaran membaca dengan

39
menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca
Peserta didik.
Pada Siklus II, nampak terlihat jelas bahwa kondisi kegiatan
proses belajar mengajar tersebut mengalami perbaikan, perubahan, dan
mengalami peningkatan yang cukup memuaskan jika dibandingkan
dengan kondisi awal pada Siklus I. Rekapitulasi perbadingan data hasil
pegamatan Peserta didik pada siklus I dan siklus II terlihat seperti pada
tabel berikut ini

Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II.

Komponen yang Siklus I Siklus II


No
diamati Jml Prosentase Jml Prosentase
1 Aktif 12 55% 20 91%
2 Berani berpendapat 6 27% 15 68%
3 Bertanya 4 18% 10 45%
4 Cepat memahami 7 32% 15 68%
5 kerjasama 7 32% 18 82%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa siswa yang aktif, antusias, dan
bertanya mengalami kenaikan yang signifikan, dan kenaikan yang paling
dominan adalah berani berpendapat dalam proses pembelajaran tentang
materi membaca cepat pada siswa kelas I mengalami kenaikan yang sangat
signifikan yaitu menjadi 91%, hanya komponen bertanya yang mengalami
peningkatan paling rendah yaitu sebesar 45%. Jadi dapat dikatakan bahwa
siswa dikategorikan sangat aktif pada siklus II. Artinya siswa sudah mulai
berani berbicara dalam membaca cepat di depan kelas.
Kondisi kelas sangat kondusif dengan diterapkannya metode
praktik dengan menggunakan kartu huruf, kondisi kelas pada model
pembelajaran ceramah dengan model pembelajaran yang berorientasi pada

40
guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa
(students centered).
Tabel
Kemampuan Siswa Membacakan Teks
Bacaan Melalui Media Kartu Huruf

No Nama Nilai Ket


1 A 80 Baik
2 B 70 Cukup
3 C 85 Baik
4 D 80 Baik
5 E 70 Cukup
6 F 70 Cukup
7 G 70 Cukup
8 H 80 Baik
9 I 75 Cukup
10 J 75 Cukup
11 K 85 Baik
12 L 85 Baik
13 M 80 Baik
14 N 80 Baik
15 O 75 Cukup
16 P 85 Baik
17 Q 80 Baik
18 R 80 Baik
19 S 75 Cukup
20 T 85 Baik
21 U 80 Baik
22 P 80 Baik
Jumlah Skor 1725

41
Skor Maksimal 2200
% Skor Baik
Tercapai 78%
Catatan :
Siswa yang mampu 14 64%
Siswa yang cukup mampu 8 36%
Siswa yang kurang mampu 0 0%
Dari hasil table siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kemampuan membaca Peserta didik yang mampu mencapai 64%, dan Cukup mampu
36% . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu huruf dapat
meningkatkan kemampuan membaca Peserta didik.

Berikut ini rekapan hasil monev pelaksanaan kegiatan RPK Siklus 2


Rata-rata ketercapaian
No Uraian Kegitan kuantitaif kualitatif Ket
1 Terlaksananya kegiatan 100 A
2 Peningkatan Kompotensi Kepala 95,27 A
Sekolah Berdasarkan hasil AKPK
3 Evaluasi hasil kegitan 93,75 A
4 Peningkatan Prestasi Peserta Didik 95,83 A
5 Pencapaian Students Wellbeing 91,25 A
Jumlah 476,1 A = Baik sekali
Rata-rata 95,22
Tabel di atas memperlihatkan sebagai berikkut :
1. Pelaksanaan kegiatan penguatan materi pada siklus kedua ini juga masih tetap
Baik Sekali, ini menunjukan ada kerjasama yang baik antara calon kepala
sekolah, narasumber dan panitia serta semua peserta sehingga semua berjalan
sesuai dengan yang di rencanakan.

42
2. Kinerja calon kepala sekolah dalam Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
berdasarkan AKPK yang lemah masih tetap Baik Sekali. Ini menunjukan bahwa
calon kepala sekolah terus bekerja keras untuk meningkatkan kompetensi-
kompetensi yang masih lemah.
3. Evaluasi hasil kegiatan pada kategori Baik Sekali ini menunjukan bahwa guru
memahami dengan baik dalam penerapan media Kartu huruf dalam kegitan
pembelajaran untuk menarik minat belajar peserta didik dalam meningkatkaan
kemampuan membaca. Pada kegiatan Lesson Sudy, calon kepala sekolah dan
semua guru melakukan refleksi bersama dan sedikit masukan bagi guru
mengenai penerapan media kartu huruf dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Terlampir Instrumen supervisi perencanaan kegiatan pembelajaran dan
Instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran yang sudah didisi. (Lampiran 17)
4. Pengamatan calon kepala sekolah mengenai Peningkatan Prestasi Peserta Didik
pada kategori Baik sekali, Peserta didik sangat aktif dalam mengikuti
pembelajaran, karena cara guru menarik minat Peserta didik dalam meningkatkan
kemapuan membacanya dengan melakukan permainan menyusun media kartu
huruf , Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok dan melakukan kegiatan
dengan menyusun kartu huruf yang telah disediakan guru dan menyusunnya
menjadi sebuah kata sesuai materi pembelajaran, Selanjutnya Peserta didik
diminta untuk mempresentasikan karyanya didepan kelas. dengan menunjukan
sikap disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
5. Mengenai Pencapaian students wellbeing pada kategori Baik Sekali. Ini
menunjukan bahwa cara mengajar guru sudah baik sehingga peserta didik merasa
bahagia, senang dan berminat mengikuti pembelajaran di kelas pada akhirnya
kemampuan membaca dan prestasi belajar mereka meningkat. Berdasarkan hasil
refleksi siklus pertama dan kedua kegiatan RPK diatas, menjukan bahwa calon
kepala sekolah mampu menggerakkan warga sekolah dalam melaksanakan

43
kegiatan tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik demi terwujudnya
pencapaian Students Wellbeing.
B. PELAKSANAAN PENINGKATAN KOMPOTENSI (PK) DI SEKOLAH
MAGANG 2 SD INPRES LALAO
Berdasarkan hasil perolehan nilai AKPK yang dianggap kurang hasil penilaian yang
diselenggarakan oleh pihak LPPKS Indonesia untuk Penulis adalah pada Kompetensi
Supervisi.
Untuk meningkatkan Kompetensi Supervisi, maka penulis dianjurkan untuk mempelajari
kekurangan tersebut di sekolah magang 2. Tempat Penulis melaksanakan peningkatan
kompentensi berdasarkan AKPK adalah SD Inpres Lalao. Dalam Permendiknas No.13
Tahun 2007 diisyaratkan bahwa untuk menjadi seorang Kepala Sekolah salah satunya
harus memiliki Kompetensi Supervisi, dalam hal ini tentang bagaimana seorang kepala
sekolah mampu merencanakan dan melaksanakan program Supervisi terhadap semua
tenaga pendidik dan kependidikan. Adapun langkah-langkah yang penulis laksanakan
antara lain sebagai berikut :
a) Persiapan
1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah.
2. Membuat Matrik kegiatan Peningkatan Kompetensi
3. Membuat jadwal kunjungan
4. Menyiapkan pedoman wawancara peningkatan kompetensi social dan
dokumentasi (Lampiran 21).
b) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penulis berusaha mempelajari kompetensi Supervisi yang
dimiliki oleh kepala sekolah dengan cara mewawancarai kepala sekolah sesuai
daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.
c) Hasil Kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara calon kepala sekolah dengan Kepala Sekolah SD Inpres

44
Lalao (Magang 2) dapat dijabarkan bahwa :
1. Kepala sekolah melaksakan kegiatan supervis akademik setiap tiga bulan
sekali guna mengevaluasi kinerja guru dalam melaksanak proses pembelajaran
2. Kepala sekolah melakukan penilaian terhadap kinerja guru secara lengkap
disetiap akhir semester sebagai bahan penilaian SKP
3. Kepala sekolah dapat memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi
dengan dicalonkan menjadi kepal sekolah jika pangkat dan jabatan telah
memenuhi syarat dan dan nilai SKP-Nya diakan serta memberikan pembinaan
bagi guru yang kinerja rendah.
4. Kepala Sekolah dapat pemantauan terhadap tugas-tugas guru setiap hari, awal
tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran,
5. Kepala sekolah melaksanakan tindak lanjut dari hasil evaluasi sebagai bahan
perbaikan kineja guru selanjutnya,
6. Dalam penyusunan program supervisi kepala mengajak semua guru-guru
untuk melaksanakan musyawara untuk menentukan program-program sekolah
dan program supervisi diawal tahun pelajaran
7. Komponen-komponen supervisi administrasi seperti : Program tahunan,
program semester, Silabus, RPP, agenda harian, daftar nilai, program
bimbingan, program perbaikan dan pengayaan, absensi siswa, buku inventaris
kelas, daftar piket harian, buku tamu, buku supervisi, jadwal pelajaran, buku
penerimaan dan pengembalian rapor, buku daftar kenaikan kelas, buku klaper.
8. Kepala sekolah dapat melakukan bimbingan dan arahan secara umum kepada
guru-guru disetiap rapat bulanan dan melakukan bimbingan secara khusus
bagi guru yang mengalami kesulitan.
Akhirnya setelah mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi di sekolah magang 2,
penulis mendapat ilmu yang sangat bermanfaat yaitu bisa memahami bagaimana cara
melaksanakan kegiatan supervisi, dan yang paling terkesan yaitu penulis memahami

45
cara menyusun dan melaksanakan program supervisi untuk dapat menilai kinerja guru
dan dapat memamajukan pendidikan.

46
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dan pelaksanaan On the Job Treaning 2 (OJT2) yang penulis
laksanakan, maka dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kegiatan rencana proyek kepimimpinan telah memberikan pengalaman
belajar yang terpadu antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan
pengalaman empirik (kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah.
b. Melalui pelaksanaan kegiatan rencana proyek kepimimpinan, calon kepala
telah mampu mengidentifikasi masalah pembelajaran yang ada di sekolah.
c. Melalui kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan calon kepala sekolah
mengembangkan kemampuan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah
sehingga dapat membangun budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem
persekolahan.
d. Melalui kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan, calon kepala sekolah yang
mampu menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah
pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya Student Wellbeing.
e. Melalui pelaksanaan kegiatan pengembangan AKPK kompetensi Supervisi di
sekolah magang 2, telah memberikan manfaat serta menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi Calon Kepala Sekolah khususnya teantang program
kegiatan supervise akademik.
2. Saran
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman selama melakukan Rencana Proyek
Kepemimpinan di sekolah asal dan Peningkatan Kompetensi di seolah magang,
dan juga berkaitan dengan kesimpulan yang telah disampaikan diatas, maka
penulis dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

47
a. Sebagai seorang calon kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi masalah
pembelajaran, menentukan strategi menyelesaikan pembelajaran dengan cara
menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah
pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbeing.
b. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru kedepannya
terus ditingkatkan agar dapat membantu guru-guru memecahakan persoalan-
persoalan yang dihadapi sehari-hari sesuai dengan tupoksinya sebagai guru
profesional.
c. Untuk meningkatkan kompetensi supervisi penulis sebagai calon kepala sekolah,
harus terus-menurus belajar dan menambah wawasannya.

48

Anda mungkin juga menyukai