PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Pendidik/Guru :
Kinerja pendidik/guru.
Administrasi pendukung pelaksanaan tugas guru.
Laporan hasil kerja guru
b. Kepala Sekolah :
Kinerja kepala sekolah
Administrasi pendukung pelaksanaan tugas kepala sekolah.
Pelaporan-pelaporan.
c. Tenaga kependidikan lainnya/Penjaga Sekolah
Pemeliharaan lingkungan.
K5.(Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kebersihan, Kekeluargaan)
D. Ruang Lingkup
1) Pengawasan Akademik
a. Perencanaan Pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran
c. Tindak lanjut pembelajaran
2) Pengawasan Manajerial
a. Penyusunan Program Sekolah meliputi 8 standar pendidikan.
b. Implementasi Program Sekolah.
c. Evaluasi Program Sekolah
d. Tindak lanjut program sekolah.
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
A. Pendekatan Pengawasan
Guru dan kepala sekolah adalah orang dewasa yang memiliki integritas
dan harga diri. Akan merasa tersinggung apabila disalahkan secara langsung.
Untuk mengatasi masalah itu, yang harus dilakukan oleh Pengawas sekolah
apabila menemukan kelemahan guru atau kepala sekolah menggunakan
pendekatan kemitraan (partnership) dan kerjasama (kolaboratif).
Kemitraan/kesejawatan, mengembangkan kesejajaran, tidak ada atasan
dan bawahan. Pengawas Sekolah tidak dalam posisi atasan yang siap
mendikte, memerintah, indoktrinasi kepada bawahan. Sehingga timbul
tranparansi/ keterbukaan dalam memecahkan berbagai masalah.
Kolaborasi, kebersamaam dalam mengidentifikasi masalah, dan
memecahkan masalah
B. Metode Pengawasan
Metode pengawasan yang dikembangkan meliputi: 3 (tiga) aspek yaitu
pembinaan, pemantauan dan penilaian.
1. Pembinaan adalah pemberian bantuan profesional dalam rangka
meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran, dan
kepada kepala sekolah dalam mengelola lembaga sekolah.
2. Pemantaaun adalah melihat/mengobservasi proses pelaksanan tugas guru
dan kepala sekolah sebagai umpan balik pembinaan.
3. Penilaian adalah melakukan evaluasi secara komprehensif mengenai
kinerja guru, kepala sekolah, siswa dan tenaga kependidikan lainnya untuk
menentukan derajat kinerja masing-masing.
Adapun teknik pengawasan dilakukan melaui : observasi, wawancara,,
angket, simulasi, lesson study,
1. Observasi, melakukan pengamatan langsung tampilan kinerja guru dan
kepala sekolah. Instrumen yang digunakan adalah Lembar Observasi
Guru, dan Lembar Observasi Kepala Sekolah.
2. Wawancara, pengumpulan informasi secara individual atau kelompok
tentang kekuatan dan kelemahan kinerja guru atau kepala sekolah, sebagai
bahan pembinaan selanjutnya.
3. Angket, pengumpulan informasi dari guru atau kepala sekolah bahkan
siswa melalui media angket.
4. Simulasi, praktek model pembelajaran dengan teman sejawat untuk
melihat kekuatan dan kelemahannya.
BAB IV
HASIL PENGAWASAN
A. Hasil Pengawasan
Pengawasan sekolah pada semester 1 tahun pelajaran 2014-2015, telah
dilaksanakan sesuai dengan program tahunan dan program semesteran. Namun
yang akan dilaporkan terbatas pada pengawasan akademik 3 kegiatan,
pengawasan manajerial 3 kegiatan saja. Laporan tersebut disampaikan sebagai
berikut:
1. Hasil Pengawasan Akademik
a. Penyusunan Silabus per mata pelajaran per kelas.
b. Penyusunan RPP
c. Penetapan KKM
2. Hasil Pengawasan Manajerial
a. Revisi KTSP
b. Penyusunan RPS
c. Pemantauan Penerimaan Siswa Baru
B. Pembahasan Hasil Pengawasan
1. Pengawasan Akademik
a. Penyusunan Silabus per mata pelajaran per kelas.
Tugas utama guru mengawali tahun pelajaran baru adalah
mempersiapkan program pembelajaran yang terdiri atas:
Ketersediaan KTSP masing-masing sekolah.
Mengembangkan KTSP menjadi silabus pembelajaran yang
dijadikan acuan penyusunan RPP.
Kegiatan diawali dengan observasi ke sekolah-sekolah, mengenai
ketersediaan silabus pembelajaran. Hasilnya sebagai berikut:
1) Semua guru telah memiliki silabus pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran, dengan klasifikasi :
Silabus produk utuh tahun yang lalu sebesar = 64 %.
Silabus bukan produk sendiri/jasa orang lain = 34 %
Silabus produk sendiri tetapi belum lengkap semua mata
pelajaran.= 2 %
2) Analisis hasil observasi :
46% Guru telah mencoba menyusun silabus dengan merevisi
silabus tahun yang lalu.
82% Guru memanfaatkan silabus jasa pihak lain (membeli
yang beredar di pasarant, atau memfotokopi dari SD lain) yang
belum tentu cocok dengan kondisi dan tuntutan kebutuhan
sekolah sendiri.
Kelemahan Guru:
- Motivasi guru rendah dalam penyusunan silabus, mereka
menganggap silabus dibutuhkan apabila diperiksa oleh
kepala sekolah atau pengawas sekolah atau untuk
kebutuhan pengajuan kenaikan pangkat.
- Belum berfungsi secara maksimal wadah pembinaan
profesional KKG sebagai bengkel kerja guru dalam
mengatasi berbagai kendala proses pembelajaran.
Kelemahan sekolah:
- Memfasilitasi jalan pintas dengan menyediakan dana untuk
pembelian silabus dari pasaran atau memfotokopi silabus
dari sekolah lain.
- Kurang memotivasi guru untuk mau dan mampu menyusun
sendiri silabus di sekolah sendiri.
Kekuatan Guru :
- Jumlah guru kelas dan guru mata pelajaran cukup.
- Guru berijazah S.1 sebanyak 75 %
Kekuatan Sekolah:
- Sekolah memiliki dana untuk memotivasi guru agar mau
menyusun sendiri silabus.
Kesimpulan : perlu diadakan pembinaan khusus penyusunan
Silabus pada kegiatan KKG di wilayah binaan, Pengawas
Sekolah sebagai nara sumber.
Kegiatan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Juni 2008.
b. Penyusunan RPP/RKM/RKH
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah instrumen
penting dalam pelaksanaan pembelajaran tanpa RPP maka
pembelajaran tidak terarah dan tidak akan mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal.
RPP adalah penjabaran dari silabus.
1) Kenyataan di sekolah binaan adalah sebagai berikut.
Baru 42% guru menyusun RPP secara terus menerus.
52% guru membuat RPP tetapi tidak terus menerus.
13 % guru mengajar tanpa RPP.
2) Kendala yang dihadapi guru:
Rendahnya motivasi guru untuk menyusun RPP.
Merasa telah berpengalaman mengajar sehingga materi
pembelajaran telah terkuasai, oleh karena itu tidak merasa perlu
ada RPP.
3) Alternatif pemecahan masalah:
Pembinaan yang intensif terhadap guru yang belum menyusun
RPP melalui kegiatan Gugus Sekolah /KKG pada setiap hari
Sabtu.
Pelatihan dengan tutor sebaya/Pemandu mata pelajaran di
masing-masing gugus sekolah.
Menerapkan “reward and funishment”, yang selalu membuat
RPP, kenaikan pangkatnya akan lancar, yang belum mungkin
ditunda bahkan tidak direkomendasi oleh Pengawas.
4) Hasil Pembinaan :
Semua guru nampak antusias membuat RPP.
Perlu pembinaan dan pengawasan yang intensif terhadap
kinerja guru tentang perencanaan pembelajaran.
c. Penetapan KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah prosentase
ketercapaian minimal dari setiap indikator, kompetensi dasar, standar
kompetensi dan mata pelajaran per kelas dan sekolah.
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran sebagai acuan target
minimal yang harus dicapai bahkan dilampaui pada akhir
tahun/semester.
KKM ditetapkan dengan mempertimbangkan kompleksitas
indikator, daya dukung, dan intake siswa.
1) Kondisi nyata guru terhadap KKM:
Ada beberapa sekolah telah mencoba menetapkan KKM, tapi
belum menggunakan analisis komplkesitas, daya dukung dan
intake. Hasilnya tidak akurat. (38%)
Ada beberapa sekolah menetapkan KKM tebakan dengan
prosentase tinggi, pada akhir tahun ternyata tidak tercapai. (40%)
Sisanya telah menyususun KKM melalui analisis di KKG.(22 %)
2) Permasalahan:
Guru belum mangetahui fungsi dan manfaat penetapan KKM.
(69%)
Guru belum mengetahui tata cara penetapan KKM. (31%)
3) Alternatif pemecahan:
Pembinaan ke setiap sekolah dan Gugus Sekolah
4) Kegiatan Pembinaan:
Pemberdayaan Gugus Sekolah/KKG/KKKS dengan
malaksanakan diskusi dan simulasi penetapan KKM.
Menunjuk guru yang telah menguasai untuk memberikan
bimbingan kepada rekan-rekannya.
Mengadakan workshop penyusunan KKM.
5) Hasil Pembinaan:
Semua guru mampu menetapkan KKM untuk indikator,
kompetensi dasar dan standar kompetensi serta KKM mata
pelajaran.
6) Kendala :
Guru keberatan untuk menyalin indikator dari silabus, sama
dengan menulis kembali silabus setiap mata pelajaran.
2. Pengawasan Manajerial
a. Revisi KTSP
b. Penyusunan RPS
c. Pemantauan Penerimaan Siswa Baru
BAB V
PENUTUP
Oleh:
Nama : Drs. ISMAIL, M.M.
NIP : 196103271982041004
Pangkat/Gol. : Pembina Utama Muda, IV/c
Jabatan : Pengawas Sekolah Madya
PANDEGLANG
PADA TANGGAL :
31 Desember 2014
Drs. H. SUPIYANI
NIP 196010101979121003
i
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur ke hadlirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan nikmat, hidayat dan inayat-Nya kepada kami. Alhamdulillah, kami
telah selesai menyusun Laporan Kepengawasan Sekolah Semester 1 Tahun
Pelajaran 2014-2015
Laporan kepengawasan ini disusun merupakan hasil kepengawasan
berdasarkan rincian tugas pokok dan fungsi Pengawas Sekolah yang telah
diterbitkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, Kepala BKN dan
Peraturan-peraturan Menteri (Permen) yang terbaru.
Hasil yang disampaikan merupakan hasil kepengawasan terhadap 10 SD
Binaan kepengawasan di Kecamatan Panimbang. Pelaksanaan kepengawasan
sesuai dengan program semester yang disusun oleh penulis berdasarkan acuan
program tahunan yang dikembangkan oleh Korwas kabupaten. Laporan memuat
hasil pengawasan akademik dan manajerian pada 8 standar nasional pendidikan
(SNP).
Sistematika penyusunan laporan sesuai dengan panduan yang diterbitkan
oleh Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
Semoga Laporan ini memiliki daya guna dan berhasil guna yang tinggi
dalam rangka meningkatkan kualitas pengawasan sekolah dan meningkatnya mutu
pendidikan khususnya di Kabupaten Pandeglang.
Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Aspek/ Masalah.......................... ..................................... 2
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan ................................... 2
D. Ruang Lingkup ................................................................. 4
V. PENUTUP
Penutup ............................................................................. 11
iii
DAFTAR ISI
VI. PENDAHULUAN
E. Latar Belakang ............................................................. 1
F. Landasan (Dasar Hukum) ................................................. 2
G. Visi, Misi dan Strategi Pengawasan ..................................... 2
H. Ruang Lingkup Pengawasan ............................................ 3
I.Tujuan dan sasaran ....................................................... 6