Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar perlu
dikelola secara baik dan benar. Keberhasilan suatu sekolah mencapai tujuan yang
diharapkan sangat tergantung kepada bagaimana model pengelolaan terhadap
segala sumber daya yang dimiliki sekolah tersebut. Sumber daya sekolah yang
memadai bukan jaminan akan mewujudkan harapan-harapan warga sekolah yang
telah dirumuskan menjadi tujuan sekolah tersebut jika kepala sekolah sebagai
pimpinan tidak mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
Kepala sekolah adalah guru yang diserahi tugas tambahan untuk
memimpin dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagai seorang guru, kepala sekolah sejatinya adalah juga pendidik yang harus
mampu membina guru-guru disekolahnya menjadi guru kreatif dan selalu
melakukan inovasi dalam pembelajaran. Dengan adanya tugas tambahan tersebut,
kepala sekolah tidak hanya dituntut untuk membina guru saja, tetapi lebih dari itu,
juga dituntut untuk membina dan mengelola seluruh komponen sekolah .Disisi
lain, tujuan utama sekolah berupa peningkatan mutu pendidikan hanya dapat
diraih jika seluruh komponen sekolah dapat melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing melalui pembinaan dan pengelolaan seorang kepala
sekolah yang professional
Karena begitu banyaknya tugas-tugas baru seorang kepala sekolah maka
untuk menjadi seorang kepala sekolah yang profesional tentu tidaklah mudah.
Diperlukan waktu yang cukup untuk belajar bagaimana melaksanakan tugas-tugas
yang baru tersebut. Pelatihan, pembimbingan dan pembinaan bagi calon kepala
sekolah merupakan upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka melahirkan
pemimpin sekolah yang berkualitas yang diharapkan mampu untuk memimpin
dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan.
Peraturan menteri pendidikan nasional (permendikas) Republik Indonesia
nomor 28 tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah dijelaskan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 1


bahwa seorang guru yang telah dinyatakan lulus seleksi calon kepala sekolah
diharuskan mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagai kegiatan pemberian
pengalaman pembelajaran teoretik maupun praktik yang bertujuan untuk
menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi-
dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Kepala Sekolah sebagai
operasional Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 merupakan kegiatan penyiapan
kompetensi calon kepala sekolah untuk memantapkan wawasan, pengetahuan,
sikap, nilai dan keterampilan dalam memimpin sekolah, sebagaimana dinyatakan
dalam Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 dimana tujuan dilaksanakannya Diklat
Calon Kepala Sekolah adalah memberikan pengalaman belajar yang terpadu
antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan pengalaman
empirik (kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah, mengembangkan
kemampuan calon kepala sekolah dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran
untuk meningkatkan capaian belajar peserta didik, mengembangkan kemampuan
calon kepala sekolah dalam menentukan strategi penyelesaian masalah sehingga
dapat membangun budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem persekolahan dan
mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam
menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah
pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbeing.
Adapun pendidikan dan pelatihan yang dijalani calon kepala sekolah
diselenggarakan selama 300 jam pelajaran dan dilaksanakan dengan 4 (empat)
tahap yaitu tahap On-the Job Training (OJT) 1 selama 20 jam pelajaran, tahap
In-Service Training (IST) 1 selama 50 jam pelajaran, tahap On-the Job
Training (OJT) 2 selama 200 jam pelajaran, dan tahap In-Service Training
(IST) 2 selama 30 jam pelajaran. Kegiatan On-the Job Training 2 merupakan
tahapan yang penting dalam rangka melatih calon kepala sekolah
membiasakan bekerja berbasis data melalui kegiatan pengamatan (observe)
kondisi nyata dan mengidentifikasi masalah pembelajaran, melakukan refleksi
(reflect) atas hasil observasi, mencari alternatif pemecahan masalah dan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 2


menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah dalam bentuk Rencana
Projek Kepemimpinan dan Peningkatan Kompetensi (plan) serta
melaksanakan kegiatan sesuai rencana (Act), melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan (evaluate) dan merefleksi tindakan yang
dilakukan (reflect). Adapun tahapan diklat adalah sebagai berikut :
1. On The Job Training (OJT) I : 01 s/d 10 Oktober 2020
2. In Service Training ( IST ) I : 11 s/d 16 Oktober 2020
3. On The Job Training (OJT) 2 : 17 Oktober s/d 13 Desember 2020
4. In Service Training ( IST ) 2 : 14 s/d 19 Desember 2020

Kualifikasi dan kompetensi seorang kepala sekolah/madrasah merupakan


modal dasar dan utama bagi kepala sekolah/madrasah agar mampu memahami,
menguasai, dan mengaplikasikannya dalam pengelolaan tugas-tugas akademik
dan manajerial di sekolah/madrasah. Keberhasilan kepala sekolah tidak terlepas
dari kompetensi yang dimilikinya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah mengamanatkan bahwa
seorang kepala sekolah/madrasah harus memenuhi 5 (lima) kompetensi minimal
yang dipersyaratkan yaitu kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, supervisi,
dan kewirausahaan.Dengan memilili ke lima kompetensi tersebut kepala sekolah
akan dapat melaksanakan fungsinya yaitu sebagai
Educator,Manajer,Administrator,Supervisor,Leader,Inovator dan Motivator yang
lebih kita kenal dengan EMASLIM.
Berdasarkan permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar
kompetensi kepala sekolah menetapkan dimensi kompetensi manajerial kepala
sekolah merupakan dimensi kompetensi yang menuntut 16 kompetensi. Jumlah
kompetensi ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan kompetensi
pada dimensi kompetensi kepribadian, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
Tingkat kemampuan kepala sekolah dalam mengarahkan, memberdayakan,
menggerakkan, dan mengembangakan sumber daya sekolah dalam usaha
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah sangat bergantung kepada kompetensi
manajerial seorang kepala sekolah.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 3


Pendidikan dan pelatihan yang dijalani calon kepala sekolah
diselenggarakan selama 300 jam pelajaran dan dilaksanakan dengan 4 (empat)
tahap yaitu tahap On-the Job Training (OJT) 1 selama 20 jam pelajaran, tahap In-
Service Training (IST) 1 selama 50 jam pelajaran, tahap On-the Job Training
(OJT) 2 selama 200 jam pelajaran, dan tahap In-Service Training (IST) 2 selama
30 jam pelajaran. Kegiatan On-the Job Training 2 merupakan tahapan yang
penting dalam rangka melatih calon kepala sekolah membiasakan bekerja berbasis
data melalui kegiatan pengamatan (observe) kondisi nyata dan mengidentifikasi
masalah pembelajaran, melakukan refleksi (reflect) atas hasil observasi, mencari
alternatif pemecahan masalah dan menyusun rencana kegiatan pemecahan
masalah dalam bentuk Rencana Projek Kepemimpinan dan Peningkatan
Kompetensi (plan) serta melaksanakan kegiatan sesuai rencana (Act), melakukan
monitoring dan evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan (evaluate) dan merefleksi
tindakan yang dilakukan (reflect).
Pentingnya On-the Job Training (OJT) 2 yang dilakukan oleh peserta
diklat calon kepala sekolah selain untuk menambah pengetahuan, wawasan dan
pengalaman sebagai bekal saat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah juga
bermanfaat dalam mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari selama
kegiatan In Service Training 1. Adapun kegiatan On-the Job Training 2
diwujudkan dengan melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
disekolah asal dimana calon kepala sekolah diharuskan meningkatkan 3 dimensi
kompetensi kepala sekolah dalam bidang kepribadian, kewirausahaan dan sosial
serta melaksanakan Peningkatan Kompetensi di sekolah magang dimana calon
kepala sekolah diharuskan meningkatkan lima dimensi kompetensi kepala sekolah
terutama pada indikator kompetensi yang masih lemah sesuai dengan hasil
penilaian analisis kebutuhan pengembangan keprofesian (AKPK).
Dalam Pelaksanaan Kegiatan Proyek Kepemimpinan dipandang perlu
memperhatikan acuan dan kriteria penetapan keberhasilan sekolah sebagai
penyelenggaraan pendidikan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi; standar

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 4


kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Untuk melihat keberhasilan sekolah
dilakukan dengan menganalisis raport peningkatan mutu pendidikan (PMP)
tempat penulis sebagai peserta diklat calon kepala sekolah bertugas. Dari hasil
Analisa raport peningkatan mutu Pendidikan SD Negeri Beji 7 tahun 2018 didapat
hasil bahwa perolehan nilai terendah untuk Standar kompetensi lulusan, standar
isi, standar proses dan standar penilaian terletak pada standar isi dan standar
penilaian. Namun dalam rencana proyek kepemimpinan disekolah asal dan setelah
berdiskusi dengan kepala sekolah asal, penulis merasa perlu meningkatkan mutu
layanan pendidikan khususnya pada standar penilaian.
Kegiatan On The Job Training (OJT) 2 penting bagi peserta diklat untuk
mempraktekkan kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan tatap muka.
Dalam OJT di SD Asal Calon Kepala Sekolah diwajibkan melaksanakan Rencana
Proyek Kepemimpinan yang didasarkan atas Identifikasi masalah di sekolah
sendiri sehingga proyek tersebut berdampak positif bagi peningkatan mutu
pendidikan sesuai dengan delapan (8) Standar Nasional Pendidikan.
Laporan ini disusun sebagai tindak lanjut dan pertanggungjawaban selaku
peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) calon kepala sekolah yang telah
melaksanakan On The Job Training yang merupakan salah satu upaya untuk
memberikan bekal tambahan berupa pengalaman bekerja sebagai calon kepala
sekolah. On The Job Training adalah pembelajaran di lapangan dalam situasi
pekerjaan nyata yang dilakukan di 2 (dua) sekolah, yakni di sekolah sendiri (SD
Negeri Beji 7) dan di sekolah magang 2 (SD Negeri Beji 4).
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengangkat tema tulisan yang
terkait dengan standar penilaian terutama tentang penyusunan instrument
penilaian yang objektif dan akuntabel. Pada kegiatan On-the Job Training (OJT)
2, judul yang penulis tuangkan dalam Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
adalah “PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SOAL
BERBASIS E-TEST MELALUI WORKSHOP PENILAIAN DI SDN BEJI 7”.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 5


B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan On-the Job Training (OJT) 2, adalah untuk:
1. Meningkatkan kompetensi kepribadian, kewirausahaan, sosial,
managerial, dan supervisi calon kepala sekolah.
2. Meningkatkan kompetensi kepribadiaan, kewirausahaan, dan sosial calon
kepala sekolah melalui kegiatan proyek kepemimpinan dalam Menyusun
Soal Berbasis E-Test Melalui Workshop Penilaian di SD Negeri Beji 7
3. Meningkatkan Standar Penilaian berdasarkan Identifikasi Masalah yang
diperoleh dari hasil Evaluasi Diri Sekolah Melalui Kegiatan Workshop
Penilaian di SD Negeri Beji 7
4. Meningkatkan kompetensi terendah berdasarkan AKPK calon kepala
sekolah di sekolah magang 2 (SDN Beji 4).

C. Hasil Yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan melalui On-the Job Training (OJT) 2 adalah:
1. Meningkatnya kompetensi kepribadian, kewirausahaan, sosial, managerial,
dan supervisi calon kepala sekolah.
2. Meningkatnya kompetensi kepribadiaan, kewirausahaan, dan sosial calon
kepala sekolah melalui kegiatan proyek kepemimpinan dalam Menyusun
Soal Berbasis E-Test Melalui Workshop Penilaian di SD Negeri Beji 7
3. Meningkatnya Standar Penilaian berdasarkan Identifikasi Masalah yang
diperoleh dari hasil Evaluasi Diri Sekolah Melalui Kegiatan Workshop
Penilaian di SD Negeri Beji 7
4. Meningkatnya kompetensi terendah berdasarkan AKPK calon kepala
sekolah di sekolah magang 2 (SDN Beji 4).

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 6


BAB II
PROFIL SEKOLAH MAGANG

A. Profil Sekolah Magang I (SD Negeri Beji 7)

Gambar 2.1. SD Negeri BEJI 7

SD Negeri Beji 7 berlokasi di Jalan Pakis No.2 Beji berdiri pada tahun
1982 dengan jumlah siswa saat ini 400 orrang.Berada dilokasi yang strategis di
tengah komplek perumahan dan berada di antara 3 sekolah lain yang berdekatan
bahkan satu sekolah berhalaman yang sama dengan dengan sekolah magang 1
tempat dimana CKS mengabdikan diri sebagai guru.
SD Negeri Beji 7 memiliki Nomor Statistik Sekolah 10.10.205.28013,NIS
101350 dan Nomor Pokok Sekolah Nasional 20228639.SD Negeri Beji 7
memiliki luas lahan kurang lebih 1.296,5 m2 dan luas bangunan 600 m2 . Saat ini
SD Negeri Beji 7 dipimpin oleh Bapak Nijan Tirta,S.Pd.Kepemilikan tanah dan
bangunan milik pemerintah dengan status hak guna pakai.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 7


SD Negeri Beji 7 terletak sekitar 1 km dari pusat kota, tepatnya di di Jalan
Pakis No.2 Rt 03 Rw 07 Depok Kelurahan Beji Kecamatan Beji Kota Depok
Provinsi Jawa Barat. Karena berbatasan dengan DKI Jakarta maka SD Negeri Beji
7 termasuk sekolah yang berada di daerah penyangga Ibu Kota, sehingga terjadi
dampak persaingan dan tantangan dalam menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan yang kondusif.
Kondisi sosial masyarakat di sekitar lingkungan sekolah sangatlah
heterogen. Berada ditengah komplek perumahan penduduk dengan mata
pencaharian sebagai karyawan, wiraswasta, PNS, dan TNI/Polisi mengakibatkan
daya dukung masyarakat terhadap sekolah juga sangat heterogen. Masyarakat di
lingkungan SD Negeri Beji 7 merupakan masyarakat memiliki tingkat Pendidikan
yang lumayan tinggi sehingga mereka memiliki kesadaran yang tinggi akan
pentingnya pendidikan bahwa menyekolahkan anak merupakan suatu kebutuhan
utama.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini
mengakibatkan kehidupan masyarakat dilingkungan SD Negeri Beji 7 ikut
bergerak mengikuti arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedang berkembang. Hal ini berdampak pula pada SD Negeri Beji 7 untuk
menyesuaikan serta mengantisipasi setiap kemajuan dan perubahan yang terjadi.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, materi dan
pengalaman belajar yang diterapkan di SD Negeri Beji 7 menjadi lebih bermakna
dan bermanfaat untuk bekal kehidupan peserta didik.
Upaya SD Negeri Beji 7 dalam meningkatkan layanan mutu Pendidikan
diawali dengan menguatkan komitmen seluruh warga sekolah, komite sekolah
dan tokoh masyarakat sekitar dengan bersama-sama merumuskan dan
menyepakati visi sekolah sebagai dasar atau rujukan dalam menentukan tujuan
atau keadaan masa depan sekolah yang secara khusus diharapkan oleh sekolah
untuk pengembangan sekolah dimasa depan.
Adapun visi SD Negeri Beji 7 adalah sebagai berikut: “Mendidik dan
membina siswa agar menjadi generasi sehat, cerdas serta berakhlak mulia”
Misi

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 8


1. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat .
2. Berprestasi dalam bidang akademik, olahraga, dan budaya.
3. Meningkatkan iman dan taqwa siswa.
4. Menggali potensi siswa secara maksimal
Tujuan Pendidikan di SD Negeri Beji 7
Menghasilkan Siswa Yang Berprestasi Dan Berdaya Saing Tinggi Dengan
Bekal Iman , Taqwa Serta Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Visi dan Misi yang diusung oleh SD Negeri Beji 7 ini telah memberi arah
dan motivasi bagi warga sekolah untuk senantiasa berkreasi dan prestasi,
sehingga bisa lebih memantapkan diri menjadi salah satu sekolah pilihan terbaik
di Kota Depok. Adapun startegi yang digunakan untuk suksesnya visi misi
tersebut adalah senantiasa membenahi diri dalam rangka membangun sekolah
yang layak untuk belajar peserta didik, meningkatkan prestasi guru, karyawan dan
peserta didik serta meningkatkan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan
masyarakat atau dengan instansi lain yang tidak mengikat
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar peserta didik, SD Negeri Beji
7 pada tahun pelajaran 2020/2021 dengan jumlah peserta didik 400 siswa yang
tersebar dalam 12 rombel, proses kegiatan belajar mengajar dilakukan pagi hari
sebanyak 10 rombel 2 rombel mengalami pergantian shift pagi dan siang dengan
pengaturan sebulan pagi sebulan siang untuk kelas 1 dan 2 saja.Kegiatan
pembelajaran dilakukan selam 5 hari Senin-Jumat terhitung mulai tahun pelajaran
2019/2020 atas izin dari Dinas Pendidikan Kota Depok.
Kinerja SD Negeri Beji 7 dilihat dari pencapaian 8 (delapan) standar
nasional Pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan yang digunakan SD Negeri Beji 7 saat ini
bersumber pada dokumen Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2016. Berdasarkan analisis raport penjaminan
mutu pendidikan 3 tahun terakhir terlihat adanya peningkatan pada indikator
kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan siswa. Hal ini menunjukkan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 9


bahwa terjadi peningkatan pencapaian kompetensi peserta didik dalam artian
peserta didik sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai
target yang ditetapkan dalam standar kompetensi lulusan (SKL)
Untuk penumbuhan budi pekerti dan mengembangkan nilai nilai karakter
bangsa serta budaya masyarakat, SD Negeri Beji 7 melaksanakan kegiatan sambut
pagi di gerbang sekolah setiap pagi hari, tadarus setiap pagi secara bersama
dipandu oleh guru agama atau guru kelas,pembacaan asmaul husna sebelum
kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya atau lagu-lagu Nasional yang di pilih dan ditetapkan oleh guru
kelas sebagai bentuk rasa cinta tanah air kepada peserta didik. Dilanjutkan
dengan program literasi setiap hari 10 menit sebelum memulai pembelajaran.
Setiap jumat pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, siswa mengadakan
kegiatan sosial dengan mengumpulkan infak dan sedekah sebagai bentuk
kepedulian sosial yang mana dana ini diperuntukkan untuk kegiatan sosial
terutama untuk keluarga besar SD Negeri Beji 7.Kegiatan Senam kesegaran
jasmani dilaksanakan setiap Selasa. Selain itu sekolah membudayakan 5S
(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) setiap bertemu, baik guru maupun siswa.
Kelemahan yang dimiliki sekolah dalam standar ini adalah Sekolah sudah
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran namun belum seluruhnya
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran.Sekolah,
belum seluruhnya menerapkan menyusun program pembiasaan yang ditetapkan
dengan Surat keputusan Kepala Sekolah

2. Standar Isi
Berdasarkan hasil analisis capaian mutu pada raport peningkatan mutu
pendidikan selama 3 tahun terakhir terlihat adanya peningkatan. Pada indikator
perangkat pembelajaran yang disusun pendidik, guru SD Negeri Beji 7 sudah
menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan rumusan kompetensi lulusan

SD Negeri Beji 7 telah memiliki kurikulum tingkat satuan Pendidikan


yang disusun dan dikembangkan oleh para guru, dewan sekolah dan komite

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 10


sekolah SD Negeri Beji 7 dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP
dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi
budaya, usia peserta didik dan kebutuhan pembelajaran. Kurikulum SD Negeri
Beji 7 menggunakan Kurikulum 2013 Mata pelajaran Bahasa Sunda adalah mata
pelajaran muatan lokal sekolah sesuai dengan Pergub Jabar Nomor 69 tahun 2013
tentang muatan lokal Bahasa Daerah pada pendidikan dasar dan menengah yang
merupakan kebutuhan sosial masyarakat yang ingin melestarikan bahasa ibu.
Pengembangan kurikulum yang telah dilakukan sekolah saat ini adalah
pengembangan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari SKL yang
telah ada menjadi Indikator, selanjutnya dikembangkan menjadi suatu Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta pengembangan bahan ajar
sebagai sumber belajar pendamping bagi peserta didik selain buku paket.
Sebagai tolak ukur pencapaian ketuntasan belajar maka diawal tahun
pelajaran sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). SD Negeri
Beji 7 menggunakan satu KKM atau KKM satuan Pendidikan yang berlaku untuk
semua mata pelajaran setiap jenjang dimana KKM satuan pendidikan, memiliki
satu interval dan satu predikat untuk semua kelas dan jenjang kelas pada satu
sekolah. Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat
dievaluasi ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti
belum tuntas, wajib mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik
yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.
Kegiatan pengembangan diri siswa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler bertujuan memberikan kesempatan kepada murid untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat
setiap murid sesuai dengan kondisi sekolah.. Kegiatan ekstrakurikuler di SD
Negeri Beji 7 terdiri dari Ekstrakurikuler wajib yaitu Pramuka dan ektrakurikuler
pilihan yaitu: Marawis, Angklung, Taekwondo, Pencak Silat, Karate, Tari.
Pada Standar isi sekolah masih mengalami kelemahan dalam hal guru
belum sepenuhnya menguasai ruang lingkup kedalaman dan keluasan materi
sesuai dengan perkembangan peserta didik, sehingga perlu dilakukan pelatihan
untuk hal ini.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 11


3. Standar Proses
Standar proses yang dilaksanakan di SD Negeri Beji 7 meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan. Setiap tahapan proses ini
tidak dapat dipisahkan dan saling terkait satu sama lain. Ketidakterpenuhan satu
dari empat proses akan menyebabkan standar proses tidak berjalan utuh. Hal ini
disebabkan standar proses merupakan penentu baik burukya kualitas proses
pembelajaran.
Pada tahap perencanaan pembelajaran, guru SD Negeri Beji 7 sudah
memiliki silabus yang sudah disesuaikan KI dan KD dengan mengacu pada
Permendikbud Nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan
kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Sedangkan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), guru – guru menyusun RPP berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan RPP 1 lembar dengan
tetap menggunakan prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid atau
mengarah pada pencapaian kompetensi peserta didik dan terbagi atas tiga
komponen inti yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran
dan penilaian pembelajaran (assessment) namun tidak menutup komponen lain
ditambahkan guna melengkapi rancangan rencana pelaksanaan pembelajaran
tersebut.
Kelemahan pada proses pembelajaran di SD Negeri Beji 7 adalah sekolah
belum membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
dimana rata-rata jumlah peserta didik setiap kelasnya adalah 38, siswa melebihi
ketentuan yang ditetapkan dalam Permendibud nomor 22 tahun 2016 yaitu
sebanyak 32 siswa per kelasnya.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah saat ini telah menerapkan
pendekatan Saintifict dan pembelajaran abad 21, namun belum sepenuhnya
menggunakan multimedia berupa penggunaan Proyektor atau LCD dikarenakan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 12


keterbatasan Sarana dan Prasarana yang ada di SD Negeri Beji 7. Metode yang
digunakan belum bervariasi yang mana harus mengikuti karakteristik mata
pelajaran dan perkembangan peserta didik dikarenakan rendahnya minat dan
kemampuan guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang digunakan.
Ketersediaan buku paket yang dibutuhkan siswa (kurikulum 2013)
sebagian besar sudah terpenuhi untuk mata pelajaran wajib A dan B, disamping
itu sekolah memberikan bahan ajar kepada seluruh siswa sebagai sumber belajar
pendamping.
Guru - guru sudah melakukan penilaian otentik secara komprehensif
dalam proses pembelajaran meliputi ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan,
hanya belum memnfaat hasil penilaian untuk melakukan penelitian tindakan kelas
guna memperbaiki proses pembelajaran yang belum maksimal. Sedangkan untuk
meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, pengawas dan
kepala SD Negeri Beji 7 melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran.
Supervisi dilaksanakan 1 kali dalam 1 semester atau 2 kali dalam 1 tahun. Hasil
analisis supervisi ditindaklanjuti dengan memberikan umpan balik dan
pembinaan. Supervisi yang dilaksanakan di SD Negeri Beji 7 meliputi supervisi
akademik dan supervisi manajerial.

4. Standar Penilaian
Standar penilaian yang dilakukan di SD Negeri Beji 7 mengacu pada
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang
mencakup lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
hasil belajar peserta didik. Penilaian yang dilakukan guru meliputi aspek sikap,
pengetahuan dan ketrampilan dengan tujuan untuk memantau dan mengevaluasi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan dan penugasan. Penilaian yang dilakukan sudah mengikuti prosedur
mencakup ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Namun kelemahan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 13


implementasi standar penilaian di SD Negeri Beji 7 adalah dalam melaksanakan
penilaian, tidak semua guru menyusun instrument penilaian sesuai dengan teknik,
bentuk dan jenis penilaian dan berbasis kecakapan abad 21 (HOTS) sehingga hasil
prestasi peserta didik belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini
dibuktikan pada capaian rapor mutu penilaian yang dilakukan oleh guru belum
sesuai dengan prosedur juga penguasaan teknik penilaian yang di miliki guru.
Penilaian yang dilakukam guru berupa penilaian harian, PTS, PAS/PAT
ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah yang berupa komentar dan masukan untuk
perbaikan, disampaikan guru kepada kepala sekolah dan dilaporkan kepada
orangtua siswa dalam bentuk pembagian raport semester ganjil dan semester
genap. Hasil penilaian dijadikan sebagai dasar dan koreksi untuk melakukan
perbaikan pembelajaran berikutnya.

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Jumlah pendidik di SD Negeri Beji 7 ada 18 orang dengan tingkat
Pendidikan S1 sebanyak 15, S2 sebanyak 1 orang , S3 sebanyak 1 orang dan D3 1
orang. Dari total keseluruhan pendidik di SD Negeri Beji 7, 10 orang berstatus
PNS dan 8 orang berstatus Guru Honorer. Status guru honorer di sekolah ini
terdiri dari 3 Honor APBN dan 5 Honor APBD. Guru yang sudah bersertifikasi
sebanyak 10 orang. Kepala sekolah memiliki tingkat Pendidikan S1, bersertifikat
pendidik dan memiliki sertifikat kepala sekolah.
Jumlah tenaga kependidikan ada 3 orang yaitu 1 orang operator sekolah,
penjaga sekolah 1 orang ,tenaga kebersihan 1 orang, dengan rata rata tingkat
Pendidikan adalah SMA. Tenaga kependidikan berstatus 1 Honor APBD dan 2
Honor APBD
Kelemahan yang masih perlu perhatian di sekolah SD Negeri Beji 7 adalah
belum semua guru berijazah S-1 dan ijazah strata 2 yang tidak relevan dengan SD.

6. Standar Sarana dan Prasarana


SD Negeri Beji 7 memiliki lahan sendiri seluas 1.296,5 m2 dengan luas
bangunan sebesar 600 m2. Adapun sarana prasarana yang dimiliki SD Negeri Beji

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 14


7 terdiri atas 10 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru Bersama Ops, 1
lapangan yang digunakan untuk upacara dan olahraga , 1 ruang dapur, 1 kamar
mandi guru perempuan, 1 kamar mandi guru laki-laki, 3 kamar mandi siswa laki-
laki dan 3 kamar mandi siswi (perempuan), 1 ruang ibadah, 1 ruang TIK, 2 unit
kantin,1 ruang gudang.
Dengan jumlah peserta didik yang mencapai 400 siswa SD Negeri Beji 7
belum mampu memfasilitasi kegiatan pembelajaran olahraga yang memadai.
Keterbatasan sarana prasarana sekolah berupa halaman sekolah belum
memamadai karena dipake berdua dengan sekolah yang satu halaman dengan SD
Negeri Beji 7 yaitu SD negeri Beji 6, membuat anak-anak belum begitu nyaman
untuk berolahraga karena halaman dipakai untuk 2 sekolah.
Selain itu fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar seperti ruang
perpustakaan dan ruang laborarorium juga belum ada. Sekolah sudah memiliki
sarana proses belajar berupa Laptop, internet dan LCD, namun jumlah LCD yang
dimiliki masih jauh dari kata cukup. Sehingga guru belum bisa melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan perangkat multimedia secara menyeluruh.
Selain halaman yang kurang memadai untuk jumlah siswa sebanyak 400 ,
SD Negeri Beji 7 juga belum mempunyai perpustakaan yang memadai serta
kamar mandi uang belum sebanding dengan jumlah siswa.kamar mandi hanya ada
sebanyak 6 buah untuk jumlah anak 400 siswa.

7. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SD Negeri Beji 7 sudah
disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku
kepentingan melalui beberapa cara diantaranya melalui rapat dinas, ditempel
disetiap ruang kelas, dan pemasangan banner visi misi sekolah di dinding sekolah.
dengah harapan visi misi sekolah dapat dipahami dengan baik dan diupayakan
untuk diwujudkan oleh seluruh warga sekolah agar layanan mutu pendidikan di
SD Negeri Beji 7 semakin baik.
Penyusunana Rencana kerja sekolah (RKS) berupa rencana kerja jangka
menengah (RKJM),rencana kerja tahunan (RKT), rencana kegiatan dan anggaran

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 15


sekolah (RKAS) telah disosialisasikan kepada warga sekolah saat rapat dinas.
Tahap awal penyusunan RKS, Sekolah melakukan pengisian EDS sehingga
dihasilkan peta mutu sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah yang
merupakan capaian SNP sekolah yang juga dapat dilihat dari rapor mutu
sekolah.Bersama tim penjaminan mutu Pendidikan sekolah (TPMPS), sekolah
melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah dengan tujuan sekolah
memperoleh gambaran kinerja awal satuan pendidikan sehingga RKAS yang
disusun mengacu pada rekomendasi hasil Evaluasi Diri Sekolah dan
dikelompokan ke dalam delapan standar nasional pendidikan
Kepala Sekolah dalam menjalankan tugas kepemimpinan menerapkan 5
(lima) kompetensi kepala sekolah yaitu memiliki kepribadian dan bersosialisasi
dengan baik dalam mengembangkan sekolah serta berjiwa kewirausahaan dalam
mengelola sumber daya dan melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi.
Selama pandemi Covid-19, kegiatan belajar berlangsung dari rumah, guru
menyampaikan materi pembelajaran berbasis daring dengan menggunakan Google
Class Room (GCR), Whatshap, dan Google Form. Sistem infomasi manajemen
SD Negeri Beji 7 belum menggunakan web sekolah, sehingga masih belum
maksimal dalam berkomunikasi dan memberi informasi kepada orangtua siswa
dan peserta didik.

8. Standar Pembiayaan
SD Negeri Beji 7 menyusun RKAS dengan melibatkan kepala sekolah,
beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan belum melibatkan komite
sekolah secara langsung namun demikian tetap mempertimbangkan usulan usulan
dari komite sekolah.
RKAS disusun setelah sekolah melakukan evaluasi diri sekolah dan
menganalisis hasil capaian mutu dari raport peningkatan mutu pendidikan yang
kemudian dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan menentukan skala
prioritas keterlaksanaan kegiatan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Sumber keuangan sekolah masih bergantung pada bantuan pemerintah
berupa dana BOS APBN dan BOS APBD berupa biaya operasional non personil

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 16


sesuai ketentuan dan mengatur alokasi dana yang berasal dari APBN dan APBD
untuk dikelola secara baik dan menyusun laporan pengelolaan dana yang dapat
diakses oleh pemangku kepentingan. Kelemahan SD Negeri Beji 7 dalam sumber
keuangana adalah sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain
selain dana yang diperoleh dari pemerintah pusat dan daerah.

B. Profil Sekolah Magang II (SD Negeri Beji 4)

Gambar 2.2 SD Negeri BEJI 4

UPTD SD Negeri Beji 4 merupakan sekolah Negeri yang berdiri sejak


tahun 1979. Sekolah ini terletak di Jalan Pakis No.1 Depok Utara Kelurahan Beji,
Kecamatan Beji Kota Depok Provinsi Jawa Barat, dengan NPSN: 20228636.
Adapun luas tanah yang ditempati oleh UPTD SD Negeri Beji 4 seluas
1.060 m2 dengan luas bangunan mencapai 800 m2. UPTD SD Negeri Beji 4 telah
memperoleh akreditasi dengan nilai A. SD Negeri Beji 4 telah menerapkan
Kurikulum 2013 secara bertahap sejak tahun pelajaran 2016/2017, saat ini UPTD
SD Negeri Beji 4 memiliki 14 rombongan belajar dengan menampung 430 siswa
pada tahun ajaran 2020/2021.
1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
a. Visi UPTD SD NEGERI BEJI 4
” Cerdas, Berbudaya Lingkungan dan Religius”

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 17


b. Misi UPTD SD Negeri Beji 4
1. Cerdas dalam belajar, Unggul dalam berprestasi untuk memperoleh hasil
Akademik yang kompetitif.
2. Membentuk karakter siswa yang mencintai lingkungan sebagai sumber
belajar sehingga memiliki budi pekerti luhur dan akhlakul karimah.
3. Mengembangkan bakat dan minat siswa sesuai dengan kecerdasan
intelektual, emosional, dan spiritual pada peserta didik.
4. Menjalin hubungan antara peserta didik, guru dan warga sekolah.
5. Membimbing dan mengembangkan keterampilan bakat dan minat peserta
didik.
6. Menjadikan siswa berkualitas, mampu berkompetisi dan berprestasi.
7. Menyelenggarakan program ekstrakulikuler untuk membekali keahlian
dan keterampilan peserta didik.
8. Memberikan rasa nyaman dalam belajar di sekolah
9. Mendapatkan perhatian yang menyenangkan dari para guru dan Elemen
sekolah
10 Saling hormat menghormati kepada sesama
c. Tujuan UPTD SD Negeri Beji 4
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan
keagamaan
2. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar yang
berbasis pendidikan karakter bangsa
3. Proses pembelajaran di kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran
aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam berbagai proses
kegiatan.
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari
pendidikan karakter bangsa
5. Menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam merealisasikan
program sekolah
6. Memanfaatkan dan memelihara pasilitas pendukung proses
pembelajaran berbasis TIK

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 18


2. Strategi UPTD SD Negeri Beji 4

1. Membentuk teamwork bidang religi, disiplin, dan prestasi untuk


mempertinggi nilai jual sekolah.
2. Meningkatkan kompetensi Guru untuk melakukan kegiatan pengembangan
dalam kompetensi pedagogik atau profesionalisme sehingga mampu
meningkatkan mutu/ kualitas pendidikan baik local maupun global;
3. Membentuk jati diri siswa yang cerdas, religius dengan dilandasi
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui
pembinaan mental spiritual dalam kehidupan sehari-hari;
4. Meningkatkan kompetensi lulusan UPTD SD Negeri Beji 4 yang kualitatif
dan mampu berkompetitif secara menyeluruh dan berkesinambungan;
5. Meningkatkan aktifitas, kreatifitas, siswa dalam kegiatan belajar yang
mengarah pada peningkatan prestasi akademis dan non akademis ditingkat
Kota melalui kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler;
6. Membentuk siswa yang disiplin, sehat jasmani dan rohani serta
kemadiriannya melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan
Pramuka;
7. Memberikan bekal keterampilan hidup (life skill) budaya daerah (pencak
silat) dan berbahasa asing untuk kepercayaan diri siswa.
8. Membentuk siswa agar memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan agar melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih
tinggi.
9. Penataan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, kondusif, rapih, dan
bersih dengan berlandaskan pada wawasan wiyata mandala untuk menuju
sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.
10. Pengadaan dan pengembangan Sarana dan Prasarana yang ideal untuk
mendukung kelancaran proses belajar mengajar baik fisik bangunan
sekolah, laboratorium, dan alat peraga / media pembelajaran

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 19


11. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan komite sekolah, orang tua
murid, stakeholders, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang
memiliki dana CSR (Coorporate Sosial Responsibility), Instansi Terkait
dan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan baik lokal maupun
global.

3. Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan

Capaian 8 8 Standar Nasional Pendidikan SDN Beji 4 adalah :


1. Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan grafik diatas terlihat nilai pada standar kompetensi lulusan
mengalami peningkatan, peningkatan tersebut diupayakan dengan melakukan
pembelajaran sesuai tuntutan SKL, memanfaatkan hasil US dan UN untuk
perbaikan pembelajaran, membangun sikap kompetitif dan sportif dalam
mencapai prestasi belajar, meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
terutama dalam pelatihan keterampilan, melakukan kunjungan studi lapangan
maupun observasi lingkungan, dan melakukan bimbingan yang intensif terhadap
siswa untuk siap bekerja. Upaya juga dilakukan oleh kepala sekolah, yaitu
bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung kualitas pembelajaran,
memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi, meningkatkan kegiatan
siswa dalam bidang sosial, budaya, dan agama dan menyediakan fasilitas serta
memfungsikan seluuruh sumber belajar.Penumbuhan kompetensi sikap di SD
Negeri Beji 4 dilakukan melalui berbagai kegiatan Pendidikan karakter seperti
sambut pagi, budaya 5S, membaca do'a, membaca Asmaul Husna bersama-sama
setiap awal pelajaran, ibadah khusus keagamaan bersama, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri, Sholat Dhuha dan dzikir bersama setiap Jumat pagi
minggu ke-1, Gerakan Literasi setiap hari Rabu di awal pelajaran dan setiap Jumat
pagi minggu ke-2, Jumsih setiap Jumat pagi minggu ke-3, Olahraga bersama
setiap Jumat pagi minggu ke-4, sholat dhuhur berjama'ah dan upacara bendera

1. Standar Isi

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 20


Pada standar isi terlihat peningkatan dari tahun ke tahun dengan
mengupayakan dan melaksanakan pelatihan serta workshop guru, terutama
menyangkut kurikulum, KTSP, silabus, RPP, penggunaan TIK, dan kompetensi
keahlian di bidang mata pelajaran masing-masing. Sekolah mewajibkan guru-guru
melakukan kerja sama yang baik untuk memenuhi standar isi, mengadakan
persiapan dalam pembelajaran, dan mengembangkan silabus masing-masing guru
mata pelajaran.

2. Standar Proses
Upaya yang dilakukan UPTD SD Negeri Beji 4 dalam meningkatkan mutu
sekolah di standar proses adalah melaksanakan proses pembelajaran yang lebih
interaktif, kreatif, inovatif, dan atraktif, membuat kegiatan pembelajaran
terstruktur dan terjadwal, memanfaatkan bahan, TIK, dan media yang ada di
lingkungan sekitar, meningkatkan daya serap siswa untuk memaksimalkan
pencapaian KKM, memotivasi siswa untuk lebih kreatif, sehingga mendorong
kemandirian sesuai bakat dan minat siswa, pengelolaan kelas yang mengikuti
proses pembelajaran, dan mendokumentasikan seluruh dokumen proses
pembelajaran dan terlihat pada kualitas mutu pendidikan pada standar proses
mengalami peningkatan dari tahun ketahun.

3. Standar Penilaian
Pada nilai PMP tahun 2019, UPTD SD Negeri Beji 4 mengalami lonjakan
nilai yang signifikan, itu terjadi dikarenakan UPTD SD Negeri Beji 4 melakukan
penilaian terhadap perkembangan belajar siswa, memiliki dokumen lengkap
mengenai penilaian dan hasil belajar siswa, mendalami bentuk dan teknik
penilaian, melalui pelatihan dan workshop, mengembangkan instrumen dan
pedoman penilaian sesuai bentuk dan teknik penilaian, melaksanakan penilaian
secara akademik dan non akademik, secara obyektif, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan, dengan memanfaatkan IT, mendorong guru untuk selalu
mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan serta memberikan informasi tentang
kegiatan tersebut, menindaklanjuti hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 21


selanjutnya serta meningkatkan keterampilan TIK untuk mempermudah
pengelolaan nilai.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Meskipun tidak terlalu banyak mengalami peningkatan pada pemetaan
mutu pendidikan, akan tetapi dari tahun ke tahun standar pendidik dan
kependidikan di UPTD SD Negeri Beji 4 terus mengalami peningkatan, keadaan
tersebut di karenakan UPTD SD Negeri Beji 4 menyelenggarakan pelatihan dan
workshop bagi guru dan tenaga kependidikan, sesuai kebutuhan, meningkatkan
jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan, memampukan guru
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan baik,
menyesuaikan kompetensi keahlian dengan mata pelajaran yang diampu,
mendorong guru untuk menghasilkan karya tulis, melatih guru mengggunakan IT,
komputer dan mengakses internet, memberikan reward kepada guru dan tenaga
kependidikan berprestasi serta memantau kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran.

5. Standar Sarana Prasarana


Pada tahun 2018 UPTD SD Negeri mendapatkan bantuan dalam
pembangunan gedung sekolah berlantai 3 dengan 9 ruang kelas yang menjadikan
UPTD SD Negeri Beji 4 menjadi sekolah pertama berlantai 3 di daerah depok
utara, selain itu sekolah juga terus meningkatkan prasarana belajar mulai dari
penambahan kursi dan meja siswa, perawatan gedung sekolah setiap tahunnya dan
menambahkan tempat cuci tangan sebanyak 6 buah sebagai tuntutan gerakan
hidup sehat pencegahan wabah virus covid 19. Dalam hal pengelolaan asset
sekolah, UPTD SD Negeri beji 4 membuat program sarpras dengan tujuan
pemetaan asset sekolah yang di inventariskan dalam aset online dinas pendidikan
kota Depok.

6. Standar Pengelolaan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 22


Pada tahun 2019, UPTD SD Negeri Beji 4 mengalami lonjakan nilai pada
Pemetaan Mutu Pendidikan, semua diupayakan dengan menyusun rencana kerja
jangka menengah dan rencana kerja tahunan, sesuai visi dan misi sekolah, dengan
melibatkan semua pihak sekolah, melakukan sosialisasi visi, misi, dan tujuan
sekolah dan program keahlian, rencana kerja tahunan dan jangka menengah dalam
setiap kegiatan, melengkapi struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas,
melakukan pengelolaan dan evaluasi sekolah dengan baik, memberikan pelayanan
informasi yang cepat dengan menggunakan IT.

7. Standar Pembiayaan
Untuk memenuhi Standar Pembiayaan berbasis SNP, maka UPTD SD
Negeri Beji 4 selalu melibatkan seluruh guru, komite dan masyarakat untuk
pembuatan RKAS agar mendapat masukan yang positif serta membangun,
menyediakan peraturan dan pedoman keuangan sekolah, meningkatkan
pengelolaan dana dari masyarakat dan pemerintah, secara efektif, efisien,
transparan dan akuntabel, melakukan audit keuangan secara berkala. Kelemahan
SD Negeri Beji 4 dalam sumber keuangana adalah sekolah belum mampu untuk
mencari sumber keuangan lain selain dana yang diperoleh dari pemerintah pusat
dan daerah.
Berikut diuraikan juga identifikasi masalah atau kelemahan yang terdapat
pada masing-masing kompetensi di sekolah magang 2 yaitu :
a. Evaluasi Standar Kelulusan.
1) Perlu bimbingan khusus untuk anak –anak yang kemampuan di
bawah rata-rata kelas
2) Perlu adanya jam tambahan diluar jam pelajaran kelas / kokurikuler
3) Bagi anak-anak yang kemampuannya di atas rata-rata temannya
diupayakan untuk dikembangkan dengan memberikan buku
pengayaan
b. Evaluasi Standar Isi
1) Sekolah harus membentuk Tim pengembangan kurikulum yang
melibatkan Pengawas, komite dan dipilih guru-guru yang potensial
dengan tugasnya

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 23


2) Pengembangan Kurikulum perlu menjelaskan landasan teori yang
digunakan dalam setiap Bab
3) Kurikulum harus jelas dan terarah shg dapat digunakan oleh sekolah
sebagai pedoman pengembangan sekolah.
4) Pemberian layanan konseling hendaknya menyeluruh untuk semua
kelas, tidak terbatas pada kelas tertentu dan tidak hanya oleh guru
tertentu, semua guru harus mengadakan BK dan pengembangan
pribadi siswa
5) Pembrian bimbingan/konseling tidak hanya temporer saja tetapi
harus rutin,serta terprogram.
c. Evaluasi Standar Proses.
1) Sebaiknya silabus RPP dan perangkat pembelajaran dibuat sendiri
(guru SD tersebut/agar sesuai dengan kemampuan / potensi anak
dan kebutuhan sekolah)
2) Guru sebaiknya menyusun bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa sesuai
dengan materi ajar.
d. Evaluasi Standar Penilaian Pendidikan
1) Sekolah harus memiliki program penilaian yang tersusun rapi dan
terinci pelaksanaannya
2) Program penilaian yang sudah jadi harap selalu dikaji ulang
disesuaikan SK/KD
3) Jenis penilaian yang disusun oleh guru sebaiknya bervariasi sesuai
dengan kompetensi ketercapaian yang harus ditempuh siswa
4) Kepala Sekolah harus memantau penyusunan soal-soal ulangan agar
ssuai SK/KD
e. Evaluasi Standar Sarana dan Prasarana
1) Pembinaan dan pengarahan agar guru-guru dalam mengajar
menggunakan alat peraga yang ada
2) Membina agar guru-guru menggunakan buku sumber dalam
mengajar
3) Mewajibkan agar setiap ulangan mit/semester ada kegiatan praktik
yang menggunakan alat peraga
f. Evaluasi Standar Pengelolaan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 24


1) Perlu pemahaman tentang Visi dan misi oleh siswa,guru,orang tua
siswa dan pemangku kepentingan sehingga mereka berusaka secara
sinergik untuk mengoptimalkan visi/misi sekolah itu.
2) Visi dan misi perlu direvisi setiap tahun, agar mudah
diimplementasikan oleh warga sekolah
g. Evaluasi Standar Pembiayaan
1) Kepala sekolah sangat memerlukan bimbingan khusus dalam
menyusun RKAS
2) Agar ada bimbingan bagi Kepala SD untuk menyususn RKAS
yang baik dan benar
3) Komite sekolah dan pembina tehnik (pengawas TK/SD) hendaknya
seorang patner yang sinergi bagi sekolah

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 25


BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)

Rencana Proyek Kepemimpinan adalah sebuah upaya untuk


memberikan pengalaman kepemimpinan kepada calon kepala sekolah di
sekolah sendiri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada calon
kepala sekolah menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan
terhadap seluruh atau sebagian warga sekolah.
Dalam rencana proyek kepemimpinan, seorang calon kepala sekolah
diharapkan mampu menentukan masalah yang harus diatasi, menentukan
tujuan dan indikator pencapaian yang harus dicapai, menyusun program
kegiatan yang akan efektif untuk mengatasi masalah, menggambarkan
skenario kegiatan dalam penanganan masalah, menggunakan berbagai bentuk
metode pengumpulan data dan menggunakan hasil temuan data hasil kegiatan
sebagai refleksi untuk menentukan upaya tindakan selanjutnya.
Secara komprehensif, Rencana Proyek Kepemimpinan dimaksudkan
untuk melatih seorang calon kepala sekolah belajar mengatasi berbagai
masalah di sekolah, dari masalah ketidak sempurnaan kompetensi dan potensi
yang telah dimiliki calon serta ketidakmapanan kinerja sekolah yang
mencakup pencapaian delapan standar nasional pendidikan. Dengan Rencana
Proyek Kepemimpinan maka seorang calon kepala sekolah terlatih untuk
menhadapi dan mengatasi masalah dan ke depan tidak lagi ada kepala sekolah
yang melakukan pembiaran ataupun menghindari masalah yang terjadi di
sekolah.
Sebagai tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah perlu
meningkatkan kompetensi Kepribadian, Sosial, dan Kewirausahaan melalui
penyusunan Rencana Proyek Kepemimpinan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu mengawali perencanaan Proyek

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 26


Kepemimpinan, calon melakukan analisis terhadap hasil Evaluasi Diri Sekolah
Tahun 2019 khususnya pada standar Isi, Standar Proses, Standar Kelulusan,
dan Standar Penilaian.
Hasil analisis terhadap EDS sekolah terhadap empat standar diperoleh
kelemahan pada standar proses dengan rekomendasi para guru perlu
mendapatkan pelatihan dalam pembuatan menyusun soal secara objektif dan
akuntabel.
1. Judul RPK
Meningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Soal Berbasis E-Test
Melalui Workshop Penilaian Di SDN Beji 7
2. Tujuan
a. Meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan proses penilaian
secara objektif dan akuntabel
b. Meningkatkan kompetensi kepribadian, kewirausahaan dan sosial
calon kepala sekolah
c. Meningkatkan prestasi siswa
3. Indikator Keberhasilan
a. Meningkatnya kompetensi guru dalam menyusun soal berbasis E-Test
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun instrument
penilaian sesuai kaidah penulisan soal
c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal berbasis
E-test
d. Meningkatnya kompetensi sikap siswa
e. Meningkatnya kompetensi pengetahuan siswa
f. Meningkatnya kompetensi ketrampilan siswa
g. Meningkatnya hasil belajar siswa di atas rata-rata KKM
h. Kompetensi Kepribadian
1) Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam berbicara,
bersikap, dan berperilaku diteladani oleh warga sekolah dan
masyarakat

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 27


2) Meningkatnya pengetahuan dan pengalaman calon kepala sekolah
berbagi kepada teman-teman sejawat berkaitan dengan tugas saya
sehari-hari.
i. Kompetensi Sosial
1) Meningkatnya keterlibat calon kepala sekolah secara aktif menjadi
pengurus organisasi sosial kemasyarakatan di lingkungan tempat
tinggal.
2) Meningkatnya pemahaman calon kepala sekolah dalam
penyusunan program kerja sama dengan pihak lain, baik
perseorangan maupun institusi dengan baik, untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah.
j. Kompetensi Kewirausahaan
1) Meningkatnya  pemahaman calon kepala sekolah dalam  program-
program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah
dengan baik
2) Meningkatnya rasa optimis, pantang menyerah, dan berpikir
alternatif terbaik calon kepala sekolah untuk mencapai
keberhasilan di sekolah
4. Program Kegiatan
Program kegiatan Rencana Proyek kepemimpinan ini adalah
Workshop Penilaian, dengan judul Meningkatan Kompetensi Guru Dalam
Menyusun Soal Berbasis E-Test Melalui Workshop Penilaian di SD
Negeri Beji 7. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu siklus 1
dan siklus 2.
a. Siklus 1
Hari : Senin s.d Selasa
Tanggal : 26 – 27 Oktober 2020
Waktu : 07.30 – 15.00 WIB
Tempat : Ruang Kelas SD Negeri Beji 7

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 28


b. Siklus 2
Hari : Selasa s.d Rabu
Tanggal : 4 – 5 November 2020
Waktu : 07.30 – 12.00 WIB
Tempat : Ruang Kelas SD Negeri Beji 7

5. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan yang dirancang untuk dilaksanakan dalam Rencana Proyek
Kepemimpinan (RPK) ini, dilakukan dalam dua siklus dimana terdiri dari:
(a) persiapan, (b) pelaksanaan, (c) monitoring dan evaluasi, dan (d) refleksi.
1. Siklus 1
a. Persiapan
Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) pelaksanaannya dimulai
dengan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah sebagai mentor
1.Koordinasi ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2020
pukul 08.00 – 10.00 WIB di ruang kepala sekolah.Koordinasi ini bertujuan
untuk menyampaikan perkembangan dan kegiatan lanjutan dari rangkaian
Diklat Calon Kepala Sekolah yang sedang dilaksanakan sebagai lanjutan
dari OJT 1, dimana Calon Kepala sekolah harus melaksanakan sebuah
proyek kepemimpinan dengan magang di sekolah sendiri.Kegiatan
Rencana Proyek Kepemimpinan ini didasarkan pada analisis capaian mutu
pada rapor peningkatan mutu pendidikan dimana teridentifikasi masalah
dalam penilaian yang mana guru belum sepenuhnya melaksanakan teknik
penilaian secara objektif dan akuntabel.Selanjutnya masalah yang sudah
teridentifikasi akan ditindaklanjuti dengan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal secara objektif dan
akuntabel melalui kegiatan workshop.
Untuk pelaksanaan kegiatan ini perlu diadakan sosialisasi kepada
warga sekolah khususnya guru sehingga CKS mohon kiranya Kepala
Sekolah berkenan dan menyetujui kegiatan ini sekaligus membentuk

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 29


kepanitiaan.Kepala sekolah sebagai mentor 1 menyambut baik dan
mendukung penuh rencana kegiatan proyek kepemimpinan yang akan
CKS laksanakan dalam rangka peningkatan kompetensi guru dalam
penilian. Setelah menyampaikan seluruh rencana yang akan dilaksanakan
maka disepakati bahwa kegiatan ini akan diawali dengan sosialisasi
kegiatan RPK pada seluruh guru pada hari Selasa tanggal 20 Oktober
2020 pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang kelas VIB SD Negeri Beji 7
yang akan diikuti oleh seluruh guru. Untuk kegiatan sosialisasi
ditindaklanjuti dengan membuat undangan sosialisasi RPK ke warga
sekolah. Undangan diberikan kepada warga sekolah melalui whatsapp
grup sekolah.
Kegiatan sosialisasi kepada warga sekolah berjalan lancar dihadiri
oleh kepala sekolah, dan guru-guru. Dalam sosialisasi disampaikan bahwa
pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan berupa workshop penilaian
akan dilaksanakan 2 (dua) kali yaitu siklus 1 dan siklus 2, dimana siklus 1
akan dilaksanakan pada hari senin – selasa tanggal 26 – 27 Oktober 2020
dan siklus 2 akan dilaksanakan pada hari senin – selasa tanggal 2 – 3
November 2020.
Dalam persiapan berikutnya CKS membuat dan menuliskan
pengembangan RPK ke dalam matrik pelaksanaan RPK yang berisi tujuan
yang akan di capai dalam workshop, indikator keberhasilan RPK, tahapan-
tahapan persiapan pelaksanaan workshop, sumber daya yang terlibat
metode pengumpulan data, indikator pencapaian student
wellbeing.Dirancang dan dituliskan juga instrumen monitoring dan
evaluasi pelaksanaan RPK mulai dari instrument keterlaksanan RPK,
Keberhasilan RPK, dampak RPK terhadap hasil prestasi belajar peserta
didik, dan instrument student wellbeing
Selanjutnya membuat program pelaksanaan kegiatan berupa
panduan pelaksanaan workshop berisi penetapan; waktu kegiatan, tempat
kegiatan, membuat undangan nara sumber, peserta, jadwal kegiatan,
susunan acara, pembuatan spanduk

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 30


Terakhir sebelum pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek
Kepemimpinan berupa workshop penilaian calon kepala sekolah dan
panitia memastikan semua kelengkapan sarana prasarana sudah lengkap
dan tidak ada kekurangan.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan berupa
Workshop Penilaian bertujuan untuk meningkatkan kompetetnsi guru
dalam menyusun soal yang objektif dan akuntabel berbasis E-Test.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari Senin-Selasa tanggal 26-27
Oktober 2020, sebagai siklus 1.
Susunan acara Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Dalam
Menyusun Instrumen Penilaian Yang Objektif Dan Akuntabel adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi
Guru Dalam Menyusun Soal Berbasis E-Test
Hari/Tg
Waktu Materi Pemateri / Ket
l
Senin, 07.30 – 08.00 Registrasi peserta Panitia
26 08.00 – 08.05 Pembukaan MC
Oktober Menyanyikan lagu Kebangsaan
08.05 – 08.15
2020 Indonesia Raya
Miftahul
08.15 – 08.20 Doa
Ulum.M.Pd.I
Sambutan Kepsek SD Negeri Beji
08.20 – 08.30 Nijan Tirta,S.Pd.
7
08.30 – 09.00 Pre test Panitia
Paparan Juknis dan Tujuan
09.00 – 09.15 Eka Nofita,S.Pd.SD
Penyelenggaraan Workshop
Pembukaan dan pengarahan dari
Heti
09.20 – 09.30 Pengawas Pembina
Agustiawati,MM
10.00 – 10.15 Rehat Panitia
 Paparan tentang teknik,
jenis dan bentuk instrument
penilaian berbasis abad 21
Heti
10.15 – 11.00 yakni Highter Order
Agustiawati,MM
Thinking Skills (HOTS) ,
dan Perancangan Penilaian
dalam Pembelajaran
11.00 – 12.00 Teknik Penyusunan Instrument Eka Nofita,S.Pd.SD
soal objektif dan akuntabel yang

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 31


Hari/Tg
Waktu Materi Pemateri / Ket
l
HOTS berbasis E-test
12.00 – 13.00 ISHOMA
Melaksanakan diskusi kelompok
( kelas rendah ,kelas tinggi dan
13.00 – 14.30 kelompok guru mata pelajaran) Nara sumber
tentang penyusunan soal HOTS
berbasis e-test
14.30 – 15.00 Penutupan kegiatan hari pertama Panitia

Selasa, 07.30 – 07.40 Pembukaan MC


27 Menyanyikan lagu Kebangsaan
07.40 – 07.50 Peserta
Oktober Indonesia Raya
2020 Miftahul
07.50 – 08.00 Doa
Ulum.M.Pd.I
Praktek Penyusunan Instrument
08.00 – .00 Peserta
soal HOTS berbasis E-test
10.00 – 10.15 Rehat Panitia
Praktek Penyusunan Instrument
10.15 – 12.00 Peserta
soal HOTS berbasis E-test
12.00 – 13.00 ISHOMA
Perwakilan guru
Presentasi hasil kerja penyusunan
13.00 – 13.45 kelas rendah,tinggi
instrument soal
dan mapel.
13.45 – 13.50 Pengumpulan Hasil kerja Panitia
13.50 – 14.20 Post test Panitia
14.20 – 14.40 Pengumuman hasil kerja peserta Panitia
14.40 – 15.00 Penutupan Panitia

Dalam pelaksanaan workshop materi disampaikan dalam bentuk


teori dan praktek.Dengan menggunakan metode partisipatif peserta secara
langsung dapat mempraktekkan pembahasan materi.Kegiatan workshop
penilaian ini berorientasi pada proses sehingga hasil pelaksanaannya dapat
diketahui saat peserta memlaporkan atau mempresentasikan dan
mengumpulkan tugas diakhir kegiatan.Pelaksanaan workshop penilaian ini
berjalan dengan lancer sesuai jadwal kegiatan yang sudah ditetapkan.

c. Monitoring dan Evaluasi


Untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian dan keterlaksanaan
antara rencana dan pelaksanaan kegiatan, serta menemukan hambatan
yang menyebabkan pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana, maka
dilakukanlah kegiatan monitoring dan evaluasi.Kegiatan monitoring

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 32


dilakukan pada tahap persiapan dan pelaksanaan.Sedangkan evaluasi
dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan pada tahap evaluasi pada
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah, evaluasi pada hasil kegiatan,
evaluasi peningkatan prestasi peserta didik dan evaluasi pencapaian
students wellbeing. Kegiatan monitoring dan evaluasi melibatkan kepala
sekolah, guru, dan siswa
Selama pelaksanaan kegiatan berlangsung dilakukan monitoring
dan evaluasi menggunakan instrumen yang telah disiapkan, antara lain
Menyusun Instrumen Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Workshop, Mengisi instrumen dengan mengamati pelaksanaan kegiatan
Workshop, Menganalisis instrumen pelaksanaan kegiatan Workshop
dengan mengecek Produk Hasil Workshop berupa; Laporan Hasil
Kegiatan, Rekap daftar hadir peserta kegiatan, Rekap daftar hadir
narasumber, Dokumentasi kegiatan berupa foto, Dokumen hasil kegiatan
berupa hasil kerja guru dalam mengikuti kegiatan berupa instrumen
penilaian, Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi, Menyusun
laporan monitoring dan evaluasi serta instrumen evaluasi dampak kegiatan
kepada peserta didik (Student Wellbeing).
Calon kepala sekolah dan kepala sekolah melakukan monitoring
dan evaluasi guna memastikan guru memahami penyusunan soal berbasis
e-test sesuai dengan materi yang diajarkan.
Berikut adalah analisis hasil data yang diperoleh selama rencana
proyek kepemimpinan siklus 1, yaitu:
1) Analisis Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Peserta
Tes awal dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal peserta dalam memahami teknis, jenis dan bentuk
penilaian.Tes awal dan akhir diberikan dalam soal berbentuk pilihan
ganda yang terdiri dari 25 soal. Tes awal dialkukan pada hari pertama
sebelum kegiatan paparan materi oleh narasumber sedangkan tes
Akhir dilaksanakan di hari kedua pelaksanaan kegiatan workshop
sebelum kegiatan penutupan.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 33


Berikut adalah gambaran peningkatan perolehan skor masing-
masing peserta pada tes awal dan tes akhir pada siklus 1 yang diikuti
oleh 17 orang peserta pada kegiatan pelaksanaan rencana proyek
kepemimpinan.

Gambar 3.1. Grafik Perolehan Skor Peserta Pada Tes Awal dan Tes
Akhir
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa peserta
mengalami peningkatan pemahaman tentang teknis,jenis dan bentuk
penilaian setelah mengikuti kegiatan workshop penilaian menyusun
soal.
2) Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan pengolahan data instrumen monitoring
pelaksanaan kegiatan dari 18 orang responden diperoleh hasil
gambaran capaian keberhasilan keterlaksanaan dalam diagram
ketercapaian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.sebagai berikut:

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 34


Gambar 3.2. Grafik Hasil Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Siklus 1
Dari gambar grafik hasil monitoring pelaksanaan kegiatan
diperoleh nilai ketercapaian persiapan RPK adalah 100 yang berarti
persiapan pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan dilaksanakan
sesuai dengan tahapan kegiatan dan kelengkapan bahan guna
mendukung pelaksanaan workshop disiapkan sesuai kebutuhan.
Sedangkan pada pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan diperoleh
nilai ketercapaian 71,6 yang mengindikasikan ada tahapan yang tidak
dilaksanakan oleh beberapa peserta dalam pelaksanaan kegiatan
RPK.Sedangkan untuk rata-rata capaian pelaksanaan diperoleh hasil
sebanyak 83,1 dengan kategori baik, berarti pelaksanaan , berarti
kegiatan rencana proyek kepemimpinan mulai dari persiapan berjalan
sesuai dengan tahapan kegiatan.
3) Instrumen Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK
Berdasarkan pengolahan data instrumen peningkatan
kompetensi calon kepala sekolah dari 18 orang responden diperoleh
hasil sebagai berikut:

GRAFIK PENINGKATAN KOMPETENSI


KEPALA SEKOLAH BERDASARKAN AKPK
SIKLUS 1
86.8 88.2 85.3
90.0 77.9 75.0
73.5
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
1

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 35


Calon Kepala Sekolah dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku
diteladani oleh warga sekolah dan masyarakat
Calon Kepala Sekolah berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada
teman-teman sejawat berkaitan dengan tugas sehari-hari.
Calon Kepala Sekolah memahami program-program inovatif yang
bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik.
Calon Kepala Sekolah memiliki rasa optimis, pantang menyerah, dan
berpikir alternatif terbaik untuk mencapai keberhasilan di sekolah.
Calon Kepala Sekolah memahami penyusunan program kerja sama
dengan pihak lain, baik perseorangan maupun institusi dengan baik,
untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah.
Calon Kepala Sekolah terlibat aktif menjadi pengurus organisasi sosial
kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal.

Gambar 3.3 Grafik Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah


Siklus 1
Pada grafik peningkatan kompetensi calon kepala sekolah
diatas terdiri dari 6 indikator untuk 3 kompetensi yaitu
kepribadian,kewirausahaan dan kompetensi sosial uang mana masing-
masing kompetensi terdiri dari 2 indikator.
Kompetendi kepribadian berdasarkan grafik diatas setelah
dirata-ratakan diperoleh hasil 75,74, kewirausahaan dengan hasil rata-
rata 87,50 dan sosial dengan hasil 80,15.Untuk hal ini maka hasil yang
diperoleh hanya 1 kompetensi yang sudah berkategori baik yaitu
kewirausahaan sedangkan kepribadian dan sosial masih dalam
kategori hasil cukup.Diperoleh rata-rata 6 indikator peningkatan
kompetensi calon kepala sekolah sebanyak 81,13 dengan kategori
baik.
4) Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan
Berdasarkan pengolahan data instrumen evaluasi hasil kegiatan
dari 18 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut:

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 36


GARFIK EVALUASI HASIL KEGIATAN SIKLUS 1

75.00
74.00
73.00
72.00
71.00
70.00
69.00
1

Gambar 3.4.Grafik Evaluasi Kegiatan Siklus 1


Berdasarkan grafik diperoleh hasil bahwa sebanyak 75,00
guru dinilai memiliki kompetensi yang baik dalam menyusun
instrument penilaian sesuai kaidah penyusunan soal, 71,75
berkompetensi baik dalam menyusun soal berbasis e-test dan 72,55
dinilai memiliki kompetensi yang baik juga dalam menindaklanjuti
penilaian.Kemudian diperoleh rata-rata evaluasi hasil kegiatan
sebanyak 72,55 dalam kategori baik.
5) Instrumen Peningkatan Prestasi Peserta Didik
Berdasarkan pengolahan data instrumen peningkatan prestasi
peserta didik dari 40 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut:

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 37


GRAFIK PENINGKATAN PRESTASI PESERTA
DIDIK SIKLUS 1
76.00
74.00
72.00
70.00
68.00 75.00 75.00 75.00 75.00

66.00
64.00 65.63
62.00
60.00
1 2 3 4 5

Gambar 3.5.Grafik Peningkatan Prestasi Peserta Didik Siklus 1


Berdasarkan grafik diatas peserta didik yang nilai ulangan
harian sudah melebihi nilai KKM sebanyak 75,00 dengan kategori
baik, peserta didik yang nilai kompetensi sikap meningkat sebanyak
75,00 dengan kategori baik, peserta didik yang nilai kompetensi
pengetahuan meningkat hanya 65,63 dengan kategori cukup, peserta
didik dengan kompetensi keterampilan meningkat sebanyak 75,00
dengan kategori baik, dan untuk kompetensi meningkat prestasi
belajar peserta didik sebanyak 75,00 dengan kategori baik juga.Dari
data tersebut didapat rata-rata sebesar
6) Instrumen Pencapaian Student Wellbeing
Hasil capaian student wellbeing digambarkan pada kegiatan
rencana proyek kepemimpinan siklus 1tergambar pada gafik sebagai
berikut:

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 38


GRAFIK INSTRUMEN PENCAPAIAN STUDENT WELLBEING
( KEBAHAGIAAN SISWA ) SIKLUS 2
76.00 75.00 75.00 75.00
74.00 73.53 73.53
72.06
72.00 70.59
70.00
67.65
68.00
66.18
66.00
64.00 63.24
62.00
60.00
58.00
56.00

Gambar 3.6.Grafik Pencapaian Student Wellbeing Siklus 1


Dari grafik di atas dapat diuraikan bahwa 75,00 siswa
semangat mengerjakan soal berbasis e-test,75,00 siswa merasa e-test
menarik, 75,00 siswa tidak merasa takut lagi untuk mengerjakan
ulangan, 73,53 siswa meningkat nilai pengetahuannya, 72,06 siswa
meningkat keterampilannya, 67,65 siswa belum mendapat nilai baik
dalam hasil belajar, 70,59 mendapat nilai baik dalam kesenangan
berlatih soal , 63,24 siswa belum mendapat nilai baik dalam
keinginan untuk belajar lebih tekun dan 73,53 siswa merasa bangga
dengan perubahan nilai yang diperoleh.
d. Refleksi
Setelah kegiatan Workshop penilaian dilaksanakan, Calon
Kepala Sekolah beserta peserta melaksanakan refleksi kegiatan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 39


workshop penilaian. Merenungi dan mencermati setiap tahapan yang
telah dilakukan, mencermati hasil monev dari kepala sekolah, guru
maupun peserta didik, khususnya hal-hal yang masih kurang,
menganalisis hasil yang telah dan belum dicapai tersebut dengan
proses tindakan yang telah dilakukan, kemudian membuat
rekomendasi untuk ditindak lanjuti pada siklus kedua.
6. Tindak Lanjut
Berdasarkan paparan pelaksanaan kegiatan Workshop
Penilaian yang dilaksanakan pada Siklus I, masih belum sesuai
dengan harapan hal ini dibuktikan dengan hasil pelaksanaan kegiatan
Workshop Penilaian Pada Siklus I diperoleh nilai sesuai Instrumen
sebagai berikut:
Tabel 3.2. Rekapitulasi Hasil Penilaian Workshop Penilaian
Siklus I
No Instrumen Nilai Kategori
1 Nilai pree Tes 56,50 cukup
2 Nilai Post tes 89,50 Sangat baik
3 Monev Pelaksanaan Kegiatan 83,11 Baik
4 Peningkatan Kompetensi CKS 81.13 Baik
5 Evaluasi hasil Kegiatan 73,04 Baik
6 Peningkatan Prestasi Peserta Didik 73,13 Baik
7 Pencapaian Student Wellbeing 71,18 Baik

Berdasarkan tabel di atas maka pelaksanaan Siklus I harus


dilakukan tindak lanjut dengan melaksanakan kegiatan Workshop
Penilaian pada Siklus II karena kelima instrumen tersebut belum
menunjukkan peningkatan sesuai dengan harapan.
2. Siklus 2
Siklus kedua Rencana Proyek Kepemimpinan awalnya direncanakan
pada hari Senin dan Selasa tanggal 2-3 November 2020, namun karena
kesibukan kepala sekolah menyiapkan PKKS maka kepala sekolah meminta
untuk dijadwal ualng sehingga akhirnya baru bisa dilaksanakan pada hari
Rabu dan Kamis tanggal 4-5 November 2020.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 40


Tahapan pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan siklus 2 ini
tidak jauh berbeda dengan tahapan pelaksanaan pada rencana proyek
kepemimpinan siklus 1 yaitu :

a. Persiapan
Persiapan yang CKS lakukan pada tahap persiapan pelaksanaan
rencana proyek kepemimpinan siklus 2 ini adalah kembali bekerja sama
dengan panitia kerja pada siklus 1, menyiapkan segala sesuatunya yang
berkenaan dengan kelengkapan administrasi berupa daftar hadir nara sumber
daftar hadir peserta, materi atau referensi workshop, menyiapkan ruangan dan
kelengkapannyan.Calon kepala sekolah menyiapkan instrumen monitoring
pelaksanaan, instrumen peningkatan kompetensi Calon Kepala Sekolah
berdasarkan hasil AKPK, instrument evaluasi kegiatan, instrumen
peningkatan prestasi peserta didik, dan instrumen pencapaian student
wellbeing
Terakhir sebelum pelaksanaan siklus 2, calon kepala sekolah dan
panitia memastikan semua kelengkapan sarana prasarana sudah lengkap dan
tertata baik

b. Pelaksanaan
Susunan acara Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Dalam
Menyusun Soal Berbasis E-Test Siklus 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Jadwal Kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru
Dalam Menyusun Soal Berbasis E-Test Siklus 2
Hari/Tgl Waktu Materi Pemateri / Ket
Rabu,
07.30 – 08.00 Registrasi peserta Panitia
5
08.00 – 08.05 Pembukaan MC
Menyanyikan lagu Kebangsaan
Novembe
08.05 – 08.15 Indonesia Raya
r 2020
Miftahul
08.15 – 08.20 Doa
Ulum,M.Pd.I
08.20 – 08.40 Sambutan Kepsek Nijan Tirta,S.Pd
08.40 – 09.15 Reviu kegiatan RPK Siklus 1 Eka Nofita,S.Pd.SD
09.15 – 09.30 Coffee break Panitia

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 41


Hari/Tgl Waktu Materi Pemateri / Ket
Praktek Penyusunan soal HOTS
09.30 – 11.45 Peserta
terbimbing oleh tutor sebaya
11.45 – 12.00 Penutupan kegiatan hari pertama Panitia

Kamis, 07.30 – 08.00 Registrasi peserta Panitia


5 08.00 – 08.05 Pembukaan MC
Novembe Menyanyikan lagu Kebangsaan
r 2020 08.05 – 08.15
Indonesia Raya
Miftahul
08.15 – 08.20 Doa
Ulum,M.Pd.I
Praktek penyusunan soal
08.20 – 09.15 Narasumber
berbasis e-test
09.15 – 09.30 Coffee break Panitia
Praktek penyusunan soal
09.30 – 11.30
berbasis e-test Peserta
11.30 – 11.45 Pengumpulan hasil kerja Panitia
11.45 – 12.00 Penutupan Panitia

Kegiatan siklus 2 rencana proyek kepemimpinan berjalan dengan


lancar walaupun terjadi perubahan jadwal. Kegiatan dihadiri oleh Kepala
Sekolah, Calon Kepala Sekolah, Panitia dan 16 orang peserta. 1 peserta
tidak hadir dikarenakan ada keperluan dinas.
Kegiatan siklus 2 workshop penilaian yang dilaksanakan selama 2
hari ini dimulai pada pukul 07.30 - 12.00 WIB . Peserta mengikuti semua
rangkaian kegiatan workshop pada siklus 2 ini dari awal sampai akhir
kegiatan dengan baik.

c. Monitoring dan Evaluasi


Dalam kegiatan monitoring siklus 2 ini calon kepala sekolah
memberikan pendampingan, bimbingan dan pemantauan pelaksanaan dari
siklus 2. Kegiatan monitoring pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan
ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan capaian pada setiap indikator
keberhasilan.
Berikut adalah analisis hasil data yang diperoleh selama rencana
proyek kepemimpinan siklus 2 berdasarkan beberapa instrumen yang diisi
oleh peserta dan peserta didik, yaitu:
1) Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 42


Berdasarkan pengolahan data instrumen monitoring pelaksanaan
kegiatan dari 18 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.4. Rekapitulasi Hasil Monitoring Pelaksanaan Kegiatan
Siklus 2

No Indikator Capaian Keterlaksanaan


1 Persiapan RPK 100 %
2 Pelaksanaan RPK 95.45 %
  Rata-rata Capaian 97.30 %
Berdasarkan tabel jika digambarkan sebagai grafik maka diperoleh
gambaran sebagai berikut:

Capaian Keterlaksanaan
101%
100%
99%
98%
97%
96%
95%
94%
93%
Persiapan RPK Pelaksanaan RPK Rata-rata Capaian

Capaian Keterlaksanaan

Gambar 3.7. Grafik Hasil Monitoring Pelaksanaan Kegiatan


siklus 2

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk persiapan


pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan berupa workshop
penyusunan instrumen penilaian siklus 2 persiapan dilakukan dengan
Sangat Baik, hal ini dapat dilihat pada nilai capaian sebesar 100.
Sedangkan pada pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan siklus 2
capai nilai adalah sebesar 97.30% juga dalam kategori Sangat Baik.

2) Instrumen Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 43


Berdasarkan pengolahan data instrumen peningkatan
kompetensi calon kepala sekolah dari 17 orang responden diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 3.5 Rekapitulasi Peningkatan Kompetensi CKS Siklus 2
No Komponen Indikator Jumla Rata-
h rata
1 Kepribadian Calon Kepala Sekolah dalam
berbicara, bersikap, dan berperilaku
diteladani oleh warga sekolah dan 97,1%
masyarakat
Calon Kepala Sekolah berbagi 94,85%
pengetahuan dan pengalaman
kepada teman-teman sejawat 92,6%
berkaitan dengan tugas sehari-hari
2 Kewirausahaan Calon Kepala Sekolah memahami
program-program inovatif yang bisa
meningkatkan keefektifan sekolah 97,1%
dengan baik.
Calon Kepala Sekolah memiliki 95,59%
rasa optimis, pantang menyerah,
dan berpikir alternatif terbaik untuk 94,1%
mencapai keberhasilan di sekolah.
3 Sosial Calon Kepala Sekolah memahami
penyusunan program kerja sama
dengan pihak lain, baik
perseorangan maupun institusi 88,2%
dengan baik, untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan pendidikan di 93,38%
sekolah.
Calon Kepala Sekolah terlibat aktif
menjadi pengurus organisasi sosial
kemasyarakatan di lingkungan 98,5%
tempat tinggal.
94,61%
Berdasarkan tabel jika digambarkan sebagai grafik maka diperoleh
gambaran sebagai berikut:

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 44


Grafik Peningkatan Kompetensi CKS Siklus 2

Rata-Rata Capaian

Sosial

Kewirausahaan

Kepribadian

92.00% 92.50% 93.00% 93.50% 94.00% 94.50% 95.00% 95.50% 96.00%

Nilai Rata-Rata

Gambar 3.8. Grafik Peningkatan Kompetensi CKS Siklus 2


Untuk instrument peningkatan kompetensi calon kepala sekolah
berdasarkan AKPK diperoleh rata-rata sebesar 94,61 dengan kategori
sangat baik untuk 3 kompetensi yang disyaratkan yaitu
kepribadian,kewirausahaan dan sosial.
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan perolehan pada
kompetensi kepribadian, calon kepala sekolah dinilai memiliki
kompetensi yang Sangat Baik, hal ini dapat dilihat pada nilai capaian
rata-rata sebesar 94,85%. Sedangkan untuk kompetensi kewirausahaan,
calon kepala sekolah juga dinilai memiliki kompetensi Sangat Baik
dengan nilai capaian rata-rata sebesar 95,59%. Dan untuk kompetensi
sosial, calon kepala sekolah dinilai memiliki kompetensi Sangat Baik
dengan nilai capaian rata-rata sebesar 93,38%.
3) Instrumen Evaluasi hasil Kegiatan
Berdasarkan pengolahan data instrumen evaluasi hasil kegiatan
dari 17 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel. 3.6. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Kegiatan Siklus 2
No Uraian Jumlah
1 Meningkatnya kompetensi guru dalam 94,12%
menyusun instrument penilaian sesuai kaidah

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 45


penulisan soal
Meningkatnya kompetensi guru dalam
2 95,59%
menyusun soal berbasis E-Test
Meningkatnya kompetensi guru dalam
3 95,10%
menindaklanjuti penilaian
   

  Rata-rata capaian 94,93%


Berdasarkan tabel jika digambarkan sebagai grafik maka diperoleh
gambaran sebagai berikut:

Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan Siklus 2


96.00%
95.50%
95.00%
94.50%
94.00%
93.50%
93.00%

Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan Siklus 2

Gambar 3.9. Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan Siklus 2


Berdasarkan grafik evaluasi hasil kegiatan rencana proyek
kepemimpinan berupa penyusunan soal berbasis e-test pada siklus 2
dapat diperoleh hasil bahwa sebanyak 94,12% guru dinilai memiliki
kompetensi yang sangat baik dalam menyusun instrument penilaian
sesuai kaidah penulisan soal, sedangkan 95,59% guru dinilai memiliki
kompetensi yang sangat baik dalam menyusun soal berbasis E-Test
dan 95,10% guru dinilai memiliki kompetensi yang sangat baik dalam
menindaklanjuti penilaian.
4) Instrumen Peningkatan Prestasi Peserta Didik

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 46


Berdasarkan pengolahan data nstrument peningkatan prestasi
peserta didik dari 40 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel. 3.7. Rekapitulasi Peningkatan Prestasi Peserta Didik Siklus 2

No Indikator Jumlah

1. Nilai kompetensi sikap peserta didik meningkat 94,38%


Nilai kompetensi pengetahuan peserta didik
2. 95,00%
meningkat
3. Nilai kompetensi ketrampilan peserta didik meningkat 93,75%
4. Nilai ulangan harian di atas KKM 94,38%
5. Prestasi Belajar peserta didik meningkat 97,50%
  Rata – Rata capaian 95,00%
Berdasarkan tabel jika digambarkan sebagai grafik maka diperoleh
gambaran sebagai berikut:

Grafik Peningkatan Prestasi Peserta Didik Siklus 2


98.00%
97.00%
96.00%
95.00%
94.00%
93.00%
92.00%
91.00%
Nilai kompetensi Nilai kompetensi Nilai kompetensi Nilai ulangan Prestasi Belajar Rata-Rata
sikap peserta pengetahuan ketrampilan harian di atas peserta didik Ketercapaian
didik meningkat peserta didik peserta didik KKM meningkat
meningkat meningkat

Grafik Peningkatan Prestasi Peserta Didik Siklus 2

Gambar 3.10. Grafik Peningkatan Prestasi Peserta Didik Siklus 2

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 47


Dari grafik diatas dapat dilihat perolehan hasil peningkatan
prestasi peserta didik pada masing-masing indicator dimana nilai
kompetensi sikap peserta didik meningkat menjadi 94,38% dengan
kategori sangat baik, kompetensi pengetahuan peserta didik meningkat
sangat baik menjadi 95,00%, kompetensi ketrampilan peserta didik juga
meningkat sangat baik menjadi 93,75% dengan , Nilai ulangan diatas
KKM meningkat menjadi 94,38% dan prestasi belajar peserta didik
mengalami peningkatan menjadi 97,50% dengan kategori sangat
baik.hal ini membuktikan terjadinya peningkatan yang cukup signifikan
dalam peningkatan prestasi peserta didik.
5) Instrumen Pencapaian Student Wellbeing
Berdasarkan pengolahan data instrumen pencapaian student
wellbeing dari 40 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel. 3.8 Rekapitulasi Pencapaian Student Wellbeing Siklus 2
No Indikator Jumlah
Saya semakin semangat saat mengerjakan soal-
1 soal ulangan yang diberikan guru menggunakan e- 92,86%
test
Mengerjakan ulangan dengan menggunakan e-test
2 94,12%
sangat menarik.
Ulangan tidak lagi menjadi hal yang menakutkan
3 92,65%
buat saya setelah guru membuatnya menarik
4 Nilai pengetahuan saya meningkat 92,65%
5 Nilai ketrampilan saya meningkat 95,59%
6 Hasil belajar saya meningkat 94,12%
Saya semakin senang berlatih soal-soal yang
7 91,18%
diberikan guru
Keinginan menjawab soal dengan benar membuat
8 92,65%
saya selalu ingin belajar lebih tekun
Saya merasa bangga dengan perubahan nilai yang
9 92,65%
saya peroleh karena lebih baik dari sebelumnya
Saya merasa lebih bahagia karena guru saya telah
10 memberikan aplikasi soal yang menarik dan tidak 95,59%
membosankan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 48


No Indikator Jumlah
Rata-rata Capaian 93,38%

Berdasarkan tabel jika digambarkan sebagai grafik maka diperoleh


gambaran sebagai berikut:

Grafik Pencapaian Student Wellbeing Siklus 2


96.00%
95.00%
94.00%
93.00%
92.00%
91.00%
90.00%
89.00%
88.00%

Series 1

Gambar 3.11. Grafik Pencapaian Student Wellbeing Siklus 2


Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat terjadi nya peningkatan
pencapaian student wellbeing dengan rata-rata capaian sebesar 93,38%
dengan kategori Sangat Baik. Siswa semakin semangat saat
mengerjakan soal-soal ulangan yang diberikan guru menggunakan e-
test diperoleh hasil 92,86%. Siswa menyatakan sangat tertarik
mengerjakan ulangan dengan menggunakan e-test diperoleh hasil sebsar
94,12% . Ulangan tidak lagi menjadi hal yang menakutkan menurut
siswa setelah guru membuatnya menarik diperoleh hasil 92,65%. Nilai

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 49


pengetahuan siswa meningkat diperoleh hasil 92,65% dan nilai
keterampilan siswa meningkat diperoleh hasil 95,59%. Hasil belajar
siswa meningkat diperoleh hasil 94,12%. Siswa semakin senang
berlatih soal-soal yang diberikan guru diperoleh hasil 91,18%.
Keinginan menjawab soal dengan benar membuat siswa selalu ingin
belajar lebih tekun diperoleh hasil 92,65%. Dan Siswa merasa lebih
bahagia karena guru telah memberikan aplikasi soal yang menarik dan
tidak membosankan diperoleh hasil capaian sebesar 95,59%.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana
proyek kepemimpinan siklus 2 diperoleh gambaran data seperti pada tabel
dibawah ini
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan RPK Siklus 1 Dan 2
N Peningkata
Uraian Siklus 1 Siklus 2
o n
1 Hasil Keterlaksanaan kegiatan 83.11% 97,30% 14,19%
Hasil PK CKS berdasarkan hasil
2 81,13% 94,61% 13,48%
AKPK
Hasil Evaluasi Hasil Kegiatan
3 73,04% 94,93% 21,89%
Hasil Peningkatan Prestasi Peserta
4 73,13% 95,00% 21,87%
Didik
5 Hasil Pencapaian Student Wellbeing 71,18% 93,38% 22,20%
       

  Rata - rata 83,11% 95,04% 11,93%

Dari tabel di atas diperoleh hasil peningkatan yang terjadi pada masing
masing butir keterlaksanaan kegiatan dan dampak kegiatan rencana proyek
kepemimpinan bagi siswa dengan kategori sangat baik.
Berikut adalah hasil refleksi dalam siklus 2 yaitu:
1) Pelaksanaan pada rencana proyek kempimpinan siklus 2 sudah sesuai
dengan perencanaan dan pelaksanaan workshop dengan peningkatan
sebesar 14,19%
2) Meningkatnya kompetensi calon kepala sekolah sebesar 13,48%

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 50


3) Meningkatnya pemahaman dan kompetensi guru dalam menyusun
instrumen penilaian yang objektif dan akuntabel sebesar 21,89 %
4) Meningkatnya prestasi peserta didik sebesar 21,87%
5) Meningkatnya pencapaian student wellbeing sebesar 22,20%

6. Sumber Daya
a. Sumber daya manusia
Kegiatan workshop penyusunan soal berbasis e-test didukung oleh:
1) Narasumber
2) Peserta
3) Panitia

b. Keuangan
Sumber pendanaan kegiatan workshop penyusunan soal berbasis e-test
bersumber dari dana pribadi atau swadana.

c. Sumber daya non manusia, berupa alat dan perangkat yang mendukung
keterlaksanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan adalah: Laptop,
LCD/Proyektor, Layar/Screen, Ruangan, Jaringan Internet, ATK,
Speaker, Micropon

B. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi (PK)


Peningkatan Kompetensi (PK) adalah kegiatan calon kepala sekolah untuk
meningkatkan kompetensinya berdasarkan kebutuhan individu dengan belajar dari
kepala sekolah mentor 2. Peningkatan kompetensi dilaksanakan di SD Magang II
yaitu SD Negeri Beji 4, kegiatan ini juga merupakan hasil analisis yang
didasarkan hasil AKPK yang kurang/rendah. Berikut adalah Kompetensi calon
kepala sekolah yang harus ditingkatkan di sekolah magang 2.
Tabel 3.10 Kompetensi Calon Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Yang
Perlu Ditingkatkan Di Sekolah Magang 2

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 51


Kompetensi yang paling lemah (dari
Aspek
No AKPK)
a b c
1. Kepribadian Calon Kepala Sekolah cukup mampu
mengendalikan diri dalam menghadapi
masalah-masalah terkait pekerjaan dengan
baik
2. Manajerial Calon Kepala Sekolah cukup memahami cara
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
yang terkait dengan kompetensi dan tupoksi
guru.

3. Supervisi Guru Calon Kepala sekolah cukup memahami


dan Tendik penyusunan program tindak lanjut supervisi di
sekolah dengan baik.

4. Pengembangan Calon Kepala sekolah cukup mampu membuat


Kewirausahaan alternatif pemecahan masalah yang relevan
dan tepat, sehingga menghasilkan kinerja
yang efektif dan efisien
5 Sosial Calon Kepala Sekolah kurang terlibat aktif
menjadi pengurus organisasi sosial
kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal.

Merujuk pada tabel di kompetensi AKPK diatas maka mejadi satu


kewajiban bagi penulis untuk meningkatkan ke lima kompetensi tersebut karena
masih dalam kategori lemah. Untuk itu penulis harus meningkatkannya sebagai
tindaklanjut dari hasil analisis kebutuhan pengembangan keprofesian (AKPK)
dan juga merupakan salah satu tugas dari kegiatan On-the Job Training (OJT)2, di
sekolah magang 2 yaitu di SD Negeri Beji 4 Depok melalui kegiatan wawancara,
pengamatan atau observasi dan studi dokumentasi terkait pelaksanaan ke lima
kompetensi Kepala Sekolah tersebut.
Adapun tahapan yang penulis lakukan dalam pelaksanaan kegiatan
Peningkatan Kompetensi ( PK ) berdasarkan hasil AKPK yang rendah dari penulis
pada sekolah magang 2 yaitu SD Negeri Beji 4 adalag sebagai berikut :

1. Persiapan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 52


Pada tahap persiapan, calon kepala sekolah menghubungi Kepala Sekolah
di Sekolah magang selaku mentor 2, dengan tujuan untuk meminta kesediaan
waktunya dan menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan Peningkatan
Kompetensi pada OJT 2 dengan membawa surat dari Dinas Pendidikan.
Selanjutnya Calon kepala Sekolah mengajukan Permohonan untuk
melakukan berbagai kegiatan baik wawancara, studi dokumen berkomunikasi
dengan warga sekolah baik guru, dan tenaga pendidikan yang dapat memberikan
informasi terkait tema kompetensi yang lemah pada penulis sehingga kepala
sekolah mentor 2 dapat membantu peningkatan kompetensi penulis.
Pada tahap persiapan CKS menyiapkan buku jurnal harian kegiatan untuk
dijadikan bukti kunjungan dan kegiatan yang dilakukan CKS, menyiapkan draft
wawancara untuk melakukan kegiatan wawancara, dengan Kepala Sekolah dan
juga beberapa guru guna menggali dan mendapatkan informasi, dan menyiapkan
permohonan izin untuk mempelajari data dokumentasi sekolah terkait
peningkatan kompetensi penulis. Untuk kepentingan tersebut maka penulis
menyiapkan alat-lat dokumentasi menyiapkan surat tugas magang sekolah 2 dari
Dinas Pendidikan Kota Depok, mencetak buku saku mentor dari LP2KS,
menyusun pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman studi
dokumen. guna menginventaris hasil data di lapangan.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan magang di SD negeri beji 4 dimulai pada hari Senin 23
November 2020.Pada tahap pelaksanaan Peningkatan Kompetensi di Sekolah
Magang 2. Calon Kepala Sekolah melakukan wawancara tentang kompetensi
kepribadian dan manajerial Kepala Sekolah. Wawancara selanjutnya dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 24 November 2020. Wawancara dilakukan terkait
kompetensi supervise dan kewirausahaan. Pada hari rabu tanggal 25 November
2020, wawancara dengan Kepala Sekolah Magang tentang kompetensi sosial
kepala sekolah.pada hari Kamis 26 November melakukan studi dokumen dan
observasi bersama kepala sekolah magang 2 dibantu oleh operator sekolah yang
diamanahkan oleh kepala sekolah untuk membantu penulis menemukan bukti

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 53


dokumen yang diperlukan.tanggal 27 November penulis melakukan wawancara
dengan salah satu guru terkait pelalsanaan supervise di sekolah magang 2.
Penulis banyak memperoleh pengetahuan, pengalaman dan wawasan
selama berada di sekolah magang 2 dari kepala sekolah. Yang mana dengan
senang hati menerima dan memberikan ilmu nya untuk penulis selama melakukan
peningkatan kompetensi di sekolah beliau dalam hal pengelolaan penyelenggaraan
Pendidikan. Penulis belajar tentang tanggungjawab secara professional ,
kepribadian seorang kepala sekolah dan hubungan sosialnya dalam lingkungan
sekolah dan masayarakat.

3. Hasil
Setelah melakukan Peningkatan Kompetensi (PK) disekolah magang 2,
berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan studi penulis dapat merangkum hal-
hal sebagai berikut:
a. Kompetensi Kepribadian
Terkait dengan Kompetensi kepribadian didapat kekurangan calon sesuai
AKPK terendah yaitu, Calon Kepala Sekolah cukup mampu mengendalikan diri
dalam menghadapi masalah-masalah terkait pekerjaan dengan baik..
Dari Hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh jawaban yang
dapat meningkatkan kepribadian calon kepala sekolah antara lain :
Cara kepala sekolah mengendalikan masalah terkait pekerjaan dengan baik
mengembangkan pribadi di antaranya dapat dilakukan dengan: mengembangkan
kebiasaan hidup efektif, dalam hal ini bersikap dan berprilaku proaktif, yang
maknanya lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya
bertanggungjawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, sekarang, dan yang
akan datang) dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-
nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan.
Kepala sekolah adalah motivator, maka harus mampu memberikan
motivasi kepada seluruh warga sekolah agar dapat menyamakan persepsi, visi,
misi, dan strategi guna mencapai tujuan. Maka perlu dibangun Teamwork yang
memahami arah dan tujuan pencapaian visi, misi dan strategi.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 54


Sebenarnya tidak ada strategi khusus dalam menerapkan manajemen
konflik. Manakala seluruh sumber dayayang merupakan bagian dari komponen
tujaun telah memiliki strategi khusus guna pencapaian tujuan. Namun demikian
kepala sekolah sebagai pribadi yang memiliki kepribadian unggul harus mampu
mengembangkan aspek-aspek kepribadian empatik dalam kehidupan sehari-hari,
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : pertama, respek dan spresiasi
terhadap diri sendiri, artinya harus memiliki rasa harga diri yang kuat yang
menyanggupkan berhubungan dengan orang lain  atas dasar hal-hal positif, kedua,
kemauan yang baik, yang meliputi minat yang tulus, jujur terhadap kebahagiaan
orang lain, rasa hormat, percaya, dan menghargai orang lain, mengembangkan diri
menjadi pribadi yang otonom melalui pengembangan hidup yang sesuai dengan
kepribadiannya sambil terbuka untuk belajar dari orang lain, dan
menginternalisasikan berbagai konsep  dengan kondisi  yang ada.
Sebagai kepala sekolah harus mampu menjadi orang dewas yang memiliki
mental, spiritual, dan sosial emosional yang lebih baik dibandingkan guru atau
warga sekolah, dengan cara mengembangkan proaktif personality. Proactive
personality, merupakan tingkatan kepribadian yang ditandai oleh kemampuan
melakukan hubungan timbal balik dengan berbagai aspek dalam dirinya sendiri
dengan kendali emosi yang mantap.

b. Kompetensi Manajerial
Kompetensi manajerial terendah dari AKPK calon adalah. Calon Kepala
Sekolah cukup memahami cara mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
yang terkait dengan kompetensi dan tupoksi guru.
Cara kepala sekolah melakukan identifikasi terhadap masalah yang terkait
dengan kompetensi dan tupoksi guru adalah melakukan observasi atau
pengamatan dan diskusi tentang kebutuhan para guru, sehingga dapat melakukan
analisa dan tindak lanjut dalam bentuk program yang sesuai dengan kebutuhan
para guru.
Langkah-langkah yang harus dilakukan kepala sekolah dalam
mengidentifikasi masalah terkait dengan kompetensi dan Tupoksi guru adalah,

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 55


menggali informasi tambahan terkait latar belakang akademis guru dan kualifikasi
profresionalnya. Kemudian menggali bakat dan minat guru sehingga dapat
menempatkan guru sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta sumber daya
atau potensi yang dimiliki guru tersebut.
Memperoleh informasi tambahan dari guru yang bersangkutan terkait
dengan kekurangan yang dirasakan sehingga kepala sekolah dapat membantu
meningkatkan kemampuan diri melalui tugas-tugas pengembangan diri yang
berkelanjutan.
Kepala sekolah melakukan upaya-upaya dalam menyelesaikan masalah
kompetensi guru, dengan tahapan sebagai berikut : Menyusun program pembinaan
sesuai kebutuhan para guru, Melaksanakan program kegiatan secara
berkelanjutan,
Memberikan kesempatan kepada para guru untuk menuangkan gagasan
inovatif melalui diskusi, FGD, KKG Mini, atau Forum Diskusi Akhir
Pekan.Melakukan monitoring terhadap pelaksaan kegiatan, melakukan evaluasi
peningkatan kompetensi yang diinginkan, dan melakukan refleksi hasil belajar
melalui learning organization.
Kepala sekolah adalah inspirator dan motivator bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya, maka para guru diajak untuk mengembangkan diri guna
meningkatkan kualifikasi akademik dan peninhgkatan pengembangan diri.
Selanjutnya kepala sekolah memberikan reward kepada para guru yang mampu
menunjukkan kinerja terbaiknya.
Bagi para guru yang belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan
harapan, maka tugas kepala sekolah secara terus menerus mendorong dan
memberikan peluang kepada para guru bila memungkinkan diberikan bantuan/
memfasilitasi guru dengan kemudahn dan peluang untuk mengembangkan diri
sepereti penyetaraan, Diklat, Seminar, dan Peningkatan Keprofeionalan
Berkelanjutan melalui KKG.

c. Kompetensi Supervisi

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 56


Sehubungan dengn kompetensi terendah pada kompetensi supervisi yaitu,
Calon Kepala sekolah cukup memahami penyusunan program tindak lanjut
supervisi di sekolah dengan baik. Oleh karena itu pertanyaan wawancara
dilakukan untuk menggali informasi dan apa saja yang dapat dilakukan oleh
kepala sekolah dalam kompetensi supervisi yaitu, Calon Kepala sekolah cukup
memahami penyusunan program tindak lanjut supervisi di sekolah dengan baik,
dan diperoleh jawaban sebagai berikut ;
Cara kepala sekolah menyusun progran tindak lanjut yang sesuai dengan
kebutuhan guru, yaitu dengan cara menyesuaikan keadaan dan kemampuan guru,
sehingga guru merasa mendapatkan motivasi dan penghargaan dalam proses
supervisi.
Setiap guru yang disupervisi tentu harus memperoleh sosialisasi tahapan
yang akan ditempuh. Sehingga tugas kepala sekolah saat guru mengikuti umpan
balik, maka kepala sekolah berperan sebagai guide saja tidak menggurui atau
memberi masukan sehingga guru itu sendiri yang akan mengungkapkan ide dan
gagasan yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan guru tersebut.
Teknik yang digunakan dalam mengembangkan pelaksanaan umpan balik
hasil supervisi adalah diskusi, kunjungan kelas,pertemuan individu,dan evaluasi
diri, atau rapat dinas sekolah.
Manakala guru menunjukkan kinerja yang baik maka kepala sekolah harus
memberikan reward kepada guru tersebut. Setiap guru harus memperoleh
penghargaan yang sesuai dengan kinerjanya.
Manfaat pelaksanaan umpan balik hasil supervisi kepada para guru secara
konstruktif adalah agar guru terus berkembang secara pribadi dan menujukkan
kinerja profesionalnya.

d. Kompetensi Kewirausahaan
Terkait kompetensi kewirausahaan terendah dari calon adalah Calon
Kepala sekolah cukup mampu membuat alternatif pemecahan masalah yang
relevan dan tepat, sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 57


Maka Calon mewawancarai kepala sekolah sesuai dengan kekurangan
calon, sehingga diperoleh ilmu dan wawasan calon dalam meningkatkan
kompetensi kewirausahaan.
Adapun jawaban yang diperoleh dari pertanyaan yang diajukan adalah :
Cara kepala sekolah mengembangkan program-program inovatif yang
dapat meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik, adalah dengan cara
menyesuaikan perkembangan kebutuhan pendidikan dengan Ilmu Pengetahuan
dan teknologi.
Cara kepala mendorong warga sekolah untuk memunculkan ide terhadap
program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik.
Kepala sekolah harus mampu mendorong dan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada seluruh warga sekolah untuk membuka diri, banyak belajar
dan mengembangkan diri sendiri, melalui kegiatan diskusi akhir pekan, atau
kegiatan di KKG.
Mekanisme mengembangkan Program-program inovasi yang dapat
meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik. Antara lain mengajak seluruh
guru untuk berdiskusi, membangun TIM yang solid dan kompak, menyusun
program-program yang efektif bagi kepentingan pendidikan.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengimplementasikan
program inovatif dengan cara melibatkan para pakar dan mengajak para guru
untuk menulis karya inovatif
Cara memberdayakan seluruh stake holder dalam mengembangkan
program inovatif adalah menugaskan setiap SDM sesuai dengan kemampuan
masing-masing dan bekerja sama dalam Timworks.
Kepala Sekolah harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
program program yang dikembangkan agar dapat diukur dan dievaluasi bagi
peningkatan program berikutnya

e. Kompetensi Sosial

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 58


Terkait kompetensi sosial, terdapat dimensi terendah dari AKPK yang
diperoleh calon yaitu kurang Calon Kepala Sekolah kurang terlibat aktif menjadi
pengurus organisasi sosial kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal.
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah ternyata kepala sekolah
terlibat aktif dalam organisasi kemasyarakat dan organisasi lainnya. Ya sebagai
kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab sosial, lingkungan tempat tinggal
merupakan keluarga terdekat. Oelh karena itu kita harus dekat dengan masyarakat
sekitar melalui kegiatan pagusuban, PKK, majelis taklim atau lainnya.
Manusia adalah Makluk individu sekaligus sosial, dari sejak lahir hingga
meninggal manusia perlu dibantu atau kerjasama dengan manusia lain, segala
kebahagiaan yang dirasakan manusia pada dasarnya adalah berkat bantuan dan
kerjasama dengan manusia lain, manusia sadar bahwa dirinya harus merasa
terpanggil hatinya untuk berbuat baik bagi orang lain dan masyarakat.
Peran pentingnya terletak pada dua hal yakni pertama, terletak pada peran
pribadi kepala sekolah yang hidup ditengah masyarakat untuk berbaur dengan
masyarakat. Untuk itu seorang kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk
berbaur dengan msayarakat, kemampuan ini meliputi kemampuan berbaur secara
santun, luwes dengan masyarakat, dapat melalui kegiatan oleh raga, keagamaan,
dan kepemudaan, kesenian dan budaya. Keluwesan bergaul harus dimiliki oleh
kepala sekolah selain sebagai kepala maupun sebagai guru.
Sebenarnya tentu ada keterampilan bergaul, keterampilan berkomunikasi.
Dll. Namun satu hal yang hat=rus diketahui bahwa Manusia menduduki posisi
sentral sering dilukiskan  sebagai the man behind the gun, manusialah yang
mengendalikan senjata. Tanpa memiliki kemampuan dalam hubungan manusiawi,
kelompok kerja sama tidak mungkin terjalin dengan harmonis. Ketrampilan
hubungan manusiawi ini antara lain tercermin dalam (1) ketrampilan
menempatkan diri dalam kelompok, (2) ketrampilan menciptakan kepuasan pada
diri bawahan, (3) sikap terbuka terhadap kelompok kerja, (4) kemampuan
mengambil hati melalui keramahtamahan dan (5) penghargaan terhadap  nilai-
nilai etis, (6) pemerataan tugas dan tanggung jawab (7) itikad baik, adil,
menghormati, dan menghargai orang lain.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 59


Realistasnya peran dan kiprah seorang kepala sekolah dinilai dan diamati
baik oleh guru, anak didik, teman sejawat, dan atasannya maupun oleh
masyarakat. Bahkan tidak jarang juga kebaikan dan kekurangan kepala sekolah
dibicarakan oleh masyarakat secara luas, oleh karena itu penting bagi seorang
kepala sekolah untuk meminta pendapat baik dari guru, karyawan, siswa maupun
teman sejawat tentang penampilannya sehari-hari baik di sekolah, di masyarakat
dan segera memanfaatkan pendapat/kritik untuk memperbaiki.
Cara kepala mendorong warga sekolah untuk memunculkan ide terhadap
program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik.
Kepala sekolah harus mampu mendorong dan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada seluruh warga sekolah untuk membuka diri, banyak belajar
dan mengembangkan diri sendiri, melalui kegiatan diskusi akhir pekan, atau
kegiatan di KKG.
Mekanisme mengembangkan Program-program inovasi yang dapat
meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik. Antara lain mengajak seluruh
guru untuk berdiskusi, membangun TIM yang solid dan kompak, menyusun
program-program yang efektif bagi kepentingan pendidikan.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengimplementasikan
program inovatif dengan cara melibatkan para pakar dan mengajak para guru
untuk menulis karya inovatif.
Cara memberdayakan seluruh stake holder dalam mengembangkan
program inovatif adalah menugaskan setiap SDM sesuai dengan kemampuan
masing-masing dan bekerja sama dalam Timworks.
Kepala Sekolah harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
program program yang dikembangkan agar dapat diukur dan dievaluasi bagi
peningkatan program berikutnya

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 60


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan on the job training (OJT) 2 diklat calon
kepala sekolah Kota Depok yang dilaksanakan di SD Negeri Beji 7 dan SD
Negeri Beji 4 kota Depok, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan OJL memberikan pengalaman dalam meningkatkan
kompetensi Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, dan sosial
calon kepala sekolah.
2. Untuk meningkatkan kompetensi kepribadian, kewirausahaan dan sosial
calon kepala sekolah menyusun Rencana Proyek Kepemimpinan dengan
mengembangkan rencana pembelajaran dan peningkatan kemampuan guru
dalam menyusun soal berbasis e-test melalui Workshop penilaian.
3. Dalam rangka peningkatan standar penilaian dan meningkatkan mutu
penilaian berbasis kelas penulis menyusun program Workshiop penilaian
tentang Penyusunan Soal berbasis e-test
4. Dari hasil pelaksanaan Workshop penilaian diperoleh sebagian guru belum
menyusun sebagai media soal sesuai dengan kaidah penulisan soal yang
tepat, maka diperlukan upaya tindaklanjut pembelajaran secara tepat maka
penulis melanjutkan Rencana Proyek Kepemimpinan 2 untuk mengatasi
kelemahan dimaksud dengan melakukan pendampingan dan
pembimbingan selama satu hari.
5. Peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK di sekolah lain memfokuskan
pada upaya calon mencermati keunggulan sekolah SD Negeri Beji 4 yaitu
upaya inovatif kepala sekolah dalam hal ini Kepala SD Negeri Beji 4
menciptakan sesuatu yang baru dan keberanian untuk mengambil resiko
dalam mendapatkan suatu keuntungan untuk seluruh warga sekolah. Salah
satunya dengan cara mencari dan mengelola dukungan dari masyarakat
baik berupa dana, pemikiran, moral, tenaga, dan yang lainnya. Hal lainnya
yaitu dengan mempromosikan sekolah kepada masyarakat, dan

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 61


memberikan layanan khusus kepada guru secara berkesinambungan. Selain
itu melakukan pembiasaan yang baik bagi para siswa dalam semua
kegiatan yang bermanfaat.

B. Saran-saran
1. Bagi guru selayaknya kegiatan OJT2 yang dilakukan oleh para calon
kepala sekolah dapat disambut dengan baik karena dapat meningkatkan
kemampuan profesional guru dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
yang bersangkutan.
2. Bagi para calon kepala sekolah upaya meningkatkan kompetensi yang
meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial
dapat dikembangkan dengan melakukan studi banding atau mempelajari
praktik terbaik sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan.
3. Bagi kepala sekolah, pelaksanaan OJT2 yang dilakukan oleh calon kepala
sekolah kiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama untuk
mengetahui dan merefleksi segala kekurangan dan mampu meningkatkan
mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
4. Bagi pemerintah khususnya, Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian
Daerah melakukan Rekrutmen Calon Kepala Sekolah dengan
memperhatikan kompetensi dan kualifikasi serta prestasi para guru,
kemudian proses tindak lanjut dari hasil rekrutmen, pendidikan dan
pelatihan agar terus berkesinambungan dilakukan pembinaan dan penilaian
kinerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Laporan Rencana Tindak Lanjut Eka Nofita Hal 62

Anda mungkin juga menyukai