Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai sebuah institusi resmi pendidikan yang diberikan otoritas

berdasarkan regulasi pemerintah maka sekolah sudah selayaknya harus dikelola

dengan baik. Parameter keberhasilan sebuah sekolah akan sangat terukur dari

pengelolaan yang dilakukan terhadap semua sumber daya yang dimilikinya.

Pengelolaan yang baik akan mengantarkan harapan dan tujuan yang ingin dicapai.

Adapun letak dan fungsi pengelolaan sebuah sekolah merupakan gambaran

kinerja kepala sekolahnya.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun

2018 tentang Penugasan Guru sebagai kepala sekolah disebutkan bahwa kepala

sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan

pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan tugas

tersebut maka sudah sepantasnya seorang kepala sekolah harus mampu membina

para guru di sekolahnya menjadi guru yang memiliki jiwa layanan yang optimal

dalam pembelajaran. Di pundak para gurulah yang harus didorong oleh seorang

kepala sekolah untuk menciptakan segala bentuk kreativitas dan inovasi.

Agar hasil setiap program meningkat dan manfaat dari setiap kegiatan

dirasakan secara optimal, maka seorang kepala sekolah harus mampu

menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolahnya. Inovasi

dibutuhkan sebagai cara yang dianggap lebih baik yang harus ditempuh setelah

mengevaluasi kegiatan dan ditemukan kekurangan dan ketidaksesuaian hasil

1
2

kegiatan dengan harapan. Kepala sekolah harus mau dan maklum akan adanya

perubahan. Kepala sekolah harus mengikuti dan menyikapi setiap perubahan dan

menjadikannya sebagai bahan untuk membantu meraih keberhasilan pelaksanaan

kegiatan.

Seorang kepala sekolah berada pada dua peran yang sangat strategis. Peran

pertama sebagai seorang pemimpin dan peran kedua sebagai seorang manajer di

sekolah. Dalam tugas pokoknya pula seorang kepala sekolah akan berfungsi

sebagai edukator, manajerial, administrator, supervisor, leader, inovator, dan

motivator. Peran dan fungsi ini yang kemudian akan menjadi tuntutan bagi guru

yang diberi tugas sebagai kepala sekolah.

Dengan asumsi bahwa semakin beratnya tugas seorang kepala sekolah

tentunya diperlukan pelatihan, pendidikan, dan pembinaan. Ketika berangkat dari

porsi calon kepala sekolah maka semua upaya itu harus dilakukan. Semua upaya itu

bermuara pada keinginan untuk menciptakan sosok kepala sekolah profesional.

Sangat tidak mudah dan cukup memerlukan waktu dalam proses pengupayaannya.

Namun secara ideal memang harus dilakukan untuk mencetak kepala sekolah yang

mumpuni dalam memimpin sekolah. Apalagi jika dikaitkan dengan tantangan-

tantangan yang harus dihadapi di abad 21 di era kepemimpinannya.

Pada regulasi Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah menyatakan bahwa kepala

sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah dituntut memiliki lima dimensi

kompetensi. Kelima kompetensi tersebut yaitu kompetensi kepribadian,

manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Sebagai konsekuensinya


3

kebermaknaan sebuah pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah harus

mampu menjamin adanya peningkatan kelima kompetensi tersebut. Karena itu,

kegiatan yang mengasah pada pengalaman melalui pendidikan dan latihan

diharapkan dapat memberikan amunisi berupa pengalaman bertugas sebagai calon

kepala sekolah pada dua sekolah yang diberikan tugas. Pengalaman pada sekolah

sendiri maupun sekolah lain yang relevan dengan kebutuhan pengembangan

potensi kompetensi calon kepala sekolah.

Semua regulasi Pemerintah yang berkaitan dengan kepala sekolah memuat

sistem dalam hal mengatur penyiapan calon kepala sekolah, proses pengangkatan

kepala sekolah, masa tugas, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB),

penilaian kinerja kepala sekolah, mutasi, dan pemberhentian tugas guru sebagai

kepala sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah,

memberikan peluang bagi peningkatan profesionalisme seorang kepala sekolah

atau calon kepala sekolah. Permendikbud tersebut menjelaskan bahwa seorang

guru yang telah lulus seleksi akademik calon kepala sekolah diharuskan mengikuti

pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan

Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia. Kegiatan dimaksud untuk

pemberian pengalaman pembelajaran teoritik maupun praktik yang bertujuan

menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dimensi-

dimensi kompetensi kepribadian, menejerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga

Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan


4

pendidikan dan latihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi

administrasi dan seleksi substansi, kemudian peserta yang telah dinyatakan layak

mengikuti kegiatan diklat calon kepala sekolah yang dilaksanakan dalan 4 (empat)

tahap yaitu tahap On the Job Traininf (OJT) 1 selama 20 jam pelajaran, tahap In

Service Training (IST) 1 selama 50 jam pelajaran, tahap On the Job Training

(OJT) 2 selama 200 jam pelajaran, dan tahap In Service Training (IST) 2 selama

30 jam pelajaran.

Dengan melihat sisi kepentingannya, maka kegiatan On the Job Training

(OJT) 2 menjadi sarana utama bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk

mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan On the Job

Training (OJT) 1 dan In Service Training (IST) 1. Dalam kegiatan On the Job

Training (OJT) 2 dipraktikkan/dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) berdasarkan analisis Rapor Mutu

Sekolah.

2. Peningkatan Kompetensi (PK) berdasarkan hasil AKPK yang lemah.

3. Kajian Manajerial (KM)

Kegiatan On-the Job Training (OJL) 2 dilaksanakan pada 2 (dua) sekolah,

yaitu pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan sekolah lain yang

diajukan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Barat.

Berdasarkan Surat Perintah dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Bandung Barat Nomor: 420 / 4031-Disdik/XI/2021 , maka penulis sebagai calon

kepala sekolah melaksanakan kegiatan On the Job Training (OJT) 2 di sekolah

sendiri yaitu SDN Grogol Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat dan
5

sekolah magang yaitu SDN 1 Karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten

Bandung Barat dan terhitung mulai tanggal 15 Nopember sampai dengan 27

Desember 2021.

B. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dilaksanakan kegiatan On the Job Training

(OJT) 2 ini adalah:

1. Meningkatkan kompetensi guru dalam Penggunaan Model Discovery

Learning melalui IHT di SDN Grogol Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung

Barat Barat.

2. Meningkatkan kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi,

dan sosial calon kepala sekolah melalui kegiatan Rencana Proyek

Kepemimpinan (RPK), Kajian Manajerial (KM), dan Peningkatan Kompetensi

(PK).

3. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan Model

Pembelajaran Discovery Learning dalam proses pembelajaran.

4. Mewujudkan pencapaian student’s wellbeing dalam pembelajaran yang

menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning.

C. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tujuan dari kegiatan On the Job Training (OJT) 2

adalah sebagai berikut:


6

1. Meningkatknya kompetensi guru dalam Impelmentasi Penggunaan Model

Pembelajaran Discovery Learning yang ditandai dengan nilai rata-rata

instumen evaluasi hasil kegiatan minimal 76,00 %.

2. Meningkatnya kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

supervisi, dan sosial calon kepala sekolah yang ditandai dengan nilai rata-

rata instrument peningkatan komptensi kepala sekolah berdasarkan AKPK

minimal 82,00%.

3. Meningkatnya prestasi belajar peserta didik yang ditandai dengan nilai

rata-rata instrument dampak keberhasilan program terhadap peningkatan

kualitas pembelajaran peserta didik minimal 82,00%.

4. Terwujudnya pencapaian student’s wellbeing dalam proses pembelajaran

yang ditandai dengan nilai rata-rata hasil instrument pencapaian stundent’s

wellbeing minimal 82,00%.

Anda mungkin juga menyukai