Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan sejenisnya
merupakan bagian dari tugas pokok pengawas sekolah. Pengawas sekolah
melaksanakan tugas pengawasannya mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikkan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah, disebutkan pula bahwa seorang pengawas sekolah harus
memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan. Kompetensi tersebut
meliputi: kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial,
kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi
penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial. Selanjutnya, dalam Permen
PAN dan RB nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21
Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya Bab II Pasal 5 dinyatakan bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah
adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP),
penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di
daerah khusus. Secara tegas, disampaikan bahwa tugas pokok pengawas
sekolah antara lain melakukan pembimbingan dan pelatihan professional guru
dan kepala sekolah. Atas dasar inilah, maka disusun program Bimlat tahun
2021
Pandemi Covid-19 menghantam berbagai sektor di Indonesia, salah
satunya di sektor pendidikan. Mengacu pada Surat Edaran Kemendikbud
Nomor 40 Tahun 2020 Tentang “Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)”, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengambil
beberapa kebijakan diantaranya penetapan belajar dari rumah. Konsekuensi
kebijakan ini tentunya menuntut guru juga harus mengubah pola pikir dalam
pelaksanaan pembelajaran, salah satunya mampu menggunakan teknologi
untuk pelaksanaan pembelajaran.
Hasil pengamatan di sekolah tempat bertugas saat ini kemampuan guru
dalam optimalisasi teknologi untuk pelaksanaan pembelajaran mengalami
kendala. Faktor usia dan mendadak menggunakan teknologi untuk
pembelajaran membuat guru kalang kabut, karena harus secepat mungkin
menyesuaikan dan mendongkrak kemampuan agar mampu menyesuaikan diri
dengan keadaan tersebut. Guru yang sebagian sudah merasa nyaman dengan
keadaan yang ada tiap hari harus meningkatkan kemampuannya agar tetap
dapat memberikan pembelajaran dalam kondisi apapun. Hak anak untuk
mendapatkan pembelajaran tetap jadi fokus utama. Penyediaan sarana dan
prasarana juga harus segera direalisasi, selain itu juga harus mengumpulkan
data tentang kemampuan orang tua dan tempat tinggal siswa serta jangkauan
internet di rumahnya. Factor inilah sangat esensial, karena tidak mungkin
memaksakan kepada siswa untuk memenuhinya, akan tetapi guru yang harus
menyesuaikan diri dengan kondisi siswa. Kesehatan dan keamanan siswa agar
tidak terpapar menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembelajaran
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan upaya yang mampu
mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan bimbingan dan pelatihan
menggunakan teknologi untuk pelaksanaan pembelajaran, selama ini guru
masih menggunakan teknologi yang paling sederhana yaitu penggunaan WA
( Whats Up) dalam pembelajaran. Kondisi ini diperlukan sebuah upaya agar
guru tidak hanya menggunakan satu aplikasi untuk pembelajaran, dengan
harapan agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran yang
lebih variative dan inovatif.

B. Masalah Pembelajaran dan Gagasan Inovasi Pengawasan


Berdasarkan hasil pengamatan guru kelas yang mampu menggunakan
aplikasi selain WA ada 5 orang, hanya ada 1 guru yang mampu menggunakan
aplikasi lain yang biasa digunakan yaitu google meet. Solusi yang akan
diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bimbingan dan
pelatihan menggunakan Office 365 untuk pembelajaran.
Aplikasi yang ada di Office 365 dipandang sangat lengkap dan tidak
berbayar, selain itu semua guru sekolah dasar telah memiliki akun office 365
tersebut. Besar harapan ide ini nanti mampu dioptimalkan sebagai dalah satu
solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran guru di sekolah.

C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator


1. Visi
Terwujudnya pendidik yang berakhlak, cerdas, profesional, berbudaya dan
mampu menjadi pelayan bagi peserta didik.
2. Misi
a. Meningkatkan akhlak dan kecerdasan pendidik
b. Meningkatkan profesional dan sikap berbudaya pendidik
c. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam melayani peserta didik
3. Tujuan
a. Melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan akhlak dan kecerdasan
pendidik.
b. Melaksanakan bimbingan dan pelatihan profesional dan sikap
berbudaya pendidik.
c. Melaksanakan pembinaan dalam melayani peserta didik.

4. Indikator
Meningkatnya kemampuan guru yang lebih berakhlak mulia, cerdas,
profesional, berbudaya dan mampu menjadi pelayan peserta didik secara
maksimal demi kemajuan bangsa.
BAB II
RENCANA PROGRAM KEPENGAWASAN

A. Aspek-aspek dalam Program Pengawasan


Keberhasilan kegiatan pembelajaran yang berlangsung di sekolah
tentunya tidak lepas dari faktor kompetensi yang dimiliki seorang guru.
Kompetensi menurut Daryanto (2015:163) adalah kemampuan dan
kecakapan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang
dimiliki oleh individu, sehingga dapat melakukan perilaku kognitif, afektif
dan psikomotorik dengan baik.
Menurut Undang-undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005
dijelaskan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh seorang pendidik
dalam melaksanakan keprofesionalisannya. Berdasarkan beberapa pendapat
dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian kompetensi adalah berbagai
pengetahuan, keterampilan, serta perilaku yang dimiliki seorang guru yang
diperoleh melalui jalur pendidikan yang dilakukan secara terus menerus agar
mendapatkan hasil yang terbaik.
Untuk menjadi guru profesional menurut Kompri (2015:191) maka
membutuhkan beberapa kriteria yaitu mempunyai komitmen yang tinggi
terhadap tugas yang sedang dikerjakan berdasarkan standard kompetensi
lulusan peserta didik, bertanggung jawab dengan beban kerja yang diberikan,
berpikir secara sistematis tentang apa yang dikerjakan, mampu menguasai
materi, mampu berorganisasi, mandiri dalam merancang proses pembelajaran,
harus mampu melaksanakan kegiatan penelitian, mampu menulis karya
ilmiah dan guru yang aktif dalam organisasi profesi. Kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru menurut pasal 20 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 57
Tahun 2021 tentang Standart Nasional Pendidikan meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
profesional.
Kompetensi guru ada 4 yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi
paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus
dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek
seperti moral, emosional, dan intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa
seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda.
Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus mampu
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing dan
disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Guru harus mampu mengoptimalkan
potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas, dan
harus mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan
tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai
luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Hal ini dengan sendirinya
berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru menjadi model
manusia yang memiliki nilai-nilai luhur. Di Indonesia sikap pribadi yang
dijiwai oleh filsafat Pancasila yang mengagungkan budaya bangsanya yang
rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan negaranya termasuk dalam
kompetensi kepribadian guru. Dengan demikian pemahaman terhadap
kompetensi kepribadian guru harus dimaknai sebagai suatu wujud sosok
manusia yang utuh.
Kompetensi profesional guru adalah kemampuan yang harus dimiliki
guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Guru
mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan
pelajaran. Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran
yang disajikan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan
mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku
terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan
kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan
diri kepada tuntutan kerja di lingkungan sekitar pada waktu membawakan
tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru dalam masyarakat berbeda
dengan profesi lain. Perhatian yang diberikan masyarakat terhadap guru pun
berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor
pembangunan di daerah tempat guru tinggal. Kompetensi sosial yang perlu
dimiliki guru antara lain; terampil berkomunikasi, bersikap simpatik, dapat
bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah, pandai bergaul
dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan, dan memahami dunia sekitarnya
(lingkungan).
Kompetensi profesional guru di masa pandemic Covid-19 sangat
dibutuhkan agar mampu memberikan pelayanan maksimal kepada siswa.
Kemampuan guru dalam penguasaan teknologi informatika dan media sosial
sangat penting untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, meskipun
kondisi pandemi.
Kemampuan guru yang minim dalam penguasaaan teknologi perlu
ditingkatkan agar merata tanpa memandang faktor usia. Kemauan yang keras
dan tidak kenal lelah diharapkan mampu menepis dan menggugurkan factor
usia sebagai kendala. Guru kelas yang berjumlah 6 diharapkan semua mampu
menguasai office 365 terutama program teams dan penggunaannya dalam
pembelajaran.
Bimbingan dan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan diharapkan
mampu mendongkrak kemampuan guru dalam waktu yang relatif cepat.
Semua guru telah memiliki laptop dan jaringan internet di sekolah mampu
memperlancar kegiatan ini. Kemauan dan motivasi guru digugah agar yakin
akan kemampuan yang dimiliki. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun
waktu 4 minggu, dengan jadwal yang tertata dan rapi.

B. Strategi dan langkah-langkah pencapaian


Dalam rangka mewujudkan kegiatan bimbingan dan latihan office 365
khususnya aplikasi teams ini maka diperlukan strategi yang sesuai dengan
kemampuan dan situasi dan kondisi guru. Kesabaran dan ketelatenan
diperlukan karena sebagian guru belum terbiasa menggunakan laptop untuk
pembelajaran. Strategi yang dilakukan dengan bimbingan secara individu
dalam pelatihan. Pertemuan dengan semua guru tentang pentingnya
memberikan hak belajar pada anak. Dalam hal ini guru dimotivasi tentang
kemampuannya walaupun usia sudah tidak muda lagi, dan diyakinkan bahwa
pasti bisa mengikuti. Strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut

Ya

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Tindak lanjut

Tidak

Gambar 1 Kerangka Pikir Penyelesaian Masalah Melaksanakan Bimlat

Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


1. Perencanaan
a. Penyusunan kegiatan bimbingan dan latihan
Penyusunan kegiatan dimulai dengan menyusun rencana kegiatan
dalam bentuk silabi sederhana agar dalam pelaksanaan kegiatan tertata
dengan rapi dan lancar
b. Menyiapkan peralatan dan materi bimlat
Peralatan yang diperlukan adalah laptop, modem atau jaringan internet
yang mampu digunakan untuk semua guru di sekolah, baik difalitasi
sekolah maupun modem pribadi. Materi berisi khusus tentang aplikasi
teams yang paling sederhana dan mudah dipahami oleh guru
c. Menyiapkan daftar hadir
Daftar hadir dibuat untuk mengetahui keaktifan guru dalam mengikuti
bimlat, sehingga terlihat sebab utama apabila guru mengalami kesulitan
dalam mengikuti bimlat.
d. Menyusun jadwal pelaksanaan
Pelaksanaan diperkirakan 4 minggu dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4
1 Persiapan V
2 Materi membuat V
kelas di teams
3 Materi menyusun V
jadwal
pembelajaran
4 Melaksanakan V
pembelajaran
dengan siswa

2. Pelaksanaan
a. Kegiatan bimlat dilaksanakan selama 4 minggu
Kegiatan dilaksanakan selama 4 minggu dengan rincian kegiatan
terlampir dalam rencana kegiatan di lampiran 1
b. Kegiatan secara kelompok
Kegiatan kelompok dilaksanakan sebagai awal kegiatan untuk
memberikan informasi kepada semua guru tentang maksud dan tujuan
kegiatan dilaksanakan, memberikan motivasi dan manfaat kegiatan.
c. Latihan dan pembimbingan individual
Pada pertemuan kedua dan ketiga latihan bersama dengan bantuan
pembimbingan secara individu, dicatat progress setiap guru, kesulitan
dan solusi yang diberikan sampai mampu menguasai Teknik yang
diberikan.
d. Praktik mandiri
Semua guru melaksanakan praktik secara mandiri dari langkah awal
sampai dengan terakhir.
3. Evaluasi
a. Monitoring
Monitoring dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung dengan
mengamati progress setiap guru dalam mengikuti bimlat. Monitoring
dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan peralatan, dan kemampuan
guru dalam membuat kelas di teams dan membuat rapat untuk
pembelajaran.
b. Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian estimasi terhadap pelaksanaan program
pembimbingan dan pelatihan guru untuk menentukan keefektifan dan
kemajuan dalam rangka mencapai tujuan pelaksanaan yang telah
ditetapkan
4. Refleksi
Tindak lanjut dilakukan apabila semua guru telah mampu menguasai 2
kegiatan di teams secara baik. Tindak lanjut ini diberikan materi tambahan
untuk pengembangan dengan menambah aplikasi lain yang dapat
dikolaborasi dengan teams.

C. Rencana Pelaporan
Dalam kegiatan bimlat fokus pelaporan pada progres kemampuan guru
dalam mengikuti kegiatan dan hasil akhir yang meliputi membuat kelas,
membuat jadwal kegiatan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran
dengan aplikasi teams.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan rencana yang telah disusun diharapkan mampu mengatasi


permasalahan guru dalam menggunakan aplikasi teams untuk pembelajaran secara
online. Guru mampu mengembangkan kompetensi professional dalam rangka
memberikan hak belajar kepada siswa dalam segala situasi dan kondisi yang ada.
Kendala yang muncul dapat teratasi dengan baik dan menumbuhkan motivasi dan
kerja sama di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2015. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani


Sejahtera

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia,.


Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Depdiknas RI : Jakarta

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,. Nomor 12 tahun


2007 Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah. Jakarta: Depdiknas

Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standart Nasional Pendidikan.


Jakarta: Kemendikbudristek

Surat Edaran Kemendikbud Nomor 40 Tahun 2020. Pelaksanaan Kebijakan


Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19) Jakarta: Kemendikbudriset
Lampiran-lampiran

Rencana Kegiatan

Nama Kegiatan : Bimlat Penguasaan Aplikasi Teams


Waktu Pelaksanaan : 4 Minggu @ 2 Jam x 60 menit
Pemateri : Wiyoko, S.Pd
Sasaran : Guru Kelas

Pendahuluan
a. Menyampaikan kepada dan guru di binaan tentang Bimlat.
b. Menanyakan kabar kesehatan guru dalam masa darurat penyebaran
Covid-19 (assesment-non kognitif)
c. Berdoa
d. Hadir di sekolah dengan menyampaikan maksud kehadirannya
melalui kepala sekolah
e. Menanyakan kabar kesehatan guru dan Kepala Sekolah
Kegiatan Inti
Pertemuan 1
a. Memberikan informasi tentang pembelajaran daring dan
aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring
kelebihan dan kekurangan
b. Memotivasi guru untuk belajar berbagai macam aplikasi.
Pertemuan 2
a. Memberikan materi cara membuat kelas di teams
b. Cara memasukkan siswa ke dalam teams
Pertemuan 3
a. Memberikan matei cara membuat link pembelajaran
b. Cara membagi link pembelajaran
c. Cara share screen di teams
d. Cara melakukan pembelajaran
Pertemuan keempat
Praktik mandiri

Penutup
a. Meminta guru menyimpulkan hasil Bimlat
b. Meminta guru merefleksi manfaat Bimlat yang diikuti
Instrumen Pengamatan

Skor Total
No Indikator Kategori
1 2 3 4 skor
1. Kelengkapan
Peralatan laptop,
modem
2 Penguasaan
Membuat kelas di
Teams
3 Penguasaan
Membuat jadwal
kegiatan
pembelajaran
4 Melaksanakan
Pembelajaran

Keterangan
Skor 1 : Belum menguasai
Skor 2 : Kurang Menguasai
Skor 3 : Menguasai
Skor 4 : Sangat Menguasai

Kategori
Amat Baik : skor 13-16
Baik : skor 9 -12
Cukup : skor 5 – 8
Kurang : skor 4
Materi Teams

1. Pilih Teams    dari bilah aplikasi.

2. Pilih kelas yang disarankan  . 


Jika Anda menggunakan tampilan kisi, kelas yang disarankan akan berada di
samping tombol Gabung atau buat tim di bagian kanan atas tim. Jika Anda
menggunakan tampilan daftar, Anda akan menemukannya di bagian bawah
daftar tim Anda.

  
3. Jendela akan memuat daftar kelas yang disarankan. Pilih kelas yang ingin Anda
gunakan dengan memilih kotak centang.
Catatan: Membuat kelas akan menambahkan siswa dan menyiapkan tim untuk
digunakan. Kontrol atas kapan guru bisa menampilkan tim kelas.
Materi rapat di teams

1. Masuk ke kalender   di sisi kiri teams, lalu pilih rapat sekarang   di
sudut kanan atas.
2. Anda akan memiliki kesempatan untuk mengatur beberapa hal sebelum
memulai rapat. Beri judul, pilih apakah Anda ingin menggunakan video, dan
pilih sumber audio pilihan Anda.
3. Saat Anda sudah siap, tekan Gabung sekarang.
Rapat Anda kini siap digunakan — Anda hanya perlu orang untuk bergabung
dengan Anda. 
Untuk mengundang orang:
1. Mulai ketikkan nama atau nomor telepon seseorang yang ingin Anda undang
dalam kotak di bawah orang di bagian kanan atas. Pilih mereka ketika muncul
dalam daftar, dan mereka akan segera menerima panggilan.
2. Opsi lainnya adalah menyalin link Rapat dan mengirimkannya kepada siapa
pun yang ingin Anda temui, dan mereka bisa bergabung dengan memilihnya.
Cukup pilih Salin Info gabungan dan tempelkan tautan dalam pesan.
 Jika tidak memiliki kapabilitas penjadwalan Rapat di Outlook atau teams,
memulai Rapat instan adalah opsi yang hebat. Sama seperti dengan Rapat
terjadwal, setiap orang yang menghadiri Rapat Anda akan terus memiliki
akses ke obrolan Rapat, rekaman, dan apa pun yang dibagikan orang lain
dalam Rapat (seperti file dan catatan Rapat), bahkan setelah Rapat berakhir.
Untuk bergabung kembali dalam Rapat yang sama kapan saja, temukan
obrolan Rapat di daftar obrolan Anda, lalu pilih Gabung.

Anda mungkin juga menyukai