Anda di halaman 1dari 7

1

A. Pendahuluan
Pendampingan pengawas sekolah adalah sebuah proses penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan madrasah dampingan. Dalam
proses pendampingan ini, pengawas sekolah perlu memutuskan prioritas
pendampingan sesuai dengan tingkat kebutuhan dari masing-masing sekolah
dampingan. Penentuan prioritas ini akan membantu alokasi sumber daya dan
perhatian yang lebih efisien. Di bawah ini, menjelaskan lebih lanjut tentang
bagaimana proses penentuan prioritas pendampingan ini berlangsung.
B. Proses Pendampingan
Dalam kegiatan ini, yang dilakukan adalah menentukan sekolah mana yang
akan menjadi prioritas untuk pendampingan sesuai dengan kadar kebutuhan
sekolah dampingan. Adanya kadar kebutuhan yang berbeda, maka frekuensi
pendampingan antar sekolah dampingan dapat berbeda. Terdapat tiga
tingkatan prioritas pendampingan, yaitu prioritas pertama, menengah, dan
akhir. Penentuan prioritas ini didasarkan pada kategori strategi pendampingan
yang mencakup penyemai perubahan, perubahan segera, penguatan
perubahan, perubahan berangsur, pemicu perubahan, dan perubahan
berkelanjutan.
Jika dalam satu sekolah dampingan terdapat beberapa kategori strategi
pendampingan tersebut, maka prioritas utama diberikan kepada sekolah
dampingan dengan strategi penyemai perubahan, prioritas menengah
diberikan kepada sekolah dengan strategi perubahan segera, penguatan
perubahan, perubahan berangsur, dan pemicu perubahan. Sementara itu,
prioritas akhir diberikan kepada sekolah dampingan dengan strategi perubahan
berkelanjutan.
Penentuan prioritas pendampingan tidak selalu mengikuti urutan kategori
strategi pendampingan tersebut. Dalam laporan ini, SMA Islam Nusantara
menjadi prioritas pertama dengan strategi pendampingan penguatan
perubahan, sementara sekolah SMA Islam Baiturrohma dan SMA Nasional
menjadi prioritas menengah dengan strategi pendampingan perubahan
berangsur. Sekolah SMAN 7 Malang, SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA BSS,

2
SMA Kristen Charis, SMA PJ Global, SMAK Kolese St. Yusup, dan SMA SPK
Wesley dengan strategi strategi pendampingan perubahan berkelanjutan,
menjadi prioritas akhir. Keputusan ini didasarkan pada evaluasi kebutuhan dan
strategi pendampingan yang paling sesuai dengan masing-masing sekolah
dampingan.
Dalam proses pendampingan ini, masukan yang diterima dari laporan
pertama memiliki peran yang sangat penting. Laporan pertama merupakan
dokumen yang berisi hasil pemetaan komitmen perubahan kepala sekolah di
sekolah-sekolah dampingan. Dokumen ini berfungsi sebagai dasar analisis bagi
pengawas sekolah dalam menentukan strategi, metode, dan prioritas
pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
Dalam mengkaji referensi (terlampir) dan hasil pemetaan komitmen
perubahan dari laporan pertama, dilanjutkan dengan melakukan analisis
mendalam terhadap tingkat kesadaran kepala sekolah dalam melakukan
refleksi dan kapasitas kepemimpinan mereka dalam menghadapi perubahan.
Hasil dari analisis ini akan membantu pengawas sekolah dalam menentukan
strategi pendampingan yang paling sesuai untuk setiap sekolah dampingan.
Selain itu, juga akan mempertimbangkan prioritas pendampingan
berdasarkan hasil dari laporan pertama. Prioritas ini dapat berubah-ubah antar
sekolah dampingan, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kategori strategi
pendampingan yang sesuai. Dengan demikian, laporan pertama menjadi dasar
yang kuat untuk mengarahkan kegiatan pendampingan selanjutnya.
Dengan mengintegrasikan masukan dari laporan pertama ke dalam
kegiatan pendampingan, maka dapat memastikan bahwa pendampingan yang
dilakukan lebih tepat sasaran dan efektif sesuai dengan kebutuhan unik setiap
sekolah dampingan. Hal ini juga membantu dalam mencapai tujuan akhir dari
pendampingan, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di 10 sekolah
dampingan.

C. Hasil Pendampingan
Ini adalah hasil dari proses pendampingan yang telah dilakukan untuk
menentukan strategi, metode, dan prioritas pendampingan.

3
Tabel 1. Prioritas Sekolah Dampingan
Prioritas Satuan Pendekatan Dasar Pertimbangan
Pendidikan Pendampingan
Dampingan
Utama SMA Islam Penguatan • Sekolah tengah bertumbuh dalam
Baiturrohma Perubahan perubahan menuju perubahan secara
mandiri
• Kepala sekolah belum mengakui kondisi
riil yang ada dan belum mampu
menjelaskan dampaknya terhadap
kualitas pembelajaran memerlukan
pendampingan yang fokus pada
peningkatan kesadaran akan tantangan
yang dihadapi dan strategi perbaikan
yang diperlukan.
• Kepala sekolah belum menunjukkan
pemahaman atau keinginan untuk
mengoptimalkan kekuatan Satuan
Pendidikan memerlukan pendampingan
untuk merancang rencana pemanfaatan
sumber daya yang lebih efisien dan
efektif.
• Perlu pendampingan yang berfokus
pada merancang strategi inovasi dan
perubahan yang relevan.
• Kepala sekolah belum mampu
menjelaskan perubahan berdasarkan
perencanaan berbasis data memerlukan
dukungan untuk mengembangkan
keterampilan analisis data dan
pemanfaatan informasi untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik.
• Membutuhkan metode pendampingan
kombinasi direktif dan non-direktif,
dominan satu arah namun kadang dua
arah, dan dengan frekuensi lebih
intensif dibanding prioritas menengah
dan akhir

Menengah SMA Islam Perubahan • Sekolah tengah bertumbuh dalam


Baiturrohma Berangsur perubahan menuju perubahan secara
SMA Nasional mandiri
• Kepala sekolah telah menyadari dan
mengakui kondisi riil yang ada dalam
Satuan Pendidikan serta mampu
menjelaskan dampaknya pada kualitas
pembelajaran.
• Kepala sekolah menunjukkan keinginan
kuat untuk mengoptimalkan kekuatan
Satuan Pendidikan.
• Kepala sekolah sudah melakukan
perubahan dalam kegiatan/program
minimal dalam 1 tahun terakhir, namun

4
perubahan tersebut belum sepenuhnya
efektif.
• Kepala sekolah juga memiliki
kemampuan untuk menjelaskan
perubahan berdasarkan perencanaan
berbasis data.
• Memerlukan upaya meningkatkan
efektivitas perubahan yang telah dimulai
dan membantu kepala sekolah dalam
merumuskan strategi yang lebih efisien
dan tepat berdasarkan analisis data
yang lebih mendalam.
• Membutuhkan metode pendampingan
kombinasi direktif dan non-direktif,
dominan dua arah, dan dengan
frekuensi semi - intensif
Akhir 1. SMAN 7 Perubahan • Sekolah telah menjalani perubahan
Malang Berkelanjutan secara mandiri yang berdampak secara
2. SMAN Taruna berkelanjutan dan menjadi inspirasi
Nala praktik baik bagi sekolah lain
3. SMA BSS, • Kepala sekolah telah mengakui kondisi
4. SMA Kristen riil yang ada dan mampu menjelaskan
Charis dampaknya pada kualitas pembelajaran.
5. SMA PJ • Kepala sekolah memiliki keinginan kuat
Global untuk mengoptimalkan kekuatan Satuan
6. SMAK Kolese Pendidikan dan telah melakukan
St. Yusup perubahan kegiatan/program minmal
7. SMA SPK dalam 1 tahun terakhir yang berdampak
Wesley positif.
• Kepala sekolah memiliki kemampuan
untuk menjelaskan dan mencoba
perubahan berdasarkan perencanaan
berbasis data.
• Memerlukan pendampingan yang
berfokus pada dukungan yang lebih
mendalam dalam melanjutkan dan
memperkuat upaya perubahan yang
telah dimulai serta membantu kepala
sekolah dalam menerapkan strategi
yang lebih canggih dan berkelanjutan
berdasarkan analisis data yang lebih
lanjut.
• Membutuhkan metode pendampingan
non-direktif, dua arah, dan dengan
frekuensi lebih fleksibel

D. Kesimpulan
Kesimpulan dari proses pendampingan ini adalah bahwa penentuan
prioritas pendampingan sangat penting untuk efektivitas dan efisiensi dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan madrasah dampingan. Proses
penentuan prioritas ini didasarkan pada evaluasi tingkat kebutuhan dan strategi
pendampingan yang paling sesuai dengan masing-masing sekolah dampingan.

5
Terdapat tiga tingkatan prioritas pendampingan, yaitu prioritas pertama,
menengah, dan akhir. Penentuan prioritas ini juga memperhitungkan berbagai
kategori strategi pendampingan yang mencakup penyemai perubahan,
perubahan segera, penguatan perubahan, perubahan berangsur, pemicu
perubahan, dan perubahan berkelanjutan. Prioritas diberikan sesuai dengan
tingkat kesadaran dalam melakukan refleksi dan kapasitas kepemimpinan
perubahan yang dimiliki oleh kepala sekolah dampingan.
Dengan penentuan prioritas yang tepat, dapat mengalokasikan sumber
daya dan perhatian dengan lebih efisien, memastikan bahwa pendampingan
yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sekolah dampingan, dan membantu
dalam mencapai perubahan yang signifikan dalam sistem pendidikan. Ini
adalah langkah penting dalam memastikan bahwa setiap sekolah dampingan
mendapatkan dukungan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pendidikan
mereka.

E. Lampiran
Referensi yang digunakan: https://shorturl.at/jsRWX

6
7

Anda mungkin juga menyukai