Anda di halaman 1dari 6

HASIL PENETAPAN STRATEGI,

MET0DE, DAN PRIORITAS


PENDAMPINGAN
FEBRUARI, 2024

SAFAR, S.Pd
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Konsel

1
A. Pendahuluan
Pendampingan pengawas sekolah adalah sebuah proses penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan madrasah dampingan.
Dalam proses pendampingan ini, pengawas sekolah perlu memutuskan
prioritas pendampingan sesuai dengan tingkat kebutuhan dari masing-masing
sekolah dampingan. Penentuan prioritas ini akan membantu alokasi sumber
daya dan perhatian yang lebih efisien. Di bawah ini, menjelaskan lebih lanjut
tentang bagaimana proses penentuan prioritas pendampingan ini
berlangsung.
B. Proses Pendampingan
Dalam kegiatan ini, yang dilakukan adalah menentukan sekolah mana
yang akan menjadi prioritas untuk pendampingan sesuai dengan kadar
kebutuhan sekolah dampingan. Adanya kadar kebutuhan yang berbeda, maka
frekuensi pendampingan antar sekolah dampingan dapat berbeda. Terdapat
tiga tingkatan prioritas pendampingan, yaitu prioritas pertama, menengah,
dan akhir. Penentuan prioritas ini didasarkan pada kategori strategi
pendampingan yang mencakup penyemai perubahan, perubahan segera,
penguatan perubahan, perubahan berangsur, pemicu perubahan, dan
perubahan berkelanjutan.
Jika dalam satu sekolah dampingan terdapat beberapa kategori strategi
pendampingan tersebut, maka prioritas utama diberikan kepada sekolah
dampingan dengan strategi penyemai perubahan, prioritas menengah
diberikan kepada sekolah dengan strategi perubahan segera, penguatan
perubahan, perubahan berangsur, dan pemicu perubahan. Sementara itu,
prioritas akhir diberikan kepada sekolah dampingan dengan strategi
perubahan berkelanjutan.
Penentuan prioritas pendampingan tidak selalu mengikuti urutan kategori
strategi pendampingan tersebut. Dalam laporan ini, SMAN 24 Konawe Selatan
menjadi prioritas pertama dengan strategi pendampingan penguatan
perubahan, sementara sekolah SMA Keberbakatan Olahraga dan SMAN 12
Konawe Selatan menjadi prioritas menengah dengan strategi pendampingan
perubahan berangsur. Keputusan ini didasarkan pada evaluasi kebutuhan dan

2
strategi pendampingan yang paling sesuai dengan masing-masing sekolah
dampingan.
Dalam proses pendampingan ini, masukan yang diterima dari laporan
pertama memiliki peran yang sangat penting. Laporan pertama merupakan
dokumen yang berisi hasil pemetaan komitmen perubahan kepala sekolah di
sekolah-sekolah dampingan. Dokumen ini berfungsi sebagai dasar analisis
bagi pengawas sekolah dalam menentukan strategi, metode, dan prioritas
pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
Dalam mengkaji referensi (terlampir) dan hasil pemetaan komitmen
perubahan dari laporan pertama, dilanjutkan dengan melakukan analisis
mendalam terhadap tingkat kesadaran kepala sekolah dalam melakukan
refleksi dan kapasitas kepemimpinan mereka dalam menghadapi perubahan.
Hasil dari analisis ini akan membantu pengawas sekolah dalam menentukan
strategi pendampingan yang paling sesuai untuk setiap sekolah dampingan.
Selain itu, juga akan mempertimbangkan prioritas pendampingan
berdasarkan hasil dari laporan pertama. Prioritas ini dapat berubah-ubah antar
sekolah dampingan, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kategori strategi
pendampingan yang sesuai. Dengan demikian, laporan pertama menjadi dasar
yang kuat untuk mengarahkan kegiatan pendampingan selanjutnya.
Dengan mengintegrasikan masukan dari laporan pertama ke dalam
kegiatan pendampingan, maka dapat memastikan bahwa pendampingan yang
dilakukan lebih tepat sasaran dan efektif sesuai dengan kebutuhan unik setiap
sekolah dampingan. Hal ini juga membantu dalam mencapai tujuan akhir dari
pendampingan, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di 3 sekolah
dampingan.

C. Hasil Pendampingan
Ini adalah hasil dari proses pendampingan yang telah dilakukan untuk
menentukan strategi, metode, dan prioritas pendampingan.

3
Tabel 1. Prioritas Sekolah Dampingan
Prioritas Satuan Pendekatan Dasar Pertimbangan
Pendidikan Pendampingan
Dampingan
Utama SMAN 24 Konawe Penguatan • Sekolah tengah bertumbuh dalam
Selatan Perubahan perubahan menuju perubahan secara
mandiri
• Kepala sekolah belum mengakui kondisi
riil yang ada dan belum mampu
menjelaskan dampaknya terhadap
kualitas pembelajaran memerlukan
pendampingan yang fokus pada
peningkatan kesadaran akan tantangan
yang dihadapi dan strategi perbaikan
yang diperlukan.
• Kepala sekolah belum menunjukkan
pemahaman atau keinginan untuk
mengoptimalkan kekuatan Satuan
Pendidikan memerlukan pendampingan
untuk merancang rencana pemanfaatan
sumber daya yang lebih efisien dan
efektif.
• Perlu pendampingan yang berfokus
pada merancang strategi inovasi dan
perubahan yang relevan.
• Kepala sekolah belum mampu
menjelaskan perubahan berdasarkan
perencanaan berbasis data memerlukan
dukungan untuk mengembangkan
keterampilan analisis data dan
pemanfaatan informasi untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik.
• Membutuhkan metode pendampingan
kombinasi direktif dan non-direktif,
dominan satu arah namun kadang dua
arah, dan dengan frekuensi lebih
intensif dibanding prioritas menengah
dan akhir

Menengah SMA Keberbakatan Perubahan • Sekolah tengah bertumbuh dalam


Olahraga Berangsur perubahan menuju perubahan secara
Dan mandiri
• Kepala sekolah telah menyadari dan
SMAN 12 Konawe mengakui kondisi riil yang ada dalam
Selatan Satuan Pendidikan serta mampu
menjelaskan dampaknya pada kualitas
pembelajaran.
• Kepala sekolah menunjukkan keinginan
kuat untuk mengoptimalkan kekuatan
Satuan Pendidikan.
• Kepala sekolah sudah melakukan
perubahan dalam kegiatan/program
minimal dalam 1 tahun terakhir, namun

4
perubahan tersebut belum sepenuhnya
efektif.
• Kepala sekolah juga memiliki
kemampuan untuk menjelaskan
perubahan berdasarkan perencanaan
berbasis data.
• Memerlukan upaya meningkatkan
efektivitas perubahan yang telah dimulai
dan membantu kepala sekolah dalam
merumuskan strategi yang lebih efisien
dan tepat berdasarkan analisis data
yang lebih mendalam.
• Membutuhkan metode pendampingan
kombinasi direktif dan non-direktif,
dominan dua arah, dan dengan
frekuensi semi - intensif

D. Kesimpulan
Kesimpulan dari proses pendampingan ini adalah bahwa penentuan
prioritas pendampingan sangat penting untuk efektivitas dan efisiensi dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan madrasah dampingan.
Proses penentuan prioritas ini didasarkan pada evaluasi tingkat kebutuhan dan
strategi pendampingan yang paling sesuai dengan masing-masing sekolah
dampingan.

5
Terdapat tiga tingkatan prioritas pendampingan, yaitu prioritas
pertama, menengah, dan akhir. Penentuan prioritas ini juga
memperhitungkan berbagai kategori strategi pendampingan yang
mencakup penyemai perubahan, perubahan segera, penguatan
perubahan, perubahan berangsur, pemicu perubahan, dan perubahan
berkelanjutan. Prioritas diberikan sesuai dengan tingkat kesadaran dalam
melakukan refleksi dan kapasitas kepemimpinan perubahan yang dimiliki
oleh kepala sekolah dampingan.
Dengan penentuan prioritas yang tepat, dapat mengalokasikan
sumber daya dan perhatian dengan lebih efisien, memastikan bahwa
pendampingan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sekolah
dampingan, dan membantu dalam mencapai perubahan yang signifikan
dalam sistem pendidikan. Ini adalah langkah penting dalam memastikan
bahwa setiap sekolah dampingan mendapatkan dukungan yang sesuai
untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka.

E. Lampiran
Referensi yang digunakan: https://shorturl.at/jsRWX

Anda mungkin juga menyukai