Anda di halaman 1dari 5

Nama: Rahma Rezkia

Nim: 06081282126029
Kelas: Indralaya

1. Seorang Kepala Sekolah yang baik harus mampu menciptakan tim kerja yang kompak
dan transparan di sekolah yang dipimpinnya. Jelaskan empat faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam implementasi MBS, untuk menguatkan tim kerja yang kompak dan
transparan menurut Depdiknas (2002)!
Jawab:
● Kekuasaan yang dimiliki sekolah
Kepala Sekolah memiliki kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil
keputusan
berkaitan dengan kebijakan dibandingkan dengan sistem manajemen pendidikan
yang
dikontrol oleh pusat. Besarnya kekuasaan sekolah bergantung bagaimana MBS
dapat
diimplementasikan. Pemberian kekuasaan secara utuh seperti dituntut
manajemen tidak
mungkin dilaksanakan sekaligus, tetapi memerlukan proses transisi dari
manajemen
terpusat ke MBS. Kekuasaan lebih besar yang dimiliki oleh Kepala Sekolah
dalam
pengambilan keputusan perlu dilaksanakan secara demokratis, antara lain
dengan
melibatkan semua pihak khususnya guru dan orang tua peserta didik;
membentuk
pengambil keputusan dalam hal-hal yang relevan dengan tugasnya; serta
menjalin
kerjasama dengan masyarakat dan dunia kerja
● Pengetahuan dan keterampilan
Kepala Sekolah beserta seluruh warganya harus menjadi “learning person”, yang
senantiasa belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara
terus
menerus (continuous improvement).
● Sistem informasi yang jelas
Sekolah yang melaksanakan MBS perlu memiliki informasi yang jelas tentang
program yang netral dan transparan, karena dari informasi tersebut seseorang
akan
mengetahui kondisi sekolah. Informasi ini diperlukan untuk monitoring, evaluasi,
dan
akuntabilitas sekolah. Informasi yang amat penting untuk dimiliki sekolah, antara
lain
berkaitan dengan kemampuan guru, prestasi peserta didik, kepuasan orang tua
dan
peserta didik, serta visi dan misi sekolah.
● Sistem penghargaan
Sekolah yang melaksanakan MBS perlu menyusun sistem penghargaan bagi
warganya yang berprestasi, untuk mendorong kariernya. Sistem ini diharapkan
mampu
meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja dari kalangan warga sekolah.
Oleh
karena itu, sistem penghargaan yang dikembangkan harus bersifat proporsional,
adil,
dan transparan.

2. Dalam penerapan di sekolah, manajemen sarana dan prasarana memiliki keterkaitan


dengan manajemen keuangan.
a. Jelaskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengoptimalkan
penggunaan anggaran dalam proyek sarana dan prasarana sekolah!
Jawab:
● Identifikasi Kebutuhan Prioritas: Tentukan kebutuhan utama sekolah dan
beri prioritas pada proyek yang paling mendesak dan penting untuk
meningkatkan fasilitas dan infrastruktur.
● Perencanaan yang Teliti: Lakukan perencanaan yang cermat untuk
memastikan bahwa setiap aspek proyek telah dipertimbangkan dengan
baik,termasuk estimasi biaya yang akurat.
● Penawaran Kompetitif: Mintalah penawaran dari beberapa penyedia
layanan atau kontraktor untuk mendapatkan harga yang kompetitif dan
memastikan nilai terbaik untuk anggaran yang tersedia.
● Monitoring dan Evaluasi: Terapkan sistem monitoring yang efektif selama
pelaksanaan proyek untuk memastikan bahwa progres sesuai dengan
rencana, dan evaluasi reguler untuk memastikan efisiensi biaya.
● Pendekatan Berkelanjutan: Pilih material dan teknologi yang tahan lama
dan berkelanjutan untuk mengurangi biaya pemeliharaan jangka panjang.
● Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat sekolah dalam
pengambilan keputusan terkait anggaran dan proyek agar lebih responsif
terhadap kebutuhan sebenarnya.
● Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Pastikan staf
sekolah terlatih dengan baik dalam manajemen anggaran dan
pengawasan proyek untuk menghindari pemborosan.
● Komitmen Transparansi: Berkomitmen untuk transparansi dalam
penggunaan anggaran dengan menyediakan informasi yang jelas kepada
semua pihak terkait.
● Fleksibilitas Anggaran: Tetap fleksibel terhadap perubahan kebutuhan
atau kondisi yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek.
● Pemeliharaan dan Pemantauan Pasca-Proyek: Setelah proyek selesai,
tetap awasi fasilitas dan infrastruktur secara berkala untuk memastikan
pemeliharaan yang tepat waktu dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
b. Identifikasi dan jelaskan kriteria keuangan yang harus dipertimbangkan dalam
merencanakan dan melaksanakan kebijakan pemeliharaan danperbaikan sarana
sekolah!
Jawab:
● Anggaran Tersedia: Evaluasi anggaran yang tersedia untuk pemeliharaan
dan perbaikan agar sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.
● Perkiraan Biaya: Menilai perkiraan biaya pemeliharaan dan perbaikan
untuk memastikan kesesuaian dengan anggaran yang telah ditetapkan.
● Prioritas Pekerjaan: Menentukan prioritas berdasarkan urgensi dan
dampaknya terhadap kesejahteraan siswa dan keberlanjutan operasional
sekolah.
● Perencanaan Jangka Panjang: Mempertimbangkan strategi perencanaan
jangka panjang untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah potensial
sebelum menjadi perbaikan besar yang memerlukan biaya tinggi.
● Perhitungan Total Cost of Ownership (TCO): Pertimbangkan biaya total
kepemilikan selama masa pakai sarana sekolah. Ini melibatkan biaya
pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian dalam jangka waktu tertentu.
● Penghematan Energi: Pertimbangkan investasi dalam pemeliharaan dan
perbaikan yang dapat menghasilkan efisiensi energi. Meskipun mungkin
memerlukan investasi awal, hal ini dapat menghemat biaya operasional
jangka panjang.
● Sumber Daya Manusia: Evaluasi kebutuhan tenaga kerja dan
keterampilan untuk melaksanakan pemeliharaan. Pertimbangkan apakah
pelatihan atau perekrutan tambahan diperlukan.
c. Jelaskan bagaimana kebijakan manajemen keuangan dapat membantu dalam
menetapkan prioritas dalam pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah!
Jawab:
Kebijakan manajemen keuangan dalam konteks pemeliharaan sarana dan
prasarana sekolah dapat membantu menetapkan prioritas dengan cara
mengalokasikan sumber daya finansial secara efisien. Hal ini melibatkan:
● Penilaian Risiko: Mengidentifikasi risiko dan kondisi pemeliharaan yang
mendesak, membantu manajemen menetapkan prioritas berdasarkan
tingkat urgensi dan dampaknya terhadap kegiatan sekolah.
● Perencanaan Anggaran: Menyusun anggaran yang mempertimbangkan
kebutuhan pemeliharaan serta merinci alokasi dana untuk pemeliharaan
rutin dan proyek pemeliharaan besar.
● Pemantauan Kinerja: Melakukan pemantauan terhadap efektivitas
pengeluaran dengan membandingkan hasil pemeliharaan terhadap biaya
yang dikeluarkan, sehingga dapat mengevaluasi dan menyesuaikan
prioritas.
● Keterlibatan Pihak Terkait: Melibatkan stakeholder seperti guru, siswa,
dan staf sekolah dalam proses pengambilan keputusan untuk
memastikan kebutuhan semua pihak dipertimbangkan.
● Strategi Pemeliharaan Jangka Panjang: Mengembangkan strategi
pemeliharaan jangka panjang untuk menghindari perbaikan yang bersifat
reaktif dan lebih fokus pada pemeliharaan preventif.
Dengan menerapkan kebijakan manajemen keuangan yang baik, sekolah
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya finansialnya dan
memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang optimal
sesuai dengan kebutuhan dan prioritas yang telah ditetapkan.

3. Manajemen humas di sekolah memiliki peran krusial dalam membangun citra positif,
meningkatkan komunikasi, dan menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak terkait.
a. Jelaskan peran kepala sekolah dalam memimpin dan mendukung kegiatan
manajemen humas di sekolah.
Jawab:
Kepala sekolah memiliki peran krusial dalam memimpin dan mendukung
kegiatan manajemen humas di sekolah. Mereka bertanggung jawab untuk:
● Kepemimpinan Strategis: Menyusun strategi komunikasi yang
mendukung visi dan misi sekolah, serta memastikan bahwa pesan yang
disampaikan konsisten dengan tujuan pendidikan.
● Koordinasi Tim Humas: Memimpin tim humas atau menunjuk orang yang
bertanggung jawab untuk memastikan koordinasi yang baik antara
anggota tim dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan humas.
● Pengambilan Keputusan: Mengambil keputusan terkait dengan
komunikasi dan humas, seperti penanganan krisis, penyusunan materi
promosi, dan kebijakan terkait publikasi.
● Mendorong Keterlibatan Komunitas: Memotivasi staf sekolah dan
mendorong partisipasi aktif orang tua, siswa, dan masyarakat dalam
kegiatan sekolah.
● Hubungan Eksternal: Menjalin hubungan yang baik dengan media, pihak
sponsor, lembaga pemerintah, dan pihak terkait lainnya untuk
mendukung citra positif sekolah.
● Pembinaan Kompetensi: Mendukung pengembangan keterampilan
komunikasi anggota tim humas dan staf sekolah lainnya untuk
memastikan pesan disampaikan dengan efektif.
● Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan terhadap efektivitas
strategi komunikasi, dan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan
bahwa tujuan humas tercapai.
b. Mengapa peran kepala sekolah sangat penting dalam membangun citra positif
sekolah?
Jawab:
karena mereka bertanggung jawab atas kepemimpinan, pengelolaan sumber
daya, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Kepemimpinan yang
efektif dapat memotivasi staf, meningkatkan kualitas pengajaran, serta
menciptakan budaya sekolah yang inklusif dan positif, yang pada gilirannya
berkontribusi pada citra baik sekolah di mata masyarakat.
c. jika anda berkesempatan menjadi wakil kepala sekolah bidang humas,
rancanglah program khusus untuk memberdayakan siswa untuk menjadi duta
atau agen humas yang efektif!
Jawab:
saya akan merancang program "Siswa Unggul Berkomunikasi" yang melibatkan
langkah-langkah berikut:
● Pelatihan Keterampilan Komunikasi: Workshop reguler untuk
mengembangkan keterampilan berbicara, mendengarkan, dan menulis,
Latihan peran dan simulasi situasi komunikasi.

● Pelatihan Media Sosial: Modul khusus untuk memahami dan mengelola


platform media sosial, Panduan etika dalam berkomunikasi online.
● Pengelolaan Acara: Pelatihan dalam perencanaan, koordinasi, dan
pelaksanaan acara,
Keterlibatan dalam kegiatan sekolah untuk mempraktikkan keterampilan
tersebut.
● Duta Humas Sekolah: Seleksi siswa berdasarkan keterampilan dan minat
mereka,
Tugas mereka termasuk memberikan tur kepada tamu, mewakili sekolah
dalam acara eksternal, dan memberikan informasi positif tentang sekolah.
● Monitoring dan Evaluasi: Sistem penilaian berdasarkan partisipasi aktif
dan kinerja dalam tugas-tugas humas, Umpan balik reguler untuk
membantu siswa meningkatkan keterampilan mereka.
Program ini bertujuan tidak hanya untuk menghasilkan duta humas yang
efektif tetapi juga untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap citra sekolah dan kemampuan mereka dalam berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai