Anda di halaman 1dari 4

Nama: Bunga ayu albani

Kelas: i pgsd 23
Matkul: profesi kependidikan

Evaluasi 3

1. Supervisi akademik adalah proses pengawasan dan bimbingan yang dilakukan oleh
manajer atau supervisor pendidikan terhadap guru atau tenaga pendidik dalam
melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah. Tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan kinerja guru, serta memastikan
pencapaian tujuan pendidikan secara efektif. Sementara itu, Tendik (Tenaga
Pendidikan) merujuk pada semua individu yang bekerja di bidang pendidikan di luar
guru, seperti kepala sekolah, staf administrasi, perpustakaan, dan lain sebagainya.
Peran Tendik sangat penting dalam mendukung kelancaran operasional sekolah dan
penerapan kebijakan pendidikan.Dalam sintesis, supervisi akademik berkaitan dengan
pengawasan dan bimbingan terhadap kinerja guru untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, sementara Tendik merujuk pada semua tenaga pendidikan di luar guru
yang berperan dalam mendukung operasional dan keberhasilan sekolah secara
keseluruhan.
2. Dalam praktek pelaksanaan supervisi akademik dan pengelolaan tenaga pendidikan
(Tendik) di sekolah, terdapat beberapa prinsip utama yang harus dijalankan oleh
kepala sekolah. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang perlu diperhatikan:
1. Kepemimpinan yang Efektif: Kepala sekolah harus memperlihatkan kepemimpinan
yang efektif dalam memfasilitasi proses supervisi akademik dan pengelolaan Tendik.
Hal ini mencakup kemampuan untuk memberikan arahan yang jelas, menginspirasi,
memfasilitasi kolaborasi, dan membangun budaya kerja yang positif.
2. Pembinaan Profesionalisme:Kepala sekolah perlu membina profesionalisme di
antara tenaga pendidik dan Tendik. Ini meliputi penyusunan program pengembangan
profesional, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mendukung pertukaran
pengetahuan dan praktik terbaik.
3. Pengembangan Capaian Target: Kepala sekolah harus fokus pada pengembangan
dan pencapaian target yang jelas dalam hal kualitas pendidikan dan operasional
sekolah. Ini melibatkan pemantauan secara teratur terhadap progress dan evaluasi
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4. Keterlibatan Stakeholder: Kepala sekolah perlu melibatkan stakeholder seperti
guru, orang tua, dan komunitas dalam proses supervisi akademik dan pengelolaan
Tendik. Dengan melibatkan mereka, akan lebih mudah untuk memperoleh dukungan,
mendengar masukan, dan membangun komunikasi yang efektif.
5. Penerapan Kebijakan dan Standar:Kepala sekolah harus memastikan bahwa
supervisi akademik dan pengelolaan Tendik dilakukan sesuai dengan kebijakan dan
standar yang berlaku. Ini mencakup pemahaman yang mendalam terhadap regulasi
pendidikan, prosedur supervisi, dan praktik manajemen yang baik. Dengan
menjalankan prinsip-prinsip ini secara konsisten, kepala sekolah dapat memastikan
bahwa proses supervisi akademik dan pengelolaan Tendik di sekolah berjalan efektif,
mendukung peningkatan kualitas pendidikan, dan mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
3. . Model supervisi kependidikan yang efektif adalah kombinasi antara pendekatan
yang proaktif, kolaboratif, dan berorientasi pada pembelajaran. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam praktek pelaksanaan supervisi
akademik dan pengelolaan tenaga pendidikan (Tendik) untuk mencapai tujuan
supervisi pendidikan sekolah:
1. Identifikasi Kebutuhan: Kepala sekolah perlu secara sistematis mengidentifikasi
kebutuhan supervisi, baik dari segi akademik maupun manajerial. Ini melibatkan
evaluasi kinerja individu, analisis data hasil belajar siswa, pemetaan kebutuhan
pengembangan profesional, serta pemahaman akan tugas dan tanggung jawab Tendik
2. Penetapan Tujuan Bersama: Setelah kebutuhan teridentifikasi, langkah selanjutnya
adalah menetapkan tujuan supervisi bersama dengan guru dan Tendik terkait. Tujuan
harus spesifik, terukur, relevan, dan dapat dicapai dalam periode waktu tertentu. 3. 3.
3. Pendekatan Kolaboratif: Supervisi harus dilakukan secara kolaboratif dengan
pemberdayaan guru dan Tendik dalam proses pengambilan keputusan dan
perencanaan tindakan perbaikan. Ini mencakup penggunaan teknik seperti diskusi
terbuka, analisis bersama, dan pengembangan rencana tindak bersama.
4.Pemberian Umpan Balik yang Konstruktif: Kepala sekolah harus mampu
memberikan umpan balik yang konstruktif dan berorientasi pada pembelajaran.
Umpan balik harus didasarkan pada bukti yang jelas, mengidentifikasi kekuatan dan
area pengembangan, serta memberikan saran yang membangun untuk perbaikan.
5. Pengembangan Keterampilan Guru dan Tendik: Supervisi harus difokuskan pada
pengembangan keterampilan dan kompetensi guru serta Tendik. Ini melibatkan
penyediaan pelatihan, pembinaan, mentoring, dan dukungan dalam
mengimplementasikan praktik terbaik.
6. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan:Proses supervisi haruslah berkelanjutan
dengan monitoring yang teratur terhadap progress dan evaluasi terhadap pencapaian
tujuan supervisi. Hal ini memungkinkan untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian
yang diperlukan dalam proses supervisi.Dengan menerapkan model supervisi
kependidikan yang lebih efektif berdasarkan langkah-langkah di atas, kepala sekolah
dapat memastikan bahwa supervisi akademik dan pengelolaan Tendik di sekolah tidak
hanya berfokus pada pemantauan kinerja, tetapi juga berkontribusi secara signifikan
dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas.
4. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran seperti RPP yang mengadopsi
dari sekolah lain, kurangnya variasi metode pembelajaran, dan teknik penilaian yang
belum autentik, kepala sekolah dapat menerapkan beberapa teknik supervisi akademik
yang efektif, seperti:
1. Model Pembelajaran Kolaboratif: Kepala sekolah dapat mendorong kolaborasi
antar guru dalam pengembangan RPP. Ini melibatkan pertemuan berkala untuk
berbagi ide, pengalaman, dan sumber daya pembelajaran. Dengan demikian, RPP
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks sekolah secara lebih efektif.
2. Pelatihan dan Pembinaan: Kepala sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan dan
pembinaan terkait metode pembelajaran yang variatif. Ini dapat mencakup workshop,
seminar, atau pengembangan profesional lainnya untuk meningkatkan kreativitas dan
inovasi dalam pengajaran.
3. Pengembangan Bank Soal Autentik: Kepala sekolah dapat mendorong guru untuk
mengembangkan bank soal yang autentik dan relevan dengan konteks belajar siswa.
Bank soal ini dapat mencakup berbagai format evaluasi seperti tugas proyek,
portofolio, atau ujian praktis yang mencerminkan aplikasi nyata pengetahuan dan
keterampilan siswa.
4. Observasi dan Umpan Balik: Kepala sekolah dapat melakukan observasi terhadap
praktik pembelajaran di kelas dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Hal ini
dapat membantu guru dalam meningkatkan variasi metode pembelajaran dan
mengimplementasikan teknik penilaian yang lebih autentik.
5. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Kepala sekolah dapat mengadakan kerjasama
dengan pihak eksternal seperti lembaga pendidikan atau ahli pendidikan untuk
mendapatkan masukan dan saran terkait pengembangan RPP, metode pembelajaran,
dan teknik penilaian yang lebih autentik.Dengan menerapkan teknik supervisi
akademik yang efektif seperti yang disebutkan di atas, kepala sekolah dapat
membantu mengatasi permasalahan dalam pembelajaran dan meningkatkan kualitas
pendidikan secara keseluruhan di sekolah.

5.

Deskripsi
Prinsip Supervisi Hasil
proses Permasalahan
Tendik yang Supervisi Tindak Lanjut
Pelaksanaan yang terjadi
diterapkan yang Dicapai
Supervisi
Supervisi di 1. Supervisor Menitik Pada Sekolah - Dibuat data
laksanakan harus menjauhkan beratkan pada Jumlah Tendik tenaga
oleh kepala diri dari sifat pemantauan, masih terbatas edukatis atau
sekolah otoriter/demokratis pembinaan, sehingga administrative
kepada 2. Supervisor dan terjadi Tendik
tenaga harus mampu pembimbingan penumpukan - Harus
kependidikan menciptakan pada aspek- Tupoksi dan dipetakan
yang terkait hubungan aspek Beban Kerja Tupoksi yang
dengan kemanusiaan yang pengelolaan yang berlebih bersifat Rutin
pengelolaan harmonis. administrasi dan Isidentil
administrasi 3. Supervisi sekolah yang
pendidikan harus dilakukan berfungsi
sehingga secara sebagai
akan berkesinambungan. pendukung
menunjang 4. Program (supporting)
proses supervisi harus terlaksananya
pendidikan integral pembelajaran.
di sekolah. 5. Supervisi
harus komprehensif.
6. Supervisi
harus konstruktif.
7. Supervisi
harus obyektif.

Anda mungkin juga menyukai