Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)

SMP NEGERI 4
KEC. DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2022

Abstrak : Perencanaan pengembangan sekolah berkaitan dengan tujuan sosial, sarana, proses


dan kontrol program dan kegiatan yang direncanakan sebelumnya. Perencanaan pengemban
an sekolah bersifat dinamis. Proses penyusunannya menggunakan metode ilmiah, namun  me
ngikuti tren dan arah perubahan. Penyusunan perencanaan meliputi prosedur, konten, manusi
anya, benda-benda fisik, ekologi dan antar hubungan mereka dalam organisasi sekolah.
Aktualitas perencanaan sekolah disengaja, terorganisir, proses terus-
menerus mengidentifikasi berbagai elemen dan aspek, menentukan keadaan sekarang
dan interaksinya, memproyeksikan mereka dalam periode waktu akan datang, serta
merumuskan dan memprogramkan serangkaian tindakan, rencana dan sasaran untuk
mencapai hasil yang diinginkan sesuia visi, misi dan tujuan sekolah.

Kata Kunci : Perencanaan, Sasaran, Rencana Pengembangan Sekolah

1. PENDAHULUAN
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (butir 9) menyatakan bahwa pengadaan dan pendayagunaan sumber daya
pendidikan dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat dan atau keluarga. Hal ini bermakna
tanggung jawab penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan pendidikan berada pada
ketiga unsur dimaksud. Undang Undang No 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah berimbas
pada otonomi pendidikan. Pemerintah memberikan kewenangan luas kepada lembaga
pendidikan dan penyelenggara pendidikan untuk mengembangkan pendidikan pada masing-
masing sekolah, namun tetap dalam koridor Pendidikan Nasional. Ketiga Undang- Undang
diatas memberi pijakan dan kewenangan kepada pelaku dan penyelenggara pendidikan untuk
mengembangkan pendidikan secara kreatif dan inovatif pada masing- masing jenjang sekolah
dan memperluas keja sama antara pelaku pendidikan, penyelenggara pendidikan dengan
pihak lain (School/ Community Based Management), sehingga sekolah mampu memberikan
pelayanan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman, dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, lembaga
pendidikan dalam hal ini Sekolah Dasar perlu merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS). Keberhasilan sebuah program apabila pelaksanaannya dilakukan secara sungguh-
sungguh, berkesinambungan, dilakukan pengawasan, pendampingan serta evaluasi. Dari titik
inilah diperlukan layanan supervisi dalam kelangsungan pendidikan terutama dalam proses
pembelajaran. Supervisi merupakan suatu layanan dari atasan kepada bawahan dengan
memberikan pengarahan guna mengembangkan kinerja menjadi lebih baik. Kegiatan
supervisi disebut pula sebagai kegiatan mengawasi atau pengawasan. Dalam permendikbud
nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai Kepala Sekolah yang dimaksud Kepala
Sekolah adalah Guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola Satuan Pendidikan
yang memiliki Kompetensi sebagai Kepala Sekolah, yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang melekat pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Sehingga beban kerja Kepala Sekolah tidak wajib
mengajar di kelas, tetapi sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
Penjabaran kompetensi supervisi mengacu pada tugas pokok Supervisi kepada
Guru dan tenaga kependidikan dimana langkah- langkah yang dilakukan adalah:
1. Merencanakan program supervisi,
2. Melaksanakan supervisi dengan menggunakan pendekatan dan teknis supervisi yang te
3. Menindaklanjuti hasil supervisi dalam rangka peningkatan profesionalismenya.
4. Melaksanakan evaluasi supervisi terhadap guru dan tenaga kependidikan serta,
Merencanakan dan menindaklanjuti hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
supervisi Guru dan tenaga kependidikan.
Inti dari penyelenggaraan pendidikan persekolahan adalah proses pembelajaran.
Pembelajaran yang berkualitas hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang berkualitas pula.
Salah satu kegiatan penting dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas guru
adalah supervisi kepada guru. Mengembangkan kemampuan guru tidak hanya ditekankan
pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada
peningkatan komitmen, kemauan, atau motivasi guru. Dengan meningkatkan kemampuan dan
motivasi kerja guru, kualitas akademik akan meningkat. Tanggung jawab pelaksanaan
supervisi di sekolah adalah kepala sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah
harus memiliki kompetensi supervisi.
Inti dari kegiatan supervisi adalah membantu guru dan berbeda dengan penilaian kinerja
guru, meskipun di dalam supervisi akademik ada penilaian. Dalam supervisi akademik
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu
kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987).
   Menurut Sergiovanni (dalam Depdiknas, 2007: 10), ada tiga tujuan supervisi
akademik, yaitu:
1. Supervisi akademik dilakukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalnya dalam memahami kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan
mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
2. Supervisi akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke
kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman
sejawatnya, maupun dengan sebagian peserta didik.
3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas- tugas mengajar, mendorong guru mengembangkan kemampuannya
sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
tugas dan tanggung jawabnya.
Pada gilirannya nanti perubahan perilaku guru ke arah yang lebih berkualitas akan menimbul
kan perilaku belajar murid yang lebih baik.
Kondisi guru dari hasil supervisi tahun sebelumnya menunjukkan masih rendahnya
kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menilai
pembelajaran serta menindaklanjuti hasil penilaian pembelajaran, maka Kepala Sekolah perlu
menindaklanjuti dengan melakukan supervisi pembelajaran agar kompetensi guru dalam
pembelajaran meningkat.
Agar pelaksanaan supervisi pembelajaran ini dapat dilaksanakan secara terencana, terarah,
dan berkesinambungan maka Kepala Sekolah menyusun Program Supervisi Pembelajaran ini
sebagai acuan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Penguatan Kepala Sekolah yang diselenggarakan dengan menggunakan moda
kombinasi antara tatap muka dan daring, yang sejalan dengan perkembangan pengetahuan
dan teknologi di era revolusi industri 4.0 diharapkan dapat menjadi pemantik bagi kepala
sekolah untuk meningkatkan kemampuannya dalam penggunaan teknologi berbasis internet
dan sekaligus membiasakan diri dengan perubahan cara belajar mengajar di
lingkungan pendidikan.
Program Pengembangan Sekolah SMP Negeri 4 Dolok Panribuan merupakan bentuk
dari implementasi dari Diklat Penguatan Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pendidikan Profesi
dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2022.
Tujuan dan Indikator Keberhasilan Pengembangan sekolah SMP Negeri 4 Dolok Panribuan
dilaksanakan dengan tujuan:
a. Tujuan Umum
1. Menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah
3. Menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar pelaku sekolah, anta
ra sekolah, dan dinas pendidikan kabupaten dan antar waktu
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, pengaggaran, pelaksanaan dan
pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengawasan kepala sekolah terhadap dokumen perangkat pembelajaran
guru.
2. Menciptakan sekolah merdeka bagi peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan
serta warga sekolah pada umumnya.
3. Meningkatkan pencapain kompentesi perserta didik.
4. Acuan bagi pelaksanaan kegiatan supervisi di lingkungan SMP Negeri SMP Negeri 4
Dolok Panribuan
5. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pendidik. 
6. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang bermuara
pada peningkatan kualitas kompetensi lulusan.

Di samping tujuan tersebut di atas, juga ada 3 tujuan utama kegiatan supervisi
pembelajaran menurut Sergiovanni (dalam Depdiknas, 2007: 10), yaitu:
1. Supervisi akademik dilakukan untuk membantu guru mengembangkan
kemampuan profesionalnya dalam memahami kehidupan kelas, mengembangkan
keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik
tertentu.
2. Supervisi akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke
kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman
sejawatnya, maupun dengan sebagian peserta didik.
3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya
dalam melaksanakan tugas- tugas mengajar, mendorong guru mengembangkan
kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-
sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Adapun Indikator Keberhasilan dari pelaksanaan pengembangan sekolah ini antara


lain :
1. Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan warga sekolah.
2. Melakukan persiapan kegiatan pengembangan sekolah.
3. Melaksanakan kegiatan pengembangan sekolah.
4. Melakukan Monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan sekolah
5. Melakukan refleksi dan tindak lanjut kegiatan pengembangan sekolah.
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
Strategi Pengembangan Sekolah Pemenuhan standar pendidikan
1. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan
Dengan Program Strategisnya :
a. Peningkatan prestasi akademik.
b. Peningkatan prestasi non-akademik
2. Pemenuhan Standar Isi:
Dengan Program Strategisnya :
a. Pengembangan dokumen K13 lengkap.
b. Pengembangan dokumen bahan ajar lengkap dan sebagian berbasis IT.
c. Pengembangan diri
3. Pemenuhan Standar Proses
Dengan Program Strategisnya :
a. Penggunaan model dan strategi pembelajaran kontekstual
b. Penggunaan sumber dan bahan pembelajaran beragam
c. Melaksanakan supervisi, evaluasi, dan monitoring pembelajaran.
4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Dengan Program Strategisnya :
a. Pengembangan/peningkatan kompetensi pendidik dalam aspek profesionalisme
b. Pengembangan kompetensi tenaga kependidikan dan lainnya.
5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana:
Dengan Program Strategisnya
a. Pembangunan WC siswa.
b. Pengadaan media pembelajaran yang inovatif.
c. Pengadaan komputer
6. Pemenuhan Standar Pengelolaan
Dengan Program Strategisnya :
a. Pengembangan RKS dan RKAS
b. Pengembangan dan pendayagunaan SDM sesuai dengan tugasnya
7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan:
Dengan Program Strategisnya :
a. Menjembatani dan menjalin kerja sama dengan penyandang dana
b. Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan untuk menghasilkan keuntungan.
8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan:
Dengan Program Strategisnya:
a. Pengembangan perangkat penilaian pembelajaran.
b. Workshop penyusunan butir soal standar
9. Pengembangan Budaya dan lingkungan sekolah
Dengan Program Strategisnya :
a. Pengembangan budaya bersih
b. Pemenuhan sistem sanitasi dan drainase
c. Pelaksanaan lomba kebersihan.

Strategi Pelaksanaan :
1. Dalam program peningkatan prestasi akademik: strateginya adalah pembelajaranbermutu,
melaksanakan bimbingan belajar khusus pada mata pelajaran tertentu sesuai kebutuhan
siswa.
2. Dalam program peningkatan prestasi non- akademik: strateginya adalah menjaring siswa
berbakat dan melaksanakan kegiatan latihan ekstrakurikuler.
3. Dalam program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: strateginya
adalah koordinasi dengan Jejaring Kurikulum Tingkat Kab/Kota/Propinsi, Komite
Sekolah dan stakeholder lain dalam melaksanakan kunjungan, workshop, lokakarya,
seminar, in House Training, dll untuk menghasilkan Kurikulum yang labih baik.
4. Dalam program pengembangan bahan ajar berbasis IT: strateginya melakukan dan
melaksanakan workshop penyusunan bahan ajar.
5. Dalam program supervisi, evaluasi, dan monitoring pembelajaran: strateginya menyusun
program supervisi, mengomunikasikan program supervisi kepada warga sekolah, dan
menyampaikan laporan hasil supervisi kepada pihak terkait.
6. Dalam program peningkatan kompetensi bagi pendidik: strateginya melakukan dan
melaksanakan seminar pengembangan kompetensi pendidik dalam aspek profesionalisme.
7. Dalam program peningkatan kompetensi bagi tenaga kependidikan: strateginya
melakukan dan melaksanakan kursus MS- Office tenaga kependidikan dan lainnya
8. Dalam program peningkatan standar pengelolaan: strateginya melakukan rapat tenaga
pendidik dan kependidikan untuk membentuk tim pengembang RKS dan RKAS,
menyusun jadwal kegiatan, dan melaksanakan kegiatan pengembangan RKS dan RKAS.
Dalam program peningkatan standar penilaian: strateginya melakukan dan melaksanakan,
menyusun jadwal, menentukan instruktur, melaksanakan workshop penulisan butir soal
standar.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Persiapan:
1. Mensosialisasikan program.
Untuk dapat menyamakan persepsi atau pemahaman kepada guru, kepala sekolah
melakukan Pertemuan awal atau rapat dengan guru tentang rencana pelaksanaan kegiatan
supervisi terhadap dokumen perangkat pembelajaran guru yang dilakukan dari tanggal 01
sampai dengan 03 September 2022, pertemuan atau sosialisasi ini dilakukan secara tatap
muka.
2. Membentuk tim pelaksana kegiatan.
Setelah dilakukan sosialisasi rencana kegiatan, langkah selanjutnya membentuk tim
pelaksana kegiatan yaitu menentukan personil atau siapa yang akan melakukan supervisi,
siapa yang akan dilakukan supervisi dan siapa yang berperan dalam membantu kepala
sekolah terhadap suksesnya kegiatan, Adapun Tim pelaksanaan kegiatan tersebut tertuang
dalam lampiran SK Kepala Sekolah.
3. Menyusun program supervisi guru.
Sebagai wujud dari program peningkatankompetensi kepala sekolah, maka sudah
seharusnya semua kegiatan yang dilaksanakan di sekolah haruslah dilakukan dengan
perencanaan yang matang, hal ini tentunya agar pelaksanaan setiap kegiatan dapat
terlaksana dengan baik. Untuk itu dalam pelaksanaan pengembangan sekolah ini, Kepala
SMP Negeri 4 Dolok Panribuan telah menyusun sebuah program Rencana Pengembangan
Sekolah melalui dokumen yang terpisahkan dari laporan ini, namun demikian kedua
dokumen tersebut sangat berkaitan berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.
4. Merancang lembar instrument supervisi.
Lembar instrument supervisi guru dirancang sedemikian rupa yang memuat beberapa
pencapaian indicator dari tujuan supervisi itu sendiri, Adapun indicator- indikator yang
terdapat dalam lembar instrument adalah sebagai berikut :
a. Supervisi akademik, meliputi :
 Penyajian materi pelajaran
 Mempertimbangkan kesesuaian materi pelajaran dengan kebutuhan siswa
 Mengembangkan KTSP
 Menetapkan target KKM
 Mengembangkan kecakapan hidup.
 Memperhatikan keragaman jenis informasi
 Mengembangkan potensi diri siswa
 Menggunakan keragaman sumber belajar
 Mengadopsi materi pelajaran dari sekolah unggul di dalam negeri.
 Mengadaptasi materi pelajaran dari sekolah unggul bertaraf nasional
b. Supervisi perencanaan pembelajaran, meliputi ;
 Merumuskan silabus dan RPP dengan indicator
 Memperbaiki silabus dan RPP
 Merumuskan indikator pembelajaran
 Merumuskan materi
 Merumuskan metode
 Menentukan alat peraga
 Menentukan sumber belajar
 Merumuskan evaluasi
 Kesesuaian dengan KTSP
 Relevan dengan kehidupan
c. Supervisi pelaksanaan pembelajaran, meliputi ;
 Menggunakan/membawa RPP
 Menggunakan sumber belajar yang variative
 Melakukan kegiatan pendahuluan
 Penyampampaikan konsep materi sesuai materi
 Menggunakan konsep dengan bahasa yang jelas dan sistematis
 Menggunakan alat peraga
 Mendayagunakan teknologi informasi
 Menggunakan bahasa asing dalam pembelajaran
 Membangun pengalaman belajar peserta didik
 Peserta didi kaktif
 Peserta didik interaktif
 Melakukan penilaian proses
 Membangun suasana kelas yang menyenangkan
 Melaksanakan tes akhir kegiatan pembelajaran
 Memenuhi target ketuntasan
 Mendisain remedial dan pengayaan
 Memiliki data penilaian hasil belajar peserta didik
 Memiliki catatan kehadiran peserta didik
 Mendokumenkan bukti keberhasilan belajar peserta didik

A. Pelaksanaan:
1. Tim mengumpulkan dokumen perangkat pembelajaran guru berdasarkan tingkat kelas
yang diampu dan selanjutnya diberikan kepada Kepala sekolah.
2. Kepala sekolah memastikan semua guru sudah mengumpulkan dokumen perangkat
pembelajaran.
3. Selanjutnya memeriksa dan menelaah dokumen perangkat pembelajaran guru
4. Setelah dilakukan pemeriksaan selanjutnya melakukan refleksi terhadap dokumen per
angkat pembelajaran guru
5. Kepala sekolah melaksanakan supervisi pelaksanaan pembelajaran guru secara langsu
ng.
6. Kepala sekolah mengisi lembar instrument supervisi terhadap pelaksanaan pembelajar
an secara luring yang dilakukan oleh guru.
7. Sebagai penutup dari pelaksanaan supervisi, kepala sekolah melakukan refleksi terhad
ap hasil supervisi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru.

B. Monitoring
1. Memeriksa/melihat lembar scedul program apakah terlaksana sesuai jadwal.
2. Memastikan pemeriksaan dokumen guru dapat terlaksana sesuai jadwal.
3. Memeriksa lembar instrument supervisi untuk memastikan semua dokumen sudah
diperiksa dan tidak ada yang tertinggal atau terlewatkan.
4. Memastikan pelaksaan supervisi dapat terlaksana dengan baik sesuai program.

C. Hasil Kegiatan.
Dari pelaksanaan kegiatan supervisi dokumen perangkat dan pelaksanaan
pembelajaran guru yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap dokumen
perangkat pembelajaran guru oleh kepala sekolah diperoleh hasil kegiatan sebagai
berikut:
1. Guru sudah memiliki dokumen perangkat pembelajaran yang terdiri dari ; jadwal
masuk kelas yg jelas, dokumen silabus sesuai standar isi, kalender Pendidikan,
program tahunan yang relevan dengan silabus, program semester, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang kreatif dan inovatif, program remedial,
program pengayaan, buku nilai siswa dan memiliki buku siswa.
2. Diperoleh data yang akurat tentang kepemilikian dokumen perangkat pembelajaran
guru dan tingkat keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.
3. Meningkatnya pengawasan kepala sekolah terhadap dokumen perangkat pembelajaran
guru.

D. Evaluasi
Setelah dilakukan supervisi terhadap dokumen perangkat pembelajaran, perencanaan
pembelajaran dan supervisi terhadap pelaksanaan pembelajaran, dengan jumlah 4 orang
guru sebagai responden dari total 9 orang guru yang bertugas di SMP Negerii 4 Dolok
Panribuan dapat diketahui sebagai berikut :
1. Pada supervisi akademik diperoleh data bahwa 100 % guru yang disupervisi dalam
penyajian materi pelajaran telah sesuai dengan kalender pendidikan, program tahunan,
program semester, tujuan mata pelajaran, dan alokasi waktu, mempertimbangkan
kesesuaian materi pelajaran dengan kebutuhan siswa, 90 %, mengembangkan KTSP
60 %, menetapkan target KKM 55%, mengembangkan kecakapan hidup 100 %,
memperhatikan keragaman jenis informasi 80 %, mengembangkan potensi diri siswa
75 %, menggunakan keragaman sumber belajar 60%, mengadopsi materi pelajaran
dari sekolah unggul di dalam negeri 0%, dan mengadaptasi materi pelajaran dari
sekolah unggul bertaraf nasional 0%.
2. Pada supervisi perencanaan pembelajaran di peroleh data guru bahwa ; merumuskan
silabus dan RPP dengan indicator 80%, memperbaiki silabus dan RPP 0%,
merumuskan indikator pembelajaran 100 %, merumuskan materi 95 %, menentukan
alat peraga 87,50%, menentukan sumber belajar 60%, merumuskan evaluasi 15%,
kesesuaian dengan KTSP 80 % dan relevan dengan kehidupan 60%, selanjutnya ;
3. Pada supervisi saat pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa guru
menggunakan RPP 70%, menggunakan sumber belajar yang variative 40%, melakukan
kegiatan pendahuluan 65%, menyampampaikan konsep materi sesuai materi 60%,
menggunakan konsep dengan bahasa yang jelas dan sistematis 70%, menggunakan alat
peraga 25%, mendayagunakan teknologi informasi 45%, menggunakan bahasa asing
dalam pembelajaran 0 %, membangun pengalaman belajar peserta didik 85%, peserta
didik aktif 60%, peserta didik interaktif 55%, melakukan penilaian proses 45%,
membangun suasana kelas yang menyenangkan 35%, melaksanakan tes akhir kegiatan
pembelajaran 20%, mendisain remedial dan pengayaan 0%, dan mendokumenkan bukti
keberhasilan belajar peserta didik 50%

E. Refleksi
1. Menyampaikan hasil supevisi kepada guru terkait kekurangan dan kelebihan pada
perangkat pembelajaran.
2. Menyampaikan hasil supervisi kepada guru terkait pelaksanaan pembelajaran. (hal-hal
penunjang pembelajaran, misalnya strategi yang digunakan guru, bahasa yg baik dan
benar serta kesesuaian alat atau media pembelajaran yang digunakan).

F. Tindak Lanjut
1. Memberi penilaian terhadap kinerja guru dalam menyiapkan dokumen perangkat
pembelajaran.
2. Memotivasi guru untuk saling berbagi informasi hasil supervsisi guru (sharing teman
sejawat).
3. Menegakkan peraturan sekolah dengan memberikan reward dan punishement kepada
guru.

G. Sumber Daya
Sekolah memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan
pengembangan sekolah. Sumber daya sekolah tersebut yang dapat menunjang
keberhasilan sekolah dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sumber daya bukan manusia, meliputi sarana dan prasarana serta program sekolah
dan kurikulum. Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk mendukung
keberlangsungan proses pembelajaran antara lain adalah adanya gedung yang
memadai, yaitu gedung serbaguna yang saat dialih fungsikan sebagai ruang guru,
ruang kelas yang layak, gedung perpustakaan dan gedung laboratorium IPA, sarana di
SMP Negeri 4 Dolok Panribuan.  Proses belajar mengajar akan berlangsung
dengan baik di sekolah jika didukung oleh adanya program, baik di tingkat kelas
maupun sekolah, ini berarti proses pendidikan harus dikelola dengan baik. Dalam
menyusun program terutama (1) menentukan visi, misi, tujuan sekolah dan target
sekolah, dan (2) mengambil keputusan startegis, peranserta sumber daya manusia
yang ada perlu dilibatkan seperti ; kepala sekolah, guru, pengadministrasi, orang tua
peserta didik, tokoh masyarakat, utusan peserta didik dan pengawas. Program sekolah
yang dimilki anatar antara lain : RKJM, RKT, RKS, RKAS, Silabus dan RPP.
2. Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia, meliputi kepala
sekolah, guru yang memadai, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta
didik, dan masyarakat yang memiliki kepedulian kepada sekolah. Daftar tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 4 Dolok Panribuan.

A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan sekolah yang dilaksanakan selama
mengikuti Program Penguatan Kepala Sekolah dapat disimpulkan bahwa:
1. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh
kepala sekolah sebagai wujud untuk meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
2. Supervisi dokumen perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran guru
olehkepala sekolah dapat meningkatkan pengawasan kepala sekolah terhadap
dokumen perangkat pembelajaran guru.
3. Supervisi pelaksanaan pebelajaran yang dilakukan kepala sekolah dapat memotivasi
guru untuk menyusun dokumen perangkat pembelajaran yang bermutu.
4. Penggunaan media dan sumber belajar yang beragam dapat memotivasi peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran dengan antusias dan menyenangkan.

B. Saran
Untuk dapat meningkatkan pengawasan kepala sekolah terhadap dokumen perangkat
pembelajaran guru dapat dilakukan melalui supervisi dokumen perangkat pembelajaran
dan supervisi pelaksanaan pembelajaran guru melalui luring.

Marihat Dolok,    Juli 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Jusniar Siringoringo, S.Pd
NIP. 197504152002122002

Anda mungkin juga menyukai