Anda di halaman 1dari 6

FORMAT JAWABAN TUGAS TWEB

TUGAS TUTORIAL 3

IDIK4012 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

NURBAITI
857007082
118 S1 PGSD
BANDAR LAMPUNG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
KATA PENGANTAR
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai mahasiswa dengan
mengerjakan Tugas Tutorial 3

PEMBAHASAN

1. Dalam dimensi waktu efektivitas MBS dapat di amati dalam:

a. Jangka pendek (kurang dari 1 tahun): Dalam jangka pendek,


efektivitas Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat diamati melalui
beberapa kegiatan, seperti:
 Pengembangan dan implementasi rencana tindakan sekolah:
Sekolah dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan pendidikan
yang spesifik, merencanakan strategi dan kegiatan untuk mencapai
tujuan tersebut, dan melaksanakan rencana tindakan dalam jangka
pendek.
 Peningkatan kualitas pembelajaran: Sekolah dapat melaksanakan
program-program pendukung untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, seperti pelatihan guru, penggunaan metode
pengajaran yang inovatif, penggunaan teknologi pendidikan, atau
peningkatan fasilitas dan sumber daya pembelajaran.

b. Jangka menengah (1 - 5 tahun): Dalam jangka menengah,


efektivitas MBS dapat diamati melalui kegiatan-kegiatan seperti:
 Pembangunan dan implementasi rencana strategis sekolah: Sekolah
dapat merumuskan rencana strategis yang mencakup visi, misi, dan
tujuan jangka menengah, serta strategi untuk mencapai tujuan
tersebut. Implementasi rencana strategis ini melibatkan
pengembangan program-program unggulan, peningkatan kualitas
pengajaran, peningkatan partisipasi orang tua, dan pengembangan
kemitraan dengan pihak-pihak terkait.
 Evaluasi dan pemantauan kinerja: Sekolah dapat melakukan
evaluasi berkala terhadap pencapaian tujuan dan kinerja sekolah
dalam jangka menengah. Evaluasi ini dapat melibatkan pengukuran
prestasi siswa, kepuasan siswa dan orang tua, dan evaluasi kinerja
tenaga pendidik. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk melakukan
perbaikan dan penyesuaian dalam rencana dan strategi sekolah.
c. Jangka panjang (lebih dari 5 tahun): Dalam jangka panjang,
efektivitas MBS dapat diamati melalui kegiatan-kegiatan seperti:
 Pengembangan dan penguatan kebijakan sekolah: Sekolah dapat
mengembangkan kebijakan-kebijakan yang berkesinambungan dan
berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini meliputi kebijakan
tentang kurikulum, penilaian, manajemen sumber daya,
pengembangan profesional tenaga pendidik, dan partisipasi orang
tua.
 Perencanaan pengembangan dan perbaikan infrastruktur: Dalam
jangka panjang, sekolah perlu merencanakan dan melaksanakan
pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan pendidikan. Misalnya, perluasan gedung, perbaikan
fasilitas fisik, pengadaan teknologi pendidikan, atau peningkatan
aksesibilitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus.

2. Peningkatan partisipasi dan keterlibatan komunitas: Efektivitas MBS


dapat dilihat melalui partisipasi dan keterlibatan yang kuat dari
komunitas sekolah, termasuk orang tua, pemerintah setempatFaktor-
faktor yang memengaruhi produktivitas pendidikan dapat bervariasi, dan
ini adalah beberapa faktor yang biasanya dianggap penting:
a. Kualitas tenaga pendidik: Kompetensi, pengalaman, dan motivasi
tenaga pendidik memainkan peran kunci dalam produktivitas
pendidikan. Guru yang berkualitas, berpengetahuan luas, dan
berdedikasi cenderung menciptakan lingkungan pembelajaran yang
produktif dan mendorong prestasi siswa.
b. Kurikulum yang relevan: Kurikulum yang relevan dengan kebutuhan
dan tantangan masa kini dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan. Kurikulum harus dirancang agar sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja, serta
mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk sukses di masa depan.
c. Fasilitas dan sumber daya: Fasilitas fisik yang memadai, seperti
gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan akses ke teknologi
pendidikan yang modern, dapat berkontribusi pada produktivitas
pendidikan. Selain itu, sumber daya tambahan seperti buku teks,
materi pembelajaran, dan perangkat lunak pendidikan yang relevan
juga penting untuk mendukung pembelajaran yang efektif.
d. Lingkungan belajar yang mendukung: Lingkungan belajar yang
kondusif dan aman dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Hal
ini termasuk disiplin yang baik, pengelolaan kelas yang efektif,
dukungan sosial dari teman sebaya dan keluarga, serta adanya
kebijakan sekolah yang mendukung penghargaan dan pengakuan
terhadap prestasi akademik.
e. Partisipasi orang tua: Peran orang tua dalam mendukung pendidikan
anak-anak mereka tidak boleh diabaikan. Orang tua yang terlibat
secara aktif dalam kehidupan sekolah anak-anak mereka, mendukung
dan mendorong mereka, dan berkomunikasi dengan tenaga pendidik
cenderung memiliki dampak positif pada produktivitas pendidikan.
f. Pendanaan yang memadai: Pendanaan yang memadai untuk
pendidikan dapat mendukung ketersediaan sumber daya yang
diperlukan, termasuk fasilitas, peralatan, pelatihan tenaga pendidik,
dan program-program pendidikan. Pendanaan yang cukup dapat
membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan produktivitas secara
keseluruhan.
g. Kebijakan pendidikan: Kebijakan pendidikan yang mendukung dan
mempromosikan kualitas pendidikan, kesetaraan akses, dan inklusi
dapat berdampak positif pada produktivitas pendidikan. Kebijakan
yang mendukung profesionalisme guru, pemantauan dan evaluasi
yang efektif, dan pemenuhan hak-hak pendidikan dasar bagi semua
individu adalah contoh kebijakan yang penting.

3. Dalam pengukuran efisiensi manajemen berbasis sekolah, terdapat


indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur input
(masukan), output (keluaran), dan proses. Berikut ini adalah beberapa
contoh indikator untuk masing-masing kategori:
Indikator Input:
a. Jumlah siswa: Jumlah siswa yang bersekolah di sekolah tersebut
dapat menjadi indikator input yang penting.
b. Jumlah tenaga pendidik: Jumlah guru dan staf pendidik yang ada di
sekolah dapat menjadi indikator input.
c. Fasilitas fisik: Indikator ini mencakup jumlah dan kualitas ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, fasilitas olahraga, dan fasilitas
pendukung lainnya.
d. Anggaran pendidikan: Jumlah dana yang dialokasikan untuk kegiatan
pendidikan, termasuk sumber daya manusia, bahan ajar, peralatan,
dan infrastruktur.
Indikator Output:
a. Prestasi akademik siswa: Prestasi akademik dapat diukur dengan
melihat nilai ujian, rata-rata nilai siswa, tingkat kelulusan, dan
prestasi dalam kompetisi akademik.
b. Partisipasi siswa: Indikator ini mencakup tingkat absensi siswa,
tingkat drop-out, dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
c. Kualitas lulusan: Indikator ini mencakup kemampuan lulusan dalam
memasuki pendidikan lanjutan, memperoleh pekerjaan, atau
kesesuaian keterampilan dengan tuntutan pasar kerja.
d. Kepuasan siswa dan orang tua: Survei kepuasan siswa dan orang tua
dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan terhadap kualitas
pendidikan yang diberikan.
Indikator Proses:
a. Kehadiran dan kualifikasi tenaga pendidik: Indikator ini mencakup
tingkat kehadiran guru, tingkat kualifikasi pendidik (pendidikan
formal, pelatihan, sertifikasi), dan partisipasi dalam pengembangan
profesional.
b. Pelaksanaan kurikulum: Indikator ini melibatkan tingkat penerapan
kurikulum, penggunaan metode pengajaran yang inovatif, dan
pemenuhan standar pembelajaran.
c. Manajemen waktu: Indikator ini mencakup efisiensi penggunaan
waktu dalam proses pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya.
d. Keterlibatan orang tua: Indikator ini mencakup tingkat keterlibatan
orang tua dalam kegiatan sekolah, partisipasi dalam pertemuan orang
tua-guru, dan dukungan yang diberikan kepada sekolah.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Mulyasa, E. (2021). Manajemen Berbasis Sekolah. Banten: Universitas
Terbuka.

Pasir Sakti, 07 Juni 2023

NURBAITI

Anda mungkin juga menyukai