Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN


Dosen Pengampu:
Dr. Iis Prasetyo, S.Pd., MM

Disusun oleh
Nanik Srihartati
NIM 22112259014

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
2022
TUGAS AKHIR KULIAH
KEPEMIMPINAN
NAMA MAHASISWA : NANIK SRIHARTATI
NIM : 22112259014
LEMBAGA : SD NEGERI 1 TEMUIRENG JATINOM KLATEN
ALAMAT : DESA TEMUIRENG KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

1. Lakukan observasi atau pengambilan data di sekolah (SD), carilah data berkaitan dengan implementasi kepemimpinan sekolah sesuai dengan komponen
yang disajikan. Variabel yang terdapat dalam komponen menyesuaikan dengan materi perkuliahan.
2. Data yang dikumpulkan dimasukkan dalam tabel kondisi saat ini. Data harus menyajikan informasi yang lengkap dan komprehensif sesuai dengan materi
yang telah saudara pelajari, dilengkapi aspek kekuatan dan kelemahannya.
3. Susun rencana perbaikan atas kondisi saat ini, dan masukan dalam kolom rencana pengembangan
4. Daya kritis sangat dibutuhkan melakukan analisis ini

No Komponen Kondisi Saat Ini Rencana Pengembangan


1 Fungsi Kepemimpinan dan Kekuatan Usaha untuk mengoptimalkan fungsi kepemimpinan
Manajemen di Sekolah Kepemimpinan telah berfungsi dalam dan manajemen di sekolah di antaranya adalah:
menggerakkan guru dan karyawan di sekolah untuk a. Lebih memberikan kesempatan kepada seluruh
bersama-sama berkolaborasi dalam merencanakan pemangku kepentingan (guru, karyawan, komite
program-program sekolah di awal tahun dengan sekolah, paguyuban sekolah, siswa, dll) untuk turut
mengakomodasi masukan, saran, dan ide-ide dari andil dalam pengelolaan program sekolah dan
masing-masing pemangku kepentingan. mengembangkan berdasarkan kapasitas masing-
Kelemahan masing. Melalui upaya ini diharapkan pengelolaan
a. Dalam mengelola program-program sekolah masih program sekolah lebih berkembang dengan baik dan
terdapat kelemahan di antaranya terjadi perbedaan berkualitas dalam mewujudkan “student wellbeing”
persepsi antara pemangku kepentingan terutama yang sebenarnya tercermin dari tingkat kepuasan
guru dan karyawan yang mengakibatkan hasil yang seluruh pemangku kepentingan baik siswa, orang
kurang maksimal. Perbedaan ini diakibatkan karena tua, komite sekolah, dan bahkan dari dunia bisnis
kurangnya komunikasi antara sesama guru dan maupun industri
karyawan dan tingkat penguasaan dalam hal b. Memberdayakan paguyuban orang tua siswa agar
pengelolaan program sekolah yang belum sepadan lebih memberikan andil sebagai partner kerja sekolah
b. Pelaksanaan program-program sekolah belum begitu dalam mengelola program-program sekolah
memberdayakan orang tua siswa sehingga terkesan khususnya program kesiswaan. Pemberdayaan ini
program-program sekolah semata-mata hanya untuk bertujuan agar orang tua memiliki kepedulian
guru dan siswa saja. Orang tua kurang berpartisipasi terhadap pelaksanaan program sekolah yang pada
dalam pelaksanaan program-program sekolah dan dasarnya mengakomodasi kebutuhan pendidikan dan
kepeduliannya masih kurang. tumbuh kembang para siswa. Keterlibatan orang tua
c. Fungsi evaluasi terhadap keterlaksanaan program mulai dari perencanaan program, pelaksanaan, dan
belum optimal. Keterlaksanaan program belum evaluasi keterlaksanaan program, terutama program-
begitu terukur termasuk analisis keberhasilan, program yang berkaitang langsung dengan kegiatan
hambatan, dan alternatif pemecahan masalahnya. kesiswaan.
c. Meningkatkan kualitas komunikasi antar pemangku
kepentingan di sekolah. Usaha ini bertujuan untuk
meminimalisir kesalahpahaman antar pemangku
kepentingan dalam menjalankan program-program
sekolah. Melalui komunikasi yang baik maka
memungkinkan sekolah memperoleh umpan balik
dari apa yang sudah dilaksanakan sebagai salah satu
bentuk evaluasi keterlaksanaan program. Umpan
balik yang diterima berguna sebagai salah satu dasar
perbaikan keterlaksanaan program sekolah.
2 Tanggung jawab kepemimpinan di Kekuatan a. Perlu dilakukan upaya untuk menciptakan lingkungan
sekolah Kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam kerja dan pembelajaran yang kondusif, sehingga

menstabilkan lembaga pendidikan dengan memungkinkan warga sekolah mendayagunakan dan

memberdayakan guru dan karyawan serta sumber daya yang mengembangkan potensinya seoptimal mungkin. Dalam

ada secara efektif dan efisien. lingkungan seperti ini maka para guru dan peserta didik

Kelemahan termotivasi untuk saling belajar, saling memotivasi, dan

Kepala sekolah belum sepenuhnya mampu menggerakkan saling memberdayakan. Perlu sebuah komitmen di antara

semua guru untuk melakukan perubahan cara pandang dalam warga sekolah untuk secara bersama-sama melakukan

pendidikan. Sebagian guru dan karyawan masih memiliki cara perubahan menuju kebaikan sehingga lembaga pendidikan

pandang lama di dunia pendidikan, atau kurang upto date. menunjukkan progres yang baik dalam mewujudkan
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.
b. Perlu upaya untuk melakukan upgrade kemampuan secara
bersama-sama dengan belajar melalui platform yang
diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek yang ada sehingga
guru mampu meningkatkan kompetensi dan
profesionalitasnya dan tercipta kesamaan cara pandang guru
terhadap lembaga pendidikan sesuai dengan perkembangan
zaman.
3 Pendistribusian kepemimpinan di Kekuatan a. Kepala sekolah masih perlu meningkatkan
sekolah Kepala sekolah telah berusaha melakukan pendisbusian kepemimpinan transformasional yang mampu
kepemmpinan sekolah berdasarkan konsep menggiring usaha perbaikan sumber daya manusia
kepemimpinan transfoirmasional (SDM) yang dipimpin ke arah tumbuhnya
Kelemahan sensitivitas pembinaan dan pengembangan
Pendistribusian kepemimpinan di sekolah masih belum organisasi, pengembangam visi secara bersama,
dipahami oleh warga sekolah dengan sepenuhnya pendistribusian kewenangan kepemimpinan, dan
sehingga beberapa di antaranya masih belum mampu membangun kultur organisasi yang menjadi
melaksanakan tugas dan kewajibannya secara lebih keharusan dalam skema restrukturisasi organisasi.
baik dan bertanggung jawab. Hal ini disebabkan b. Memberikan sosialisasi tentang model
adanya cara pandang lama terhadap tugas dan kepemimpinan transformasional yang akan mampu
wewenang guru maupun kepala sekolah yang seolah- membawa kesadaran para guru, karyawan, dan
olah keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab pemangku kepentingan untuk berkembang lebih baik
yang terpisah. dengan memunculkan ide-ide produktif, hubungan
yang sinergikal, kebertanggungjawaban, kepedulian
edukasional, dan cita-cita bersama.
c. Kepala sekolah masih perlu meningkatkan kapasitas
kepemimpinan yang transformasional yaitu
kepemimpinan yang memiliki visi ke depan dan
mampu mengidentifikasi perubahan lingkungan serta
mentransformasi perubahan yang ada ke dalam
organisasi atau lembaga pendidikan.
d. Kepala sekolah wajib mempelopori perubahan yang
harus terjadi dalam organisasi atau lembaga
pendidikan dan memberikan motivasi dan inspirasi
kepada individu-individu guru/ karyawan untuk
kreatif dan inovatif serta membangun team work
yang solid, membawa pembaharuan dalam etos kerja
dan kinerja manajemen berani dan bertanggung
jawab memimpin dan mengendalikan organisasi.

4 Pengembangan kepemimpinan di Kekuatan a. Upaya yang dilakukan kepala sekolah melalui


sekolah yang efektif Pengembangan kepemimpinan sekolah mulai ada kepemimpinan yaitu memberdayakan potensi guru
perubahan yang lebih baik dengan memberi dalam proses pembelajaran, sebaiknya mempunyai
kesempatan kepada pendidik dengan kriteria yang lebih agenda waktu yang jelas dalam menyelesaikan
mudah untuk mengikuti diklat kepala sekolah tugas-tugasnya, menjalin hubungan antar pribadi
Kelemahan yang kuat antar sesama guru dan karyawan, berlaku
a. Kepala sekolah belum mampu memberikan batasan- adil, efektif, efisien, bertanggungjawab dan
batasan waktu yang jelas kepada guru dan karyawan akuntabel serta bekerja melalui tim manajemen
untuk menyelesaikan tugas pokoknya sehingga yang melibatkan semua komponen sekolah
progresnya kurang terukur c. Pemerintah perlu mengkaji sistem perekrutan
b. Sering terjadinya kekosongan kepala sekolah di kepala sekolah yang lebih tertata dan sistematis
sebuah lembaga pendidikan mengakibatkan untuk mengantisipasi kekosongan kepala sekolah
perkembangan sekolah yang stagnan yang terlala. Selain itu perekrutan tenaga pendidik
c. Belum adanya diklat penguatan kepala sekolah yang dan kependidikan harus bebas dari KKN.
berkesinambungan untuk mengembangkan d. Mengusahakan sistem pembinaan karir Kepala
kemampuan kepemimpinan kepala sekolah secara Sekolah yang memberi peluang untuk berkembang
kontinyu secara terbuka pada tataran lokal, regional dan
nasionall.
5 Kepemimpinan di sekolah abad 21 Kekuatan a. Kepala sekolah perlu mengkomunikasikan
Kepala sekolah memiliki potensi untuk mengetahui kebutuhan peralatan multimedia kepada dinas
banyak hal berkaitan dengan kepemimpinan abad 21 pendidikan agar pemberian bantuan alat multimedia
dan mampu membangun budaya kerja dan organisasi yang selama ini telah diberikan bisa menyentuh
yang kondusif dan mapan serta siap menghadapi semua lapisan sekolah baik di kota maupun di desa-
perubahan desa. Melalui pemerataan bantuan dari pemerinbtah
maka kebutuhan peralatan multimedia akan
Kelemahan: terpenuhi.
Dorongan untuk maju dan berkembang kurang b. Kepala sekolah perlu memprogramkan pengadaan
didukung dengan adanya pendanaan yang memadahi alat multimedia melalui RKAS secara bertahap untuk
sehingga kurang berimbang antara keinginan dan memenuhi kebutuhan multimedia sekolah. Di
realisasi/pelaksanaan program sekolah. Hal ini terjadi samping itu perlu juga dilaksanakan peningkatan
terutama pada program-program peningkatan sarana kompetensi guru dalam menghadapi paradigma
prasarana sekolah yang berkaitan dengan dengan pendidikan abad 21 menjadi guru-gguru yang lebih
pengadaan alat multimudia pembelajaran, komputer, terampil dan profesional
LCD proyektor, dll untuk memenuhi kebutuhan c. Kepala sekolah harus lebih berpandangan ke
pembelajaran maupun asesmen nasional berbasis depan/visioner dan transformasional dalam
komputer yang mulai dilaksanakan. menghadapi tantangan abad 21 yang merupakan
abad yang kompleks dan ditandai dengan timbulnya
globalisasi sebagai akibat dari pesatnya kemajuan
teknologi informasi maupun komunikasi. Arus
globalisasi mengakibatkan batas-batas suatu negara
menjasi kabur dan seperti hilang yang akhirnya
mengakibatkan munculnya tantangan dan ancaman
serta dinamika lingkungan strategis yang semakin
kompleks.
d. Kepala sekolah harus mampu menggali kearifan
lokal sekolah untuk dikembangkan dengan baik
melalui pembelajaran maupun kegiatan sekolah
lainnya sehingga kearifan lokal tidak tergerus laju
globalisasi
6 Dampak pengembangan Kekuatan a. Sekolah perlu mengembangkan dan meningkatkan
kepemimpinan di sekolah Kepala sekolah lebih mampu memotivasi guru dan kemampuan wirausaha untuk lebih bekerjasama
karyawan untuk lebih bekerja keras melaksanakan dengan lembaga lain yang bisa memberikan
program-program sekolah dan mempengaruhi warga kontibusi positif kepada sekolah baik berupa
sekolah untuk bersama-sama berkomitmen pemikiran, ide, materi, finansial, atau dalam bentuk
mewujudkan keterlaksanaaan program sekolah dengan dukungan nonmaterial lainnya. Melalui usaha ini
lebih baik secara bertahap sekolah dapat membangun kepercayaan terhadap
Kelemahan masyarakat tentang bagaimana mewujudkan program
Kerja keras yang dilakukan oleh satuan pendidikan atau sekolah secara lebih kreatif dan inovatif.
kepala sekolah seringkali terganjal dengan adanya b. Sekolah juga perlu berkomunikasi dengan pemangku
regulasi atau peraturan yang ada, misalnya pembatasan kepentingan di atasnya atau dinas pendidikan tentang
pada usaha penggalian dana dan partisipasi masyarakat. perlunya regulasi atau aturan yang memberikan
Kemajuan yang diupayakan harus didukung dengan kesempatan atau peluang sekolah untuk menggali
pendanaan yang cukup sehingga bisa terwujud apa pendanaan dari pihak lain. Dengan adanya regulasi
yang menjadi tujuan satuan pendidikan yang ada maka sekolah memiliki payung hukum
yang diharapkan memberikan perlindungan sekolah
pada waktu melakukan usaha penggalian dana dan
dukungan dari pihaklain.
7 Dukungan kepala sekolah terhadap Kekuatan a. Kepala sekolah tetap semangat memberikan
pengembangan karir guru dan Kepala sekolah mendukung sepenuhnya motivasi kepada guru karena cepat atau lambat
tenaga kependidikan di sekolah pengembangan karir guru dan tenaga kependidikan di harus ada pergantian atau regenerasi. Untuk
sekolah. Kepala sekolah memberikan peluang dan mempersiapkan kader-kader pengganti seorang
memotivasi guru untuk mengikuti dklat CKS maupun pemimpin tidak cukup dipersiapkan selama satu
pelatihan-pelatihan lain yang mengarah pada atau dua tahun melainkan bertahun-tahun. Hal ini
pengembangan karir guru, misalnya Diklat Calon Guru disebabkan dalam sebuah organisasi pasti
Penggerak. Kepala sekolah siap menjadi mentor untuk mengalami suksesi dimana pemimpin lama harus
para calon kepala sekolah yang magang di sekolah digantikan oleh pemimpin baru yang lebih up
Kelemahan todate dan menguasai perkembangan organisasi.
Guru kurang termotivasi untuk meniti jenjang karir Proses pemindahan jabatan dari satu generasi ke
yang ada. Sebagian besar guru kurang begitu antusias generasi lainnya untuk memimpin suatu kelompok
dalam mempersapkan dan mengikuti Diklat-Diklat atau organisasi dengan tujuan agar kepemimpinan
pengembangan karir disebabkan minimnya bisa terus berjalan membutuhkan prosedur yang
penghargaan yang diberikan kepada guru yang telah jelas, terukur, dan memungkinkan ketercapaiannya.
meraih peningkatan karir. Idealnya ketika seorang perencanaan suksesi manajemen adalah keputusan
pegawai meraih peningkatan jabatan yang lebih tinggi yang dilakukan oleh organisasi untuk
diikuti dengan reward atau penambahan finansial yang meningkatkan dan memicu proses pengembangan
sebanding. Namun hal ini belum bisa direalisasikan berkelanjutan dari pegawai, serta memastikan
sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara posisi-posisi penting mampu menjaga stabilitas dan
guru yang telah meniti jenjang karir lebih tinggi dengan kemampuan organisasi untuk mencapai
yang tidak. tujuan organisasi.
b. Satuan pendidikan menyusun program penghargaan
kepada guru yang telah meraih capaian prestasi
tertentu baik secara kepangkatan maupun
profesionalitasnya. Selain itu mengusulkan kepada
dinas pendidikan untuk memberikan penghargaan
kepada pendidik atau tenaga kependidikan yang
berprestasi di bdang tertentu di daerah sehingga
akan memotivasi dan merangsang pendidik maupun
tenaga kependidikan untuk selalu berusaha
meningkatkan kapasitasnya sebagai seorang
pendidik maupun tenaga kependidikan
c. Mengusahakan melalui serikat guru atau organisasi
profesi agar pemerintah mampu memberikan
penghargaan yang layak bagi setiap guru yang telah
menorehkan prestasinya bukan saja dalam bentuk
hadiah namun lebih kepada sistem penggajian dan
tunjangan yang layak sesuai dengan tanggung
jawabnya.
8 Peran kepala sekolah sebagai Kekuatan a. Mengupayakan agar kedepan kepala
pemimpin di sekolah Kepala sekolah cukup mampu mempengaruhi guru, sekolah lebih memahami dalam
karyawan, dan warga sekolah lain untuk bersama-sama mengimplementasikan standar-standar
berjuang dan berusaha mewujudkan tujuan sekolah. kepala sekolah yang efektif dalam
Merumuskan visi dan misi yang disesuaikan dengan meningkatkan mutu pemelajaran yang
kondisi sekolah, siswa, pendidik, sarpras yang ada, dan meliputi membangun dan menjaga visi
juga disesuaikan dengan tuntutan jaman. sekolah, berbagi kepemimpinan, memimpin
Kelemahan komunitas pembelajaran, menggunakan data
Kepala sekolah belum sepenuhnya untuk membuat keputusan dalam
mengimplementasikan indikator-indikator efektivitas pengajaran, dan memonitor kurikulum dan
kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran pengajaran. Agar kondisi tersebut dapat
sebagaimana yang diharapkan. Selain itu tahapan- tercapai kepala sekolah memerlukan
tahapan untuk mencapai misi dan tujuan sekolah yang curahan waktu yang lebih optimal di dalam
telah ditetapkan sering kali masih kabur. Beberapa kelas, berkomunikasi dan menjalin
kegiatan yang telah direncanakan belum sepenuhnya kerjasama yang baik dengan guru dan staf
terealisasi namun ada beberapa kegiatan yang belum dalam meningkatkan mutu pembelajaran,
direncanakan justru menjadi prioritas. Hal ini serta membangun komitmen semua pihak
disebabkan karena kepala sekolah belum mampu untuk aktif menganalisis dan menerapkan
menyusun perencanaan amggaram dan program model-model pembelajaran yang bermutu.
berbasis data, namun masih sebatas asumsi. b. Kepala sekolah masih perlu belajar
meningkatkan kemampuan dalam
menganalisis data pendidikan melalui rapor
pendidikan kemudian memperhatikan dan
mencermati rekomendasi-rekomendasi yang
ada untuk menyusun perencanaan berbasis
data. Berdasarkan rapor pendidikan dan
rekomendasi yang diberikan maka kepala
sekolah akan mampu menyusun
perencanaan berbasis data dengan
mengintegrasikan dengan ketersediaan
pendanaan yang ada (terutama BOS) untuk
menyusun program-program sekolah.
Dengan demikian maka kebiasaan
menyusun anggran dengan nerdasarkan
asumsi akan diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai