Tugas 3
Penyusun
PEMBAHASAN
1. Para peneliti sekolah efektif, seperti Gauthier, Shoemaker, Villanova dan lainnya
yang terlibat dalam The Connecticut School Effectiveness Project
mengemukakan 7 karakteristik, yaitu sebagai berikut:
1. Keteraturan, ketertiban, dan keamanan suasana lingkungan.(save and
orderly enviromental)
2. Misi sekolah yang jelas (clear school mission)
3. Kepemimpinan instruksional (instructional leadership)
4. Harapan yang tinggi (high expectation)
5. Kesempatan untuk belajar dan kesempatan anak Untuk memanfaatkan
waktu belajar (opportunity to learn and student time on task)
6. Sering dilakukan monitor atas kemajuan siswa (frequent monitoring of
student progress)
7. Hubungan positif antara rumah dan sekolah (positif home school relation).
2. Secara historis, sekolah merupakan sistem pendidikan yang berkembang dari, oleh
dan untuk masyarakat, sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab yang sangat
besar terhadap eksistensinya. Namun dalam perkembangan berikutnya, terutama
sekolah yang dikelola oleh pemerintah negeri seolah-olah berada di luar masyarakat
dan orang tua, sehingga partisipasi mereka menjadi pudar. Dalam revitalisasi MBS,
partisipasi aktif berbagai kelompok masyarakat dan pihak orang tua dalam
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan program-program
sekolah perlu dibangkitkan kembali. Wujud keterlibatan, bukan hanya dalam bantuan
finansial, tetapi lebih dari itu, dalam pemikiran-pemikiran untuk peningkatan kualitas
sekolah. Masyarakat dan orang tua harus disadarkan bahwa sekolah merupakan
lembaga pendidikan yang perlu didukung oleh semua pihak. Prestasi keberhasilan
sekolah harus menjadi kebanggaan masyarakat dan lingkungannya. Ini berarti,
pelaksanaan MBS memerlukan kesadaran dan partisipasi aktif semua pihak yang
terkait dengan pendidikan di sekolah. Masalahnya, siapa yang harus
mengembangkan partisipasi orang tua dan masyarakat? Jawaban praktisnya adalah
bahwa pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah, pendidik dan tenaga
kependidikan lain, harus menggunakan berbagai strategi dan daya untuk mendorong
masyarakat dan orang tua menjadi bagian integral dari sistem sekolah, beserta
seluruh kegiatannya.
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dan kementerian agama harus belajar
banyak dari pengalaman-pengalaman di negara lain yang sudah berhasil, kemudian
memodifikasi, mengadaptasi, merumuskan, dan mengembangkan model yang khas
sesuai dengan karakteristik masyarakat, situasi, dan kondisi aktual serta budaya, dan
lingkungan sekolah. Hal ini penting, agar revitalisasi MBS dapat diterima oleh semua
pihak serta berbagai lapisan masyarakat yang berkepentingan dan bertanggung
jawab terhadap proses pendidikan di sekolah.
3.Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas.
4. Menurut saya, penerapan MBS di sekolah tersebut sudah efektif. Karena Bpk Johan
merupakan seorang kepala sekolah yang baik juga. Kepala sekolah merupakan
kunci terlaksananya MBS di sekolah.
Sehubungan dengan MBS, kepala sekolah dituntut untuk senantiasa meningkatkan
efektivitas kinerja. Dengan begitu, MBS sebagai paradigma baru pendidikan dapat
memberikan hasil yang memuaskan.
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif seperti BPK Johan dalam MBS dapat
dilihat berdasarkan kriteria berikut:
● Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik, lancar, dan produktif.
● Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
● Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat
melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan
pendidikan
● Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat
kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.
● Bekerja dengan tim manajemen secara efektif.
● Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA