Anda di halaman 1dari 32

Abstrak

Penelitian Tindakan Sekolah oleh sedangkan pelaksanaan pembelajaran di kelas


Viktorinus Rema Gare,S.Pd. 2017. Upaya hanya 56,6 % belum mencapai indikator
Menigkatkan Kompetensi Pedagogik guru keberhasilan minimal yakni 70% - 85%. Pada
dalam Perencanaan dan Pelaksanaan siklus 2, terlihat peningkatan yang sangat
pembelajaran melalui Supervisi Akademik menggembirakan, dimana kemampuan guru
Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Bajawa dalam merencanakan pembelajaran menjadi
Utara Tahun Pelajaran 2017/2018. 82,6 % atau meningkat 6,8 % dari siklus 1 .
Sedangkan kemampuan guru dalam
Latar belakang permasalahan dari penelitian pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas
tindakan kelas ini adalah Kompetensi juga meningkat yaitu 72,2 % atau meningkat
Pedagogik guru dalam hal perencanaan dan 15,9 % dari siklus 1. Karena pada siklus 2
pelaksanaan pembelajaran oleh guru . prosentase kemampuan guru dalam membuat
Rumusan permasalahan dari penelitian ini “ perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan
Apakah kompetensi Pedagogik guru dalam pembelajaran sudah ada peningkatan yakni
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 82,6 % dan 72,2 %, maka kegiatan
dapat ditingkatkan melalui supervisi pengamatan/observasi pada penelitian ini
akademik ?” Penelitian ini bertujuan, tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya,
Membantu guru mengembangkan karena indikator keberhasilan dari penelitian
kemampuannya menyusun perencanaan ini terpenuhi yakni 70 % - 85 %. Melihat data
pembelajaran demi pencapaian tujuan perolehan hasil penelitian dalam kegiatan
pembelajaran secara efektif, Meningkatkan penelitian tindakan sekolah ini, dapat
kualitas pengelolaan pembelajaran sehingga disimpulkan bahwa supervisi akademik yang
peserta didik dapat berperan aktif pada setiap dilakukan oleh kepala sekolah terhadap 5
kegiatan pembelajaran yang berdampak pada (lima) orang guru berhasil meningkatkan
peningkatan prestasi peserta didik, dan kompetensi pedagogik mereka dalam
Meningkatkan profesionalitas guru sebagai menyusun Perencanaan Pembelajaran dan
pendidik untuk meningkatkan kualitas penerapan dari materi ajar yang telah
pendidikan di sekolah. Penelitian ini direncanakan dalam pelaksanaan
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bajawa Utara pembelajaran di kelas.
dengan subjek penelitian 5 (lima) orang guru. Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik,
Pada siklus 1 kemampuan guru dalam Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan
merencanakan pembelajaran yakni 73,8 % pembelajaran

PENDAHULUAN

U
paya memperbaiki dan pengembangan perencanaan, serta pola
meningkatkan mutu pendidikan pengembangan manajerialnya, pemberdayaan
seakan tidak pernah berhenti. guru dan restrukturisasi model model
Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, pembelajaran.
dan akan dilaksanakan. Reformasi pendidikan
Reformasi pendidikan tidak cukup
adalah restrukturisasi pendidikan, yakni
hanya dengan perubahan dalam sektor
memperbaiki pola hubungan sekolah dengan
kurikulum, baik struktur maupun prosedur
lingkungannya dan dengan pemerintah, pola
penulisannya. Pembaharuan kurikulum akan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan oleh guru.
praktik pembelajaran di dalam maupun di luar Kondisi tersebut tentu tidak bisa
kelas. Keberhasilan implementasi kurikulum dibiarkan terus menerus, tetapi harus ada
sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru solusi dan tindakan nyata dari kepala sekolah
yang akan menerapkan dan sebagai penanggungjawab keberhasilan
mengaktualisasikan kurikulum tersebut. pendidikan di sekolahnya. Para guru tersebut
Tidak jarang kegagalan implementasi harus mendapatkan pembinaan agar mampu
kurikulum disebabkan oleh kurangnya meningkatkan kemampuannya dalam
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan menyusun rencana , pelaksanaan dan
guru dalam memahami tugas tugas yang penilaian pembelajaran oleh guru . Kepala
harus dilaksanakannya. Hal itu berarti bahwa sekolah perlu melakukan suatu tindakan
guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran melalui supervisi akademik untuk membantu
menjadi kunci atas keterlaksanaan kurikulum meningkatkan kemampuan mereka dalam
di sekolah. menyelesaikan permasalahan yang
Dalam kurikulum 2004, guru diberi dihadapinya.
kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, Sehubungan dengan hal tersebut, maka
bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai masalah penelitian penulis rumuskan dalam
dengan kondisi sekolah dan daerahnya, dan bentuk pertanyaan penelitian sebagai yaitu,“
menjabarkannya menjadi persiapan mengajar Apakah kompetensi Pedagogik guru dalam
yang siap dijadikan pedoman pembentukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
kompetensi peserta didik. dapat ditingkatkan melalui supervisi
Guru yang profesional harus memiliki 5 akademik ?”
(lima) kompetensi yang salah satunya adalah
Upaya peningkatan kemampuan guru
kompetensi penyusunan rencana
dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran. Namun dalam kenyataannya
pembelajaran dapat dilakukan dengan
masih banyak guru yang belum mampu
berbagai cara diantaranya melalui pelatihan,
menyusun rencana pembelajaran sehingga hal
seminar, workshop, menyediakan berbagai
ini secara otomatis berimbas pada kualitas out
panduan dan modul. Namun setelah
put yang dihasilkan dalam proses
mempertimbangkan berbagai kelebihan dan
pembelajaran.
kekurangannya, maka pembinaan yang
Permasalahan yang dijumpai di SMP
terencana dan berkesinambungan dalam
Negeri 2 Bajawa Utara mencakup
supervisi akademik melalui tehnik supervisi

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 2


antara lain, wawancara (perseorangan), Meningkatkan kualitas pengelolaan
Observasi, dokumentasi dan penilaian diri pembelajaran sehingga peserta didik dapat
sendiri dianggap lebih efektif karena setiap berperan aktif pada setiap kegiatan
permasalahan yang ditemukan bisa langsung pembelajaran yang berdampak pada
dicarikan solusi bersama dan waktunya bisa peningkatan prestasi peserta didik dan
disesuaikan dengan kemampuan masing meningkatkan profesionalitas guru sebagai
masing guru. Dalam pelaksanaannya kepala pendidik untuk meningkatkan kualitas
sekolah akan dibantu oleh beberapa guru/ pendidikan di sekolah.
wakasek yang dianggap telah memiliki Penelitian tindakan ini diharapkan dapat
pengetahuan yang cukup. bermanfaat bagi berbagai kalangan,antara
Alternatif pemecahan masalah seperti lain,bagi kepala sekolah dapat lebih
yang dijelaskan di atas adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam melakukan
melakukan identifikasi masalah pembelajaran pembinaan kepada para guru melalui
oleh guru dimana kepala sekolah membuat supervisi akademik,bagi para guru dapat
perencanaan supervisi akademik dengan memberikan manfaat yang besar dalam
menggunakan pedoman supervisi akademik membantu memecahkan masalah yang
yang telah ada yang meliputi indikator: a) berhubungan dengan penyusunan
penentuan tujuan supervisi akademik, b) perencanaan ,pelaksanaan dan penilaian
jadwal pelaksanaan supervisi akademik, c) hasilpembelajaran,sehingga mampu
teknik supervisi akademik, d) instrumen meningkatkan kualitas pembelajaran yang
supervisi akademik, e) pelaksanaan supervisi akan berdampak pada peningkatan hasil
akademik, f) pemberian umpan balik pembelajaran.
(feedback) dan rencana tindak lanjut. Indikator keberhasilan dari pelaksanaan
Tujuan dari pelaksanaan supervisi supervisi akademik di SMP Negeri 2 Bajawa
akademik di SMP Negeri 2 Bajawa Utara Utara adalah Pencapaian guru dalam
adalah membantu guru mengembangkan perencanaan dan pelakssanaan pembelajaran
kemampuannya menyusun perencanaan minimal baik (nilai akhir antara 70% - 85%)
pembelajaran demi pencapaian tujuan
pembelajaran secara efektif,

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 3


KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Sekolah pendidik dapat berkontribusi secara


SMP Negeri 2 Bajawa Utara maksimal. Namun perlu ketahui
merupakan salah satu SMP dari 4 SMP bahwasannya seorang pendidik juga
Negeri yang ada di Bajawa Utara. Sekolah harus memiliki sebuah kompetensi
yang berdiri tahun 2012 ini berdiri diatas pedagogik.
tanah seluas 18.097 m2 dengan luas
a. Pengertian Kompentensi pedagogik
bangunan 1.503 m2. Saat ini sekolah ini
memiliki 7 rombel terdiri dari kelas VII, Kompetensi Pedagogik merupakan
VII dan IX dengan 201 orang peserta didik. bagian yang tak terpisahkan dari empat
Untuk memberikan pelayanan terhadap kompetensi utama yang harus dimiliki
sejumlah peserta didik tersebut, sekolah ini seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik,
memiliki tenaga pengajar sebanyak 11 orang, kepribadian, sosial, dan profesional.
yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 1 Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan
orang wakil kepala sekolah, 4 orang guru PNS seorang guru dalam mengelola proses
dan 6 orang GTT dengan latar belakang pembelajaran peserta didik.Tim Direktorat
pendidikan terakhir berjenjang S1 dari Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu
berbagai jurusan pendidikan. Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2006)
telah merumuskan secara substantif
B. Kajian Teori kompetensi pedagogik yang mencakup
1. Kompetensi Pedagogik kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan
Guru dalam mendidik tentu tidak
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
turun dengan tangan kosong akan
pengembangan peserta didik untuk
tetapi selalu memiliki bekal sebagai
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dasar yang akan diberikan kepada
dimilikinya.Kompetensi dapat diartikan
anak didiknya. Hal dasar yang harus
sebagai pengetahuan, keterampilam dan
dimiliki seorang pendidik ialah
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang
kompetensi. Secara umum kompetensi
yang telah menjadi bagian dari dirinya
merupakan kemampuan inovasi dari
sehingga ia dapat melakukan perilaku-
daya fisik dan daya pikir.Hal tersebut
perilaku kognitif, efektif dan pskimotorik
sangat dibutuhkan sehingga dalam
dengan sebaik-baiknya.
pelaksanaan pemberian ilmu seorang

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 4


Dari pengertian di atas perlu diketahui pedagogik ialah, antara lain kedewasaan,
juga bahwa banyak para ahli Langeveld berpendapat seorang pendidik
mendefinisikannya dengan cara yang harus orang dewasa,sebab hubungan antara
berbeda akan tapi masih dalam satu konteks anak dengan orang yang belum dewasa tidak
yang sama. Adapun pengertian dari dapat menciptakan situasi pendidik dalam arti
kompetensi pedagogik dari para ahli yang sebenarnya. Identifikasi norma,artinya
diantaranya: menjadi satu dengan norma yang disampaikan
kepada anak,misalnya pendidikan agama
Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda)
tidak akan berhasil diberikan oleh orang yang
pedagogik adalah ilmu yang mempelajari
sekedar tahu tentang agama tetapi tidak
masalah membimbing anak ke arah tujuan
menganut agama yang diajarkan tersebut;di
tertentu, yaitu supaya kelak ia “mampu secara
sinilah letak keistimewaan pekerjaan
mandiri menyelesaikan tugas hidupnya”.
mendidik,dimana mendidik anak itu tidak
Menurut Suwarno istilah pedagogi berarti
hanya sekedar persoalan teknis saja
pendidikan, yang lebih menekankan kepada
menguasai bahan atau cara menyampaikan
praktek, menyangkut kegiatan mendidik,
saja,Tetapi juga persoalan batin dalam arti
kegiatan membimbing anak. Pedagogik
pendidik harus menjadi satu dengan norma
merupakan suatu teori yang secara teliti, kritis
yang disampaikan kepada anak didik.
dan objektif mengembangkan konsep-
Identifikasi dengan anak,artinya pendidik
konsepnya mengenai hakekat manusia,
dapat menempatkan diri dalam kehidupan
hakekat anak, hakekat tujuan pendidikan serta
anak,hingga usaha pendidikan tidak
hakekat proses pendidikan.
bertentangan dengan kodrat
Menurut Kunandas Pendidikan adalah
anak.Knowledge,mempunyai pengetahuan
hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah
yang cukup perihal pendidikan
– ibu – anak, dimana terjadi pembudayaan
Skill,mempunyai keterampilan mendidik,
anak. Dia berproses untuk akhirnya
Attitude,mempunyai sikap jiwa yang positif
membudaya
terhadap pendidikan
sendiri sebagai manusia purnawan.
Pendidikan adalah hidup bersama dalam 2. Pengertian Rencana Pelaksanaan
kesatuan tritunggal ayah – ibu – anak, dimana Pembelajaran
terjadi pelaksanaan nilai-nilai, dengan mana
RPP (Rencana Pelaksanaan
dia berproses untuk akhirnya bisa
Pembelajaran) merupakan pegangan seorang
melaksanakan sendiri sebagai manusia
guru dalam menajar di dalam kelas. RPP
purnawan. Syarat-syarat kompetensi

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 5


dibuat oleh seorang guru untuk membantu muka untuk satu pertemua atau lebih. RPP
dalam mengajar supaya selesai dengan dikembangkan dengan rinci dari materi
Kompetensi Dasar Standar Kompetensi pada pokok ataupun tema tertentu yang mengacu
hari itu. pada silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
3. Hakikat RPP Menurut Ahli
Kompetensi Dasar (KD).
Menurut Permendikbud Nomor 65
Setiap pendidik pada suatu pendidikan
Tahun 2013 tentang Standar Proses,
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dan sistematis agar pembelajaran
(RPP) merupakan suatu rencana kegiatan
berlangsung secara interaktif,memotivasi
pembelajaran tatap muka untuk satu
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
pertemuan ataupun lebih. RPP
memberikan ruang yang cukup bagi
brekembang dari silabus untuk lebih
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
mengarahkan kegiatan pembelajaran
dengan bakat, minat, dan perkembangan
sperta didik untuk mencapai Kompetensi
fisik serta psikologis siswa. RPP disusun
Dasar.
berdasarkan KD atau subtema dan
Dan selanjutnya menurut Permandikbud dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
81A Tahun 2013 lampiran IV tentang lebih.
Implementasi Kurikulum Pedoman
Setiap pedidik pada pendidikan
Umum Pembelajaran, yang pertama
berkewajiban menyusun RPP dengan lengkap
dalam pembelajaran menurut standar
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
proses merupakan perencanaan
secara interaktif, efisien, menyenangkan,
pembelajaran yang diwujudkan dengan
menantang, inspiratif, motivasi siswa untuk
kegiatan dalam penyusunan suatu
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP
yang cukup untuk prakarsa, kreativitas, serta
merupakan sebuah rencana pembelajaran
kemandirian yang sesuai bakat, minat, serta
yang dikembangkan dengan rinci dari
perkembangan fisik serta psikologis siswa.
materi pokok atau tema tertentu mengacu
pada silabus. 4. Komponen dan sistematika RPP

Meurut Panduan Teknis Penyusunan Menurut Permendikbud Nomor 81 A


RPP di Sekolahan Dasar, RPP merupakan Tahun 2013 Lampiran IV tentang
sebuah rencana kegiatan pembelajaran tatap Implemenatasi Kurikulum Pedoman

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 6


Pembelajaran, RPP paling sedikit Menurut Achjar Chalil,Pembelajaran
memuat:Tujuan pembelajaranMateri merupakan proses interaksi peserta didik
pembelajaran,Metode pembelajaran,Sumber dengan pendidik dan sumber belajar pada
belajar,Penilaian suatu lingkungan belajar.

1. Langkah-langkah mengembangkan RPP Menurut David Ausubel,Menurutnya teori


belajar yaitu teori belajar bermakna, belajar
Pengembangan RPP disusun dengan
dapat diklasifikasikan dalam dua dimensi
mengakomondasikan pembelajaran tematik
yaitu:Dimensi yang berhubungan dengan
atau RPP tematik. RPP tematik meripakan
cara informasi atau materi pelajaran
suatu rencana pembelajaran tematik terpadu
disajikan kepada siswa melalui penerimaan
yang telah dikembangkan dengan terinci dari
atau penemuan.Dimensi yang menyangkut
subuah tema. Langkah-langkah
cara bagaimana siswa dapat mengabaikan
pengembangan RPP tematik yaitu:Mengkaji
informasi pada struktur kognitif yang ada,
silabus,Mengidentifikasi materi
Struktur kognitif adalah fakta, konsep, dan
pembelajaran,Menentukan,tujuan,Mengemba
generalisasinya yang telah dipelajari dan
ngkan kegiatan Pembelajaran,Penjabaran
diingat siswa.
jenis penilaian,Menentukan alokasi
waktu,dan Menentukan sumber belajar Dalam implementasinya teori ini terdiri
dari dua fase, yaitu mula-mula ia menyangkut
Pengertian Pembelajaran menurut para ahli, pemberian “the organizer” atau materi
Menurut Rahil Mahyuddin,Pembelajaran pendahuluan diberikan sebelum kegiatan
merupakan perubahan tingkah laku yang berlangsung dan dalam tingkat abstraksi, fase
melibatkan ketrampilan kognitif yaitu berikutnya dimana organisasinya lebih
penguasaan ilmu dan perkembangan spesifik dan terarah.
kemahiran intelek.

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 7


Menurut G.A Kimbleg,Pembelajaran salah satu kompetensi di antara sekian
merupakan perubahan kekal secara relatif kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi
dalam keupayaan kelakukan akibat latihan tersebut merupakan perpaduan antara
yang diperkukuh. kemampuan dan motivasi. Betapapun
tingginya kemampuan seseorang, ia tidak
Menurut Syaiful Sagala,Pembelajaran
akan bekerja secara profesional apabila ia
merupakan membelajarkan siswa
tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi
menggunakan asas pendidikan maupun
dalam mengerjakan tugas-
teori belajar yang merupakan penentu
tugasnya.Sebaliknya, betapapun tingginya
utama keberhasilan pendidikan.
motivasi kerja seseorang,ia tidak akan bekerja
Pembelajaran merupakan proses
secara profesional apabila ia tidak memiliki
komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan
kemampuan yang tinggi dalam mengerjakan
pihak guru sebagai pendidik, sedangkan
tugas-tugasnya.
belajar oleh peserta didik.
Selaras dengan penjelasan ini adalah satu
Menurut Briggs,Pembelajaran merupakan teori yang dikemukakan oleh Glickman
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi (1981). Menurutnya ada empat prototipe guru
si belajar sedemikian rupa sehingga si dalam mengelola proses pembelajaran.
belajar itu memperoleh kemudahan dalam Prototipe guru yang terbaik,menurut teori ini,
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. adalah guru prototipe profesional. Seorang
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi guru bisa diklasifikasikan ke dalam prototipe
hasil memang mudah dilihat dan ditentukan profesional apabila ia memiliki kemampuan
kriteriannya, akan tetapi hal ini dapat tinggi (high level of abstract) dan motivasi
mengurangi makna proses pembelajaran kerja tinggi (high level of commitment).
sebagai proses yang mengandung nilai-nilai Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan
pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
Para pakar pendidikan telah banyak
dan Kompetensi Guru ditegaskan bahwa
menegaskan bahwa seseorang akan bekerja
setiap guru wajib memenuhi standar
secara profesional apabila ia memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi guru
kompetensi yang memadai. Maksudnya
yang berlaku secara nasional. Kompetensi
adalah seseorang akan bekerja secara
guru meliputi kompetensi pedagogik,
profesional apabila ia memiliki kompetensi
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
secara utuh. Seseorang tidak akan bisa bekerja
dan kompetensi professional. Di dalam
secara profesional apabila ia hanya memenuhi

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 8


permendiknas tersebut dirinci kompetensi yang sama, silabus yang sesuai dengan
inti guru dan kompetensi guru dalam mata kondisi sekolah dan daerahnya, dan
pelajaran. menjabarkannya menjadi persiapan mengajar
Dalam kompetensi pedagogik, yang siap dijadikan pedoman pembentukan
disebutkan beberapa kompetensi inti yang kompetensi peserta didik.
harus dikuasai oleh seorang guru mata Penyusunan Rencana Pelaksanaan
pelajaran, diantaranya sebagai Pembelajaran (RPP)
berikut:mengembangkan kurikulum yang Dalam rangka mengimplementasikan
terkait dengan mata pelajaran yang pogram pembelajaran yang sudah dituangkan
diampu,memahami prinsip prinsip di dalam silabus, guru harus menyusun
pengembangan kurikulum,menentukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
tujuan pembelajaran yang RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
diampu,menentukan pengalaman belajar melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
yang sesuai untuk mencapai tujuan laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap
pembelajaran yang diampu,memilih materi Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang
pembelajaran yang diampu yang terkait tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang
dengan pengalaman belajar dan tujuan langsung berkait dengan aktivitas
pembelajaran,menata materi pembelajaran pembelajaran dalam upaya pencapaian
secara benar sesuai dengan pendekatan yang penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
dipilih dan karakteristik peserta didik, Silabus merupakan pegangan guru dalam
Mengembangkan indikator dan instrumen pelaksanaan pembelajaran yang sifatnya
penilaian,menyelenggarakan pembelajaran masih umum/luas. Silabus tersebut sebaiknya
yang mendidik,memahami prinsip prinsip disusun sebagai program yang harus dicapai
perancangan pembelajaran yang selama satu semester\ atau satu tahun ajaran.
mendidik,mengembangkan,komponenkomp Untuk pegangan dalam jangka waktu yang
onen rancangan pembelajaran,menyusun lebih pendek,guru harus membuat program
rancangan pembelajaran yang lengkap, baik pembelajaran yang disebut rencana
untuk kegiatan di dalam kelas,laboratorium, pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini
maupun lapangan. merupakan satuan atau unit program
Dalam kurikulum 2004, guru diberi pembelajaran terkecil untuk jangka waktu
kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, mingguan atau harian yang berisi rencana
bahkan membuat sendiri atau bersama-sama penyampaian suatu pokok atau satuan
dengan guru-guru lain dalam mata pelajaran

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 9


bahasan tertentu atau satu tema yang akan membantu guru mengembangkan
dibahas. kemampuannya mengelola proses
Isi dan alokasi waktu setiap RPP ini pembelajaran demi pencapaian tujuan
tergantung kepada luas dan sempitnya akademik. Supervisi akademik merupakan
pokok/satuan bahasan yang dicakupnya. upaya membantu guru-guru
Misalnya suatu pokok/satuan bahasan yang mengembangkan kemampuannya mencapai
membutuhkan waktu hanya 2 jam pelajaran, tujuan akademik. Dengan demikian,
mungkin bisa selesai diajarkan dalam satu kali berarti, esensial supervisi akademik adalah
pertemuan saja. Tetapi pokok/satuan bahasan membantu guru mengembangkan
yang membutuhkan waktu 4 jam pelajaran kemampuan profesionalismenya.
perlu disampaikan dalam dua kali pertemuan. Mengembangkan kemampuan dalam
Supaya tidak terlalu kaku/rigid, tidak perlu konteks ini janganlah ditafsirkan secara
membuat RPP untuk setiap kali pertemuan sempit, semata-mata ditekankan pada
secara terpisah-pisah, namun bisa diatur untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan
satu RPP misalnya mencakup materi mengajar guru, melainkan juga pada
pembelajaran untuk 3-4 kali pertemuan. peningkatan komitmen(commitmen) atau
Komponen-komponen RPP ini lebih rinci kemauan (willingness) atau motivasi
dan lebih spesifik dibandingkan dengan (motivation) guru, sebab dengan
komponen-komponen dalam silabus. Bentuk meningkatkan kemampuan dan motivasi
RPP yang dikembangkan pada berbagai kerja guru, kualitas akademik akan
daerah atau sekolah mungkin berbeda-beda, meningkat.
tetapi isi dan prinsipnya seharusnya sama. Di dalam Peraturan menteri Pendidikan
Komponen minimal yang ada dalam RPP Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun
adalah tujuan pembelajaran, materi 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
pembelajaran, metode pembelajaran, sumber ditegaskan bahwa salah satu kompetensi yang
belajar, penilaian hasil belajar. harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah
Pembinaan Guru melalui Supervisi kompetensi supervisi. Dengan Permendiknas
Akademik Kepala Sekolah tersebut berarti seorang kepala sekolah harus
Salah satu program yang dapat kompeten dalam melakukan supervisi
diselenggarakan dalam rangka akademik terhadap guru-guru yang
pemberdayaan guru adalah supervisi dipimpinnya
akademik (supervisi akademik).Supervisi Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah
akademik adalah serangkaian kegiatan melaksanakan supervisi akademik.Untuk

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 10


melaksanakan supervisi akademik secara pembelajaran. Namun satu hal yang perlu
efektif diperlukan keterampilan konseptual, ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan
interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; penilaian kinerja bukan berarti selesailah
2007).Oleh sebab itu, setiap Kepala Sekolah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan
harus memiliki dan menguasai konsep harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya
supervisi akademik yang meliputi: pengertian, berupa pembuatan program supervisi
tujuan dan fungsi, prinsipprinsip,dan dimensi- akademik dan melaksanakannya dengan
dimensi substansi supervisi akademik. sebaik-baiknya.
Konsep supervisi akademik Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian Tujuan supervisi akademik
kegiatan membantu guru mengembangkan adalah,membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses kompetensinya, mengembangkan
pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum,mengembangkan kelompok kerja
pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; guru, dan membimbing penelitian tindakan
2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007,
penilaian kinerja guru dalam mengelola Sergiovanni, 1987).
pembelajaran. Sergiovanni (1987) Supervisi akademik merupakan salah satu
menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian (fungsi mendasar (essential function) dalam
kinerja guru dalam supervisi akademik adalah keseluruhan program sekolah (Weingartner,
melihat kondisi nyata kinerja guru untuk 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et
menjawab pertanyaan-pertanyaan,misalnya al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi
apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, sebagai sumber informasi bagi pengembangan
apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan profesionalisme guru.
siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas Prinsip-prinsip supervisi akademik,
mana dari keseluruhan aktivitas di dalam Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai
kelas itu yang bermakna bagi guru dan kondisi sekolah.Sistematis artinya
murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dikembangan sesuai perencanaan program
dalam mencapai tujuan akademik?, apa supervisi yang matang dan tujuan
kelebihan dan kekurangan guru dan pembelajaran. Objektif artinya masukan
bagaimana cara mengembangkannya?. sesuai aspek-aspek instrumen.Realistis
Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan artinya berdasarkan kenyataan
pertanyaan ini akan diperoleh informasi sebenarnya.Antisipatif artinya mampu
mengenai kemampuan guru dalam mengelola menghadapi masalah-masalah yang mungkin

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 11


akan terjadi. Konstruktif artinya pembelajaran. Supervisi akademik merupakan
mengembangkan kreativitas dan inovasi guru upaya membantu guru-guru mengembangkan
dalam mengembangkan proses pembelajaran. kemampuannya mencapai tujuan
Kooperatif artinya ada kerja sama yang baik pembelajaran. Dengan demikian, esensi
antara supervisor dan guru dalam supervisi akademik itu sama sekali bukan
mengembangkan pembelajaran.Kekeluargaan menilai kinerja guru dalam mengelola proses
artinya mempertimbangkan saling asah, asih, pembelajaran,melainkan membantu guru
dan asuh dalam mengembangkan mengembangkan kemampuan
pembelajaran. Demokratis artinya supervisor profesionalismenya.
tidak boleh mendominasi pelaksanaan Meskipun demikian, supervisi akademik
supervisi akademik. Aktif artinya guru dan tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja
supervisor harus aktif berpartisipasi.Humanis guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila
artinya mampu menciptakan hubungan di atas dikatakan,bahwa supervisi akademik
kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, merupakan serangkaian kegiatan membantu
ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor guru mengembangkan kemampuannya
(Dodd,1972).Berkesinambungan (supervisi mengelola proses pembelajaran, maka menilai
akademik dilakukan secara teratur dan unjuk kerja guru dalam mengelola proses
berkelanjutan oleh Kepala serkolah.Terpadu, pembelajaran merupakan salah satu kegiatan
artinya menyatu dengan dengan program yang tidak bisa dihindarkan prosesnya.
pendidikan.Komprehensif artinya memenuhi Penilaian kinerja guru dalam mengelola
ketiga tujuan supervisi akademik di atas. proses pembelajaran sebagai suatu proses
Supervisi akademik sama sekali bukan pemberian estimasi mutu kerja guru dalam
penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila mengelola proses pembelajaran, merupakan
tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya bagian integral dari serangkaian kegiatan
dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi supervisi akademik. Agar supervisi akademik
kualitas keberadaan guru dalam memenuhi dapat membantu guru mengembangkan
kepentingan akreditasi guru belaka. kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya
Hal ini sangat berbeda dengan konsep terlebih dahulu perlu diadakan penilaian
supervisi akademik. Secara konseptual, kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan
supervisi akademik adalah serangkaian aspek yang perlu dikembangkan dan cara
kegiatan membantu guru mengembangkan mengembangkannya.
kemampuannya mengelola proses
pembelajaran demi pencapaian tujuan

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 12


METODE PENELITIAN

A. Pentahapan Penelitian Tindakan pendukung lainnya seperti lembar


observasi/Pengamatan
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan,
B. Lokasi dan Waktu penelitian
yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dan
refleksi, dan dilakukan minimal dalam dua Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2
siklus. Bajawa Utara sejak bulan Oktober sampai
Pada tahap persiapan dibuat dibuat skenario bulan November.
kegiatan, jadwal waktu , tempat serta sarana Jadwal Penelitian Tindakan Sekolah
No. Kegiatan Waktu
1. Membuat proposal 21 s.d. 22 Oktober 2017
2. Merevisi proposal 23 s.d. 24 September 2017
3. Melaksanakan PTS 01 Oktober s.d. 24 November 2017
4. Membuat laporan PTS 25 November s.d. 29 November 2017
5. Mempresentasikan hasil PTS 30 November 2017

C. Subjek Penelitian
D. Tindakan
Penelitian ini ditujukan kepada guru SMP
Negeri 2 Bajawa Utara yang berjumlah 5 (lima) Langkah-langkah PTS yaitu: perencanaan,
orang yaitu : guru mata pelajaran IPS, Bahasa pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Indonesia, IPA, PKn,dan Bahasa Inggris Langkah-langkah PTS seperti Gambar 1
berikut:

Refleksi-I Pengamatan/Pen
gumpulan Data-I

Permasalahan
Perencanaan Pelaksanaan
baru,hasil
Tindakan-II tindakan -II
refleksi
Refleksi - II Pengamatan/pen
gumpulan Data-
II

Bila permasalah Dilanjutkan ke siklus


belum berikutnya
terselesaikan
Gambar 1. Langkah-langkah PTS

1. Siklus 1 Kegiatan ini dilakukan dalam dua siklus


hingga guru dinilai memiliki kemampuan
1.1 Perencanaan
untuk menyusun perencanaan pembelajaran
Penelitian tindakan ini melibatkan 5 orang
yang baik. Dalam setiap siklus supervisor
guru mata pelajaran dari latar belakang
melakukan observasi dan penilaian terhadap
pendidikan keguruan,yang
perkembangan kemampuan setiap guru.
berbeda.Kegiatan ini dilakukan selama 2
1.2 Tindakan dan pengamatan
bulan yaitu sejak bulan Oktober sampai
1.2.1. Langkah pertama.
November,dan dilakukan di sekolah dengan
pengaturan waktu yang lebih fleksibel kepala sekolah mengsupervisi administrasi
sehingga tidak mengganggu jadwal kegiatan pembelajaran yang telah disusun guru dengan
pembelajaran. Sarana yang digunakan dalam instrumen berikut ini
kegiatan ini adalah adminitrasi pembelajaran
seperti silabus, program tahunan, program
semester, RPP dan lain-lain yang disusun
sendiri oleh guru yang bersangkutan sesuai
dengan Standar kompetensi dan Kompetensi
dasar pada masing-masing mata pelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran inilah yang
menjadi bahan acuan untuk menentukan
materi pembinaan terhadap masing-masing
guru, dan sekaligus menjadi alat ukur
keberhasilan penelitian.

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 14


Form 1 : Lembar Observasi/Pengamatan perencanaan pelaksanaan
Komponen Kondisi Skor Keterangan
No Administrasi
Ada Tidak 4 3 2 1 Ketercapaian
Pembelajaran
Program Tahunan 4 = Sangat Baik
Program Semester 3 = Baik
Silabus 2 = Cukup
RPP 1 = Kurang
Kalender Pendidikan
Jadwal Pelajaran
Agenda harian
Daftar Nilai
KKM
Absensi Peserta Didik
Buku Pedoman Guru
Buku Teks Pelajaran
NILAI AKHIR
Keterangan : Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100%
Skor Maksimal( 40 )
Ketercapaian : 86% - 100% = Baik sekali
70% - 85% = Baik
55% - 69% = Cukup
Dibawah 55% = Kurang
Form 2 :Instrumen Cheklist Rencana Pembelajaran
Sekolah/madrasah :
Nama Guru :
Kelas/Semester :
Identitas Mata Pelajaran :
Hari/Tanggal Supervisi Akademik :
BERI
TANDA
N SARAN
ELEMEN PENGAMATAN KOMENTAR
O CENTANG PERBAIKAN
Y TIDA
A K
RPP yang lengkap dan
A sistematis,
memuat komponen:
1 Identitas satuan pendidikan;
2 Identitas mata pelajaran atau
tema/subtema;
3 Kelas/program/semestar
4 Materi pokok
5 Alokasi waktu
6 Kompetensi Dasar yang harus
dikuasai peserta;
Indikator pencapaian
7 kompetensi;
8 Tujuan pembelajaran;
9 Materi ajar;

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 16


10 Metode pembelajaran
11 Media pembelajaran;
Langkah-langkah
12 pembelajaran;
pendahuluan, inti, penutup
13 Sumber belajar
14 Penilaian pembelajaran
PRINSIP PENYUSUNAN
B RPP
Mempertimbangkan
perbedaan
15
kebutuhan setiap peserta
didik;
Mendorong partisipasi aktif
16 peserta didik (pembelajaran
aktif);
Berpusat pada peserta didik
17 untuk
mendorong semangat belajar
Mengembangkan budaya
18
membaca dan menulis;
Memberikan umpan balik dan
tindak lanjut RPP memuat
rancangan program
19 pemberian
umpan balik positif,
penguatan,
pengayaan, dan remedi
Menekankan keterkaitan dan
keterpaduanantara KD, materi
20
pembelajaran, kegiatan
pembelajaran,

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 17


indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan
sumber
belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar
Mengakomodasi
pembelajaran
tematik-terpadu, keterpaduan
21 lintas mata pelajaran, lintas
aspek
belajar, dan keragaman
budaya
Penerapan teknologi
informasi dan
komunikasi secara
22
terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi

Pada kegiatan ini, supervesor melakukan RPP digunakan pada saat pelaksanaan
observasi terhadap Administrasi pembelajaran di kelas setelah dibuat
pembelajaran yang telah disiapkan guru ( kesepakatan jadwal supervisi pelaksanaan
form 1) sekaligus memberikan penilaian pembelajaran ( form 2)
secara kuantitafif dengan pengskoran yang 1.2.2 Langkah kedua
telah ditetapkan selain memberikan Pada tahap ini, dengan menggunakan Form
pengskoran, supervesor (kepala sekolah) juga 3 supervesor melakukan supervisi
memberikan komentar-komentar sehubungan pelaksanaan pembelajaran di kelas sesuai
dengan RPP yang disusun guru sekaligus dengan kesepakatan antara supervesor dengan
menyampaikan saran perbaikannya sebelum guru pada langkah pertama.

Format 3. Lembar Observasi/Pengamatan pelaksanaan Pembelajaran

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 18


SKOR
No Komponen( Uraian)
1 2 3 4 5
A Kegiatan Pendahuluan
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
1
mengikuti proses pembelajaran
Guru melakukan kegiatan appersepsi (mengajikan
pertanyaanpertanyaan
2
yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
3
dasar yang akan dicapai
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
4
kegiatan sesuai silabus
B Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas
1 dan dalam tentng topic/tema materi yang akan dipelajari dari
berbagai sumber
Guru memilih dan menggunakan media dan sumber belajar
2
dengan tepat
Guru menggunakan metode dengan tepat (mengacu pada
3
karakteristik materi dan siswa
Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,
4
media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik
5 serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumebr belajar lainnya
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
6
kegiatan pembelajaran; dan
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
7
laboratorium, studio atau lapangan

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 19


Elaborasi
Guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis
1 yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
2 diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru, baik
secara lisan maupun tertulis
Guru memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
3 menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
4
kooperatif dan kolaboratif
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
5
meningkatkan prestasi belajar
Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan
eksplorasi
6
yang dilakukan, baik secara lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil
7 kerja
individual maupun kelompok
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,
8
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
9 menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
didik
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
1 bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik
Memberikan latihan pengembangan untuk mengaplikasikan
2
hasil eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 20


Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi &
3 elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
4
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
Guru berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam
5
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
6 Guru membantu menyelesaikan masalah
Guru memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
7
pengecekkan hasil eksplorasi
8 Guru memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang
9
kurang/belum berpartisipasi aktif
C Kegiatan Penutup
1 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran
2 Memberikan latihan pengembangan untuk mengaplikasikan
hasil eksplorasi, elaborasi dam konfirmasi
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
3
kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
4
pembelajaran
5 Guru memberikan tugas untuk diselesaikan di rumah
6 Guru merencanakan kegiatan tindal lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan
konseling
dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun
kelompok, sesuai dengan hasil belajar peserta didik
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
7
berikutnya

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 21


D Penilaian
1 Guru melaksanakan penilaian hasil belajar
Guru menyampaikan kompetensi yang telah dicapai kepada
2
siswa
3 Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa
E Komponen Umum
Sajian isi materi pembelajaran terorganisasi dengan tepat
1
(mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, dsb)
2 Antusias siswa
Melaksanakan pembelajaran secara runtut dan/atau mengikuti
3
langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan
4 Penggunaan waktu sesuai yang direncanakan
Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik dan
5
benar

Rekomendasi:

Selama kegiatan Supervisi pelaksanaan pertimbangan kualitas proses dan hasil yang
pembelajaran guru di kelas, supervesor diklasifikasikan sebagai berikut:
mencatat peristiwa/ kejadian yang ditemukan Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari
dengan memberikan penskoran yang sudah komponen
ada dalam form 3 .Keberhasilan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran diskor berdasarkan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Kinerja komponen aspek = 𝑥 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛

Nilai Kinerja:
AMAT BAIK = skor 162 – 220
BAIK = skor 132 – 160
CUKUP = skor 112 – 130
KURANG = skor ≤ 112

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 22


1.2.3. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi ini, guru dan supervisor setelah kegiatan supervisi
Pembina/supervisor bersama dengan guru pelaksanaan pembelajaran di kelas (form 4)
melakukan diskusi ( feed back/umpan balik) Format 4.Daftar Pernyataan Setelah
sehubungan dengan pengelaman yang dialami Observasi
No Pernyataan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Saudara setelah menyajikan
pelajaran ini?
2 Apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan
yang direncanakan ?
3 Dapatkah Saudara menceritakan hal-hal yang
dirasakan memuaskan dalam proses pembelajaran
tadi ?
4 Bagaimana perkiraan Saudara mengenai
Ketercapaian tujuan pembelajaran?
5 Apa yang menjadi kesulitan siswa?
6 Apa yang menjadi kesulitan Saudara?
7 Adakah alternatif lain untuk mengatasi kesulitan
saudara ?
8 Marilah bersama-sama kita identifikasi hal-hal
yang telah mantap dan hal-hal yang perlu
peningkatan,berdasarkan kegiatan yang baru saja
Saudara Lakukan dan pengamatan saya.
9 Dengan demikian, apa yang akan Saudara lakukan
untuk pertemuan berikutnya?
Kesan Umum :
Pesan :

Hasil yang diperoleh dari kegiatan refleksi ini 2. Siklus 2


akan dijadikan sebagai bahan perencanaan dan Kegiatan Perencanaan berdasarkan pada
tindakan yang akan dilakukan pada siklus refleksi dari siklus 1, sementara untuk langkah-
berikutnya. langkah kegiatan tindakan dan pengamatan

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 23


sama dengan siklus 1 dengan memperhatikan kegiatan penelitian dianggap berhasil, tetapi
prioritas permasalahan yang disimpulkan pada sebaliknya apabila belum menunjukan hasil
siklus 1 dan dilanjutkan dengan kegiatan yang di harapkan, maka kegiatan penelitian
refleksi. Apabila hasil refleksi pada siklus 2 akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya
sudah menunjukan adanya peningkatan dengan langkah-langkah kegiatan yang sama
kemampuan guru secara signifikan, maka dengan kegiatan pada siklus 2 ini.

E. Teknik dan alat Pengumpulan Data Lembar observasi yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada contoh di
1. Teknik bawah halaman berikut ( Lampiran )

Teknik pengumpulan data dalam penelitian


ini adalah wawancara, observasi atau G. Teknik Analisis Data
pengamatan 2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam PTS ini Teknik analisis data dilakukan terhadap
sebagai berikut. perencanaan,pelaksanaan, dan penilaian
a. Wawancara menggunakan panduan pembelajaran guru sebagai data awal
wawancara untuk mengetahui kemampuan guru dan hasil observasi yang
kemampuan awal yang dimiliki dilakukan selama proses pembinaan akan
guru tentang Rencana Pelaksanaan dianalisis secara deskriptif untuk mengukur
Pembelajaran. keberhasilan proses pembinaan sesuai dengan
b. Observasi menggunakan lembar tujuan penelitian tindakan sekolah ini.
observasi untuk mengetahui
komponen RPP yang telah dibuat H. Indikator Keberhasilan
dan yang belum dibuat oleh guru
Indikator Keberhasilan Supervisi
.
Akademik
F. Instrumen Penelitian
Indikator keberhasilan dari pelaksanaan
Instrumen penelitian yang digunakan adalah
supervisi akademik di SMP Negeri 2 Bajawa
lembar observasi yang digunakan oleh
Utara adalah :
supervisor untuk mencatat perkembangan
a. Pencapaian guru dalam
kemampuan masing masing guru yang
membuat/mempersiapkan administrasi
dibinanya selama proses penelitian( siklus 1
perencanaan pembelajaran minimal
dan siklus 2).
baik (nilai akhir antara 70% - 85%)

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 24


b. Pencapaian guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dalam kelas minimal baik
(nilai akhir antara 70% - 85%)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan yang dilakukan di bulan November dengan menitikberatkan


SMP Negeri 2 Bajawa Utara ini dilakukan perencanaan dan pelaksanaaan
oleh kepala sekolah melalui tehnik pembelajaran guru di kelas.
supervisi akademik terhadap guru sebagai Hasil observasi / pengamatan pra siklus
upaya untuk meningkatkan atau sebelum siklus 1 dan siklus 2, rata-
kemampuan/kompetensi pedagogik guru rata kemampuan guru dalam
dalam menyusun perencanaan mempersiapkan perencanaan dan
pembelajaran ,pelaksanaan pemebelajaran pelaksanaan pembelajaran dibawah 60%
dan penilaian di kelas. ini dapat dilihat pada grafik kemampuan
Kegiatan yang dilakukan dalam 2 siklus guru berikut ini ;
ini, dilakukan sejak bulan oktober sampai

Grafik1. kemampuan guru pra siklus

Perencanaan
Nama Guru Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 55 %
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 58 %
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 58 %
Theresia Moi Gholo,S.Pd 58 %
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 57 %

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 25


Pra Siklus data Perencanaan Pembelajaran
58.5
58
57.5
57
56.5
56
55.5
55
54.5
54
53.5
Frederikus Sofia Aurelia Aurelis BN Theresia Moi Yohanes D.Bei
C.Laka,S.Pd Tawa Ga,S.Pd Maryathi,S.Pd Gholo,S.Pd Rema,S.Pd.

Pada siklus 1, setelah melakukan yaitu ,73%,83%,75 % dan 70%.,


observasi / pengamatan terhadap sedangkan tingkat keberhasil pelaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas rata-rata kurang
pembelajaran yang dilakukan 5 (lima) belum mencapai indikator keberhasilan
orang guru, ternyata hasil yang diperoleh yakni 70% -85%. Hasil supervisi
adalah satu orang guru skor ketercapaian akademik kepala sekolah pada siklus 1
adalan 68 % (cukup) untuk perencanaan dapat dilihat pada grafik kemampuan guru
pembelajaran dan 4 (empat) guru lainnya berikut ini:
rata - rata tingkat keberhasilannya baik

Perencanaan Pelaksanaan
Nama Guru Pembelajaran Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 73 57
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 75 60
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 83 51
Theresia Moi Gholo,S.Pd 70 56
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 68 59

Grafik1. Kemampuan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 26


90
80
70
60
50
40
30 Perencanaan
20
10
0 Pelaksanaan
Pembelajaran

Melihat hasil yang diperoleh pada menyusun Rencana Pelaksanaan


kegiatan siklus 1, maka dilakukan Pembelajaran(RPP) hingga bisa mencapai
tindakan penelitian pada siklus 2 dengan hasil minimal 70 - 85 %.
menggunakan hasil tindakan siklus 1 Pada kegiatan siklus 2 diperoleh
sebagai bahan masukan dalam hasil yang cukup menggembirakan yang
perencanaan kegiatan siklus ini dengan memberikan indikasi tercapainya tujuan
tujuan untuk lebih meningkatkan dan penelitian tindakan ini. Hasil yang
menguatkan kemampuan guru dalam diperoleh dapat kita lihat sebagai berikut:

Perencanaan Pelaksanaan
Nama Guru Pembelajaran Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 78 72
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 90 75
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 85 73
Theresia Moi Gholo,S.Pd 80 71
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 80 70

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 27


Grafik 2.Kemampuan Guru Setelah Siklus 2

90
80
70
60
50
40
30
20 Perencanaan Pembelajaran
10
0 Pelaksanaan Pembelajaran

Karena kemampuan guru pada pembelajaran berikut; sebelum siklus 1


perencanaan dan pelaksanaan (pra siklus, rata –rata perencanaan dari
pembelajaran di siklus 2 telah mencapai kelima guru yang menjadi sampel
indikator keberhasilan pada penelitian ini kegiatan penelitian tindakan sekolah
yakni 70% - 85%, maka kegiatan tidak ini, 57,2 % (perencanaan) . Ketika pada
perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. siklus 1 kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran dan
Dari data yang dikumpulkan sebelum dan
pelaksanaan pembelajaran di kelas,
selama proses penelitian tindakan, kita
meningkat yaitu , 73,8 % (perencanaan)
dapat melihat adanya peningkatan
meningkat 16,2 % dan 56,6 %
kemampuan guru pada masing-masing
(pelaksanaan) masih dibawah standar
komponen perencanaan pembelajaran dan
minimal dari indikator keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran sebagai
(70%-85%)
berikut:
2. Walaupun siklus 1 sudah ada
1. Pada perencanaan dan pelaksanaan
peningkatan dari pra siklus, tetapi
pembelajaran yang dilakukan guru,
belum mencapai indikator keberhasilan
terlihat ada peningkatan dari pra siklus
dalam penelituan ini yakni 70 % - 85
sampai pada siklus 1 dan siklus 2.
%, maka kegiatan pengamatan
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari
/observasi dilanjutkan pada siklus 2.
grafik rata-rata kemampuan guru dalam
3. Pada siklus 2, terlihat peningkatan yang
perencanaan dan pelaksanan
sangat menggembirakan, dimana
PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 28
kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran sudah ada peningkatan
pembelajaran menjadi 82,6 % atau yakni 82 ,6 % dan 72,2 %, maka
meningkat 6,8 % dari siklus 1 . kegiatan pengamatan/observasi pada
Sedangkan kemampuan guru dalam penelitian ini tidak dilanjutkan pada
pelaksanaan proses belajar mengajar di siklus selanjutnya, karena indikator
kelas juga meningkat yaitu 72,2 % atau keberhasilan dari penelitian ini
meningkat 15,9 % dari siklus 1 terpenuhi yakni 70 % - 85 %.
4. Pada siklus 2 prosentase kemampuan 5. Keberhasilan dari penelitian ini dapat
guru dalam membuat perencanaan didilihat dari grafik berikut ini;
pembelajaran dan pelaksanaan
Perencanaan pelaksanaan
Perlakuan pembelajaran pembelajaran
Pra Siklus 57,2 56,4
Siklus I 73,8 56,6
Siklus II 82,6 72,2

Grafik perbandingankemampuan
guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran
(indikator keberhasilan ,70%-85%)
100
80
60
40
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Perencanaan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran

Melihat data perolehan hasil penelitian ini dimungkinkan karena adanya kerja
dalam kegiatan penelitian tindakan sama yang baik antara kepala sekolah
sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa sebagai supervisor dengan para guru
supervisi akademik yang dilakukan oleh tersebut, yang didukung oleh adanya
kepala sekolah terhadap 5 orang guru, motivasi dan bimbingan dari kepala
berhasil meningkatkan kompetensi sekolah sehingga para guru memiliki
pedagogik mereka dalam menyusun antusiasme yang besar untuk dapat
Perencanaan Pembelajaran dan meningkatkan kemampuan mereka
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal masing-masing dalam menyusun Rencana

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 29


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan pada pelaksanaan proses
efektif dan semangat yang tinggi dalam pembelajaran di kelas.
pengembangan materi ajar yang sudah

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Penelitian pembelajaran di kelas hanya 56,6


Dari Proses Penelitian Tindakan % belum mencapai indikator
sekolah yang di lakukan di SMPN 2 keberhasilan minimal yakni 70% -
Bajawa Utara yang berjudul 85%.
Meningkatkan Kompetensi Pedagogik 2. Walaupun siklus 1 sudah ada
Guru dalam Perencanaan dan peningkatan dari pra siklus
pelaksanan pembelajaran di kelas khususnya di perencanaan, tetapi
melalui Supervisi Akademik Kepala belum mencapai indikator
sekolah dapat disimpulkan bahwa : keberhasilan dalam penelituan ini
1. Pada perencanaan dan yakni 70 % - 85 %, maka kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang pengamatan /observasi dilanjutkan
dilakukan guru, terlihat ada pada siklus 2.
peningkatan dari pra siklus sampai 3. Pada siklus 2, terlihat peningkatan
pada siklus 1 dan siklus 2. yang sangat menggembirakan,
Peningkatan tersebut dapat dilihat dimana kemampuan guru dalam
dari grafik rata-rata kemampuan merencanakan pembelajaran
guru dalam perencanaan dan menjadi 82,6 % atau meningkat
pelaksanan pembelajaran berikut; 6,8 % dari siklus 1 . Sedangkan
sebelum siklus 1 (pra siklus, rata – kemampuan guru dalam
rata perencanaan dari kelima guru pelaksanaan proses belajar
yang menjadi sampel kegiatan mengajar di kelas juga meningkat
penelitian tindakan sekolah ini, yaitu 72,2 % atau meningkat 15,9
57,2 % (perencanaan). Ketika % dari siklus 1
pada siklus 1 kemampuan guru 4. Pada siklus 2 prosentase
dalam merencanakan kemampuan guru dalam membuat
pembelajaran meningkat yakni perencanaan pembelajaran dan
73,8 % sedangkan pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran sudah

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 30


ada peningkatan yakni 82 ,6 % dan Pembelajaran dan penerapan dari
72,2 %, maka kegiatan materi ajar yang telah
pengamatan/observasi pada direncanakan dalam pelaksanaan
penelitian ini tidak dilanjutkan pembelajaran di kelas.
pada siklus selanjutnya, karena B. Saran
indikator keberhasilan dari 1. Kegiatan supervisi akademik
penelitian ini terpenuhi yakni 70 % sangat baik dilakukan untuk
- 85 %. membina guru meningkatkan
5. Melihat data perolehan hasil kompetensinya. Sebaiknya
penelitian dalam kegiatan kegiatan ini dilaksanakan secara
penelitian tindakan sekolah ini, terencana dan berkesinambungan.
dapat disimpulkan bahwa 2. Sebaiknya supervisi juga
supervisi akademik yang dilakukan terhadap semua guru
dilakukan oleh kepala sekolah secara bergilir dan menyangkut
terhadap 5 orang guru berhasil seluruh aspek kemampuan/
meningkatkan kompetensi kompetensi guru seperti yang
pedagogik mereka dalam disyaratkan dalam permendiknas
menyusun Perencanaan no 16 tahun 2007.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ______. Alat Penilaian Kemampuan Guru:


2014.Pengembangan Keprofesian Prosedur Mengajar. Buku II. Jakarta: Proyek
Berkelanjutan Kepala Sekolah/Madrasah. Pengembangan Pendidikan Guru.
Supervisi Akdemik.Jakarta : Pusat Suhardjono, A. Azis Hoesein, dkk (1995).
Pengembangan Tenaga Kependidikan,Badan Pedoman penyusunan KTI di Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Angka Kredit
Pendidikan & Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pengembangan Profesi Guru. Digutentis,
Pendidikan. Jakarta : Diknas
______. Alat Penilaian Kemampuan Guru: Suhardjono. 2009. Tanya jawab tentang PTK
Hubungan antar Pribadi.Buku III. Jakarta: dan PTS, naskah buku.
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Suharsimi, Arikunto. 2002. Penelitian
Tindakan Kelas, Makalah pada
Pendidikan dan Pelatihan (TOT)

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 31


Pengembangan Profesi bagi Jabatan http://Pusattesis.Com/Kompetensi-
Fungsionla Guru, 11-20 Juli 2002 di Pedagogik/.12/6/2004
Balai penataran Guru (BPG) Semarang. __________Pengertian Rencana Pelaksanaan
Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Pembelajaran Menurut Ahli Beserta
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Prinsipnya.
Bumi Aksara http://www.gurupendidikan.co.id/penger
__________Definisi kompetensi Pedagogik tian-rencana-pelaksanaan-pembelajaran-
menurut para ahli. menurut-ahli-beserta-prinsipnya/.
28/2/2016.

PTS – Viktorinus Rema Gare,S.Pd 32

Anda mungkin juga menyukai