PENDAHULUAN
U
paya memperbaiki dan pengembangan perencanaan, serta pola
meningkatkan mutu pendidikan pengembangan manajerialnya, pemberdayaan
seakan tidak pernah berhenti. guru dan restrukturisasi model model
Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, pembelajaran.
dan akan dilaksanakan. Reformasi pendidikan
Reformasi pendidikan tidak cukup
adalah restrukturisasi pendidikan, yakni
hanya dengan perubahan dalam sektor
memperbaiki pola hubungan sekolah dengan
kurikulum, baik struktur maupun prosedur
lingkungannya dan dengan pemerintah, pola
penulisannya. Pembaharuan kurikulum akan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan oleh guru.
praktik pembelajaran di dalam maupun di luar Kondisi tersebut tentu tidak bisa
kelas. Keberhasilan implementasi kurikulum dibiarkan terus menerus, tetapi harus ada
sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru solusi dan tindakan nyata dari kepala sekolah
yang akan menerapkan dan sebagai penanggungjawab keberhasilan
mengaktualisasikan kurikulum tersebut. pendidikan di sekolahnya. Para guru tersebut
Tidak jarang kegagalan implementasi harus mendapatkan pembinaan agar mampu
kurikulum disebabkan oleh kurangnya meningkatkan kemampuannya dalam
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan menyusun rencana , pelaksanaan dan
guru dalam memahami tugas tugas yang penilaian pembelajaran oleh guru . Kepala
harus dilaksanakannya. Hal itu berarti bahwa sekolah perlu melakukan suatu tindakan
guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran melalui supervisi akademik untuk membantu
menjadi kunci atas keterlaksanaan kurikulum meningkatkan kemampuan mereka dalam
di sekolah. menyelesaikan permasalahan yang
Dalam kurikulum 2004, guru diberi dihadapinya.
kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, Sehubungan dengan hal tersebut, maka
bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai masalah penelitian penulis rumuskan dalam
dengan kondisi sekolah dan daerahnya, dan bentuk pertanyaan penelitian sebagai yaitu,“
menjabarkannya menjadi persiapan mengajar Apakah kompetensi Pedagogik guru dalam
yang siap dijadikan pedoman pembentukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
kompetensi peserta didik. dapat ditingkatkan melalui supervisi
Guru yang profesional harus memiliki 5 akademik ?”
(lima) kompetensi yang salah satunya adalah
Upaya peningkatan kemampuan guru
kompetensi penyusunan rencana
dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran. Namun dalam kenyataannya
pembelajaran dapat dilakukan dengan
masih banyak guru yang belum mampu
berbagai cara diantaranya melalui pelatihan,
menyusun rencana pembelajaran sehingga hal
seminar, workshop, menyediakan berbagai
ini secara otomatis berimbas pada kualitas out
panduan dan modul. Namun setelah
put yang dihasilkan dalam proses
mempertimbangkan berbagai kelebihan dan
pembelajaran.
kekurangannya, maka pembinaan yang
Permasalahan yang dijumpai di SMP
terencana dan berkesinambungan dalam
Negeri 2 Bajawa Utara mencakup
supervisi akademik melalui tehnik supervisi
C. Subjek Penelitian
D. Tindakan
Penelitian ini ditujukan kepada guru SMP
Negeri 2 Bajawa Utara yang berjumlah 5 (lima) Langkah-langkah PTS yaitu: perencanaan,
orang yaitu : guru mata pelajaran IPS, Bahasa pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Indonesia, IPA, PKn,dan Bahasa Inggris Langkah-langkah PTS seperti Gambar 1
berikut:
Refleksi-I Pengamatan/Pen
gumpulan Data-I
Permasalahan
Perencanaan Pelaksanaan
baru,hasil
Tindakan-II tindakan -II
refleksi
Refleksi - II Pengamatan/pen
gumpulan Data-
II
Pada kegiatan ini, supervesor melakukan RPP digunakan pada saat pelaksanaan
observasi terhadap Administrasi pembelajaran di kelas setelah dibuat
pembelajaran yang telah disiapkan guru ( kesepakatan jadwal supervisi pelaksanaan
form 1) sekaligus memberikan penilaian pembelajaran ( form 2)
secara kuantitafif dengan pengskoran yang 1.2.2 Langkah kedua
telah ditetapkan selain memberikan Pada tahap ini, dengan menggunakan Form
pengskoran, supervesor (kepala sekolah) juga 3 supervesor melakukan supervisi
memberikan komentar-komentar sehubungan pelaksanaan pembelajaran di kelas sesuai
dengan RPP yang disusun guru sekaligus dengan kesepakatan antara supervesor dengan
menyampaikan saran perbaikannya sebelum guru pada langkah pertama.
Rekomendasi:
Selama kegiatan Supervisi pelaksanaan pertimbangan kualitas proses dan hasil yang
pembelajaran guru di kelas, supervesor diklasifikasikan sebagai berikut:
mencatat peristiwa/ kejadian yang ditemukan Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari
dengan memberikan penskoran yang sudah komponen
ada dalam form 3 .Keberhasilan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran diskor berdasarkan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Kinerja komponen aspek = 𝑥 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
Nilai Kinerja:
AMAT BAIK = skor 162 – 220
BAIK = skor 132 – 160
CUKUP = skor 112 – 130
KURANG = skor ≤ 112
Dalam kegiatan refleksi ini, guru dan supervisor setelah kegiatan supervisi
Pembina/supervisor bersama dengan guru pelaksanaan pembelajaran di kelas (form 4)
melakukan diskusi ( feed back/umpan balik) Format 4.Daftar Pernyataan Setelah
sehubungan dengan pengelaman yang dialami Observasi
No Pernyataan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Saudara setelah menyajikan
pelajaran ini?
2 Apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan
yang direncanakan ?
3 Dapatkah Saudara menceritakan hal-hal yang
dirasakan memuaskan dalam proses pembelajaran
tadi ?
4 Bagaimana perkiraan Saudara mengenai
Ketercapaian tujuan pembelajaran?
5 Apa yang menjadi kesulitan siswa?
6 Apa yang menjadi kesulitan Saudara?
7 Adakah alternatif lain untuk mengatasi kesulitan
saudara ?
8 Marilah bersama-sama kita identifikasi hal-hal
yang telah mantap dan hal-hal yang perlu
peningkatan,berdasarkan kegiatan yang baru saja
Saudara Lakukan dan pengamatan saya.
9 Dengan demikian, apa yang akan Saudara lakukan
untuk pertemuan berikutnya?
Kesan Umum :
Pesan :
E. Teknik dan alat Pengumpulan Data Lembar observasi yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada contoh di
1. Teknik bawah halaman berikut ( Lampiran )
Perencanaan
Nama Guru Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 55 %
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 58 %
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 58 %
Theresia Moi Gholo,S.Pd 58 %
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 57 %
Perencanaan Pelaksanaan
Nama Guru Pembelajaran Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 73 57
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 75 60
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 83 51
Theresia Moi Gholo,S.Pd 70 56
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 68 59
Perencanaan Pelaksanaan
Nama Guru Pembelajaran Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 78 72
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 90 75
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 85 73
Theresia Moi Gholo,S.Pd 80 71
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 80 70
90
80
70
60
50
40
30
20 Perencanaan Pembelajaran
10
0 Pelaksanaan Pembelajaran
Grafik perbandingankemampuan
guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran
(indikator keberhasilan ,70%-85%)
100
80
60
40
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Melihat data perolehan hasil penelitian ini dimungkinkan karena adanya kerja
dalam kegiatan penelitian tindakan sama yang baik antara kepala sekolah
sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa sebagai supervisor dengan para guru
supervisi akademik yang dilakukan oleh tersebut, yang didukung oleh adanya
kepala sekolah terhadap 5 orang guru, motivasi dan bimbingan dari kepala
berhasil meningkatkan kompetensi sekolah sehingga para guru memiliki
pedagogik mereka dalam menyusun antusiasme yang besar untuk dapat
Perencanaan Pembelajaran dan meningkatkan kemampuan mereka
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal masing-masing dalam menyusun Rencana
DAFTAR PUSTAKA