Anda di halaman 1dari 12

Pendahuluan [Palatino Linotype 11 bold]

Bagian ini Pada saat ini penelitian tindakan Mengingat akan pentingnya kegiatan
kelas (PTK) menjadi populer dilakukan oleh penelitian tindakan kelas (PTK) sudah
para guru PAI, sebagai upaya menyelesaikan seharusnya ada upaya pembimbingan yang
masalah dalam peningkatan mutu sitematis dan berkelanjutan, akan tetapi saat
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. ini tidak semua guru PAI mendapatkan
Pelakasanaan PTK di sekolah sangat pendidikan dan pelatihan penelitian
bermanfaat bagi guru PAI dalam tindakan kelas baik dari LPMP maupun
meningkatkan proses dan kualitas dinas pendidikan.
pembelajaran di kelas. Sebagian besar guru PAI hanya mendapat
PTK dengan karakteristik bentuk tindakan informasi saja tugas Penelitian tindakan
dalam pelaksanaanya serta tahapan-tahapan kelas (PTK) tanpa mendapatkan diklat
yang harus dilakukan, guru PAI akan dapat secara khusus, ini akan menjadikan
menemukan masalah yang dihadapi, guru sebagian guru PAI tidak memahami arti,
PAI juga dapat menemukan penyelesaian manfaat, serta makna dari tugas penelitian
bagi masalah yang dihadapi di kelasnya tindakan kelas yang pada akhirnya sebagian
sendiri, seringnya guru PAI melakukan PTK guru PAI beranggapan bahwa Kegiatan
diharapkan guru PAI mampu penelitian tindakan kelas hanya sebagai
mengembangkan keterampilan- proyek formalitas saja, terutama sebagai
keterampilan baru, strategi baru atau syarat untuk kenaikan pangkat golongan.
pendekatan baru untuk memecahkan Dalam upaya meningkatkan kemampuan
masalah dengan penerapan langsung di guru PAI pada pelaksanaan kegiatan
sekolah . penelitian tindakan kelas (PTK) sudah
Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) seharusnya pelaku pendidikan di daerah
membantu guru PAI secara teoritis akan yang berhadapan langsung dengan kondisi
mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, riil mengupayakan kegiatan yang bersifat
menerapkan teori-teori pembelajaran membantu dan mendorong terciptanya iklim
bermakna. Secara praktis: guru PAI dapat sehat dalam peningkatan kemempuan guru
melakukan inovasi pembelajaran, guru PAI PAI dalam melaksanakan penelitian,
dapat meningkatkan kemampuan khususnya penelitian tindakan kelas.
reflektifnya dan mampu memecahkan
permasalahan pembelajaran, guru PAI
terlatih mengembangkan kurikulum,
tercapai peningkatkan profesionalisme guru
PAI.

1
Sebagai alternatif peningkatan kemampuan Mengacu pada SK Menpan nomor 118 tahun
guru PAI dalam melaksanakan PTK salah 1996 tentang jabatan fungsional pengawas
satunya dengan penerapan forum MGMP dan angka kreditnya, Keputusan bersama
PAI di sekolah , langkah ini dirasakan Mendikbud nomor 03420/O/1996 dan Kepala
sesuai diterapkan karena guru PAI akan Badan Administrasi Kepegawaian Negara
berinteraksi dengan sesama guru PAI nomor 38 tahun 1996 tentang petunjuk
sehingga tercipta persamaam persepsi pelaksanaan jabatan fungsional pengawas
terhadap Tugas Penelitian tindakan kelas, serta Keputusan Mendikbud nomor
selain itu guru PAI akan saling membantu 020/U/1998 tentang petunjuk teknis
dalam menyelesaikan tugas baik pada tahap pelaksanaan jabatan fungsional pengawas
menemukan masalah, merencanakan sekolah dan angka kreditnya, dapat
tindakan, merefleksi dan merevisi apa yang dikemukakan tentang tugas pokok dan
telah dilakukan. tanggung jawab pengawas sekolah yang
meliputi:
Tugas pokok pengawas sekolah /satuan Melaksanakan pengawasan
pendidikan adalah melakukan penilaian dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
pembinaan dengan melaksanakan fungsi- sesuai dengan penugasannya pada TK, SD,
fungsi supervisi, baik supervisi akademik SMP dan SLTA.
maupun supervisi manajerial. Berdasarkan Meningkatkan kualitas proses belajar-
tugas pokok dan fungsi di atas minimal ada mengajar/bimbingan dan hasil prestasi
tiga kegiatan yang harus dilaksanakan belajar/bimbingan siswa dalam rangka
pengawas yakni: mencapai tujuan pendidikan.
Melakukan pembinaan pengembangan Tugas pokok yang pertama merujuk pada
kualitas sekolah , kinerja kepala sekolah , supervisi atau pengawasan manajerial
Penyusunan RPP, dan kinerja seluruh staf sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk
sekolah , pada supervisi atau pengawasan akademik.
Melakukan evaluasi dan monitoring Pengawasan manajerial pada dasarnya
pelaksanaan program sekolah beserta memberikan pembinaan, penilaian dan
pengembangannya, bantuan/bimbingan mulai dari rencana
Melakukan penilaian terhadap proses dan program, proses, sampai dengan hasil.
hasil program pengembangan sekolah Bimbingan dan bantuan diberikan kepada
secara kolaboratif dengan stakeholder kepala sekolah dan seluruh staf sekolah
sekolah . dalam pengelolaan sekolah atau
penyelenggaraan pendidikan di sekolah
untuk meningkatkan kinerja sekolah .
Pengawasan akademik berkaitan dengan
membina dan membantu guru PAI dalam
meningkatkan kualitas proses
pembelajaran/bimbingan dan kualitas hasil
belajar siswa.

2
Sedangkan wewenang yang diberikan Berdasarkan kedua tugas pokok di atas
kepada pengawas sekolah meliputi: (1) maka kegiatan yang dilakukan oleh
memilih dan menentukan metode kerja pengawas antara lain:
untuk mencapai hasil yang optimal dalam Menyusun program kerja kepengawasan
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk setiap semester dan setiap tahunnya
sesuai dengan kode etik profesi, (2) pada sekolah yang dibinanya.
menetapkan tingkat Penyusunan RPP dan Melaksanakan penilaian, pengolahan dan
tenaga lainnya yang diawasi beserta faktor- analisis data hasil belajar/bimbingan siswa
faktor yang mempengaruhinya, (3) dan kemampuan guru PAI.
menentukan atau mengusulkan program Mengumpulkan dan mengolah data sumber
pembinaan serta melakukan pembinaan. daya pendidikan, proses
Wewenang tersebut menyiratkan adanya pembelajaran/bimbingan, lingkungan
otonomi pengawas untuk menentukan sekolah yang berpengaruh terhadap
langkah dan strategi dalam menentukan perkembangan hasil belajar/bimbingan
prosedur kerja kepengawasan. Namun siswa.
demikian pengawas perlu berkolaborasi Melaksanakan analisis komprehensif hasil
dengan kepala sekolah dan guru PAI agar analisis berbagai faktor sumber daya
dalam melaksanakan tugasnya sejalan pendidikan sebagai bahan untuk melakukan
dengan arah pengembangan sekolah yang inovasi sekolah .
telah ditetapkan kepala sekolah . Memberikan arahan, bantuan dan
bimbingan kepada guru PAI tentang proses
pembelajaran/bimbingan yang bermutu
untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar/ bimbingan siswa.
Melaksanakan penilaian dan monitoring
penyelenggaran pendidikan di sekolah
binaannya mulai dari penerimaan siswa
baru, pelaksanaan pembelajaran,
pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan
lulusan/pemberian ijazah.
Menyusun laporan hasil pengawasan di
sekolah binaannya dan melaporkannya
kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah
dan stakeholder lainnya.
Melaksanakan penilaian hasil pengawasan
seluruh sekolah sebagai bahan kajian
untuk menetapkan program kepengawasan
semester berikutnya.
Memberikan bahan penilaian kepada
sekolah dalam rangka akreditasi sekolah .

3
Memberikan saran dan pertimbangan Berdasarkan uraian di atas maka tugas
kepada pihak sekolah dalam memecahkan pengawas mencakup: (1) inspecting
masalah yang dihadapi sekolah berkaitan (mensupervisi), (2) advising (memberi advis
dengan penyelenggaraan pendidikan. atau nasehat), (3) monitoring (memantau), (4)
reporting (membuat laporan), (5)
coordinating (mengkoordinir) dan (6)
performing leadership dalam arti memimpin
dalam melaksanakan kelima tugas pokok
tersebut (Ofsted, 2003).
Tugas pokok inspecting (mensupervisi)
meliputi tugas mensupervisi kinerja kepala
sekolah , Penyusunan RPP, kinerja staf
sekolah , pelaksanaan kurikulum/mata
pelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
ketersediaan dan pemanfaatan sumberdaya,
manajemen sekolah , dan aspek lainnya
seperti: keputusan moral, pendidikan moral,
kerjasama dengan masyarakat.
Tugas pokok advising (memberi
advis/nasehat) meliputi advis mengenai
sekolah sebagai sistem, memberi advis
kepada guru PAI tentang pembelajaran yang
efektif, memberi advis kepada kepala
sekolah dalam mengelola pendidikan,
memberi advis kepada tim kerja dan staf
sekolah dalam meningkatkan kinerja
sekolah , memberi advis kepada orang tua
siswa dan komite sekolah terutama dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pendidikan.
Tugas pokok monitoring/pemantauan
meliputi tugas: memantau penjaminan/
standard mutu pendidikan, memantau
penerimaan siswa baru, memantau proses
dan hasil belajar siswa, memantau
pelaksanaan ujian, memantau rapat guru
PAI dan staf sekolah , memantau hubungan
sekolah dengan masyarakat, memantau
data statistik kemajuan sekolah , memantau
program-program pengembangan sekolah .

4
Tugas pokok reporting meliputi tugas: Berdasarkan uraian tugas-tugas pengawas
melaporkan perkembangan dan hasil sebagaimana dikemukakan di atas, maka
pengawasan kepada Kepala Dinas pengawas satuan pendidikan banyak
Pendidikan Kabupaten/Kota, Propinsi berperan sebagai: (1) penilai, (2) peneliti, (3)
dan/atau Nasional, melaporkan pengembang, (4) pelopor/inovator, (5)
perkembangan dan hasil pengawasan ke motivator, (6) konsultan, dan (7) kolaborator
masyarakat publik, melaporkan dalam rangka meningkatkan mutu
perkembangan dan hasil pengawasan ke pendidikan di sekolah binaannya.
sekolah binaannya. Dikaitkan dengan tugas pokok pengawas
Tugas pokok coordinating meliputi tugas: sebagai pengawas atau supervisor akademik
mengkoordinir sumber-sumber daya sekolah yaitu tugas pokok supervisor yang lebih
baik sumber daya manusia, material, menekankan pada aspek teknis pendidikan
financial dll, mengkoordinir kegiatan antar dan pembelajaran, dan supervisor
sekolah , mengkoordinir kegiatan preservice manajerial yaitu tugas pokok supervisor
dan in service training bagi Kepala yang lebih menekankan pada aspek
Sekolah , guru PAI dan staf sekolah manajemen sekolah dapat dimatrikkan
lainnya, mengkoordinir personil stakeholder dalam tabel berikut ini.
yang lain, mengkoordinir pelaksanaan
kegiatan inovasi sekolah .
Tugas pokok performing Pengertian Pembinaan menurut beberapa
leadership/memimpin meliputi tugas: ahli :
memimpin pengembangan kualitas SDM di
sekolah binaannya, memimpin Menurut Mitha Thoha Pembinaan adalah
pengembangan inovasi sekolah , partisipasi Suatu tindakan, proses, hasil, atau
dalam meminpin kegiatan manajerial pernyataan yang lebih baik. Dalam hal ini
pendidikan di Diknas yang bersangkutan, menunjukkan adanya kemajuan,
partisipasi pada perencanaan pendidikan di peningkatan pertumbuhan, evolusi atas
kabupaten/kota, partisipasi pada seleksi berbagai kemungkinan, berkembang atau
calon kepala sekolah /calon pengawas, peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur
partisipasi dalam akreditasi sekolah , dari definisi pembinaan yaitu:1.pembinaan
partisipasi dalam merekruit personal untuk itu bisa berupa suatu tindakan, proses, atau
proyek atau program-program khusus pernyataan tujuan, dan; 2. Pembinaan bisa
pengembangan mutu sekolah , partisipasi menunjukan kepada perbaikan atas sesuatu.
dalam mengelola konflik di sekolah dengan Menurut Poerwadarmita (dalam
win-win solution dan partisipasi dalam bukharistyle.blogspot.com :2042).Pembinaan
menangani pengaduan baik dari internal adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan
sekolah maupun dari masyarakat. Itu yang dilakukan secara berdaya guna berhasil
semua dilakukan guna mewujudkan kelima guna untuk memperoleh hasil yang lebih
tugas pokok di atas. baik.

5
Secara umum pembinaan disebut sebagai
sebuah perbaikan terhadap pola kehidupan
yang direncanakan. Setiap manusia
memiliki tujuan hidup tertentu dan ia
memiliki keinginan untuk mewujudkan
tujuan tersebut. Apabila tujuan hidup
tersebut tidak tercapai maka manusia akan
berusaha untuk menata ulang pola
kehidupannya.
Pengertian Pembinaan Menurut Psikologi
Pembinaan dapat diartikan sebagai upaya
memelihara dan membawa suatu keadaan
yang seharusnya terjadi atau menjaga
keadaan sebagaimana seharusnya. Dalam
manajemen pendidikan luar sekolah ,
pembinaan dilakukan dengan maksud agar
kegiatan atau program yang sedang
dilaksanakan selalu sesuai dengan rencana
atau tidak menyimpang dari hal yang telah
direncanakan.
Secara konseptual, pembinaan atau
pemberkuasaan (empowerment), berasal
dari kata ’power’ (kekuasaan atau
keberdayaan). Karenanya, ide utama
pembinaan bersentuhan dengan konsep
mengenai kekuasaan.

Kekuasaan seringkali dikaitkan dan


dihubungkan dengan

6
kemampuan individu untuk membuat Pembinaan secara etimologi berasal dari kata
individu melakukan apa yang diinginkan, bina. Pembinaan adalah proses, pembuatan,
terlepas dari keinginan dan minat mereka. cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan
tindakan atau kegiatan yang dilakukan
secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan baik.
Dalam pelaksanaan konsep pembinaan
hendaknya didasarkan pada hal bersifat
efektif dan pragmatis dalam arti dapat
memberikan pemecahan persoalan yang
dihadapi dengan sebaik- baiknya, dan
pragmatis dalam arti mendasarkan fakta-
fakta yang ada sesuai dengan kenyataan
sehingga bermanfaat karena dapat
diterapkan dalam praktek.
Pembinaan menurut Masdar Helmi adalah
segala hal usaha, ikhtiar dan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan dan
pengorganisasian serta pengendalian segala
sesuatu secara teratur dan terarah.
Ketidak tercapaian apa yang diharapkan
akan sangat mempengaruhi kondisi
seseorang tersebut baik secara psikis
maupun mental. Di sini peran pembinaan
ini sangat diperlukan guna me-refresh
kondisi prsikis dan mental seseorang agar
kembali agar tidak mengalami depresi, dan
hal ini sangat membantu agar apa yang
direncanakan tadi dapat tercapai dengan
baik.

Bimbingan
Bimbingan bisa dikatakan sebagai suatu
proses, artinya setiap fenomena yang
menunjukkan kontiunitas perubahan
melalui waktu atau serangkaian kegiatan
dan langkah-langkah menuju ke suatu
tujuan. Disinilah terlihat bahwa adanya
suatu usaha bantuan, artinya untuk
menambah, mendorong, merangsang,
mendukung, menyentuh, menjelaskan agar
individu tumbuh dari kekuatannya sendiri.

7
Disisi lainnya, konseli atau orang yang Rochman Natawidjaja (1981)
mengalami masalah, artnya individu yang Memberikan pengertian bahwa bimbingan
normal yang membutuhkan bantuan dalam adalah proses pemberian bantuan seseorang
proses perkembangannya. Oleh karena itu atau kelompok kepada individu yang
konselor artinya individu yang ahli dan dilakukan secara ajeg (berkesinambungan).
terlatih dan mau memberikan bantuan Moegiadi (1970)
kepada konseli. Bantuan ini dapat berupa Memberikan pengertian bahwa abimbingan
tim spesialis seperti konselor, guru, adalah proses pemberian bantuan kepada
psikolog, dokter, perawat, dan administrator seseorang untuk dapat memahami diri
sekolah sendiri.
Pengertian Bimbingan Menurut Para Ahli Peters dan Shertzer (1974)
Berikut ini definisi bimbingan menurut para Memberikan defenisi bimbingan sebagai
ahli, antara lain; suatu proses bantuan seseorang terhadap
Winkel (2005) individu lain, agar dapat memahami dirinya
Memberikan pengertian bimbingan sebagai dan dunianya, sehingga dengan dengan hal
sutau usaha untuk melengkapi individu tersebut individu yang dibantu dapat
dengan pengetahuan, pengalaman, dan memanfaatkan potensi-potensi yang
informasi tentang dirinya sendiri ataun dimilikinya.
tentang lingkungannya. Arthur J. Jones (1970)
Prayitno dan Erman Amti (1994) Memberikan pengertian bahwa bimbingan
Memberikan pengertian bahwa bimbingan adalah suatu proses bimbingan yang
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh dua orang yaitu pembimbing
dilakukan oleh orang yang sudah ahli dan yang dibimbing. Sehingga pembimbing
kepada orang lain secara individu atau daoat mengarahkan kepada pilihan-pilihan,
berkelompok, agar orang-orang yang menyesuaikan diri, dan memecahkan
dibimbing dapat mengembangkan masalah yang dialami oleh yang dibimbing.
kemampuan yang dimilikinya. Abu Ahmadi (1991)
Sofyan S. Willis (2009) Menurutnya yang dimaksud dengan
Memberikan defenisi bimbingan sebagai bimbingan adalah suatu bantuan yang
suatu proses bantuan terhadap seseorang diberikan kepada seseorang agar ia dapat
membutuhkannya. Bantaun yang diberikan mengembangkan potensi yang dimilkinya
tersebut harus, berencana dan sistematis secara optimal.
yang sehubungan dengan permasalahan Mathewson (1969)
yang dialami. Memberikan pengertian bimbingan sebagai
sebagai di perkembanganalam pendidikan
Andi Mappiare (1984) yang dilakukan melalui penekankan
Memberikan pengertian bimbingan sebagai terhadap proses belajar.
suatu rangkaian kegiatan dalam membantu Bernard dan Fullmer (1969)
konseli atau klien yang bertujuan agar orang
yang dibantu tersebut dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap persoalan
yang dialami.

8
Memberikan pengertian bahwa yang Sebagai alternatif peningkatan kemampuan
dimaksud dengan bimbingan adalah segala guru PAI dalam melaksanakan PTK salah
bentuk kegiatan yang bertujuan untuk satunya dengan penerapan forum MGMP
meningkatkan realisasi pribadi setiap PAI di sekolah , langkah ini dirasakan
individu. sesuai diterapkan karena guru PAI akan
Tiedeman (1969) berinteraksi dengan sesama guru PAI
Memberikan pengertian bahwa bimbingan sehingga tercipta persamaam persepsi
adalah serangkaian bentuk upaya untuk terhadap Tugas Penelitian tindakan kelas,
membantu seseorang agar menjadi berguna. selain itu guru PAI akan saling membantu
Arifin (1994) dalam menyelesaikan tugas baik pada tahap
Memberikan pengertian bahwa bimbingan menemukan masalah, merencanakan
adalah sesuatu yang menunjukan atau tindakan, merefleksi dan merevisi apa yang
memberi jalan kepada orang lain agar lebih telah dilakukan
bermanfaat bagi hidupnya di masa datang Berdasarkan paparan tersebut diatas maka
atau bahkan di masa sekarang. peneliti ingin mencoba melakukan
Demikialnlah pengertian bimbingan penelitian dengan permasalahan pokok
menurut para ahli semoga dengan adanya “MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
berbagai pengertian ini dapat memberikan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP DI
penjalasan tentang pentingnya suatu SUB RAYON 04 KABUPATEN CIANJUR
bimbingan yang kita lakukan, baik sebagai DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN
klien ataupun sebagai konselor karena ini TINDAKAN KELAS MELALUI
juga menunjukan bahwa kita memerlukan KEGIATAN PEMBINAAN DAN
bantuan orang lain, bukan?. PEMBIMBINGAN MGMP PAI SUB
RAYON 04”
Dalam upaya meningkatkan kemampuan
guru PAI pada pelaksanaan kegiatan
penelitian tindakan kelas (PTK) sudah mengulas secara umum mengenai
seharusnya pelaku pendidikan di daerah penelitian dan kajian yang dilakukan meliputi
yang berhadapan langsung dengan kondisi latar belakang, perumusan masalah dan
riil mengupayakan kegiatan yang bersifat tujuan penelitian. Penulis dapat meninjau
membantu dan mendorong terciptanya iklim beberapa penelitian sebelumnya yang relevan
sehat dalam peningkatan kemempuan guru dan membandingkannya dengan metode
PAI dalam melaksanakan penelitian, yang digunakan. Pendahuluan diulas secara
khususnya penelitian tindakan kelas. singkat dan padat tanpa membuat sub-sub
bagian. [Palatino Linotype 11]
Karya ilmiah/naskah/kajian yang dapat
dimuat dalam Jurnal Kompetensi, berupa
hasil penelitian dan kajian terkait masalah-
masalah pendidikan dan pelatihan,
kurikulum pelatihan, regulasi pelatihan,
pelatihan dan pengembangan, administrasi,
dan manajemen.

9
Metode Penelitian
Tabel dan Gambar
Berisikan penjelasan tentang paradigma,
Gambar dan tabel yang berukuran besar
pendekatan, teknik penelitian yang
dapat disebar ke dalam dua kolom akan tetapi
digunakan sesuai dengan asumsi teori,
tidak boleh melanggar batas margin. Gambar
masalah dan tujuan penelitian. Secara umum,
diberi nomor sesuai urutan presentasi
penjelasan berisi tentang informasi kepada
(Gambar 1, dst.). Judul gambar diletakkan di
pembaca bagaimana penelitian dilakukan,
bawah gambar dengan posisi tengah (centre
termasuk waktu, lama, dan lokasi penelitian,
justified).
bahan alat yang digunakan, metode untuk
memperoleh data/informasi, serta cara
pengolahan dan analisis data. Metode harus
dijelaskan secara lengkap agar peneliti lain
dapat melakukan penelitian ulang (1-2
halaman). Metode penelitian berisi waktu,
tempat/lokasi penelitian, bahan/cara
pengumpulan data, analisis data).

Gambar 1 Model Umum Proses Difusi Inovasi


[Judul Gambar: Palatino Linotype 10 centre, spasi
Hasil dan Pembahasan
1]
Berisi tentang analisis penelitian dan
temuan-temuan terbaru yang ditemukan Sebagaimana gambar, tabel juga harus
dalam penelitian atau hasil diberi nomor sesuai urutan presentasi (Tabel
percobaan/eksperimen dan analisis apakah 1, dst.). Judul tabel ditulis di atas tabel dengan
hasil penelitian sesuai dengan hipotesis (jika posisi rata kiri (left justified). Tabel disajikan
perlu). Hasil dibahas dengan mengacu pada tanpa garis vertikal (lihat contoh Tabel 1).
rujukan yang digunakan.
Tabel 1 Contoh Penggunaan Ukuran Huruf
Format Naskah Palatino Linotyep dalam format tulisan Jurnal
Kompetensi [Palatino Linotype 10, spasi 1]
Dokumen ini dapat dijadikan sebagai
Ukuran Bagian dalam makalah Ket.
template dalam menulis makalah untuk
teks
Jurnal Kompetensi. Jika memilih tidak
11 referensi, biografi,
menggunakan format ini, makalah dapat 9 Afiliasi, Judul Tabel, Judul
ditulis dalam ukuran kertas A4 dengan Gambar,
margin atas, bawah dan kiri 20 millimeter dan 10 Nama dan Afiliasi,
margin kanan 15 millimeter. Jangan Abstrak, kata kunci,
melanggar margin, baik untuk teks, gambar, persamaan

tabel maupun persamaan. Jarak antar kolom 11 Batang tubuh makalah


adalah 5 millimeter. Naskah ditulis dengan 14 Judul
menggunakan huruf Palatino Linotype 11.
Jarak antar baris dibuat dalam spasi 1.15.
Kesimpulan
Jumlah halaman minimal 10 dan maksimal 17.

10
Berisi kesimpulan hasil penelitian dan Calfee, R. C., & Valencia, R. R. (1991). APA
rekomendasi (saran) penulis terkait hasil guide to preparing manuscripts for journal
penelitian baik terhadap pengembangan ilmu publication. Washington, DC: American
maupun kebijakan terkait kehidupan sosial- Psychological Association.
politik-keagamaan. Harlow, H. F. (1983). Fundamentals for
preparing psychology journal articles.
Ucapan Terima Kasih Journal of Comparative and Physiological
Terkait penyandang dana, pembimbing, Psychology, 55, 893-896.
dan personil yang terkait langsung dengan Kernis, M. H., Cornell, D. P., Sun, C. R., Berry,
hasil penelitian dan kajian. A., Harlow, T., & Bach, J. S. (1993).
There's more to self-esteem than
Daftar Pustaka whether it is high or low: The
[Palatino Linotype 11] importance of stability of self-esteem.
Daftar pustaka yang dimuat harus Journal of Personality and Social
disitasi pada tulisan dengan merujuk pada Psychology, 65, 1190-1204.
format APA-style (lihat O'Neil, J. M., & Egan, J. (1992). Men's and
http://www.apastyle.org/) menggunakan women's gender role journeys: A
aplikasi Mendeley. Pustaka yang diacu harus metaphor for healing, transition, and
ada dalam daftar pustaka dan tidak kurang transformation. In B. R. Wainrib (Ed.),
dari 10 tahun. Acuan harus relevan, mutakhir, Gender issues across the life cycle (pp. 107-
dan 50% adalah acuan primer (jurnal 123). New York, NY: Springer.
terakreditasi, jurnal internasional, tesis, Peckinpaugh, J. (2003). Change in the
disertasi). Acuan pada jurnal terakreditasi Nineties. In J. S. Bough and G. B. DuBois
minimal 15 (lima belas) jurnal. Kemutakhiran (Eds.), A century of growth in America.
acuan harus sepuluh tahun terakhir dengan Retrieved from GoldStar database.
jumlah minimal 70 persen dari daftar pustaka. Roberts, K. F. (1998). Federal regulations of
Penulis tidak diperbolehkan mengacu pada chemicals in the environment [PowerPoint
wikipedia dan halaman blog yang tidak slides]. Retrieved from
terpercaya kredibilitasnya. Daftar pustaka http://siri.uvm.edu/ppt/40hrenv/index.ht
ditulis dengan font Palatino Linotype 8. Berikut ml
contoh penulisan daftar pustaka dengan Schnase, J. L., & Cunnius, E. L. (Eds.). (1995).
menggunakan format APA-Style: Proceedings from CSCL '95: The First
International Conference on Computer
Berndt, T. J. (2002). Friendship quality and Support for Collaborative Learning.
social development. Current Directions in Mahwah, NJ: Erlbaum.
Psychological Science, 11, 7-10. United States Department of Housing and
Bernstein, M. (2002). 10 tips on writing the Urban Development. (2008). Indiana
living Web. A list apart: For people who income limits [Data file]. Retrieved from
make websites, 149. Retrieved from http://www.huduser.org/Datasets/IL/IL0
http://www.alistapart.com/articles/writel 8/in_fy2008.pdf
iving Wegener, D. T., & Petty, R. E. (1994). Mood
management across affective states: The

11
hedonic contingency hypothesis. Journal
of Personality and Social Psychology, 66,
1034-1048.
Yoshida, Y. (2001). Essays in urban
transportation. Dissertation Abstracts
International, 62, 7741A.

12

Anda mungkin juga menyukai