Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No.

2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU SD NEGERI 06 TAPANG PULAU


DALAM MENETAPKAN KKM MELALUI WORKSHOP

Sari Retno Dewi


SD Negeri 06 Tapang Pulau. Desa Tapang Pulau, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten
Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Kode Pos: 79586
E_mail: sd.retno@gmail.com

Abstrak: Tujuan dari penelitian tindakan sekolah ini adalah sebagai upaya
peningkatan kemampuan guru SD Negeri 06 Tapang Pulau, Kecamatan Belitang
Hilir, Kabupaten Sekadau dalam menetapkan Kriteria Ketuntas Minimal (KKM)
melalui Workshop selama dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun
pelajaran 2019/2020 dengan subjek penelitian berjumlah 12 orang guru. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada pra siklus kemampuan guru yang dinilai
sangat baik berjumlah 1 orang atau 8,33%; dinilai baik ada 2 orang atau 16,67%;
dinilai cukup ada 5 orang atau 41,67%; dinilai kurang ada 4 orang atau 33,33%.
Pada siklus I kemampuan guru yang dinilai sangat baik berjumlah 2 orang atau
16,67%; dinilai baik ada 5 orang atau 41,67%; dinilai cukup ada 4 orang atau
33,33%; dinilai kurang ada 1 orang atau 8,33%. Pada siklus II kemampuan guru
yang dinilai sangat baik berjumlah 7 orang atau 58,34%; dinilai baik ada 4 orang
atau 33,33%; dinilai cukup ada 1 orang atau 8,33%; yang dinilai kurang tidak ada.

Kata Kunci: Kemampuan guru, menetapkan KKM.

IMPROVING TEACHER’S ABILITY OF SD NEGERI 06 TAPANG PULAU


IN DECIDING PASSING GRADE (KKM) THROUGH WORKSHOP

Abstract: The purpose of this school action research is to improve the teacher’s
ability at SD Negeri 06 Tapang Pulau, Belitang Hilir District, Sekadau Regency in
deciding Passing Grade (KKM) through a two cycles-workshop. This research was
conducted in the year of academic 2019/2020 involved 12 teachers as research
subjects. The results showed that in the pre-cycle the teacher's ability considered
very good was 1 teacher or 8.33%; 2 teachers were considered good or 16.67%; 5
teachers were considered fair or 41.67%; 4 teachers or 33.33% were considered
to be insufficient. In the first cycle, the teacher's ability considered very good was
2 teachers or 16.67%; 5 teachers were fair or 41.67%; 4 teachers were considered
sufficient or 33.33%; 1 person was considered insufficient or 8.33%. In the second
cycle, the teacher's ability considered very good was 7 teachers or 58.34%; there
were 4 teachers or 33.33%; 1 person is considered sufficient or 8.33%.

Keywords: The teacher’s ability, deciding passing grade.

PENDAHULUAN pengguna layanan pendidikan adalah


Dalam sebuah layanan pendidikan proses pembelajaran. Kemudian jika
pada sebuah sekolah yang paling diamati dalam praktik pembelajaran yang
dominan dirasakan oleh peserrta didik dilakukan oleh guru menurut Sumiati dan
maupun orang tua atau masyarakat Asra (2007) akan ditemukan phenomena

222
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

keanekaragaman yang terjadi, baik pada Untuk itu sebelum melaksanakan


prilaku guru, prilaku siswa, maupuj tugas pembelajarannyaseorang guru
situasi kelas. Keanekaragaman ini terjadi perlu membuat perencanaan yang
karena guru yang sengaja menciptakan matang. Menurut Sumiati dan Asra
kondisi yang sedemikian rupa, sehingga (2007) perencanaan pembelajaran itu
siswa dapat melakukan berbagai kegiatan sangat penting sehingga perlu dibuat oleh
yang beraneka ragam dalam mempelajari guru sebelum melaksanakan
materi pembelajaran. pembelajaran di kelas. Perencanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran pembelajaran dibuat merupakan sebagai
jika tidak terdapat guru yang professional upaya untuk mengantisipasi dan sebagai
maka proses pembelajaran tidak akan perkiraan tentang apa yang akan
berjalan dengan semestinya sebagaimana dilakukan dalam pembelajaran, sehingga
yang telah ditetapkan dalam standar tercipta suatu situasi yang
proses. Sebagaimana menurut Sumiati memungkinkan terjadinya proses
dan Asra (2007) bahwa guru memegang pembelajaran yang dapat mengantarkan
peranan sentral dalam proses siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
pembelajaran yang bisa menciptakan Salah satu komponen dalam
situasi pembelajaran serta tujuan perencanaan pembelajaran yang sangat
pembelajaran bisa tercapai. Akan tetapi penting selain dari metode adalah
menurut Sopandi (2019) guru masih penilaian. Menurut Haryati (2007),
banyak mengalami kesulitan dalam penilaian adalah penerapan berbagai cara
melaksanakan tugas pembelajarannya. dan penggunaan beragam alat, untuk
Kebanyakan kesulitan yang dihadapi memperoleh berbagai informasi
banyak guru adalah untuk menciptakan ketercapaian kompetensi peserta didik.
proses pembelajaran yang dapat Penilaian pada prinsipnya adalah
memenuhi tuntutan zaman, yaitu suatu punya tujuan untuk memperoleh
pembelajaran yang bisa memberikan informasi tentang perkembangan proses
alternatif sebagai solusi dengan dan hasil belajar peserta didik serta hasil
mengembangkan sebuah model mengajar yang dilakukan oleh guru. Hasil
pembelajaran yang sesuai dengan penilaian proses yang harus dicapai oleh
konteks Indonesia. peserta didik ditetapkan oleh indikator

223
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

dari kompetensi dasar yang telah


ditetapkan dalam kurikulum. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Informasi hasil penilaian perlu (KKM)
yang telah ditetapkan dalam indikator Kriteria Ketuntasan Minimal
perlu disampaikan di awal supaya peserta (KKM) merupakan salah satu dari
didik bisa termotivasi untuk mencapai komponen penilaian yang ditetapkan di
kompetensi dasar yang dipersyaratkan sekolah di awal tahun sebagai pedoman
dalam ketuntasan belajar yang lebih capaian indikator kompetensi yang harus
dikenal dengan Kriteria Ketuntasan ditempuh oleh peserta didik.
Minimal (KKM). Peserta didik dikatakan berhasil
Sebagaimana yang telah jika telah menguasai kompetensi tertentu
ditetapkan dalam Undang–Undang yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Indikasinya bahwa siswa telah memiliki
Dosen, bahwa guru sebagai tenaga kemampuan atau hasil belajar yang
fungsional yang memiliki tugas profesi diukur dengan telah mencapai Kriteria
selain dai untuk mengajar dan mendidik Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
serta melatih, yang amat penting adalah ditetapkan (Mardapi, dkk., 2015).
menilai hasil pembelajaran peserta didik Indikator dari Kriteria Ketuntasan
setelah mengikuti serangkaian kegiatan Minimal (KKM) ini yang harus diperhati-
pembelajaran. Dengan demikian seorang kan oleh guru maupun peserta didik. Bagi
guru dituntut untuk mampu menyusun guru dijadikan barometer keberhasilan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dan menyelenggarakan pembelajaran
baik dan benar. Agar guru mampu sedangkan bagi peserta didik dijadikan
menyusun Kriteria Ketuntasan Minimal sebagai ukuran keberhasilan dalam
(KKM) yang baik dan benar perlu mencapai ketuntasanbelajarnya.
diberikan bimbingan dan pelatihan dalam Selanjutnya Mardapi (2015)
bentuk workshop. menjelaskan bahwa Kriteria Ketuntasan
Pertanyaan masalahnya adalah: Minimal (KKM) tidak cukup hanya
Bagaimakah keterlaksanaan peningkatan ditentukan melalui kebijakan Pemerin-
kemampuan guru dalam menyusun tah, misalnya seumpama kriteria
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang kelulusan yang ditetapkan untuk Ujian
baik dan benar melalui workshop ? Nasional akan tetapi harus memperhati-

224
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

kan intake, kompleksitas, dan daya sejak dari jadwal pelaksanaan, sasaran
dukungnya. peserta, serta nara sumber atau
Dalam penelitian ini, guru vasilitatornya yang dituangkan dalam
diarahkan untuk menyusun Kriteria buku panduan atau scuddlei kegiatan.
Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai dengan Sebagaimana Husin (2020) menjelaskan,
standar yang telah ditetapkan dalam bahwa workshop merupakan sebuah
kurikulum SD Negeri 06 Tapang Pulau, tempat dan sarana kegiatan yang
Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten dirancang secara sengaja untuk
Sekadau pada tahun pelajaran menyelesaikan permasalahan yang
2019/2020. dihadapi sebuah lembaga dengan cara
sosialisasi, diskusi atau curah gagasan.
Workshop Dalam penelitian ini workshop
Workshop merupakan salah satu yang diselenggarakan adalah secara
bentuk dari pencapaian pengemban diri mandiri dilaksanakan oleh sekolah
seorang guru yang pelaksanaannya bisa dengan sasaran adalah guru SD Negeri 06
dilaksanakan oleh lembaga sekolah guna Tapang Pulau yang bertujuan untuk
sebagai upaya peningkatan kompetensi meningkatkan kompetensinya dalam
tenaga pendidik dan kependidikan yang penyusunan Kriteria Ketuntasan Minimal
ada di sekolah tersebut. Dalam workshop (KKM) setiap mata pelajaran sesuai
bertemu sekelompok orang yang dengan kelas yang diampunya serta
memiliki kepentingan bersama dalam sesuai mata pelajaran yang diampunya
tugas keprofesiannya. Muslihuddin (2016 khusus bagi guru mata pelajaran
dalam Husin, 2020) menjelaskan bahwa: Pendidikan Agama dan PJOK.s
workshop merupakan arena berkum-
pulnya sekumpulan orang yang METODE PENELITIAN
berhubungan dengan bidang keprofesian Penelitian yang digunakan adalah
tertentu, dimana dalam arena tersebut, Penelitian Tindkan Kelas (PTK) selama
mereka melakukan interaksi saling dua siklus dan setiap siklusnya meliputi:
menonjolkan gagasan dengan untuk 1)perencanaan, 2)pelaksanaan, 3)penga-
memecahkan suatu masalah tertentu. matan, dan 4)refleksi. Penelitian Tindkan
Dalam penyelenggaran sebuah Kelas (PTK) ialah salah satu strategi
workshop dirancang sedemikian rupa pemecahan masalah yang memanfaatkan

225
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

tindakan nyata dan proses yang sederhana dengan cara menghitung


pengembangan kemampuan dalam persentase.
mendeteksi dan memcahkan masalah Indikator keberhasilan tindakan
(Uno, dkk., 2011). dalam penelitian ini adalah apabila
Tujuan penelitian ini adalah minimal 90% guru yang mengikuti
sebagai upaya peningkatan kemampuan workshop telah mampu menetapkan KKM
guru SD Negeri 06 Tapang Pulau dalam dengan kriteria nilai Baik.
rangka menetapkan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) melalui workshop. HASIL PENELITIAN
Sebagaimana menurut Uno, dkk. (2011) Hasil penenltitian selama dua
yaitu untuk mengatasi permasalahan siklus terhadap kemampuan guru dalam
nyata yang ada di sekolah. Dalam hal ini menyusun Kriteria Ketuntasan Minimal
permasalahan yang dialami adalah (KKM) melalui workshop ditunjukkan
kemampuan guru dalam menyusun pada tabel sebagai berikut:
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
masih rendah. Kondisi Awal
Subjek penelitian adalah SD Negeri Hasil penenltitian pada konsi awal
06 Tapang Pulau pada tahun pelajaran atau pra siklus kemampuan guru dalam
2019/2020 dengan jumlah 12 orang. Data menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
hasil observasi yang terkumpul kemudian (KKM) melalui workshop ditunjukkan
dianalisis dengan menggunakan statistik pada tabel 1 dan tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Menetapkan KKM Pada Pra Siklus
Analisis pada aspek
No. Nama Guru Kriteria
Intake siswa Kompleksitas Daya Dukung
1 Guru A √ √ √ B
2 Guru B √ √ √ C
3 Guru C √ √ √ C
4 Guru D √ √ √ SB
5 Guru E √ √ √ K
6 Guru F √ √ √ C

226
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

7 Guru G √ √ √ C
8 Guru H √ √ √ B
9 Guru I √ √ √ C
10 Guru J √ √ √ K
11 Guru K √ √ √ K
12 Guru L √ √ √ K
Keterangan: Amat Baik = 86 – 100 Cukup = 56 – 70
Baik = 71 – 85 Kurang =  55

Tabel 2. Prosentase Kemampuan Guru Menetapkan KKM Pra Siklus


No Kriteria Jumlah Guru Persentase (%)
1. Sangat Baik 1 8,33
2. Baik 2 16,67
3 Cukup 5 41,67
4 Kurang 4 33,33
Jumlah 12 100

Siklus I Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Hasil penenltitian pada siklus I melalui workshop ditunjukkan pada tabel
kemampuan guru dalam menetapkan 3 dan tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Menetapkan KKM Pada Siklus I.


Analisis pada aspek
No. Nama Guru Intake Siswa Kompleksitas Daya Dukung Kriteria
1 Guru A √ √ √ SB
2 Guru B √ √ √ B
3 Guru C √ √ √ B
4 Guru D √ √ √ SB
5 Guru E √ √ √ C
6 Guru F √ √ √ B
7 Guru G √ √ √ B

227
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

8 Guru H √ √ √ B
9 Guru I √ √ √ C
10 Guru J √ √ √ C
11 Guru K √ √ √ K
12 Guru L √ √ √ C
Keterangan: Amat Baik = 86 – 100 Cukup = 56 – 70
Baik = 71 – 85 Kurang =  55

Tabel 4. Prosentase Kemampuan Guru Menetapkan KKM Pada Siklus I


No. Kriteria Jumlah Guru Persentase (%)
1. Sangat Baik 2 16,67
2. Baik 5 41,67
3 Cukup 4 33,33
4 Kurang 1 8,33
Jumlah 12 100

Siklus II Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Hasil penenltitian pada siklus II melalui workshop ditunjukkan pada tabel
kemampuan guru dalam menetapkan 5 dan tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Penilaian Kemampuan Guru Menetapkan KKM Pada Siklus II
Analisis pada aspek
No. Nama Guru Intake siswa Kompleksitas Daya Dukung Kriteria
1 Guru A √ √ √ SB
2 Guru B √ √ √ SB
3 Guru C √ √ √ SB
4 Guru D √ √ √ SB
5 Guru E √ √ √ B
6 Guru F √ √ √ SB
7 Guru G √ √ √ SB
8 Guru H √ √ √ SB

228
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

9 Guru I √ √ √ B
10 Guru J √ √ √ B
11 Guru K √ √ √ C
12 Guru L √ √ √ B
Keterangan: Amat Baik = 86 –100 Cukup = 56 – 70
Baik = 71 – 85 Kurang =  55

Tabel 6. Prosentase Kemampuan Guru Menetapkan KKM Siklus II


No. Kriteria Jumlah Guru Persentase (%)
1. Sangat Baik 7 58,34
2. Baik 4 33,33
3 Cukup 1 8,33
4 Kurang 0 0
Jumlah 12 100

PEMBAHASAN jumlah guru dalam kriteria Sangat Baik


Hasil penenlitian dari kondisi awal berjumlah 1 orang atau 8,33%; jumlah
sampai dengan siklus II sebagaimana guru dalam kriteria Baik berjumlah 2
yang telah ditunjukkan pada tabel 1 orang atau 16,67%; jumlah guru dalam
sampai dengan 6 bila dibandingkan kriteria Cukup berjumlah 5 orang atau
dengan indikator keberhasilan tindakan 41,67%; dan jumlah guru dalam kriteria
dalam penelitian ini, yaitu apabila Kurang berjumlah 4 orang atau 33,33%.
minimal 90% guru yang mengikuti Pada Siklus I jumlah guru dalam
workshop telah mampu menetapkan KKM kriteria Sangat Baik berjumlah 2 orang
dengan kriteria nilai Baik maka dapat atau 16,67%; jumlah guru dalam kriteria
dikatan hasil peningkatan dalam Baik berjumlah 5 orang atau 41,67%;
penelitian ini adalah signifikan. jumlah guru dalam kriteria Cukup
Dari 12 orang guru SD Negeri 06 berjumlah 4 orang atau 33,33%; dan
Tapang Pulau pada tahun pelajaran jumlah guru dalam kriteria Kurang
2019/2020 diketahui kemampuan guru berjumlah 1 orang atau 8,33%.
dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Pada siklus I ini bila dibandingkan
Minimal (KKM) pada Pra Siklus bahwa: dengan Pra Siklus bahwa kemampuan

229
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

guru yang dalam kriteria penilaian Sangat menetapkan KKM yang melebihi 90%
Baik terjadi kenaikan sebesar 8,33%; mencapai 11 orang atau 91,67%.
kemampuan guru yang dalam kriteria
penilaian Baik terjadi kenaikan sebesar SIMPULAN
25%; kemampuan guru yang dalam Seorang guru harus profesional
kriteria penilaian Cukup berkurang dalam menjalankan tugasnya, yaitu yang
8,33%; kemampuan guru yang dalam punya kemampuan mengajar, melatih,
kriteria penilaian Kurang terjadi mendidik, dan menilai. Menurut Susanto
berkurang 25%. (2020), seorang guru jika tidak mampu
Pada Siklus II jumlah guru dalam mendorong peserta didik untuk mencapai
kriteria Sangat Baik berjumlah 7 orang prestasi yang tinggi maka upaya untuk
atau 58,34%; jumlah guru dalam kriteria meningkatkan kualitas pendidikan yang
Baik berjumlah 4 orang atau 33,33%; dilakukan guru tidak akan tercapai secara
jumlah guru dalam kriteria Cukup maksimal.
berjumlah 1 orang atau 8,33%; dan Kemampuan guru SD Negeri 06
jumlah guru dalam kriteria Kurang sudah Tapang Pulau pada tahun pelajaran
tidak ada atau 0%. 2019/2020 dalam menetapkan Kriteria
Pada siklus I dan II ini bisa Ketuntasan Minimal (KKM) pada Pra
dikatakan bahwa kemampuan guru Siklus bahwa: jumlah guru dalam kriteria
dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Sangat Baik berjumlah 1 orang atau
Minimal (KKM) bahwa yang semakin baik 8,33%; jumlah guru dalam kriteria Baik
meningkat dan kemampuan guru yang berjumlah 2 orang atau 16,67%; jumlah
dinilai Cukup dan Kurang menurun atau guru dalam kriteria Cukup berjumlah 5
berkurang. Kemudian jika dibandingkan orang atau 41,67%; dan jumlah guru
dengan indikator keberhasilan tindakan dalam kriteria Kurang berjumlah 4 orang
dalam penelitian, yaitu apabila minimal atau 33,33%.
90% guru yang mengikuti workshop telah Pada Siklus I jumlah guru dalam
mampu menetapkan KKM dengan kriteria kriteria Sangat Baik berjumlah 2 orang
nilai Baik berarti setelah siklus II atau 16,67%; jumlah guru dalam kriteria
penelitian ini berhasil, yaitu pada siklus II Baik berjumlah 5 orang atau 41,67%;
jumlah guru yang kemampuannya jumlah guru dalam kriteria Cukup
berjumlah 4 orang atau 33,33%; dan

230
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 7 No. 2, April 2021
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721-7906

jumlah guru dalam kriteria Kurang Mardapi, Djemari., dkk. (2015).


Menentukan Kriteria Ketuntasan
berjumlah 1 orang atau 8,33%.
Minimal Berbasis Peserta Didik.
Pada Siklus II jumlah guru dalam Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan. Vol. 19(1). Halaman:
kriteria Sangat Baik berjumlah 7 orang
38–45.
atau 58,34%; jumlah guru dalam kriteria Sanjaya, Wina. (2008). Strategi
Pembelajaran Beroreintasi
Baik berjumlah 4 orang atau 33,33%;
Standar Proses Pendidikan.
jumlah guru dalam kriteria Cukup Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
berjumlah 1 orang atau 8,33%; dan
Sopandi, Wahyu. (2019). Sosialisasi dan
jumlah guru dalam kriteria Kurang sudah Workshop Implementasi Model
Pembelajaran RADEC Bagi Guru-
tidak ada atau 0%.
Guru Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dissemination and
DAFTAR RUJUKAN: Implementation Workshop of
Haryati, Mimin. (2007). Model dan Teknik RADEC Learning Models for
Penilaian Pada Tingkat Satuan Primary and Secondary Education
Pendidikan. Jakarta: Gaung Teachers). PEDAGOGIA: Jurnal
Persada Press. Pendidikan. Vol. 8(1). Halaman:
Husin. (2020). Peningkatan Kemampuan 19–24.
Guru Menyusun Instrumen Sumiati dan Asra. (2007). Metode
Penilaian Melalui Workshop Pembelajaran. Bandung: Wacana
Berkala di SMP Negeri 2 Belitang. Prima.
Jurnal Ilmiah Pro Guru. Vol. 6(4). Susanto, Heri. (2020). Profesi Keguruan.
Halaman: 461–471. Banjarmasin: Program Studi
Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pendidikan Sejarah Fakultas
Pembelajaran, Mengembangkan Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Universitas Lambung Mangkurat.
Rosda Karya. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
Uno, Hamzah B., dkk. (2011). Menjadi
peneliti PTK yang Profesional.
Jakarta: Bumi Aksara.

231

Anda mungkin juga menyukai