Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol.

6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
Implementasi Bahan Ajar Untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar Mahasiswa PAUD
Pascasarjana

Nina Kurniah1
nkurniah@unib.ac.id
Nesna Agustriana2
nagustriana@unib.ac.id
Rufran3
rufran.zulkarnain@yahoo.co.id
1,2,3 Universitas Bengkulu, Bengkulu, Indonesia

Received: January 14th 2021 Accepted: January 25th 2021 Published: January 30th 2021

Abstrak: Mahasiswa pascasarjana PG PAUD dalam profil lulusan prodi harus memiliki
pengetahuan kognitif yang mumpuni ketika masuk ke dalam dunia kerja. Sehingga penelitian
ini bertujuan mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa pasca sarjana dalam mata kuliah
asesmen Anak Usia Dini dengan mengimplementasikan bahan ajar jenis student worksheet.
Metode yang digunakan adalah Penelitian tindakan kelas selama 3 siklus, dengan langkah (a).
Tahap Temuan dan Analisis Fakta, (b). Tahap Perencanaan, (c). Tahap Implementasi Tindakan,
(d) Tahap Monitoring Implemetasi dan Efek, e) Tahap Penjelasan Kegagalan. Subjek penelitian
adalah mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini berjumlah
14 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Analisis data menggunakan
persentase penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa
meningkat secara signifikan dengan menggunakan student worksheet, selain itu mahasiswa
memiliki pengalaman berharga, dan keterlibatan yang tinggi, sehingga pembelajaran
bermakna dan hasil belajar tercapai dengan optimal. Penelitian ini merekomendasikan bahwa
untuk mengoptimalkan hasil belajar, salah satu yang tepat digunakan adalah student
worksheet yang dirancang sesuai dengan kompetensi dasar, dan mengandung berfikir tingkat
tinggi (High order thinking).

Kata Kunci: Student Workhsheet; Hasil Belajar; Mahasiswa Pascasarjana

How to cite this article:


Kurniah, N., Agustriana, N. & Zulkarnain, R. (2021). Implementasi Bahan Ajar Untuk
Mengoptimalkan Hasil Belajar Mahasiswa PAUD Pascasarjana. Jurnal Ilmiah Potensia,
6(1), 17-25. doi:https://doi.org/10.33369/jip.6.1.17-25

PENDAHULUAN dalam kuliah di pascasarjana Universitas


Guru pendidikan anak usia dini dalam Bengkulu harus memiliki hasil belajar yang
pendidikannya dituntut memiliki tinggi. Guru PAUD dalam perkuliahan
kemampuan kognitif yang tinggi ataupun diberikan treatment berupa pembelajaran
wawasan yang luas. Hal ini dikarenakan agar yang menggunakan student worksheet agar
guru PAUD dapat melakukan transfer ilmu pemberian tugas lebih terstruktur (Kusumah
maupun teladan untuk anak lebih maksimal. et al., 2020; Rahardjo, 2019). Adang, (2012)
Oleh karena itu dalam pembelajarannya dan Khosi’in (2019) dan menjelaskan bahwa

17
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
pembelajaran dengan menggunakan bahan kenyataannya guru-guru paud di lapangan,
ajar membuat pembelajaran lebih efektif, menunjukkan bahwa pemahaman dan
memberi kesempatan kepada peserta didik keterampilan dalam mengembangkan
untuk maju berkelanjutan menurut asesmen tersebut masih lemah
kemampuanya masing-masing, dan sebagaimana data yang dikemukakan oleh
mengembangkan dirinya secara optimal. Badan Akreditasi Propinsi (BAP) Bengkulu
Sejalan dengan hal tersebut Ws (2004) (laporan BAP tahun 2016), bahwa hasil
menyatakan pembelajaran dengan Akreditasi untuk setiap Satuan PAUD di
menggunakan bahan ajar mempertinggi Provinsi Bengkulu, ternyata terdapat tiga
motivasi siswa, mengetahui benar siswa standar yang memiliki nilai dibawah rata-
yang berhasil dengan baik dan belum rata dibanding dengan standar yang lainnya,
berhasil, membuat pembelajaran lebih yaitu Standar Pengelolaan, Standar Penilaian
berdayaguna. Sehingga secara otomatis Pendidikan, dan Standar Pembiayaan. Dari
terciptanya pembelajaran active learning, ketiga standar pendidikan yang memiliki
yang memberi makna bahwa pembelajaran rata-rata terendah yaitu standar
berfokus pada bagaimana menumbuhkan pengelolaan untuk semua lembaga baik di
motivasi mahasiswa untuk mencapai tujuan kota maupun kabupaten di Propinsi
pembelajaran secara optimal. Bengkulu.
Pembelajaran dengan menggunakan
METODE PENELITIAN
bahan ajar maupun dengan media
Penelitian ini menggunakan metode
pembelajaran telah membantu mahasiswa
penelitian tindakan kelas (classroom action
maupun siswa untuk memahami materi
research). Penelitian tindakan kelas adalah
pembelajaran dengan baik jika dibandingkan
penelitian yang bersifat reflektif dengan
dengan menggunakan raw material seperti
melakukan tindakan-tindakan tertentu, agar
buku saja (Aditia & Muspiroh, 2013; Amin,
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan
2017; Amin & Alimni, 2019; Ashri & Hasanah,
praktek-praktek pembelajaran di kelas
2015; Khosi’in, 2019; Prastowo, 2015;
secara professional (Spodek & Saracho,
Rachmayani, 2014). Hasil belajar siswa dapat
2014). Tujuan penelitian tindakan kelas
tercapai dengan maksimal (Hamdani, 2017;
adalah untuk meningkatkan atau
Musmuliadi, 2012), serta terdapat
memperbaiki praktek pembelajaran menjadi
peningkatan kualitas kognitif mahasiswa
lebih efektif. Spodek & Saracho (2014)
selama pembelajaran berlangsung (Arimbi
menyatakan bahwa penelitian tindakan
et al., 2018; Holis, 2016; Nurazizah et al.,
bertujuan ”to develop new skill or new
2017)
approaches and solve problem with direct
Implementasi penggunaan bahan ajar
application to the classroom or world
ini pada mahasiswa pasca sarjana Teknologi
setting”.
Pendidikan konsentrasi PAUD, yang pada
Penelitian ini dilakukan dengan dua
umumnya mahasiswa tersebut sudah
tahap : Tahap Pertama memodifikasi atau
bertugas sebagai guru yang profesional, dan
menyesuaikan bahan ajar dalam bentuk
memiliki pengalaman kerja cukup lama,
Student Worksheet dengan silabus
yaitu sekitar 8-15 tahun, dan sudah
perkuliahan, penjabaran dan pemetaan
mendapat sertifikat profesi, seyogyanya
kompetensi yang akan dicapai, merumuskan
mereka sudah memiliki pemahaman, dan
tujuan pembelajaran, mengembangkan
keterampilan dalam mengembangkan
materi, membuat latihan yang harus
asesmen perkembangan anak usia dini,
dikerjakan oleh mahasiswa, sehingga
sebagai kemampuan pokok yang harus
terwujud bahan ajar yang diharapkan. Tahap
dimiliki oleh setiap guru PAUD, tetapi dalam
Kedua menerapkan bahan ajar yang sudah
18
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
dibuat dengan menggunakan metode maupun produk pembelajaran, didiskusikan
penelitian tindakan kelas. bersama dengan tim peneliti secara objektif
Model penelitian tindakan kelas yang dan terbuka seperti komentar, tanggapan,
digunakan adalah model Niff dengan dasar dan penilaian diintegrasikan guna mengukur
pertimbangan karena lebih detail dan rinci. keberhasilan pelaksanaan pembelajaran,
Setiap siklus dimungkinkan terdiri dari pada siklus pertama, baik yang berhubungan
beberapa tindakan, sementara setiap dengan bahan ajar, faktor-faktor yang
tindakan dimungkinkan terdiri dari beberapa mendukung dan menghambat, maupun
langkah yang terealisasi dalam bentuk hasil belajar, selanjutnya disimpulkan
kegiatan pembelajaran. Prosedur penelitian tingkat keberhasilannya. Bila belum sampai
adalah melalui tahap : (a). Tahap Temuan pada tingkat keberhasilan yang diinginkan,
dan Analisis Fakta Pada tahap ini peneliti maka dicari penyebabnya, kemudian
mengadakan penelitian pendahuluan, diadakan perbaikan dan tindak lanjut pada
tujuannya adalah untuk mengetahui siklus berikutnya, dan seterusnya.
berbagai fakta yang berhubungan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan proses pembelajara,dengan
menggunakan dokumentasi (b). Tahap Deskripsi Siklus 1
Perencanaan yakni membuat rencana a. Tahap Temuan dan Analisis Fakta
secara keseluruhan berdasarkan pada (Reconnaisance Fact Finding &
temuan awal yakni berupaya untuk Analysis)
memperbaiki kualitas proses pembelajaran Analisis hasil pembelajaran terdahulu
melalui penerapan bahan ajar yang akan khususnya dalam mata kuliah asesmen
digunakan dalam matakuliah asesmen anak perkembangan anak usia dini merupakan
usia dini, meliputi tugas-tugas yang akan bahan refleksi bagi tim dosen pengampu
dilakukan pada setiap siklus selama mata kuliah tersebut, untuk meningkatkan
penelitian (c). Tahap Implementasi kualitas proses dan hasil belajar pada masa
Tindakan, yakni melaksanakan rencana yang yang akan datang. Berdasarkan keluhan dari
sudah disusun bersama tim dengan beberapa mahasiswa bahwa dalam mata
dukungan bahan dan media yang sudah kuliah assessmen mendapat kesulitan untuk
disiapkan. Semua tindakan baik pada siklus 1 memahaminya, sehubungan dengan dalam
dan siklus 2 diimplementasikan pada satu kenyataannya pada saat mengajar di PAUD,
kelas pelaksana tindakan adalah peneliti dan untuk membuat instrumen penilaian yang
dibantu oleh anggota tim peneliti dua orang akan digunakan dalam pembelajaran,
sebagai fasilitator. (d) Tahap Monitoring mengalami kesulitan, oleh karena itu dalam
Implemetasi dan Efek, Tahap ini dilakukan mata kuliah ini, mereka mengharapkan
bersamaan dengan implementasi tindakan. dapat menjawab dari kesulitan yang dialami
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap selama ini. Kesulitan yang dimaksud adalah
berlangsungnya tindakan dan efek yang membuat instrumen yang tepat dengan
ditimbulkan oleh tindakan tersebut, baik mengacu pada kompeten di dasar yang
oleh mahasiswa atau dosen maupun sistem ditetapkan. Sehingga menjadi instrumen
pembelajaran secara keseluruhan. yang siap digunakan. Hampir seluruhnya dari
Observasi dilakukan oleh kolabolator dan mahasiswa yang mengeluh atas kesulitan ini.
juga oleh peneliti langsung pada saat Maka fakta inilah yang akan dipecahkan
melaksanakan pembelajaran (e) Tahap melalui penelitian yang akan dilakukan Data
Penjelasan Kegagalan Tahap ini merupakan lain dari yang dijadikan sebagai panduan
tahap evaluasi dan refleksi terhadap hasil dalam melaksanakan perannya sebagai
monitoring yang telah dilakukan, baik proses evaluator di lembaganya masing-masing.

19
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
Atas dasar itulah diperlukan adanya memberikan kesempatan kepada
suplemen bahan ajar yang dapat mahasiswa untuk bekerja secara mandiri
meningkatkan kualitas proses, menantang atau kelompok dalam menyelesaikan tugas
mahasiswa untuk terlibat aktif dalam yang dihadapinya (Amri & Tharihk, 2018;
pembelajaran dan mendapatkan Purwanto et al., 2016; Shofiyah, 2017;
pengalaman belajar yang bermakna bagi Widiyaningtyas & Widiatmoko, 2014).
mereka dalam melaksanakan tugasnya di Berdasarkan analisis dari permasalahan
kemudian hari. Oleh karena itu dalam yang dikemukakan di atas dibuat
penelitian ini memilih student worksheet perencanaan tindakan dan dilaksanakan
sebagai upaya untuk memecahkan secara tepat.
permasalahan yang dialaminya. Dengan
b. Tahap Perencanaan (General Plan)
menggunakan student worksheet tersebut
Perencanaan secara umum pada siklus
akan memberikan kesempatan kepada
1 berkaitan dengan materi cara
mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam
mengembangkan instrumen perkembangan
pembelajaran dikelas melalui kerja
anak berdasarkan kompetensi yang diacu,
kelompok dengan berbantuan student
Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah
worksheet. membuat kerja kelompok aktif
Setelah menyelesaikan seluruh materi
dan menantang, karena dipandu dengan
perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
langkah-langkah dan petunjuk yang terdapat
mampu mengembangkan instrumen
pada worksheet tersebut, sehingga
perkembangan anak, Indikator Mahasiswa
mahasiswa tertantang untuk mengerjakan
mampu menentukan kompetensi dasar yang
langkah-langkah berdasarkan pada
akan dikembangkan menjadi instrumen
pertanyaan dan permasalahan yang sangat
dengan mempedomani pada student
memantang, dan menuntut mahasiswa
workseet.
untuk menganalisis, merancang,
Tampilan student worksheet dapat
memecahkan masalah, membuat karya yang
dilihat dalam gambar 1
dapat dipertanggungjawabkan di depan
teman-temanya. Kegiatan tersebut

20
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270

Gambar 1. Tampilan Student Worksheet

Proses Pembelajarannya adalah worksheet, kemudian menjelaskan bahwa


mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok pembelajaran akan disajikan dengan
setiap kelompok terdiri dari 3 atau 4 membahas permasalahan-permasalahan
mahasiswa. Kemudian setiap kelompok yang menuntut mahasiswa untuk
melakukan diskusi tentang enganalisis mengembangkan kemampuan mendapat
konpetensi dasar dari kurikulum paud 13, pengalaman berharga untuk memperoleh
yang akan di angkat, kemudian pemahaman terhadap materi dan
mendiskusikannya dalam kelompok dengan keterampilan mengembangkanya sesuai
mengacu pada student wooksheet yang dengan tuntutan kompetensi sebagai
diberikan. seorang guru yang professional.
c. Tahap Implementasi Tindakan d. Tahap Monitoring Implemetasi dan
(Implementasi Action) Efek ( Monitor Implementation &
Perkuliahan diawali dengan Effects)
memaparkan silabus matakuliah asesment Dalam pelaksanaan pembelajaran
perkembangan anak usia dini dan ternyata belum semua kelompok dapat
menjelaskan strategi pembelajaran yang menampilkan semua aspek seperti yang
akan digunakan dalam mengikuti diharapkan, melainkan masih bervariasi
perkuliahan selama satu semester dengan seperti pada saat melakuan diskusi terdapat
menggunakan strategi pembelajaran projek 2 kelompok yang sudah dapat bekerjasama
based learning berbantuan student dengan baik, aktif, tertib, sedangkan 3

21
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
kelompok masih didominasi oleh 1 orang, 2 Tim peneliti mengevaluasi kegiatan
anggota yang lainnya belum dapat terlibat pembelajaran yang telah dilakukan baik
secara aktif. Pada saat mempresentasikan proses maupun hasil, kemudian
hasil tugas, kemampuan menyampaikan dan menganálisis setiap langkah pembelajaran
menanggapi pertanyaan dari kelompok lain, sebagai kegiatan refleksi. Berdasarkan
masih belum merata, yang menguasai dan kegiatan refleksi masih ditemui kelemahan-
berani menjawab rata-rata 2-3 orang, kelemahan yang didiskusikan untuk
begitupun untuk aspek menyikapi masalah, mendapat solusinya.
menentukan sudut pandang,
Deskripsi Siklus 2
menyampaikan informasi, menjelaskan
konsep, memberikan interpretasi, a. Tahap Perencanaan (General Plan)
inferensiasi, dan memberikan pemecahan Perencanaan pada siklus 2 mengacu
masalah, menyikapi masalah, menentukan pada hasil rekomendasi pada siklus pertama
sudut pandang, menyampaikan informasi, yang menjadi pertimbangan pokok dalam
menjelaskan konsep, memberikan merencanakan dan melaksanakan tindakan
interpretasi, inferensiasi, dan memberikan pada siklus 2. Perencanaan pada siklus ini
pemecahan masalah, belum kemampuan berkaitan dengan materi keterkaitan
yang diharapkan, baru 1 sampai 2 orang saja dengan keterampilan dalam
setiap kelompok, bahkan ada 1 kelompok mengembangkan assessmen. Kompetensi
yang pasip sama sekali, sehingga Dasar yang akan dicapai setelah
membutuhkan bimbingan intensif dari awal menyelesaikan seluruh materi perkuliahan
sampai akhir pembelajaran. ini diharapkan mahasiswa mampu
menjabarkan kompetensi dasar terhadap
indikator dan indikataor terhadap tujuan,
serta pengembangan asesmen.
b. Proses Pembelajaran
Proses Pembelajaran berlangsung
pada siklus 2, tetap menggunakan problem
based learning, dengan langkah-langkah :
1. Pembagian kelompok
2. Pemberian tugas yang kompleks
Gambar 2. Hasil Belajar MK Asesmen
dan berbeda
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat 3. Presentasi tiap kelompok
tergambar kemampuan berpikir kritis 4. Tanggapan dari kelompok lain
mahasiswa PGPAUD dalam mata kuliah 5. Penyempurnaan tugas hasil dari
pengembangan sains anak usia dini, secara forum
klasikal yang memiliki kemampuan berpikir 6. Penilaian.
kritis dengan kategori sangat baik berjumlah
1 orang mahasiswa (7%), kategori baik c. Tahap Implementasi Tindakan
berjumlah 5 orang mahasiswa (35 %), (Implementasi Action)
kategori Cukup 4 orang mahasiswa (29 %)
sedangkan kategori kurang berjumlah 4 Implementasi siklus 2 dilaksanakan
orang mahasiswa (29 %). pada tanggal miggu ke dua September 2020
Perkuliahan diawali dengan branstroming
e. Tahap Penjelasan Kegagalan tentang kesulitan dalam mengerkan tugas
(Reconnaissance Explain Any Failure problem solving, kemudian membahas
to Implement And Effect) tentang cara menyelesaikannya, dan

22
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang begitupun untuk aspek menyikapi masalah,
dipandu dengan student worksheet untuk menentukan sudut pandang,
mengembangkan instrumen penilaian pada menyampaikan informasi, menjelaskan
anak usia dini, Dalam mengerjakan tugas- konsep, memberikan interpretasi,
tugas yang diberikan, nampak keaktifan dan inferensiasi, dan memberikan pemecahan
keterlibatan setiap anggota kelompok. masalah, menyikapi masalah, secara umum
Sehingga hampir semua kelompok sudah dikatakan berhasil, hanya terdapat 1
menunjukkan peningkatan yang optimal, kelompok yang perlu bantuan atau
walaupun terdapat 1 kelompok yang pendampingan
berbeda dengan yang lainnya.. Pada saat f. Tahap Penjelasan Kegagalan
menemukan permasalahan tersebut, secara (Reconnaissance Explain Any Failure
spontan tim peneliti melakukan bantuan dan to Implement And Effect)
bimbingan seperlunya. Berdasarkan hasil monitoring
pembelajaran, tim peneliti mengevaluasi
d. Tahap Monitoring Implemetasi dan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Efek ( Monitor Implementation & baik proses maupun hasil, kemudian
Effects) menganálisis setiap langkah pembelajaran
sebagai kegiatan refleksi. Berdasarkan
Pelaksanaan monitoring dilakukan kegiatan refleksi sebagian besar nahasiswa
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan berada pada kategori baik dan sangat baik,
yakni mengamati keaktifan mahasiswa sedangkan sebagian kecil pada kategori
dalam membuat instrumen penilaian dan cukup
seluruh anggota kelompok dalam
KESIMPULAN
melaksanakan diskusi, kemampuan
Implementasi Bahan Ajar dapat
membahas hasil diskusi, kemampuan dan
mengoptimalkan Hasil belajar mahasiswa
kelancaran dalam menanggapi
teknologi pendidikan konsentrasi PAUD FKIP
permasalahan ataupun pertanyaan
UNIB. Jenis bahan ajar yang dimaksud
pertanyaan yang diajukan saat
adalah student worksheet. Hal ini
mempresentasikan hasil diskusi, ketepatan
dikarenakan bahan ajar ini mengarahkan
menjawab pertanyaan, kemampuan
mahasiswa untuk melakukan kegiatan
menuangkan gagasan secara lisan, dan
belajar secara terstruktur, sehingga
keaslian gagasannya.
terbangun pengetahuan dan pemahamanya
e. Tahap Monitoring Implemetasi dan
melalui kegiatan yang dilakukanya. Dengan
Efek ( Monitor Implementation &
student worksheet kesungguhan dan kerja
Effects)
keras mahasiswa terstimulasi, karena setiap
Dalam pelaksanaan pembelajaran
mahasiswa diminta untuk
ternyata terdapat 3 kelompok yang dapat
mempresentasikan, menjawab pertanyaan
menampilkan semua aspek seperti yang
teman dan melaporkan dengan sungguh-
diharapkan, sedangkan yang 2 kelompok sungguh. Implementasi bahan ajar jenis
masih menunjukkan adanya aspek yang student worksheet tersebut, efektif
belum optimal, seperti pada saat melakuan mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa
diskusi 2 kelompok tersebut keaktifanya teknologi pendidikan konsentrasi PAUD FKIP
masih belum merata, melainkan masih UNIB dalam mata kuliah assessment,
didominasi oleh 2-3 orang. Pada saat terbukti dengan hasil perhitungan t-tes
mempresentasikan hasil tugas, kemampuan menunjukkan thitung 3,723 lebih besar dari
menyampaikan dan menanggapi pertanyaan ttabel 2,067 pada tingkat 5 %. Artinya terdapat
hampir semua kelompok sudah lebih bagus, peningkatan pengetahuan dan keterampilan
23
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
mahasiswa, dengan menggunakan studen Based on Synectic Approach to Junior
Worksheet dengan tepat. Faktor yang High School Students. At-Ta’lim :
mendukung dalam mengimplementasikan Media Informasi Pendidikan Islam,
bahan ajar dalam mata kuliah asesmen anak 18(1), 1.
usia dini adalah pengalaman yang dimiliki https://doi.org/10.29300/attalim.v18i1.
oleh para mahasiswa S2 Teknologi 1916
Pendidikan cukup memberikan dukungan
Amri, A., & Tharihk, A. J. (2018).
dalam memahami dan mengembangkan
PENGEMBANGAN PERANGKAT
assessmen, sedangkan faktor yang
ASESMEN PEMBELAJARAN
menghambat dalam mengembangkan PROYEK PADA MATERI
instrumen adalah faktor internal mahasiswa PENCEMARAN DAN KERUSAKAN
itu sendiri yaitu kerja keras, motivasi untuk LINGKUNGAN. DIDAKTIKA
belajar dengan sungguh-sungguh, serta BIOLOGI: Jurnal Penelitian
ketekunan yang dimiliki oleh masing-masing Pendidikan Biologi, 2(2), 103–112.
mahasiswa salam mengerjakan student
worksheet. Arimbi, Y. D., Saparahayuningsih, S., &
Ardina, M. (2018). 71
DAFTAR PUSTAKA MENINGKATKAN
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Adang, S. (2012). Kurikulum dan MELALUI KEGIATAN MIND
Pembelajaran. Bandung: Yayasan MAPPING. In Jurnal Ilmiah Potensia.
Kesuma Karya.
Ashri, N., & Hasanah, L. (2015).
Aditia, M. T., & Muspiroh, N. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Ipa
Pengembangan Modul Pembelajaran Terpadu Tema Udara. Prosiding
Berbasis Sains, Lingkungan, Simposium Nasional Inovasi Dan
Teknologi, Masyarakat Dan Islam Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS
(Salingtemasis) Dalam Meningkatkan 2015).
Hasil Belajar Siswa Pada Konsep
Ekosistem Kelas X Di Sma NU Hamdani, H. (2017). DESKRIPSI
(Nadhatul Ulama) Lemahabang KETERAMPILAN PROSES SAINS
Kabupaten Cirebon. Scientiae MAHASISWA CALON GURU
Educatia: Jurnal Pendidikan Sains, FISIKA. Jurnal Pendidikan
2(2), 127–148. Matematika Dan IPA, 8(1), 43.
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v8i1.1
Amin, A. (2017). PENGEMBANGAN 8423
BAHAN AJAR PAI ASPEK
AKHLAQ BERBASIS Holis, A. (2016). Belajar Melalui Bermain
PENDEKATAN PEMBELAJARAN untuk Pengembangan Kreativitas dan
DEMOKRATIK DALAM Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal
MENINGKATKAN PEMAHAMAN Pendidikan Universitas Garut.
KONSEP SISWA SMPN 12 KOTA
BENGKULU. Manhaj: Jurnal Khosi’in, K. (2019). Pengembangan Bahan
Penelitian Dan Pengabdian Ajar Ilmu Lingkungan Pada Materi
Masyarakat, 2(3). Konversi Sampah Plastik Menjadi
https://doi.org/10.1161/.V5I3.755 Bahan Bakar Minyak, Sebagai
Implementasi QS. Ar-Rum Ayat 41 di
Amin, A., & Alimni, A. (2019). Prodi IPA Fakultas Tarbiyah Dan
Development of Religion Materials Tadris IAIN Bengkulu. IJIS Edu :

24
Nina Kurniah
Jurnal Ilmiah Potensia, 2021, Vol. 6 (1), 17-25
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia
e-issn: 2621-2382 p-issn: 2527-9270
Indonesian Journal Of Integrated Rahardjo, M. M. (2019). Implementasi
Science Education, 1(1), 90–99. Pendekatan Saintifik Sebagai
https://doi.org/10.29300/ijisedu.v1i1.1 Pembentuk Keterampilan Proses Sains
739 Anak Usia Dini. Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 9(2),
Kusumah, R. G. T., Walid, A., Pitaloka, S., 148–159.
Dewi, P. S., & Agustriana, N. (2020). https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i
Penerapan Metode Inquiry Untuk 2.p148-159
Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Penggolongan Hewan di Kelas IV SD Shofiyah, N. (2017). Penerapan Model
Seluma. JURNAL PENDIDIKAN Pembelajaran Modified Free Inquiry
MATEMATIKA DAN IPA, 11(1), 142– untuk Mereduksi Miskonsepsi
153. Mahasiswa pada Materi Fluida. SEJ
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v11i1. (Science Education Journal), 1(1), 19.
34708 https://doi.org/10.21070/sej.v1i1.836

Musmuliadi. (2012). Jurnal Penelitian dan Spodek, B., & Saracho, O. N. (2014).
Evaluasi Pendidikan. Jurnal Penelitian Handbook of research on the education
Dan Evaluasi Pendidikan. of young children. Routledge.

Nurazizah, S., Sinaga, P., & Jauhari, A. Widiyaningtyas, T., & Widiatmoko, A.
(2017). Profil Kemampuan Kognitif (2014). Media Pembelajaran Berbasis
dan Keterampilan Berpikir Kritis Web Pada Mata Pelajaran Kimia.
Siswa SMA pada Materi Usaha dan Jurnal Teknologi, 21, 47–51.
Energi. Jurnal Penelitian &
Pengembangan Pendidikan Fisika, Ws., W. (2004). Psikologi Pengajaran
3(2), 197–202. (Teaching Psychology). Grasindo.

Prastowo, A. (2015). Panduan Kreatif


Membuat Bahan Ajar
Inovatif :Menciptakan Metode
Pembelajaran yang Menarik dan
Menyenangkan. In Diva Press.

Purwanto, W., W, E. T. D. R. W., &


Hariyono, H. (2016). Penggunaan
Model Problem Based Learning
dengan Media Powerpoint untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
Dan Pengembangan., 1(9), 1700.

Rachmayani, D. (2014). Penerapan


Pembelajaran Reciprocal Teaching
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Matematis Dan
Kemandirian Belajar Matematika
Siswa. Judika (Jurnal Pendidikan
Unsika), 2(1), 13–23.

25
Nina Kurniah

Anda mungkin juga menyukai