Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625

Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA


BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK MAHASISWA
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Rizki Umi Nurbaeti1, Diah Sunarsih2


1,2Prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhadi Setiabudi
Brebes, Indonesia
Email: rizkiuminurbaeti@gmail.com
1

ABSTRAK
Pembelajaran IPA di SD dapat dilakukan dengan serangkaian proses ilmiah, yaitu
penyelidikan, penyusunan, dan penyajian hasil. Praktikum merupakan proses ilmiah dimana
siswa dapat melakukan pembuktian konsep, penyelidikan, penemuan, penyusunan, serta
penyajian hasil praktik. Fokus masalah yang dikaji adalah kemampuan mahasiswa PGSD
(calon guru SD) melakukan praktikum pada materi pembelajaran IPA di SD berdasarkan
Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul praktikum IPA serta
mengetahui keefektifan modul praktikum IPA berbasis Kurikulum 2013 tingkat SD untuk
meningkatkan keterampilan proses dan keaktifan mahasiswa PGSD. Jenis penelitian ini
adalah Research and Development (R&D) yang dikembangkan Borg and Gall. Data
dikumpulkan dari penilaian ahli materi, angket mahasiswa, dan penilaian keterampilan
proses dan keaktifan mahasiswa. Pengembangan modul praktikum IPA dilakukan
berdasarkan Kurikulum 2013 tingkat Sekolah Dasar revisi terbaru yaitu tahun 2018. Teknik
pengumpulan data dilakukan lewat angket untuk validasi produk dan tes untuk uji coba di
lapangan, sedang teknik analisis data dilakukan lewat teknik statistik deskriptif dan t-tes
untuk uji beda rata-rata lewat bantuan SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul
praktikum yang dikembangkan layak dan efektif untuk digunakan. Kelayakan tersebut
dilihat dari penilaian ahli materi dan respon mahasiswa yang sama-sama menilai sangat baik.
Sementara itu, keefektifan modul praktikum dalam meningkatkan keterampilan proses dan
keaktifan didasarkan adanya peningkatan dan perbedaan rata-rata keterampilan proses dan
keaktifan mahasiswa yang signifikan setelah perlakuan.

Kata Kunci: Modul praktikum, ilmu pengetahuan alam, Kurikulum 2013

109 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih
Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625
Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

PENDAHULUAN kehidupan nyata sehari-hari siswa dengan


Perkembangan kurikulum pada cara melakukan praktikum. Metode
lingkup pendidikan dasar dan menengah praktikum adalah metode pembelajaran
di Indonesia semakin mengalami dengan cara mempraktikkan langsung
peningkatan. Kurikulum 2006 (Kurikulum untuk membuktikan suatu konsep yang
Tingkat Satuan Pendidikan) diganti sedang dipelajari. Metode praktikum
dengan Kurikulum 2013 yang dirancang menjadi metode pembelajaran yang sesuai
untuk meningkatkan penanaman dan dan menarik, sehingga hasil belajar yang
pelaksanaan karakter serta proses kegiatan diperoleh berupa sikap, pengetahuan, dan
pembelajaran yang menuntut keterampilan menjadi lebih bermakna.
keseimbangan antara pengetahuan Kegiatan praktikum bagi mahasiswa
(kognitif), keterampilan (afektif), dan sikap juga dapat melatih mahasiswa dalam
(psikomotor). “Kompetensi inti Kurikulum menemukan kebenaran atau fakta dalam
2013 menggambarkan kualitas yang suatu konsep pembelajaran, dimana dalam
seimbang untuk keberhasilan siswa yaitu proses penemuan kebenaran atau fakta
hard skills dan soft skills” (Kemendikbud, akan melalui proses pencarian,
2013). Sejalan dengan hal tersebut, serangkaian proses tersebut yang akan
Febriyanto dan Yanto (2019) memunculkan keterampilan-keterampilan
mengemukakan bahwa hasil belajar siswa lainnya seperti diskusi dan memecahkan
tidak dapat diukur berdasarkan masalah. Agar pelaksanaan praktikum
pengetahuan siswa saja namun harus lebih mudah dipahami dan dilakukan,
dilihat secara keseluruhan yaknidari maka perlu penyusunan modul
pengetahuan, sikap dan keterampilan praktikum. Menurut Prastowo (2014)
yang dimiliki oleh setiap siswa akan “modul adalah sebuah bahan ajar yang
berpengaruh terhadap hasil belajarnya. disusun secara sistematis dengan bahasa
Program Studi Pendidikan Guru yang mudah dipahami oleh peserta didik
Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Fakultas sesuai tingkat pengetahuan dan usia
Keguruan dan Ilmu Pendidikan mereka, agar mereka dapat belajar sendiri
Universitas Muhadi Setiabudi (FKIP (mandiri) dengan bantuan atau
UMUS) merupakan salah satu Lembaga bimbinganyang minimal dari pendidik”.
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Modul praktikum sebagai salah satu bahan
di Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang ajar dalam kajian mata kuliah
mencetak calon guru SD. Kesesuaian Pengembangan Konsep Dasar IPA yang
kajian mata kuliah harus berbanding lurus disesuaikan dengan kurikulum SD dapat
dengan kurikulum yang berlaku di SD. digunakan sebagai panduan praktik
Kajian beberapa mata kuliah yang sekaligus untuk meningkatkan
mengarah pembelajaran di SD sudah keterampilan proses dan keaktifan
disesuaikan dengan Kurikulum 2013, mahasiswa.
misalnya pada mata kuliah Pengembangan Mahasiswa menggunakan modul
Konsep Dasar IPA di SD. praktikum pada prinsipnya adalah
Pembelajaran IPA di SD tidak hanya melakukan aktivitas belajar yang bersifat
belajar penguasaan konsep dan prinsip fisik maupun mental yang dalam setiap
tentang alam, tetapi juga belajar kegiatan belajar keduanya selalu berkaitan.
menemukan dan memecahkan masalah, Seseorang akan berpikir sepanjang orang
serta bersikap ilmiah. Pembelajaran IPA tersebut melakukan suatu perbuatan,
untuk siswa SD dapat menyesuaikan tanpa berbuat berarti seseorang tidak
situasi belajar siswa yaitu dengan berpikir. Jenis-jenis akvitas belajar
mengaitkan materi pembelajaran dengan menurut Sardiman (2011) menyebutkan

110 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih
Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625
Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

delapan aktivitas dalam pembelajaran, variabel secara operasional, merancang


yaitu visual activities, oral activities, listening penelitian, dan melaksanakan eksperimen.
activities, writing activities, drawing activities, Berdasarkan observasi yang
motor activities, mental activities, dan dilakukan pada bulan Januari 2019 melalui
emotional activities. wawancara dan pengisisan angket
Modul merupakan salah satu bahan kebutuhan mahasiswa (semester VI)
ajar yang disusun secara sistematis agar menyatakan bahwa perlunya kajian mata
mahasiswa dapat belajar secara mandiri. kuliah yang disesuaikan dengan
Modul praktikum dalam penelitian ini kurikulum sekolah dasar yaitu Kurikulum
merupakan modul praktikum yang 2013 revisi terbaru (revisi tahun 2018),
digunakan mahasiswa sebagai pedoman sehingga mahasiswa dapat lebih mudah
praktik untuk membuktikan teori-teori dalam melaksanakan Praktik Pengalaman
dalam pembelajaran IPA di SD. Sehingga, Lapangan dan mengerjakan tugas-tugas
modul praktikum sangat perlu digunakan mata kuliah. Sekolah Dasar di seluruh
sebagai panduan melaksanakan Kabupaten Brebes sudah menggunakan
praktikum bagi mahasiswa calon pendidik Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 sampai
di SD, serta dapat meningkatkan sekarang (tahun 2019). Akan tetapi untuk
keterampilan proses dan keaktifan Sekolah Dasar wilayah Kabupaten/Kota
mahasiswa secara perseorangan. lain ada yang belum menggunakan
Karamustafaoglu (2011) Kurikulum 2013. Adapun sejak
menyebutkan beberapa dasar dari pemberlakuan Kurikulum 2013 di Sekolah
keterampilan proses seperti kemampuan Dasar Kemendikbud telah melakukan
observasi, verifikasi, merancang, dan beberapa kali revisi, dan untuk saat ini
memprediksi. Kemampuan tersebut yang terbaru adalah revisi tahun 2018.
merupakan dasar bagi siswa dalam Oleh karena itu, perlu pengembangan
melakukan proses inkuiri yaitu modul praktikum IPA berbasis Kurikulum
menemukan suatu hal yang baru dari 2013 tingkat SD (revisi tahun 2018) pada
pembelajaran. Tanpa adanya penguasaan mata kuliah Pengembangan Konsep Dasar
keterampilan proses, maka siswa tidak IPA.
dapat mengembangkan kemampuannya Hasil penelitian pengembangan
dalam pembelajaran sains. modul praktikum oleh Mustaqim (2015)
Keterampilan proses menurut menyatakan bahwa modul praktikum
Dimyati dan Mudjiono (2013) terdiri atas berbasis multimedia interaktif sangat baik
keterampilan-keterampilan dasar (basic digunakan mahasiswa sebagai panduan
skills) dan keterampilan terintegrasi dalam melaksanakan praktikum.
(integrated skills). Keterampilan- Demikian juga hasil pengembangan modul
keterampilan dasar terdiri dari praktikum oleh Wahyuningsih dan
mengobservasi, mengklasisifikasi, Rohmah (2017) menunjukkan bahwa
memprediksi, mengukur, menyimpulkan, modul praktikum yang dikembangkan
dan mengkomunikasikan. Sedangkan sangat layak digunakan dalam
keterampilan yang terintegrasi terdiri dari pembelajaran Kimia Dasar karena
identifikasi variabel, membuat tabulasi mendapat penilaian dengan kategori
data, menyajikan data dalam bentuk “sangat baik” pada ketiga aspek yaitu isi,
grafik, menggambarkan hubungan petunjuk serta kesesuaian dengan prinsip
antarvariabel, mengumpulkan dan Green Chemistry dan memperoleh respon
mengolah data, menganalisis penelitian, yang sangat positif dari tanggapan
menyusun hipotesis, mendefinisikan mahasiswa sebagai pengguna modul
tersebut.

111 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih
Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625
Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

Berdasarkan pemaparan latar keaktifan mahasiswa menggunakan


belakang dan kajian hasil penelitian, maka lembar observasi.
peneliti melakukan pengembangan modul Teknik analisis data yang digunakan
praktikum IPA berbasis Kurikulum 2013 adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif,
tingkat SD pada mata kuliah yaitu memaparkan pengembangan produk
Pengembangan Konsep Dasar IPA. modul praktikum untuk meningkatkan
keterampilan proses dan keaktifan
mahasiswa. Pada teknik kuantitatif
tersebut dilakukan uji hipotesis untuk
METODE PENELITIAN mengetahui uji beda rata-rata mahasiswa
Penelitian ini menggunakan model yang mendapat perlakuan dan yang tidak
Research and Development (R&D) versi Borg mendapat perlakuan, melalui independent
and Gall (1983) yang terdiri atas sepuluh sample t test menggunakan aplikasi SPSS 17
tahap, yaitu: 1) penelitian dan dengan signifikansi 0,05.
pengumpulan informasi; 2) perencanaan;
3) pengembangan draf produk; 4) uji coba HASIL DAN PEMBAHASAN
awal; 5) revisi hasil uji coba; 6) uji coba Hasil
lapangan; 7) penyempurnaan produk hasil Pengembangan modul praktikum
uji coba lapangan; 8) uji coba lapangan untuk meningkatkan keterampilan proses
operasional; 9) penyempurnaan produk dan keaktifan mahasiswa mahasiswa
akhir; serta 10) diseminasi dan PGSD melewati sepuluh tahap
implementasi. Tahap pengembangan pengembangan, yang meliputi 1)
dilakukan sampai tahap diseminasi. penelitian dan pengumpulan informasi; 2)
Subjek penelitian terlibat dalam uji perencanaan; 3) pengembangan draf
coba awal, uji coba lapangan, dan uji coba produk; 4) uji coba awal; 5) revisi hasil uji
lapangan operasional. Subjek uji coba awal coba; 6) uji coba lapangan; 7)
terdiri atas 5 mahasiswa PGSD semester IV penyempurnaan produk hasil uji coba
, sedangkan subjek uji coba lapangan tediri lapangan; 8) uji coba lapangan operasional;
atas 10 mahasiswa PGSD semester IV 9) penyempurnaan produk akhir dan 10)
diluar mahasiswa yang telah terlibat dalam diseminasi dan implementasi. Tahapan-
uji coba awal. Subjek uji coba lapangan tahapan tersebut dapat dijelaskan
operasional adalah 22 mahasiswa PGSD berdasarkan hasil penelitian yang telah
semester VI yang menempuh mata kuliah dilakukan sebagai berikut.
Pengembangan Konsep Dasar IPA. Subjek Tahap Pengumpulan Informasi dan
uji coba lapangan operasional dibagi Perancangan
dalam dua kelompok sampel, Tahap pengumpulan informasi awal
menggunakan teknik cluster random dilakukan melalui observasi dan pengisian
sampling, yaitu 11 mahasiswa diberi angket kebutuhan mahasiswa, diketahui
perlakuan dan 11 mahasiswa lainnya bahwa mahasiswa menginginkan
sebagai kontrol. kesesuaian antara bahan materi mata
Instrumen penelitian menggunakan kuliah dengan kurikulum nasional yang
validasi ahli, angket mahasiswa, dan berlaku di Sekolah Dasar. Selanjutnya
observasi keterampilan proses dan peneliti menyusun rancangan pembuatan
keaktifan mahasiswa. Validasi ahli yang modul praktikum IPA berbasis Kurikulum
dimaksud adalah validasi ahli materi. 2013 (revisi tahun 2018) serta lembar
Angket mahasiswa berupa angket tertutup observasi untuk mengamati keterampilan
untuk menilai modul praktikum. Serta proses dan keaktifan mahasiswa.
penilaian keterampilan proses dan Rancangan modul praktikum dibuat

112 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih
Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625
Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

berdasarkan kompetensi inti, kompetensi Tabel 1. Hasil Validasi Lembar


dasar, dan indikator serta materi muatan Observasi
pelajaran IPA di kelas IV, V, dan VI
Sekolah Dasar. Materi-materi muatan No Aspek yang Dinilai Nilai
pelajaran IPA tersebut meliputi gaya, 1 Kesesuaian indikator 4
perubahan wujud, cahaya, magnet, suhu, 2 Kejelasan deskriptor 3,5
kalor, dan listrik. Rancangan modul juga 3 Penggunaan bahasa 4
dibuat berdasarkan rumusan tujuan Jumlah skor nilai 3,8
perkuliahan sesuai silabus dan satuan
acara perkuliahan (SAP) mata kuliah Tahap Pengembangan Draft Produk
Pengembangan Konsep Dasar IPA di SD. Tahap pengembangan draf produk
Rancangan lembar observasi dibuat adalah tahap yang bertujuan untuk
berdasarkan indikator yang sudah menghasilkan produk akhir setelah
ditetapkan untuk mengamati keterampilan validasi yang dilakukan oleh ahli materi.
proses dan keaktifan mahasiswa, yang Validasi oleh ahli materi dilakukan agar
selanjutnya disusun kisi-kisi dan rubrik dapat digunakan sebagai bahan masukan
penilaian beserta lembar observasi untuk dalam perbaikan produk, sehingga produk
penilaian keterampilan proses dan yang dihasilkan sesuai standar. Produk
keaktifan mahasiswa. Indikator berupa modul praktikum sudah
keterampilan proses meliputi dinyatakan layak oleh ahli materi, dengan
keterampilan-keterampilan dasar yang skor nilai 87,5 (baik). Adapun hasil
terdiri dari mengobservasi, penilaian dari ahli materi dapat dilihat
mengklasisifikasi, memprediksi, pada tabel 2.
mengukur, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan. Sedangkan Tabel 2. Hasil Validasi Ahli Materi
indikator keaktifan terdiri dari visual
activities, oral activities, listening activities, No Aspek Nilai
writing activities, drawing activities, motor 1 Kelayakan isi 23,5
activities, mental activities, dan emotional 2 Kelayakan bahasa 39
activities. 3 Kelayakan penyajian 25
Selanjutnya lembar observasi yang Jumlah skor nilai 87,5
telah dibuat dilakukan uji validasi oleh
ahli. Validasi ahli dilakukan untuk Adapun saran dari ahli materi terkait
mengetahui kelayakan lembar observasi produk yang dikembangkan yaitu pada
untuk menilai keterampilan proses dan bagian penyajian perlu dibuat berwarna
keaktifan mahasiswa. Lembar observasi agar lebih menarik.
penelitian ini sudah dinyatakan layak oleh
validator dengan nilai 3,8 (sangat baik), Uji Coba Awal dan Perbaikan Produk
sehingga dapat digunakan untuk Pada tahap pengembangan draft
pengambilan data tentang keterampilan produk dilakukan proses validasi dan
proses dan keaktifan mahasiswa. Adapun sudah dinyatakan layak oleh ahli materi,
rangkuman hasil validasi ahli ada pada kemudian diujicobakan kepada
tabel 1. mahasiswa. Uji coba tersebut terbatas pada
lima mahasiswa semester IV. Kelima
mahasiswa tersebut belajar dan melakukan
praktikum menggunakan panduan modul
praktikum, kemudian diminta untuk
mengisi angket terbuka berupa masukan

113 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih
Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625
Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

terkait modul praktikum tersebut. Selanjutnya mahasiswa pada


Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan kelompok eksperimen diberikan modul
tersebut, diperoleh beberapa masukan, praktikum dan mahasiswa pada kelompok
yaitu: 1) materi praktikum dibuat kontrol tidak diberi modul praktikum.
berurutan sesuai kelas dari yang terendah; Pada pelaksanaan praktikum, setiap
2) penyajian isi modul dibuat berwarna; mahasiswa pada masing-masing
serta 3) modul praktikum dapat digunakan kelompok dilakukan pengamatan
mahasiswa untuk mengajar di Sekolah menggunakan lembar observasi untuk
Dasar. mengetahui keterampilan proses dan
keaktifan mahasiswa dari dua kelompok
Uji Coba Lapangan dan Perbaikan Produk tersebut. Berdasarkan hipotesis Ho: tidak
Uji coba lapangan dilaksanakan terdapat perbedaan rata-rata antara dua
setelah dilakukan perbaikan produk sesuai kelompok dan Ha: terdapat perbedaan
dengan masukan pada saat uji coba awal. rata-rata antara dua kelompok. Langkah
Subjek uji coba lapangan adalah sepuluh selanjutnya dilakukan uji normalitas dan
mahasiswa selain mahasiswa yang telah homogenitas sebagai uji prasyarat untuk
dijadikan subjek uji coba awal. Pada saat melakukan uji hipotesis. Hasilnya adalah
uji coba lapangan, mahasiswa subjek uji data kedua kelompok dinyatakan
coba lapangan tersebut belajar dan berdistribusi normal dan homogen. Hasil
melakukan praktikum menggunakan uji hipotesis keterampilan proses diperoleh
panduan modul praktikum, kemudian taraf signifikansi (2-tailed) sebesar 0,782
diminta untuk mengisi angket terbuka yang lebih dari 0,05 (taraf signifikansi yang
berupa masukan terkait modul praktikum digunakan). Hal ini berarti Ho dterima dan
tersebut. Ha ditolak. Hasil uji hipotesis keaktifan
Pada tahap uji coba lapangan diperoleh taraf signifikansi (2-tailed)
diperoleh masukan yaitu perlu ada materi sebesar 0,772 yang lebih dari 0,05 (taraf
praktikum tambahan sebagai bentuk signifikansi yang digunakan). Hal ini
pengembangan materi yang sudah ada. berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
Misalnya pada materi pembelajaran gaya Dengan demikian, dapat disimpulkan
dan gerak perlu ditambah pesawat bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang
sederhana. Dengan demikian, perbaikan signifikan antara dua kelompok tersebut.
tersebut mencakup kelayakan isi.
Pembahasan
Uji Coba Lapangan Operasional dan Kelayakan Modul Praktikum
Penyempurnaan Produk Akhir Kelayakan modul praktikum dilihat
Uji coba lapangan operasional dari penilaian yang dilakukan ahli materi,
dilakukan setelah produk diperbaiki adapun skor total yang diperoleh untuk
berdasarkan masukan pada saat uji coba seluruh aspek sebesar 87,5. Skor 87,5 dapat
lapangan. Subjek uji coba lapangan dikatakan baik, hal ini sesuai dengan
operasional adalah mahasiswa semester VI standar nilai dengan rentang enam seperti
yang sedang menempuh mata kuliah yang dikemukakan oleh Arikunto (2009)
Pengembangan Konsep Dasar IPA di SD. pada Tabel 3.
Subjek berjumlah 22 mahasiswa yang
terbagi menjadi dua kelompok, satu
kelompok dijadikan kelas kontrol dan
kelompok yang lain dijadikan kelas
eksperimen yang ditentukan secara acak.

114 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih
Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625
Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

Tabel 3. Standar Nilai Jadi, modul praktikum dinilai baik


oleh sebagian besar mahasiswa, yaitu
Standar Enam Interpretasi sebanyak 18 mahasiswa, 3 mahasiswa
9 Baik Sekali menilai sangat baik, dan 5 mahasiswa
8 Baik menilai baik. Penilaian baik oleh sebagian
7 Lebih dari cukup besar subjek menunjukkan bahwa modul
6 Cukup praktikum dapat dikatakan layak
5 Kurang digunakan.
4 Kurang Sekali
Keefektifan Modul Praktikum
Skor 87,5 terdapat pada standar 8 Keefektifan modul praktikum dalam
yang berarti baik. Hal ini berarti produk meningkatkan keterampilan proses dan
yang dikembangkan berupa modul keaktifan mahasiswa dapat dilihat dari
praktikum dapat dikatakan telah hasil uji coba lapangan operasional. Hasil
memenuhi standar kelayakan dengan nilai tersebut menunjukkan perbedaan rata-rata
baik. Produk yang telah memenuhi standar yang signifikan antara rata-rata skor
kelayakan tersebut, masih memerlukan keterampilan proses dan keaktifan di kelas
penyempurnaan di beberapa bagian, kontrol dengan rata-rata skor keterampilan
hingga benar-benar dikatakan siap untuk proses dan keaktifan di kelas eksperimen.
diujicobakan. Penggunaan modul praktikum yang
Selain itu, kelayakan modul layak telah terbukti dapat meningkatkan
praktikum juga dinilai dari respon keterampilan proses, hal tersebut juga
mahasiswa yang dijadikan sebagai subjek telah disampaikan oleh Djamarah dan
uji coba terbatas, uji coba lapangan, dan uji Aswan (2010:100) bahwa dengan
coba lapangan operasional (kelompok praktikum akan memunculkan
eksperimen). Sebanyak 26 mahasiswa yang keterampilan-keterampilan lain seperti
dimintai respon terhadap modul diskusi dan memecahkan masalah.
praktikum. Penilaian tersebut dilakukan Peningkatan keterampilan proses melalui
dengan lembar angket skala lima, dengan modul praktikum juga sesuai dengan hasil
kriteria: 1) sangat baik, 2) baik, 3) cukup, penelitian yang dilakukan oleh Furqan,
dan 4) kurang. Adapun penilaian dkk (2016) bahwa modul praktikum dapat
kelayakan dari respon mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan proses sains
dilihat dari Gambar 1. dan hasil belajar secara signifikan.
Sedangkan peningkatan keaktifan melalui
modul praktikum juga sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Nur’Aini
sangat baik dan Djoko (2018) bahwa modul yang layak
(12%)
dapat meningkatkan keaktifan belajar
baik (69%) yang berdampak meningkatnya hasil
belajar siswa.
cukup (19%)
SIMPULAN
kurang (0) Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan produk berupa modul
Gambar 1. Respon Mahasiswa Terhadap praktikum berbasis kurikulum 2013 (revisi
Modul Praktikum tahun 2018) untuk mahasiswa PGSD
dikembangkan berdasarkan analisis

115 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih
Jurnal Elementaria Edukasia p-ISSN 2615-4625
Volume 3 No 1 Tahun 2020 e-ISSN 2655-0857

kebutuhan mahasiswa. Dari hasil analisis Student Teachers Using I Diagrams”.


kebutuhan, maka prinsip-prinsip Eurasian J. Phys. Chem. Educ,3: 26-
pengembangan modul praktikum 38.
berdasarkan kurikulum 2013 disusun
Kemendikbud. (2013). Pengembangan
untuk meningkatkan keterampilan proses
Kurikulum 2013. Jakarta:
dan keaktifan mahasiswa.
Kementerian Pendidikan dan
Modul praktikum yang
Kebudayaan.
dikembangkan telah divalidasi oleh dua
ahli materi, hasilnya adalah layak dengan M. D. Gall, J. P. Gall, and W. R. Borg. (2007).
skor 87,5%. Sedangkan respon mahasiswa Educational Research: An Introduction
terhadap modul praktikum sebesar 69% (8th Edition). New York: Longman.
mahasiswa menyatakan baik dan 12% Mustaqim, N., Wenty D.Y., & Agus S.
menyatakan sangat baik. Serta (2015). Pengembangan Modul
peningkatan keterampilan proses dan Praktikum Berbasis Multimedia
keaktifan dibuktikan dengan uji hipotesis Interaktif pada Praktikum Elektronika
berupa uji t. Hasil uji t menunjukkan nilai Dasar I Materi Dioda II. Jurnal
signifikansi 0,782 > 0,05, dan nilai Pendidikan Fisika UIN Walisongo:
singnifikansi 0,772. 68-78.
Nur’Aini, B. & Djoko S. (2018).
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Modul Pembelajaran
Teknik Pengelasan Smaw untuk
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Dasar Teknik
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mesin pada Siswa Kelas X Teknik
Djamarah, S.B., & Aswan Z. (2010). Strategi Permesinan di SMK Kal-1 Surabaya.
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 06
Cipta. (03), 192-198
Febriyanto, B dan Yanto, A. (2019). Prastowo, Andi. (2014). Panduan Kreatif
Penggunaan Media Flash Card Membuat Bahan Ajar Inovatif.
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Yogyakarta: DIVA Press.
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan
Komunikasi Pendidikan, 3(2): 108-116.
Motivasi Belajar. Jakarta: Raja
Furqan, H., Yusrizal, & Saminan. (2016). Grafindo Persada.
Pengembangan Modul Praktikum
Berbasis Inquiri untuk Meningkatkan Sugiyono. (2013). Model Penelitian
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Kombinasi (Mix Methods).Bandung:
Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Alfabeta.
Bukit Bener Meriah. Jurnal Pendidikan Wahyuningsih, A.S. & Jamilatur, R. (2017).
Sains Indonesia, 04 (02): 124-129. Pengembangan Modul Praktikum Kimia Dasar
Karamustafaoglu, S. (2011). “Improving the Berbasis Green Chemistry untuk Mahasiswa
Science Process Skills Ability of Science Calon Guru. Jurnal Pena Sains, 4 (1), 43-51.

116 Pengembangan Modul Praktikum IPA Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
1Rizki Umi Nurbaeti, 2Diah Sunarsih

Anda mungkin juga menyukai