ISBN978-623-7482-00-00
Luh Gede Eka Wahyuni1, A.A. Gede Yudha Paramartha2, Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi3 ,
A.A.I.N. Marhaeni
1
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Bahasa Asing FBS UNDIKSHA
Email: ekawahyuni_echa@yahoo.com
ABSTRACT
It is a study of community service with the aim of improving the ability of English teachers in making
HOTS-based learning indicators that are in accordance with the demands of basic competencies in Curriculum
2013. The workshop activity lasted for one day which was then continued with mentoring activity in the school.
Pre-test and post-test were given before and after the workshop to check the teacher's initial knowledge and the
extent to which this workshop helped them. The result of pre-tes showed that the teachers’ understanding of the
basic principles of HOTS was low and its implementation in preparing the learning activity was less frequent. At
the end of workshop, their ability to distinguish the elaboration of HOTS and LOTS learning indicators
increased significantly (Wilcoxon Sign Rank Test Z=4,802, p<0,05). This training, however, only focuses on
increasing the ability to make the indicators, it is necessary to do further research and workshop on teachers’
understanding in making HOTS-based items.
ABSTRAK
Ini adalah studi pengabdian masyarakat dengan tujuan meningkatkan kemampuan guru bahasa Inggris
dalam membuat indikator pembelajaran berbasis HOTS yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dalam
Kurikulum 2013. Kegiatan workshop berlangsung selama satu hari yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
pendampingan di sekolah. Pre-tes dan pos-tes diberikan sebelum dan sesudah lokakarya untuk memeriksa
pengetahuan awal guru dan sejauh mana lokakarya ini membantu mereka. Hasil pre-tes menunjukkan bahwa
pemahaman guru mengenai prinsip-prinsip dasar HOTS masih rendah karena tidak menerapkannya dengan
benar. Di akhir lokakarya, kemampuan mereka untuk membedakan penjabaran indikator pembelajaran yang
HOTS dan LOTS meningkat secara signifikan (Wilcoxon Sign Rank Test Z=4,802, p<0,05). Namun, pelatihan
ini hanya berfokus pada peningkatan kemampuan untuk membuat indikator, perlu dilakukan penelitian dan
lokakarya lebih lanjut tentang pemahaman guru dalam membuat item berbasis HOTS.
Kata kunci: pengabdian pada masyarakat, indikator pembelajaran berbasis HOTS, kurikulum 2013
993
Prosiding SENADIMAS Ke-4, Tahun 2019
ISBN978-623-7482-00-00
antara pendidikan di sekolah dan di luar proyek, dan esai dirancang dan
sekolah. digunakan.Pentingnya pelaksanaan penilaian
terhadap kinerja siswa dalam proses
Untuk mencapai hal ini, paradigma pengajaran
pembelajaran semakin nyata dengan
yang menitikberatkan peran pendidik sebagai
diberlakukannya kurikulum tahun 2013. Dalam
pentransfer ilmu perlu diubah telah bergeser
kurikulum tersebut dengan jelas dinyatakan
menunju paradigma pembelajaran yang
perlunya penilaian yang autentik untuk
memberikan peran lebih banyak kepada
menjamin tumbuhnya generasi muda yang
peserta didik untuk mengembangkan
memiliki nilai-nilai luhur kebangsaan dan
keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya,
pengetahuan serta keterampilan yang
masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk itu,
berdasarkan nilai-nilai tersebut. Dengan
pendekatan pembelajaran harus mengacu pada
diberlakukannya kurikulum ini, guru sudah
kompetensi yang harus dimiliki siswa,
dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan
penerapan pembelajaran tuntas (mastery
dalam menyusun kegiatan pembelajaran dan
learning) dalam pembelajaran, dan
merancang penilaian yang digunakan.
asesmen/penilaian yang bersifat utuh dan
menyeluruh (holistik). Dalam merancang penilaian yang autentik,
sangat diperlukan kecakapan guru dalam
Berkaitan dengan hal tersebut, pembentukan
merumuskan indikator pencapaian
kompetensi mensyaratkan dilakukannya
pembelajaran yang diturunkan dari kompetensi
asesmen yang bersifat komprehensif, dalam
dasar dan kompetensi inti. Perumusan
arti, asesmen dilakukan terhadap proses dan
indikator ini merupakan keterampilan yang
produk belajar. Bila pada masa yang lalu fokus
menunjukkan cakap tidaknya guru dalam
pembelajaran adalah pada produk belajar, pada
mengukur kegiatan pembelajaran siswa.
masa sekarang proses dan produk mendapat
Pengukuran kegiatan pembelajaran siswa akan
porsi perhatian yang seimbang. Hal ini didasari
berkaitan dengan proses pembelajaran dan
oleh asumsi bahwa suatu produk yang baik
produk pembelajaran yang ditunjukkan melalui
seyogyanya didahului oleh proses yang baik.
kinerja siswa. Jika penilaian autentik guru
Untuk meyakinkan hal tersebut, perlu
memang benar-benar dapat mengukur
dilakukan pemantauan terhadap proses. Di
kompetensi siswa seperti yang diminta oleh
samping itu, dengan dilakukannya pemantauan
kurikulum, berarti indikator-indikator yang
selama proses, terbuka peluang bagi peserta
disusun memang benar dapat mengukur
didik untuk mendapatkan umpan balik yang
kompetensi pembelajaran.
dapat digunakannya untuk menghasilkan
produk terbaik. Itu artinya suatu kompetensi Namun kenyataannya, ternyata terdapat
dapat dimiliki oleh peserta didik apabila kesenjangan yang lebar pada kemampuan guru
peserta didik memang benar-benar secara dalam menjabarkan dan menyusun indikator
langsung diberikan pengalaman belajar yang pembelajaran yang dapat mengukur
mendukung yang sesuai dengan kompetensi kompetensi siswa. Hal ini berdasarkan pada
yang dimaksud secara berkelanjutan. Jadi hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni
peserta didik melakukannya secara langsung (2017) mengenai autentisiti penilaian autentik
(authentic), sehingga peserta didik guru Bahasa Inggris. Menurut Wahyuni
mendapatkan pengalaman yang autentik. (2017), guru belum memiliki kecakapan yang
Untuk mengetahui pengalaman autentik itu baik dalam menjabarkan indikator-indikator
ditanamkan dan didapatkan oleh peserta didik, pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
diperlukan ketersediaan instrumen-instrumen yang diajarkan. Banyak dari mereka yang
asesmen autentik seperti bagaimana instrumen belum mengukur kompetensi pembelajaran
asesmen portofolio, asesmen kinerja, asesmen dengan baik dan benar. Salah satu contohnya
994
Prosiding SENADIMAS Ke-4, Tahun 2019
ISBN978-623-7482-00-00
995
Prosiding SENADIMAS Ke-4, Tahun 2019
ISBN978-623-7482-00-00
996
Prosiding SENADIMAS Ke-4, Tahun 2019
ISBN978-623-7482-00-00
digunakan oleh para guru di dunia karena dari 3 atau 4 peserta. Masing-masing
adanya klasifikasi (dan kata kerja) yang jelas kelompok diberikan sebuah KD3 dan sebuah
mengenai level kognitifnya. KD4. Mereka diminta untuk menjabarkan KD
tersebut kedalam indikator pembelajaran yang
Kegiatan dilanjutkan dengan workshop dimana
bersifat HOTS. Kemudian, perwakilan di
peserta dikelompokkan menjadi beberapa
masing-masing kelompok mempresentasikan
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri
hasil workshopnya dan didiskusikan bersama.
Kegiata terakhir dalam pelatihan ini adalah ada perubahan yang signifikan setelah guru
pengerjaan soal pos-tes. Tujuannya adalah untuk mengikuti pelatihan ini. Data dari 32 orang guru
mengetahui apakah ada peningkatan pemahaman dikumpulkan dengan menggunakan sebuah
dari para peserta pelatihan. Hasil pre-tes dan kuesioner dengan 20 butir tentang indikator
post-tes dibandingkan untuk mengetahui apakah HOTS dan LOTS. Kuesioner ini diberikan baik
997
Prosiding SENADIMAS Ke-4, Tahun 2019
ISBN978-623-7482-00-00
pelatihan
Statistik Nilai
Z 4,802
998
Prosiding SENADIMAS Ke-4, Tahun 2019
ISBN978-623-7482-00-00
.
Marhaeni, A.A.I.N, Dantes, Nyoman & Artini,
L.P. (2014). Pengembangan Perangkat Wyaatt III, R.L. & Looper, S. (1999). So You
Asesmen Autentik sebagai Asesmen Have to Have A Portfolio, a Teacher’s
Proses dan Produk dalam Implementasi Guide to Preparation and Presentation.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan California: Corwin Press Inc.
(KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di
SMP Provinsi Bali. Laporan Penelitian
Tim Pascasarjana Tahun ke-2. Wahyuni, Luh Gede Eka. (2016). Keautentikan
Asesmen Pembelajaran: Studi Analisis
Praktik Asesmen Guru di Sekolah
Marhaeni, A.A.I.N, Ratminingsih, Ni Made, & Kejuruan. PRASI: Vol. 11, No. 01; pp. 27
Dewi, N. L. P. Eka Sulistia. (2015). – 36.
Pengembangan Perangkat Asesmen
Autentik sebagai Asesmen Proses dan
Produk dalam Implementasi Kurikulum Wahyuni, Luh Gede Eka Wahyuni. (2017)
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Keautentikan Asesmen Guru dalam
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Konteks K13. SENARI ke-5.
Bali. Laporan Penelitian Tim
Pascasarjana Tahun ke-3.
999
Prosiding SENADIMAS Ke-4, Tahun 2019
ISBN978-623-7482-00-00
1000