Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN BEST PRACTICE

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PJBL DAN MEDIA


AI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN MATERI
PENERAPAN NILAI PANCASILA DI SEKOLAH PADA SISWA
KELAS 2 SDIT BINA AMAL SEMARANG TAHUN 2023

Disusun untuk memenuhi tugas Siklus 2 Pertemuan 2


PPG Daljab Karegori 2 Tahun 2023

Disusun Oleh :
Nama : Samsiati, S.K.M., S.Pd.
NIM : 2398012926
Kelas : PGSD Kelas 007 Kelompok B

PPG Dalam Jabatan Angkatan 2


Universitas Negeri Semarang
Tahun 2023
PENDAHULUAN

PPKN merupakan mata pelajaran yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Salah satunya penerapan nilai-nilai Pancasila di sekolah. Dengan belajar PPKN dapat
mempermudah peserta didik dalam memecahkan masalah penerapan nilai Pancasila
yang sesuai di sekolah.
Pada kelas 2 ini penulis mengajarkan mata pelajaran PPKn elemen Pancasila. CP
lengkapnya adalah peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-
sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan sila dalam lambang
negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga dan sekolah. Fokus materi yang saya ajarkan adalah penerapan
nilai-nilai Pancasila di sekolah.
Saat mengajarkan materi penerapan nilai Pancasila di sekolah, penulis mengalami
beberapa permasalahan yang terjadi selama praktik mengajar. Permasalahan ini terjadi
pada peserta didik sendiri dan guru. Permasalahan dari peserta didik adalah motivasi
belajar peserta didik yang rendah, peserta didik kesulitan memahami contoh penerapan
nilai Pancasila di sekolah dah hasil belajarnya rendah.
Sedangkan permasalahan dari guru adalah masih menggunakan metode ceramah,
alat peraga yang kurang menarik hanya menggunaan gambar dalam buku, belum
menggunakan media AI dan metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang inovatif
sehingga belum sesuai dengan karakteristik peserta didik. Proses pembelajaran hanya
berorientasi pada tercapainya semua materi, sarana dan prasarana yang ada di sekolah
masih belum memadai (tidak adanya alat peraga penerapan nilai Pancasila, cromebook
untuk melihat video atau mencari contoh penerapan nilai Pancasila, internet yang belum
menjangkau semua kelas). Dampaknya suasana pembelajaran di kelas menjadi kurang
menarik dan peserta didik tampak kurang termotivasi dalam pembelajaran yang
berdampak hasil belajar peserta didik rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat dan kepala sekolah diperoleh
informasi bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik dikarenakan peserta didik bosan
dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran lebih banyak ceramah, kurangnya inovasi
yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, dan guru kurang kreatif dalam
melaksanakan pembelajaran. Peserta didik juga belum memahami pentingnya belajar
tentang penerapan nilai Pancasila di sekolah. Oleh karena itu, inovasi pembelajaran
perlu dilakukan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Inovasi pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran,
media pembelajaran yang menarik dan model pembelajaran yang inovatif dan bervariasi.
Praktik pembelajaran dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran
yang inovatif ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran.
PEMBAHASAN

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi Kota Semarang Jawa Tengah


Lingkup Pendidikan SDIT Bina Amal Semarang – kelas 2 – 26 siswa – Tahun
Ajaran 2023-2024
Tujuan yang ingin dicapai Implementasi Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Mata Pelajaran PPKn Materi penerapan nilai-nilai
pancasila Kelas 2 SD IT Bina Amal Semarang.
1. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis (C4) penerapan nilai Pancasila di
lingkungan keluarga dan sekolah dengan tepat.
2. Melalui kegiatan kerja kelompok, peserta didik mampu
mencipta (P5) pop up Pendidikan tentang penerapan
nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah.

Penulis Samsiati, S.K.M., S.Pd.


Tanggal Jumat, 13 Oktober 2023
Situasi: Latar belakang saya dalam memilih masalah adalah:
Kondisi yang menjadi latar PPKN merupakan mata pelajaran yang digunakan
belakang masalah, mengapa dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya penerapan
praktik ini penting untuk nilai-nilai Pancasila di sekolah. Dengan belajar PPKN dapat
dibagikan, apa yang menjadi mempermudah peserta didik dalam memecahkan masalah
peran dan tanggung jawab anda penerapan nilai Pancasila yang sesuai di sekolah.
dalam praktik ini. Pada kelas 2 ini penulis mengajarkan mata pelajaran
PPKn elemen Pancasila. CP lengkapnya adalah peserta
didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-
sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
hubungan antara simbol dan sila dalam lambang negara
Garuda Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah. Fokus
materi yang saya ajarkan adalah penerapan nilai-nilai
Pancasila di sekolah.
Saat mengajarkan materi penerapan nilai Pancasila di
sekolah, penulis mengalami beberapa permasalahan yang
terjadi selama praktik mengajar. Permasalahan ini terjadi
pada peserta didik sendiri dan guru. Dampaknya hasil
belajar peserta didik rendah (ada 8 dari 26 peserta didik).
Dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran
diketahui bahwa 8 dari 26 peserta didik kelas 2 SD IT Bina
Amal mengalami kesulitan dalam mengerjakan penerpan
nilai pancasila di sekolah. Kesulitan-kesulitan tersebut
terjadi diantaranya karena beberapa permasalahan yaitu:
1. Peserta didik kesulitan menentukan nilai pancasila
terutama sila 3 dan 5.
2. Peserta didik kesulitan dalam menganalisis penerapan
nilai pancasila.
3. Peserta didik kurang cermat dalam membaca dan
menyelesaikan permasalahan serta mencari solusi dari
permasalahan tersebut.
4. Guru belum maksimal dalam menggunakan benda TIK,
model maupun strategi pembelajaran yang cocok untuk
menyampaikan materi penerapan nilai Pancasila.
5. Bahan ajar yang diajarkan guru kurang inovatif.
6. Guru masih mendominasi proses pembelajaran sehingga
beberapa peserta didik masih nampak pasif.

Berdasarkan permasalahan kesulitan di atas, praktik baik


(Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model
dan strategi yang tepat sehingga dapat mengatasi kesulitan
penerapan nilai pancasila. Oleh karena itu, praktik ini
penting untuk dibagikan agar dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam materi penerapan nilai pancasila
di sekolah. Praktik baik ini dilakukan dengan menggunakan
model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dibantu dengan media AI dan pop up book sebagai produk
dari pjbl. Dengan menggunakan pembelajaran yang inovasi
ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena
pembelajaran yang dilakukan membuat peserta didik lebih
aktif untuk mencoba dan menemukan, pembelajaran juga
lebih interaktif sehingga situasi pembelajaran lebih
menyenangkan bagi peserta didik.

Peran
Peran saya sebagai guru dalam praktik ini adalah
memfasilitasi dan membimbing peserta didik dalam belajar
tentang penerapan nilai pancasila pada Mata Pelajaran
PPKn kelas 12 Semester 1, sehingga praktik ini diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Praktik
pembelajaran ini dapat menjadi inspirasi bagi rekan guru
lainnya. Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik
baik ini juga dapat dijadikan refrensi bagi guru lain untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Tanggung Jawab
Tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah bertanggung
jawab untuk melaksanakan proses pembelajaran secara
efektif dengan menggunakan metode, media dan model
pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan maksimal.
Tantangan : Tantangan yang saya hadapi adalah :
Apa saja yang menjadi 1. Guru membutuhkan waktu untuk persiapan dalam
tantangan untuk mencapai menggunakan model pembelajaran PjBL dan
tujuan tersebut? Siapa saja yang menyiapkan perlengkapan membuat pop up book dan
terlibat, media AI kuis benar salah.
2. Dalam memilihan model, metode, dan media
pembelajaran harus disesuaikan dengan materi dan
tujuan pembelajaran yang tepat sehingga nanti
diharapakan peserta didik antusias dan tertarik dalam
pembelajaran.
3. Kurangnya kreatifitas guru dalam merancang
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran yang inovatif seperti PJBL.
4. Peserta didik kurang terbiasa dengan model
pembelajaran yang mengharuskan peserta didik
berperan aktif melakukan penyelidikan dan
memecahkan masalah dalam pembelajaran.

Berdasarkan tantangan yang dihadapi, dalam hal ini yang


terlibat adalah peserta didik kelas 2, guru, rekan sejawat,
kepala sekolah, dosen pembimbing, dan guru pamong.
Aksi : Langkah-langkah yang di lakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut adalah :
dilakukan untuk menghadapi 1. Guru merancang modul ajar yang inovatif dengan
tantangan tersebut/strategi apa kegiatan yang berpusat pada peserta didik, agar peserta
yang digunakan/bagaimana didik lebih aktif dalam kegiatan proses belajar.
prosesnya, siapa saja yang 2. Guru menerapkan model pembelajaran PjBL dengan
terlibat /Apa saja sumber daya harapan dapat meningkatkan hasil pembelajaran
atau materi yang diperlukan operasi hitung pengurangan, dengan model PjBL dapat
untuk melaksanakan strategi ini membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran,
pembelajaran tidak membosankan bagi peserta didik,
pembelajaran menjadi lebih interaktif, sehingga
pembelajaran lebih menarik.
3. Strategi yang digunakan adalah pemilihan metode
pembelajaran yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi dan
penugasan. Dengan adanya diskusi peserta didik akan
berperan aktif dalam setiap kelompok dalam membuat
pop up book. Dengan diskusi kelompok peserta didik
akan dapat berkolaborasi dengan teman satu kelompok
sehingga peserta didik menjadi lebih aktif.
4. Prosesnya adalah menerapkan Modul Ajar dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL). Menyiapkan media pembelajaran
(Laptop, LCD , proyektor, PPT, lagu anti bullying dan
Video pembelajaran, dan kuis benar salah.
Yang terlibat dalam proses ini adalah peserta didik kelas 2,
guru, Kepala Sekolah dan teman sejawat. Materi yang
diperlukan adalah bahan ajar materi penerapan nilai
panasila di sekolah dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) yaitu :
1. Pertanyaan mendasar
 Pada tahap ini guru menampilkan ppt tentang
gambar masalah penerapan nilai pancasila di
sekolah misalnya siswa bertengkar.
 Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang
masalah tersebut dan mencoba mencari solusi.
2. Mendesain Perencanaan Produk
 Pada tahap ini peserta didik menyimak penjelasan
guru tentang rencana kegiatan proyek yang akan
dilakukan yaitu membuat pop up book.
 Peserta didik diminta untuk menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk melakuakan kegiatan
proyek. Namun sebelum itu peserta didik diminta
untuk menjawab soal kuis.
3. Menyusun Jadwal Pembuatan
 Pada tahap ini peserta didik dibagi menjadi 5
kelompok.
 Peserta didik berdiskusi bersama guru untuk
menyepakati jadwal untuk penyelesaian tugas
proyek. Dan membuat kesepakatan waktu
penyelesaian kegiatan proyek.
4. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
 Peserta didik bersama kelompoknya mengerjakan
tugas produk melalui LKPD penerapan nilai
pancasila.
 Guru berkeliling memastikan peserta didik
mengerjakan tugas dengan tertib dan mematuhi
panduan, sekaligus membantu kelompok yang
mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan.
5. Menguji hasil
 Pada tahap ini peserta didik melaporkan hasil
kegiatan yang dikerjakan tugas proyek dengan
presentasi di depan kelas dan kelompok lain
menanggapinya laporan hasil proyek kelompok lain.

6. Mengevaluasi Pengalaman
 Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek.
 Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta
didik melakukan refleksi terhadap aktifitas
kegiatan hari ini. dan mengerjakan soal evaluasi.

Sumber daya atau materi yang dibutuhkan dalam kegiatan


PPL ini adalah Buku PPKn kelas 2, Video pembelajaran,
media AI, LCD, laptop, proyektor, LKPD, beserta alat
tulis serta perlengkapan membuat pop up book.
Refleksi Hasil dan dampak Penggunaan model Project Based Learning (PjBL)
Bagaimana dampak dari aksi berdampak baik dan efektif bagi peserta didik kelas 2 di SD
dari Langkah-langkah yang IT Bina Amal Semarang karena dapat meningkatkan hasil
dilakukan? Apakah hasilnya belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn materi
efektif? Atau tidak efektif? penerapan nilai pancasila. Hal ini dapat dilihat dari
Mengapa? Bagaimana respon keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, antusias
orang lain terkait dengan strategi peserta didik dalam pembelajaran, dan konsentrasi peserta
yang dilakukan, Apa yang didik dalam proses pembelajaran sehingga membuat materi
menjadi faktor keberhasilan atau mudah dipahami oleh peserta didik, juga peserta didik dapat
ketidakberhasilan dari strategi mengatur sendiri kegiatan atau aktivitas penyelesaian tugas
yang dilakukan? Apa proyek sehingga melatih peserta didik menjadi lebih
pembelajaran dari keseluruhan mandiri, juga dapat memberikan pemahaman konsep atau
proses tersebut pengetahuan secara lebih mendalam kepada peserta didik
dan dari nilai evaluasi siswa menyatakan bahwa 26 peserta
didik mendapatkan nilai melebihi KKTP, sehingga
mendapatkan respon baik dari Kepala sekolah dan rekan
guru lain.
Faktor keberhasilan dari proses pembelajaran sebagai
berikut:
Kegiatan pembelajaran yang interaktif dan menarik dengan
menggunakan model pembelajaran yang inovatif (PjBL)
video pembelajaran, media AI dan juga pop up book yang
di gunakan mudah untuk menarik perhatian peserta didik,
dan dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan
tugas proyek.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Rasa ingin tahu peserta didik sehingga membuat peserta
didik aktif dalam menyelesaikan tugas proyek.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah :
Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses
dan kegiatan yang sudah dilakukan adalah guru harus
mempunyai sifat kreatif dan mau berinovasi dalam
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi dan peserta didik di kelasnya. Media
yang digunakan juga seharusnya berbasis teknologi dan
dipadukan dengan pop up book. Pembelajaran yang
dilakukan harus berpusat pada peserta didik sedangkan guru
haya sebagai fasilitator.

Dokumentasi Foto Kegiatan Pembelajaran di Sekolah

Anda mungkin juga menyukai