Disusun oleh:
Kelompok 6
20224064050
Alhamdulillah puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat serta karunianya sehingga makalah yang berjudul,
‘‘MENGUASAI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ASESMEN
DIAGNOSTIK FORMATIF DAN SUMATIF’’ dapat kami selesaikan dengan
baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh pendidik.
Dengan adanya perkembangan dan perubahan kurikulum, seperti
penerapan kurikulum merdeka pada tahun 2022, pendidik dihadapkan
pada tantangan baru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Kurikulum merdeka menuntut
pendidik untuk mampu mengidentifikasi capaian pembelajaran,
merumuskan tujuan pembelajaran, dan menjabarkan penilaian
pembelajaran dengan baik.
Pembaharuan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan
yang harus dilakukan demi memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) pada suatu bangsa. Kurikulum ialah suatu komponen penting
dalam sebuah sistem pendidikan formal atau dikenal sebagai sistem
persekolahan. Didalamnya terdapat rencana pembelajaran yang
mengarahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran kepada peserta
didik agar mereka memilki kesiapan pribadi dan kemampuan sesuai
kebutuhan masyarakat. Pembaharuan kurikulum ini merupakan hal yang
penting dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan Indonesia dan menciptakan generasi bangsa yang memiliki
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kualitas yang baik dan dapat
bersaing dengan negara lain sesuai dengan perubahan dan perkembangan
zaman.
Kurikulum dalam pendidikan yang terus berubah dan selalu
disempumakan "Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan zaman" (Prayitno et al., 2021).
Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai
konteks dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai
kebutuhan mereka kini dan di masa depan. Pada kurikulum merdeka,
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan deskripsi kompetensi yang
digunakan untuk mengukur pencapaian siswa. Dalam Kepmendikbud
Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan
Anak Usia Dini. Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah dinyatakan
bahwa CP merupakan bentuk pengintegrasian kompetensi inti (KI) dan
kompetensi dasar (KD) yang disusun secara komprehensif dalam bentuk
narasi, CP ini meliputi: sekumpulan kompetensi dan lingkup materi. CP
memungkinkan setiap anak mendapatkankan pengalaman belajar sesuai
dengan tingkat kompetensinya. CP juga berfungsi sebagai petunjuk bagi
guru dan siswa tentang apa yang harus di capai pada akhir pembelajaran.
Dalam konteks Merdeka Belajar, Proses pembelajaran asesmen
memegang peranan yang tidak kalah penting sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan belajar. Asesmen pembelajaran dapat dijadikan sebagai tolak
ukur dalam melakukan penilaian keberhasilan perkembangan pendidikan.
Selain itu Asesmen dapat menjadi saranan untuk memotivasi siswa untuk
lebih bersemangat belajar dan dapat mengantarkan. peserta didik untuk
memperoleh hasil belajar yang maksimal dengan memanfaatkan segala
potensi yang ada. Kualitas pembelajaran yang baik dapat dilihat dari
kualitas penilaiannya, begitupun sebaliknya kualitas asesmen dapat
menunjukkan bagaimana kualitas pembelajarannya. Asesmen. bisa
diberikan di antara peserta didik sebagai feedback, oleh pendidik dengan
rubrik yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang
mereka hasilkan Purwanto (2022); Simanjuntak (2019).
Berdasarkan analisis sebelumnya yang dilakukan melalui
wawancara bahwa, guru mengalami kesulitan dalam melakukan asesmen
diagnostik, formatif, dan sumatif terutama dalam menentukan asesmen
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dikarenakan
banyaknya jenis atau bentuk asesmen seperti presentasi, proyek, produk,
lisan, tulisan dan sebagainya. Mengingat secara garis besar asesmen dibagi
menjadi dua, yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif dan ada juga
yang mengatakan asessment for learning dan asessment of learning.
Asemen formatif dapat dimaknai sebagai yang tidak terpisahkan dalam
proses pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah
suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan.
Sedangkan asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilaksanakan pada
akhir satuan pembelajaran dalam rangka menentukan kadar efektivitas
program pembelajaran (Jenny Indrastoeti, 2017). Pendapat lain datang dari
Faujiah & Habsah (2022) yaitu, penilaian sumatif bertujuan untuk menilai
dan mengukur media-media pembelajaran tepat guna yang dipilih guru
secara menyeluruh dan komprehensif. Asesmen sumatif dilakukan pada
akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua
atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidikan
dan kebijakan satuan pendidikan.
Pada kurikulum merdeka dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
asesmen formati, asesmen sumatif dan asesmen autentik. Asesmen
formatif memiliki arah untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam
asesmen ini pendidik bisa mengamati dan mengidentifikasi siswa terkait
dengan apa yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran, hambatan apa
yang dialami siswa dalam pembelajaran, melalui asesmen ini Pendidikan
juga dapat mengamati perkembangan siswa yang nantinya akan dijadikan
sebagai umpan balik bagis siswa maupun pendidik dalam kegiatan
evaluasi. Asesmen sumatif ini bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan
pembelajaran dan/atau capaian pembelajaran (CP) peserta didik sebagai
dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan Pendidikan.
Penilaian pencapaian hasil belajar. Anggraena,dkk. (2022).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian asesment?
2. Apa saja prinsip-prinsip asesment?
3. Bagaimana perencanaan asesment?
4. Bagaimana pelaksanaan asesment?
5. Bagaimana pengolahan dan pelaporan asesment?
6. Bagaimana refleksi dan tindak lanjut asessment?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian asesment
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip asesment
3. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan asesment
4. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan asesment
5. Untuk mengetahui bagaimana pengolahan dan pelaporan asesment
6. Untuk mengetahui bagaimana refleksi dan tindak lanjut asessment
D. Manfaat Penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Asesmen
Penilaian (Assesment) adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan informasi tentang
proses dan hasil belajar dari siswa guna mengambil keputusan berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu (Matondang dkk, 2019; Febriana,
2021). Dilihat dalam konteks yang lebih luas, keputusan ini dapat
mencakup keputusan tentang siswa (misalnya nilai yang akan diberikan),
keputusan tentang kurikulum dan program, atau keputusan tentang
kebijakan pendidikan.
Assesment merupakan istilah umum yang didefinisikan sebagai
sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang
digunakan dalam rangka membuat keputusan-keputusan mengenai para
siswa, kurikulum, program- program, dan kebijakan pendidikan
(Prijowintato, 2020; Prasasati & Dewi, 2020). Penilaian adalah proses
memilih, mengumpulkan, dan menafsirkan informasi untuk mengambil
keputusan atau menilai kelemahan suatu produk atau program, atau sejauh
mana keberhasilan pendekatan yang dipilih dapat memecahkan masalah
dalam rangka menyempurnakan suatu tujuan (Zahro, 2015; Ananda &
Rafida, 2017; Elisa dkk, 2021).
Selama ini praktik penilaian cenderung terfokus pada penilaian
sumatif yang menjadi dasar penyelesaian laporan hasil belajar. Hasil
penilaian tidak digunakan sebagai umpan balik untuk meningkatkan
pembelajaran.
1. Asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara khusus
untuk mendiagnosis / mengidentifikasi keterampilan, kekuatan, dan
kelemahan siswa, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
berdasarkan keterampilan dan kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnosis kognitif
dan asesmen diagnosis non kognitif. Penilaian diagnostik kognitif
adalah penilaian diagnostik yang dapat dilakukan secara berkala,
dimulai ketika guru akan memperkenalkan topik pembelajaran baru,
berakhir ketika guru selesai menjelaskan dan membahas suatu topik,
mata pelajaran, dan pada waktu lain selama semester.
Menurut Pusmenjar (2022) penilaian diagnostik kognitif bertujuan
untuk mengetahui pencapaian kemampuan siswa, menyesuaikan
pembelajaran dengan kemampuan rata-rata, mengoreksi sub kelompok
siswa. Penilaian ini secara cepat memetakan kemampuan seluruh siswa
di kelas, untuk mengidentifikasi siswa yang paham, siswa yang paham
sedikit, dan siswa yang belum paham. Dengan demikian, guru dapat
menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
2. Asesmen formatif
Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan untuk
memberikan informasi atau umpan balik kepada guru maupun siswa
agar dapat memperbaiki proses belajar. Asesmen ini dilakukan di awal
pembelajaran, pertengahan pembelajaran, akhir pembelajaran, maupun
sepanjang pembelajaran berlangsung.
Menurut Pusmenjar (2022) asesmen formatif bertujuan untuk
memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi
pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hambatan atau
kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk mendapatkan informasi
perkembangan peserta didik. Informasi tersebut merupakan umpan
balik bagi peserta didik dan juga pendidik.
a. Bagi peserta didik, asesmen formatif berguna untuk berefleksi,
dengan memonitor kemajuan belajarnya, tantangan yang
dialaminya, serta langkah-langkah yang perlu ia lakukan untuk
meningkatkan terus capaiannya. Hal ini merupakan proses belajar
yang penting untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Asesmen sumatif
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk
memastikan tercapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan sehingga
asesmen sumatif sering dilakukan di akhir proses pembelajaran, seperti
di akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang pendidikan.